epilepsi 7

Upload: joko-delima

Post on 13-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdfghj

TRANSCRIPT

Hubungan Epilepsi

dengan Keturunan dan

Pekerjaan

Pada epilepsi yang

disebabkan oleh

kumpulan gejala sebagai

akibat dari

berbagai penyakit, tidak

akan diturunkan kepada

anak-anaknya.

Sebagai contoh: epilepsi

yang timbul sebagai

akibat cedera otak karena

kecelakaan, tidak akan

diturunkan kepada anak-

anaknya. Pada epilepsi

yang penyebabnya tidak

diketahui ( epilepsi

idiopatis), faktor

keturunan pada

penyandang epilepsi

adalah kecil, kurang dari

5%. Yang diturunkan

bukan epilepsinya, tetapi

ambang rangsang kejang

atau serangan yang

rendah yang diturunkan.

Namun bila kedua

pasangan adalah

penyandang epilepsi,

maka resiko untuk

mendapatkan anak

dengan epilepsi menjadi

lebih besar.

Adalah bijaksana untuk

konsultasi pada dokter

sebelum hamil. Jenis

pekerjaan yang dapat

dilakukan oleh

penyandang epilepsi

bergantung pada jenis

epilepsinya dan sejauh

mana serangannya dapat

dikendalikan. Hal yang

perlu diperhatikan adalah

keselamatan kerja bagi

penyandang epilepsi dan

orang lain bila mendapat

serangan.

Sebagian besar dapat

dilakukan oleh

penyandang epilepsi

seperti pekerja tangan,

guru, pekerja sosial,

peneliti, penerjemah,

olahragawan, pekerja

kantor, ilmuwan.

Beberapa pembatas

kerja bagi penyandang

epilepsi adalah sebagai

tentara,

polisi, pengemudi

kendaraan umum (supir

bis, pilot, masinis),

pemadam

kebakaran, bekerja

dengan mesin putar,

berhubungan dengan alat

listrik

tegangan tinggi, pekerja

bangunan tinggi,

operator alat pemanas

atau

alat yg mudah pecah.

Yang utama bagi

penyandang epilepsi

adalah

merencanakan

pendidikannya sesuai

dengan bakat dan

keinginannya tetapi

dengan

mempertimbangkan pada

beberapa pekerjaan yang

mengandung resiko

membahayakan dirinya

atau orang lain bila

mendapat serangan.

Epilepsi atau ayan

bukanlah penyakit,

melainkan suatu kondisi

yang timbul akibat

munculnya impuls listrik

otak (seluruh bagian

otak) yang bekerja tidak

semestinya. Gejala

klinisnya sangat

kompleks, tetapi proses

abnormal listrik sel-sel

otak itu bisa terlihat pada

Elektro Encephalografi

(alat rekam listrik otak).

Pada keadaan normal,

listrik otak akibat reaksi

yang timbul adalah

semua fungsi tubuh

normal, seperti fungsi

motorik, sensorik, fisik,

dan organ-organ

autonom. ''Ketika

serangan epilepsi datang,

penderita tersebut

memancarkan listrik

berlebih di otaknya yang

mengakibatkan berbagai

bentuk serangan.

Misalnya, mendadak

jatuh, kejang-kejang,

kehilangan kontrol pada

fungsi kencing atau

buang air, mendadak

mencium bau aneh,

mendengar suara aneh,

terjadi halusinasi atau

ilusi, dan melihat kilatan-

kilatan cahaya.

Penyebab epilepsi

sendiri, terbagi dua

kelompok, yakni

idiopatik dan

symtomatic.

Idiopatik merupakan

golongan yang belum

atau tidak diketahui

penyebabnya.''Termasuk

dalam bagian ini adalah

yang bersifat diturunkan

atau keturunan (genetik).

Dari golongan idiopatik

sebagian besar tidak

permanen, sehingga pada

usia tertentu akan

sembuh total. Saat ini

berkembang penelitian

tentang pengobatan

genetik. symtomatic

adalah golongan

penderita epilepsi yang

diketahui penyebabnya,

seperti kelainan

metabolik, trauma kepala,

tumor kepala, stroke,

kelainan pembuluh darah

otak, infeksi otak,

kelainan otak bawaan

lahir atau pada

perkembangannya,

keracunan otak seperti

logam timah dan

penyakit-penyakit lain

semisal Lupus

Erythematosus ''Ada yang

mengatakan, jika

tersentuh busa atau lidah

penderita epilepsi yang

sedang terserang akan

tertular, padahal tidak.

Prevalensi penderita

epilepsi di Eropa yang

berpenduduk 810 juta

orang, terjadi serangan

satu atau lebih dari

sepanjang hidup orang

Eropa terdapat 16 sampai

40 juta orang. Kasus

insiden baru antara 40

sampai 70 per 100 ribu

penduduk terdapat 0,3

sampai 0,6 juta orang

menjadi epilepsi per

tahunnya. ''Prevalensi di

belahan Eropa baik kasus

baru dan lama yang

masih aktif per tahun ada

0,4 sampai 0,8 atau

sebesar 3,2 sampai 6,5

juta orang,'.

Untuk Amerika dengan

jumlah penduduk lebih

dari 200 juta orang,

diketahui terjadi insiden

epilepsi 30-50 orang per

100 ribu per tahunnya.

Prevalensinya 5-8 orang

per 1.000 orang per tahun

atau 1,25 sampai 2 juta

orang per tahunnya.

''Sayangnya, prevalensi di

Indonesia belum

diketahui datanya secara

pasti dan akurat.

Tidak ter-cover-nya

penderita epilepsi ini

dirasakan Nizar, karena

faktor ekonomi, sehingga

tidak pergi/berobat ke

dokter dan faktor sosial.

''Diperberat lagi dengan

mitos atau stigma bagi

penderita epilepsi.

Mereka dikatakan

kemasukan setan atau

diguna-guna, sehingga

enggan berobat ke dokter.

Sakit mental atau idiot.

Ada lagi yang

mangatakan kalau

penyebabnya karena

keturunan. Padahal,

persentasenya sangat

kecil dan itu pun

sebagian besar terjadi

pada usia tertentu dan

sembuh.

Epilepsi,

sesungguhnya dapat

disembuhkan dengan

obat-obat biasa. ''Dari

seluruh penderita

epilepsi hampir 85%

sembuh total dan sisanya

bisa terkontrol. Bahkan

dalam persentase kecil

operasi perlu dilakukan.

Kematian pada penderita,

bukan disebabkan

semata-mata oleh

epilepsinya sendiri.

Kecuali pada penderita

(status epilepsi) dengan

tipe kejang umum (terus-

menerus) ''Kematian

lebih disebabkan karena

benturan kepala akibat

pendarahan otak atau

diperburuk oleh penyakit

lain, seperti jantung atau

organ pernapasan, serta

sebab-sebab nonmedis,

semisal putus asa,

sehingga melakukan

bunuh diri.

Menangani Epilepsi

Epilepsi bukan

penyakit, tetapi suatu

kondisi akibat timbulnya

impuls listrik otak yang

tidak bekerja normal.

Pada waktu serangan

penderita tidak melukai

dirinya; jangan memaksa

dengan kekuatan untuk

menahan gerak

penderita, kecuali pada

tempat berbahaya;

letakkan di tempat datar

jika serangan pada posisi

duduk atau berdiri;

lepaskan semua

yang mengganggu di

leher; jauhkan semua

benda keras atau

berbahaya dari penderita;

posisikan pada satu sisi

mulut/kepala penderita

untuk mencegah

tertelannya ludah atau

sesuatu di mulut;

letakkan bantalan lunak

pada kepala dan leher;

jangan masukkan sesuatu

baik makanan/minuman/

obat ke mulut; setelah

serangan biasanya lemas,

perlu dibantu untuk

pulang, tetapi jika tidur

biarkan sampai bangun.

Seminar isu

keperawatan yang

berfokus pada konsep:

1. komunikasi

Komunikasi

adalah proses

penyampaian informasi

secara langsung maupun

tidak langsung.

Epilepsi yang

berkembang di tengah

masyarakat adalah

semacam penyakit yang

ditandai dengan kejang-

kejang. Pada umumnya

epilepsi bisa muncul

karena penderita

mengalami kelelahan atau

mengalami benturan di

kepala, lalu sejurus

kemudian mengalami

kejang. Epilasi bukanlah

penyakit baru, epilepsi

sudah dialami sejak

zaman kuno. Pada zaman

dahulu epilepsi dikenal

sebagai bentuk

pengalaman religi yang

dikaitkan dengan

pengaruh setan. Pada

zaman itu epilepsi

disebut sebagai penyakit

suci, karena serangan

epilepsi terjadi

disebabkan oleh serangan

setan.

Namun, disisi lain

epilepsi dianut oleh

penganut animisme

dipahami sebagai

serangan dari roh jahat.

Penderita epilepsi yang

terkena serangan dari

roh jahat ini bisa

memiliki kekuatan

seperti dukun melalui

pengalaman dunia lain.

Epilepsi banyak

diderita oleh masyarakat

di seluruh dunia. Secara

umum, berdasarkan

asumsi dari berbagai

budaya bangsa, penderita

epilepsi distigmakan

harus dijauhi dan

dikucilkan. Di salpetriere,

tempat lahirnya paham

neurologi modern,

seorang neurologi

modern Jean Martin

Charcot mengungkapkan

bahwa penderita epilepsi

mengalami

keterbelakangan mental,

mengalami sifilis yang

kronis dan melakukan

tindakan kriminal.

Sedangkan di

tanzania dan Afrika,

epilepsi dikaitkan dengan

penaruh roh-roh jahat,

ilmu sihir dan keracunan

serta diyakini akan

menular kepada orang

lain. Di romawi kuno

epilepsi dikenal dengan

nama Morbus Comitialis

atau kutukan dari para

dewa penguasa Romawi

Kuno.

Di indonesia

khususnya didaerah NTT

epilepsi lebih dikenal

dengan istilah mati

kambing. Hal itu

dikarenakan masyarakat

memiliki pandangan yang

keliru dimana mereka

menganggap bahwa

epilepsi bukanlah

penyakit tapi terjadi

karena masuknya roh

jahat, kesurupan, guna-

guna atau suatu kutukan.

Anggapan ini terjadi

karena epilepsi terjadi

ditempat umum, secara

tiba-tiba, dan disaksikan

oleh banyak orang

sehingga menyebabkan

berbagai persepsi yang

keliru.

Fungsi

penyuluhan dari penyakit

epilepsi adalah agar

masyarakat memahami

epilepsi bukanlah

penyakit yang menular

dan dijauhi oleh

masyarakat karena dapat

menyebabkan orang yang

terkena epilepsi tidak

dapat melakukan hidup

dengan layak dalam

karirnya.selain itu

diperlukan penanganan

yang maksimal dan

menyeluruh dari

masyarakat, keluarga,

hingga dapat

meningkatkan kualitas

hidupnya dan keluar dari

bayangan stigma yang

ada.

2. Antropologi dan

Sosiologi

Epilepsi adalah

suatu penyakit kejang

yang lebih dikenal

dimasyarakat sebagi

ayan . penyakit ini

umumnya diderita oleh

orang dewasa dan mudah

kambuh jika si penderita

mengalami kelelahan atau

tekanan emosi . di

masyarakat

pedesaan,epilepsy atau

ayan sering dikaitkan

dengan penyakit akibat

guna-guna atau gangguan

setan. Namun, secara

ilmu kedokteran ,

epilepsy bisa dijelaskan

dengan lebih masuk akal

sebagai kelainan psikis

yang abnormal karena

adanya muatan listrik

dibagian otak tertentu.

Gejala epeilepsi

dimulai pada suatu

bagian tubuh tertentu ,

misalnya tangan atau

kaki, dnan kemudian

menjalar ke anggota

gerak ,sejalan dengan

penyebaran aktivitas

listrik di otak. Pada tahap

kompleks, penderita bisa

mengalami hilang kontak

denagn lingkungannya

selama 12 menit.

Kemudian , dilanjutkan

dengan mengeluarkan

suara-suara aneh,kejang

otot yang hebat dan

sentakan-sentakan

diseluruh tubuh.

Sesudahnya penderita

bisa mengalami sakit

kepala,linglung

sementara dan merasa

sangat lelah. Biasanya

penderita tidak dapat

mengingat apa yang

terjadi setelah kejang.

Pada dasaranya

masyarakat pendesaan

menyebutkab bahwa ayan

atau epilepsy adalah

penyakit akibat adanya

guna-guna atau mereka

punya

kepercayaan,terhadap

hal-hal gaib,yang

mengakibatkan setiap

penyakit yang ada itu

diakibatkan oleh adanya

orang yang membuat

karena faktor maslah

keluarga atau faktor

dendam.

Beberapa faktor

yang mengakibatkan

adanya kepercayaan

terhdap hal-hal tersebut:

- Masyarakat masih

mempunyai pemikiran

tradisional

- Kurangnya

pemahaman akan

beberapa penyakit akan

beberapa jenis kesehatan

- Minimnya jasa

pelayanan kesehatan di

pedesaan sehingga para

masyrakat pedesaan lebih

bnayak memilih

menggunakan obat yang

tradisional atau masih

terkait dengan hal-hal

gaib.

- Banyaknya

kesenjangan antara

masyarakat sehingga

banyak anggapan bahwa

suatu penyakit itu

merupakan perbuatan

anata sesame masyarakat

karena adanya unsure

dendam.

Sementara

epilepsi adalah penyakit

yang terjdi akibat adanya

kesalahan dalam

otak,dimana epilepsy

sering terjadi sejak

adanya kesalahan dalam

sistem persarafan

sehingga mengakibatkan

seseorang dapat

mengakibatkan

seseoranng mengalami

kehilangan kesadaran

dan mengalami kejang

otot yang berlebihan dan

membuat seseorang

kehilangan kesadarannya.

3. Ekologi

Ekologi adalah

ilmu yang mempelajari

interaksi antara

organisme dengan

lingkungannya dan hal-

hal lainnya yang ada

disekitar orgsnisme

tersebut. Pada masalah

issue keperawatan yang

berfokus pada

permasalahan tentang

penyakit epilepsi yang

terjadi dilingkungan

masyarakat pedalaman.

Berdasarkan mitos yang

ada penyakit epilepsi

sangat erat hubungannya

dengan kondisi dari

lingkungan si penderita

tersebut. Ekologi tentang

penayakit epilepsi pada

dasarnya dikarenakan

oleh faktor-faktor

seperti :

cuaca,suhu,kelembapan

udara dan serta orang-

orang yang berada dalam

lingkungan tersebut.

Karena cuaca,suhu yang

ada dalam lingkungan

sekitar dapat

mempengaruhi

timbulnya atau memacu

seseorang yang

menderita penyakit

epilepsi dapat terjadi atau

kambuh secara tidak

disadari. Cuaca panas dan

dingin dapat memicu

seseorang dapat secara

tidak sadar dapat timbul

secara sendirinya. Karena

epilepsi juga dapat

dipengaruhi oleh orang

disekitar atau faktor

kurangnya komunikasi si

penderita terhadap

masyarakat

dilingkungannya. Hal ini

mengakibatkan si

penderita lebih banyak

meluangkan waktu

sendiri dan banyak

melamun,sehingga

otaknya bekerja secara

abnormal. Epilepsi secara

medis dapat dikarenakan

suhu karena suasana

dingin dan panas itu

merupakan penyebab

tersendiri bagi seorang

penderita,seperti seorang

yang menderita ayan air

dan orang yang trauma

akan panas seperti

keadaan sedang demam

yang mengakibatkan

panas yang tinggi

sehingga dapat seketika

merasakan kejang karena

kerja otak listrik yang

secara abnormal memacu

untuk terjadinya kejang

dalam tubuh. Selain itu

faktor orang-orang yang

dapat mengganggu

pikiran atau membuat

seorang penderita

terkejut dapat juga

menyebabkan epilepsi

terjadi secara langsung.

4. Sosial Budaya

Penyakit epilepsi

merupakan penyakit yang

sering terjadi dikalangan

masyarakat pedesaan.

Dimana penyebab

penyakit ini sudah

menjadi budaya yang

tidak dapat hilang dari

pemikiran masyarakat.

Dimana penyebabnya

adalah karena adanya

hal-hal gaib,roh-roh

jahat atau dikarenakan

adanya kutukan.

Pengertian masyarakat

akan penyebab terjadinya

penyakit ini sudah

menjadi turun menurun

kesetiap genarasi mereka.

Sehingga penyebab

penyakit epilepsi ini

sudah menjadi masalah

sosial budaya yang

secara turun temurun

dalam pemikiran

masyarakat. Salah

satunya di provinsi NTT.

novyta meilany Ceqq ' Viee

Niezz

Home

View web version

Saturday, June 15, 2013

novyta meilany at 9:44

PM

SEMINAR

EPILEPSI meilanyhartanti.blogspot.com/2013/06/seminar-epilepsi.html?m=1