faring it is

Upload: jeffrypardede

Post on 11-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

FaringitisFARINGITIS KRONIK2 Votes

FARINGITIS KRONIK Dapat ditemukan sebagai :1. Sebagai kelainan tersendiri di faring2. Sebagai kelanjutan infeksi saluran nafas atas lainnya Etiologi :1. Rhinitis atau sinusitis2. Mouth breathing : kelainan nasofaring atau kelainan hidung3. Kelainan mulut : Kelainan gigi (caries/radix), tonsillitis kronis4. Kelainan paru-paru : Bronchitis kronis, bronchiectasis5. Akibat makanan yang merangsang (pedas, alcohol) atau tersedak makanan6. Penyakit lain : nefritis, uremia, kelainan jantung (menurunkan daya tahan tubuh)7. Udara yang penuh debu atau merangsang : Asap rokok, daerah industri Faktor predisposisi Faringitis Kronis. 1. Rinitis kronis2. Sinusitis.3. Merokok.4. Minum alkohol.5. debu.6. Pasien yang biasa bernafas melalui mulut karena hidungnya tersumbat. Gejala klinik :A. Gejala subjektif :- Timbul rasa sakit ditenggorokan jika terdapat hal-hal yang merangsang (makanan pedas, asap dll.).- Terasa gatal ditenggorokan.- Batuk iritatif.- Batuk yang berdahak.- Kadang-kadang suara serak.B. Gejala objektif :1. Faringitis kronik catarhalis (sebagai stadium dini) :- Pembuluh darah di dinding faring mengalami kongesti- Mukosa menghasilkan secret lebih banyak dari biasanya, secret mucus menetap beberapa lama menjadi faringitis kronik hipertrofikan.1. 1. Faringitis kronik hipertrofikan :- Mukosa hipertrofi, uvula panjang dan edema lebih pendek- Pembuluh darah menebal- Jaringan limfoid hipertrofi (granulasi) ada yang bersatu sehingga nampak sebagai penebalan mukosa yang nyata sekali, secret berkurang dan kentalTerdapat dua bentuk faringitis kronis yaitu : Faringitis kronis hiperplastik Faringitis kronis atrofi1. 1. Faringitis kronik hiperplastik : Faktor predisposisi :- Rinitis kronis dan sinusitis- Inflasi kronik yang dialami perokok dan peminum alcohol- Inhalasi uap yang merangsang- Infeksi- Daerah berdebu- Kebiasaan bernafas melalui mulut Manifestasi klinis :- Rasa gatal, kering dan berlendir yang sukar dikeluarkan dari tenggorokan- Batuk serta perasaan mengganjal di tenggorokan Pemeriksaan fisik :- Penebalan mukosa di dinding posterior faring- Hipertrofi kelenjar limfe di bawah mukosa- Mukosa dinding faring posterior tidak rata (granuler)- Lateral band menebal Penatalaksanaan :- Dicari dan diobati penyakit kronis di hidung dan sinus paranasal- Local dapat dilakukan kaustik dengan zat kimia (nitras argenti, albothyl) atau dengan listrik (elektrokauter)- Sebagai simptomatik diberikan obat kumur atau isap, obat batuk (antitusif atau ekspektoran)1. 2. Faringitis kronis atrofi (faringitis sika) :Adalah faringitis yang timbul akibat rangsangan dan infeksi pada laring karena terjadi rhinitis atrofi, sehingga udara pernafasan tidak diatur suhu dan kelembabannya. Manifestasi klinis :- Tenggorokan terasa kering dan tebal- Mulut berbau Pemeriksaan fisik :Pada mukosa faring terdapat lendir yang melekat, dan bila lendir itu diangkat akan tampak mukosa dibawahnya kering. Penatalaksanaan :Terapi sama dengan rhinitis atrofi, ditambah obat kumur, obat simtomatik dan menjaga hygiene mulut.About these ads http://ifan050285.wordpress.com/2010/02/12/faringitis-kronik/

PENGERTIAN FARINGITIS Faringitis ( pharyngitis) adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. KLASIFIKASI Secara umum faringitis dapat dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Faringitis Akut Faringitis virus atau bakterialis akut adalah penyakit yang sangat penting. Beberapa usaha dilakukan pada klasifikasi peradangan akut yang mengenai dinding faring. Yang paling logis untuk mengelompokkan sejumlah infeksi-infeksi ini dibawah judul yang relatif sederhana Faringitis Akut. Disini termasuk faringitis akut yang terjadi pada pilek biasa sebagai akibat penyakit infeksi akut seperti eksantema atau influenza dan dari berbagai penyebab yang tidak biasa seperti manifestasi herpesdan sariawan. 2. Faringitis Kronis a. Faringitis Kronis Hiperflasi Pada faringitis kronis hiperflasi terjadi perubahan mukosa dinding posterior. Tampak mukosa menebal serta hipertofi kelenjar limfe di bawahnya dan di belakang arkus faring posterior (lateral band). Dengan demikian tampak mukosa dinding posterior tidak rata yang disebut granuler. b. Faringitis Kronis Atrofi (Faringitis sika) Faring kronis atrofi sering timbul bersama dengan rinitis atrofi.Pada rinitis atrofi udara pernapasan tidak diatur suhu serta kelembapannya sehingga menimbulkan rangsangan serta infeksi faring. c. Faringitis Spesifik 1) Faringitis Luetika a) Stadium Primer Kelainan pada stadium ini terdapat pada lidah, palatum mole, tonsil, dan dinding faring posterior.Kelainan ini berbentuk bercak keputihan di tempat tersebut. b) Stadium Sekunder Stadium ini jarang ditemukan.Pada stadium ini terdapat pada dinding faring yang menjalar ke arah laring. c) Stadium Tersier Pada stadium ini terdapat guma.Tonsil dan pallatum merupakan tempat predileksi untuk tumuhnya guma.Jarang ditemukan guma di dinding faring posterior. 2) Faringitis Tuberkulosa Kuman tahan asam dapat menyerang mukosa palatum mole, tonsil, palatum durum, dasar lidah dan epiglotis. Biasanya infeksi di daerah faring merupakan proses sekunder dari tuberkulosis paru, kecuali bila terjadi infeksi kuman tahan asam jenis bovinum, dapat timbul tuberkulosis faring primer. ETIOLOGIa. VirusVirus merupakan etiologi terbanyak dari faringitis. Beberapa jenis virus ini yaitu: Rhinovirus Coronavirus Virus influenza Virus parainfluenza Adenovirus Herpes Simplex Virus tipe 1 dan 2 Coxsackievirus A Cytomegalovirus Virus Epstein-Barr HIV b. BakteriBeberapa jenis bakteri penyebab faringitis yaitu: Streptoccocus pyogenes, merupakan penyebab terbanyak pada faringitis akut Streptokokus grup A, merupakan penyebab terbanyak pada anak usia 5 15 tahunStreptokokus grup C dan G Neisseria gonorrheae Corynebacterium diphtheriae Corynebacterium ulcerans Yersinia enterocolitica Treponema pallidum EPIDEMIOLOGIAnak rata-rata terdapat 5 kali infeksi saluran pernafasan bagian atas dan pada orang dewasa hampir separuhnya. Kasus Faringitis akut di Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2010 sebesar 5.305 kasus. Di USA, faringitis terjadi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada dewasa. Sekitar 15 30 % faringitis terjadi pada anak usia sekolah, terutama usia 4 7 tahun, dan sekitar 10%nya diderita oleh dewasa. Faringitis ini jarang terjadi pada anak usia