existence learning smaliska

8
ANALISIS EXISTENCE LEARNING MATERI LARUTAN ASAM BASA KAJIAN HASIL UJIAN NASIONAL KIMIA SMA N 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Sains Oleh: Agustin Dwi Cahya Merdekawati PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINS FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: astien-sha-gad-nietsa

Post on 25-Sep-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

PEMBELAJARAN DI SMALISKA

TRANSCRIPT

ANALISIS EXISTENCE LEARNING MATERI LARUTAN ASAM BASA KAJIAN HASIL UJIAN NASIONAL KIMIA SMA N 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Problematika Pembelajaran Sains

Oleh:Agustin Dwi Cahya Merdekawati

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN SAINSFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA2015

Analisis Existence Learning Materi Larutan Asam Basa SMA N 5 SurakartaData dan Fakta : Persentase daya serap ujian nasional kimia materi larutan asam basa SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 = 54,32% Data tersebut menunjukkan bahwa daya serap materi Larutan Asam Basa pada Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2013/2014 masih rendah jika dibandingkan dengan materi lainnya dalam ujian tersebut.Rekap Daya Serap Ujian Nasional Kimia Materi Larutan Asam Basa SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014:NoKemampuan yang DiujiPersentase (%)

1Termokimia39.21

2Larutan Asam Basa 54.32

3Kimia Karbon55.92

4Redoks dan Elektrokimia65.11

5Kimia Unsur71.04

6Struktur Atom, SPU dan Ikatan Kimia71.23

7Sifat Koligatif Larutan dan Koloid73.38

8Stoikiometri80.09

9Kinetika Reaksi dan Kesetimbangan Kimia86.87

Sumbangan persentase daya serap masing-masing indikator pada materi Larutan Asam Basa SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014: Menentukan daerah kurva larutan penyangga dari kurva perubahan harga titrasi asam lemah dengan basa kuat atau sebaliknya = 21.58% Menjelaskan komponen larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup = 37.41% Menghitung larutan asam / basa kuat monovalen jika diketahui konsentrasi dan parameter lainnya = 39.57% Menghitung larutan garam yang mengalami hidrolisis dari persamaan reaksi dan parameter yang diberikan = 84,89%

Intake siswa SMA N 5 Surakarta Tahun 2012 ( Sumber: blog PPDB online 2012)Dalam KotaBatas Bawah32.75

Batas Atas35.40

Luar KotaBatas Bawah37.20

Batas Atas38.30

Hasil Wawancara Guru Mengenai Existence Learning Materi Larutan Asam Basa Kelas XI IPA SMA N 5 SurakartaNama Guru : Sri Lestari, M.Pd Perangkat Pembelajaran komplit, silabus dari pemerintah, RPP membuat sendiri tiap KD dengan menerapkan model dan metode pembelajaran kooperatif seperti STAD atau Jigsaw.Komentar : Persiapan pembelajaran dilaksanakan dengan baik terbukti bahwa guru membuat RPP yang berpedoman pada silabus dengan mempertimbangkan strategi pembelajaran yaitu pemilihan metode mengajar yang disesuaikan dengan materi larutan asam basa dan menerapkannya pada proses pembelajaran. Buku ajar dari penerbit Erlangga disertai handout buatan pribadi yang diselaraskan dengan slide presentasi materi asam basa dan LKS sebagai sarana latihan mandiri dan penugasan. Komentar : bahan ajar yang digunakan guru dapat dikategorikan baik karena menggunakan beberapa media tambahan sebagai penunjang namun bila ditinjau dari proses pembelajaran belum terlihat pembelajaran yang diarahkan pada pembelajaran kooperatif di dalam bahan ajar tersebut. Minat siswa terhadap materi kimia baik terbukti dengan pemilihan program jurusan IPA untuk kelas XI.Komentar : mengenai minat ini belum bisa dianalisis lebih lanjut untuk materi larutan asam basa karena hanya berupa data verbal bukan penelitian khusus dengan instrumen pengukur minat siswa terhadap materi tersebut. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran kimia materi larutan asam basa juga terbilang bagus karena pembelajaran dikondisikan mengarah pada pembelajaran kooperatif namun belum sepenuhnya student centered learning, guru masih menjadi sumber informasi utama bagi siswa. Komentar : keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran mempengaruhi rasa ingin tahu dan kemandirian siswa hal ini jika berjalan dengan baik dan merata pada seluruh siswa bukan tidak mungkin hasil belajar siswa akan sangat bagus. Evaluasi akhir pembelajaran larutan asam basa dilaksanakan dengan tes kognitif yaitu ulangan harian materi larutan asam basa berbentuk pilihan ganda.Komentar : jenis ulangan seperti ini membuat siswa terbiasa menghadapi soal berbentuk pilihan ganda dan mampu me-manage waktu agar dapat memudahkan siswa dalam mengerjakan soal-soal Ujian Nasional. Namun, akan sia-sia jika siswa tersebut hanya gambling mencocokkan jawaban dengan soalnya, tidak mengitung secara hierarki menggunakan rumus yang ada (misal soal hitungan). Fasilitas sekolah sangat menunjang pembelajaran seperti setiap kelas terdapat komputer dan LCD, laboratorium kimia, fisika, biologi dan perpustakaan yang well care.Komentar : Pembelajaran yang inovatif dan mengandung unsur melakukan praktikum mengenai materi larutan asam basa diharapkan memudahkan siswa dalam memahami materi tersebut karena seeing + listening + doing is better than only see or listen.

Kesimpulan : Jika menganalisis dari hasil wawancara diatas seharusnya jika memang demikian (strategi pembelajaran bagus, sarana prasarana memadai, guru kompeten dan mempunyai ketrampilan komunikasi yang bagus) maka hasil pembelajaran yang berupa nilai UN materi larutan asam basa hendaknya mencapai nilai yang memuaskan, kemungkinan ada missed di bagian proses pembelajaran, apakah sintaks metode pembelajaran yang tidak terpenuhi atau faktor internal siswa yang melaksanakan ujian.

Untuk menyeimbangkan informasi terkait pembelajaran materi larutan asam basa, dilakukan wawancara terhadap siswa yang telah memperoleh materi tersebut.

Hasil Wawancara Siswa: Satu siswa mengaku mempunyai gaya belajar mendengar dan melihat. Buku pegangan untuk mapel kimia dari penerbit erlangga dan LKS. Buku paket untuk pegangan utama dan LKS sebagai sarana mengerjakan tugas dan latihan soal. Metode guru mengajar pada materi larutan asam basa adalah ceramah, diskusi dan praktikum. Persentase pembelajaran menggunakan metode ceramah lebih banyak dibandingkan diskusi dan praktikum. Prinsip pembelajaran yang dirasakan oleh siswa tersebut adalah guru memberikan penjelasan secara rinci dan high intensity mengenai suatu kompetensi dasar sampai siswanya mengerti dan diselipkan latihan soal. Setiap pertemuan ada kegiatan me-review pembelajaran sebelumnya, jika ada yang kurang mengerti siswa boleh bertanya. Media pembelajaran yang digunakan guru adalah papan tulis beserta perlengkapannya dan komputer beserta perlengkapannya. Jika karakteristik materi adalah hitungan (termasuk materi larutan asam basa) maka komputer LCD dan teman-temannya tidak begitu difungsikan karena alokasi waktu pembelajaran digunakan untuk ceramah menjelaskan materi dan sedikit latihan soal hitungan. Tidak ada remedial teaching, yang ada adalah remedial test. Siswa mengaku jika memperoleh tambahan informasi atau latihan soal di tempat bimbingan belajar.

Kesimpulan : dalam pembelajaran materi larutan asam basa tidak digunakan metode pembelajaran kooperatif seperti STAD ataupun Jigsaw. Siswa hanya diberikan informasi secara verbal dan dibimbing dalam latihan soal. Siswa diberi pengalaman belajar bermakna melalui praktikum. Karakteristik materi larutan asam basa adalah campuran antara teori dan hitungan. Seyogyanya guru dapat menyusun strategi pembelajaran yang menarik dengan menerapkan model atau metode pembelajaran berbasis kooperatif yang dapat menggugah minat siswa secara lebih dalam terhadap materi yang akan diajarkan, yang sudah umum guru lakukan adalah STAD karena sintaknya mudah dan siswa dapat terkondisikan dalam kerja kelompok yang dapat menggalakkan interaksi secara aktif dan positif dan kerjasama anggota kelompok menjadi lebih baik. Namun jika dibandingkan dengan metode ceramah, metode STAD ini lebih membutuhkan alokasi waktu pembelajaran yang relatif lama yaitu untuk penyajian materi, kerja kelompok dan tes atau kuis sehingga untuk materi yang bersifat hitungan guru lebih memilih hanya menyajikan materi dan menjelaskannya secara detail disertai sedikit latihan soal. Metode ceramah dirasa lebih efektif membantu siswa menyelesaikan soal hitungan yang tujuan akhirnya adalah mengarah pada penyelesaian soal ujian nasional. Temuan indikasi (dugaan sementara) kenapa persentase daya serap materi larutan asam basa SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 rendah terkhusus pada indikator pembelajaran tentang larutan penyangga adalah tidak tersampaikannya dengan baik informasi dari guru mengenai konsep larutan asam basa -yang didalamnya termasuk larutan penyangga- kepada siswa, atau terjadi miskonsepsi antara larutan penyangga dan hidrolisis karena dalam materi larutan asam basa keduanya sangat dekat dan mirip, kemungkinan siswa juga mengalami overload karena harus menghafal rumus dan teori yang relatif banyak untuk materi kimia (karena memang siswa dikondisikan untuk menghafal bukan mengerti konsep, hal ini terkait metode pembelajaran guru yang diterapkan yaitu metode ceramah).3