farmakologi_diah farida anggraini (1343040061)
DESCRIPTION
obat adrenergik kolinergikTRANSCRIPT
Nama : Diah Farida Anggraini
NPM : 1343050061
Matkul : Farmakologi
1. Obat yang Mengalami Metabolisme dan Metabolitnya
- Diazepam, suatu obat yang digunakan untuk mengobati ansietas, dimetabolisme menjadi
nordiazepam dan oxazepam
- Levodopa, suatu obat antiparkinson, dimetabolisme menjadi dopamin, sementara obat
hipotensif metildopa dimetabolisme menjadi metil norepinefrin-α
- Iproniazid, suatu obat perangsang system syaraf pusat,dalam tubuh di metabolis menjadi
isoniazid yang berkhasiat sebagai antituberkolosis.
- Kortison dan prednison (menjadi kortisol dan prednisolon)
- Fenasetin dan kloralhidrat (menjadi parasetamol dan trikloretanol)
- Primidon dan levodopa (menjadi fenobarbital dan dopamin), imipramin, dan lain-lain.
2. Obat-Obat yang Absorbsinya Dipengaruhi Makanan dan Rute Pemberian
- Obat jantung beta-blocker. Nama patennya Tenormin, Lopresor, Karbamazepin (obat
ini digunakan untuk mencegah serangan diazepam atau valium)
- Hidralazin atau apresoline: digunakan untuk menanggulangi tekanan darah tinggi
- Fenitoin atau dilantin, digunakan untuk suatu anti konvulsan untuk mencegah
serangan.
- Spironolakton, suatu diuretika yang digunakan untuk menanggulangi tekanan darah
tinggi dan layu jantung.
Makanan yang menurunkan efek dari beberapa obat tersebut, digunakan satu jam sebelum
atau dua jam sesudah makan untuk mencegah interaksi yang mungkin menurunkan efek
obat (Kaptopril, Antibiotik, Dll)
3. Obat – Obat yang Mengalami Interaksi Obat dan Jenis Interaksinya.
Interaksi farmakokinetika : bila suatu interaktan mengganggu absorbsi, distribusi,
biotransformasi (metabolisme) dan ekskresi obat objek
Interaksi farmakodinamika : bila interaktan dan obat objek bekerja pada tempat kerja,
reseptor, atau sistem fisiologi yang sama
Adapun obat-obat yang mengalami interaksi dapat dilihat dibawah ini:
NO Interaksi Obat Efek
1 Obat asma kelompok
epinefrin dan teofillin -
stimulan lain
Perangsangan sistem saraf pusat berlebihan disertai gelisah,
agitasi, tremor, takhikardia, palpitasi jantung, demam,
hilangnya koordinasi otot, pernapasan yang cepat dan dangkal,
insomnia, pada kasus yang berat dapat terjadi kenaikan
tekanan darah yang berbahaya, ditandai sakit kepala,
gangguan penglihatan, atau kebingungan.
2 Kelompok epinefrin-
antidepresan jenis siklik
Efek epnefrin akan meningkat. Akibatnya dapat terjadi aritmia
jantung atau kenaikan tekanan darah yang berbahaya.
Gejalanya kelainan jantung, sakit kepala, demam, gangguan
penglihatan.
3 Kelompok epinefrin –
obat jantung digitalis
Merangsang jantung berlebihan akibatnya kemungkinan
terjadi aritmia jantung.
4 Kelompok teofilin-
simetidin
Efek teofilin meningkat. Akibatnya terjadi efek samping
merugikan yang banyak.
5 Kelompok teofilin-
vaksin influenza
Efek teofilin meningkat akbatnya efek samping merugikan
banyak.
6 Kelompok teofilin-
antibiotik eritromisin
Efek teofilin meningkat. Akibatnya efek samping merugikan
terlalu banyak.
7 Kelompok teofilin –
allupurinol
Efek teofilin meningkat akibatnya efek samping yang
merugikan akibat teofilin. Gejalanya mual, pusing, mudah
terangsang, tremor, insomnia, takhikardia, aritmia jantung,
kejang.
8 Kelompok teofilin-
troleondomisisn
Efek teofilin meningkat akibatnya terjadi efek samping
merugikan yang banyak.
9 Kelompok epinfrin-
antipsikotika
Menyebabkan penurunan tekanan darah yang berbahya.
Akibatnya pusing, lemah, pingsan, kemungkinan terjadi
kejang atau syok.
10 Kelompok Epinefrin-obat
jantung pemblok beta
Efek epinefrin akan dilawan. Akibatnya saluran bronkhus
paru-paru kurang terbuka sehingga tidak dapat menanggulangi
asma
11 Kelompok epinefrin-obat
diabetes
Efek obat diabetes berkurang. Akibatnya kadar gula darah
tetap tinggi. Gejalanya haus dan lapar berlebihan, pengeluaran
urin yang tak banyak seperti biasa, mengantuk, lelah, berat
badan menurun.
12 Kelompok epinefrin –
obat hipertensi
Efek obat hipertensi diantagonis. Akibatnya tekanan darah
tidak dapat dikendalikan dengan baik.
13 Kelompok teofilin-
alkohol
Efek teofilin berkurang. Akibatnya asma tidak terkendali
dengan baik.
14 kelompok teofilin-
barbiturat
Efek teofilin berkurang. Akibatnya asma tidak terkendali baik.
15 Kelompok teofilin-rokok Efek teofilin berkurang. Akibatnya asma tidak terkendali baik
16 Kelompok teofilin-
fenitoin
Efek fenitoin berkurang. Akibatnya kemungkinan terjadi
aritmia jantung.
17 Kelompok teofilin-litium Efek litium berkurang. Litium adalah antipsikotika yang
digunakan untuk mengobati kelainan manik depresif.
Akibatnyua kondisi yang ditangani tidak terawasi baik
18 Kelompok teofilin-
trankuilansia
Efek obat teofilin berkurang. Akbatnya asma tidak terkendali
baik.