epistaksis baru
DESCRIPTION
epistaksisTRANSCRIPT
EPISTAKSIS PADA PENDERITA EPISTAKSIS PADA PENDERITA WANITA WANITA DENGAN DENGAN RHINOSINUSITISRHINOSINUSITIS
Imam HidayatImam Hidayat
Pembimbing: Pembimbing:
DDr. Riece Hariyati, SpTHT-KLr. Riece Hariyati, SpTHT-KL (K) (K)
PENDAHULUANPENDAHULUAN
10% Kasus IDIOPATIK10% Kasus IDIOPATIK
KASUSKASUS
Identitas pasienIdentitas pasien
Rizka RachimRizka Rachim
19 tahun19 tahun
No RM : C 315011/ No RM : C 315011/ 67301776730177
MRS: 30 September 2011MRS: 30 September 2011
Keluhan utama: Mimisan Keluhan utama: Mimisan pada kedua hidungpada kedua hidung
Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik
NoNo AlergenAlergen HasilHasil
11 Human dander 200%Human dander 200% + 3+ 3
22 Mixed fungi 15%Mixed fungi 15% + 3+ 3
33 Mite culture 3%Mite culture 3% + 3+ 3
Skin prick test (13 Oktober 2011)Skin prick test (13 Oktober 2011)
Hasil PA (13 Oktober 2011Hasil PA (13 Oktober 2011)Kesan: Kesan: Adenoid hiperplasiaAdenoid hiperplasia
Laboratorium darah (30 September 2011)Laboratorium darah (30 September 2011)Kesan: Kesan: AnemiaAnemia
DiagnosisDiagnosis: :
•EpistaksisEpistaksis posterior posterior DD/ et causaDD/ et causa rhinosinusitis kronik rhinosinusitis kronik adenoid hipertropiadenoid hipertropi
•Anemia Sedang oleh karena epistaksisAnemia Sedang oleh karena epistaksis
Program Program : : •Perbaikan keadaan umum Perbaikan keadaan umum • EndoskopiEndoskopi evaluasi bila perlu biopsi evaluasi bila perlu biopsi• CT Scan SPNCT Scan SPN
Terapi Terapi : : •Infus RL 20 tts/ mntInfus RL 20 tts/ mnt• Ceftriaxone 2 x 1 grCeftriaxone 2 x 1 gr• Inj Kalnex 3 x 500mgInj Kalnex 3 x 500mg
Nasoskopi (1 Oktober 2011)Nasoskopi (1 Oktober 2011)
Kesan :Kesan : Mukosa edema, Mukosa edema,
hiperemis, hiperemis, hipervaskularisasihipervaskularisasi
Sekret mukoidSekret mukoid KOM terbukaKOM terbuka Bleeding point di daerah Bleeding point di daerah
sphenopalatina dextrasphenopalatina dextra Adenoid hipertropiAdenoid hipertropi Tak tampak massaTak tampak massa
CT Scan (06 Oktober 2011)CT Scan (06 Oktober 2011)
Kesan :Kesan : Sinusitis maksilaris & sinusitis sphenoidalis Sinusitis maksilaris & sinusitis sphenoidalis dextradextra Intrusi gigi ke dalam sinus maxillaris kananIntrusi gigi ke dalam sinus maxillaris kanan
Hari IHari I Hari IIHari IITanggal Tanggal 30 September 201130 September 2011 1 Oktober 20111 Oktober 2011Keluhan Keluhan utamautama
Mimisan -/-Mimisan -/- Mimisan -/-, kdg saat makan ada Mimisan -/-, kdg saat makan ada jendalan darahjendalan darah
KUKU CMCM CMCMNadi & Nadi & RR RR
84 x/menit, isi & tegangan 84 x/menit, isi & tegangan cukupcukup
86 x/menit, isi & tegangan cukup86 x/menit, isi & tegangan cukup
RR, suhuRR, suhu 16 x/menit, 37,216 x/menit, 37,2CC 18 x/menit, 3718 x/menit, 37CCTDTD 110/70 MmHg110/70 MmHg 100/70 MmHg100/70 MmHgPFPF HidungHidung : tmp anterior (+): tmp anterior (+)
Tenggorok : stocel (+)Tenggorok : stocel (+)HidungHidung :tmp anterior (+), :tmp anterior (+),
rembesan rembesan darah, Tenggorok: stocel (+)darah, Tenggorok: stocel (+)
Px Px penunjangpenunjang
Program Program TerapiTerapi
Hb:Hb: 10,5 Trombosit : 462.00010,5 Trombosit : 462.000PTT: 14.4 PTTK: 30.2PTT: 14.4 PTTK: 30.2Elektrolit : dbnElektrolit : dbn- Awasi KU, TV, tanda Awasi KU, TV, tanda
perdarahanperdarahan- Observasi epikasis 1x24 Observasi epikasis 1x24
jamjam- Evaluasi tampon anteriorEvaluasi tampon anterior- Inj Ceftriaxone 2x1 grInj Ceftriaxone 2x1 gr- Inj kalnex 3x 500 mgInj kalnex 3x 500 mg
Hb : 8,5 Trombosit : 421.000Hb : 8,5 Trombosit : 421.000- Awasi KU, TV, tanda Awasi KU, TV, tanda
perdarahanperdarahan- Observasi epikasis 1x24 jamObservasi epikasis 1x24 jam- Aff tampon anterior KPRAff tampon anterior KPR
blood cloth (+/+), bleeding blood cloth (+/+), bleeding point (-/-), adenoid hipertropi point (-/-), adenoid hipertropi
- Transfusi PRC 3 kolffTransfusi PRC 3 kolff- Inj Ceftriaxone 2x1 grInj Ceftriaxone 2x1 gr- Inj kalnex 3x 500 mgInj kalnex 3x 500 mg
Hari IIIHari III Hari IVHari IV3 Oktober 20113 Oktober 2011 4 Oktober 20114 Oktober 2011Mimisan -/-, badan gatal setelah Mimisan -/-, badan gatal setelah transfusi darahtransfusi darah
Mimisan -/-, nyeri hdg kanan spt Mimisan -/-, nyeri hdg kanan spt stlh minum sodastlh minum soda
CMCM CMCM86 x/menit, isi & tegangan cukup86 x/menit, isi & tegangan cukup 84 x/menit, isi & tegangan cukup84 x/menit, isi & tegangan cukup18 x/menit, 3718 x/menit, 37C, 100/70MmHgC, 100/70MmHg 16 x/menit, 36,716 x/menit, 36,7C, 100/70 MmHgC, 100/70 MmHg
Hidung: konka hipertropi (+/+)Hidung: konka hipertropi (+/+)Tenggorok :dbnTenggorok :dbn
HidungHidung : konka hipertropi (+/+): konka hipertropi (+/+)Tenggorok : dbnTenggorok : dbn
-Awasi KU, TV, tanda perdarahanAwasi KU, TV, tanda perdarahan-Cek HB 6 jam post transfusiCek HB 6 jam post transfusi-Inj Ceftriaxone 2x1 grInj Ceftriaxone 2x1 gr-Inj kalnex Inj kalnex stop stop-Tab kalnex 3x 500 mgTab kalnex 3x 500 mg
-Konsul interna: alergi post transfusi Konsul interna: alergi post transfusi Premedikasi diphenhidramin 1 Premedikasi diphenhidramin 1 ampul dan tetesan pelan (20 tts/mnt)ampul dan tetesan pelan (20 tts/mnt)-Cek HB 6 jam post transfusiCek HB 6 jam post transfusi-Nasofaringoskopi biopsi HB > 11Nasofaringoskopi biopsi HB > 11-Inj Ceftriaxone 2x1 gr Inj Ceftriaxone 2x1 gr stop stop-Cefadroxyl tab 2x500mgCefadroxyl tab 2x500mg-Tab kalnex 3x 500 mgTab kalnex 3x 500 mg
Hari V Hari VI5 Oktober 2011 6 Oktober 2011Mimisan -, blkg kepala terasa panas, gatal pd badan
Mimisan -/-, blkg kepala terasa panas,bersin, gatal pd badan
CM CM 84 x/mnt, isi&tegangan cukup 86 x/mnt, isi&tegangan cukup16 x/menit, 37,2C, 100/70 MmHg 18 x/menit, 37C, 110/70 MmHgHidung : konk hipertropi (+/+)Tenggorok : dbn
Hidung : konk hipertropi (+/+)Tenggorok : dbn
Hb: 10,9 Trombosit : 403.000Fe: 47 TiBC: 385 Ferritin: 42.10 Elektrolit : dbn, gambaran darah tepi: dbn- Awasi KU, TV, tanda
perdarahan- Rencana evaluasi endoskopi- Cefadroxyl tab 2x500mg- Tab kalnex 3x 500 mg
Evaluasi endoskopi:Bleeding point daerah post kanan (a. Sphenopalatina), biopsi daerah nasofaring jar keras, tdk mdh berdarah-Obs epitaksis post biopsi-CT Scan SPN-Cefadroxyl tab 2x500mg-Tab kalnex 3x 500 mg
Hari VII Hari VIII7 Oktober 2011 8 Oktober 2011Mimisan -/-, kadang nyeri hidung kanan msh terasa
Mimisan -/-, kadang nyeri hidung kanan msh terasa
CM CM86 x/menit, isi&tegangan cukup 88 x/menit, isi dan tegangan cukup18 x/menit, 37,2C 16x/menit, 37,1C100/70 MmHg 110/70 MmHgHidung: konk hipertropi (+/+)Tenggorok : dbn
Hidung: konk hipertropi (+/+)Tenggorok : dbn
Hasil CT Scan:-Sinusitis maksilaris & sphenoidalis dextra-Intrusi gigi ke dalam sinus maxillaris kanan-Cefadroxyl tab 2x500mg-Tab kalnex 3x 500 mg
- Boleh pulang- kontrol 1mgg klinik THT-KL
untuk evaluasi dan rencana SPT- Cefadroxyl tab 2x500mg- Tab kalnex 3x 500 mg
PEMBAHASANPEMBAHASANEpitaksis Epitaksis P Perdarahan erdarahan dardari dalam hidung. i dalam hidung. Terjadi Terjadi rupturnya rupturnya PDPD di dalam hidung di dalam hidungRuptur Ruptur spontan spontan / / didahului dengan traumadidahului dengan trauma
Anatomi Pembuluh Darah Anatomi Pembuluh Darah Septum & Dinding Lateral HidungSeptum & Dinding Lateral Hidung
Anatomi Pembuluh Darah Anatomi Pembuluh Darah Septum & Dinding Lateral HidungSeptum & Dinding Lateral Hidung
AnatomiAnatomi
EPISTAKSIS ANTERIOREPISTAKSIS ANTERIORAnterior kaudal septumAnterior kaudal septumPleksus Kiesselbach / Little’s areaPleksus Kiesselbach / Little’s area
EPISTAKSIS POSTERIOREPISTAKSIS POSTERIORPosterior konka media: Posterior konka media: Foramen sfenopalatinaForamen sfenopalatinaArteri sfenopalatinaArteri sfenopalatina
ETIOLOGIETIOLOGI
FAKTOR LOKALFAKTOR LOKAL TRAUMATRAUMA NEOPLASMANEOPLASMA Deviasi SeptumDeviasi Septum Reaksi inflamasi Reaksi inflamasi
lokal: alergi, infeksi, lokal: alergi, infeksi, polip, iritasipolip, iritasi
Benda asingBenda asing
FAKTOR SISTEMIKFAKTOR SISTEMIK HIPERTENSIHIPERTENSI GGN. PEMBEKUAN GGN. PEMBEKUAN
DARAHDARAH Obat-obatanObat-obatan Osler-Weber-RenduOsler-Weber-Rendu Lainnya: alkoholisme, Lainnya: alkoholisme,
demam tifoid, demam demam tifoid, demam rematik, ggn. rematik, ggn. kardiovaskulerkardiovaskuler
10% Kasus IDIOPATIK10% Kasus IDIOPATIK
FFaktor lingkungan aktor lingkungan
Patogenesis Epistaksis Patogenesis Epistaksis
Fungsi kelenjar seromusinosa tdk baik Fungsi kelenjar seromusinosa tdk baik mukosa kering, berkrusta, silia tdk mukosa kering, berkrusta, silia tdk
berfungsiberfungsimukosa erosimukosa erosi invasi bakteri: enzim fibrinolitikinvasi bakteri: enzim fibrinolitikreaksi inflamasi & jar. granulasireaksi inflamasi & jar. granulasi trauma ringan: trauma ringan: mudah berdarahmudah berdarahEPISTAKSISEPISTAKSIS
AnamnesisAnamnesis
Sisi hidung yg berdarahSisi hidung yg berdarahPerdarahan hidung & atau darah keluar Perdarahan hidung & atau darah keluar dari mulutdari mulutLama & perkiraan jumlahLama & perkiraan jumlahTraumaTraumaRiwayat sebelumnya: operasi, epistaksis & Riwayat sebelumnya: operasi, epistaksis & obat yg didptobat yg didptPeny. Penyerta: hipertensi, DM, hati, Peny. Penyerta: hipertensi, DM, hati, jantung-paru, alkoholismejantung-paru, alkoholismePenggunaan obatPenggunaan obat
Pemeriksaan FisikPemeriksaan Fisik
Nilai ulang Nilai ulang
jalan napas jalan napas
kecukupan vol. sirkulasi darahkecukupan vol. sirkulasi darah
Lihat kulit & mukosa: Lihat kulit & mukosa: lesi vaskulerlesi vaskuler
Pasien tenang, hindari kecemasan, Pasien tenang, hindari kecemasan,
gelisah: gelisah: sedasi / minor tranquilizersedasi / minor tranquilizer
Pemeriksaan fisik yang Pemeriksaan fisik yang dilakukan meliputi pemeriksaan:dilakukan meliputi pemeriksaan:
Hidung, Hidung,
Faring, Faring,
Kulit, Kulit,
Tanda-tanda vitalTanda-tanda vital
Pemeriksaan Rongga HidungPemeriksaan Rongga Hidung
Rhinoskopi anteriorRhinoskopi anterior
NasoendoskopiNasoendoskopi
teleskop 0teleskop 00 0 dan 30dan 3000
lebih mudah menentukan sumber lebih mudah menentukan sumber perdarahan dgn pastiperdarahan dgn pasti
Evaluasi bag hidung yg lebih postEvaluasi bag hidung yg lebih post
dpt u/ terapi kauterisasi dpt u/ terapi kauterisasi menurunkan menurunkan frekuensifrekuensi
morbiditas tampon postmorbiditas tampon post
McGarry McGarry (J Laryngol Otol, 1991)(J Laryngol Otol, 1991) 50% kasus epistaksis posterior 50% kasus epistaksis posterior sumber perdarahan dpt sumber perdarahan dpt
diidentifikasi diidentifikasi dikauterisasi, tanpa tampon dikauterisasi, tanpa tampon
hidunghidung
IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI SUMBER PERDARAHANSUMBER PERDARAHAN
MUDAHMUDAH dikatakan, dikatakan, SULITSULIT dilakukan dilakukan
Sumber perdarahan Sumber perdarahan TAMPAKTAMPAK
Abrasi mukosaAbrasi mukosa
Pembuluh darah melebarPembuluh darah melebar
Bekuan darah yg mudah berdarahBekuan darah yg mudah berdarah
Mukosa edem dan rapuhMukosa edem dan rapuh
Sumber perdarahan Sumber perdarahan TIDAK TAMPAKTIDAK TAMPAK
Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium
Darah perifer lengkap: anemia?Darah perifer lengkap: anemia?Skrining ggn. pembekuan drhSkrining ggn. pembekuan drh
Waktu protrombinWaktu protrombinWaktu tromboplastin parsial teraktivasiWaktu tromboplastin parsial teraktivasi
Jika perluJika perluTes fungsi hatiTes fungsi hatiGolongan darahGolongan darahUji silang (Uji silang (cross test)cross test)
Pemeriksaan Penunjang LainPemeriksaan Penunjang Lain
Konsul Konsul PENYAKIT DALAMPENYAKIT DALAM
Mencari / mengobati faktor sistemikMencari / mengobati faktor sistemik
Pemeriksaan Pemeriksaan RADIOLOGIRADIOLOGI
CT scan sinus / nasofaringCT scan sinus / nasofaring
BIOPSIBIOPSI
Hati-hati tumor pembuluh darah & Hati-hati tumor pembuluh darah & angiofibromaangiofibroma
Ligasi ArteriLigasi Arteri
IndikasiIndikasiKegagalan terapi dgn Kegagalan terapi dgn tampontamponPenyakit paru beratPenyakit paru berat
Jenis ligasiJenis ligasiA.etmoid antA.etmoid antA.etmoid postA.etmoid postA.sfenopalatinaA.sfenopalatina
Terletak di foramen sfenopalatinaTerletak di foramen sfenopalatinaLigasi endoskopik pd epistaksisLigasi endoskopik pd epistaksis
Arteri SfenopalatinaArteri Sfenopalatina
RingkasanRingkasan
WanitaWanita, , 1919 th riwayat epistaksis didiagnosis th riwayat epistaksis didiagnosis adenoid hipertropiadenoid hipertropi && rhinosinusitis kronik rhinosinusitis kronik
DDalam perjalanan pengelolaannya penyebab alam perjalanan pengelolaannya penyebab epistaksis berulangnya epistaksis berulangnya rhinosinusitis kronik, rhinosinusitis kronik, RA & kemungkinan kelainan pembuluh darahRA & kemungkinan kelainan pembuluh darah bukan karena bukan karena adenoid hipertropiadenoid hipertropi
Pengelolaan selanjutnya dengan dilakukan Pengelolaan selanjutnya dengan dilakukan terapi terapi konservatif, evaluasi, bila berulang rencana FESSkonservatif, evaluasi, bila berulang rencana FESS
TERIMA KASIHTERIMA KASIH