ergonomi dan metode ergonomi

4
Ergonomi dan Metode Ergonomi Sumber (http://www.depkes.go.id/downloads/Ergonomi.PDF ) Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk“fitting the job to the worker”, sementara itu ILO antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerjayang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya”. Ruang lingkup ergonomik sangat luas aspeknya, antara lain meliputi : - Tehnik - Fisik - Pengalaman psikis - Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendian - Anthropometri - Sosiologi - Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Oxygen up take, pols, dan aktivitas otot. - Desain, dll Metode Ergonomi 1. Diagnosis, dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomik checklist dan pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana sampai

Upload: edu-siregar

Post on 02-Jan-2016

365 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Ergonomi dan Metode ErgonomiSumber (http://www.depkes.go.id/downloads/Ergonomi.PDF)Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk“fitting the job to the worker”, sementara itu ILO antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerjayang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya”.Ruang lingkup ergonomik sangat luas aspeknya, antara lain meliputi :- Tehnik- Fisik- Pengalaman psikis- Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendian- Anthropometri- Sosiologi- Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Oxygen up take, pols, dan aktivitas otot.- Desain, dllMetode Ergonomi1. Diagnosis, dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi tempat kerja penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomik checklist dan pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai dari yang sederhana sampaikompleks.2. Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar pada saat diagnosis. Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi meubel, letak pencahayaan atau jendela yang sesuai. Membeli furniture sesuai dengan demensi fisik pekerja.3. Follow-up, dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif misalnya dengan menanyakan kenyamanan, bagian badan yang sakit, nyeri bahu dan siku, keletihan , sakit kepala dan lain-lain. Secara obyektif misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angka kecelakaan dan lain-lain.Ergonomi Makro(sumber:http://library.gunadarma.ac.id/index.php?appid=penulisan&sub=detail&npm=31400180&jenis=s1fti)Ergonomi Makro adalah pendekatan sistem sosioteknik dari tingkatan atas ke bawah yang diterapkan pada perancangan sistem kerja secara keseluruhan pada berbagai level interaksi ergonomi mikro seperti manusia-pekerjaan, manusia-mesin dan manusia-perangkat lunak. Bagi para ergonomist, ergonomi makro merupakan suatu perspektif untuk melihat sistem dalam skala yang lebih besar agar investasi dari ergonomi mikro lebih berhasil.Ergonomi Mikro dan Ergonomi Makro ( sumber : buku Ergonomic How To Design for Ease and Efficiency seccond edition )Ergonomi dapat membuat desain yang simple ( seperti sikat gigi, tombol untuk menghidupkan lampu, stop kontak) yang userfriendly dan dapat memberikan system kompleks (kereta api bawah tanah contohnya) yang aman, bersahabat, dan mudah untuk digunakan. Faktor manusia penting erat hubungannya dengan peralatan yang kita gunakan, simpel atau kompleks, di tempat kerja, di rumah, kapanpun, dan dimanapun. Tentunya, mendisain sebuah sistem transportasi umum atau rencana manufaktur lebh rumit sibandingkan dengan mendisain tanda bahaya.Transportasi dan system manufaktur terdiri dari beberapa orang yang memiliki tingkatan / level yang berbeda, semuanya berinteraksi satu sama lain dan dengan teknologi-teknologi yang berbeda dan semuanya memiliki tugas.dan tanggung jawab yang berbeda. Untuk desain seperti sistem sociotechnical dalam hubungannya dengan “ Human-organization interface technology” membutuhkan makro ergonomic, seperti yang telah dipaparkan oleh Hendrik dan Kleiner (2000). Makroergonomi menjadi melebihi teknologi interface mikroergonomi tradisional yang memberikan perhatian khusus pada spesifikasi hardware, software, pekerjaan, dan lingkungan. Tentu, mendesain sebuah sikat gigi atau s

TRANSCRIPT

Page 1: Ergonomi Dan Metode Ergonomi

Ergonomi dan Metode Ergonomi

Sumber (http://www.depkes.go.id/downloads/Ergonomi.PDF)

Ergonomi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam kaitannya

dengan pekerjaan mereka. Sasaran penelitian ergonomi ialah manusia pada

saat bekerja dalam lingkungan. Secara singkat dapat dikatakan bahwa

ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia

ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain

berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak

melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar

sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada beberapa definisi menyatakan

bahwa ergonomi ditujukan untuk“fitting the job to the worker”, sementara

itu ILO antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan

hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya,

agar mendapatkan kepuasan kerjayang maksimal selain meningkatkan

produktivitasnya”.

Ruang lingkup ergonomik sangat luas aspeknya, antara lain meliputi :

- Tehnik

- Fisik

- Pengalaman psikis

- Anatomi, utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot

dan persendian

- Anthropometri

- Sosiologi

- Fisiologi, terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Oxygen up

take, pols, dan aktivitas otot.

- Desain, dll

Metode Ergonomi

1. Diagnosis, dapat dilakukan melalui wawancara dengan pekerja, inspeksi

tempat kerja penilaian fisik pekerja, uji pencahayaan, ergonomik checklist

dan pengukuran lingkungan kerja lainnya. Variasinya akan sangat luas mulai

dari yang sederhana sampai

kompleks.

2. Treatment, pemecahan masalah ergonomi akan tergantung data dasar

Page 2: Ergonomi Dan Metode Ergonomi

pada saat diagnosis. Kadang sangat sederhana seperti merubah posisi

meubel, letak pencahayaan atau jendela yang sesuai. Membeli furniture

sesuai dengan demensi fisik pekerja.

3. Follow-up, dengan evaluasi yang subyektif atau obyektif, subyektif

misalnya dengan menanyakan kenyamanan, bagian badan yang sakit, nyeri

bahu dan siku, keletihan , sakit kepala dan lain-lain. Secara obyektif

misalnya dengan parameter produk yang ditolak, absensi sakit, angka

kecelakaan dan lain-lain.

Ergonomi Makro

(sumber:http://library.gunadarma.ac.id/index.php?

appid=penulisan&sub=detail&npm=31400180&jenis=s1fti)

Ergonomi Makro adalah pendekatan sistem sosioteknik dari tingkatan atas

ke bawah yang diterapkan pada perancangan sistem kerja secara

keseluruhan pada berbagai level interaksi ergonomi mikro seperti manusia-

pekerjaan, manusia-mesin dan manusia-perangkat lunak. Bagi para

ergonomist, ergonomi makro merupakan suatu perspektif untuk melihat

sistem dalam skala yang lebih besar agar investasi dari ergonomi mikro lebih

berhasil.

Ergonomi Mikro dan Ergonomi Makro ( sumber : buku Ergonomic How To

Design for Ease and Efficiency seccond edition )

Ergonomi dapat membuat desain yang simple ( seperti sikat gigi, tombol

untuk menghidupkan lampu, stop kontak) yang userfriendly dan dapat

memberikan system kompleks (kereta api bawah tanah contohnya) yang

aman, bersahabat, dan mudah untuk digunakan. Faktor manusia penting

erat hubungannya dengan peralatan yang kita gunakan, simpel atau

kompleks, di tempat kerja, di rumah, kapanpun, dan dimanapun. Tentunya,

mendisain sebuah sistem transportasi umum atau rencana manufaktur lebh

rumit sibandingkan dengan mendisain tanda bahaya.

Transportasi dan system manufaktur terdiri dari beberapa orang yang

memiliki tingkatan / level yang berbeda, semuanya berinteraksi satu sama

lain dan dengan teknologi-teknologi yang berbeda dan semuanya memiliki

tugas.dan tanggung jawab yang berbeda. Untuk desain seperti sistem

Page 3: Ergonomi Dan Metode Ergonomi

sociotechnical dalam hubungannya dengan “ Human-organization interface

technology” membutuhkan makro ergonomic, seperti yang telah dipaparkan

oleh Hendrik dan Kleiner (2000). Makroergonomi menjadi melebihi teknologi

interface mikroergonomi tradisional yang memberikan perhatian khusus

pada spesifikasi hardware, software, pekerjaan, dan lingkungan. Tentu,

mendesain sebuah sikat gigi atau sebuah warning (larangan) lebih dari

sekedar mempertimbangkan ukuran tangan seseorang yang membaca

ketajamannnya. label tugas mikro atau mikroergonomi dapat menjadi

persoalan untuk menetukan keputusan. Desain system kerja terus

mempertimbangkan teknik yang relevan, lingkungan, factor-faktor social,

dan interaksi mereka merupakan kajian ergonomic. Dan jika desain

organisasi dan aspek manajemen- bahkan ekonomi dan regional- political

implication- tugas ini sungguh-sungguh dalam realita makroergonomi.

Ergonomi dan K3 ( sumber : pingin pintar.com)

Ergonomi dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan dua hal

yang tidak dapat dipisahkan.Keduanya mengarah kepada tujuan yang sama

yakni peningkatan kualitas kehidupan kerja (quality of working life). Aspek

kualitas kehidupan kerja merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi rasa kepercayaan dan rasa kepemilikan pekerja kepada

perusahaan, yang berujung kepada produktivitas dan kualitas kerja.

Pencapaian kinerja manajemen K3 sangat tergantung kepada sejauh mana

faktor ergonomi telah terperhatikan di perusahaan tersebut. Kenyataannya,

kecelakaan kerja masih terjadi di berbagai perusahaan yang secara

administratif telah lulus (comply) audit sistem manajemen K3. Ada ungkapan

bahwa “without ergonomics, safety management is not enough”. Keluhan

yang berhubungan dengan penurunan kemampuan kerja (work capability)

berupa kelainan pada sistem otot-rangka (musculoskeletal disorders)

misalnya, seolah-olah luput dari mekanisme dan sistem audit K3 yang ada

pada umumnya. Padahal data menunjukkan kompensasi biaya langsung

akibat kelainan ini (overexertion) menempati rangking pertama (sekitar

30%) dibandingkan dengan bentuk kecelakaan-kecelakaan kerja yang lain.

Kondisi berikut menunjukkan beberapa tanda-tanda suatu sistem kerja yang

tidak ergonomik:

Hasil kerja (kualitas dan kuantitas) yang tidak memuaskan

Page 4: Ergonomi Dan Metode Ergonomi

Sering terjadi kecelakaan kerja atau kejadian yang hampir berupa

kecelakaan

Pekerja sering melakukan kesalahan (human error)

Pekerja mengeluhkan adanya nyeri atau sakit pada leher, bahu, punggung,

atau pinggang

Alat kerja atau mesin yang tidak sesuai dengan karakteristik fisik pekerja

Pekerja terlalu cepat lelah dan butuh istirahat yang panjang

Postur kerja yang buruk, misalnya sering membungkuk, menjangkau, atau

jongkok

Lingkungan kerja yang tidak teratur, bising, pengap, atau redup

Pekerja mengeluhkan beban kerja (fisik dan mental) yang berlebihan

Komitmen kerja yang rendah

Rendahnya partisipasi pekerja dalam sistem sumbang saran atau hilangnya

sikap kepedulian terhadap pekerjaan bahkan keapatisan

Ergonomi