elis 20

22
H i pokalemi a e t cau s a di ar e Elistia Tripuspita 102010173 1

Upload: elistiatripuspita

Post on 15-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/25/2018 Elis 20

    1/22

    H ipokalemia et causa diare

    Elistia Tripuspita

    102010173

    1

  • 5/25/2018 Elis 20

    2/22

    Skenario 4

    Seorang wanita 30 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan utama

    kelemahan pada kedua tungkai sejak 1 hari yang lalu. Keluhan disertai

    dengan nyer i otot dan badan terasa lemas. Sejak 3 hari yang lalu,pasien

    mengeluh diare 10 kali /har i,konsistensi cair ,warna coklat,dan tidak adalendir atau darah.Keluhan diare disertai dengan mual dan muntah.

    PF : TD : 120/90 mmHg, Nadi : 80x/menit, RR:20x/menit, Suhu : afebris

    PP : Lab : K serum = 2,5 meq/L

    Analisa masalah :

    Pasien mengalami diare dengan keluhan utama kelemahan pada kedua

    tungkai kaki dan didapat nilai K serum pada tubuh dibawah normal

    2

  • 5/25/2018 Elis 20

    3/22

    Lemah tungkai dandiare

    Anamnesis,PF, dan PP

    Fisiologi dangangguan

    keseimbanganelektrolit

    Komplikasi danpenatalaksanaan

    DiagnosisHipokalemia et causa

    diare

    3

  • 5/25/2018 Elis 20

    4/22

    Diare

    Berat dari feses (>200 mg/hari),

    cairan & frekuensi BAB

    Diare akut : 14 hari atau 14 hari

    Pasien mengalami diare Dehidrasi

    4

  • 5/25/2018 Elis 20

    5/22

    Anamnesis

    Riwayat Pribadi

    Riwayat penyakit

    sekarang Keluhan utama Riwayat penyakit penyerta

    mual, muntah,diare,dll.

    Kualitas dan Kuantitas

    BAB

    Riwayat penyakit dahulu

    Riwayat penyakit keluarga

    Riwayat minum obat

    Lingkungan sosial

    5

  • 5/25/2018 Elis 20

    6/22

    Pemeriksaan

    Pemeriksaan Fisik

    TTV

    TD : 120/90 mmHg

    Nadi : 80 x/menit

    RR : 20x/menit

    Suhu : afebris

    Inspeksi : ektremitas inferior

    menurun

    Palpasi

    Perkusi

    Auskultasi

    Pemeriksaan Penunjang

    Uji lab

    (sample plasma, serum, urine, keringat,

    feses,dan cairan tubuh)

    Darah lengkap periksa bersama PH

    dan analisa gas darah

    Metode pemeriksaan : ISE (ion

    selective elektrode), FES (Flame

    Emission Sprecfotometry), AAS(Atomic Absorption

    Spectrophotometry) , Spekfometery

    dengan aktivasi enzim, dll

    K serum : 2,5 meq/L

    6

  • 5/25/2018 Elis 20

    7/22

    Cairan tubuh dan kesimbangannya

    Komposisi cairan tubuh

    Air : substansi kimia H2O,tidak berasa berwarna dan

    berbau. Komponen utama, 60% dari tubuh manusia.

    Solut (terlarut) : elektrolit & non elektrolit

    Elektrolit : kation (Na+&K+) anion (Cl-)

    7

  • 5/25/2018 Elis 20

    8/22

    Fisiologi Na & K

    Na : kation terbanyak CES, jumlahnya 60 mEq/kg BB dan sekitar

    10-14 mEq/L pada CIS. >90% tek. osmotik di CES ditentukan oleh

    garam natrium, NaCl&NaHCO3, sehingga perubahan tek. osmotik

    pada CES=perubahan konsentrasi Na = 48-144 mEq/hari in&out take.

    Filtrasi: Glomerulus

    Reabsorpsi aktif : 60-65% di TP (H2O&Cl pasif) ,sisanya direabsorpsi di

    lengkung henle (25-30%), tubulus distal (5%) dan duktus koligentes(4%).

    Sekresi natrium di urine

  • 5/25/2018 Elis 20

    9/22

    K : menjaga keseimbangan cairan-elektrolit dan asam basa, transmisi

    saraf, pengaturan enzim dan kontraksi otot. 98% pada CIS

    konsentrasinya145 mEq/L,CES = 4-5 mEq/L (sekitar 2%).

    Jumlah K pada dewasa = 50-60 Kg/BB (3000-4000 mEq).

    Jumlah kalium dipengaruhi oleh umur dan jenis kelamin. K pada wanita

    25%< laki2,dan K pada dewasa 20%

  • 5/25/2018 Elis 20

    10/22

    Nilai rujukan kadar natrium pada:

    - serum bayi : 134-150 mmol/L

    - serum anak dan dewasa : 135-145 mmol/L

    - urine anak dan dewasa : 40-220 mmol/24 jam

    - cairan serebrospinal : 136-150 mmol/L

    - feses : kurang dari 10 mmol/hari

    Nilai rujukan kadar kalium pada:

    - serum bayi : 3,6-5,8 mmol/L

    - serum anak : 3,5-5,5 mmo/L

    - serum dewasa : 3,5-5,3 mmol/L

    - urine anak : 17-57 mmol/24 jam

    - urine dewasa : 40-80 mmol/24 jam

    - cairan lambung : 10 mmol/L

    10

  • 5/25/2018 Elis 20

    11/22

    GANGGGUAN KESEIMBANGAN ELEKTROLI T UMUMNYA

    BERHUBUNGAN DENGAN KETIDAKSEIMBANGAN NATRIUM

    DAN KALIUM .

    Pergerakan cairan tubuh ditentukan oleh beberapa proses transpor yaitu

    difusi, transpor aktif , filtrasi, dan osmosis sampai terjadi keseimbangan

    11

  • 5/25/2018 Elis 20

    12/22

    12

    Gangguan keseimbangan elektrolit

    Gangguan keseimbangan Air dan Natrium

    - Na+: ion utama diluar sel; N: 145 meq/L

    - Intrasel 10 meq/L- Dipertahankan oleh sistim Na-K-ATP ase

    - Amat menentukan osmolalitas extrasel selain kadar glukosa danureum.

    osmol.=2X Na plasma+ gluc/18+ BUN/2,8

    N: osmol.efektif= 2X kadar Na plasma- hipoNa :akibat hilangnya Na+/ retensi cairan

    - hiperNa: hilangnya cairan/ retensi ion Na.

  • 5/25/2018 Elis 20

    13/22

    13

    Hiponatremi

    1. Deplesi volume sirkulasi:ADH naik haus retensi cairan

    hiponatremi

    2. Konsentrasi natrium plasma turun > dibawah nilai normal (135-145

    mEq/L)

    3. Penambahan air/penurunan Na yang diganti oleh air. Gejala

    neurologis biasanya tidak terjadi sampai kadar turun : 120-125

    mEq/L.

    4. Menurut waktu ,yaitu: Hiponatremia akut (cepat, < 48jam,gejala

    berat penurunan kesadaran&kejang) & kronis(lambat,>48jam,gejala

    ringan seperti lemas/mengantuk)

  • 5/25/2018 Elis 20

    14/22

    14

    Hipernatremia

    1. Keadaan dengan defisit cairan relatif.

    2. Hipernatremia jarang terjadi, umumnya disebabkan resusitasi cairan

    menggunakan larutan NaCl 0.9% (kadar natrium 154 mEq/L) dalam

    jumlah besar.

    3. Hipernatremia juga dijumpai pada kasus dehidrasi dengan rasa haus

    (misal pada kondisi kesadaran terganggu atau gangguan mental).

  • 5/25/2018 Elis 20

    15/22

    Gangguan keseimbangan Air dan Kalium

    Kadar normal berkisar antara 3.5-5 mEq/L.

    Bila kadar K < 3.5 mEq/L disebut sebagai hipokalemia

    Bila kadar K > 5 mEq/L disebut sebagai hiperkalemia.

    Gangguan ini dapat menyebabkan aritmia.

    Kelebihan ion K menyebabkan gangguan berupa menurunnya

    potensial trans-membran sel.

    Kekurangan ion K menyebabkan frekuensi denyut jantung melambat.

    15

  • 5/25/2018 Elis 20

    16/22

    Hipokalemia

    Penyebab hipokalemia :

    Asupan kalium yang kurang mencukupi (40-120 mEq/hari)

    Pengeluaran kalium berlebihan melalui saluran cerna,

    ginjal(diuretik),keringat.

    Diare yang berat juga menyebabkan hipokalemia,karena diare

    menyebabkan volum ECF menurun dan meningkatkan sekresi kalium

    dengan pengaktifan RAA sistem

    Gejala klinis : Keletihan dan kelemahan otot,

    kram kaki, otot lembek atau kendur,

    mual, muntah, ileus, parestesia, peningkatan efek digitalis, penurunan

    konsentrasi urin (mis; poliuria).

    16

  • 5/25/2018 Elis 20

    17/22

    Hiperkalemia

    hiperkalemia jarang terjadi dalam keadaan normal oleh karena adanya

    mekanisme adaptasi oleh tubuh.

    hiperkalemia dapat disebabkan oleh keluarnya kalium dari intrasel ke

    ekstrasel dan berkurangnya ekskresi kalium melalui ginjal.

    Hipomagnesemia

    Asupan makan yang kurang,saluran cerna tidak menyerap nutrisi

    dengan normal

    Diare berkepanjangan,menyebabkan pengeluaran magnesium

    Gejala : Mual, muntah, kelemahan otot, kejang otot, gemetar

    17

  • 5/25/2018 Elis 20

    18/22

    Diagnosis dan komplikasi

    Kehilangan cairan dan kelainan elektrolit merupakan komplikasi utama

    Pada diare akut, kolera kehilangan cairan secara mendadak sehingga

    terjadi shock hipovolemik yang cepat. Kehilangan elektrolit melalui

    feses potensial mengarah ke hipokalemia dan asidosis metabolik.

    Syok hipovolemik yang terjadi sudah tidak dapat diatasi lagi maka

    dapat timbul Tubular Nekrosis Akut pada ginjal yang selanjutnyaterjadi gagal multi organ.

    18

  • 5/25/2018 Elis 20

    19/22

    Hipokalemia et causa diare akut

    19

  • 5/25/2018 Elis 20

    20/22

    Penatalaksanaan

    Koreksi Hipokalemia Perioperatif :

    KCL biasa digunakan untuk menggantikan defisiensi K+, karena juga

    biasa disertai defisiensi Cl-.

    Kalium iv jika pasien tidak bisa makan dan mengalami hipokalemia

    berat. Secara umum, jangan tambahkan KCl ke dalam botol infus

    Pada koreksi hipokalemia berat (< 2 mmol/L), sebaiknya gunakan

    NaCl, bukan dekstrosa

    Infus yang mengandung KCl 0,3% dan NaCl 0,9% menyediakan

    40 mmol K+ /L.Ini harus menjadi standar dalam cairan pengganti K

    20

  • 5/25/2018 Elis 20

    21/22

    Terapi diare

    menjaga hidrasi yang adekuat dan keseimbangan elektrolit selama episode

    akut

    cairan rehidrasi oral harus terdiri dari 3,5 g NaCL, dan 2,5 g NaCO3 , 1,5 g KCl, dan 20 g glukosa/liter air.

    Jika terapi intra vena diperlukan, cairan normotonik seperti cairan saline

    normal atau laktat Ringer harus diberikan.

    Obat anti diare :

    antisekresi selektif

    opiat (kodein fosfat 15-60mg, loperamid HCl 2-4 mg/3-4/hari serta kombinasi

    difenoksilat dan atropin sulfat (lomotil) 5mg 3 4 x/hari

  • 5/25/2018 Elis 20

    22/22

    22