etika
TRANSCRIPT
![Page 1: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/1.jpg)
1
ETIKA DAN ETIKA AKADEMIK
![Page 2: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/2.jpg)
22
SIVITAS AKADEMIKASIVITAS AKADEMIKA
Mempunyai peran gandaMempunyai peran ganda
Anggota masyarakatAnggota masyarakat
Angota masyarakat kampusAngota masyarakat kampus
Dituntut dapat bergaul dan melaksanakan perannya dengan baik
Diperlukan
ETIKA DAN ETIKA AKADEMIK
![Page 3: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/3.jpg)
33
TUJUAN PENDIDIKAN TINGGITUJUAN PENDIDIKAN TINGGI
Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, kemampan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau keseniandan/atau kesenian
Diarahkan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu Diarahkan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenianpengetahuan, teknologi dan/atau kesenian
Mengupayakan penggunaannya untuk meningktkan taraf kehidupan Mengupayakan penggunaannya untuk meningktkan taraf kehidupan masyarakat dan kemanusiaan dan memperkaya kebudayaan Nasional masyarakat dan kemanusiaan dan memperkaya kebudayaan Nasional
![Page 4: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/4.jpg)
44
TUJUAN PENDIDKAN TINGGITUJUAN PENDIDKAN TINGGI
IKLIM DEMOKRATIS
KEBEBASAN AKADEMIK KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK
OTONOMI KEILMUAN
Supaya sivitas akademika secara bertanggung jawab dapat mengembangkan budaya akademik dengan pemikiran yang kontruktif dan kreatif, baik bagi
pengembangan IPTEKS maupun pembangunan Nasional
ETIKA DAN ETIKA AKADEMIK
![Page 5: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/5.jpg)
55
Cabang ilmu filsafatMelalui
Perenungan yang mendalam, berulang dan sistematis
Untuk mencari hakekat suatu kebenaran nilai yang menjadi ukuran baik buruknya tingkah laku manusia
Diambil kesimpulan yang mantap akan kebenaran nilai-nilai
Menjadi suatu kesepakatan
Untuk dijadikan panduan tatalaku kehidupan manusia dan komunitasnya
Dalam suatu dimensi ruang dan waktu tertentu
PENGERTIAN ETIKA
![Page 6: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/6.jpg)
66
Ki Hajar Dewantara (1962)Ki Hajar Dewantara (1962)
Etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan (dan keburukan) Etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan (dan keburukan)
di dalam hidup manusia, teristimewa yang mengenai gerak gerik fikiran di dalam hidup manusia, teristimewa yang mengenai gerak gerik fikiran dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai dan rasa yang dapat merupakan pertimbangan dan perasaan, sampai
mengenai tujuan yang dapat merupakan perbuatanmengenai tujuan yang dapat merupakan perbuatan
![Page 7: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/7.jpg)
77
Etika dapat dijabarkan dari 3 aspekEtika dapat dijabarkan dari 3 aspek(Zubair, 1992)(Zubair, 1992)
HistorisMenekankan pada kedudukan etika sebagai cabang filsafat yang
membicarakan tentang baik dan buruk dari perilaku manusia
DeskriptifMembicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan
bersamaMendasarkan adanya keraganman norma karena adanya
ketidaksamaan tempat dan waktu sehingga deskripsinya bersifat sosiologik
Normatif Etika sebagai ilmu pengetahuan yang hanya memberikan nilai baik dan
buruk perilaku manusia
![Page 8: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/8.jpg)
88
ETIKA DALAM MASYARAKAT KAMPUSETIKA DALAM MASYARAKAT KAMPUS
PERGURUAN TINGGI
LEMBAGA
AKTIVITAS
SARANA DAN PRASARANA
ATURAN
YANG DISEPAKATI
SIVITAS AKADEMIKA
(dosen dan mahasiswa)
Bagaimana melaksnakan tugasnya ?
Harus membawa dirinya
Harus bersikap supaya menjadi bagian dari sistem
Perguruan Tinggi / masyarakat kampus
Mengenal, mengikuti etika dan tatakrama pergaulan kampus
![Page 9: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/9.jpg)
99
ETIKA AKADEMIKETIKA AKADEMIK
Bersifat UniversalBersifat Universalkarenakarena
Berdasarkan kepada ilmu dan kearifanBerdasarkan kepada ilmu dan kearifan
TATAKRAMA KAMPUS
Berbeda dari satu tempat dengan tempat lain
karenaBerdasarkan pada adat dan kebiasaan serta kesepakatan
dalam suatu masyarakat sehingga adat kebiasaan lokal
dimana kampus itu berada akan mempengaruhi
![Page 10: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/10.jpg)
1010
SIKAP AKADEMIKSIKAP AKADEMIK
dipengaruhidipengaruhitingkat penguasaan ilmu, luasnya wawasan dan kearifantingkat penguasaan ilmu, luasnya wawasan dan kearifan
Luasnya wawasan keilmuan dan kearifan
Cenderung menerapkan etika akademik dalam kehidupannya
Penerapan ilmu dalam memecahkan masalah kehidupannya didasarkan oleh motivasi humaniora
Sempitnya wawasan dan rendahnya penguasaan ilmu
Mendorong perilaku seseorang sekedar mengikuti nalurinya
![Page 11: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/11.jpg)
1111
PERKRMBANGANPERKRMBANGANILMU PENGETAHUANILMU PENGETAHUAN
PENGALAMAN
PENGAMATAN
PROSES BERPIKIR
METODA
ILMU PENGETAHUAN
![Page 12: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/12.jpg)
12
LANDASAN ETIKA AKADEMIK
METODE ILMIAH
Metode ilmiah berdasarkan :
Fakta-fakta yang obyektifObservasi dan eksperimenPengumpulan data empirik
Analisis dan interpetasikesimpulan
![Page 13: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/13.jpg)
13
LOGIKAProses penarikan kesimpulan dalam
metode ilmiah
DEDUKTIF
Penarikan kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi khusus yang bersifat individual (khusus)
INDUKTIF
Penarikan kesimpulan dari yang bersifat khusus/individual menjadi kesimpulan yang bersifat
umum
![Page 14: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/14.jpg)
14
Penarikan kesimpulan menggunakan logika dalam methoda ilmiah
mengacu pada prinsip-prinsip:
• Terminologi dan deskripsinnya jelas dan dapat dimengerti
• Prosedur dan hasil eksperimennya diuraikan secara tepat dan dikemukakan secara rinci sehingga memungkinkan pengulangan oleh orang lain
• Kesimpulan didasarkan pada data yang akurat dan tidak bias
• Hipotesis yang diuji didasarkan pada penemuan peneliti lain yang sahih
• Kesimpulan dapat diverifikasi dan akan memberikan kontribusi bagi penyusunan teori bagi peningkatan pemahaman universal
![Page 15: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/15.jpg)
15
OTORITAS
Berupa penjelasan orang lain yang kredibilitas keilmuannya dapat dipertanggungjawabkan
INTUISISuatu pendapat seseorang yang diangkat dariperbendaharaan pengetahuan terdahulu melalui suatu prose yang tak disadari
Hanya intuisi orang-orang yang sudah lama, berpengalaman dan mendalami bidangnya yang dapat diandalkan
![Page 16: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/16.jpg)
1616
SIKAP AKADEMIKSIKAP AKADEMIK
SIKAPSIKAPPerbuatan, perilaku, gerak-gerik yang berdasarkan pada pendirian Perbuatan, perilaku, gerak-gerik yang berdasarkan pada pendirian
(pendapat atau keyakinan)(pendapat atau keyakinan)
AKADEMIKAKADEMIKBerarti mengandung kearifan dan dilandasi dengan ilmu/kecendekiaan, Berarti mengandung kearifan dan dilandasi dengan ilmu/kecendekiaan,
penerapan ilmu dalam konteks humaniorapenerapan ilmu dalam konteks humaniora
MASYARAKAT AKADEMIKMASYARAKAT AKADEMIKKelompok masyarakat yang terdiri dari individu yang memiliki dan Kelompok masyarakat yang terdiri dari individu yang memiliki dan
menerapkan ilmu serta kearifan dalam segala aktifitasnya, baik berpikir menerapkan ilmu serta kearifan dalam segala aktifitasnya, baik berpikir maupun berbuat.maupun berbuat.
![Page 17: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/17.jpg)
1717
SIKAP AKADEMIKSIKAP AKADEMIK
Perbuatan, perilaku, gerak-gerik yang berdasarkan Perbuatan, perilaku, gerak-gerik yang berdasarkan pada pendirian yang mengandung kearifan pada pendirian yang mengandung kearifan
dan dilandasi dengan ilmudan dilandasi dengan ilmu
![Page 18: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/18.jpg)
1818
KEBEBASAN AKADEMIKKEBEBASAN AKADEMIK(UU.No. 2 Th. 1989 Bab IV Pasal 17 Ayat 1)(UU.No. 2 Th. 1989 Bab IV Pasal 17 Ayat 1)
Merupakan kebebasan yang dimiliki sivitas akademika untuk secara bertanggung jawab dan mandiri melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi
Secara UniversalKeleluasaan untuk mengajar, membahas masalah tanpa campur tangan pihak lain
Tidak adanya larangan atau hambatan dan campur tangan penguasa untuk menulis dan mempublikasikannya dalam jurnal, buku dsb.
Tidak ada tekanan atau ancaman untuk berbicara secara terbuka
![Page 19: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/19.jpg)
1919
Setiap kebebasan mengandung Setiap kebebasan mengandung tanggungjawahtanggungjawah
• Sivitas akademika dalam melaksanakan kebebasan akademik dilandasi oleh norma dan kaidah keilmuan
• Tidak merugikan kegiatan akademik Perguruan Tinggi yang bersangkutan
• Bertanggungjawab secara pribadi atas pelaksanaan dan hasilnya sesuai dengan norma dan kaidah keilmuan
• Tidak merugikan pribadi lain dan tidak semata-mata untuk memperoleh keuntungan materi bagi pribadi yang melaksanakannya
![Page 20: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/20.jpg)
2020
KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIKKEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK
Bagian dari kebebasan akademik yang memungkinkan dosen menyampaikan pikiran dan pendapat di Perguruan Tinggi yang
bersangkutan sesuai dengan kaidah dan norma keilmuan
Keleluasaan berpendapat dalam suatu forum oleh para pakar
yang mempunyai kredibilitas keilmuan dibidangnya
![Page 21: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/21.jpg)
2121
OTONOMI KEILMUANOTONOMI KEILMUAN
Merupakan kegiatan keilmuan
yang berpedoman pada norma dan kaidah keilmuan
yang harus ditaati oleh para sivitas akademika
Adanya kebebasan mempelajari dan mengembangkan
bidang ilmu yang ditekuniya
![Page 22: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/22.jpg)
22
Sikap akademik
KeingintahuanKritis
TerbukaObyektif
Tekun dan konsistenBerani mempertahankan kebenaran
Berpandangan ke depanIndependen
kreatif
![Page 23: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/23.jpg)
23
Sifat akademik
APRESIATIFAdanya perhatian terhadap karya orang lain
AGNOSTIK / TAWADHUMerasa ilmu yag dimilikinya masih rendah/kurang
dihadapan alam yang kompleks
MENGAKUI OTORITASMenghargai dan menghormati karya orang lain
![Page 24: ETIKA](https://reader035.vdocuments.pub/reader035/viewer/2022070415/55cf97ee550346d033948207/html5/thumbnails/24.jpg)
24