ekonomi klasik
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan bahwa ilmu ekonomi sangat berguna dan
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Demikian ilmu pengatahuan
menempatkan kedudukannya sejajar dengan ilmu lain. Peranan pemerintah dalam
perekonomian negara di bagi menjadi dua, yaitu jangka panjang dan jangka
pendek. Dimana pada jangka panjang pemerintah harus menghantarkan
masyarakat kepada kemakmuran, kesejahteraan lahir dan batin, serta harus
menghadapi masalah jangka panjang seperti masalah pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan dalam jangka pendek pemerintah di tuntut untuk selalu dapat
membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif/ mendukung semua pihak.
Sedangkan dipihak lain masih harus menghadapi masalah-masalah ekonomi
jangka pendek yang terkenal dengan istilah ‘tiga penyakit pokok ekonomi. Dan
sesungguhnya keberhasilan pemerintah dalam jangka panjang tidak terlepas dari
kemampuan menangani masalah-masalah ekonomi jangka pendek ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi dan metologi ekonomi
2. Masalah pokok ekonomi modern dan klasik
3. Sistem Perekonomian
1.3 Tujuan
Sebagai bahan tugas mata kuliah, memahami lebih dalam dari materi telah
di sajikan tersebut dan agar menambah pengetahuan bagi pembaca dan penulis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian
menyebabkan timbulnya kelangkaan. Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata
Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau
“peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan
rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud
dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi
dan data dalam bekerja.Teori Ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-
bidang selain bidang moneter, misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian
ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini
dimungkinkan karena pada dasarnya adalah ilmu yang mempelajari pilihan
manusia. Banyak teori yang dipelajari dalam ilmu ekonomi diantaranya adalah
teori pasar bebas, teori lingkaran ekonomi, invisible hand, informatic economy,
daya tahan ekonomi, merkantilisme, briton woods, dan sebagainya.
Metodologi Ekonomi
Sering disebut sebagai The queen of social sciences, ilmu ekonomi telah
mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena
ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu
pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik,
dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah
model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep
aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua
metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah
ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di
lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh
2
keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-
ubah.
TEORI EKONOMI KLASIK
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke 18 dan permukaan abad ke 19
yaitu di masa revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi
adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela
dan menurut aliran klasik, ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan
antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula
kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi
akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian akan mengalami kemacetan.
Kemajuan teknologi mula-mula disebabkan oleh adanya akumulasi kapital atau
dengan kata lain kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital.
Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat
keuntungan, sedangkan tingkat keuntungan ini akan menurun setelah berlakunya
hukum tambahan hasil yang semakin berkurang (low of diminishing returus)
karena sumber daya alam itu terbatas.
Teori-teori perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik,
diantaranya adalah :
1. Francois Quesnay
2. John Locke
3. Adam Smith
4. David Ricardo
5. Thomas Robert Malthus
6. John Stuart Mill
7. Lord Keynes
8. David Hume
3
1. FRANCOIS QUESNAY
Francois Quesnay (diucapkan Kennay) terkenal sebagai pencipta model
ekonomi pertama, Tableau Economique, dan sebagai pemimpin physiocrats. Para
pengikutnya menamakan diri mereka sebagai physiocrat dari bahasa Perancis,
physiocrate, yang berarti hukum alam (Rule of Nature). Physiocrat ialah
kelompok ekonom yang percaya kalau kemakmuran suatu negara hanya bisa
dicapai melalui agrikultur.
Quesnay memulai pendapatnya dengan asumsi bahwa ekonomi dapat
digambarkan menurut tiga kelas atau sektor yang berbeda. Pertama, sektor
pertanian yang menghasilkan makanan, bahan mentah dan hasil pertanian lainnya.
Kedua, sektor manufaktur yang memproduksi barang-barang pabrik seperti
pakaian dan bangunan serta alat-alat yang diperlukan oleh pertanian dan pekerja
pabrik, beserta jasa. Ketiga, kelas pemilik tanah yang tidak menghasilkan nilai
ekonomi apa-apa, tetapi mereka memiliki klaim atas surplus output yang
dihasilkan dalam pertanian. Biaya sewa ini merepresantasikan pembayaran
surplus kepada pemilik tanah dan perdagangan ini kemudian dikenal sebagai
Teori Sewa Physiocratic.
4
2. JOHN LOCKE
Sumbangan John Locke untuk ekonomi adalah memberikan justifikasi
pertama untuk kepemilikan pribadi dan untuk pembatasan keterlibatan pemerintah
dalam kegiatan perekonomian. Locke juga memberi sumbangan pada teori uang
dan tingkat suku bunga.
Sumbangan mengenai filosofinya yaitu, mengemukakan proporsi yang
agak kontroversial bahwa manusia mempunyai hak atas pekerjaan mereka dan
atas hasil dari pekerjaannya itu, mereka menerima tanah sebagai milik mereka
secara sah dengan memadukan pekerjaan mereka dengan tanah tersebut.
Uang atau modal diakui oleh Locke benar-benar merupakan hasil dari kerja
sebelumnya. Jadi, kepemilikan uang dapat dibenarkan karena orang-orang harus
bekerja untuk mendapatkannya. Uang juga membuat manusia dapat
mengumpulkan kekayaan lebih banyak lagi karena uang tidak rusak sebelum
dikonsumsi. Selain itu, Locke berpendapat bahwa properti pribadi memiliki nilai
praktis karena ketika manusia diizinkan mengumpulkan kekayaan maka mereka
akan lebih produktif.
Locke menolak pedapat dari Josiah Child (Pertengahan abad ke-17) yang
berpendapat bahwa seharusnya negara membatasi tingkat suku bunga sampai 4%.
Ia juga berpendapat bahwa hukum riba (Usury Law) hanyalah redistribusi dari
keuntungan antara pedagang dan pemberi pinjaman, mereka tidak menguntungkan
negara secara keseluruhan karena bunga tersebut tidak meningkatkan peminjaman
dan investasi. Locke menyimpulkan bahwa lebih baik bunga dibiarkan sampai ke
5
tingkat yang wajar (yang ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran)
ketimbang diterapkan oleh pemerintah.
Sumbangan yang kedua adalah bahwa Locke menolak usulan dari
pemerintah Inggris untuk pemecahan masalah uang logam yang terpotong atau
terdepresiasi dengan mengurangi berat dari logam mulia dalam semua uang
logam, atau mendevaluasi mata uang nasional. Menurut Locke, dengan
mengurangi berat kandungan logam mulia, tidak akan membantu karena nilai atau
kekuatan pembayar dari uang ini ditentukan oleh kandungan peraknya.
Menurunkan nilai uang hanya akan membuat pedagang menginginkan lebih
banyak mata uang untuk ditukar dengan barang
3. ADAM SMITH
Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi
diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga
kerja bertambah. Pembagian kerja harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan
akumulasi kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas
Pasar.
Pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi,
sehingga perdagangan internasional menarik perhatian. Karena hubungan
perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar
luar negeri dan pasar dalam negeri.
6
Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila
ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan
menaikkan tingkat produktivitas tenaga kerja.
4. DAVID RICARDO
Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan
masyarakat, yaitu:
a) Golongan Kapital
b) Golongan Buruh
c) Golongan Tuan Tanah
a) Golongan Kapital
Adalah golongan yang memimpin produksi dan memegang
peranan yang penting karena mereka selalu mencari keuntungan
dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk
akumulasi kapital yang mengakibatkan naiknya pendapatan
nasional.
b) Golongan Buruh
Golongan buruh ini tergantung pada golongan kapital dan
merupakan golongan yang terbesar dalam masyarakat.
c) Golongan tuan tanah
Mereka hanya memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas
areal tanah yang disewakan.
7
David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus
dan akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi
kurang jumlahnya atau semakin langka adanya.
5. THOMAS ROBERT MALTHUS
Menurut Thomas Robert Malthus kenaikan jumlah penduduk yang terus
menerus merupakan unsur yang perlu untuk adanya tambahan permintaan, tetapi
kenaikan jumlah penduduk saja tampa dibarengi dengan kemajuan faktor-faktor
atau unsur-unsur perkembangan yang lain sudah tentu tidak akan menaikan
pendapatan dan tidak akan menaikan permintaan. Turunnya biaya produksi akan
memperbesar keuntungan-keuntungan para kapitalis dan mendorong mereka
untuk terus berproduksi.
Menurut Thomas Robert Malthus untuk adanya perkembangan ekonomi
diperlukan adanya kenaikan jumlah kapital untuk investasi yang terus menerus,
sedangkan menurut J.B.Say berkembang dengan hukum pasar, dimana dikatakan
bahwa Supply Creates its own demand yang artinya asal jumlah produksi
bertambah maka secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula karena
pada hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.
8
6. JOHN STUART MILL
John Stuart Mill merupakan salah satu tokoh Utilitarianisme yang terkenal
dalam menelurkan konsep kebebasan, yang dituangkan secara komprehensif di
dalam bukunya On Liberty.
Bukunya yang berkaitan dengan ekonomi, Principles of Political Economy
pada tahun 1848 berupaya untuk memahami masalah ekonomi sebagai suatu
masalah sosial. Masalah tentang bagaimana manusia hidup dan ikut ambil bagian
dalam kemakmuran bangsanya, baik dalam proses produksi, perlindungan
terhadap produk dalam negeri dan perpesaing antar produk, maupun masalah
distribusi melalui instrument uang dan kredit (mikhael dua,2008).
Dalam hal pemikirannya mengenai ekonomi, Mill dipengaruhi oleh Thomas
Robert Malthus, dimana pertumbuhan ekonomi selalu diliputi dengan tekanan
jumlah penduduk dengan sumber yang tetap.
Universalime etis merupakan konsep utilitariannya yang lebih
mengedepankan kepada kebahagiaan orang lain, dimana disanalah moralitas
utilitarian dibangun oleh Mill. Prinsip tersebut memang cukup relevan dalam hal
aktifitas ekonomi, disamping Mill menerima pasar bebas Adam Smith, namun
usaha untuk memperhatikan kebahagiaan orang lain dalam hal persaingan
ekonomi pasar, menjadi agenda Mill. Kondisi pasar bebas yang cenderung
bersikap egoisme sentris, berusaha ditekan Mill dengan pemberlakuan nilai
moralitas bersama, dimana prinsip kebahagiaan harus dirasakan oleh setiap
9
pemain pasar, pelaku usaha, produsen, distribusi, hingga tataran konsumen. Pasar
bebas memang cenderung melahirkan kondisi menang-kalah, namun diantara dua
belah pihak diharapkan harus tetap mampu menjalin hubungan yang kelak
melahirkan kebahagiaan bersama, yang merupakan konsekuensi atas
universalisme etis ala John Stuart Mill.
7. DAVID HUME
Sebagai seorang ahli ekonomi Hume menyumbang teori uang dan teori
perdagangan nasional. Ia menganalisis dampak uang terhadap tingkat suku bunga,
kegiatan ekonomi, dan harga. Ia juga menjelaskan bagaimana dan mengapa
negara-negara tidak mungkin mengalami ketidakseimbangan perdagangan dalam
jangka waktu yang lama.
8. TEORI KARL MARX (Pertumbuhan dan kehancuran)
10
Sejarah Perkembangan Masyarakat Karl Marx Mengemukakan teorinya
berdasarkan atas sejarah perkembangan masyarakat dimana perkembangan itu
melalui lima tahap.
1. Masyarakat Primitif
2. Masyarakat Perbudakan
3. Masyarakat Feodal
4. Masyarakat Kapitalis
5. Masyarakat Sosial
1. Masyarakat komunal primitive (Primitive Conmund)
Dalam tahap ini masyarakat menggunakan alat-alat untuk bekerja yang
sifatnya masih sangat sederhana. Alat-alat ini bukan milik perseorangan tetapi
milik komunal (milik bersama). Dalam masyarakat ini tidak ada surplus produksi
di atas konsumsi karena orang yang membuat sendiri barang-barang atas
kebutuhan sendiri, tetapi makin lama orang sedikit demi sedikit mengetahui alat-
alat produksi yang lebih baik. Perbaikan dalam alat-alat produksi menyebabkan
adanya perubahan-perubahan sosial dan kemudian terjadi pembagian kerja dalam
produksi.
2. Masyarakat Perbudakan
Hubungan produksi antara orang-orang yang memiliki alat-alat produksi
dengan orang-orang yang hanya bekerja untuk mereka merupakan dasar
terbentuknya masyarakat perbudakan. Dengan cara seperti ini keuntungan para
pemilik alat produksi semakin besar karena budak-budak hanya diberi sekedar
nafka supaya dapat bekerja.
3. Masyarakat Feodal
Masyarakat feodal ini merupakan masyarakat baru yaitu dimana kaum
bangsawan memiliki alat-alat produksi yang paling utama yaitu tanah dan para
petani kebanyakan terdiri dari bekas budak yang dibebaskan. Mereka
mengerjakan tanah itu untuk kaum feodal dan setelah itu baru tanah miliknya
11
sendiri dapat dikerjakan. Perbaikan-perbaikan alat dan cara produksi banyak
terjadi dalam system ini dengan demikian ada dua golongan kelas, yaitu :
a) Kelas Feodal yang terdiri dari tuan-tuan tanah yang lebih berkuasa dalam
hubungan sosial.
b) Kelas buruh yang bertugas melayani mereka.
Kepentingan kedua kelas ini berbeda-beda. Kelas feodal lebih memikirkan
keuntungan saja dan kemudian mendirikan pabrik-pabrik. Kelas buruh
yang memiliki alat-alat produksi menghendaki pasaran buruh yang bebas,
dan dihapuskannya tarif dan rintangan lainnya dalam perdagangan yang
diciptakan kaum feodal.
4. Masyarakat Kapitalis
Kelas kapitalis memperkerjakan kelas buruh yang mau tidak mau menjual
tenaganya karena tidak memiliki alat produksi seperti telah disinggung bahwa
kelas kapitalis dan kelas buruh merupakan dua kelas dalam masyarakat yang
kepentingannya saling bertentangan.
5. Masyarakat Sosial
Dalam system sosialis, pemilikan alat-alat produksi didasarkan atas hak
milik sosial (Social ownership). Hubungan produksi merupakan hubungan
kerjasama dan saling membantu di antara buruh yang bebas dari unsur eksploitasi.
Sistem ini memberi kesempatan kepada manusia untuk maju baik dilapangan
produksi maupun didalam kehidupan masyarakat.
MASALAH EKONOMI MODERN DAN MASALAH EKONOMI KLASIK
1. Permasalahan Ekonomi Modern
a. Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce),
Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka
tidak semua barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat dapat
diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi harus menentukan barang dan
jasa apa saja yang akan diproduksi, barang dan jasa mana yang akan
diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta
12
barang dan jasa apa yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan masalah
bagaimana mengalokasikan sumber daya yang ada (sumber daya alam,
manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
b. Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan. Di sini,
diperlukan penggunaan metode produksi atau teknologi yang paling
efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu barang dan jasa dengan
pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi memandang
teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih
banyak faktor penting yang harus dipertimbangkan, seperti skala
produksi, kemampuan manajerial, iklim, kemampuan finansial, dan sikap
mental.
c. Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,
Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah
masalah tentang keadilan dan pemerataan distribusi. Bagaimana
memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih banyak daripada yang
lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana
memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil
produksi di dalam ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi seperti
anak-anak sekolah dan orang tua jompo. Keputusan untuk siapa barang
dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat
yang bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap
individu berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah
yang sama, tetapi bagi masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan adil
adalah pembagian barang atau jasa sesuai dengan kebutuhan masing-
masing.
2. Masalah Ekonomi Klasik
Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh
Adam Smith. para penganut teori tersebut mengemukakan bahwa permasalahan
ekonomi merupakan satu kesatuan proses yang terdiri dari proses produksi,
13
distribusi, dan konsumsi. kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dipengaruhi
oleh:
A. Masalah Pokok Ekonomi
Konsumsi , setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh
kebutuhan-kebutuhan atau keinginannya dalam menentukan jenis barang-
barang dan jasa yang hendak digunakan atau dikonsumsi.
Produksi , masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan
jasa) apa yang akan diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi,
menggunakan berapa tenaga kerja. Dalam kegiatan produksi, tidak terlepas
dari cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal), tenaga kerja, dan
teknologi yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan
memproduksi barang dan jasa.
Distribusi , msalah distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan
jasa dari produsen sampai ke konsumen serta saluran distribusi apa yang
akan digunakan. misalnya lewat distributor, agen, atau saluran lainnya
Pertumbuhan , masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya
pendapatan nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan/ masyarakat.
Pertumbuhan juga berkaitan erat dengan kelangsungan hidup manusia.
Pokok masalahnya adalah bagaimana kehidupan ekonomi berjalan terus
menerus dengan sumber daya alam yang semakin berkurang, sementara
pertambahan penduduk dan kebutuhan masyarakat terus meningkat.
B. Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global
a. Masalah Ekonomi Lokal
Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang yang
dianalisis berdasarkan pendekatan letak geografis, menimbulkan konsep ekonomi
regional (regional econimics) atau ekonomi lokal yang menyelidiki tata ruang
sumber-sumber yang langka serta hubungannya dengan pengaruh terhadap lokasi
berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun social. Ilmu ekonomi ini
berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai arah kebijakan dan manfaat
dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat dikelompokkan
menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut:
14
1. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur perekonomian dari
waktu ke waktu (bulan, triwulan, semester, dan tahun). Ada tiga permasalahan
yang sering muncul, yaitu:
Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga- harga barang dan
jasa.
Pengangguran atau kesempatan kerja.
Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.
2. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi yaitu
bagaimana mengendalikan perekonomian supaya terjadi keseimbangan antara
pertumbuhan penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana
untuk investasi. Masalah jangka panjang juga mengatur untuk dapat menghindari
masaJah ekonomi tersebut dalam waktu yang lebih panjang (lima tahun, sepuluh
tahun, dua puluh tahun, dan seterusnya).
Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi atau kenaikan tingkat
harga umum secara terus menerus, sebagai akibat keadaan jumlah uang yang
beredar lebih banyak dibandingkan dengan mengatur jumlah barang, dapat diatasi
dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Mengurangi jumlah uang yang
beredar dapat dilakukan dengan menaikkan tingkat suku bunga bank, dengan
harapan orang yang meminjam berkurang dan yang menabung meningkat,
sehingga jumlah uang yang beredar berkurang. Disamping itu, juga dapat
ditempuh dengan cara pemerintah menjual surat- surat berharga, misalnya
setifikat Bank Indonesia, kepada masyarakat dengan harapan uang yang beredar di
masyarakat dapat di tarik oleh bank. Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh: Politik diskonto
(menaikkan dan menurunkan tingkat bunga), pasar terbuka (kebijakan
pemerintah melalui bank sentral untuk menjual surat- surat berharga
berupa SBI), meningkatkan kas rasio yaitu perbandingan antara modal
dengan dana pinjaman, kredit selektif (kebijaksanaan bank sentral untuk
memperketat pemberian kredit).
15
Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang tingi dengan harapan
pajak yang ditarik pemerintah banyak, sehingga uang yang beredar sedikit.
Dapat pula dengan anggaran surplus yaitu penerimaan pemerintah lebih
banyak dibandingkan pengeluarannya
Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara mempertinggi jumlah
produksi, membeli subsidi kepada produse, sehingga produksi lebih
produktif untuk menghasilkan jumlah produksi lebih banyak. Pemerintah
dapat pula mendorong pengusaha untuk menanamkan modalnya
(invenstasi) baru.
Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan cara menurunkan
biaya impor, dengan harapan barang dan jasa yang beredar di masyarakat
dalam negeri melimpah.
Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam
menetapkan harga maksimum bagi barang dan jasa.
Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit surplus neraca pembayaran
merupakan masalah ekonomi suatu Negara. Pengertian neraca pembayaran adalah
catatan transaksi- transaksi internasional.
Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam jangka pendek sebab,
hal ini merupakan kondisi aliran modal ke luar lebih banyak dibandingkan modal
yang masuk. Masalah ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan penerimaan
ekspor yang lebih besar dibandingkan kewajiban membayar impor, akan tetapi
dalam jangka panjang merupakan masalah. Begitu pula sebaliknya, apabila neraca
pembayaran surplus berkepanjangan tidak baik, neraca pembayaran akan baik
apabiia dibeianjakan. Devisa yang terakumulasi hanya akan mendorong tingkat
harga umum naik.
b. Masalah Ekonomi Global
Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata global atau
globalisasi. Secara sederhana, kata globalisasi mengandung pengertian
menyatunya negara- negara di dunia menjadi negara yang sangat besar.
Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas- batas negar menjadi kurang
16
berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi dapat kalian rasakan dari segi
budaya musik yang didengarkan remaja Singapura, Jepang. Amerika, bahakan
negara-negar di Afrika. Begitu pula jenis mode pakaian, dan makanan yang
hampir sama di berbagai negara. Masalah ini dialami pula di bidang ekonomi,
yang dikenal dengan globalisasi ekonomi; mengandung pengertian semakin
menyatunya kegiatan ekonomi antara negara di dunia. Berbagai contoh dapat
kalian lihat terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya sebagai berikut:
- Bidang Produksi
Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan dalam menentukan
dimana produk tersebut dibuat. Misalnya untuk produk pakaian yang dibuat di
Perancis, kapasnya dari Cina, kainnya dibuat di Indonesia, kancingnya dari Itali,
benangnya dari Amerika, dirancang dan dibuat di Perancis. Dengan keadaan
seperti itu, dapatkah produk tersebut buatan Perancis.
Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri- industri mobil,
elektronik, computer, pesawat terbang, dan sebagainya. Hal itu terjadi karena
sangat jarang suatu negara yang dapat memproduksi suatu barang dari hulu
sampai hilir. Di samping itu, penggunaan bahan dari negara lain juga dilakukan
dengan alas an efisiensi; apabila salah satu bahan diproduksi sendiri biayanya
terlalu mahal.
- Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta banyak terdapat orang
asing bekerja pada suatu kantor atau banyak tenaga kerja kita yang bekerja di luar
negeri. Hal ini dapat saja terjadi, dan sekarang menjadi wajar, karena siapa pun
apabial ada kesempatan dan memenuhi syarat maka ia dapat bekerja dimana pun.
Misalnya sebuah perusahaan di Indonesia memperkerjakan orang Philipina karena
kemampuannya berbahasa Inggris, atau memperkerjakan orang Jepang karena
etos kerjanya yang tinggi.
- Bidang modal
Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha mendapatkan modal untuk
memperluas perusahaannya. Misalnya perusahaan tambak ikan di Indonesia
memerlukan modal untuk memperluas tambaknya, dapat saja meminjam modal
dari Hongkong, karena tingkat bunga di Indonesia dianggap terlalu mahal.
17
Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring dengan dorongan
perdagangan bebas. Negara berkembangan semakin ketinggalan dalam banyak
hal; misalnya masuknya barang- barang negara maju mudah (tanpa proteksi), akan
menimbulkan ketergantungan, kualitas sumber daya manusia yang ketinggalan,
produk- produk dalam negeri yang tidak laku karena kualitas, dan harga produk
luar yang lebih baik.
Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan perdagangan bebas itu
terhadap masalah ekonomi nasional? Jawabannya dapat beraneka ragam. Salah
satunya adalah pereknomonian nasional kalah dalam bersaing. Oleh karena itu,
agar tidak ketinggalan, harus memenangkan persaingan. Ada tiga cara untuk
memenangkan persaingan yaitu:
1. Meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara melakukan penghematan di
segala bidangdan sector kegiatan ekonomi; misalnya menghilangkan biaya
yang tidak perlu (efisiensi ekonomis), dan pengalokasian sumber daya
yang terbaik (efisiensi teknis)
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu meningkatkan
kemampuan. keterampilan, etos kerja yang tinggi, ulet. dan tidak mudah
menyerah. Berbagai cara dapat dilakukan. seperti melalui pendidikan.
pemagangan, latihan kerja. dan lain- lain.
3. Mengadakan progam penelitian dan pengembangan (research and
development) atau litbang. Dengan tujuan untuk: perbaikan, penyesuaian
ide- ide serta pengembangan yang berakhir dengan suatu produk yan lebih
bermanfaat. Penelitian dan pengembangan berkaitan erat dengan
penemuan (invention) yang mencakup penemuan metode- metode baru,
teknik- teknik produksi baru, dan produk- produk baru, serta pembahanian
(innovation) yaitu membawa penemuan baru ke masyarakat (pasar).
Perekonomian yang efisien akan mampu memproduksi barang dengan
kualitas yang tinggi dana harga yang murah, sedangkan sumberdaya yang
berkualitas dan penelitian yang baik akan memungkinkan perekonomian
untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan kemungkinan
lebih murah.
18
- Masalah Ekonomi Bagi Konsumen
Kebutuhan hidup manusia itu banyak sekali dan beraneka ragam,
sedangkan barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan sangat terbatas.
Kenyataan inilah yang menjadi inti masalah ekonomi. Masalah ekonomi dihadapi
oleh umat manusia, apakah mereka sebagai perseorangan, keluarga, perusahaan,
atau negara.
Pokok persoalannya adalah: bagaimanakah dengan sumber-sumber yang
terbatas, manusia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang banyak dan
beraneka ragam.
Sistem perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara
untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu
maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem
ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu
mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh
memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor
tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada
di antara dua sistem ekstrem tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara
sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian
terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk
mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada
perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor
produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/05/masalah-masalah-pokok-
perekonomian-indonesia/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
http://jangan-takutmiskin.blogspot.com/2012/03/masalah-pokok-ekonomi.html
http://darvanws-babel.blogspot.com/2012/04/masalah-pokok-ekonomi-
indonesia.html
http://blogsiffahartas.blogspot.com/2011/05/teori-ekonomi-klasik.html
20