fact sheet-hal3-stranas ppk
TRANSCRIPT
Fact sheet.01
PERSIAPAN USULAN PRIORITAS AKSI PPK TAHUN 2014 Selain melaksanakan dan melaporkan capaian aksi PPk tahun 2013, Kementerian/Lembaga dan Pemda juga harus mempersiapkan penyusunan aksi PPK tahun 2014. Aksi PPK K/L tahun 2014 didasarkan pada capaian aksi tahun 2013, pemetaan aksi dan masukan dari stakeholders, sementara aksi PPK Pemda tahun 2014 diarahkan untuk mendukung; (a) Pencapaian IPK (Indeks Perspesi Korupsi) dan ease of doing business/investasi -‐terkait PTSP; (b) transparansi anggaran; (c) pengadaan barang dan jasa; (d) isu lainnya yang terkait hasil identifikasi stakeholder di wilayah masing-‐masing.
IMPLEMENTASI STRATEGI 5: PENDIDIKAN & BUDAYA ANTI KORUPSI
BERBAGAI pendekatan pemberantasan korupsi yang dijalankan Pemerintah Indonesia lebih cenderung ke arah repfresif. Hal ini juga merupakan paradigma yang berkembang di masyarakat, bahwa pendekatan tersebut dinilai sebagai upaya yang efektif untuk menimbulkan efek jera. Tetapi hal ini sebenarnya hanya kamuflase belaka. Terbukti praktik tipikor masih terjadi secara masif dan sistematis di banyak lini; di lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, BUMN, lembaga jasa keuangan dan perbankan serta di seluruh urat nadir kehidupan masyarakat Indonesia. PERPRES Nomor 55 Tahun 2012 merumuskan 6 (enam) strategi nasional dalam rangka PPK, yakni; (1) Melaksanakan upaya-‐upaya pencegahan; (2) melaksanakan langkah-‐langkah strategis di bidang penegakan hukum; (3) melaksanakan upaya-‐upaya harmonisasi penyusunan peraturan perundang-‐undangan di bidang pemberantasan korupsi dan sektor terkait lainnyal (4) melaksanakankerja sama internasinal dan penyelamatan aset hasil tipikor; (5) meningkatkan upaya pendidikan dan budaya anti korupsi; (6) meningkatkan koordinasi dalam rangka mekanisme pelaporan pelaksanaan upaya pemberantasan korupsi. Untuk tahun 2012-‐2014, pelaksanaan Strategi 5: PENDIDIKAN & BUDAYA ANTI KORUPSI akan diimplementasikan pada kegiatan-‐kegiatan; (1) Pengembangan sistem nilai dan sikap anti korupsi dalam berbagai aktifitas tiga pilar PPK yakni, masyarakat, sektor swasta dan aparatur pemerintah; (2) Pengembangan nilai-‐nilai anti korupsi dalam berbagai aktifitas pendidikan, yakni; di sekolah, perguruan tinggi dan lingkup sosial, demi menciptakan karakter bangsa yang berintegritas, termasuk melalui kurikulum dan kegiatan di luar kurikulum; (3) Kampanye anti korupsi secara menyeluruh; (4) Strategi komunikasi, informasi, dan edukasi yang jelas dan terencana; (5) Menggalang kerja sama dengan media dalam mengembangkan nilai anti korupsi dan karakter berintegritas, termasuk melalui berbagai media kreatif; (6) Keterpaduan manajemen kampanye anti korupsi [penyebarluasan jejaring Anti Corruption Forum/TOT Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pemberantasan Korupsi, koordinasi anggaran untuk kebutuhan kampanye]; (7) Publikasi dan sosialisasi hasil-‐hasil masukan masyarakat kepada publik oleh K/L atau Pemda terkait; (8) Publikasi praktik-‐praktik terbaik anti korupsi (jaringan pendidikan integritas); (9) Memperluas ruang partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi dengan melaksanakan diseminasi anti korupsi oleh masyarakat (CSO, NGO, CBO)
Beberapa Contoh Kegiatan dalam Rencana Aksi
Rapat koordinasi, penyuluhan, sosialisasi, dsb.
Notulensi, daftar hadir, foto kegiatan yang dimaksud, materi yang disampaikan.
Pembuatan draft peraturan, rencana induk, draft akademis, dsb.
Copy/scan dari dokumen yang dimaksud.
Penerbitan izin, surat keputusan, peraturan, dsb.
Izin, keputusan, peraturan yang dimaksud yang sudah terdapat tanda-tangan pejabat berwenang yang mengesahkan.
Lelang, penunjukkan kontraktor, dsb.
Sampel bukti proses lelang, pengumuman pemenang lelang, bukti keputusan pengumuman.
Pekerjaan lapangan, konstruksi bangunan, dsb.
Foto kegiatan dan koordinat bangunan, laporan perkembangan dari manajer proyek, dsb.
Penyerahan bantuan sosial, beasiswa, raskin, alat kesehatan, dsb.
Daftar penerima bantuan dan alamat/koordinatnya, foto kegiatan, dsb.
Studi/kajian, pengumpulan data, verifikasi data, dsb.
Copy/scan hasil studi atau kajian yang dimaksud, list data yang dikumpulkan, foto/dokumentasi kegiatan.
Jenis Data Pendukung yang disampaikan (di-upload) diantaranya dapat Berupa:
UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN (UKP-PPP)
JENIS DATA PENDUKUNG YANG DAPAT DISAMPAIKAN UNTUK MENDUKUNG KLAIM CAPAIAN RENCANA AKSI PADA KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMDA
© UKP-PPP. Dokumen versi 22 Juni 2011
Dalam melakukan melaporkan capaian tiap kegiatan dalam suatu rencana aksi, insitusi pelapor pada dasarnya harus menyertakan bukti pendukung yang dapat meyakinkan masyarakat luas (secara sederhana namun jelas) bahwa kegiatan yang dimaksud memang dilaksanakan sesuai klaim.
DATA PENDUKUNG PELAPORAN PPK ONLINE Dalam melakukan entry data, focal point kementerian/lembaga dan Pemda wajib menyiapkan data-‐data pendukung laporan yang berkesesuaian dengan rencana aksi Stranas PPK yang telah di entry sebagaimana INPRES Nomor 1 tahun 2013. Ada baiknya, data-‐data tersebut sudah dalam bentuk softcopy dan siap untuk di upload ke dalam sistem pelaporan.
PETA JALAN JANGKA MENENGAH 2012-2014
Sasaran Keluaran Utama/Pendukung
2012 (Baseline)
2012 2013 2014
IPK/CPI 3 3,5 4,25 5
% Kesesuaian Ratifikasi UNCAC
- 30 % 70 % 80 %
Indeks Sistem Integritas Nasional (SIN)
- - Penetapan Baseline Kenaikan Indeks 5 %
Indeks Pencegahan Korupsi - 3,94 4,51 5,08
Indeks Penegakan Hukum Tipikor
- Penetapan Baseline
Kenaikan Indeks 5 % Kenaikan Indeks 5 %
% Penyelesaian Rekomendasi UNCAC
Review Bab III dan Bab IV UNCAC
30 % 70 % 80 %
% Pengembalian Aset Tipikor - 70 % 75 % 80 %
Indeks Perilaku Anti Korupsi - Penetapan Baseline
3 dari skala 5 3,25 dari Skala 5
Indeks Kepuasan Stakeholders terhadap Pelaporan PPK
- Penetapan Baseline
3 dari skala 5 3,25 dari skala 5
PETA JALAN JANGKA MENENGAH 2012-‐2014 Pelaksanaan Aksi Stranas PPK, mempunyai road map jangka menengah dimana diharapkan dengan konsistensi dari K/L dan Pemda dalam implementasi PPK dapat mencapai beberapa indikator keberhasilan sebagaimana dijelaskan dalam gambar berikut;
PENETAPAN FOCAL POINT & TIM PENYUSUN AKSI PPK PEMDA
FOCAL POINT adalah pejabat/staf pada SEKRETARIAT DAERAH atau BAPPEDA yang ditunjuk dan ditetapkan oleh SEKRETARIAT DAERAH untuk; (1) menjadi kontak utama komunikasi & koordinasi internal Pemerintah Daerah ke Pemerintah Pusat dan Masyarakat; (2) melakukan kajian tentang kompetensi indiidu maupun organisasi di luar Pemerintah Daerah yang dipandang dapat berkontribusi pada penyusunan Aksi PPK; (3) di level Propinsi, Focal Point bertugas untuk memberikan konsultasi dalam penyusunan Aksi PPK di Kabupaten/Kota. Fungsi FOCAL POINT sangat vital, karena seluruh posisinya sebagai kontak utama dari koordinasi, komunikasi dan edukasi dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah. Permasalahan yang terjadi kerap diakibatkan pemilihan FOCAL POINT yang berubah-‐ubah dari Pemerintah Daerah, dan ketidakkonsistenan FOCAL POINT untuk mengikuti dinamika Stranas PPK.
TIM PENYUSUN AKSI PPK PEMDA ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah mendapatkan usulan nama atas dasar hasil kajian kompetensi yang dilakukan Focal Point di Sekretariat Daerah. Ketua Tim Penyusun Aksi PPK Pemda adalah Sekretaris Daerah dengan Sekretaris Tim adalah Asisten Sekda Bidang Pemerintah dan anggota tim dari Bappeda, Inspektorat Daerah, SKPD yang terkait dengan prioritas Stranas PPK serta unsur lain yang berasal dari Perguruan Tinggi/akademisi, OMS, Jurnalis dan asosiasi profesi dengan kompetensi dan pengalaman yang relevan. TIM PENYUSUN AKSI PPK PEMDA mempunyai tugas; (1) mengelola proses teknis penyusunan Aksi PPK mulai dari penyiapan & pembahasan draft hingga penajaman Aksi PPK; (2) mengkoordinasikan dan memastikan keterlibatan pihakpihak terkait dalam keseluruhan tahap penyusunan Aksi PPK Pemda; (3) mendokumentasikan hasil pada setiap tahapan proses dan menyampaikan laporan proses penyusunan kepada pimpinan daerah, dan; (4) melakukan review terhadap usulan Aksi PPK Kabupaten/Kota.