fakultas teknologi industri universitas trisakti … filemodul 2 aspek pasar hal 2.3 dari 14...
TRANSCRIPT
Modul 2 Aspek Pasar
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS TRISAKTI
MODUL PRAKTIKUM
MODUL 2
ASPEK PASAR
(CUSTOMER SEGMENT & VALUE PROPOSITION)
DISUSUN OLEH :
Wisnu Sakti Dewobroto ST, MSc
Anggota Tim Integrasi
HALAMAN 2.0 DARI 18
DIPERIKSA OLEH :
Dr. Ahmad Zuhdi, SSi, MKom
Wakil Dekan I
NO. DOKUMEN :
MP-IIP233-02/R.5
DISETUJUI OLEH :
Ir. Tiena Gustina Amran, PhD
Ka Jur Teknik Industri
MULAI BERLAKU :
7 September 2013
NAMA PRAKTIKUM : PRAKTIKUM PERANCANGAN INDUSTRI
MANUFAKTUR IV
KODE MK/ PRAKTIKUM : IIP 233
PROGRAM STUDI : TEKNIK INDUSTRI
LABORATORIUM / STUDIO : PENGEMBANGAN ORGANISASI DAN BISNIS
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.2 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
MODUL 2
ASPEK PASAR (CUSTOMER SEGMENT & VALUE PROPOSITION)
1. Tujuan Praktikum
a. Memberikan pengalaman praktek dalam mempersiapkan dan melakukan riset untuk
menentukan segmentasi, target, positioning pasar termasuk pembuatan kuisioner.
b. Memberikan pengalaman praktek merumuskan Customer Segment dan Value
Proposition pada Business Model Canvas.
c. Memberikan pengalaman praktek mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman.
d. Memberikan pengalaman atau praktek membuat suatu rencana bisnis khususnya aspek
pasar.
Setelah menyelesaikan praktikum ini praktikan diharapkan dapat :
a. Praktikan mampu mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data dalam riset.
b. Praktikan mampu merumuskan segmentasi, target dan positioning.
c. Praktikan mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
d. Praktikan mampu menyusun sebuah rencana bisnis khususnya aspek pasar.
Kata Kunci : pasar, segmentasi, target, positioning, kebutuhan konsumen, SWOT
2. Teori Singkat
“Authentic Marketing is not the art of selling what make but knowing what to make. It is the
art of identifying and understanding customer needs and creating solutions that deliver
satisfaction to the customers, profits to the producers and benefits to the stakeholders”
Philip Kotler
2.1 Pendahuluan
Dari Business Model Canvas, kegiatan pemasaran dimulai dari Value proposition dan
Customer segment. Suatu perusahaan harus memiliki value (nilai) yang akan diberikan
customer untuk memenuhi kebutuhannya. Value yang diberikan kepada customer akan menjadi
solusi bagi customer atas “permasalahannya” dan merupakan nilai inti dari suatu kegiatan
bisnis.
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.3 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
1. Customer Segment (CS) yaitu di bagian ini ditentukannya customer (pelanggan), apa yang
akan menjadi target segmen dari bisnis. Perusahaan harus dapat memposisikan produknya
terhadap customer dengan memperhatikan customer insight : lihat apa yang customer lihat,
dengar, pikirkan dan lakukan, keinginan dan tujuan, rasa takut, dan harapan. Customer
Segment dapat berupa :
a. Mass market. Fokus pada pasar yang besar.
b. Niche market. Fokus pada pasar yang spesifik.
c. Segmented. Fokus pada pasar yang mempunyai need dan problem yang berbeda.
d. Diversified. Fokus pada beberapa customer segments yang mempunyai need dan
problem yang berbeda
e. Multi-sided. Fokus pada beberapa customer segments yang independent.
2. Value Proposition (VP) berdasarkan customer yang telah diidentifikasidan sudah dapat
dilihat apa kebutuhan dari customer tersebut. Dari kebutuhan itu, selanjutnya dapat
didefinisikan value (nilai) apa yang akan diberikan agar mampu memenuhi kebutuhan
customer. Value yang diberikan itu akan menjadi nilai inti dari kegiatan bisnis. Value
Proposition dapat berupa :
Newness. Merupakan value yang berfokus pada need dari customer yang belum
teridentifikasi sebelumnya. Biasanya penerapan value ini menggunakan unsur
teknologi.
Performance. Meningkatkan value dengan meningkatkan tampilan dari sebuah
produk maupun jasa.
Customization. Value dari sebuah produk maupun jasa yang dibuat khusus sesuai
dengan kebutuhan dari customer.
Getting the job done. Value sebuah produk maupun jasa yang membantu customer
untuk menyelesaikan pekerjaan dan permasalahannya.
Design. Value sebuah produk maupun jasa yang berfokus pada desain.
Brand. Value yang berfokus pada fungsi brand yang dapat meningkatkan status dari
customer.
Price. Value yang berfokus pada customer yang sensitif terhadap harga.
Cost reduction. Menciptakan value dengan cara menurunkan cost sehingga didapat
harga akhir yang rendah.
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.4 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
Risk reduction. Membuat value yang dapat menurunkan resiko customer setelah
produk atau jasa tersebut dibeli.
Accessibility. Membuat sebuah produk dan jasa untuk customer yang sebelumnya
tidak mendapatkan akses pada sebuah value.
Convenience/usability. Value yang membuat segala sesuatunya menjadi lebih mudah
digunakan.
Gambar 2.1 Business Model Canvas
Untuk memahami strategi pemasaran, suatu perbisnisan harus mengidentifikasi
Segmentation,Targeting dan Positioning dari produk tersebut (Kotler, 2003). Lebih lanjut
Kotler merumuskan 7P untuk suatu Marketing Mix yang meliputi Product, Price, Place,
Promotion, People, Process dan Physical Evidence.
Dalam aspek pemasaran kita juga harus mengetahui cara dari proses pemasaran itu
sendiri, berikut adalah gambar 2.1 yang menggambarkan langkah-langkah dari sistem
pemasaran.
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.5 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
Analisa Pasar
(Peluang)
Pelaksanaan
Program Pemasaran
Strategi Pemasaran
Informasi
Riset Pemasaran
Jika diperlukan
Gambar 2.2 Langkah-langkah Sistem Pemasaran
2.2 Analisis Pasar
Dalam analisis pasar terdapat dua faktor yang perlu diperhatikan untuk memudahkan
proses analisa, sebagai berikut:
a. Populasi Pasar (Market Population)
Populasi pasar bagi perusahaan tidak selalu berarti penjumlahan seluruh populasi
penduduk. Populasi penduduk tidak selalu berarti populasi pasar. Populasi pasar (market
population) atau sering disebut sebagai potensial pasar adalah keseluruhan permintaan
terhadap produk tertentu pada wilayah dan periode waktu yang berbeda pula.
b. Analisis Pangsa Pasar (Market Share)
Bagian pasar yang mampu dikuasai oleh perusahaan apabila dibandingkan dengan
penjualan seluruh industrinya (total penjualan perusahaan yang sejenis) dikenal sebagai Market
Share. Sehingga dapat dikatakan bahwa Market Share merupakan proporsi kemampuan
perusahaan terhadap keseluruhan penjualan seluruh pesaing, termasuk penjualan perusahaan
itu sendiri. Tingkat Market Share ditunjukan dan dinyatakan dalam angka persentase.
Market-Share merupakan indikator perusahaan yang mampu menjelaskan tentang :
1. Kemampuan perusahaan menguasai pasar.
2. Kedudukan (posisi) perusahaan di pasar persaingan.
Berdasarkan tingkat Market Share, kedudukan masing-masing perusahaan dapat
dilakukan urutan atau rangkingnya dalam pasar persaingan. Secara berturut-turut posisi
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.6 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
perusahaan dapat dibedakan sebagai : Marker Leader, Challenger, Follower, dan Market
Nicher.
2.3. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi
memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari
konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-
involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk
barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan
dengan pertimbangan yang matang.
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa hal, yang
pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang baik, misalnya menentukan
kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli. Kedua, perilaku
konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan
mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat
keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga
adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara
konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat
menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
2.4 Segmenting, Targeting dan Positioning
Strategi pemasaran modern secara umum dimulai dengan melakukan segmentasi pasar
(segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting) dan penetapan posisi pasar (positioning)
(Kotler, 2001). Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar dan posisi pasar maka dapat
disusun strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari strategi produk, harga,
penyaluran/distribusi dan promosi, orang, proses dan fisik.
2.4.1 Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah membagi kelompok pembeli yang terbedakan dengan
kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau
bauran pemasaran terpisah. Terdapat 4 variabel segmentasi utama, yaitu segmentasi geografis,
demografis, psikografis dan perilaku yang dapat digunakan secara tersendiri atau gabungan
untuk mendukung sebuah kuesioner penelitian.
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.7 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
a. Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit geografis yang
berbeda seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota atau lingkungan.
b. Segmentasi demografi yaitu segmentasi didasarkan oleh peta kependudukan antara lain
usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan konsumen, tingkat penghasilan.
c. Segmentasi psikografis membagi pasar menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan
kelas sosial, gaya hidup dan atau kepribadian (otoriter, ambisius). Kelas sosial bisa saja
ditanyakan dengan variabel yang diperkirakan ada kaitannya dengan sosial ekonomi
seperti merek HP atau mobil yang digunakan ke kampus. Gaya hidup bisa ditanyakan
dengan variabel yang diperkirakan ada kaitannya dengan gaya hidup seperti kebiasaan
menonton bioskop. Adakalanya orang-orang dalam kelompok demografis yang sama
dapat menunjukkan gambaran psikografis yang sangat berbeda.
d. Segmentasi perilaku membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap, pemakaian atau tanggapan terhadap mereka terhadap suatu produk.
Seperti variabel berikut :
1. Occasion (peristiwa/kejadian) : pembeli/konsumen dapat membeli minuman jus
jeruk untuk berbagai peristiwa (makan malam, makan siang) atau produk yang
hanya pada peristiwa-peristiwa tertentu saja seperti kartu ucapan lebaran atau natal.
2. Benefits (manfaat) : pembeli dapat dikelompokkan menurut manfaat yang mereka
lihat dari sisi kualitas, pelayanan, harga, kecepatan. Contoh untuk jasa transportasi,
dari sisi kecepatan dan harga, pembeli dapat dikelompokkan menjadi kelompok
peminat kereta api, bis, kapal laut atau kapal terbang.
3. User status (Status pengguna) : pembeli/ pengguna dapat dikelompokkan kepada
non-user (bukan pengguna), ex-user (mantan pengguna), potential user (pengguna
potensial), first-time user (pengguna awal), dan regular-user (pengguna biasa)
4. Usage Rate (laju penggunaan) : pembeli/ pengguna dapat dikelompokkan ke dalam
pengguna ringan, pengguna menengah dan pengguna berat. Contoh untuk rokok,
ada yang disebut dengan pengguna ringan (merokok sewaktu-waktu) maupun
pengguna berat
5. Loyalty Status (loyalitas) : pembeli dapat dikelompokkan ke dalam status hard-core
loyals (hanya membeli satu merek setiap waktu), split loyal (loyal untuk dua atau
tiga merek), shifting loyals (konsumen yang berpindah dari satu merek ke merek
lainnya), switchers (konsumen yang tidak memiliki loyalitas pada setiap merek).
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.8 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
6. Buyer-Readiness Stage (tahap kesiapan membeli produk): pembeli dapat
dikelompokkan kepada mereka yang : unaware (tidak sadar akan produk), aware
(sadar akan produk), informed (mendapatkan informasi), interested (tertarik
dengan suatu produk)
7. Attitude (sikap) : pembeli dapat dikelompokkan ke dalam sikap enthusiastic,
positive, indifferent, negative dan hostile.
2.4.2 Penetapan Pasar Sasaran (Targeting)
Penetapan pasar sasaran adalah kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri atau
sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi
bauran pemasaran (marketing mix). Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat
mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar
tersebut.
Target pasar yang dimaksud adalah:
a. Single segment concentration, contoh volkswagen mengkonsentrasikan pada pasar mobil
kecil sedangkan Porsche berkonsntrasi pada pasar mobil sport.
b. Selective Specialitization, perbisnisan memilih sejumlah segmen yang masing-masing
menarik dan menguntungkan contoh sebuah stasiun radio menargetkan pendengar anak
muda dan dewasa.
c. Product Specialization, perbisnisan membuat suatu produk tertentu dan menjualnya ke
berbagai segmen. Contoh perbisnisan pembuat mikroskop menjual produknya ke
universitas, pemerintah dan laboratorium komersial.
d. Market Specialization, perbisnisan mengkonsentrasikan pada pelayanan berbagai
kebutuhan dari suatu pelanggan khusus, contoh suatu perbisnisan yang menjual berbagai
kebutuhan hanya kepada laboratorium universitas.
e. Full Market Coverage, suatu perbisnisan melayani semua kelompok pelanggan untuk
barang/produk yang mereka butuhkan, contoh perbisnisan seperti ini adalah IBM yang
menjual berbagai jenis komputer untuk berbagai pelanggan.
2.4.3 Posisi pasar (Positioning)
Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga
menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.9 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
(Kotler, 2003). Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi
pemasaran. Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan
terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi. Dengan
menggunakan informasi dari peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi penentuan posisi
antara lain :
a. Positioning menurut atribut produk.
Usaha memposisikan diri menurut atribut produknya.
b. Positioning menurut manfaat.
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu manfaat tertentu
c. Positioning menurut harga/ kualitas.
Produk diposisikan sebagai nilai (harga dan kualitas) terbaik.
d. Positioning menurut penggunaan/ penerapan.
Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah penggunaan/ penerapan.
e. Positioning menurut pemakai.
Usaha memposisikan produk sebagai yang terbaik untuk sejumlah kelompok pemakai
f. Positioning menurut pesaing.
Produk memposisikan diri sebagai lebih baik daripada pesaing utamanya.
g. Positioning menurut kategori produk.
Produk diposisikan sebagai pemimpin dalam suatu kategori produk.
Pernyataan positioning dari suatu produk harus dapat mewakili citra atau karakternya
dalam pikiran konsumen, sehingga pernyataan positioning ini sangat erat berhubungan dengan
strategi komunikasi. Misalnya Milo-Energi Ekstra!, Rinso-Anti Noda Anti Kuman. Pernyataan
ini harus dibuat sesuai dengan atribut yang dianggap penting oleh konsumen dan produsen
harus mampu memenuhi pernyataan tersebut, sehingga dapat memperkuat posisi pasarnya.
2.4.4 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Marketing mix atau bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran taktis yang
dapat dikendalikan, yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang
diinginkan pasar sasaran. a. Pr
a. Product
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.10 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
Produk yang dapat memberikan manfaat, memenuhi kebutuhan konsumen, dan dapat
memuaskan konsumen. Sesungguhnya customer tidak membeli barang atau jasa, tetapi
membeli manfaat dari sesuatu yang ditawarkan. Pengertian yang ditawarkan menunjukkan
sejumlah manfaat yang didapat oleh customer baik barang atau jasa maupun kombinasinya.
b. Price
Penetapan harga merupakan suatu hal penting. Perusahaan akan melakukan hal ini
dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat mempengaruhi pendapatan
total dan biaya. Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan harus diputuskan sesuai
dengan pasar sasaran, bauran ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan.
c. Place
Tempat atau lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan
karena mudah terjangkau oleh customer, namun sekaligus juga menjadikan biaya rental atau
investasi tempat menjadi semakin mahal. Tingginya biaya lokasi tersebut dapat terkompensasi
dengan reducing biaya marketing, sebaliknya lokasi yang kurang strategis akan membutuhkan
biaya marketing lebih mahal untuk menarik konsumen agar berkunjung. Dekorasi dan desain
sering menjadi daya tarik tersendiri bagi para target konsumen. Kondisi bangunan juga menjadi
persyaratan yang memberikan kenyamanan. Lokasi pemasaran juga menjadi bagian dari unsur
place yang penting. Survey dan data-data yang efektif mengenai area pemasaran juga akan
menjadi sangat penting sebelum menentukan tempat atau lokasi pemasaran.
d. Promotion
Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam aplikasinya menggunakan
teknik, dibawah pengendalian penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi
persuasif yang menarik tentang produk yang ditawarkan oleh penjual/produsen, baik secara
langsung maupun melalui pihak yang dapat mempengaruhi pembelian. Tujuan kegiatan
promosi antara lain :
1) Mengidentifikasi dan menarik customer baru.
2) Mengkomunikasikan produk baru.
3) Meningkatkan jumlah customer untuk produk yang telah dikenal secara luas.
4) Menginformasikan kepada customer tentang peningkatan kualitas produk.
5) Mengajak customer untuk mendatangi tempat penjualan produk.
6) Memotivasi customer agar memilih atau membeli suatu produk.
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.11 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
e. People
People merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi people yang merupakan
karyawan dengan performance tinggi. Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan
menjadi kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar. Faktor
penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation dari karyawan dalam industri
jasa. Moment of truthakan terjadi pada saat terjadi kontak antara karyawan dan konsumen.
Attitude sangat penting, dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan
karyawan, suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata.
f. Process
Process, mutu layanan jasa sangat bergantung pada proses penyampaian jasa kepada
konsumen. Mengingat bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka
untuk menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional perusahaan harus
dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang
berkompetensi, berkomitmen, dan loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
g. Physical Evidence
Building merupakan bagian dari bukti fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan
yang bernilai tambah bagi konsumen dalam perusahaan jasa yang memiliki karakter. Perhatian
terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system dan tata ruang yang
lapang menjadi perhatian penting dan dapat mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus
dapat menciptakan suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan
pengalaman kepada pengunjung dan dapat memberikan nilai tambah bagi pengunjung,
khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan kelas market khusus.
2.5 Analisis Persaingan
Uraian analisis tentang perusahaan dibandingpesaing yang ditentukan terlebih dahulu
dilihat dari:
1. Product : merek, mutu produk, kemasan warna desain
2. Price : harga jual
3. Place : distribusi
4. Promotion : potongan penjualan
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.12 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
5. People : sumber daya manusia
6. Process : penyampaian jasa kepada customer
7. Physical Evidence : interior, kelengkapan bangunan, ambience
2.6 Identifikasi SWOT
Pada saat sekarang ini maupun saat kedepan, strategi pemasaran yang diterapkan oleh
suatu perusahaan harus disesuaikan tidak hanya pada sasaran konsumen semata, tetapi juga
pada para pesaing yang mengincar pasar sasaran konsumen yang sama. Perusahaan sebelum
menetapkan dan menjalankan strateginya hendaklah terlebih dahulu malakukan identifikasi
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) yaitu melihat dan mengidentifikasi
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimilikinya sendiri dan juga yang dimiliki
oleh para pesaingnya.
Analisa SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Mari kita coba
membahasnya sekaligus dengan menerapkannya pada dua kasus, dalam hal ini mencakup
produk rokok Dji Sam Soe, seperti berikut ini:
1. S–Strength
Mencerminkan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan atau produk. Dalam kasus rokok
Dji Sam Soe hal ini tercermin dari reputasi sebagai rokok dengan bahan tembakau yang
berkualitas, memiliki rasa yang khas, dan telah teruji puluhan tahun lamanya. Kekuatan
lain mereka adalah adanya penggemar yang fanatik dan loyal.
2. W-Weaknesses
Mencerminkan kelemahan yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau produk. Dalam kasus
rokok Dji Sam Soe kelemahan yang mereka miliki adalah fakta bahwa rokok mereka
merupakan rokok kretek yang otomatis memiliki kandungan tar dan nikotin yang tinggi.
Hal ini boleh jadi merupakan titik lemah ketika selera masyarakat mulai mencari rokok
yang rendah kadar nikotinnya. Selain itu, rokok ini juga telanjur dicitrakan sebagai rokok
orang tua; sehingga rokok ini agak sulit melakukan penterasi kepada segmen pasar anak
muda kota yang tumbuh pesat.
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.13 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
3. O-Opportunities
Mencerminkan peluang yang dimiliki oleh suatu perusahaan atau produk. Dalam kasus
rokok Dji Sam Soe, maka peluang yang mereka miliki adalah jumlah penduduk Indonesia
yang sangat besar dan ini merupakan pasar yang potensial untuk produk mereka.
4. T–Threats
Mencerminkan ancaman potensial yang dihadapi oleh suatu perusahaan atau produk.
Dalam kasus Dji Sam Soe, ancaman yang paling potensial adalah rencana pemerintah untuk
membatasi iklan rokok, baik di media cetak, media luar ruang ataupun larangan
mensponsori kegiatan musik dan olahraga. Pembatasan iklan tentu akan sangat berdampak
negatif pada penjualan produk mereka. Selain itu, ancaman lainnya adalah kesadaran
masyarakat yang makin tinggi akan kesehatan serta munculnya beragam kampanye anti
rokok bagi generasi muda. Perda tentang larangan merokok di tempat tertentu juga
merupakan ancaman sebab itu artinya membatasi ruang gerak para perokok, yang notabene
merupakan pelanggan loyal mereka.
Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
Modul 2 Aspek Pasar hal 2.14 dari 14
Fakultas Teknologi Industri MP-IIP233-10/R.5
Universitas Trisakti
3. Sistematika Laporan
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Tujuan Praktikum
1.2. Pembatasan Masalah
BAB II TEORI SINGKAT
BAB III PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS HASIL
3.1. Value Propositiondan keunggulan kompetitif
3.2. Deskripsi Segmentasi Pasar
3.3. Identifikasi dan Analisis Pesaing
3.4. Identifikasi STP dan SWOT
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
4.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
4. Pustaka
1. Abrams R. 2003. The Successful Business Plan : Secrets and Strategies. California :
The Planning Shop
2. Kottler P. 2003. Marketing Management, 11th Ed. Prentice Hall.
3. Hiam Alexander. 2009. Marketing Kit for Dummies, 3rd Ed. Wiley Publishing.
4. Wibowo, S., Murdinah, YN Fawzya, 2004. Petunjuk Mendirikan Perbisnisan Kecil,
Seri : Koperasi dan Wiraswasta – II/ 134/ 86.
5. Osterwalder, Alexander dan Yves Pigneur. Business Model Generation. John Willey
& Sons, Hoboken – NJ , 2010