etnis madura antropologi

30

Upload: amar-mahardika

Post on 29-Jun-2015

1.593 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

ETNIS MADURA

TRANSCRIPT

Page 1: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI
Page 2: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Keadaan Geografis

Pulau Madura terletak di timur laut pulau Jawa, kurang lebih 7° lintang selatan dari khatulistiwa di antara 112° dan 114 ° bujur timur. Luas keseluruhan wilayah madura kurang lebih 5.304 kilo meter. Pulau yang membujur dari barat ke timur ini mempunyai panjang 190 kilo meter dan lebar 40 kilo meter.

Page 3: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Kondisi geografis pulau Madura dengan topografi yang relatif datar di bagian selatan dan semakin kearah utara tidak terjadi perbedaan elevansi ketinggian yang begitu mencolok. Selain itu juga merupakan dataran tinggi tanpa gunung berapi dan tanah pertanian lahan kering. Komposisi tanah dan curah hujan yang tidak sama dilereng-lereng yang tinggi letaknya justru terlalu banyak sedangkan di lereng-lereng yang rendah malah kekurangan dengan demikian mengakibatkan Madura kurang memiliki tanah yang subur.

Page 4: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Mayoritas masyarakat Madura merupakan masyarakat agraris. Kurang lebih 90% penduduknya hidup terpencar-pencar di pedalaman, di desa-desa, di dukuh-dukuh, dan kelompok-kelompok perumahan petani.

Page 5: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Kabupaten

Ibu KotaLuas Area

Populasi 2010

KABUPATEN BANGKALAN

Bangkalan 1,260 907,255

SAMPANG Sampang 1,152 876,950

PAMEKASANPamekasan

733 795,526

SUMENEP Sumenep 1,147 1,041,915

Page 6: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Perjalanan Sejarah Madura dimulai dari perjalanan Arya Wiraraja sebagai Adipati pertama di Madura pada abad 13. Dalam kitab nagarakertagama terutama pada tembang 15, mengatakan bahwa Pulau Madura semula bersatu dengan tanah Jawa, ini menujukkan bahwa pada tahun 1365an orang Madura dan orang Jawa merupakan bagian dari komonitas budaya yang sama. Sekitar tahun 900-1500, pulau ini berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Hindu Jawa timur seperti Kediri, Singhasari, dan Majapahit. Di antara tahun 1500 dan 1624, para penguasa Madura pada batas tertentu bergantung pada kerajaan-kerajaan Islam di pantai utara Jawa seperti Demak, Gresik, dan Surabaya. Pada tahun 1624, Madura ditaklukkan oleh Mataram. Sesudah itu, pada paruh pertama abad kedelapan belas Madura berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda (mulai 1882), mula-mula oleh VOC, kemudian oleh pemerintah Hindia-Belanda. Pada saat pembagian provinsi pada tahun 1920-an, Madura menjadi bagian dari provinsi Jawa Timur.

Page 7: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Sejarah mencatat Aria Wiraraja adalah Adipati Pertama di Madura, diangkat oleh Raja Kertanegara dari Singosari, tanggal 31 Oktober 1269. Pemerintahannya berpusat di Batuputih Sumenep, merupakan keraton pertama di Madura. Pengangkatan Aria Wiraraja sebagai Adipati I Madura pada waktu itu, diduga berlangsung dengan upacara kebesaran kerajaan Singosari yang dibawa ke Madura. Di Batuputih yang kini menjadi sebuah Kecamatan kurang lebih 18 Km dari Kota Sumenep, terdapat peninggalan-peninggalan keraton Batuputih, antara lain berupa tarian rakyat, tari Gambuh dan tari Satria.

Page 8: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

1.Bahasa Kraton = Abdi Dalem – Junan DalemBiasa digunakan di lingkungan keluarga Kraton2.Bahasa Tinggi = Abdina – PanjennenganBiasa digunakan oleh ponggawa / bawahan pada atasan, baik di Lingkungan Kraton maupun di Lingkungan Pemerintahan, atau Santre pada Keyae.3.Bahasa Halus = Kaula – SampeyanBiasa digunakan oleh yang lebih muda pada yang lebih tua / pada yang dihormati. 4.Bahasa Menengah = Bula – DikaBiasa digunakan oleh yang lebih tua pada yang lebih muda tetapi di hormati.Misal : Mertua pada menantunya.5.Bahasa Mapas / Kasar       = Sengko’ – Ba’na – Kakeh – SedehBiasa digunakan oleh yang lebih tua pada yang lebih muda, orang yang mempunyai posisi yang lebih tinggi pada bawahannya, dan orang yang seumur / sebaya (teman).

Page 9: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

sistem teknologi dan mata pencaharian namun bila berbicara masalah Sistem teknologi suku Madura yang jelas tidak bisa lepas dari yang namanya cangkul, clurit, jala dan sapi sebab mereka telah masyhur melakukan tradisi mata pencaharian turun temurun dari nenek moyangnya, yaitu bertani, berkebun, nelayan, penambak ikan.

Page 10: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Terkait dengan antropologi ekomnomi masyarakat Madura bergantung pada bidang pertanian sebagai mata pencaharian yang dikerjakan bersama-sama oleh kaum pria dan wanita Madura seperti suku-suku bangsa Indonesia lainnya. Mereka bertanam padi di sawah tadah hujan atau sawah beririgasi yang umumnya diselingi dengan palawija dan jagung. Waktu terluang ketika proses bertani, mereka membuat barang-barang kerajinan seperti menganyam tikar, memintal tali, membuat gula siwalan atau menyabit rumput untuk ternak.

Page 11: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Pemimpin kegamaan di Madura terdiri dari tiga kelompok, yaitu;santri, kyai dan haji. Murid yang menuntut ilmu disebut santri, guru agama yang mengajari santri disebut kyai, dan mereka yang kembali dari menunaikan ibadah haji ke Mekkah dan Madinah disebut haji. Ketiga kelompok tersebut berperan sebagai pemimpin keagamaan di Masjid, Musholla, acara ritual keagamaan dan acara seremonial lain, dimana mereka berperan sebagai pemimpinnya. Diantara ketiganya, kyai merupakan tokoh yang paling berpengaruh, dan oleh Kuntowijoyo, kyai Madura disebut dengan elit desa.

Page 12: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Pengetahuan yang mendalam tentang Islam menjadikan mereka paling terdidik di desa. Beberapa kiai selain tetap menyampaikan keahliannya soal-soal agama, juga dapat meramalkan nasib, menyembuhkan orang sakit dan mengajar olah kanuragan. Kyai Madura dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis;guru ngaji, yang mengajarkan al-Qur’an, guru ngaji kitab yang mengajarkan berbagai jenis ilmu agama, dan guru tarekat yang disebut juga pemimpin tarekat.

Page 13: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

dikarenakan mereka lebih mengutamakan keagamaan dan kebudayaan nenek moyang mereka, sehingga ilmu pengetahuan mereka tidak dinomer satukan. Hal ini telah terlihat dalam grafik kependudukan masyarakat madura. Sebagian besar masyarakat madura masih mengutamakan religiusitas dibandingkan pendidikan. Masyarakat madura biasanya hanya sekolah hingga Sekolah Dasar (SD) kemudian mereka melanjutkan ke pondok pesantren dikarenakan mereka lebih senang untuk belajar agama dari pada sekolah. Oleh karena itu tingkat pendidikan masyarakat madura tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan masyarakat pulau jawa, pulau Sumatra dan pulau lainnya.

Page 14: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Akan tetapi ilmu pengetahuan masyarakat madura dalam hal agama tidak diragukan lagi karena mereka lebih menjunjung tinggi nilai keagamaan dibandingkan dengan pendidikan. Pendidikan sebenarnya juga sangat penting yaitu untuk menunjang kehidupan ekonomi dan kehidupan bermasyarakat. Walaunpun demikian masyarakat madura ulet dalam mencari mata pencaharian, walaupun tidak berpendidikan tinggi masyarakat madura dapat mengandalkan ladang dan kebun mereka untuk dijadikan mata pencaharian mereka, ada pula yang berdagang, usaha dan lainnya. Mereka hanya mengandalkan yang telah nenek moyang mereka turunkan, dan tidak mengandalkan pendidikan mereka. Apabila masyarakat madura mempunyai pola pikir untuk mengimbangi pendidikan dengan keagamaan maka masyarakat madura tidak akan ketinggalan zaman dan kehidupan mereka dapat lebih maju

Page 15: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Rumah adat, disebut Tanian lajang

Page 16: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

• KARAPAN SAPI

Page 17: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI
Page 18: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI
Page 19: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI
Page 20: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI
Page 21: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Kaldu Soto (Kalsot)Makanan khas Madura selanjutnya yang cukup unik adalah kaldu soto. Kaldu soto atau biasa disebut kalsot merupakan makanan unik yang mungkin hanya bisa ditemui di Madura. Tampilannya mirip bubur kacang ijo karena kaldu soto menggunakan bahan utama kacang hijau.

Page 22: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Nasi jagung

Page 23: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Soto MaduraMakanan khas Madura yang pertama rasanya sangat

akrab bagi Anda, ya, makanan tersebut adalah soto. Soto madura menggunakan bahan dasar daging sapi, telur rebus, tauge, dan kentang goreng. Adapun bumbu kuahnya terdiri atas bawang putih, jahe, kunyit, lengkuas, kemiri, jeruk purut, dan garam.

Page 24: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

R ujak lontong adalah makanan khas di madura yang hingga kini masi eksis di madura. Rujak lontong atau orang madura menyebutnya “rojek lontong” ini terbuat dari kacang tanah yang sudah di goreng lalau di ulek dengan berbagai bumbu dapur. Lalu di sajikan bersama lontong, dan biasanya di tambahkan kuah dari sayur toge. Menu ini hampir setiap hari menjadi menu sarapan para petani madura sebelum ke ladang

Page 25: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI
Page 26: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

GUNONGANEKS KERAJAAN ARYA WIRARAJA

Page 27: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

• Keraton Sumenep merupakan peninggalan pusaka Sumenep yang dibangun oleh Raja/Adipati Sumenep XXXI, Panembahan Sumolo Asirudin Pakunataningrat dan diperluas oleh keturunannya yaitu Sri Sultan Abdurrahman Pakunataningrat I.

Page 28: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Suku madura merupakan salah satu suku yang dikenal identik dengan tradisi islam yang sangat kuat. Islam begitu meresap dan mewarnai pola kehidupan masyarakat madura. Bagi masyarakat suku madura betapa pentingnya nilai-nilai keagamaan yang terungkap dari ajaran abantal syahadat, asapo’ angina, apajung allah yang artinya suku madura sangat religius. Suku madura merupakan salah satu pemeluk agama islam yang sangat taat, sehingga mereka akan merasa aneh ataupun kurang simpati bahkan jika identitas kemaduraannya hilang lingkungan sosial ‘akan menolak’ dan orang yang bersangkutan akan merasa terasingkan dari akar madura, apabila ada orang madura yang tidak memeluk agama islam. Namun ada juga masyarakat madura yang memeluk agama lain selain islma bukan karena faktor bawaan dari lahir, melainkan faktor perkawinan silang dan transmigrasi penduduk ke luar pulau madura.

Page 29: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI

Untuk mengilustrasikan Suku Madura sebenarnya studi kasus kedaerahnya akan menghasilkan data yang lebih akurat, namun dengan keterbatasan waktu hanya ini saja yang dapat kami bukukan dari kumpulan buku dan sumber sumber terpercaya. Suku Madura memiliki karakteristik budaya yang sangat unik, beragam dan konsisten dalam menjaga budaya. Dari segi bahasa, lebih mirip kebahasa jawa dan mempunyai kekhasan tersendiri dalam pelafalannya, sehingga ini menjadikannya unik. Masyarakat yang agamis menjadikan Madura sebagai orang orang yang paham tentang agam terutama agama islam, mereka masih kurang terbuka dengan perkrmbgan teknologi modern, yang penting bagi mereka adalah bisa membaca saja cukup. Ini menjadikan Madura agak terbelakang dalam pendidikan umum namun maju dalam pendidikan agama. Demikianlah makalah dari kami, kekurangan sangant kmi rasakan dimana mana, tentu kritik dan saran yang membangun serta bimbingan dari dosen dan rekan rekan sangant kami butuhkan.

Page 30: ETNIS MADURA ANTROPOLOGI