etika pancasila

9
ETIKA PANCASILA

Upload: riskifitrinopina

Post on 28-Jan-2016

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

pancasila sebagai etika

TRANSCRIPT

Page 1: ETIKA PANCASILA

ETIKA PANCASILA

Page 2: ETIKA PANCASILA

Sebagai sumber segala sumber,

Pancasila merupakan satu-satunya

sumber nilai yang berlaku di tanah air.

Dari satu sumber tersebut diharapkan

mengalir dan memancar nilai-nilai

ketuhanan, kemanusian, persatuan,

kerakyatan penguasa.

Page 3: ETIKA PANCASILA

Secara teoritis, nilai nilai pancasila dapat dibagi

berdasarka :

1. Menurut jenjangnya

2. Menurut jenisnya

Page 4: ETIKA PANCASILA

MENURUT JENJANG

Nilai Religius ;

Nilai ini menempati nilai yang tertinggi dan melekat / dimiliki Tuhan Yang

Maha Esa yaitu nilai yang Maha Agung, Maha Suci, Absolud yang

tercermin pada Sila pertama Pancasila yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Nilai Spiritual ;

Nilai ini melekat pada manusia, yaitu budi pekerti, perangai,

kemanusiaan dan kerohanian yang tercermin pada sila kedua Pancasila

yaitu ”Kemanusiaan yang adil dan beradab”.

Nilai Vitalitas;

Nilai ini melekat pada semua makhluk hidup, yaitu mengenai daya

hidup, kekuatan hidup dan pertahanan hidup semua makhluk. Nilai ini

tercermin pada sila ketiga dan keempat dalam Pancasila yaitu “Persatuan

Indonesia” dan “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah

kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan”

Page 5: ETIKA PANCASILA

CONT’D

Nilai Materil;

Nilai ini melekat pada semua benda-benda dunia. Yang wujudnya

yaitu jasmani, badani, lahiriah, dan kongkrit. Yang tercermin

dalam sila kelima Pancasila yakni “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia”.

Nilai Moral;

Nilai ini melekat pada prilaku hidup semua manusia, seperti asusila,

perangai, akhlak, budi pekerti, tata adab, sopan santun, yang tercermin

pada sila kedua Pancasila yaitu “Kemanusiaan yang adil dan Beradab”.

Page 6: ETIKA PANCASILA

MENURUT JENISNYA

Nilai Ilahiah

Nilai yang dimiliki Tuhan Yang Maha Esa, yang melekat pada

manusia yaitu berwujud harapan, janji, keyakinan,

kepercayaan, persaudaraan, persahabatan.

Nilai Etis

Nilai yang dimiliki dan melekat pada manusia, yaitu

berwujud keberanian, kesabaran, rendah hati, murah hati, suka

menolong, kesopanan, keramahan.

Nilai Estetis

Nilai yang melekat pada semua makhluk duniawi, yaitu berupa

keindahan, seni, kesahduan, keelokan, keharmonisan.

Page 7: ETIKA PANCASILA

CONT’D

Nilai Intelek

Nilai yang melekat pada makhluk manusia, berwujud ilmiah, rasional, logis,

analisis, akaliah. Selanjutnya secara konsepsional nilai-nilai yang terkandung

dalam Pancasila terdiri dari nilai dasar, nilai instrumental, nilai praksis.

Nilai dasar

Merupakan prinsip yang bersifat sangat Abstrak, umum-universal dan tidak

terikat oleh ruang dan waktu. Dengan kandungan kebenaran bagaikan

Aksioma, berkenaan dengan eksistensi, sesuai cita-cita, tujuan, tatanan

dasar dan ciri khasnya yang pada dasarnya tidak berubah sepanjang zaman.

Page 8: ETIKA PANCASILA

AKTUALISASI PANCASILA SEBAGAI DASAR ETIKA

Aktualisasi Pancasila sebagai dasar etika tercermin dalam sila-silanya, yaitu:

Sila pertama: menghormati setiap orang atau warga negara atas

berbagaikebebasannya dalam menganut agama dan kepercayaannya masing-

masing, serta menjadikan ajaran-ajaran sebagai anutan untuk

menuntun ataupun mengarahkan jalan hidupnya.

Sila kedua: menghormati setiap orang dan warga negara sebagai

pribadi (personal) “utuh sebagai manusia”, manusia sebagai subjek

pendukung, penyangga, pengemban, serta pengelola hak-hak dasar kodrati

yang merupakan suatu keutuhan dengan eksistensi dirinya secara

bermartabat.

Page 9: ETIKA PANCASILA

CONT’D

Sila ketiga: bersikap dan bertindak adil dalam mengatasi

segmentasi- segmentasi atau primordialisme sempit dengan jiwa dan

semangat “Bhinneka Tunggal Ika”-“bersatu dalam perbedaan” dan

“berbeda dalam persatuan”.

Sila keempat: kebebasan, kemerdekaan, dan kebersamaan dimiliki dan

dikembangkan dengan dasar musyawarah untuk mencapai kemufakatan

secara jujur dan terbuka dalam menata berbagai aspek kehidupan.

Sila kelima: membina dan mengembangkan masyarakat yang

berkeadilan sosial yang mencakup kesamaan derajat (equality) dan

pemerataan (equity) bagi setiap orang atau setiap warga negara.