fakultas tarbiyah institut agama islam...
TRANSCRIPT
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
TERHADAP KINERJA GURU DI MTs FUTUHIYYAH 1
MRANGGEN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Kependidikan Islam
Oleh:
FUAT HASYIM
NIM: 073311016
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Fuat Hasyim
NIM : 73311016
Jurusan / Program Studi : Kependidikan Islam
menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya saya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, Desember 2011
Saya yang menyatakan,
Fuat Hasyim
NIM. 73311016
NOTA PEMBIMBING Semarang, 16 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Nama : Fuat Hasyim
NIM : 73311016
Judul Skripsi : PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
TERHADAP KINERJA GURU
Jurusan : Kependidikan Islam
Program Studi : Kependidikan Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I
Fatkuroji, M.Pd.
NIP. 19770415 200701 1032
NOTA PEMBIMBING Semarang, 16 November 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Nama : Fuat Hasyim
NIM : 73311016
Judul Skripsi : PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
TERHADAP KINERJA GURU
Jurusan : Kependidikan Islam
Program Studi : Kependidikan Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasah.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Pembimbing II
Dr. Hj. Nur Uhbiyati M.Pd.
NIP. 19520208 197612 2001
ABSTRAK
Judul : Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru Di MTs Futuhiyyah -1
Mranggen Demak
Penulis : Fuat Hasyim
Nim : 073311016
Peran penting kepemimpinan kepala sekolah dalam rangka meningkatkan
kinerja guru, menerapkan kualitas sekolah, dan gerak langkah suatu organisasi
sekolah, dikendalikan oleh kepala sekolah. Studi dimaksudkan untuk menjawab
permasalahan: (1) Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di MTs Futuhiyyah- 1
Mranggen Demak?.
(2) bagaimana kinerja guru di MTs Futuhiyah- 1 Mranggen Demak?, (3) seberapa
besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di MTs
Futuhiyyah- 1 Mranggen Demak?. Pembahasan tersebut dibahas melalui studi
lapangan yang dilaksanakan di MTs Futuhiyyah- 1 Mranggen Demak. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survai korelasional
dengan teknik analisis regresi sederhan. Dalam penelitian ini populasi sebanyak 23
guru. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument angket untuk
memperoleh data X dan Y. instrument angket sebelum digunakan untuk memperoleh
data yang obyektif., terlelih dahulu dilakukan uji validitas, reabilitas.
Setelah dilakukan uji instrumen kemudian peneliti menyebar angket untuk
memperoleh data X dan Y. Selanjutnya hasil dari perhitungan statistik dengan
koefesien korelasi dan analisis regresi., dimana terdapat korelasi yang positif antara
kepemimpinan kepala sekolah (X) terhadap kinerja guru (Y), hal ini ditunjukkan oleh
koefisien korelasi = 0,6748 > 0,413, pada taraf signifikan 5% ini berarti
signifikan. Sementara itu = 21, 001> = 4,32 pada taraf signifikan 5%,
maka dalam hal ini dapat berarti signifikan. Dengan demikian dapat diketahui ada
pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru
di MTs Futuhiyyah- 1 Mranggen Demak.
kepala sekolah di MTs Futuhiyyah -1 telah memenuhi standar kepala
sekolah/madrasah sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 13
Tahun 2007 (Tentang standar kepala sekolah/madrasah) baik kualifikasi umum
maupun kualifikasi khusus serta memenuhi 5 standar kompetensi, yaitu: kompetensi
kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi
supervisi, kompetensi social. mampu menyusun perencanaan madrasah untuk
berbagai tingkat perencanaan, mengembangkan potensi siswa untuk
mengembangkan madrasah sesuai dengan kebutuhan. Kepemimpinan kepala sekolah
mempunyai pengaruh yang positif signifikan dan kuat terhadap kinerja guru dengan
kontribusi sebesar 67,48%.
KATA PENGANTAR
Segala puji atas kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat dan ridho-Nya telah
memberikan berbagai nikmat, utamanya nikmat iman dan islam serta nikmat
kesehatan, kesempatan, dan nikmat-nikmat lainnya kepada penulis sehingga penulis
dapat dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH KEPEMIMPINAN
KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU (Studi di MTs Futuhiyyah 1
Mranggen Demak ). Sholawat dan salam semoga tetap tercurah pada nabi agung
Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, dan para pengikutnya yang
senantiasa istiqomah hingga akhir zaman.
Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini:
1. Dr. Suja’ai, M.ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
2. Dr. Mustofa Rahman, M.Ag. selaku ketua Jurusan Kependidikan Islam Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang
3. Fatkuroji, M.Pd. selaku pembimbing I dan Dr. Hj. Nur Uhbiyati M.Pdselaku
pembimbing II yang telah berkenan untuk meluangkan waktu, tenaga dan
pikirannya, untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
4. Dosen jurusan Kependidikan Islam yang telah membekali penulis dengan
berbagai ilmu pengetahuan dan pengalaman.
5. Kepala sekolah MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian
6. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mencurahkan segenap kasih dan sayangnya,
serta doa yang tiada henti-hentinya
7. Temen-temen seperjuangan KI ’07 yang senantiasa memberikan doa dan
dukungannya.
8. Teman-teman se Posko KKN yang senantiasa memberikan doa dan dukungannya
Kepada mereka semua, penulis ucapkan ”jazakumullah khairan katsiran”.
Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaik-
baiknya. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.
Amin.
Semarang, 29 November 2011
Penulis
Fuat Hasyim
NIM. 073311016
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. ii
PENGESAHAN ................................................................................................... iii
NOTA PEMBIMBING ....................................................................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ……………………………………….. 5
BAB II : LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ..................................................................... 7
B. Kajian Teori
1. Kinerja Guru ...................................................................... 8
a. Pengertian Kinerja ……………………………………. 8
b. Tujuan Penilaian Kinerja .............................................. 9
c. Manfaat Penilaian Kinerja ............................................ 10
d. Kinerja Guru ……………………………….............. 10
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah ......................................... 14
a. Pengertian Kepemimpinan ........................................... 15
b. Fungsi-fungsi Kepemimpinan ......................................15
c. Tugas-Tugas Kepemimpinan ....................................... 17
d. Kepemimpinan Yang Efektif ………………………. 21
C. Kaitan Kepemimpinan Kepala sekolah dengan Kinerja Guru 21
D. Rumusan Hipótesis ………………………………………... 23
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian........................................................................ 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 24
C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................ 26
D. Variabel dan Indikator Penelitian ........................................ 27
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 28
F. Teknik Analisis Data ............................................................. 37
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian………………………………… 36
B. Pengujian Hipotesis ……………………………………….. 44
C. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………... 47
D. Keterbatasan Penelitian …………………………………… 48
BAB V : PENUTUP
A. Simpulan …………………………………………………… 50
B. Saran ………………………………………………………. 50
C. Penutup …………………………………………………….. 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari seorang
manusia. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua, manusia
mengalami proses pendidikan yang didapatkan dari orang tua, masyarakat, maupun
lingkungan. Lembaga pendidikan pertama dan utama dalam pembentukan dan
pendidikan manusia muda adalah keluarga. Di samping itu masyarakat juga
mempunyai peran untuk membantu orang tua dalam membentuk manusia muda
melalui pengembangan bidang intelektual yang berlangsung dalam lembaga disebut
sekolah.
Oleh karena itu, seluruh komponen bangsa, baik orang tua, masyarakat,
maupun pemerintah bertanggung jawab mencerdaskan bangsa melalui pendidikan.
Hal ini adalah salah satu tujuan bangsa Indonesia yang diamanatkan oleh pembukaan
UUD1945 alenia IV.
Secara fungsional, pendidikan mengemban tugas untuk menginternalisasikan
nilai-nilai hidup dan kehidupan baik secara intelektual, politik, sosial, budaya, moral
spiritual, maupun nilai-nilai lainnya. Di lain pihak, pendidikan sangat penting dalam
mewujudkan kelangsungan kehidupan manusia di dunia. Selanjutnya akan terjadi
dinamika hidup yang terus-menerus sampai suatu titik optimal, yakni menjadi hamba
Allah yang memiliki keselarasan dan keseimbangan hidup bahagia dunia dan di
akhirat
Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi sangat
berpengaruh dalam menentukan kemajuan sekolah harus mempunyai kemampuan
administrasi, memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya.
Kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru
melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. harus mempunyai
kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta ketrampilan-ketrampilan untuk
2
memimpin sebuah lembaga pendidikan.1 Dalam Al- Qur’an surat As-syu’ara ayat
215 Allah berfirman:
ôÙÏ�÷z$#uρ y7 yn$ uΖy_ ÇyϑÏ9 y7 yèt7?$# z ÏΒ š ÏΖÏΒ ÷σßϑø9 $# ∩⊄⊇∈∪
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu
orang-orang yang beriman”.2
Dalam hal ini peran seorang kepala sekolah terhadap apa yang dipimpinnya
untuk dapat melakukan apa yang diharapkan oleh pemimpin dalam mencapai
tujuan bersama. Keith Davis dalam bukunya Oeteng Sutisna, mengatakan:
Tanpa kepemimpinan organisasi hanyalah sejumlah orang yang kacau,
kepemimpinan adalah kemampuan untuk membujuk orang lain supaya
mengejar tujuan yang telah ditetapkan dengan bergairah. Kepemimpinan
mengubah potensi menjadi kenyataan. Ia adalah tindakan akhir yang
membawa keberhasilan semua potensi yang ada pada organisasi dan orang-
orangnya.3
Peran kepala sekolah mencerminkan tanggung jawab kepada sekolah untuk
menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah, sehingga lahir etos kerja
dan produktivitas yang tinggi dalam mencapai tujuan. Fungsi kepemimpinan ini
sangat penting sebab sebagai penentu bagi efektif dan efisiennya suatu organisasi.
Sehingga kualitas pemimpin menentukan keberhasilan suatu lembaga atau
organisasi. Pemimpin yang sukses mampu mengelola organisasi, dapat
mempengaruhi secara konstruktif orang lain dan menunjukkan jalan yang benar yang
harus dikerjakan bersama.
Selain itu untuk menunjang keberhasilan dalam perubahan-perubahan yang
dilakukan dan diharapkan perlu dipersiapkan kepala sekolah yang profesional, yang
mau dan mampu melakukan perencanaan, serta evaluasi terhadap berbagai kebijakan
dan perubahan. Tidak mudah untuk menjadi kepala sekolah yang profesional, banyak
1 Nurdin Muhammad, Kiat Menjadi Guru Profesional. (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2008) hlm
42 .
2 Soenarjo. Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya,( Semarang: CV Al-Waah, 1995)
hlm 377.
3 Oeteng Sutisna, Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek professional. (Bandung: Angkasa
1989) hlm 193 .
3
hal yang harus dipahami, banyak masalah yang harus dipecahkan dan banyak pula
strategi yang harus dikuasai.
Dalam kaitannya masalah peningkatan kinerja guru di MTs Futuhiyyah-1
Mranggen Demak, peran kepala sekolah merupakan kunci utama dalam menjalankan
tugasnya sebagai pemimpin pendidikan. Seperti apakah model kepemimpinannya
sehingga kepala sekolah mempunyai strategi apas aja untuk meningkatkan kualitas
pendidikan yang salah satunya ditandai dengan meningkatnya prestasi siswa.
MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak, mempunyai potensi untuk berkembang
sebagai lembaga pendidikan yang mampu bersaing dengan lembaga pendidikan
lainnya. Nilai dibidang keagamaan selalu dijadikan tonggak dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar.
Kepala sekolah sebagai pemimpin juga bertanggung jawab atas tercapainya
tujuan pendidikan dengan melalui upaya peningkatan profesionalisme tenaga
kependidikan ke arah peningkatan prestasi belajar siswa. Untuk itu kepala sekolah
bertugas melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinannya, baik yang berhubungan
dengan pencapaian tujuan pendidikan, maupun penciptaan iklim sekolah yang
kondusif bagi terlaksananya proses pendidikan secara efektif dan efisien. Demi
tercapainya mutu pendidikan yang diharapkan, kepala sekolah juga harus mampu
meningkatkan kinerja tenaga kependidikan dalam mewujudkan prestasi belajar
siswa.
Sedikitnya terdapat tujuh komponen sekolah yang harus dikelola oleh kepala
sekolah dengan baik yaitu kurikulum dan pengajaran, tenaga kependidikan,
kesiswaan, keuangan, sarana dan prasarana pendidikan, pengelolaan hubungan
sekolah dan masyarakat, serta manajemen pelayanan khusus lembaga pendidikan
(kesehatan, perpustakaan, dan keamanan sekolah).4 Oleh Karen itu guru adalah
tenaga kependidikan sekaligus kunci keberhasilan pendidikan dan pembelajaran di
sekolah, sehingga perlu untuk dikelola dengan baik oleh kepala sekolah agar
senantiasa mereka aktif dan bersemangat dalam menjalankan tugas-tugasnya. Salah
satu upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja tenaga
4 Suprihatin dkk, Manajemen Sekolah, (Semarang: UNNES Press, 2004), hlm. 21.
4
kependidikan adalah dengan mengikutsertakan para guru dalam penataran-penataran,
lokakarya, in service training, atau yang lainnya, yang mana berfungsi untuk
menambah wawasan bagi guru dan juga memberikan kesempatan kepada guru untuk
meningkatkan kemampuan dan ketrampilannya, yang nantinya akan bermanfaat pada
peningkatan mengajar yang profesional.
Dalam pelaksanaan tugas mendidik, guru memiliki sifat dan prilaku yang
berbeda, ada yang bersemangat dan tanggung jawab, dan ada guru yang
melakukan pekerjaan itu tanpa dilandasi tanggung jawab, selain itu ada juga
guru yang membolos, datang tidak tepat pada waktunya, dan tidak mematuhi
perintah. Kondisi guru seperti itulah yang menjadi permasalahan disetiap
lembaga pendidikan formal. Dengan adanya guru yang memiliki kinerja rendah,
sekolah akan sulit mencapai hasil yang diharapkan. Untuk menjadi seorang guru
tidaklah mudah seperti yang dibayangkan orang selama ini. Mereka hanya
menganggap hanya dengan pegang kapur dan membaca buku pelajaran, maka
cukup bagi mereka untuk berprofesi sebagai guru. Namun untuk menjadi
seorang guru yang profesional tidaklah mudah, harus memiliki syarat-syarat
khusus dan harus mengetahui seluk-beluk pendidikan. Supaya tercapai tujuan
pendidikan, maka seorang guru harus memiliki syarat-syarat pokok antara lain:
1. Syarat syakhsiyah (memiliki kepribadian yang dapat diandalkan).
2. Syarat ilmiah (memiliki ilmu pengetahuan yang mumpuni).
3. Syarat idhafiyah (mengetahui, menghayati dan menyelami manusia yang
dihadapinya, sehingga dapat menyatukan dirinya untuk membawa anak didik
menuju tujuan yang ditetapkan. 5
Kerjasama yang baik antar personal tenaga kependidikan di MTs Futuhiyyah
1 Mranggen Demak, ataupun menjalin kerjasama dengan orang tua siswa dan elemen
masyarakat sekitarnya juga merupakan salah satu bukti bahwa di situlah salah satu
upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru. Hal lain
yang harus diperhatikan dalam memaksimalkan kinerja guru terhadap prestasi siswa
di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak, adalah berbagai usaha yang dilakukan
kepala sekolah untuk menumbuhkan kepercayaan diri kepada guru supaya
mengembangkan cara belajar dan menumbuhkan tujuan belajar di lingkungan
sekolah. Hal itu merupakan kunci sukses bagi anak untuk meraih prestasi yang
membanggakan dan juga membimbing untuk meraih apa yang dicita-citakan.
Namun dari beberapa faktor di atas baik faktor psikologis/rohaniah atau
faktor lainnya tidak bisa lepas dari kebijakan lainnya yang dilakukan kepala sekolah
5 Suprihatin, Manajemen Sekolah, hlm. 129.
5
dalam menjalankan tugasnya yaitu mengelola pendidikan di MTs Futuhiyyah-1
Mranggen Demak. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian mengenai ”Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah
Terhadap Kinerja Guru Di Mts Futuhiyyah 1 Mranggen Demak.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang akan diteliti dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen
Demak?
2. Bagaimana kinerja guru di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak?
3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di
MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kepemimpinan kepala sekolah di MTs
Futuhiyyah 1 Mranggen Demak
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kinerja guru di MTs Futuhiyyah 1
Mranggen Demak
3. Untuk mendeskripsikan dan menganalisa seberapa besar pengaruh kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pembaca dan
pihak-pihak yang berkepentingan tentang pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah dan fasilitas kerja terhadap kinerja guru.
6
2. Manfaat praktis
a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai input bagi pemimpin dalam
menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan kepemimpinan
sekolah dalam kaitannya peningkatan kinerja guru di MTs Futuhiyyah 1
b. Sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan pemikiran guna meningkatkan
kinerja guru di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak
7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
Studi tentang profesionalisme maupun kepemimpinan kepala sekolah
bukanlah hal baru, di dunia akademik telah banyak karya-karya seperti itu. Penulis
menyadari bahwa apa yang diteliti ini ada kemiripan yang telah ditulis sebelumnya.
Kajian pustaka terhadap karya-karya terdahulu dimaksudkan sebagai bahan
pertimbangan guna membantu pembahasan penelitian di lapangan.
Kajian pustaka ini akan dideskripsikan dengan beberapa penelitian yang ada
relevansinya dengan judul skripsi yang diteliti diantaranya: .
1. Nihayatus Sholikhah (3103052), IAIN WALISONGO, Fakultas Tarbiyah,
Jurusan Kependidikan Islam (KI), Tahun 2008, dengan skripsi berjudul
“Persepsi Guru Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Pengaruh
Terhadap Upaya Peningkatan Mutu Kompetensi Pedagogik Guru MTs
Daruss’adah Bulus Kecamatan Patehan Kabupaten Kendal”. Dengan hasil studi
menunjukkan bahwa persepsi guru tentang kepemimpinan kepala madrasah
dapat mempengaruhi upaya peningkatan mutu kompetensi pedagogik guru.
Adapun kompetensi guru dapat diukur melalui: “pemahaman guru terhadap
peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian evaluasi
belajar.” Dalam skripsi Nihayatus Sholikhah hanya menyinggung kepemimpinan
kepala sekolah dalam meningkatkan mutu kompetensi pedagogik guru.
2. Zaenal Mustofa (3104011), IAIN WALISONGO, Fakultas Tarbiyah, Jurusan
Kependidikan Islam (KI), Tahun 2009, dengan skripsi berjudul “Kepemimpinan
Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Prestasi Siswa Di SMP Pondok Modern
Selamat Kendal”. Dengan hasil studinya menunjukkan bahwa prestasi siswa
Pondok Modern Selamat Kendal telah meraih rangking pertama dari sekolah
SMP swasta tingkat rayon berdasarkan ujian nasional, dan telah meraih
peringkat ke-4 dari sekolah SMP swasta/negri tingkat rayon berdasarkan ujian
nasional.
8
Dari Dua penelitian di atas ada kesamaan dalam kepemimpinan kepala
sekolah. Akan tetapi, yang menjadikan penelitian ini berbeda dengan penelitian
sebelumnya yaitu penelitian ini penulis membahas tentang pengaruh kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru.
B. Kajian Teori
1. Kinerja Guru
a. Pengertian Kinerja
Secara definitive Bernadine dan Russel dalam Sulistiyani dan Rosidah
juga mengemukakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu. Menurut
Mangkunegara dalam Sulistiyani dan Rosidah mendefinisikan kinerja adalah
hasil kerja yang secara berkualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Sulistiyani dan Rosidah menyatakan kinerja seseorang
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat
dinilai dari hasil kerjanya.1
Andrew F. Sikula dalam Hasibuan penilaian kinerja adalah evaluasi yang
sistematis terhadap pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan dan ditujukan
untuk pengembangan.2 Dale Yoder dalam Hasibuan mendefinisikan penilaian
kinerja sebagai prosedur yang formal dilakukan di dalam organisasi untuk
mengevaluasi pegawai dan sumbangan serta kepentingan bagi pegawai3.
Sedangkan menurut Siswanto penilaian kinerja adalah suatu kegiatan yang
dilakukan manajemen atau penyelia. Penilai untuk menilai kinerja tenaga kerja
1 Rosidah dan Sulistiyani, Pemimpin dan Kepemimpinan, Pemimpin dan Kepemimpinan
(Jakarta: PT. Grafindo Persaada 2003., hlm. 223.
2 Hasibuan. H. Malayu. S.p. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: PT. Bumi Aksara.
2005), hlm 87 .
3 Hasibuan. H. Malayu. S.p. Manajemen Sumber Daya Manusia, hlm. 90.
9
dengan cara membandingkan kinerja atas kinerja dengan uraian deskripsi
pekerjaan dalam suatu periode tertentu biasanya setiap akhir tahun.4
Berdasarkan pengertian tentang kinerja diatas dapat disimpulkan bahwa
kinerja adalah hasil atau suatu taraf kesuksesan yang dicapai seseorang dalam
bidang pekerjaannya menurut kriteria tertentu dan dievakuasi oleh orang-orang
tertentu terutama atasan pegawai yang bersangkutan.
b. Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Husaini Ustman, tujuan penilaian kinerja adalah:
1) Lebih menjamin objektivitas dalam pembinaan calon pegawai dan pegawai
berdasarkan sistem karir dan sistem prestasi kerja.
2) Memperoleh bahan-bahan pertimbangan objektif (masukan) dalam
pembinaan capeg dan PNS dalam membuat kebijakan seperti promosi,
demosi, transfer (mutasi), hukuman, pemecatan, bonus, job design seperti job
enlargement, job enrichment, and job rotation.
3) Memberi masukan untuk mengatasi masalah yang ada, misalnya kurang
trampil atau kurang ketrampilan baru (untuk menentukan jenis pelatihan dan
pengembangan karir calon pegawai atau pegawai).
4) Mengukur validitas metode penilaian kinerja yang digunakan
5) Mendiagnosa masalah-masalah organisasi
6) Umpan balik bagi calon pegawai, pegawai, serta pemimpin.5
Promosi ialah kenaikan jabatan yang lebih tinggi diikuti tanggung jawab
dan gaji tinggi pula. Demosi ialah perpindahan pegawai dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lainnya dengan tanggung jawab dan gaji yang lebih tinggi. Rotasi
adalah perpindahan seorang pegawai secara sistematis dari satu posisi ke posisi
lainnya di dalam organisasi. Tujuannya untuk mengurangi kejenuhan dan
menambah pengalaman baru.6
4 Siswanto Sastrohadiwiryo. B. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif
dan Operasional. (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003) hlm 231
5 Husaini Ustman, Manajemen, Teori, Praktik Dan Reset Pendidikan, 2008,Jakarta:
Rosdakarya. hlm. 459
6 Abdurrahmat Fatoni, Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. (Jakarta: PT.
Ghalia Indonesia, 1991) hlm 164
10
c. Manfaat Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan
organisasi secara keseluruhan. Melalui penilaian tersebut, maka dapat diketahui
bagaimana hasil rill pegawai dilihat dari kinerja dan dapat dijadikan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Adapun manfaat penilaian
menurut Sulistiyani dan Rosidah adalah:
1) Untuk mengetahui tujuan dan sasaran manajemen dan pegawai
2) Memotivasi pegawai untuk memperbaiki kinerja
3) Mendistribusikan reward dari organisasi atau instansi yang berupa kenaikan
pangkat dan promosi yang adil
4) Mengadakan penelitian manajemen personalia.7
d. Kinerja Guru
Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan
tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran dan
pelaksanaan program pembelajaran serta evaluasi program pembelajaran. Kinerja
guru yang dicapai harus berdasarkan standar kemampuan profesional selama
melaksanakan kewajiban sebagai guru sekolah.
Berkaitan dengan kinerja guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar, terdapat Tugas Keprofesionalan Guru menurut Undang-undang
Republik Indonesia No 14 Tahun 2005 pasal 20 (a) tentang guru dan dosen yaitu
merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu,
serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.8
Kinerja guru yang baik tentunya tergambar pada penampilan mereka baik
penampilan kemampuan akademik, maupun kemampuan profesi menjadi guru
artinya mampu mengelola pengajaran dalam kelas dan mendidik siswa diluar
kelas dengan sebaik-baiknya.
The principal’s mission related to his or her teacher’s professional
development is twofold. The first part of the mission is to plan, with
teachers, comprehensive professional development program targeted at
identified individual and collective needs. The second part of the mission
7 Husaini Ustman, Manajemen, Teori, Praktik Dan Reset Pendidikan hlm. 224
8 Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. pasal 20 tentang Guru dan Dosen
11
is to provide resources, including time and money, and to include time for
teachers to reflect upon and participate in a dialogue about their
practice.9
Sehubungan fungsinya sebagai “pengajar, pendidik, dan pembimbing”,
maka diperlukan adanya berbagai peranan pada diri guru. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Adams dan Decey dalam Uzer Usman peranan guru antara
lain; guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, pengatur lingkungan,
partisipan, ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor. Yang akan
dikemukakan disini adalah peranan yang dianggap paling dominan dan
diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Guru Sebagai Demonstrator .
2) Guru Sebagai Pengelola Kelas
3) Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator
4) Guru Sebagai Evaluator. 10
Dalam melaksanakan tugasnya seorang guru harus dapat
mengidentifikasi potensi kecerdasan yang dimiliki oleh para siswanya.
Identifikasi ini dapat menjadi batu pijakan untuk menentukan strategi-strategi
dalam mengoptimalisasi kecerdasan siswa. Menurut Win Wanger dalam
Ngainun Na’im, hal ini dapat diwujudkan dalam beberapa sikap antara lain:
a) Mengamati kenakalan mereka di kelas
b) Mengamati cara mereka memanfaatkan waktu luang di sekolah
9 Fred C. Lunenburg and Beverly J. Irby, The Princpalship: Vision to Action, hlm 121
10 Peranan yang dianggap paling dominan dan diklasifikasikan sebagai berikut: 1) Guru
Sebagai Demonstrator, guru hendaknya menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan
diajarkannya serta senantiasa mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam
hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai oleh
siswa. 2) Guru Sebagai Pengelola Kelas, sedangkan tujuan khususnya adalah mengembangkan
kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang
memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang
diharapkan. 3) Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator Sebagai mediator guru hendaknya memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. 4) Guru Sebagai
Evaluator, dalam kegiatan proses belajar mengajar guru hendaknya menjadi seorang evaluator yang
baik. Jadi, jelaslah bahwa guru hendaknya mampu dan terampil melaksanakan penilaian karena,
dengan penilaian guru dapat mengetahui prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia melaksanakan
proses belajar mengajar. Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. (Bandung, PT: Remaja
Rosdakarya, 1998), cet. 9. hlm,. 10-11
12
c) Mengumpulkan dokumentasi siswa
d) Melihat data sekolah
e) Berdiskusi dengan guru yang lain
f) Berbicara dengan orang tua
g) Bertanya kepada siswa
h) Menyelenggarakan kegiatan khusus.11
Peran yang di jalani guru, perlu mendapat perhatian lebih.
Keberhasilan suatu lembaga di pengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya
adalah motivasi yang merupakan faktor dominan dan dapat menggerakkan
faktor-faktor yang lain. Setiap pegawai mempunyai karakteristik yang
berbeda-beda sehingga diperlukan perhatian khusus dari kepala sekolah agar
mereka dapat memanfaatkan waktu untuk meningkatkan kinerjanya.
Motivasi yang tinggi dan positif dalam bekerja, maka ia akan
memperlihatkan minat, mempunyai perhatian dan ikut serta dalam suatu
tugas, bekerja lebih keras, memberikan waktu kepada upaya tersebut dan
terus belajar. Menurut Wahjosumidjo selain faktor motivasi terdapat juga
faktor intrinsik, dan faktor ekstrinsik:
11 Hal ini dapat diwujudkan dalam beberapa sikap antara lain:1) Kenakalan belum tentu
tercermin dari kondisi siswa yang bermasalah. Sangat mungkin kondisi tersebut terjadi karena potensi
yang mereka miliki tidak tergali dan tersalurkan dengan baik. 2) Mengamati cara mereka
memanfaatkan waktu luang di sekolah. Siswa yang cenderung pada kecerdasan linguistik mungkin
akan memilih menenggelamkan diri kedalam buku-buku, Guru dapat mengamati secara cermat
kecenderungan-kecenderungan ini sebagai modal untuk mengidentifikasi kecerdasan mereka.
3)Mengumpulkan dokumentasi siswa Mengumpulkan dokumentasi ini berkaitan dengan dinamika dan
perkembangan dari masing-masing siswa selama mereka menempuh studi. 4) Melihat data sekolah.
Dengan mengacu data yang ada, akan diketahui tingkat perkembangan prestasi masing-masing siswa.
5) Berdiskusi dengan guru yang lain .Setiap guru memiliki pengamatan dan pengalaman khusus
dengan para siswanya. Masing-masing guru pasti memiliki pengamatan yang sangat mungkin tidak
sama dengan yang lainnya. 6) Berbicara dengan orang tua.Orang tua adalah pakar kecerdasan
majemuk yang sebenar-benarnya. Mereka mempunyai banyak kesempatan untuk melihat seorang
anak belajar dan berkembang dalam spektrum lingkungan yang lebih luas yang. 7) Bertanya kepada
siswa. Masing-masing siswa memiliki belajar yang khas. Ada siswa tipe individual yang tidak bisa
belajar secara berkelompok dan ada tipe yang sebaliknya. 8) Menyelenggarakan kegiatan khusus
Kegiatan khusus ini dirancang dalam rangka mengidentifikasi kecerdasan yang dimiliki oleh masing-
masing siswa. Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif Memberdayakan dan Mengubah Jalan Hidup
Siswa. (Yogyakarta: PT. Pustaka Belajar 2009) Cetakan II hlm 18-19
13
a) Faktor Intrinsik (Faktor Dari Dalam)
Faktor dari dalam yang melekat dari diri seseorang, seperti
pembawaan (sifat seseorang), tingkat pendidikan, pengalaman masa
lampau, keinginan atau harapan masa depan dan lain sebagainya. Setiap
guru pada dasarnya memiliki berbagai karakteristik yang menunjukkan
adanya segala motivasi, yaitu (a) kemampuan kerja seseorang, (b)
semangat atau moral kerja, (c) rasa kebersamaan dalam kelompok, (d)
prestasi kerja dan produktivitas.
b) Faktor Ekstrinsik (Faktor Dari Luar)
Faktor ekstrinsik adalah segala sesuatu yang mempengaruhi
seseorang untuk bekerja karena adanya rangsangan dari luar salah
satunya lingkungan kerja. Lingkungan kerja disini adalah lingkungan
MTs Futuhiyyah-1, lingkungan disini tidak lain datang dari pihak kepala
sekolah atau guru-guru dalam berinteraksi, serta situasi atau kondisi
kerja yang ada atau yang terjadi.12
Lingkungan kerja atau situasi kerja akan mampu menimbulkan
berbagai rangsangan atau dorongan dan persepsi guru terhadap tugas
yang diembannya, harapan guru dalam bekerja, seperti kecemasan dan
ketegangan dalam bekerja. Sehingga dalam bekerja setiap guru
diharapkan dapat menyesuaikan diri terhadap pekerjaan dan teman
kerjanya serta mampu melakukan penyesuaian terhadap pihak pimpinan.
Namun disisi lain bahwa lingkungan kerja dapat menimbulkan
tekanan psikologis terhadap pegawai (guru). Tekanan psikologis ini
dapat berupa rasa cemas, perasaan tegang dalam bekerja, rasa khawatir,
tersinggung, merasa dianaktirikan atau tidak diperhatikan dan
sebagainya, yang semua itu bila dibiarkan dapat mengganggu pegawai
(guru) dalam bekerja.
12 Wahjosumidjo, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi, (Jakarta: Ghalia. 1993), hlm,.
193
14
2. Kepemimpinan Kepala Sekolah
a. Pengertian Kepemimpinan
Menurut George. R Terry leadership is relationship in which one person,
the leader, influences, others to work together willingly on related task to attain
that which the leader desires13. Sedangkan menurut Stoner dalam Handoko
kepemimpinan adalah suatu proses pengarahan dan pemberian pengaruh pada
kegiatan-kegiatan dari sekelompok anggota yang saling berhubungan tugasnya.14
Menurut Miftah Thoha kepemimpinan adalah aktivitas untuk
mempengaruhi prilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai
tujuan tertentu.15
Kepemimpinan kadangkala diartikan sebagai pelaksanaan otoritas dan
pembuatan keputusan. Ada juga yang mengartikan suatu inisiatif untuk bertindak
yang menghasilkan suatu pola yang konsisten dalam rangka mencari jalan
pemecahan dari suatu persoalan bersama. Dan menurut George R. Terry
merumuskan bahwa kepemimpinan itu adalah aktivitas untuk mempengaruhi
orang-orang agar diarahkan mencapai tujuan organisasi.16
Dari berbagai pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mempengaruhi dan
menggerakkan orang lain untuk bekerja sama mencapai suatu tujuan kelompok.
Sebagaimana hadits Nabi Saw:
بو النعمان حما دبن زيد عن ايوب عن نافع عن عبد اهللا قال النبي صلى اهللا حدثنا العيه ولسكلك مم مسإلال فؤمام راع وهو مسؤل والرجل رى الاع عهله وهو مسل ؤالومةأر راعيلة عى بيت زجوها وهي مسلؤالة وعبدرلاع عى ميال سده وهو مسل ؤ ) رواه البخارى(ل ؤسم مكلكاع ور مكلكف الا
13 George R. Terry, principles of management, Richard. D. Irwin (INC. Homewood, Irwin,
Dorsey Limited Georgetown, Ontario L7G 4B3, 1977) hlm 410.
14 Handoko, T. Hani.. Manajemen. (Yogyakarta: BPFE, 1995) hlm 294.
15 Miftah, Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen (Jakarta: PT: Raja Frafindo Persada,
1995). hlm 117.
16 Miftah, Thoha, Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2009), Ed. 1. hlm., 259.
15
“Telah mengabarkan kepada kami dari Abu Nu'man dari Hammad bin
Zaid dari Ayyub dari Nafi' dari Abdullah bahwa Rasulullah bersabda:
setiap pemimpin dimintai pertanggung-jawaban atas apa yang dipimpin,
setiap imam dimintai pertanggung-jawabannya, setiap laki-laki menjadi
pemelihara dalam keluarganya (anak-anak, isteri dan lain-lain), dan
bertanggungjawab terhadap (baik-buruknya) pemeliharaannya itu, setiap
wanita dimintai pertanggungjawabannya terhadap rumah suaminya dan
persoalan di dalamnya, setiap hamba bertanggung jawab atas harta
tuannya dan setiap persoalan dimintai pertanggung-jawaban" (HR.
Bukhari).17
Hadits diatas menjelaskan bahwa setiap manusia itu pemimpin mulai dari
dirinya, keluarga masyarakat dan sampai negara. Setiap pemimpin diminta
pertanggungjawaban, apakah ia telah menunaikan sebagai amanah ataukah
menyia-nyiakan dan melalaikan tanggung jawabnya.
Dari beberapa definisi, kepemimpinan diatas dapat disimpulkan bahwa
kepemimpinan adalah setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau
kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau
kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk bekerja sama dalam
mencapai tujuan-tujuan yang telah di tetapkan, sehingga dapat terpenuhinya baik
kepentingan pribadi, anggota kelompok, maupun kepentingan bersama.
b. Fungsi Kepemimpinan
Memimpin adalah membimbing suatu kelompok sedemikian rupa,
sehingga tujuan kelompok dapat tercapai. Seorang pemimpin tidak bisa asal
memimpin, dibutuhkan ketrampilan dalam memimpin anggotanya. Salah satu
konsekuensi dari seseorang yang diangkat menjadi pemimpin adalah harus
mempunyai kemampuan dan keahlian yang lebih dibandingkan dengan para
anggotanya. Beberapa kemampuan dan keahlian memimpin terdapat dalam
fungsi kepemimpinan.
Dengan demikian untuk menjadi pemimpin yang efektif, seorang
pemimpin harus memahami fungsi kepemimpinan terlebih dahulu. Menurut Indra
17 Al-Imam Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn al-Mugirah ibn Bardizbah al- Bukhari,
Sahih al-Bukhari, Juz. 3, (Beirut Libanon: Dar al-Fikr, 1410 H/1990 M), hlm. 273.
16
Fachrudi dalam bukunya “Bagaimana Memimpin Sekolah Yang Efektif”
menyatakan bahwa fungsi kepemimpinan terbagi menjadi dua(2) yaitu:
1. Fungsi pemimpin berdasarkan tujuan yang hendak dicapai
Tugas pemimpin dalam fungsi itu, dapat penulis deskripsikan sebagai
berikut:
a) Memikirkan dan merumuskan dengan teliti tujuan kelompok, serta
menjelaskan supaya anggota dapat bekerja sama mencapai tujuan
itu.
b) Memberi dorongan kepada anggota kelompok untuk ikut
menganalisis situasi supaya dapat dirumuskan rencana kegiatan
kepemimpinan yang dapat memberi harapan lebih baik lagi.
c) Membantu anggota kelompok dalam mengumpulkan keterangan
yang perlu supaya dapat mengadakan pertimbangan yang sehat.
d) Menggunakan kesanggupan dan minat khusus anggota kelompok.
e) Memberi dorongan kepada seluruh anggota untuk melahirkan
perasaan, pikiran dan memilih buah pikiran yang baik serta berguna
dalam pemecahan masalah yang dihadapi oleh kelompok.
f) Memberi kepercayaan dan menyerahkan tanggung jawab kepada
anggota dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan
masing-masing demi kepentingan bersama.
2. Fungsi pemimpin yang bertalian dengan penciptaan suasana kerja yang sehat
dan menyenangkan, dapat penulis deskripsikan sebagai berikut:
a) Menunjukkan dan memelihara kebersamaan di dalam kelompok.
b) Mengusahakan suatu tempat bekerja yang menyenangkan sehingga
dapat dipupuk kegembiraan dan semangat bekerja dalam
melaksanakan tugas.
c) Menanamkan dan memupuk perasaan kepada anggota bahwa mereka
termasuk dalam kelompok dan merupakan bagian dari kelompok.
d) Pemimpin dapat mempergunakan kelebihan yang terdapat pada
pemimpin bukan untuk berkuasa atau mendominasi, melainkan
untuk memberi sumbangsih kepada kelompok menuju pencapaian
tujuan bersama. 18
Sedangkan menurut Stoner dalam Wahjosumidjo, agar kelompok dapat
beroperasi secara efektif, seorang pemimpin mempunyai dua fungsi yaitu19:
1. Task related/problem solving function, dalam fungsi ini pemimpin memberi
saran dalam pemecahan masalah serta memberikan sumbangan informasi dan
pendapat.
2. Group maintenance function/ social function, meliputi: pemimpin membantu
kelompok beroperasi lebih lancar, pemimpin memberikan persetujuan atau
18 Indara Fachrudi, Soekarno, Bagaimana Memimpin Yang Efektif, (Bogor: PT: Ghalia
Indonesia, 2006) hlm 3
19 Wahjosumidjo, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi, hlm 41
17
melengkapi anggota kelompok yang lain, misalnya menjembatani kelompok
yang sedang berselisih pendapat, mempertahankan diskusi-diskusi kelompok.
Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pemimpin seharusnya dalam
praktek sehari-hari selalu berusaha memperhatikan dan mempraktekkan
kepemimpinan dalam lingkungan sekolah, diantaranya:
1. Bersikap adil. Perlunya kepala sekolah berlaku adil terhadap komunitas
sekolahnya dikarenakan setiap guru, staf, dan para siswa mempunyai latar
belakang kehidupan, kepentingan dan tingkat sosial, yang berbeda-beda. Jika
hal ini dibiarkan saja maka dapat mengganggu sumbangsih tenaganya pada
sekolah, untuk itu kepala sekolah perlu melakukan komunikasi dua arah yang
baik dengan para pegawainya, agar adil menurutnya maka adil menurut
pegawainya.
2. Mendukung tercapainya tujuan. Kepala sekolah bertanggung jawab untuk
memenuhi atau menyediakan dukungan yang diperlukan, baik berupa dana,
peralatan, waktu, bahkan suasana yang mendukung.
3. Kepala sekolah berperan sebagai kapasitor. Artinya kepala sekolah mampu
menimbulkan dan menggerakkan semangat para guru, staf dan para siswa
dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
4. Sumber inspirasi. Kepala sekolah harus selalu membangkitkan semangat dan
percaya diri guru, staf dan para siswa, sehingga mereka menerima dan
memahami tujuan sekolah secara antusias, bekerja secara bertanggung jawab
ke arah tujuan tercapainya pendidikan. Apabila semangat dan percaya diri
sudah pemimpin miliki, maka ia akan lebih mudah untuk menyulut semangat
dan rasa percaya diri komunitas sekolahnya. Bahkan tanpa dimintapun
pegawai akan dengan tulus mewujudkan harapan-harapan pimpinannya.
c. Tugas-Tugas Pemimpin
Berdasarkan pengertian bahwa kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi tingkah laku yang mengandung indikasi serangkaian tugas
penting seorang pemimpin yaitu:
1) Mendefinisikan visi dan peranan organisasi
Misi dan peranan organisasi dapat dirumuskan dengan baik apabila
seorang pemimpin lebih dulu memahami asumsi struktural sebuah organisasi
18
2) Mengendalikan tujuan organisasi
Dalam tugas ini pemimpin harus mengambil kebijaksanaan kedalam
tatanan atau keputusan terhadap sasaran untuk mencapai tujuan yang
direncanakan.
3) Mempertahankan tujuan organisasi
Pemimpin bertugas untuk mempertahankan keutuhan organisasi
dengan melakukan koordinasi dan kontrol melalui dua cara, yaitu melalui
otoritas, peraturan, literally, melalui pertemuan dan koordinasi khusus
terhadap berbagai peraturan. Mengendalikan konflik internal yang terjadi
dalam organisasi. 20
Pemimpin organisasi mempunyai kekuasaan tertentu yang
dilimpahkan kepadanya. Kekuasaan tersebut merupakan alat dalam
menjalankan tugas kepemimpinannya. Oleh karena itu, agar tugas
kepemimpinannya dapat berjalan dengan baik maka digunakan strategi.
Strategi yang dapat digunakan agar dapat menjalankan kepemimpinannya,
adalah: Pemimpin harus menggunakan strategi yang fleksibel, Pemimpin
harus menjaga keseimbangan dalam menentukan kebutuhan jangka panjang
dan jangka pendek, Pemilihan strategi harus yang memberikan layanan
terhadap lembaga, Kegiatan yang sama dapat digunakan untuk beberapa aksi
dalam strategii.21
Selain hal yang tersebut diatas kepala sekolah mengoptimalkan
kinerja guru melalui beberapa faktor antara lain, motivasi kinerja guru, etos
kinerja Guru, lingkungan kinerja guru, tugas dan tanggung jawab.22
20 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjau Teoritik dan Permasalahannya.
(Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada . 2002) hlm 40
21 Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip, dan Aplikasi
dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. (Bandung: PT. Pusatka Educa 2010) hlm 94-95.
22 Upaya yang dilakukan kepala sekolah dalam mengoptimalkan kinerja guru 1) Motivasi
Kinerja Guru Motivasi kerja erat hubungannya dengan kinerja seseorang. Pada dasarnya motivasi
kinerja seseorang itu berbeda-beda. Ada motivasi kerja tinggi dan adapula motivasi kerja rendah, bila
motivasi kerja tinggi maka akan berpengaruh pada kinerja yang tinggi dan sebaliknya jika
motivasinya rendah maka akan menyebabkan kinerja yang dimiliki seseorang tersebut rendah. 2) Etos
Kinerja Guru Dalam meningkatkan budaya kinerja dibutuhkan etos kerja yang baik, karena etos kerja
memiliki peluang yang besar dalam keberhasilan kinerja. Guru yang tidak memiliki etos kerja akan
bekerja asal-asalan, sedangkan guru yang memiliki etos kerja yang baik akan bekerja penuh tanggung
jawab dan pengabdian, karena pelaksanaan etos kerja merupakan upaya produktivitas kerja yang
mendukung kualitas kerja. 3) Lingkungan Kinerja Guru Lingkungan yang baik untuk bekerja akan
menimbulkan perasaan nyaman dan kerasan dalam bekerja. Dengan lingkungan yang baik akan dapat
meningkatkan semangat kerja para guru sehingga produktivitas kinerja meningkat, kualitas kinerja
19
d. Kepemimpinan Yang Efektif
Kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat
agar mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk meningkatkan mutu
sekolah. Secara umum kepala sekolah harus memiliki kemampuan mengelola
sumber daya sekolah. Terutama sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
sekolah.
Disamping itu diperlukan pemimpin sekolah yang mempunyai
kemampuan berfikir yang strategis, berwawasan luas, fleksibel, atau mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi dan mampu memosisikan diri
dengan baik dalam teamwork untuk berkembang dan mengarahkan ke arah
tercapainya tujuan lembaga pendidikan.
Menurut Tracy dan William dalam Wahjosumidjo, menyatakan bahwa
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan dasar yang mencakup:
1) Technical Skills
Berupa kecakapan tentang proses, prosedur, atau teknik-teknik atau
merupakan kecakapan khusus dalam menganalisis hal-hal yang khusus dan
penggunaan fasilitas, peralatan, serta teknik-teknik pengetahuan yang
spesifik.
2) Human Skills
Kecakapan pemimpin untuk bekerja secara efektif dengan kelompok dan
untuk menciptakan kerjasama di lingkungan yang dipimpinnya. Human Skills
menunjukkan ketrampilan yang berkaitan dengan orang atau manusia yang
diantaranya:
a. Mampu mempengaruhi orang lain.
b. Mampu melihat dirinya sendiri atau sikapnya.
c. Mampu menciptakan lingkungan dimana pemimpin dan pegawainya
merasa yakin, suasana menunjukkan kerjasama secara harmonis dan
produktif.
d. Mampu menjadi komunikator dan pemimpin yang efektif.
e. Mampu berhubungan dengan orang lain dan menciptakan lingkungan yang
terpercaya, keterbukaan dan rasa hormat bagi individu
3) Conceptual Skills
Kemampuan untuk memahami kompleksitas organisasi dan bertindak
sesuai dengan tujuan menyeluruh dari lembaga. Conceptual Skills yang
dimaksud antara lain:
lebih baik dan prestise sekolah bertambah baik yang selanjutnya menarik pelanggan datang ke
sekolah. 4) Tugas dan tanggung jawab Guru memiliki tugas dan tanggung jawab dalam meningkatkan
pendidikan di sekolah.. Alex. S. Nitisemito, Manajemen Personalia, (Jakarta: PT: Ghalia Indonesia,
1991) hlm 184.
20
a. Kemampuan seorang pemimpin melihat lembaga sebagai satu keseluruhan.
b. Mengetahui bagaimana lembaga saling bergantung satu sama lain dan
bagaimana pertumbuhan yang terjadi pada satu bagian tertentu akan
berpengaruh terhadap bagian lain.
c. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan seluruh aktivitas, kepentingan
dan perspektif dari individu maupun kelompok satu lembaga sebagai
totalitas. 23
Seorang pemimpin akan terlihat kemampuannya dalam memimpin itu
dari kepemimpinannya. Akan tetapi pemimpin yang tidak memiliki dasar dalam
memimpin akan mengalami kesulitan dalam roda dalam kepemimpinannya.
Maka dari itu pemimpin perlu memperhatikan sampai dimana kemampuan dasar
yang dimilikinya. Dengan demikian kemampuan dasar yang hendak dimiliki
oleh seorang pemimpin dalam melaksanakan tugasnya agar efektif dan efisien
dapat di golongkan menjadi 3 yaitu:
a. Technical Skills (Ketrampilan Teknis)
Ketrampilan teknis berupa penerapan pengetahuan teoritis kedalam
tindakan-tindakan praktis, kemampuan memecahkan masalah melalui taktik
yang baik atau kemampuan menyelesaikan tugas-tugas yang sistematis,
seperti laporan pertanggung jawaban, membuat data statistik sekolah,
membuat keputusan dan merealisasikannya serta menyusun program tertulis.
Dalam technical skills, kepala sekolah diharapkan mampu menyusun
program-program sekolah itu baik program jangka pendek, menengah atau
panjang, kejelasan program sekolah akan membawa implikasi pada kejelasan
visi, misi dan tujuan sekolah yang hendak dicapai.
b. Technical Human (ketrampilan Hubungan Manusia)
Ketrampilan hubungan manusia ini yakni kemampuan menempatkan
diri di dalam kelompok kerja dan ketrampilan menjalin komunikasi yang
mampu menciptakan kepuasan kedua belah pihak. Proses komunikasi antar
dua belah pihak, pihak atasan dan pegawai menjadi efektif jika dilakukan
dengan komunikasi dua arah. Dalam komunikasi dua arah, penyampai pesan
sekaligus sebagai penerima pesan, jadi sifatnya timbal balik. Berbeda halnya
23 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjau Teoritik dan Permasalahannya. hlm.
386.
21
dengan komunikasi satu arah, dimana salah satu pihak (seringnya pegawai)
hanya menerima saja dan pihak lain (seringnya atasan) terus-menerus
memberi pesan, komunikasi dua arah dapat menghindarkan kecenderungan
atasan untuk menafsirkan sendiri tiap pesan atau instruksi yang ia berikan.
Hubungan manusiawi akan melahirkan suasana kooperatif, seperti sikap
terbuka kepada kelompok kerja, kemampuan mengambil hati melalui
keramahan-keramahan, adil, menghargai dan menghormati orang lain.
c. Technical Conceptual (ketrampilan konseptual)
Technical Conceptual ialah kecakapan untuk memformulasikan
pikiran, memahami teori-teori dan melakukan aplikasi. Pemahaman kepala
sekolah akan konsep-konsep tertentu akan tentu melahirkan ide-ide baru bagi
proses kepemimpinannya. Pemahaman ini tentunya diterapkan dengan bijak
dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. Ketrampilan yang dimiliki oleh
kepala sekolah ditujukan kepada upaya mencapai tujuan pendidikan dan
kedewasaan komunitas lembaga.
Bagi seorang kepala sekolah yang paling penting adalah menciptakan
tradisi tertentu demi terselenggaranya program pembelajaran secara baik dengan
cara-cara yang lebih personal, administratif, formal, manusiawi, profesional dan
projektif. Kemampuan yang hendak dimiliki oleh kepala sekolah antara lain
membangkitkan inspirasi guru; menciptakan kerjasama antar guru dan komunitas
sekolah secara keseluruhan; mengembangkan program supervisi; mengelola
kegiatan pembelajaran; mengatur program pengembangan dan melaksanakan
kegiatan yang erat dengan pencapaian tujuan; mengorganisasikan; membantu
guru dan staf mengembangkan dan memupuk rasa percaya diri; membangkitkan
sikap kesejawatan; memberi bimbingan dan tuntunan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang efektif dan efisien.
C. Kaitan Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru
Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah selaku pemimpin pendidikan ada
yang berkenaan dengan tujuan sekolah yang hendak dicapai. Misalnya,
mendeskripsikan tujuan institusional sekolah sehingga mudah dipahami oleh guru-
22
guru maupun staf lainnya, bersama-sama dengan guru-guru maupun staf lainnya
memikirkan dan merencanakan kegiatan-kegiatan yang dapat menyokong tujuan
institusional sekolah, melakukan pendelegasian kepada guru-guru dan staf lainnya
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan, mendorong dan
mengawasi pelaksanaan tugas-tugas yang telah didelegasikannya. Di samping itu,
ada pula tugas dan tanggung jawab kepala sekolah yang berkenaan dengan
penciptaan suasana yang menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan moral kerja
guru-guru maupun staf lainnya. Bentuk operasional dari pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab terakhir ini, misalnya:
1. Berusaha memahami karakteristik setiap guru dan staf lainnya berupa
perasaannya, keinginan, pola berpikir, sikap;
2. Menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan, baik kondisi fisik maupun
sosialnya sehingga mereka betah di sekolah;
3. Memupuk rasa kerja sama yang baik antara kepala sekolah dengan guru,
guru dengan guru, maupun dengan staf lainnya, sehingga tercipta suatu
kelompok kerja yang produktif dan kohesif;
4. Memupuk rasa ikut memiliki (sense of belonging), rasa adanya peranan
yang cukup penting (sense of importance), dan rasa sebagai orang yang
berhasil (sense of achievement) pada setiap diri guru maupun staf lainnya24.
Sedangkan kepemimpinan kepala sekolah yang sukses menurut Day dkk
menggunakan 3 kriteria yaitu: 1) kepemimpinan positif yang didasarkan
dengan review dari otoritas pendidikan; 2) tingkat prestasi siswa yang tinggi
yang diambil dari hasil ujian lokal/nasional; dan 3) para kepala sekolah yang
profesionalitasnya telah diakui oleh rekan-rekan kerjanya. Yang mana
mengindikasikan bahwa kepemimpinan terpusat pada manusia dengan segala
aspeknya dan lebih dilandasi dengan nilai-nilai.25
Aspek lain keberhasilan sekolah yang diindikasikan oleh para responden
adalah praktik-praktik manajemen dan kepemimpinan. Sekolah yang baik
mempunyai suatu perencanaan untuk mengembangkan program. Perencanaan itu
harus memungkinkan untuk dilaksanakan, dapat diimplementasikan. Perencanaan itu
arus dibuat simpel dan mudah diterapkan. Dan harus ada koordinasi dengan baik
diantara semua komponen sekolah, dan koordinasi dengan komunitas yang lebih
24 Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar, hlm. 89.
25 Raihani Kepemimpinan Kepala Sekolah Transformatif, (Yogyakata: LKiS, Cetakan , 2010 ).
hlm 40.
23
luas. Hal ini karena pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah, melainkan
tanggung jawab semua stakeholder.26
Dengan adanya kepemimpinan yang baik maka guru lebih optimal serta
profesional dalam mengemban tugas pokoknya. Untuk meningkatkan profesionalitas
dan etos kerja yang dibangun karena eksistensi guru dalam perspektif kependidikan
islam adalah orang yang memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: (1)
komitmen terhadap profesionalitas, mutu proses dan hasil kerja, melekat pada dirinya
sikap dedikatif dan perbaikan secara terus-menerus: (2) menguasai ilmu dan mampu
mengembangkannya serta menjelaskan fungsinya dalam kehidupan baik dalam
kehidupan baik secara teoritis maupun praktis (pengalihan ilmu pengetahuan,
internalisasi dan implementasi); (3) mendidik dan menyiapkan peserta didik agar
mampu berkreasi, mengatur, dan memelihara kreasi itu bagi kemanfaatan diri,
masyarakat dan alam sekitarnya; (4) mampu menjadikan dirinya sebagai model,
pusat anutan teladan, dan konsultan bagi peserta didik; (5) dan mampu bertanggung
jawab dalam membangun peradaban di masa depan.27
D. Rumusan Hipotesis
Sebelum hipotesis dirumuskan, kiranya perlu dijelaskan terlebih dahulu
mengenai pengertian hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah tersebut telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan.28 Dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-
fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah “ada
pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru
26 Raihani Kepemimpinan Kepala Sekolah Transformatif, hlm.102.
27 Ahmad Baris & Muhammad Idrus, Menjadi Guru Unggul, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
2010), cet, 3. hlm 135.
28 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: ALFABETA,
2008), hlm 64.
A. Jenis Penel
Jenis p
kuantitatif yang
atau lebih fakt
sekolah terhada
Pendeka
penelitian yang
variabel untuk d
Metode
metode yang
penelitian yang
kepemimpinan
tidaknya penga
dirancang sebag
Variab
X:
kep
Tujuan
kepala sekolah
Ajaran 2011-20
B. Tempat Pe
Madrasah
lembaga pendid
kampung Subur
Purwodadi. Den
BAB III
METODE PENELIT
Penelitian
nis penelitian ini adalah penelitian
f yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh
h faktor lain. Dalam hal ini adalah regre
terhadap kinerja guru di MTs Futuhiyyah 1
endekatan yang digunakan dalam penelitia
yang berdasarkan pada perhitungan ang
ntuk dikaji secara terpisah, kemudian dipe
etode ilmiah memiliki peranan penting
yang sesuai berarti menentukan hasil p
yang digunakan adalah metode survey de
pinan kepala sekolah terhadap kinerja
pengaruh kepemimpinan kepala sekolah t
sebagai berikut:
ariabel Bebas (X) Variabel Terikat (
: kepemimpinan
kepala sekolah
Y: kinerja guru
ujuan dari penelitian ini adalah untuk meng
kolah terhadap kinerja guru di MTs Futuhi
2012.
at Penelitian dan Waktu
drasah Tsanawiyah Futuhiyyah 1 Mranggen
pendidikan agama Islam ala Ahlus Sunna
Suburan Desa Mranggen Kec. Mranggen
di. Denah peta terlampir.
24
ELITIAN
ian kwantitatif dengan pendekatan
sejauh mana variasi-variasi pada satu
regresi antara kepemimpinan kepala
yah 1 Mranggen Demak.
nelitian ini adalah kuantitatif, artinya
n angka-angka atau statistik di suatu
n dipengaruhkan.
nting dalam penelitian. Penggunaan
asil penelitian yang tepat. Metode
vey dengan mengukur besar pengaruh
inerja guru. Untuk mengetahui ada
olah terhadap kinerja guru, penelitian
rikat (Y) Uji
mengetahui pengaruh kepemimpinan
Futuhiyyah 1 Mranggen Demak Tahun
nggen, kabupaten Demak adalah suatu
Sunnah wal Jama’ah, yang terletak di
ggen Kab. Demak km – 14 Semarang
Madrasah
berdiri pada tah
pendiri dan pe
Tsanawiyyah F
Negara MTs N
tahun 1967 da
menyelenggara
Visi: Terwujud
keimanan
demokras
Misi:
• Memberika
• Menumbuh
• Mengemba
Prestasi:
� Juara umum
Negeri Mra
� Juara II Lo
Demak tah
drasah Tsanawiyyah Futuhiyyah 1 Mrangge
da tahun 1935 M dan secara formal didiri
an pengasuh Al Maghfurlah Kyai Haji M
yah Futuhiyyah 1 Mranggen Kab. Demak
Ts Negeri pada awal permulaan dilaksa
67 dan satu-satunya Madrasah Tsanawiy
ggarakan Ujian Negara. Adapun visi misiny
wujudnya insan yang memiliki sikap da
manan, ketaqwaan dan berakhlaqul kar
okrasi, toleransi dan hak asasi manusia
berikan landasan metodologi dalam memah
umbuhkan rasa kedisiplinan dalam menjalan
gembangkan strategi kompetitif yang positif
umum lomba PORSENI tingkat MTs se-
ri Mranggen
II Lomba CCQ (Cerdas Cermat Al Qur’
ak tahun 2005
25
ranggen Kab. Demak secara nonformal
didirikan pada tahun 1955 M dengan
Haji Muslih Abdurrohman. Madrasah
Demak telah mengikut-sertakan Ujian
ilaksanakan Ujian Negara yaitu pada
nawiyyah di kabupaten Demak yang
misinya sebagai berikut:
p dan wawasan keilmuan yang luas,
l karimah serta menjunjung tinggi
emahami ajaran Islam
enjalankan syari'at Islam
positif.
-Provinsi Jawa Tengah KKM MTs
l Qur’an) tingkat MTs Se-Kabupaten
26
� Juara II Lomba CCQ (Cerdas Cermat Al Qur’an) PORSENI VII PELAJAR
tingkat MTs Se-Provinsi Jawa Tengah tahun 2005
� Juara I Lomba MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) tinggkat Kecamatan
Mranggen tahun 2005
� Juara I LCT (Lomba Cerdas Tangkas) Jambore Ranting tahun 1999
Juara Lomba Pidato berbahasa Arab tingkat MTs se-kecamatan Mranggen.
Penelitian akan dilaksanakan di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak. mulai
tanggal 15 Juni sampai dengan 20 Juli 2011 tahun pelajaran 20110/2012.
C. Populasi dan Sampel
Sugiyono memberikan pengertian bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan.1
Sampel adalah himpunan dari bagian suatu populasi sebagai bagian dari
populasi sampai memberikan gambaran yang benar tentang populasi.2
Dalam hal ini peneliti melibatkan seluruh populasi. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh guru baik yang berstatus swasta ataupun yang negri
yang seluruhnya berjumlah 23 guru. Untuk lebih jelas sampel penelitian diperjelas di
dalam tabel berikut:
Tabel 3.1. Populasi Penelitian
No Nama Guru Mapel yang diampu
1 H. Said Lafif, S.Ag Balaqoh
2 Kh. Abdul Basshir Hamzah Nahwu, shorof
3 Rohani Sukirman Mustholah
4 Ahmad Tamziz Tafsir
5 Nadliron PPKn, fiqih
6 Ahmad Salik S.Ag PPKn, SKI
7 Ahmad Suratno IPs
8 Muhlas S.Pdi Fiqih, tauhid
1Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:
Alfabeta, 2008), hlm.54.
2 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm. 57
27
9 Tabi’in S.Pdi Nahwu
10 Abdul muntaqin, S.Ag Bahasa Arab
11 M. Syamsul Hidayat, S.Ag Aqidah Ahlaq
12 Abdul Basith, AH, S.Ag Al Qur’an Hadits
13 Nur Hidaya, S.Ag Bhs jawa, bhs indonesia
14 Khabib Sholeh, S.Ag SKI, Aswaja
15 Yuli Fitriono, S.Pd Matematika
16 Hendra Dwi Gunarko, S.Pd Matematika, IPA
17 Ahmad Muthohar, S.Ag Kesenian, bhs jawa
18 H. Shodiqin, AH, S.HI Qur’an Hadits
19 Abdulloh Asyiq Bhs inggris
20 Azis Muslim, S.Pd Bhs inggris, IPs, TIK
21 Ahmad Zuhadi, S.Pd IPA
22 Ahmad Muhlisin, A.H Nahwu, Shorof
23 M. Rofi’I, A.Md Penjaskes, TIK
Jumlah 23 guru
Sumber: data MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak.
D. Variabel dan Indikator Penelitian
1. Variabel Penelitian
Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yakni variabel bebas (X) dan
variable terikat (Y).
Variabel Bebas (X) dari penelitian ini adalah Kepemimpinan Kepala
sekolah (X), sedangkan Variabel Terikat (Y) Kinerja guru
2. Indikator Variabel Penelitian
Tabel 3.2. Variabel Penelitian
Variabel Sub Variabel Indikator
Kepemimpinan
Kepala Sekolah
Idealized
influence
1.1 Rasa hormat dari pegawai
1.2 Rasa percaya diri dari pegawai
1.3 Melakukan sesuatu melebihi model
pimpinan
Inspirational
motivation
1.4 Memberi tantangan
1.5 Mengarahkan dengan cara
sederhana
Intelektual
stimulation
1.6 Memberi inovasi baru
1.7 Memberi ide baru dan solusi kreatif
Individualized
1.8 Penuh perhatian
1.9 Penghargaan pada karyawan
1.10 Memberikan kesempatan belajar
28
Melakukan
supervisi
administrasi
pembelajaran
1.11 Penyusunan program semester dan
tahunan
1.12 Penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran
1.13 Penyusunan silabus
Melakukan
supervisi
pelaksanaan
pembelajaran
1.14 Memecahkan masalah yang
dihadapi siswa
1.15 Pelaksanaan pembelajaran
1.16 Penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran
Menciptakan
hubungan
manusiawi
1.17 Memulihkan kepercayaan diri
1.18 Sikap simpati terhadap perasaan
kesulitan
1.19 Sikap ramah dalam supervisi di
sekolah
Melakukan
supervisi
kegiatan
ekstrakurikuler
1.20 pelaksanaan program
ekstrakurikuler
1.21 evaluasi kegiatan ekstrakurikuler
1.22 mengidentifikasi kegiatan
ekstrakurikuler
1.23 Menindak lanjuti hasil evaluasi
Jumlah
Variabel Sub Variabel Indikator
Kinerja Guru Perencanaan
Pembelajaran
2.1 Karakteristik siswa
2.2 Tujuan pembelajaran
2.3 Bahan ajar
2.4 Menggunakan metode
Pelaksanaan
Pembelajaran
2.5 Menyajikan materi pelajaran
2.6 Menggunakan metode
2.7 Menerapkan media
2.8 Strategi pembelajaran
Evaluasi 3.0 Protes
3.1 Remidi
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diharapkan, peneliti menggunakan metode, yaitu:
Metode Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien
bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa
29
diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga dapat digunakan bila
jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner
dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan
kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.3
Kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang kepemimpinan
kepala sekolah terhadap kinerja guru. Kemudian hasilnya digunakan untuk
deskripsi data.
Tabel 3.3. Kisi-kisi Angket
Variabel Sub Variabel Indikator Item
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah
Idealized
influence
1.1 Rasa hormat dari pegawai
1.2 Rasa percaya diri dari pegawai
1.3 Melakukan sesuatu melebihi
model pimpinan
1
2,3
4
Inspirational
motivation
1.4 Memberi tantangan
1.5 Mengarahkan dengan cara
sederhana
5
6
Intelektual
stimulation
1.6 Memberi inovasi baru
1.7 Memberi ide baru dan solusi
kreatif
7
8
Individualized
1.8 Penuh perhatian
1.9 Penghargaan pada karyawan
1.10 Memberikan kesempatan
belajar
9
10
11,12
Melakukan
supervisi
administrasi
pembelajaran
1.11 Penyusunan program semester
dan tahunan
1.12 Penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran
1.13 Penyusunan silabus
13
14
15
Melakukan
supervisi
pelaksanaan
pembelajaran
1.14 Memecahkan masalah yang
dihadapi siswa
1.15 Pelaksanaan pembelajaran
1.16 penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran
16
17
18
Menciptakan
hubungan
manusiawi
1.17 Memulihkan kepercayaan diri
1.18 sikap simpati terhadap perasaan
kesulitan
1.19 sikap ramah dalam supervisi di
sekolah
19
20
21
Melakukan
supervisi
1.20 pelaksanaan program
ekstrakurikuler
22
3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan., hlm: 199
30
kegiatan
ekstrakurikuler
1.21 evaluasi kegiatan
ekstrakurikuler
1.22 mengidentifikasi kegiatan
ekstrakurikuler
1.23 menindak lanjuti hasil evaluasi
23
24
25
Jumlah 25
Variabel Sub Variabel Indikator
Kinerja Guru Perencanaan
Pembelajaran
2.1 Karakteristik siswa
2.2 Tujuan pembelajaran
2.3 Bahan ajar
2.4 Menggunakan metode
1
2
3
4
Pelaksanaan
Pembelajaran
2.5 Menyajikan materi pelajaran
2.6 Menggunakan metode
2.7 Menerapkan media
2.8 Strategi pembelajaran
5
6
7
8
Evaluasi 3.0 Protes
3.1 Remidi
9
10
Jumlah 10
2. Instrumen Penelitian
Untuk keperluan pengukuran variabel bebas kepemimpinan kepala
sekolah digunakan instrumen penelitian yaitu kepemimpinan kepala sekolah.
Kemudian untuk keperluan pengukuran variabel terikat kinerja guru digunakan
instrumen penelitian yaitu kinerja guru. Kuesioner digunakan untuk memperoleh
data tentang kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru. Dari kuesioner
inilah yang kemudian akan diketahui kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja
guru yang baik dan kurang baik.
Kuesioner yang digunakan berbentuk skala Likert yang bersifat langsung
dan tertutup. Cara pemberian skor untuk masing-masing butir pertanyaan sebagai
berikut :
Tabel 3.4. Alternatif Jawaban
No. Alternatif Jawaban Pemberian Skor
1 A 4
2 B 3
3 C 2
4 D 1
Kep
nilai rata-
a. Pros
pen
keb
kue
pen
kue
1)
2)
3)
4)
5)
b. Uji I
dila
a)
4 Suharsimi
Kepemimpinan kepala sekolah dan kine
-rata perhitungan skoring.
Prosedur Pengembangan Instrumen
Penelitian ini menggunakan kue
penelitian, maka kuesioner ini merup
keberhasilan penelitian. Untuk itu la
kuesioner haruslah melalui prosedur
penelitian ini dapat dipertanggungjawa
kuesioner dilakukan sebagai berikut:
Perencanaan, meliputi perumusan tu
variabel, dan indikator.
Penulisan item kuesioner dan penyusu
Penyuntingan, yaitu melengkapi
pengerjaan dan lain-lain yang diperluk
Uji coba
Penganalisaan hasil, analisis item
peninjauan saran-saran.
Uji Instrumen
Pada kuesioner kepemimpinan k
dilakukan uji instrumen yaitu validitas da
Validitas
Sebuah instrumen dikata
mengungkapkan data dari variabel yan
empiris dapat diketahui dengan uji co
coba tes dianalisis dengan menggun
rumus yang digunakan adalah sebagai
arsimi Arikunto, Prosedur, hlm. 168.
31
n kinerja guru dapat diketahui dengan
n kuesioner sebagai instrumen pokok
merupakan faktor yang menentukan
itu langkah dan tahap penyusunan
sedur dan standar agar perangkat
gjawabkan. Prosedur pengembangan
san tujuan, menentukan variabel, sub
enyusunan skala.
kapi instrumen dengan pedoman
iperlukan.
item, melihat pola jawaban dan
inan kepala sekolah dan kinerja guru
itas dan reliabilitas.
dikatakan valid apabila dapat
bel yang diteliti secara tepat.4 Validitas
uji coba perangkat tes. Nilai hasil uji
nggunakan korelasi product moment,
ebagai berikut:
b)
5 Suharsim
edisi revisi, hlm. 7
6 Suharsimi
Keterangan:
= koefisien korelasi tiap ite
= banyaknya subyek uji co
∑X = jumlah skor item
∑Y = jumlah skor total
∑ = jumlah kuadrat skor item
∑ = jumlah kuadrat skor total
∑XY = jumlah perkalian skor item
Setelah diperoleh nilai rxy, se
hasil r pada tabel product moment de
soal dikatakan valid jika
Reliabilitas
Seperangkat tes dikatakan rel
memberikan hasil tes yang tetap,
dikenakan pada sejumlah subjek yan
hasilnya akan tetap sama atau relati
pada penelitian ini diukur dengan men
berikut.6
Keterangan:
= reliabilitas instrument
= jumlah varians skor tiap-tia
= varians total
= bayak item soal
arsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidik
hlm. 72.
arsimi Arikunto, Prosedur, hlm. 196.
32
iap item
uji coba
r item
r total
or item dan skor total
selanjutnya dibandingkan dengan
dengan taraf signifikan 5%. Butir
.5
an reliabel apabila tes tersebut dapat
tetap, artinya apabila tes tersebut
ek yang sama pada waktu lain, maka
relatif sama. Analisis reliabilitas tes
menggunakan rumus Alpha sebagai
tiap item
idikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),
F. Teknik An
Analisis
mudah dibaca
statistik. Tekni
skor deviasi. T
kepala sekolah
Setelah
menganalisis da
digunakan yaitu
1. Analisis pen
Dalam a
caranya antara l
a. Penskoran
Pada
melalui angk
Rumus varians item soal yaitu:
Keterangan:
N = banyaknya responden
Rumus varians total:
Dengan:
∑Y = jumlah skor item
∑ = jumlah kuadrat skor item
Dan = banyaknya responden
Nilai yang diperoleh d
product moment pada table deng
maka item tes yang diuji
ik Analisis Data
nalisis data adalah proses penyederhanaan
ibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses
Teknik yang digunakan adalah teknik anali
iasi. Teknik ini digunakan untuk menge
kolah terhadap kinerja guru.
etelah penulis mengumpulkan data mak
lisis data tersebut. Dalam menganalisa data
n yaitu:
is pendahuluan
alam analisis ini data dari masing-masing v
ntara lain :
oran
Pada bagian ini penulis akan menganal
i angket yang telah disebar kepada respond
33
leh dikonsultasikan dengan harga r
dengan taraf signifikan 5%. Jika
g diujicobakan reliable.
anaan data kedalam bentuk yang lebih
proses ini sering kali digunakan data
k analisis regresi satu prediktor dengan
mengetahui hubungan kepemimpinan
a maka langkah berikutnya adalah
a data statistik ada tiga (3) tahap yang
sing variabel akan ditentukan, adapun
nganalisa data yang telah terkumpul
sponden, dengan ketentuan:
- Alternat
- Alternatif
- Alternatif
- Alternatif
b. Menentukan
c. Menentukan
d. Mencari rata
2. Analisis Uji
a. Mencari ant
dari Pearson
Diketah
7 Riduwan,
8 Sudjana,
ernatif jawaban A mendapat nilai 4
ernatif jawaban B mendapat nilai 3
ernatif jawaban C mendapat nilai 2
ernatif jawaban D mendapat nilai 17
tukan kualifikasi dan interval nilai 8
Dimana: R= H-L+1 dan K= 1+ (3,3) L
Keterangan:
R= Range /rentang
H= Nilai tertinggi
L= Nilai terendah
K= Jumlah interval
N= Jumlah responden
tukan tabel frekuensi
ri rata-rata (Mean) dari variable X dan Y
sis Uji Hipotesis
ri antar prediktor dan kriterium melalui t
earson dengan rumus:
iketahui bahwa:
uwan, Dasar-Dasar Statistika, (Bandung: alfabeta,
jana, Metode Statistika, (Jakarta: Tarsito, 1996), ce
34
(3,3) Log N
n Y
lalui teknik korelasi moment tangkar
abeta, 2008), hlm. 39.
96), cet. 6., hlm 47
b. Mencari pers
b =
a =
Keterangan
Y = variab
X = variab
A = nilai k
B = nilai
nilai
Setel
pada rumus p
c. Menentukan
JK
Dimana:
N = ju
Jkreg = ju
Jkres = ju
Freg = ha
RKreg = re
RKres = re
Untu
analisis gari
ri persamaan garis regresi
, dengan langkah-langkah se
2x
xy
Σ
Σ=
bxY −=
^
ngan:
variable terikat
variable bebas
nilai konstanta
nilai arah sebagai penentu ramalan (predi
nilai peningkatan variabel x atau penuruna
Setelah diketahui maka kemud
umus persamaan regresi:
ntukan sumbangan prediktor
JKres =
JKtot = 2
= jumlah sampel yang diteliti
= jumlah kuadrat regresi
= jumlah kuadrat residu
= harga F regresi
= rerata kuadrat garis regresi
= rerata kuadrat garis residu
Untuk memudahkan perhitungan bilanga
is garis regresi. Jadi, rumus analisis variann
35
kah sebagai berikut:
(prediksi) yang memungkinkan nilai-
urunan variabel y
kemudian dilanjutkan dengan masuk
ilangan F maka dibuat tabel ringkasan
ariannya adalah :
Sumb
Regres
Residu
Total
3. Analisis lan
Analisis
diketahui Ft= (F
a. Jika Freg > F
diterima (ada
b. Jika Freg <
diajukan dito
Tabel 3.5 Ringkasan Analisis G
Sumber Varian JK
egresi
esidu =
otal
sis lanjutan
nalisis ini akan menguji signifikansi untuk
Ft= (Ft 5% atau Ft 1%) dengan kemungkin
> Ft 5% atau 1%, maka hasilnya signifik
a (ada pengaruh)
< Ft 5% atau 1% maka hasilnya non
n ditolak (tidak ada pengaruh).
36
lisis Garis Regresi
RK Freg
untuk membandingkan Freg yang telah
ngkinan:
ignifikan atau hipotesis yang diajukan
a non signifikan atau hipotesis yang
37
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian maka pada bab IV akan
disajikan deskripsi Madrasah Tsanawiyyah Futuhiyyah 1 Mranggen Kab. Demak
telah mengikut-sertakan Ujian Negara MTs Negeri pada awal permulaan
dilaksanakan Ujian Negara yaitu pada tahun 1967 dan satu-satunya Madrasah
Tsanawiyyah di Kabupaten Demak yang menyelenggarakan Ujian Negara. data
pengolahan data dan keputusan-keputusan uji hasil penelitian.
Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam bab III, pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan angket. Data dari penelitian tentang Pengaruh
Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Di MTs Futuhiyyah 1
Mranggen Demak yang diperoleh dari angket yang telah diberikan pada responden
sebanyak 23 guru (lihat di lampiran 1). Maka secara rinci data hasil penelitian dapat
disajikan sebagai berikut:
1. Instrumen (angket) dan Analisis Butir Soal Instrumen
Sebelum angket disebarkan kepada para responden (guru) untuk memperoleh
data penelitian, maka ada beberapa langkah yang harus peneliti lakukan untuk dapat
menciptakan instrumen yang baik. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai
berikut:
a. Mengadakan pembatasan materi penelitian
Materi yang diujikan pada penelitian ini hanya terfokus pada
kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja guru.
b. Menyusun kisi-kisi
Kiss-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel di lampiran 2.
c. Analisis butir soal hasil uji coba instrumen
Sebelum instrumen disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji
coba instrumen. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui apakah butir soal pada
angket tersebut sudah memenuhi kualitas instrumen yang baik atau belum. Adapun
38
alat yang digunakan dalam pengujian analisis uji coba instrumen meliputi uji
validitas dan uji reabilitas.
1) Uji Validitas
Data uji validitas ini disebarkan kepada 23 guru MTs Futuhiyyah 1. uji
validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya butir angket tersebut.
Data mentah uji validitas dapat dilihat pada lampiran 3.
Butir angket yang tidak valid akan didrop (dibuang) dan tidak digunakan.
Sedangkan butir angket yang valid digunakan sebagai alat untuk memperoleh
data.
Hasil analisis perhitungan butir soal (hitungr ) dikonsultasikan dengan harga
Hasil analisis perhitungan validitas butir soal (hitungr ) dikonsultasikan dengan
harga kritik r product momen, pada taraf signifikan 5 % dan 1% dengan N= 23.
Jika harga tabelhitung rr > maka butir soal tersebut dikatakan valid. Dan sebaliknya,
jika harga tabelhitung rr < maka butir soal tersebut dikatakan tidak valid.
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas butir soal pada lampiran 4
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.1. Analisis Perhitungan Validitas Butir Soal Kepemimpinan Kepala
Sekolah
No Soal Validitas Keterangan
hitungr tabelr 5% tabelr 1%
1 1,057 0,413 0,526 Valid
2 0,712 Valid
3 1,046 Valid
4 1,027 Valid
5 0,583 Valid
6 0,760 Valid
7 0,594 Valid
8 0,120 Tidak Valid
9 1,348 Valid
10 0,317 Tidak Valid
11 0,341 Tidak Valid
12 0,246 Tidak Valid
Dar
Valid dan 4
Ta
No Soa
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Dari
soal Tidak V
2) Uji Reliabil
Setela
pada instru
konsistensi
tersebut disa
Harg
moment den
tabelr . Jadi
taraf signifi
Sedangkan
=21. pada
dibandingka
diperoleh
Dari tabel di atas dapat diketahui dari 12
dan 4 Item soal termasuk kategori Tidak V
Tabel 4.2. Analisis Perhitungan Valid
o Soal Validitas
hitungr tabelr 5% tabelr 1%
0,230 0,413 0,526
0,628
0,373
0,548
0,670
0,989
0,439
0,684
0,716
0,459
Dari tabel di atas dapat diketahui dari 10
idak Valid
eliabilitas
Setelah uji validitas selesai dilakukan, se
instrumen tersebut. Uji reliabilitas digun
stensi jawaban tetap atau konsisten untuk
ut disajikan.
Harga 11r yang diperoleh dikonsultasika
dengan taraf signifikan 5 %. Soal dikat
Jadi 11r = 0,55615354, jika dibandingkan d
signifikan 5% maka diperoleh = 0,433.
gkan kinerja guru 11r = 0,8025, jika diban
pada taraf signifikan 5% maka diperoleh
dingkan dengan N-2)= 23-2 =21. p
oleh = 0,433. > maka hasilnya reliab
39
ari 12 Item soal, 8 Item soal termasuk
idak Valid
Validitas Butir Soal Kinerja Guru
Keterangan
1%
,526 Tidak Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
dari 10 Item soal, 6 soal Valid Dan 4
an, selanjutnya adalah uji reliabilitas
digunakan untuk mengetahui tingkat
untuk diujikan kapan saja instrumen
ltasikan dengan harga tabelr product
l dikatakan reliabilitas jika harga 11r >
kan dengan (N-2)= 23-2 =21. pada
0,433. > maka hasilnya reliabel.
dibandingkan dengan (N-2)= 23-2
eroleh = 0,433. 11r = 0,8025 jika
21. pada taraf signifikan 5% maka
a reliabel.
2. Data Hasil P
Data p
MTs Futuhi
a. Mencari
Untu
sebagai beri
Dimana: R=
Range = 42
K= 1+ (3,3)
Jumlah inte
b. Mencari
sebagai
Renta
c. Kualitas
kepemim
variabel
sebelum
SD =
Hasil Penelitian
Data penelitian ini diperoleh dari angket y
Futuhiyyah -1 dapat dilihat pada lampiran 3
encari nilai interval kepemimpinan kepala s
Untuk mencari kualifikasi dan interva
ai berikut:
na: R= H-L+1
e = 42 – 21 + 1= 22; dan
+ (3,3) Log 23
h interval = 1 + (3,3) . 1 = 4,3 (5)
= 4,4 (5)
encari rata-rata kepemimpinan kepala sekol
Dari hasil tersebut dimasukkan da
bagai berikut :
Tabel 4.3 Distribusi Kepemim
Rentang Interval
21-25 3 22,5 67,5
26-30 7 27,5 192,5
31-35 4 32,5 130
36-40 7 37,5 262,5
41-45 2 42,5 85
Jumlah 23 737,5
ualitas Variabel
Dari kedua frekuensi tersebut d
pemimpinan kepala sekolah sebesar 32,0
riabel tersebut maka dikonsultasikan
belumnya dicari standar deviasinya dengan
=
40
gket yang disebarkan pada 23 guru di
iran 3.
epala sekolah
nterval dengan menggunakan rumus
a sekolah
an dalam tabel distribusi frekuensi
pemimpinan Kepala Sekolah
Mean
+3 9 81
=
32,0652
+2 14 196
+1 4 16
0 0 0
-1 -2 4
297
but diketahui mean dari variabel
r 32,0652, untuk mengetahui kualitas
ikan dalam tabel kualitas, namun
engan rumus:
41
Mengubah skor mentah kedalam skala standar (tiga)3 sebagai :
M + 1 SD = 32,065 + 1.3,60= 35,655 �35 ke atas
M – 1 SD = 32,065 – 1.3,60= 28,475 �28-34
�27 kebawah
Jadi tabel kualitasnya adalah sebagai berikut:
Tabel. 4.4 Kualitas Kepemimpinan Kepala Sekolah
Mean Interval Kriteria Kesimpulan
32,065
35 ke atas Baik
Cukup
28-34 Cukup
27 kebawah Kurang
Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa kepemimpinan kepala sekolah
memiliki kategori cukup . Hal ini dapat dilihat dari besarnya mean variabel
tersebut 32,065.
Setelah data distribusi frekuensi, kemudian di ubah ke bentuk nilai
distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel. 4.5 Distribusi Frekuensi
Interval Frekuensi Fr (persen)
21-25 3 13,1
26-30 7 30,5
31-35 4 17,4
36-40 7 30,5
41-45 2 8,7
Total 100,2
Agar lebih mudah dan lebih jelas dipahami, maka dibawah ini
digambarkan grafik mengenai kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja
guru di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak.
Hi
Mrangg
a. Mencari
sebagai
Dimana
Range =
K= 1+ (
Jumlah
b. Mencari
sebagai
Rentang In
22-24
25-27
28-30
31-33
34-36
Jumlah
0
5
10
15
20
25
30
35
21
Histogram tentang Kepemimpinan kep
ranggen Demak.
encari nilai interval kinerja guru
Untuk mencari kualifikasi dan interv
bagai berikut:
= = 3
imana: R= H-L+1
ange = 36 – 22 + 1= 15; dan
= 1+ (3,3) Log 23
mlah interval = 1 + (3,3) . 1 = 4,3 (5)
encari rata-rata kinerja guru
Dari hasil tersebut dimasukkan da
bagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi
ang Interval
24 1 23,5 23,5 +3
27 7 26,5 185,5 +2
30 4 29,5 118 +1
33 6 32,5 195 0
36 5 35,5 177,5 -1
Jumlah 23 699,5
21-25 26-30 31-35
42
an kepala sekolah MTs Futuhiyyah 1
interval dengan menggunakan rumus
an dalam tabel distribusi frekuensi
ibusi Kinerja Guru
Mean
3 9
=30,413
14 196
4 16
0 0
-5 25
246
36-40 41-45
c. Kualitas Va
Dar
sebesar 3
dikonsultas
deviasinya
SD =
Mengubah
M + 1 SD =
M – 1 SD =
Jadi tabel ku
Mean
30,413
Da
cukup .
Se
distribus
Inter
22
25
28
31
34
itas Variabel
Dari kedua frekuensi tersebut diketahui
sar 30,413, untuk mengetahui kuali
nsultasikan dalam tabel kualitas, namu
sinya dengan rumus:
= =
= 3,270
gubah skor mentah kedalam skala standar (t
1 SD = 30,413+ 1.3,270= 33,683 �34 ke a
1 SD = 30,413- 1.3,270= 27,143 � 28-33
� 27 keb
abel kualitasnya adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7 Kualitas kin
Mean Interval Krite
30,413
34 ke atas Bai
28-33 Cuk
27 kebawah kura
Dari tabel diatas dapat dipahami bahwa
kup . Hal ini dapat dilihat dari besarnya me
Setelah data distribusi frekuensi, kem
stribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.8 Distribu
Interval Frekuensi
22-24 1
25-27 7
28-30 4
31-33 6
34-36 5
Total
43
etahui mean dari variabel kinerja guru
kualitas variabel tersebut maka
namun sebelumnya dicari standar
ndar (tiga)3 sebagai :
4 ke atas
33
27 kebawah
kinerja guru
Kriteria Kesimpulan
Baik
Cukup Cukup
kurang
bahwa kinerja guru memiliki kategori
ya mean variabel tersebut 30,413
i, kemudian di ubah ke bentuk nilai
stribusi Frekuensi
Fr (persen)
4,4
30,4
17,4
26
21,8
100
Ag
digamba
guru di M
Hi
Demak
B. Pengujian H
Analisis
oleh peneliti.
pengaruh signif
Untuk
prediktor denga
dalam regresi sa
1. Mencari hu
Un
melalui tekn
rumus:
= =
= =
0
5
10
15
20
25
30
35
Agar lebih mudah dan lebih jelas
gambarkan grafik mengenai kepemimpinan
ru di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak.
Histogram tentang Kinerja guru di
emak
ujian Hipotesis
nalisis ini digunakan untuk diterima atau di
eliti. Adapun hipotesis yang diajukan
signifikan kepemimpinan kepala sekolah te
ntuk membuktikan hipotesis tersebut d
dengan skor deviasi yang diperoleh dari da
resi satu prediktor dengan skor deviasi ini a
cari hubungan antara kriterium (X) dan krite
Untuk mencari korelasi antara predikto
ui teknik korelasi product moment (mome
23
745 = 32,434
= 29,782
22-24 25-27 28-30
44
jelas dipahami, maka dibawah ini
pinan kepala sekolah terhadap kinerja
emak.
u di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen
tau ditolaknya hipotesis yang diajukan
ukan oleh peneliti adalah “terdapat
olah terhadap kinerja guru”.
but digunakan rumus regresi satu
ari data diatas. Adapun langkah pokok
si ini adalah:
n kriterium (Y)
ediktor X dan kriterium Y dapat dicari
moment tangkar) dari Pearson dengan
31-33 34-36
Un
perlukan lan
=
= 2
=
= 2
=
= 3
Dar
product mo
=
=
=
Ber
= 0,6748
2. Menguji apa
Se
dapat dipero
dengan asum
Untuk menyelesaikan perhitungan de
kan langkah-langkah sebagai berikut:
= =
= 22576 – 22218 = 358
= 25081 �����
� 25081 �
����
�
= 25081- 24196 = 885
= = 20719- 20401
= 318
Dari perhitungan diatas, kemudian dima
t moment Pearson sebagai berikut:
=
=
=
Berdasarkan perhitungan diatas dapat d
0,6748
uji apakah hubungan itu signifikan atau tida
Setelah diadakan uji korelasi dengan pr
diperoleh dikonsultasikan dengan pa
n asumsi sebagai berikut:
45
an dengan rumus tersebut maka di
dimasukkan kedalam rumus korelasi
apat diketahui indeks korelasi sebesar
au tidak
product moment, maka hasil yang
pada taraf signifikansi 5% dan 1%
a. Jika
b. Jika
ditolak.
Dari
berarti sign
pada taraf s
3. Mencari per
Un
-bx=
Se
pada rumus
Y = a + bx
= 16,661
4. Analisis var
Ana
prediktor de
berikut:
= 16
Sela
dari rumus
berarti signif
berarti tid
tolak.
Dari hasil uji korelasi product momen d
ti signifikan artinya hipotesis di terima,
taraf signifikan 5% dan 0,526
pada taraf
ari persamaan garis regresi
Untuk kita dapat mencari persamaan r
dengan langkah-langkah sebagai ber
= 0,40451977 = 0,4046
bx=
Setelah diketahui maka kemu
rumus persamaan regresi:
a + bx
16,661+0,406x = 17, 067
sis varian garis regresi
Analisis ini digunakan untuk mencari hu
ktor dengan menggunakan rumus regresi sa
= 16,653+0,4048= 17,0578
Selanjutnya dimasukkan kedalam rumus
rumus-rumus sebagai berikut:
46
signifikan artinya hipotesis diterima
rti tidak signifikan artinya hipotesis
men di ketahui bahwa =
rima, karena =
> 0,413
taraf signifikansi 1%.
aan regresi ini menggunakan rumus:
ai berikut :
kemudian dilanjutkan dengan masuk
cari hubungan antara kriterium dengan
resi satu prediktor skor deviasi sebagai
rumus yang dihasilkan
JKres
JKtot
Diketa
angka 1 un
4,32
Kem
tidak signif
artinya sign
C. Pembahasa
Sekolah
karena sekolah
sama lain salin
bahwa sekolah
organisasi-orga
= = = 144,818
res =
= 318 - = 318 – 144,818 = 173,1
tot = = 318
Diketahui:
= = =173,18
= = = 8,246
= = = 14,4545
= = = 21, 00
Dapat dicari pada tabel distribusi
a 1 untuk pembilang dan angka 21 untuk p
4,32.
Kemudian dimasukkan pada kaidah pe
maka artinya signifikan dan Jik
signifikan, dengan taraf 5%. Ternyata
ya signifikan.
ahasan Hasil Penelitian
ekolah adalah lembaga yang bersifat komp
kolah sebagai organisasi didalamnya terda
n saling berkaitan dan menentukan sedan
kolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri
organisasi lain.
47
173,182
173,182
21, 001
tribusi F (dapat dilihat di lampiran 7),
ntuk penyebut. Dan pada tabel terlihat
ah pengujian signifikansi, yaitu Jika
dan Jika maka artinya
21, 001
4,32. Maka
komplek dan unik. Bersifat komplek
a terdapat berbagai dimensi yang satu
sedangkan sifat unik, menunjukkan
ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh
Sehingg
tinggi. Keberha
kepala sekolah
persyaratan ter
integritas.
1. Seperti yan
Futuhiyyah
pendidik (g
sekolah ter
Maka dala
Kepemimp
Kepemimp
2. Setelah dike
regresi, dim
Sekolah (X
Demak). Ha
taraf signifi
Jika hasil p
menjadi 67
manajemen
sebesar 67,4
taraf signifi
maka dalam
bahwa ada
terhadap kin
D. Keterbatas
Penelitia
penulis memilik
ehingga sekolah sebagai organisasi meme
eberhasilan sekolah adalah keberhasilan
ekolah pada hakikatnya ditentukan mela
an tertentu seperti: latar belakang pend
rti yang telah diterangkan dalam bab II ba
hiyyah 1, memiliki strategi yang tepat dala
idik (guru) di sekolahnya. Sehingga selain
lah terhadap guru yang harmonis serta dap
a dalam hal ini Kepala Sekolah berpengar
mimpinan Kepala Sekolah memberi kon
mimpinan Kepala Sekolah dikatakan baik s
h diketahui dari perhitungan statistik denga
si, dimana terdapat korelasi yang positif
ah (X) terhadap Kinerja Guru (Y) (studi d
k). Hal ini ditujukan oleh koefisien korela
signifikan 5% dan 0,526 pada taraf sig
hasil perhitungan diformulasikan keda
di 67,48%. Dalam hal ini berarti ada
jemen perpustakaan dengan sistem otomas
ar 67,48%. Sementara itu, perhitungan
signifikan 5% dan = 21, 001>
dalam hal ini dapat berarti signifikan. De
a ada pengaruh yang signifikan antara
ap kinerja guru di MTs Futuhiyyah 1 Mran
batasan Penelitian
enelitian ini dapat dikatakan jauh dari semp
emiliki keterbatasan.
48
memerlukan tingkat koordinasi yang
silan kepala sekolah. Oleh sebab itu
melalui prosedur serta persyaratan-
pendidikan, pengalaman, usia, dan
II bahwasanya Kepala Sekolah MTs
at dalam meningkatkan kinerja tenaga
selain terjalin hubungan antara kepala
ta dapat meningkatkan prestasi siswa.
pengaruh besar terhadap kinerja guru.
ri kontribusi sebesar 67,48%. Maka
baik sekali.
dengan koefisien korelasi dan analisis
positif antara kepemimpinan Kepala
tudi di MTs Futuhiyyah 1 Mranggen,
korelasi = 0,6748 > 0,413 pada
raf signifikansi 1%, berarti signifikan.
kedalam hitungan persen (%) maka
ada hubungan yang signifikan dari
tomasi terhadap kepuasan mahasiswa
= 21, 001> = 4,32 pada
= 8,02 pada taraf signifikan 1%,
an. Dengan demikian dapat diketahui
ntara kepemimpinan kepala sekolah
Mranggen, Demak.
sempurna, karena dalam penelitian ini
49
Diantaranya keterbatasan itu adalah :
1. Keterbatasan pada tempat penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis hanya terbatas pada satu tempat,
yaitu MTs Futuhiyyah 1 Mranggen. Apabila ada hasil penelitian di tempat lain
yang berbeda, akan tetapi kemungkinannya tidak jauh menyimpang dari hasil
penelitian yang dilakukan penulis.
2. Keterbatasan pada Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama pembuatan skripsi. Waktu yang
singkat ini termasuk sebagai salah satu faktor yang dapat mempersempit ruang
gerak penelitian. Sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang
dilakukan penulis.
3. Keterbatasan dalam Objek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis hanya meneliti tentang kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kinerja guru.
Dari berbagai keterbatasan yang penulis paparkan di atas maka dapat
dikatakan bahwa inilah kekurangan dari penelitian ini yang penulis lakukan.
Meskipun banyak hambatan dan keterbatasan yang dalam melakukan penelitian ini,
penulis bersyukur penelitian ini dapat terselesaikan dengan lancar.
50
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian dari Bab pertama sampai dengan bab kelima skripsi ini,
maka dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif dan kuat terhadap kinerja
guru di MTs Futuhiyyah 1, dengan baik. Karena kepala sekolah di MTs
Futuhiyyah 1 telah memenuhi standar kepala sekolah/madrasah sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 13 Tahun 2007 (Tentang standar
kepala sekolah/madrasah) baik kualifikasi umum maupun kualifikasi khusus serta
memenuhi 5 standar kompetensi, yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi
manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, kompetensi sosial.
2. Kinerja guru di MTs Futuhiyyah-1 mampu menyusun perencanaan madrasah
untuk berbagai tingkat perencanaan, mengembangkan potensi siswa untuk
mengembangkan madrasah sesuai dengan kebutuhan. Serta memiliki strategi
yang tepat untuk meningkatkan kemampuan siswa di madrasahnya.
3. Kepemimpinan kepala sekolah mempunyai pengaruh yang positif signifikan dan
kuat terhadap kinerja guru dengan kontribusi sebesar 67,48%, sedangkan sisanya
32,52% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran yang
ingin peneliti sampaikan:
1. Kepala sekolah MTs Futuhiyyah 1 Mranggen telah menerapkan fungsi
supervisi. Atas dasar itu, pembinaan yang sudah baik ini hendaknya
dipertahankan karena pembinaan/supervisi mempunyai kedudukan dan peranan
yang sangat penting bagi segala aktifitas pendidikan di MTs Futuhiyyah 1
Mranggen, sebab merupakan alat pendinamisan terhadap jalannya proses
pembelajaran, sehingga tercapainya tujuan pendidikan nasional.
51
2. Pada pembahasan diatas disebutkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru sebesar 67,48%.
Maka sisanya 32,52%, kemungkinan besar dipengaruhi oleh beberapa variabel
yang diantaranya:
a. Motivasi, dengan ketekunan keyakinan dan usaha yang sungguh-sungguh
serta adanya motivasi yang kuat, maka guru akan dapat mengemban
tugasnya dengan sebaik-baiknya dan berusaha meningkatkan keberhasilan
kinerjanya, meskipun banyak rintangan yang dihadapi dalam melaksanakan
tugas.
b. Etos Kinerja Guru, Dalam meningkatkan budaya kinerja dibutuhkan etos
kerja yang baik, karena etos kerja memiliki peluang yang besar dalam
keberhasilan kinerja.
c. Lingkungan Kinerja Guru, dapat mendukung guru dalam melaksanakan
tugas secara efektif dan efisien adalah lingkungan sosial psikologis dan
lingkungan fisik. Dengan lingkungan yang baik akan dapat meningkatkan
semangat kerja para guru sehingga produktivitas kinerja meningkat,
kualitas kinerja lebih baik dan prestise sekolah bertambah baik yang
selanjutnya menarik pelanggan datang ke sekolah.
3. Dalam konteknya dengan kepemimpinan kepala sekolah dengan kinerja guru di
MTs Futuhiyyah 1 mampu menyusun perencanaan madrasah untuk berbagai
tingkat perencanaan, mengembangkan organisasi madrasah sesuai dengan
kebutuhan, memimpin madrasah dalam rangka pendayagunaan sumberdaya
madrasah secara optimal memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan
kinerja tenaga kependidikan di madrasahnya. Menciptakan iklim Madrasah
yang kondusif, memberikan nasihat kepada warga sekolah. Memberikan
dorongan kepada seluruh guru, serta melaksanakan model pembelajaran yang
menarik
52
C. Penutup
Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT sebagai rasa syukur yang
sangat mendalam sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan penulisan skripsi
ini, dan berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya, penulis memiliki kemampuan untuk
menyelesaikan penyusunan skripsi yang sederhana ini.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
proses pelaksanaan penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir. Semoga bantuan
baik berupa doa, materi maupun tenaga dan pikiran yang telah diberikan kepada
penulis mendapat balasan dan diterima sebagai amal saleh di hadapan Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan yang tidak terlepas dari kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi
kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya. Wa Allahu a’lam bi
al-shawab.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Al-Imam Abu Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn al-Mugirah ibn Bardizbah al-
Bukhari, Sahih al-Bukhari, Juz. 3, (Beirut Libanon: Dar al-Fikr, 1410 H/1990
M
Ara Hidayat dan Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan Konsep, Prinsip, dan
Aplikasi dalam Mengelola Sekolah dan Madrasah. Bandung: PT. Pusatka
Educa 2010.
Fred C. Lunenburg and Beverly J. Irby, The Princpalship: Vision to Action
George R. Terry, Principles Of Management, Richard. D. Irwin INC. Homewood,
Irwin, Dorsey Limited Georgetown, Ontario L7G 4B3, 1977
Handoko, T. Hani.. Manajemen. Yogyakarta: BPFE, 1995.
Hasibuan. H. Malayu. S.p Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta:
Bumi Aksara, ed. rev.
Hasibun. H. Malayu. S.p. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi
Aksara. 2005
Husaini Ustman, Manajemen, Teori, Praktik Dan Reset Pendidikan, 2008.
Ibrahim Bafadal, Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar
Indara Fachrudi, Soekarno, Bagaimana Memimpin Yang Efektif, Bogor: PT: Ghalia
Indonesia, 2006
Kartini, Kartono. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Grafindo persada 1992
Miftah, Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen Jakarta: PT: Raja Frafindo
Persada, 1995
Miftah, Thoha, Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, (jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2009), Ed. 1
Muhammad Nurdin, Kiat Menjadi Guru Profesional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
2008
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional. Bandung, PT: Remaja Rosdakarya,
1998, cet. 9
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensindo. 2004.
Ngainun Naim, Menjadi Guru Inspiratif Memberdayakan dan Mengubah Jalan
Hidup Siswa. Yogjakarta:PT. Pustaka Belajar 2009 Cetakan II
Oeteng Sutisna, Pendidikan Dasar Teoritis Untuk Praktek professional. Bandung:
Angkasa 1989.
Raihani Kepemimpinan Kepala Sekolah Transformatif, Yogyakarta: LKiS, 2010,
Cetakan 1
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,
Bandung: Alfabeta, 2008.
Riduwan, Dasar-Dasar Statistika, Bandung: Alfabeta, 2008.
Rosidah dan Sulistiyani, Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Grafindo
Persaada 2003
Siswanto Sastrohadiwiryo. B. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan
Administratif dan Operasional. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003
Soenarjo. Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: CV Al-
Waah, 1995.
Sudjana, Metode Statistika, Jakarta: Tarsito, 1996, cet. 6.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
ALFABETA, 2008.
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007), edisi revisi.
Suprihatin dkk, Manajemen Sekolah, Semarang: UNNES Press, 20
Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005. pasal 20 tentang Guru dan
Dosen
Wahjosumidjo, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi, Jakarta: Ghalia. 1993
Wahjosumidjo,Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada . 2002.
DAFTAR NAMA RESPONDEN
No NAMA
1 H. Said Lafif, S.Ag 2 Kh. Abdul Basshir Hamzah 3 Rohani Sukirman 4 Ahmad Tamziz 5 Nadliron 6 Ahmad Salik S.Ag 7 Ahmad Suratno 8 Muhlas S.Pdi 9 Tabi’in S.Pdi 10 Abdul muntaqin, S.Ag 11 M. Syamsul Hidayat, S.Ag 12 Abdul Basith, AH, S.Ag 13 Nur Hidaya, S.Ag 14 Khabib Sholeh, S.Ag 15 Yuli Fitriono, S.Pd 16 Hendra Dwi Gunarko, S.Pd 17 Ahmad Muthohar, S.Ag 18 H. Shodiqin, AH, S.HI 19 Abdulloh Asyiq 20 Azis Muslim, S.Pd 21 Ahmad Zuhadi, S.Pd 22 Ahmad Muhlisin, A.H 23 M. Rofi’I, A.Md
Lampiran 2
Kisi-Kisi Instrumen Variabel Sub Variabel Indikator Item
Kepemimpinan Kepala Sekolah
Idealized influence
1.1 Rasa hormat dari pegawai 1.2 Rasa percaya diri dari
pegawai 1.3 Melakukan sesuatu
melebihi model pimpinan
1 2,3
4
Inspirational motivation
1.4 Memberi tantangan 1.5 Mengarahkan dengan cara
sederhana
5 6
Intelektual stimulation
1.6 Memberi inovasi baru 1.7 Memberi ide baru dan
solusi kreatif
7 8
Individualized
1.8 Penuh perhatian 1.9 Penghargaan pada
karyawan 1.10 Memberikan kesempatan
belajar
9 10
11,12
Melakukan supervisi administrasi pembelajaran
1.11 Penyusunan program semester dan tahunan 1.12 Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran 1.13 Penyusunan silabus
13
14
15 Melakukan supervisi pelaksanaan pembelajaran
1.14 Memecahkan masalah yang dihadapi siswa 1.15 Pelaksanaan pembelajaran 1.16 penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
16
17 18
Menciptakan hubungan manusiawi
1.17 Memulihkan kepercayaan diri 1.18 sikap simpati terhadap perasaan kesulitan 1.19 sikap ramah dalam supervisi di sekolah
19
20
21
Melakukan supervisi kegiatan ekstrakurikuler
1.20 pelaksanaan program ekstrakurikuler 1.21 evaluasi kegiatan ekstrakurikuler 1.22 mengidentivikasi kegiatan ekstrakurikuler 1.23 menindak lanjuti hasil evaluasi
22
23
24
25
Jumlah 25
Variabel
Sub Variabel
Indikator
Item
Kinerja Guru Perencanaan Pembelajaran
2.1 Karakteristik siswa 2.2 Tujuan pembelajaran 2.3 Bahan ajar 2.4 Menggunakan metode
1 2 3 4
Pelaksanaan Pembelajaran
2.5 Menyajikan materi pelajaran
2.6 Menggunakan metode 2.7 Menerapkan media 2.8 Strategi pembelajaran
5 6 7 8
Evaluasi 3.0 Protes 3.1 Remidi
9 10
Jumlah 10
Lampiran 3
Data Uji Dari Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah
No Nama Item Soal Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Said 4 4 1 2 2 4 2 4 2 4 2 4 35 2 Bashir 4 3 4 3 3 4 2 4 2 3 2 3 37 3 Rohani 1 2 3 3 4 4 2 4 2 4 2 4 34 4 Tamziz 4 4 3 2 2 4 2 4 2 4 2 4 37 5 Nadliron 1 1 1 2 1 2 1 3 2 3 2 4 23 6 Salik 2 2 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 41 7 Suratno 1 1 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 27 8 Muhlas 4 4 3 2 1 4 1 2 2 3 2 3 31 9 Tabi’in 2 1 4 4 1 3 1 3 4 2 4 1 30 10 Muntaqi
n 3 2 4 3 3 4 1 4 4 3 4 3 38
11 Syamsul 4 1 1 1 1 4 1 4 2 3 4 4 30 12 Basith 4 4 3 3 4 4 3 2 2 4 2 4 39 13 Nur 4 4 3 2 4 2 3 4 2 2 4 4 38 14 Khabib 3 2 1 2 4 1 1 4 1 2 1 4 26 15 Yuli 3 3 3 2 2 2 1 3 1 3 3 3 29 16 Hendra 4 2 3 2 3 3 1 2 2 4 4 4 34 17 Muthoha
r 2 4 1 1 1 4 1 2 2 3 2 4 27
18 Shodiqin 4 4 1 3 3 4 2 3 2 4 4 3 37 19 Asyiq 4 2 4 3 1 2 2 2 3 2 2 3 30 20 Azis 2 1 4 1 1 2 1 2 1 2 1 3 21 21 Zuhadi, 4 4 3 3 2 4 3 4 3 2 4 1 37 22 Muhlisin 2 1 4 1 1 1 1 3 1 3 4 3 25 23 Rofi’I 4 4 2 4 3 2 3 1 4 3 3 4 37 Jumlah 70 60 60 51 53 70 42 72 50 70 64 77 747
Keterangan :
A : 4 B : 3 C : 2 D : 1
Data Uji Dari Variabel Kinerja Guru
No Nama Item Soal Total Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 Said 4 3 4 2 2 3 3 2 2 2 27 2 Bashir 4 4 4 4 3 2 3 3 2 2 31 3 Rohani 3 4 3 2 3 2 3 2 2 2 26 4 Tamziz 2 2 2 4 3 4 2 4 4 4 31 5 Nadliron 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 31 6 Salik 2 2 3 4 3 4 4 4 2 2 30 7 Suratno 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 35 8 Muhlas 3 4 3 3 2 3 4 2 3 4 31 9 Tabi’in 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 36 10 Muntaqin 3 2 2 1 2 2 3 2 2 3 22 11 Syamsul 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 34 12 Basith 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 35 13 Nur 2 3 4 2 2 4 4 3 4 3 31 14 Khabib 2 2 4 4 3 2 2 2 2 2 25 15 Yuli 3 2 4 3 2 3 2 2 3 3 27 16 Hendra 3 2 3 2 3 4 2 4 3 4 30 17 Muthohar 2 2 3 1 3 3 4 3 4 4 29 18 Shodiqin 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 25 19 Asyiq 2 2 3 3 2 4 4 2 3 2 27 20 Azis 3 2 3 2 3 2 3 2 4 2 26 21 Zuhadi, 3 2 2 2 3 4 4 2 4 2 28 22 Muhlisin 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 35 23 Rofi’I 4 4 4 3 3 2 3 4 3 3 33 Jumlah 68 66 75 65 62 71 74 67 70 67 685
Keterangan :
A : 4 B : 3 C : 2 D : 1
RINGKASAN HASIL PENELITIAN
X Y X² Y² XY
35 27 1225 729 945
37 31 1396 961 1147
34 26 1156 676 884
37 31 1396 961 1147
23 31 529 961 713
41 30 1681 900 1230
27 35 729 1225 945
31 31 961 961 961
30 36 900 1296 1080
38 22 1444 484 836
30 34 900 1156 1020
42 35 1764 1225 1470
38 31 1444 961 1178
26 25 676 625 650
29 27 841 729 783
34 30 1156 900 1020
27 29 729 841 783
37 25 1396 625 1295
30 27 900 729 810
21 26 441 676 546
37 28 1396 784 1036
25 35 625 1225 876
37 33 1396 1089 1221
746 685 25081 20719 22576
ΣX = 746
ΣY = 685
ΣX² = 25081
ΣY² = 20719
ΣXY = 22576
Lampiran 4
Perhitungan Uji Validitas Kepala Sekolah
Berikut ini adalah perhitungan validitas butir soal no.1, dan untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. Jika tabelhitung rr > maka
butir soal valid. Nomer 1
X Y X kuadrat Y kuadrat XY 4 35 16 1225 140 4 37 16 1369 148 1 35 1 1225 35 4 37 16 1369 148 1 23 1 529 23 2 41 4 1681 164 1 27 1 729 27 4 31 16 961 124 2 31 4 961 62 3 38 9 1444 114 4 30 16 900 120 4 40 16 1600 160 4 38 16 1444 152 3 27 9 729 81 3 29 9 841 87 4 35 16 1225 140 2 27 4 729 54 4 37 16 1369 148 4 29 16 841 116 2 21 4 441 42 4 37 16 1369 148 2 25 4 625 50 4 37 16 1369 148 70 747 242 24975 2431
Dari data tersebut diatas, maka kemudian dimasukkan kedalam rumus diatas:
= = = = 1,0957 Pada harga tabel kritik dari r product moment dengan α = 5% dan N = 23,
diperoleh r tabel = 0,433, karena tabelhitung rr > , maka soal nomor 1 Valid
Nomer 2
X Y X kuadrat Y kuadrat XY 4 35 16 1225 140 3 37 9 1369 111 2 34 4 1225 68 4 37 16 1369 148 1 23 1 529 23 2 41 4 1681 82 1 27 1 729 27 4 31 16 961 124 1 30 1 961 30 2 38 4 1444 76 1 30 1 900 30 4 39 16 1600 156 4 38 16 1444 152 2 26 4 729 52 3 29 9 841 87 2 34 4 1225 68 4 27 16 729 108 4 37 16 1369 148 2 30 4 841 60 1 21 1 441 21 4 37 16 1369 148 1 25 1 625 25 4 37 16 1369 148 60 747 192 24975 2062
Dari data tersebut diatas, maka kemudian dimasukkan kedalam rumus diatas:
= = = 0,7120
Pada harga tabel kritik dari r product moment dengan α = 5% dan N = 23, diperoleh r tabel = 0,433, karena tabelhitung rr > , maka soal nomor 1 Valid
Nomer 3
X Y X kuadrat Y kuadrat XY 1 35 1 1225 35 4 37 16 1369 148 3 34 9 1225 102 3 37 9 1369 111 1 23 1 529 23 4 41 16 1681 164 2 27 4 729 54 3 31 9 961 93 4 30 16 961 120 4 38 16 1444 152 1 30 1 900 30 3 39 9 1600 117 3 38 9 1444 152 1 26 1 729 26 3 29 9 841 87 3 34 9 1225 102 1 27 1 729 27 1 37 1 1369 37 4 30 16 841 120 4 21 16 441 84 3 37 9 1369 111 4 25 16 625 200 2 37 4 1369 74 60 747 198 24975 2169
Dari data tersebut diatas, maka kemudian dimasukkan kedalam rumus diatas:
=
= 1,0465
Perhitungan Uji Validitas Kinerja Guru
Berikut ini adalah perhitungan validitas butir soal no.1, dan untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama. Jika tabelhitung rr > maka butir soal valid
Nomer 1
X Y X kuadrat Y kuadrat XY 3 27 9 729 81 4 31 16 961 124 4 26 16 676 104 2 31 4 961 62 3 31 9 961 93 2 30 4 900 60 4 35 16 1225 140 4 31 16 961 121 4 36 16 1296 144 2 22 4 484 44 3 34 9 1156 102 4 35 16 1225 140 3 31 9 961 93 2 25 4 625 50 2 27 4 729 54 2 30 4 900 60 2 29 4 841 58 2 25 4 625 50 2 27 4 729 54 2 26 4 676 52 2 28 4 784 56 4 35 16 1225 140 4 33 16 1089 132 66 685 208 20719 2014
Dari data tersebut diatas, maka kemudian dimasukkan kedalam rumus diatas:
= = 0,628
Pada harga tabel kritik dari r product moment dengan α = 5% dan N = 23 diperoleh r tabel = 0,413, karena tabelhitung rr > , maka soal nomor 1 Valid
Nomer 2
X Y X kuadrat Y kuadrat XY 2 27 4 729 54 4 31 16 961 124 2 26 4 676 52 4 31 16 961 124 3 31 9 961 93 4 30 16 900 120 4 35 16 1225 140 3 31 9 961 93 3 36 9 1296 108 1 22 1 484 22 4 34 16 1156 136 4 35 16 1225 140 2 31 4 961 62 4 25 16 625 100 3 27 9 729 81 2 30 4 900 60 1 29 1 841 29 2 25 4 625 50 3 27 9 729 81 2 26 4 676 52 2 28 4 784 56 3 35 9 1225 105 3 33 9 1089 99 65 685 205 20719 1981
Dari data tersebut diatas, maka kemudian dimasukkan kedalam rumus diatas:
= = 0,548
Lampiran 5
Perhitungan Uji Reabilitas Kepala Sekolah
TABEL 1. KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH
No Nama Item soal Total Skor (X)
Kuadrat Skor
Total (X kuadrat)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Said 4 4 1 2 2 4 2 2 35 1225 2 Bashir 4 3 4 3 3 4 2 2 37 1369 3 Rohani 1 2 3 3 4 4 2 2 34 1156 4 Tamziz 4 4 3 2 2 4 2 2 37 1369 5 Nadliron 1 1 1 2 1 2 1 2 23 529 6 Salik 2 2 4 3 4 4 4 2 41 1681 7 Suratno 1 1 2 2 2 2 3 2 27 729 8 Muhlas 4 4 3 2 1 4 1 2 31 961 9 Tabi’in 2 1 4 4 1 3 1 4 30 900 10 Muntaqi
n 3 2 4 3 3 4 1 4 38 1444
11 Syamsul 4 1 1 1 1 4 1 2 30 900 12 Basith 4 4 3 3 4 4 3 2 39 1521 13 Nur 4 4 3 2 4 2 3 2 38 1444 14 Khabib 3 2 1 2 4 1 1 1 26 676 15 Yuli 3 3 3 2 2 2 1 1 29 841 16 Hendra 4 2 3 2 3 3 1 2 34 1156 17 Muthoh
ar 2 4 1 1 1 4 1 2 27 729
18 Shodiqin
4 4 1 3 3 4 2 2 37 1369
19 Asyiq 4 2 4 3 1 2 2 3 30 900 20 Azis 2 1 4 1 1 2 1 1 21 441 21 Zuhadi, 4 4 3 3 2 4 3 3 37 1369 22 Muhlisi
n 2 1 4 1 1 1 1 1 25 625
23 Rofi’I 4 4 2 4 3 2 3 4 37 1369 Jumlah 70 60 60 51 53 70 42 50 747 24703
Jumlah Kuadrat Skor Item
No 1 2 3 4 5 6 7 8 1 16 16 1 4 4 16 4 4 2 16 9 16 9 9 16 4 4 3 1 4 9 9 16 16 4 4 4 16 16 9 4 4 16 4 4 5 1 1 1 4 1 4 1 4 6 4 4 16 9 16 16 16 4 7 1 1 4 4 4 4 9 4 8 16 16 9 4 1 16 1 4 9 4 1 16 16 1 9 1 16 10 9 4 16 9 9 16 1 16 11 16 1 1 1 1 16 1 4 12 16 16 9 9 16 16 9 4 13 16 16 9 4 16 4 9 4 14 9 4 1 4 16 1 1 1 15 9 9 9 4 4 4 1 1 16 16 4 9 4 9 9 1 4 17 4 16 1 1 1 16 1 4 18 16 16 1 9 9 16 4 4 19 16 4 16 9 1 4 4 9 20 4 1 16 1 1 4 1 1 21 16 16 9 9 4 16 9 9 22 4 1 16 1 1 1 1 1 23 16 16 4 16 9 4 9 16
Jumlah 242 192 198 144 153 240 96 126
Langkah 1: menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
= = = = 1,2589
= = = 1,5425
= = = 1,8034
Langkah 2: menjumlah varians semua item dengan rumus:
1,2589 + 1,5425 + 1,8034 + 1,3440 + 1,3421 + 1,1720 + 0,8393 + 0,7523 =
10,05451
Langkah 3: menghitung varians total dengan rumus:
=
= 19,2060
Kemudian dimasukkan pada rumus: .
( ).(1- ) = (1,142).(1-0,52350828)
= 1,142 . 0,47649172 = 0,55615354, jika dibandingkan dengan (N-2)= 23-2 =21. pada
taraf signifikan 5% maka diperoleh = 0,433. > maka hasilnya
reliabel.
Perhitungan yang demikian ini digunakan juga untuk reliabel pada
variabel kinerja guru.
TABEL 2. KINERJA GURU Total Skor (X)
Kuadrat Skor Total
(X kuadrat)
No Nama Item soal 1 2 3 4 5 6
1 Said 3 2 3 3 2 2 27 729 2 Bashir 4 4 2 3 3 2 31 961 3 Rohani 4 2 2 3 2 2 26 676 4 Tamziz 2 4 4 2 4 4 31 961 5 Nadliron 3 3 3 3 3 2 31 961 6 Salik 2 4 4 4 4 2 30 900 7 Suratno 4 4 4 4 4 2 35 1225 8 Muhlas 4 3 3 4 2 4 31 961 9 Tabi’in 4 3 4 4 4 4 36 1296 10 Muntaqin 2 1 2 3 2 3 22 484 11 Syamsul 3 4 3 4 2 4 34 1156 12 Basith 4 4 4 3 4 4 35 1225 13 Nur 3 2 4 4 3 3 31 961 14 Khabib 2 4 2 2 2 2 25 625
15 Yuli 2 3 3 2 2 3 27 729 16 Hendra 2 2 4 2 4 4 30 900 17 Muthohar 2 1 3 4 3 4 29 841 18 Shodiqin 2 2 2 2 3 3 25 625 19 Asyiq 2 3 4 4 2 2 27 729 20 Azis 2 2 2 3 2 2 26 676 21 Zuhadi, 2 2 4 4 2 2 28 784 22 Muhlisin 4 3 3 4 4 4 35 1225 23 Rofi’I 4 3 2 3 4 3 33 1089
Jumlah 66 65 71 74 67 67 685 20719
Jumlah Kuadrat Skor Item No 1 2 3 4 5 6 1 9 4 9 9 4 4 2 16 16 4 9 9 4 3 16 4 4 9 4 4 4 4 16 16 4 16 16 5 9 9 9 9 9 4 6 4 16 16 16 16 4 7 16 16 16 16 16 4 8 16 9 9 16 4 16 9 16 9 16 16 16 16 10 4 1 4 9 4 9 11 9 16 9 16 4 16 12 16 16 16 9 16 16 13 9 4 16 16 9 9 14 4 16 4 4 4 4 15 4 9 9 4 4 9 16 4 4 16 4 16 16 17 4 1 9 16 9 16 18 4 4 4 4 9 9 19 4 9 16 16 4 4 20 4 4 4 9 4 4 21 4 4 16 16 4 4 22 16 9 9 16 16 16 23 16 9 4 9 16 9
Jumlah 208 205 235 252 213 213
Dari data diatas dapat diperoleh (0,8025), jika dibandingkan dengan (N-2)=
23-2 =21. pada taraf signifikan 5% maka diperoleh = 0,433. 11r = 0,8025 jika
dibandingkan dengan N-2)= 23-2 =21. pada taraf signifikan 5% maka
diperoleh = 0,433. > maka hasilnya reliabel.
INSTRUMEN KEPALA SEKOLAH
Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia pada salah satu alternatif jawaban yang paling sesuai menurut bapak/ibu 1. Menurut pendapat anda, kapankah kepala sekolah mempraktekkan disiplin
pada staf yang di pimpinnya? a. Setiap hari, baik di jam sekolah, maupun diluar sekolah b. Ketika ada monitoring dari pihak yayasan atau yang lain c. Ketika rapat sekolah d. Ketika ada guru/staf lain yang terlambat mengerjakan tugas
2. Kapankah kepala sekolah menumbuhkan rasa percaya diri anda melalui aturan dan tingkah laku? a. Setiap hari, baik saya sedang mengerjakan tugas pokok saya b. Ketika saya sedang mengerjakan tugas pokok saya c. Ketika kepala sekolah memberi tugas tambahan di luar tugas pokok d. Tidak pernah
3. Anda dipercaya oleh kepala sekolah untuk mengerjakan tugas baru. Menurut anda, bagaimanakah sikap kepala sekolah saat itu? a. Mendiskusikan tugas tersebut dan mendukung kemampuan saya dalam
mengerjakan b. Kepala sekolah menjelaskan hal apasaja yang perlu dilakukan dan
menerima masukan dari saya c. Memberi keluasaan kepada saya untuk mengerjakannya d. Menjelaskan hal apasaja yang perlu dikerjakan dan mengawasinya
4. Menurut pengalaman anda, berapa kali kepala sekolah memacu komitmen anda, untuk tumbuh secara profesional? a. Rata-rata 5 kali/bulan atau lebih b. Rata-rata 4-5 kali/bulan c. Rata-rata 2-3 kali/bulan d. Tidak pernah
5. Berapa kali kepala sekolah memberi kesempatan anda untuk bertanggung jawab mengemban tugas baru? a. Rata-rata 3 kali/bulan b. Rata-rata 2 kali/bulan c. Rata-rata 1 kali/bulan d. Tidak pernah
6. Menurut pengalaman anda, apakah kepala sekolah mengkomunikasikan tujuan yang ingin dicapai melaui pernyataan dan tindakan? a. Kepala sekolah mempunyai komitmen yang kuat terhadap pernyataannya
dalam bentuk tindakan yang nyata b. Kepala sekolah tidak banyak memberikan pernyataan tetapi langsung
pada tindakan c. Kepala sekolah lebih banyak memberikan pernyataan daripada tindakan
yang jelas d. Kepala sekolah tidak pernah mengkomunikasikannya
7. Sejauh pengalaman anda berapa kali kepala sekolah melibatkan anda dalam situasi diskusi tentang prosedur kerja? a. Rata-rata 5 kali/bulan atau lebih b. Rata-rata 3-4 kali/bulan c. Rata-rata 1-2 kali/bulan d. Tidak pernah
8. Menurut perkiraan anda, apa yang dilakukan kepala sekolah ketika sedang dilanda masalah mengenai lembaga yang dipimpin? a. Kepala sekolah menyusun ulang masalah tersebut untuk selanjutnya
dicari startegi pemecahannya dengan atau tanpa melibatkan orang lain b. Kepala sekolah biasanya membentuk tim guru untuk menanganinya c. Kepala sekolah menunjuk seorang guru/staf yan kompeten untuk
menanganinya d. Kepala sekolah membiarkannya berlarut-larut tanpa penanganan yang
jelas 9. Rata-rata berapa kali dalam 1 bulan kepala sekolah mendorong anda untuk
berani membuat terobosan inovatif dalam pendidikan dan pembelajaran? a. 5 kali/bulan atau lebih b. 4-5 kali/bulan c. 2-3 kali/bulan d. 0 kali/bulan
10. Menurut pengamatan anda, bagaimanakah suasana kerja yang diciptakan kepala sekolah? a. Kepala sekolah membangun iklim kerja yang kondusif sekaligus iklim
psikologis yang baik, sehingga memacu untuk bekerja lebih baik lagi dan saya nyaman berada disini
b. Kepala sekolah membangun iklim kerja yang kondusif sekaligus iklim psikologis yang baik, komunikasi saya dengan teman pun terjalin dengan baik
c. Kepala sekolah membangun iklim kerja yang kompetitif d. Tegang dan penuh pengawasan
11. Anda berhasil melakukan suatu tugas berat dengan baik. Menurut anda, apakah yang akan dilakukan kepala sekolah? a. Kepala sekolah biasanya memberi apresiasi dihadapoan teman guru dan
mendorong saya untuk melakukan hal yang sama pada tugas yang lain b. Kepala sekolah memuji hasil kerja saya dihadapan teman guru c. Kepala sekolah mempercayakan kepada saya untuk mengerjakan tugas-
tugas baru d. Kepala sekolah tidak membuat apa-apa karena memang seharusnya
keberhasilan itu dicapai 12. Beberapa waktu yang lalu anda merasa perlu untuk mengembangkan
kemampuan dan keahlian profesional anda, dengan mengikuti seminar dan workshop guru, bagaimana pendapat anda, saat kepala sekolah mengetahui hal ini?
a. Kepala sekolah mendukung sekaligus memberi peluang untuk mengikutinya selama tidak mengganggu tugas pokok di sekolah dan sesekali memfasilitasi saya
b. Kepala sekolah memberi kebebasan untuk mengikutinya selama tidak mengganggu tugas pokok saya
c. Kepala sekolah memberi informasi tentang adanya kegiatan-kegiatan itu d. Kepala sekolah membatasi saya untuk mengikuti kegiatan diluar karena
dapat mengganggu tugas sekolah 13. Kepala sekolah sebagai supervisor melakukan supervisi terhadap guru dalam
penyusunan program semester dan tahunan? a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
14. Kepala sekolah sebagai supervisor terhadap guru berkaitan dengan administrasi rencana pelaksanaan pembelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
15. Kepala sekolah sebagai supervisor terhadap guru berkaitan dengan penyusunan silabus?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
16. kepala sekolah sebagai supervisor membantu dalam memecahkan masalah yang dihadapi siswa dalam pembelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
17. Kepala sekolah sebagai supervisor melakukan supervisi terhadap guru dalam pelaksanaan pembelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
18. Kepala sekolah sebagai supervisor melakukan supervisi terhadap guru berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan perbaikan?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
19. kepala sekolah sebagai supervisor membantu guru dalam memulihkan kepercayaan diri sendiri?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
20. kepala sekolah sebagai supervisor menunjukkan sikap simpati terhadap perasaan kesulitan yang dialami guru?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
21. kepala sekolah sebagai supervisor menunjukkan sikap yang ramah dalam melaksanakan tugas supervisi di sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
22. kepala sekolah sebagai supervisor melakukan supervisi program melaksanaan ekstrakulikuler?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
23. kepala sekolah sebagai supervisor mengevaluasi pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
24. kepala sekolah sebagai supervisor mengidentifikasi kesulitan yang dialami guru dalam pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
25. kepala sekolah sebagai supervisor menindak lanjuti hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler?
a. Selalu c. Kadang-kadang b. Sering d. Tidak pernah
INSTRUMEN KINERJA GURU
1. Apakah guru mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa? a. Selalu mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa b. Sering mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa c. Kadang-kadang mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa d. Tidak pernah mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa
2. Apakah guru merumuskan tujuan pembelajaran setiap menyusun rencana pembelajaran atau satuan kegiatan? a. Selalu merumuskan tujuan pembelajaran setiap menyusun rencana
pembelajaran atau satuan kegiatan b. Sering merumuskan tujuan pembelajaran setiap menyusun rencana
pembelajaran atau satuan kegiatan c. Kadang-kadang merumuskan tujuan pembelajaran setiap menyusun
rencana pembelajaran atau satuan kegiatan d. Tidak pernah merumuskan tujuan pembelajaran setiap menyusun rencana
pembelajaran atau satuan kegiatan 3. Apakah guru merencanakan materi atau bahan ajar sebelum pelaksanaan
pembelajaran? a. Selalu merencanakan materi atau bahan ajar sebelum pelaksanaan
pembelajaran b. Sering merencanakan materi atau bahan ajar sebelum pelaksanaan
pembelajaran c. Kadang-kadang merencanakan materi atau bahan ajar sebelum
pelaksanaan pembelajaran d. Tidak pernah merencanakan materi atau bahan ajar sebelum pelaksanaan
pembelajaran 4. Apakah merencanakan metode pembelajaran sebelum pelaksanaan
pembelajaran? a. Selalu merencanakan metode pembelajaran sebelum pelaksanaan
pembelajaran b. Sering merencanakan metode pembelajaran sebelum pelaksanaan
pembelajaran c. Kadang-kadang merencanakan metode pembelajaran sebelum
pelaksanaan pembelajaran d. Tidak pernah merencanakan metode pembelajaran sebelum pelaksanaan
pembelajaran 5. Apakah bahan atau materi pelajaran mudah dipahami dan diterima oleh
siswa? a. Sangat mudah dipahami dan diterima oleh siswa b. Mudah dipahami dan diterima oleh siswa c. Kurang mudah dipahami dan diterima oleh siswa d. Tidak dapat dipahami dan diterima oleh siswa
6. Apakah menerapkan metode pembelajaran seperti yang telah direncanakan? a. Selalu menerapkan metode pembelajaran seperti yang telah direncanakan
b. Sering menerapkan metode pembelajaran seperti yang telah direncanakan c. Kadang-kadang menerapkan metode pembelajaran seperti yang telah
direncanakan d. Tidak pernah menerapkan metode pembelajaran seperti yang telah
direncanakan
7. Apakah dalam proses pembelajaran memanfaatkan metode pembelajaran sesuai ndengan tema? a. Selalu memanfaatkan metode pembelajaran sesuai dengan tema b. Sering memanfaatkan metode pembelajaran sesuai dengan tema c. Kadang-kadang memanfaatkan metode pembelajaran sesuai dengan tema d. Tidak pernah memanfaatkan metode pembelajaran sesuai dengan tema
8. Apakah strategi belajar yang diterapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa? a. Selalu dapat meningkatkan hasil belajar siswa b. Sering dapat meningkatkan hasil belajar siswa c. Kadang-kadang dapat meningkatkan hasil belajar siswa d. Tidak pernah dapat meningkatkan hasil belajar siswa
9. Apakah guru melaksanakan penilaian atau evaluasi selam proses pembelajaran? a. Selalu melaksanakan penilaian atau evaluasi selam proses pembelajaran b. Sering melaksanakan penilaian atau evaluasi selam proses pembelajaran c. Kadang-kadang melaksanakan penilaian atau evaluasi selam proses
pembelajaran d. Tidak pernah melaksanakan penilaian atau evaluasi selam proses
pembelajaran 10. Apakah setelah melaksanakan evaluasi, guru mengadakan remidi?
a. Selalu mengadakan remidi b. Sering mengadakan remidi c. Kadang-kadang mengadakan remidi d. Tidak pernah mengadakan remidi
DENAH LOKASI MTS FUTUHIYYAH 1
Jl.Suburan
Semara
ng
Purw
odadi
Jagalan
Jl.Brumbungan
PP.Murodi
PP.Al Badriyah
PP.Futuhiyyah
MTs Futuhiyyah 1
Makam
SMA Futuhiyyah MI Futuhiyyah
PP AL- Amin
PP AL- Mubarok
UTARA
RIWAYAT HIDUP
1. Identitas Diri
a. Nama : Fuat Hasyim
b. Tempat/Tanggal lahir : Semarang, 21 oktober 1987
c. Jenis kelamin : laki-laki
d. Agama : Islam
e. Alamat : Jl. Tegal Mas VI, RT/RW 06/08, Mranggen Demak
2. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan formal
a. SD Brumbung I Mranggen Demak lulus tahun 1998
b. MTs Futuhiyyah 1 Mranggen Demak lulus tahun 2004
c. MA Futuhiyyah Mranggen Demak lulus tahun 2007
Semarang, 29 November 2011
Penulis
Fuat Hasyim
NIM. 073311016