esai kepemimpinan

6
“All leaders are not managers, All managers should be the leaders” Ada kekeliruan yang sudah terlanjur menjadi pemahaman khalayak awam bahwa seorang yang telah ditunjuk atau diangkat menjadi supervisor atau manajer otomatis adalah seorang pemimpin atau leader. Manajer adalah seorang yang bertanggungjawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai. Fungsi seorang manajer berkaitan dengan manajemen, yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan ( planning ), pengorganisasian ( organising ), penempatan staff ( staffing ), pengarahan ( directing ) dan kontrol ( controlling ). Dapat dikatakan bahwa definisi manajer sebagai fungsi managing atau mengelola adalah “proses mencapai tujuan melalui kerja orang lain. Sedangkan proses leading atau memimpin terdiri dari beberapa hal yang diyakini akan mampu membangun pengaruh terhadap anggota tim dan akan mampu menggerakkan anggota tim melakukan segala sesuatu yang diperintahkan oleh sang pemimpin guna mencapai tujuan organisasi atau korporasi. Pemimpin lebih menekankan pengaruh atau karisma yang dimiliki sehingga bawahan secara sadar untuk mengikuti arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi, memfasilitasi,

Upload: nengyanhie

Post on 10-Nov-2015

207 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

esai

TRANSCRIPT

All leaders are not managers, All managers should be the leaders

Ada kekeliruan yang sudah terlanjur menjadi pemahaman khalayak awam bahwa seorang yang telah ditunjuk atau diangkat menjadi supervisor atau manajer otomatis adalah seorang pemimpin atauleader.

Manajer adalah seorang yang bertanggungjawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas manajemen agar tujuan unit yang dipimpinnya tercapai. Fungsi seorang manajer berkaitan dengan manajemen, yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Dapat dikatakan bahwa definisi manajer sebagai fungsi managing atau mengelola adalah proses mencapai tujuan melalui kerja orang lain.

Sedangkan prosesleadingatau memimpin terdiri dari beberapa hal yang diyakini akan mampu membangun pengaruh terhadap anggota tim dan akan mampu menggerakkan anggota tim melakukan segala sesuatu yang diperintahkan oleh sang pemimpin guna mencapai tujuan organisasi atau korporasi. Pemimpin lebih menekankan pengaruh atau karisma yang dimiliki sehingga bawahan secara sadar untuk mengikuti arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi, memfasilitasi, dan berpastisipasi dalam setiap kegiatan yang menginginkan bawahan mengikutinya. Tidak dengan hadiah, paksaan atau hukuman.

Oleh Karena itu, fungsi sebagai leader dalam proses leading sudah seharusnya dimiliki oleh manajer atau ada dalam prosesmanaging. Pada dasarnya keduanya saling memerlukan dan melengkapi, dan harus dijaga keseimbangan kedua proses tersebut.

Jika keseimbangan bergeser, misalnya seorang pemimpin yang sangat jago dalam memotivasi timnya dimana ini adalah fungsi dari kepemimpinan, namun kurang terampil dalam pengawasan yang merupakan salah satu fungsi manajerial, maka yang terjadi adalah aktivitas tim menjadi tak terkendali dan pemimpin tidak tahu sejauh mana tujuan tercapai.

Begitu juga, jika seorang manajer sangat fokus kepada pengawasan saja, tanpa mempertimbangkan motivasi anak buahnya, yang akan terjadi anggota tim menjadi stres. Merasa terus diawasi dan tidak dipercaya, dan mereka hanya akan sekadar saja melaksanakan tugas, yang penting sudah dilaksanakan dan diawasi oleh manajer. Maka dari itu alangkah baiknya seorang manajer juga memiliki sifat kepemimpinan yang baik dan memahami fungsi sebagai pemimpin.

Lalu apa yang dimaksud dengan kepemimpinan?

Telah banyak kajian dan definisi klasik yang menjelaskan makna kepemimpinan. Secara umum dari berbagai pemahaman dan telaah para ahli, kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan mempengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu dan mencapai tujuan.

Namun, terjadi perbedaan yang tajam di antara para ahli kepemimpinan tentang definisi kepemimpinan itu sendiri.

Pendapat terdahulu mengatakan kepemimpinan adalah bakat yang diturunkan dan diterima. Artinya tidak semua orang bisa menjadi pemimpin, kecuali mereka memiliki darah keturunan ningrat, memiliki zodiak tertentu, dan lahir pada tahun, tanggal, dan memiliki shio khusus seorang pemimpin. Masihkah pendapat itu dipakai pada masa sekarang?

Pendapat di era modern, mengatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu pengetahuan dan keahlian (knowledge and skill), yang dalam implikasinya setiap orang bisa mempelajari ilmu kepemimpinan dan bisa menjadi pemimpin, asal mereka mau belajar dan berlatih sehingga menjadi ahli dalam memimpin. Sedangkan bakat menurut pendapat modern, akan berperan dalam mempercepat dan membuat kepemimpinan menjadi lebih baik dibanding mereka yang tidak memiliki bakat kepemimpinan.Pendapat kedua inilah yang selama ini banyak dianut dan diterima sebagai sesuatu yang masuk akal.Yang perlu selalu ingat, bahwa secara hakikat, fungsi utama seorang pemimpin adalah menciptakan sebanyak mungkin pemimpin berikutnya, bukan pengikut.

Kepemimpinan adalah suatu keahlian yang setiap orang bisa memilikinya, termasuk Kita! Terutama Kita sebagai Pemuda! Dengan pendekatan Dasar Kepemimpinan, siapapun berhak dan pasti bisa memiliki pengetahuan dan keahlian memimpin.

Mengingat sebuah kutipan yang sangat terkenal dari Proklamator sekaligus presiden pertama Indonesia, Ir Soekarno yang mengatakan :

Beri aku1.000 orang tua, niscayaakankucabut semeru dari akarnya Beri aku 10 pemuda, niscayaakankuguncangkandunia

Tampaknya, beliau berkata sedemikian rupa akibat dari perjuangan dan gagasan dari para pemuda Indonesia yang telah berjasa terkait mengantarkan Indonesia pada sebuah kemerdekaan yang sangat diimpikan beratus tahun lamanya.Selain itu, tepat pada tahun1999, pemimpin legendaris Afrika Selatan, Nelson Mandela mengumumkan kemundurannya menjadi orang nomor satu di negeri itu. Birokrasi yang melemah, serta kebijakan-kebijakannya yang tak mampu membendung arus krisis kala itu, menjadi alasan yang paling tepat bagi pejuang kemanusiaan itu untuk angkat kaki dari tampuk kekuasaan. Pemandangan yang indah lagi bersahabat memancarkan aura kepemimpinan menginspirasi dunia, diiringi nada melemah yang menyejukkan, berkatalah Mandela :biarkan yang muda yang menggantikanku Hal ini terucap karena dalam pandangannya tangan-tangan kaum muda akan membuat gerakan militansi untuk menghapus penindasan, serta ketidakberpihakan negara pada rakyat dan dominasi etnis tertentu harus dilenyapkan. Pemuda dalam pandangan Nelson Mandela, ialah mereka yang mengubah paradigma lama yang telah usang, apatis, menuju paradigma baru yang segar, konstruktif serta berani membawa perubahan.Dalam dunia psikologi, pemuda mempunyai watak yang cenderung teguh dalam memegang prinsip, melawan, cenderung keras kepada, dan juga agresif. Watak tersebut tentunya merupakan suatu fase yang sangat baik apabila dibekali dengan berbagai aktivitas yang bisa mendorong jiwa kepemimpinan. Sebaiknya belajar kepemimpinan itu dilakukan sedari dini, karena ada pepatah yang mengatakan bahwabelajar di waktu muda bagai mengukir di atas batu, belajar di waktu tua bagai mengukir di atas air.

Kita selaku mahasiswa, selaku pemuda sekaligus calon pemimpin peradaban bangsa, diharapkan dapat memberikan pelajaran berharga terkait sikap kepemimpinan. Indonesia dan dunia tentu tak hanya butuh orang yang sekedar pandai, namun juga membutuhkan para pemimpin yang berintegritas.

Tak perlu menunggu dipilih menjadi seorang manajer untuk menjadi seorang pemimpin, tapi ketika kita telah dipilih sebagai seorang manajer, sudah selayaknya kita harus dapat berfungsi pula sebagai seorang pemimpin.