epitaksis dan trauma

8/17/2019 Epitaksis Dan Trauma

1/52

EPISTAKSIS DAN TRAUMA

PADA THT

Didit Yudhanto


2/52

EPISTAKSIS


3/52

Epistaksis

• Epistaksis atau perdarahan hidung(mimisan – Perdarahan akut !ang dapat "erasa# dari

rongga hidung$ sinus paranasa# ataunaso%aring&

– ' )* dapat "erhenti sendiri

–Dapat merupakan ge+a#a ataumani%estasi dari pen!akit #ain

– epistaksis !ang "erat kedaruratan


4/52

Epistaksis

• Epistaksis pada rongga hidung

– Sekitar )* dari anteroin%erior septum nasi(daerah Kiesse#"a,h

–

Sekitar -)* dari "agian posterior rongga hidung• a& s%enopa#atina

• Pendarahan "iasan!a he"at dan +arang "erhentisendiri

• Sering ditemukan pada pasien dengan hipertensi$

arteriosk#erosis atau pasien dengan pen!akitkardio.asku#er&

• /-* epistaksis posterior "erasa# dari dinding nasa#

#atera#&


5/52

Epistaksis

• P#eksus

Kiesse#"a,h – A& Ethmoid antor

– A& 0a"ia#is supor

– A& Sphenopa#atina

– A& Pa#atina ma!or

• P#eksus 1oodru2 – A& Sphenopa#atina

– A& 3aringea#asenden


6/52

EtiologiLokal Sistemik

Trauma4 digita#$ %raktur H!pertensiNasa# spra!s (e%ek trauma #oka# 5angguan

.asku#er

Reaksi In6amasi Diskrasia darahKe#auinan anatomi (septa#spur7de6e,tion

Keganasan darah

8enda asing A##ergi Tumor intranasa# Ma#nutrisi

Iritan kimia A#,oho#Nasa# Kanu# 9:$ ;PAP 9"at


7/52


8/52

Epistaksis

• Pemeriksaan Penunjang – Pemeriksaan laboratorium

• Darah #engkap

• Hemostatis• 3ungsi hepar dan gin+a#

• 5u#a darah

– Pemeriksaan Penunjang• Nasoendoskop

• 3oto rontgen po#os sinus paranasa#

• Tomogra? komputer


9/52

• Tata#aksana

– Prinsip penata#aksanaan epistaksis• per"aiki keadaan umum

• ,ari sum"er perdarahan

• hentikan perdarahan

• ,ari %aktor pen!e"a" untuk men,egah "eru#angn!aperdarahan

– >a#an napas dapat tersum"at o#eh darah atau"ekuan darah$ per#u di"ersihkan atau dihisap&

– Sete#ah hidung di"ersihkan

• Masukkan kapas #arutan anestesi #oka# !aitu #arutanpantokain :* atau #arutan #idokain :* !ang ditetesi#arutan adrena#in -7@)))


10/52

Epistaksis

• Perdarahan anterior – Perdarahan anterior seringka#i "erasa# dari p#eksus

Kisse#"a,h

– Apa"i#a tidak "erhenti dengan sendirin!a (terutamapada anak• di,o"a dihentikan dengan menekan hidung dari #uar se#ama

-)


11/52

Epistaksis

Tampon anterior


12/52

Epistaksis

• Perdarahan posterior – Pemasangan tampon posterior (tampon

8e##o,

– 8i#a masih ada perdarahan$ maka dapatditam"ah tampon anterior ke da#amka.um nasi

– Pertahankan tampon :


13/52

Tampon posterior

Epistaksis


14/52

•

Medikamentosa – Selama pemasangan tampon (2-3 hari)

• Ana#getik untuk mengontro# rasa n!eri&

• Anti"iotik "road spektrum untuk men,egah in%eksi

– Lama perawatan• Tergantung %aktor pen!e"a" dan pen!u#it !ang

menim"u#kan perdarahan&

– Tinakan beah• Eksp#orasi sum"er perdarahan se,ara endoskopik da#am

narkose umum dengan didahu#ui #igasi arteri karotis ("i#a

diper#ukan&

– Eukasi• >angan mengorek hidung

• Mengontro# pen!e"a" seperti hipertensi

Epistaksis


15/52

TRAUMA HIDUN5


16/52

Trauma Hidung

• Hidung

– 8agian penting pem"entuk =a+ah

– struktur !ang prominen dari =a+ah mudah terkena trauma

• Pen!e"a"4

– ke,e#akaan #a#u #intas dan #ain!a

– ke,e#akaan o#ah raga – Perke#ahian

• Trauma hidung dapat trauma sendiri atau "agiantrauma =a+ah #ainn!a dan dapat mengenai4

– ku#it$

– +aringan su"kutis$

– kerangka tu#ang$

– septum

– os maksi#a


17/52

Trauma Hidung

• Pato?sio#ogi – Kerusakan !ang dapat ter+adi pada

trauma hidung "er.ariasi tergantung

dari "e"erapa %aktor 4 – Usia

– 8esar kekuatan trauma

– Arah trauma

–

9"+ek 7 "enda pen!e"a"


18/52

Uni#atera#

8i#atera#

Trauma Hidung


19/52

•

9pen "ook

• ;omminuted

Trauma Hidung


20/52

Trauma Hidung

• Posterior


21/52

Trauma Hidung

Diagnosi 3raktur 9s Nasa#

Ri=a!at Trauma hidung dengan perdarahanPemeriksaanintranasa#

Sete#ah pem"erian dekongestandapat mendiagnosis dis#okasi atau

hematoma septumPa#pasi Pa#pasi hidung #uar terdapat n!eri$ os

nasa# dapat digerakkan dan terdapatkrepitasi

Radiogra? 3oto po#os hidung dapat mem"antu

diagnosis "i#a "erkore#asi denganpemeriksaan ?sik

3oto dokumentasi Penting untuk pen,atatan mediko<#ega#


22/52

Trauma Hidung


23/52

Trauma Hidung

• Penatalaksanaan

– Reposisi %raktur sederhana se"aikn!a di#akukan pada :C +am pertama$ atau pa#ing #am"at da#am C/ +am karena%raktur mudah untuk direduksi

–

Tetapi "i#a terdapat pem"engkakan +aringan !ang he"at$reposisi dapat di#akukan da#am -) hari&

– Indikasi reduksi tertutup 4

• 3raktur os nasa# uni#atera# atau "i#atera#

• Nasa# "ridge !ang me#e"ar

–

Indikasi reduksi ter"uka 4• 3raktur dis#okasi os nasa# and septum

• De.iasi p!ramid hidung #e"ih dari setengah #e"ar nasa# "ridge

• 3raktur dis#okasi septum "agian kauda#

• 3raktur septum ter"uka

•

De%ormitas !ang menetap sete#ah di#akukan reduksi tertutup


24/52


25/52

Trauma Hidung

• !omplikasiDini, temporer Lambat

Edema Obstruksi jalan nafas

Ekimosis Fibrosis, kontraktur

Epistaxis Deformitas

Hematoma Sinekia

Infeksi Saddle nose

Kebocoran cairan serebrospinal Perforasi septum


26/52

"#$!T%# TE&P'#$L


27/52

3raktur Tempora#


28/52

3raktur Tempora#


29/52

3raktur Tempora#• efnisi

– 3raktur tu#ang tempora# !ang dise"a"kan o#ehtrauma

• *enis "raktur Temporal

– "raktur longituinal• Merupakan G)


30/52

3raktur Tempora#


31/52

3raktur Tempora#


32/52

"rakturlongituinal

"rakturtrans+ersal

Insidens /)* :)*Mekanisme Tempora# atau

parieta#

3ronta# atau oksipita#

9torea ;S3 Sering KadangPer%orasi mem"rantimpani

Sering >arang

;edera s!ara%

%asia#is

:)* @)*

Tu#i Sering (kondukti%atau sensorineura#nada tinggi

Sering (tu#isensorineura# "eratatau miBed

Hemotimpanum Sering Mungkin9toragia Sering >arang

.ertigo Sering ("isa tidak Sering

3raktur Tempora#


33/52

Diagnosis

• E.a#uasi a=a# dan penata#aksanaan!a di%okuskankepada masa#ah !ang mengan,am +i=a 4 – mengamankan +a#an na%as

– mengontro# perdarahan

– meni#ai status neuro#ogi – mensta"i#kan serta menge.a#uasi tu#ang ser.ika#

• Permeriksaan te#inga di%okuskan pada kondisi dari4 – auriku#a

– te#inga #uar – mem"rana timpani

– te#inga tengah

3raktur Tempora#


34/52

• Auriku#a diperiksa adakah ditemukan #aserasiatau hematoma

• Tanda adan!a suatu %raktur "asis kranii ada#ahadan!a Battle’s sign dan racoon eyes (ekimosis

perior"ita#

3raktur Tempora#


35/52

• Pemeriksaan 3isik – 9toskopi

– Tes garputa#a dan audiometri

• Imaging – High Resolution CT Scan (HR;T inter.a#

- mm potongan aBia# dan ,orona#


36/52


37/52

• Komp#ikasi – Parese N&II (N& 3asia#is

– Ke"o,oran ,airan ,ere"rospina#

– Hearing #oss (;H0$ SNH0$ MH0

– ertigo


38/52

Tingkat ,ambaran!arakteristik I Normal 3ungsi s!ara% %asia#is norma#

II in!an Tidak ter#ihat "er"eda$sedikitke#emahan$ tidak asimetri

III Sedan!

Mata tutup sempurna$ tampak

per"edaan$ tidak asimetri saatistirahat$ ter#ihat ke#emahan$ sedikitpergerakan dahi

I" Sedan! #erat

Mata tidak menutup sempurna$asimetri saat istirahat$ tidak ada

pergerakan dahi" #erat

Asimetri saat istirahat$ sedikitpergerakan ter#ihat

"I $otal Tidak ada pergerakan

.neks /ouse 0ra1kmann


39/52

• Penatalaksanaan – Mensta"i#kan keadaan neuro#ogis dan

keadaan !ang mengan,am +i=a$

– Pem"erian anti"iotika$ – 9perasi diindikasikan pada

• Keadaan per%orasi mem"ran timpani !angmenetap$

• 5angguan pendengaran kondukti%$

• Pares e %asia#is$

• Ke"o,oran 0;S !ang menetap

3raktur Tempora#


40/52

T#$%&$ L$#.,


41/52

Trauma 0aring

• Trauma #aring merupakan suatu +e+as pada#aring !ang dise"a"kan karena proseseksterna#

• ke+adian !ang re#ati% +arang ter+adi

– Insidenn!a antara - per @))) < - per -G)))kun+ungan kedaruratan di Rumah Sakit&

• Pen!e"a" !ang tersering ada#ah ke,e#akaan#intas

• 5e+a#a !ang sering mun,u#

– suara serak $ !ang diikuti sesak napas dengan dan"atuk "erdarah&


42/52

Trauma 0aring•

Mekanisme trauma #aring4 – Trauma tumpu#

• Terutama dise"a"kan o#eh ke,e#akaan #a#u #intas$perke#ahian$ dan ke,e#akaan o#ah raga

• Norma#n!a mandi"u#a dan sternum memproteksi #aring

• Hiperekstensi #eher dapat men!e"a"kan kerangka#aring akan trauma aki"at terhimpit diantara o"+ek!ang menimpa dan ,o#umna .erte"ra#ias

– Trauma ta+am•

Terutama aki"at rauma pisau dan tem"akan• Trauma aki"at tem"akan #e"ih "erat di"anding aki"at

pisau

• Pada pisau kadang su#it mengetahui da#amn!apenetrasi


43/52

•

Pembagian trauma laring – Trauma engan kelainan mukosa

• Eema hematoma emfsemasubmukosa

• luka tusuk atau sa4at tanpa kelainankartilago

– Trauma 4ang mengakibatkanhan1urn4a tulang rawan

– Trauma 4ang mengakibatkan jaringan hilang

Trauma 0aring


44/52

Trauma 0aring

• &ani5estasi klinis – Pasien !ang menga#ami trauma #aring akan

menga#ami ge+a#a seperti•

dis%onia sampai a%onia$• n!eri pada daerah #eher$

• n!eri mene#an$ serta dis%agia

• Apa"i#a kondisi trauma #e"ih "erat dapat ter+adidispnea "ahkan apnea

– 0e"ih dari sepertiga pasien dengan trauma#aring tidak menampakkan ge+a#a k#inis pada:C


45/52

Trauma 0aring• Pemeriksaan fsik

–Ke#ainan neuro.asku#er

– Stridor inspirasi o"struksi suprag#otis parsia# maka akan• Aki"at 4 edema$ hematom$ adan!a "enda asing$ trauma +aringan

#unak ataupun %raktur pada karti#ago pen!usun #aring

– Stridor ekspirasi ke#ainan sa#uran na%as !ang #e"ih "a=ah•

trauma pada trakea – Stridor saat inspirasi dan ekspirasi&

• kemungkinan ter+adi o"struksi parsia# sa#uran na%as di sekitar g#otis

– Hemoptisis

– N!eri tekan pada daerah #eher

–

De%ormitas pada daerah #eher – Em?sema su"kutis pada daerah #eher

• hi#angn!a integritas pada sa#uran aerodigesti% "agian atas !angdapat meningkat men+adi tension pneumothorax &


46/52

• Pemeriksaan penunjang – Laringoskopi Serat Optik

• Meni#ai struktur #aring "agian da#am4 edema$#aserasi$ perdarahan$ kondisi p#ika .oka#is

– Foto Polos Servikal• me#ihat adan!a udara pada retro%aring atau

pre.erte"ra !ang mengindikasikan adan!a per%orasipada hipo%aring&

–Foto polos aa• Ke#ainan pada daerah dada serta komp#ikasi trauma

#aring "erupa pneumotoraks$ pneumomediastinum$serta em?sema su"kutis&

Trauma 0aring


47/52

• Tomogra! "omputer – peren,anaan per"aikan struktur #aring me#a#ui

tindakan pem"edahan&

– mempertim"angkan kondisi pasien$ risikoketidaksta"i#an +a#an na%as ketika pemeriksaan

• #ngiogra! arteri karotis – menge.a#uasi trauma pada pem"u#uh darah

daerah #aring&

• Barium eso$agogram – Pemeriksaan ini diper#ukan untuk

mengidenti?kasi adan!a #aserasi pada eso%agus

Trauma 0aring


48/52

Trauma 0aring


49/52

Trauma 0aring


50/52

• Tatalaksana – Penanganan #ir%ay& Breathing& Circulation'

– 8i#a terdapat tanda


51/52

• &eikamentosa – Kortikosteroid sistemik&

– Anti"iotik pro?#aksis

– PPI dan H: antagonis dapat di#akukan untuk men,egah

ter+adin!a occult laryngopharyngeal re(ux

pem"entukan +aringan granu#asi !ang "erat sehingga memudahkanter+adin!a stenosis

• Tinakan beah – Rekonstruksi #aring

• Eukasi – Pasien harus di"eri pengertian mengenai kemungkinan

pemakaian kanu# trakeostomi seumur hidup maupunpenggunaan T


52/52

• Pen4ulit – 3i"rosis dan stenosis #aring

– 5angguan mene#an

– Aspirasi

Trauma 0aring

epitaksis dan trauma

Documents