fatimah az

Upload: shuvia-zulaida-nuresti

Post on 03-Jun-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    1/19

    FATIMAH AZ-ZAHRA AS, PENGHULU WANITA

    SEMESTA

    Mukadimah

    Dahulu kala, masyarakat memandang perempuan bagaikan hewan atau bagian dari kekayaan

    yang dimiliki oleh seorang laki-laki. Demikian pula masyarakat Arab pada masa Jahiliyah.

    Mereka senantiasa memandang wanita sebagai makhluk yang hina. Bahkan, sebagian di

    antara mereka ada yang menguburkan anak perempuan mereka hidup-hidup.

    Ketika fajar mentari Islam terbit, Islam memberikan hak kepada kaum hawa dan telah

    menentukan pula batas-batasnya, seperti hak sebagai ibu, hak sebagai istri, dan hak sebagai

    pemudi.

    Tentu kita semua sering mendengar hadis Nabi saw yang menyatakan, Surga itu terletak di

    bawah kaki ibu.

    Di lain kesempatan, beliau bersabda, Kerelaan Allah terletak pada kerelaan orang tua. (Dan

    perempuan termasuk salah satu dari orang tua).

    Islam telah memberikan batasan kemanusiaan kepada wanita dan memberikan aturan,

    undang-undang yang menjamin perlindungan, penjagaan terhadap kemuliaan wanita dan

    kehormatannya.

    Sebagai contoh yang jelas ialah hijab atau jilbab. Jilbab bukanlah penjara bagi wanita, tapi ia

    merupakan kebanggaan baginya, sebagaimana kita selalu melihat permata yang tersimpanrapi di dalam kotaknya, atau buah-buahan yang tersembunyi di balik kulitnya.

    Sedangkan bagi wanita muslimah, Allah SWT telah memberikan aturan yang dapat

    melindunginya dan menjaga diriya, yaitu jilbab. Bahkan tidak hanya sekedar pelindung,

    jilbab dapat menambah ketenangan dan keindahan pada diri wanita tersebut.

    Wanita dalam pandangan Islam berbeda secara mencolok dari apa yang terjadi di Barat.

    Dunia Barat memandang wanita laksana benda atau materi yang layak untuk diiklankan,

    diperdagangkan, dan bisa diambil keuntungan materinya, dengan dalih memelihara etika dan

    kemuliaan wanita sebagai manusia.

    Pandangan ini benar-benar telah membuat nilai wanita terpuruk dan terpisah dari naluri serta

    nilai-nilai kemanusiaan. Kita juga menyaksikan keretakan keluarga, perceraian yang terjadi di

    dalam masyarakat Barat telah sedemikian mengkuatirkan.

    Dalam pandangan dunia Barat, wanita telah berubah menjadi seonggok barang yang tidak

    berharga lagi, baik dalam dunia perfilman, iklan, promosi, ataupun dalam dunia kontes

    kecantikan.

    Teman-teman, marilah kita sejenak menengok sosok teladan kaum wanita dalam Islam yang

    terwujud dalam kehidupan putri Rasulullah tercinta.

    Dialah Siti Fatimah Az-Zahra as.

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    2/19

    Putri tersayang Nabi Muhammad saw.

    Istri tercinta Imam Ali as.

    Bunda termulia Hasan, Husain, dan Zainab as.

    Hari Lahir

    Fatimah as dilahirkan pada tahun ke-5 setelah Muhammad saw diutus menjadi Nabi,

    bertepatan dengan tiga tahun setelah peristiwa Isra dan Mikraj beliau.

    Sebelumnya, Jibril as telah memberi kabar gembira kepada Rasulullah akan kelahiran

    Fatimah. Ia lahir pada hari Jumat, 20 Jumadil Akhir, di kota suci Makkah.

    Fatimah di Rumah Wahyu

    Fatimah as hidup dan tumbuh besar di haribaan wahyu Allah dan kenabian Muhammad saw.

    Beliau dibesarkan di dalam rumah yang penuh dengan kalimat-kalimat kudus Allah SWT dan

    ayat-ayat suci Al-Quran.

    Acapkali Rasulullah saw melihat Fatimah masuk ke dalam rumahnya, beliau langsung

    menyambut dan berdiri, kemudian mencium kepala dan tangannya.

    Pada suatu hari, Aisyah bertanya kepada Rasulullah saw tentang sebab kecintaan beliau yang

    sedemikian besar kepada Fatimah as.

    Beliau menegaskan, Wahai Aisyah, jika engkau tahu apa yang aku ketahui tentang Fatimah,niscaya engkau akan mencintainya sebagaimana aku mencintainya. Fatimah adalah darah

    dagingku. Ia tumpah darahku. Barang siapa yang membencinya, maka ia telah membenciku,

    dan barang siapa membahagiakannya, maka ia telah membahagiakanku.

    Kaum muslimin telah mendengar sabda Rasulullah yang menyatakan, bahwa sesungguhnya

    Fatimah diberi nama Fatimah karena dengan nama itu Allah SWT telah melindungi setiap

    pecintanya dari azab neraka.

    Fatimah Az-Zahra as menyerupai ayahnya Muhammad saw dari sisi rupa dan akhlaknya.

    Ummu Salamah ra, istri Rasulullah, menyatakan bahwa Fatimah adalah orang yang palingmirip dengan Rasulullah. Demikian juga Aisyah. Ia pernah menyatakan bahwa Fatimah

    adalah orang yang paling mirip dengan Rasulullah dalam ucapan dan pikirannya.

    Fatimah as mencintai ayahandanya melebihi cintanya kepada siapa pun.

    Setelah ibunda kinasihnya, Khadijah as wafat, beliaulah yang merawat ayahnya ketika masih

    berusia enam tahun. Beliau senantiasa berusaha untuk menggantikan peranan ibundanya bagi

    ayahnya itu.

    Pada usianya yang masih belia itu, Fatimah menyertai ayahnya dalam berbagai cobaan dan

    ujian yang dilancarkan oleh orang-orang musyrikin Makkah terhadapnya. Dialah yang

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    3/19

    membalut luka-luka sang ayah, dan yang membersihkan kotoran-kotoran yang dilemparkan

    oleh orang-orang Quraisy ke arah ayahanda tercinta.

    Fatimah senantiasa mengajak bicara sang ayah dengan kata-kata dan obrolan yang dapat

    menggembirakan dan menyenangkan hatinya. Untuk itu, Rasulullah saw memanggilnya

    dengan julukan Ummu Abiha, yaitu ibu bagi ayahnya, karena kasih sayangnya yangsedemikian tercurah kepada ayahandanya.

    Pernikahan Fatimah as

    Setelah Fatimah as mencapai usia dewasa dan tiba pula saatnya untuk beranjak pindah ke

    rumah suaminya (menikah), banyak dari sahabat-sahabat yang berupaya meminangnya. Di

    antara mereka adalah Abu Bakar dan Umar. Rasulullah saw menolak semua pinangan

    mereka. Kepada mereka beliau mengatakan, Saya menunggu keputusan wahyu dalam

    urusannya (Fatimah as).

    Kemudian, Jibril as datang untuk mengkabarkan kepada Rasulullah saw, bahwa Allah telah

    menikahkan Fatimah dengan Ali bin Ali Thalib as. Tak lama setelah itu, Ali as datang

    menghadap Rasulullah dengan perasaan malu menyelimuti wajahnya untuk meminang

    Fatimah as. Sang ayah pun menghampiri putri tercintanya untuk meminta pendapatnya seraya

    menyatakan, Wahai Fatimah, Ali bin Abi Thalib adalah orang yang telah kau kenali

    kekerabatan, keutamaan, dan keimanannya. Sesungguhnya aku telah memohonkan pada

    Tuhanku agar menjodohkan engkau dengan sebaik-baik mahkluk-Nya dan seorang pecinta

    sejati-Nya. Ia telah datang menyampaikan pinangannya atasmu, bagaimana pendapatmu atas

    pinangan ini?

    Fatimah as diam, lalu Rasulullah pun mengangkat suaranya seraya bertakbir, Allahu Akbar!Diamnya adalah tanda kerelaannya.

    Acara Pernikahan

    Rasulullah saw kembali menemui Ali as sambil mengangkat tangan sang menantu seraya

    berkata, Bangunlah! Bismillah, bi barakatillah, masya Allah la quwwata illa billah,

    tawakkaltu alallah.

    Kemudian, Nabi saw menuntun Ali dan mendudukkannya di samping Fatimah. Beliau

    berdoa, Ya Allah, sesungguhnya keduanya adalah makhluk-Mu yang paling aku cintai,

    maka cintailah keduanya, berkahilah keturunannya, dan peliharalah keduanya. Sesungguhnyaaku menjaga mereka berdua dan keturunannya dari setan yang terkutuk.

    Rasulullah mencium keduanya sebagai tanda ungkapan selamat berbahagia. Kepada Ali,

    beliau berkata, Wahai Ali, sebaik-baik istri adalah istrimu.

    Dan kepada Fatimah, beliau menyatakan, WahaiFatimah, sebaik-baik suami adalah

    suamimu.

    Di tengah-tengah keramaian dan kerumunan wanita yang berasal dari kaum Anshar,

    Muhajirin, dan Bani Hasyim, telah lahir sesuci-suci dan seutama-utamanya keluarga dalam

    sejarah Islam yang kelak menjadi benih bagi Ahlulbait Nabi yang telah Allah bersihkankotoran jiwa dari mereka dan telah sucikan mereka dengan sesuci-sucinya.

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    4/19

    Acara pernikahan kudus itu berlangsung dengan kesederhanaan. Saat itu, Ali tidak memiliki

    sesuatu yang bisa diberikan sebagai mahar kepada sang istri selain pedang dan perisainya.

    Untuk menutupi keperluan mahar itu, ia bermaksud menjual pedangnya. Tetapi Rasulullah

    saw mencegahnya, karena Islam memerlukan pedang itu, dan setuju apabila Ali menjual

    perisainya.

    Setelah menjual perisai, Ali menyerahkan uangnya kepada Rasulullah saw. Dengan uang

    tersebut beliau menyuruh Ali untuk membeli minyak wangi dan perabot rumah tangga yang

    sederhana guna memenuhi kebutuhan keluarga yang baru ini.

    Kehidupan mereka sangat bersahaja. Rumah mereka hanya memiliki satu kamar, letaknya di

    samping masjid Nabi saw.

    Hanya Allah SWT saja yang mengetahui kecintaan yang terjalin di antara dua hati, Ali dan

    Fatimah. Kecintaan mereka hanya tertumpahkan demi Allah dan di atas jalan-Nya.

    Fatimah as senantiasa mendukung perjuangan Ali as dan pembelaannya terhadap Islamsebagai risalah ayahnya yang agung nan mulia. Dan suaminya senantiasa berada di barisan

    utama dan terdepan dalam setiap peperangan. Dialah yang membawa panji Islam dalam

    setiap peperangan kaum muslimin. Ali pula yang senantiasa berada di samping mertuanya,

    Rasulullah saw.

    Fatimah as senantiasa berusaha untuk berkhidmat dan membantu suami, juga berupaya untuk

    meringankan kepedihan dan kesedihannya. Beliau adalah sebaik-baik istri yang taat. Beliau

    bangkit untuk memikul tugas-tugas layaknya seorang ibu rumah tangga. Setiap kali Ali

    pulang ke rumah, ia mendapatkan ketenangan, ketentraman, dan kebahagiaan di sisi sang istri

    tercinta.

    Fatimah as merupakan pokok yang baik, yang akarnya menghujam kokoh ke bumi, dan

    cabangnya menjulang tinggi ke langit. Fatimah dibesarkan dengan cahaya wahyu dan

    beranjak dewasa dengan didikan Al-Quran.

    Keluarga Teladan

    Kehidupan suami istri adalah ikatan yang sempurna bagi dua kehidupan manusia untuk

    menjalin kehidupan bersama.

    Kehidupan keluarga dibangun atas dasar kerjasama, tolong menolong, cinta, dan salingmenghormati.

    Kehidupan Ali dan Fatimah merupakan contoh dan teladan bagi kehidupan suami istri yang

    bahagia. Ali senantiasa membantu Fatimah dalam pekerjaan-pekerjaan rumah tangganya.

    Begitu pula sebaliknya, Fatimah selalu berupaya untuk mencari keridhaan dan kerelaan Ali,

    serta senantiasa memberikan rasa gembira kepada suaminya.

    Pembicaraan mereka penuh dengan adab dan sopan santun. Ya binta Rasulillah; wahai

    putri Rasul, adalah panggilan yang biasa digunakan Imam Ali setiap kali ia menyapa

    Fatimah. Sementara Sayidah Fatimah sendiri menyapanya dengan panggilan Ya Amirul

    Mukminin; wahai pemimpin kaum mukmin.

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    5/19

    Demikianlah kehidupan Imam Ali as dan Sayidah Fatimah as.

    Keduanya adalah teladan bagi kedua pasangan suami-istri, atau pun bagi orang tua terhadap

    anak-anaknya.

    Buah Hati

    Pada tahun ke-2 Hijriah, Fatimah as melahirkan putra pertamanya yang oleh Rasulullah saw

    diberi nama Hasan. Rasul saw sangat gembira sekali atas kelahiran cucunda ini. Beliau pun

    menyuarakan azan pada telinga kanan Hasan dan iqamah pada telinga kirinya, kemudian

    dihiburnya dengan ayat-ayat Al-Quran.

    Setahun kemudian lahirlah Husain. Demikianlah Allah SWT berkehendak menjadikan

    keturunan Rasulullah saw dari Fatimah Az-Zahra as. Rasul mengasuh kedua cucunya dengan

    penuh kasih dan perhatian. Tentang keduanya beliau senantiasa mengenalkan mereka sebagai

    buah hatinya di dunia.

    Bila Rasulullah saw keluar rumah, beliau selalu membawa mereka bersamanya. Beliau pun

    selalu mendudukkan mereka berdua di haribaannya dengan penuh kehangatan.

    Suatu hari Rasul saw lewat di depan rumah Fatimah as. Tiba-tiba beliau mendengar tangisan

    Husain. Kemudian Nabi dengan hati yang pilu dan sedih mengatakan, Tidakkah kalian tahu

    bahwa tangisnya menyedihkanku dan menyakiti hatiku.

    Satu tahun berselang, Fatimah as melahirkan Zainab. Setelah itu, Ummu Kultsum pun lahir.

    Sepertinya Rasul saw teringat akan kedua putrinya Zainab dan Ummu Kultsum ketika

    menamai kedua putri Fatimah as itu dengan nama-nama tersebut.

    Dan begitulah Allah SWT menghendaki keturunan Rasul saw berasal dari putrinya Fatimah

    Zahra as.

    Kedudukan Fatimah Az-Zahra as

    Meskipun kehidupan beliau sangat singkat, tetapi beliau telah membawa kebaikan dan berkah

    bagi alam semesta. Beliau adalah panutan dan cermin bagi segenap kaum wanita. Beliau

    adalah pemudi teladan, istri tauladan dan figur yang paripurna bagi seorang wanita. Dengan

    keutamaan dan kesempurnaan yang dimiliki ini, beliau dikenal sebagai Sayyidatu Nisail

    Alamin;yakni Penghulu Wanita Alam Semesta.

    Bila Maryam binti Imran, Asiyah istri Firaun, dan Khadijah binti Khuwalid, mereka semua

    adalah penghulu kaum wanita pada zamannya, tetapi Sayidah Fatimah as adalah penghulu

    kaum wanita di sepanjang zaman, mulai dari wanita pertama hingga wanita akhir zaman.

    Beliau adalah panutan dan suri teladan dalam segala hal. Di kala masih gadis, ia senantiasa

    menyertai sang ayah dan ikut serta merasakan kepedihannya. Pada saat menjadi istri Ali as,

    beliau selalu merawat dan melayani suaminya, serta menyelesaikan segala urusan rumah

    tangganya, hingga suaminya merasa tentram bahagia di dalamnya.

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    6/19

    Demikian pula ketika beliau menjadi seorang ibu. Beliau mendidik anak-anaknya sedemikian

    rupa atas dasar cinta, kebaikan, keutamaan, dan akhlak yang luhur dan mulia. Hasan, Husain,

    dan Zainab as adalah anak-anak teladan yang tinggi akhlak dan kemanusiaan mereka.

    Kepergian Sang Ayah

    Sekembalinya dari Haji Wada, Rasulullah saw jatuh sakit, bahkan beliau sempat pingsan

    akibat panas dan demam keras yang menimpanya. Fatimah as bergegas menghampiri beliau

    dan berusaha untuk memulihkan kondisinya. Dengan air mata yang luruh berderai, Fatimah

    berharap agar sang maut memilih dirinya dan merenggut nyawanya sebagai tebusan jiwa

    ayahandanya.

    Tidak lama kemudian Rasul saw membuka kedua matanya dan mulai memandang putri

    semata wayang itu dengan penuh perhatian. Lantas beliau meminta kepadanya untuk

    membacakan ayat-ayat suci Al-Quran. Fatimah pun segera membacakan Al-Quran dengan

    suara yang khusyuk.

    Sementara sang ayah hayut dalam kekhusukan mendengarkan kalimat-kalimat suci Al-

    Quran, Fatimah pun memenuhi suasana rumah Nabi. Beliau ingin menghabiskan detik-detik

    akhir hayatnya dalam keadaan mendengarkan suara putrinya yang telah menjaganya dari usia

    yang masih kecil dan berada di samping ayahnya di saat dewasa.

    Rasul saw meninggalkan dunia dan ruhnya yang suci miraj ke langit.

    Kepergian Rasul saw merupakan musibah yang sangat besar bagi putrinya, sampai hatinya

    tidak kuasa memikul besarnya beban musibah tersebut. Siang dan malam, beliau selalu

    menangis.

    Belum lagi usai musibah itu, Fatimah as mendapat pukulan yang lebih berat lagi dari para

    sahabat yang berebut kekuasaan dan kedudukan.

    Setelah mereka merampas tanah Fadak dan berpura-pura bodoh terhadap hak suaminya

    dalam perkara khilafah (kepemimpinan), Fatimah Az-Zahra as berupaya untuk

    mempertahankan haknya dan merebutnya dengan keberanian yang luar biasa.

    Imam Ali as melihat bahwa perlawanan terhadap khalifah yang dilakukan Sayidah Fatimah as

    secara terus menerus bisa menyebabkan negara terancam bahaya besar, hingga dengan begitu

    seluruh perjuangan Rasul saw akan sirna, dan manusia akan kembali ke dalam masaJahiliyah.

    Atas dasar itu, Ali as meminta istrinya yang mulia untuk menahan diri dan bersabar demi

    menjaga risalah Islam yang suci.

    Akhirnya, Sayidah Fatimah as pun berdiam diri dengan menyimpan kemarahan dan

    mengingatkan kaum muslimin akan sabda Nabi, Kemarahannya adalah kemarahan

    Rasulullah, dan kemarahan Rasulullah adalah kemarahan Allah SWT.

    Sayidah Fatimah as diam dan bersabar diri hingga beliau wafat. Bahkan beliau berwasiat agar

    dikuburkan di tengah malam secara rahasia.

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    7/19

    Kepergian Putri Tercinta Rasul

    Bagaikan cahaya lilin yang menyala kemudian perlahan-lahan meredup. Demikianlah ihwal

    Fatimah Az-Zahra as sepeninggal Rasul saw. Ia tidak kuasa lagi hidup lama setelah ditinggal

    wafat oleh sang ayah tercinta. Kesedihan senantiasa muncul setiap kali azan

    dikumandangkan, terlebih ketika sampai pada kalimatAsyhadu anna Muhammadan(r)Rasulullah.

    Kerinduan Sayidah Fatimah untuk segera bertemu dengan sang ayah semakin menyesakkan

    dadanya. Bahkan kian lama, kesedihannya pun makin bertambah. Badannya terasa lemah,

    tidak lagi sanggup menahan renjana jiwanya kepada ayah tercinta.

    Demikianlah keadaan Sayidah Fatimah as saat meninggalkan dunia. Beliau tinggalkan Hasan

    yang masih 7 tahun, Husain yang masih 6 tahun, Zainab yang masih 5 tahun, dan Ummi

    Kultsum yang baru saja memasuki usia 3 tahun.

    Yang paling berat dalam perpisahan ini, ia harus meninggalkan suami termulia, Ali as,

    pelindung ayahnya dalam jihad dan teman hidupnya di segala medan.

    Sayidah Fatimah as memejamkan mata untuk selamanya setelah berwasiatkan kepada

    suaminya akan anak-anaknya yang masih kecil. Beliau pun mewasiatkan kepada sang suami

    agar menguburkannya secara rahasia. Hingga sekarang pun makam suci beliau masih

    misterius. Dengan demikian terukirlah tanda tanya besar dalam sejarah tentang dirinya.

    Fatimah Az-Zahra as senantiasa memberikan catatan kepada sejarah akan penuntutan beliau

    atas hak-haknya yang telah dirampas. Sehingga umat Islam pun kian bertanya-tanya terhadap

    rahasia dan kemisterian kuburan beliau.

    Dengan penuh kesedihan, Imam Ali as duduk di samping kuburannya, diiringi kegelapan

    yang menyelimuti angkasa. Kemudian Imam as mengucapkan salam, Salam sejahtera

    bagimu duhai Rasulullah dariku dan dari putrimu yang kini berada di sampingmu dan

    yang paling cepat datang menjumpaimu.

    Duhai Rasulullah! Telah berkurang kesabaranku atas kepergian putrimu, dan telah

    berkurang pula kekuatanku Putrimu akan mengabarkan kepadamu akan umatmu yang

    telah menghancurkan hidupnya. Pertanyaan yang meliputinya dan keadaan yang akan

    menjawab. Salam sejahtera untuk kalian berdua![]

    Riwayat Singkat Sayidah Fatimah as

    Nama : Fatimah.

    Julukan : Az-Zahra, Al-Batul, At-Thahirah.

    Ayah : Mahammad.

    Ibu : Khadijah binti Khuwailid.

    Kelahiran : Jumat 20 Jummadil Akhir.

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    8/19

    Tempat : Makkah Al-Mukarramah.

    Wafat : MadinahAl-Munawarah, Tahun 11 H.

    Makam : Tidak diketahui.

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    9/19

    NASEHAT RASULULLAH KEPADA PUTRINYAFATIMAH AZ-

    ZAHRA

    Ada 10Nasihat Rasulullahkepada putrinya, Fatimah Az-Zahra binti Rasulillah SAW.

    Sepuluh nasihat yang beliau sampaikan merupakan mutiara yang termahal nilainya,

    khususnya bagi setiap istri yang mendambakan keshalehan. Nasihat atau wasiat tersebutadalah :

    1. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membuat tepung untuk suami dan anak-

    anaknya kelak Allah tetapkan baginya kebaikan dari setiap biji gandum yang diadonnya dan

    juga Allah akan melebur kejelekan serta meningkatkan derajatnya.

    2. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang berkeringat ketika menumbuk tepung untuk

    suami dan anak-anaknya, niscaya Allah akan menjadikan antara neraka dan dirinya tujuh

    tabir pemisah.

    3. Wahai Fatimah! Sesungguhnya seorang yang meminyaki rambut anak-anaknya lalu

    menyisirnya dan kemudian mencuci pakaiannya maka Allah akan tetapkan pahala baginya

    seperti pahala memberi makan seribu orang yang kelaparan dan memberi pakaian seribu

    orang yang telanjang.

    4. Wahai Fatimah! Sesungguhnya wanita yang membantu kebutuhan tetangganya, maka

    Allah akan membantunya untuk dapat minum telaga kautsar pada hari kiamat nanti.

    5. Wahai Fatimah! Yang lebih utama dari seluruh keutamaan di atas adalah keridhaan suami

    terhadap istri. Andaikata suamimu tidak ridha kepadamu, maka aku tidak akan

    mendoakanmu. Ketahuilah wahai Fatimah, kemarahan suami adalah kemurkaan Allah.

    6. Wahai Fatimah! Di saat seorang wanita mengandung, maka malaikat memohonkan

    ampunan baginya, dan Allah tetapkan baginya setiap hari seribu kebaikan serta melebur

    seribu kejelekan. Ketika seorang wanita merasa sakit akan melahirkan, maka Allah tetapkan

    pahala baginya sama dengan pahala para pejuang di jalan Allah. Di saat seorang wanita

    melahirkan kandungannya, maka bersihlah dosa-dosanya seperti ketika ia dilahirkan dari

    kandungan ibunya. Di saat seorang wanita meninggal ketika melahirkan, maka tidak akan

    membawa dosa sedikitpun. Di dalam kubur akan mendapat taman indah yang merupakan

    bagian dari taman surga. Allah memberikan pahala kepadanya sama dengan pahala sribu

    orang yang melaksanakn ibadah haji dan umrah dan seribu malaikat memohonkan ampunan

    baginya hingga hari kiamat.

    7. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri melayani suaminya selama sehari semalam dengan

    rasa senang dan ikhlas, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya serta memakaikan

    pakaian padanya pada hari kiamat berupa pakaian yang serba hijau dan menetapkan baginya

    setiap rambut pada tubuhnya seribu kebaikan. Allah pun akan memberikan kepadanya pahala

    seratus kali ibadah haji dan umrah.

    8. Wahai Fatimah! Di saat seorang istri tersenyum di hadapan suaminya maka Allah akan

    memandangnya dengan pandangan penuh kasih.

    9. Wahai Fatimah! Disaat seorang istri membentangkan alas tidur untuk suaminya denganrasa senang hati, maka para malaikat yang memanggil dari langit menyeru wanita itu agar

    http://www.isdaryanto.com/nasihat-rasulullah-kepada-fatimahhttp://www.isdaryanto.com/nasihat-rasulullah-kepada-fatimahhttp://www.isdaryanto.com/nasihat-rasulullah-kepada-fatimahhttp://www.isdaryanto.com/nasihat-rasulullah-kepada-fatimah
  • 8/12/2019 Fatimah Az

    10/19

    menyaksikan pahala amalnya, dan Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan yang

    akan datang.

    10. Wahai Fatimah! Disaat seorang wanita meminyaki kepala suami dan menyisirnya,

    meminyaki jenggot dan memotong kumisnya, serta memotong kukunya, maka Allah akan

    memberi minuman arak yang dikemas indah kepadanya, yang didatangkan dari sungai-sungaisurga. Allahpun akan mempermudah sakaratul maut baginya, serta menjadikan kuburnya

    bagian dari taman surga. Allahpun menetapkan baginya bebas dari siksa neraka serta dapat

    melintasi shiratal-mustaqim dengan selamat.

    Dari Abdullah bin Amr Al-Ash r.a, Rasulullah bersadbda : DUNIA ADALAH SUATU

    KESENANGAN, DAN SEBAIK-BAIK KESENANGAN ADALAH WANITA YANG

    SHALEHAH.

    ( HR. Muslim )

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    11/19

    FATIMAH AZ-ZAHRA

    (By: rifa X-2)

    Fatimah Az-zahra adalah seorang remaja muslimah yang dikenal sebagai remaja yang

    cerdas,pintar,ramah,bersahabat dan selalu bertutur kata sopan. Semua orang memanggilnya

    Rara. Sekarang Rara telah duduk di bangku SMA. Meskipun kegiatan di sekolahnya sangat

    padat,tak pernah sekalipun ia melalaikan kewajibannya terhadap Allah SWT. Setiap harisepulang sekolah ia tak pernah langsung pulang kerumahnya,melainkan singgah sesaat di

    mushola sekolah untuk melaksanakan shalat fardlu dzuhur, mengingat jarak rumahnya yang

    cukup jauh dari sekolah. Ia takut jika kehabisan waktu untuk shalat.

    Bersama teman-temannya Rara aktif dalam OSIS di sekolahnya. Di oganisasi itu pula ia

    pertama kalinya mengenal Gabriel Geovani,kakak kelasnya yang mempunyai keyakinan yang

    berbeda dengannya. Diam-diam Gabriel menaruh rasa pada Rara. Rara sadar akan hal itu.

    Namun Rara hanya menganggapnya sebagai teman dan sekaligus kakak. Gabriel tak

    menyerah.. ia terus saja mengejar Rara untuk mendapatkan cintanya. Dan pada suatu malam

    mereka saling berkirim pesan singkat.

    Gabriel: Raraaku sangat mengagumi kecantikanmu. Maukah engkau menjadi

    kekesihku? Sejak pertama kali melihatmu benih cinta mulai tersemai di hatiku Rara: Maaf kakakkita tidak mungkin bersama.. J Perbedaan antara kita sangatlah besar

    dan tidak hanya ituaku juga tidak ingin membuat hati siapapun terluka kelak.

    Gabriel: tapi kenapa? Apa karena kita berbeda keyakinan..? Ooh..ayolah Rara.itu bukan

    merupakan penghalang besar untuk kita. Aku sangat mencintaimu teganya engkau

    membiarkan aku yang telah lama menginginkanmu sendirian dan terus-menerus tersayat-

    sayat saat memandagmu?

    Rara: Dalam agamaku tidak ada sesuatu yang di sebut dengan pacaran dan sejenisnya. Juga

    agamaku mengharamkan untuk menjalin hubungan baik nikah maupun luar nikah dengan

    selain saudara seiman setaqwa.

    Gabriel: ohhjadi kamu menginginkanku untuk menjadi seorang muslim layaknya

    engkau? Baiklah jika itu dapat membuatmu mencintaiku. Aku rela di kucilkan oleh

    keluargaku hanya demi kamu.

    Rara: tidak..!! bukan itu yang aku inginkan. Tetaplah menjadi dirimu sendiri.

    Gabriel: tapi aku serius Ra aku benar benar ingin menjadi seorang muslim demi kamu

    Ra

    Rara: baiklah jika engkau ingin menjadi seorang muslim.. tapi sebaiknya perbaiki dulu

    niatmu agar tidak menyesal kelak.

    Gabriel: maksud kamu Ra...?

    Rara: sudahlah! Kamu dapat bercerita tentang apa yang kita bicarakan malam ini pada

    teman-teman muslimmu, dan tanyakanlah apa yang salah pada pembicaraan ini.... jangaan

    hubungi aku sebelum kita menjadi saudara seiman***

    Pagi harinya,Gabriel tidak menemukan Rara di seluruh sudut sekolah. Ia pun bertanya kepada

    teman-teman di kelasnya kenapa rara tidak masuk sekolah secara tiba-tiba, namun tak ada

    yang dapat memberinya jawaban. Semuanya hanya berkata tidak tau kak!. Beberapa hari

    ia telah mencari Rara. Ia juga telah mencoba menghubungi Rara,namun handphonenya tidak

    lagi aktif. Ia semakin penasaran,kenapa Rara tiba-tiba menghilang tanpa kabar.

    Beberapa hari berikutnya Gabriel mencoba mendatangi rumah Rara,namun ternyata rumah

    itu sudah di tinggal sejak beberapa hari lalu. Gabriel pun bertanya pada tetangga Rara,namun

    tidak di beri jawaban kemana Rara dan keluarganya pergi. Tetangga Rara hanya memberikan

    sepucuk surat untuk Gabriel yang katanya itu adalah titipan dari Rara.

    Surat itu berisi:assalamualaikum

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    12/19

    Gabriel kakakku,..maafkan Rara yaJ. Rara pergi tidak pamit kakak dan teman-teman.

    Insyaallah jika di ijinkan, 6-12 bulan lagi Rara akan kembali. Sebelumnya Rara minta maaf

    atas semua kesalahan Rara. Tolong juga permintaan maaf Rara ini di sampaikan kepada

    teman-teman

    Oh iyajika kakak benar-benar ingin menjadi seorang muslim,ikhlaskan dan teguhkan hati

    kakak untuk benar-benar menjadi seorang muslim sejati, hanya karena Allah SAW dan bukankarena aku ataupun siapapun.

    Kalau seandainya dalam waktu 1 tahun Rara tidak kembali, kakak bisa hubungi ke nomor

    082256230961. Nomor itu akan di aktifkan satu tahun kedepan. Itupun kalau kakak sudah

    benar-benar menjadi saudara seimanku.

    Sekian ya kak. Jangan cari aku.

    wassalam

    Gabriel hanya terdiam. Tak mampu berkata apa-apa.

    ***

    Satu tahun berlalu. Kini,Gabriel telah menepati janjinya terhadap Rara dan memperbaiki

    niatnya masuk Islam. Bukan lagi karena cintanya terhadap Rara, melainkan cintanya terhadap

    karunia Allah yang begitu indah. Ia pun masih ingat dengan apa yang Rara minta setelah iamenjadi seorang muslim. Ia segera memencet nomor tujuannya. Dan..Tuuuttuuut telfon

    tersambung. Terdengar seseorang di sebrang sana menjawab telfonnya.

    haloo,,assalamualaikum

    waalaikum salam bisa saya bicara dengan Rara...?

    hmmmaaf,,dengan siapa saya bicara?

    saya Gabriel,temannya Rara.. bisa saya bicara dengan rara sekarang?

    ooh..anda yang bernama Gabriel yaa... oh iya saya kakaknya Rara. Sebelum Rara pergi,

    dia sempat nitipin sesuatu untuk kamu.

    kalau boleh tau Rara pergi kemana? Dia nitip apa untuk aku?

    hmm..kamu kasih saja alamat kamu,besok titipan Rara sampai di rumahmu. Besok

    semuanya akan terjawab.

    ya...baiklah terimakasih sebelumnya.. wassalamualaikum.

    waalaikum salam.

    ***

    Hari yang Gabriel nantikan pun tiba. Sepucuk surat ia temukan di bis surat depan rumahnya.

    Ternyata itu adalah surat yang Rara tulis untuknya.

    Assalamualaikum saudaraku

    Bagaimana kabarnya? Lama tak berjumpa

    Hmmmungkin selama ini kamu bertanya-tanya kemana saja aku hingga genap setahun

    tidak ada kabar dan tak sekalipun ke sekolah itu semua bukan gara-gara aku marah dengan

    kamu. Bukan karena aku menghindar dari kamu. Jawabannya hanya satu. Yaitu akuberangkat ke Singapura untuk menjalani rangkaian pengobatan dan kemotherapy. 2 tahun

    sebelum aku menulis surat ini aku telah di vonis oleh dokter bahwa aku terkena penyakit

    kanker darah(leukimia). Inilah alasan kenapa sejak vonis itu aku tak pernah menanggapi para

    pria yang mendekatiku. Aku hanya tak ingin membuat mereka terluka karena kepergianku

    yang selamanya. Termasuk kamu. Aku minta maaf banget kalau selama ini kamu merasa

    tertipu olehku. Tapi aku harap kamu tak pernah menyesal telah masuk ajaran Rasulullah

    SAW. Maaf juga kalau Rara tidak dapat menepati janji untuk kembali ke sini. Rara harus

    pergi ke tempat yang telah Allah sediakan untuk Rara.

    Saudaraku, kamu adalah orang yang baik. Jadi percayalahsuatu saat engkau juga akan

    mendapatkan jodoh yang baik pula. Bahkan jauh lebih baik dariku.

    Sekian dulu ya..sampai jumpa di surga indah Allah SWT.Wassalamualaikum

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    13/19

    Saudaramu, Fatimah Az-zahra

    ***

    Gabriel tersenyum dalam tangis. Ia tak pernah tahu jika selama ini rara sakit

    .terimakasih Rara.. tanpamu mugkin aku tidak akan merasakan kedamaian bersama saudara-

    saudara baruku ini. Terimakasih pula telah menuntunku menjadi muslim yang baik.,J,ujar

    gabriel sambil menitihkan air mata.Dan sejak saat itulah Gabriel menjadi lebih optimis dam menjalani kehidupan barunya

    sebagai seorang muslim.Dan tentang Fatimah Az-zahra,,layaknya namanyadia benar-benar

    sosok bunga yang semerbak baunya. Bahkan sebelum meninggal pun ia sempat menuntun

    seorang NONIS menjadi seorang muslim yang taat.Subhanallah

    ***TAMAT***

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    14/19

    . Tafsir Al-Kasysyaf, Az-Zamakhsyari, tentang tafsir surat Ali-Imran: 37.

    MAHAR KASIH FATIMAH AZ-ZAHRA

    Nabi SAW, yang kata-katanya mampu menundukkan seluruh dunia sering berkata, Bicaralahpadaku, oh Aisyah! Nabi SAW mengatakan, wanita mendominasi lelaki dalam hal

    kecerdasan dan penguasaan hati. Namun lelaki yang bebal boleh mendominasi wanita

    dibawah pengaruh liar nafsu haiwaninya. Mereka tidak punya kebaikan, kelembutan ataupun

    cinta. Cinta dan keramahan adalah sifat-sifat manusia, marah dan sensual adalah milik

    haiwan. Wanita bukanlah kekasihmu ! dia adalah pancaran sinar Ilahi. (Jalaluddin Rumi)

    Teladan wanita mana yang lebih baik daripada putri Nabi SAW iaitu Fatimah al-Zahra ?

    Ketika dia melihat ayahnya sering mengatakan, Oh, umatku.., dia ingin menyumbangkan

    sesuatu bagi umat ini.

    Ketika Tuhan memerintahkan Nabi SAW untuk mencarikan suami bagi anaknya, Nabi SAW

    memanggil seluruh sahabatnya tanpa diskriminasi dan mengatakan, Tuhan perintahkan aku

    untuk menyampaikan bahwa siapapun yang mampu menyelesaikan bacaan Al-Quran malam

    ini boleh menikahi putriku, Fatimah, jika dia menerimanya.Malam itu, semua sahabat

    berusaha menyelesaikan seluruh bacaan Quran, kecuali Ali bin Abi Talib yang pulang

    kerumah untuk tidur. Ketika Bilal mengumandangkan adzan subuh, semua orang berkumpul

    di masjid termasuk Nabi saw. Ketika Nabi menanyakan siapa yang sudah menyelesaikannya,

    tidak seorangpun menjawabnya, karena amat susah menamatkan 30 juz dalam waktu 7-8 jam

    saja. Namun Ali bin Abi Talib berkata, Ya Rasulullah SAW, akutelah menamatkan seluruh

    Al-Quran semalam. Sahabat-sahabat yang lain melihat ke arah Ali ra dan berkata,

    Bagaimana kamu menyelesaikannya ? kamu kan tidur semalaman. Dijawab Ali, Tidak, aku

    memang menyelesaikannya. Kata Nabi SAW, Siapa saksimu, Ali?. Jawab Ali, Allahadalah saksiku dan engkau, ya Nabi SAW adalah juga saksiku. Aku membaca Laa ilaha ill

    Allah, Muhammad Rasulullah 3xAstaghfirullah 70xSurat Al Fatiha 1xSurat Al Ikhlas

    3xSurat Al Falaq 1xSurat An Naas 1x -Laa ilaha ill Allah 10 xShalawat Nabi,

    Allahumma solli alaa MUhammadin wa alaa ali muhamaddin wa salim 10 x. Nabi SAW pun

    berkata, Sebagaimana Allah memberi kesaksian, aku juga memberi kesaksian bahwa Ali

    telah menyelesaikan seluruh bacaan Quran. Jika kalian membaca seperti apa yang dibaca Ali

    berarti sama dengan Khatam Al Quran.

    Lalu Nabi bertanya pada putrinya, Ya Fatimah, apakah engkau menerima Ali sebagai

    suamimu? Fatimah menjawab,Dengan satu syarat. Semua sahabat mulai memandang

    pada Ali, Fatimah dan kemudian kepada Nabi. Ketika Nabi SAW berfikir mengapa Fatimahmengajukan syarat itu, malaikat Jibril turun dan berkata pada beliau, Ya Nabi, jangan

    tergesa-gesa mengambil keputusan, Allah yang mengatakan padamu untuk menanyakan

    syarat apa yang ingin dia ajukan. Apa syaratmu, Fatimah ? tanya Nabi. Fatimah pun

    menjawab, Syarat itu bukan karena Ali, tapi dari diriku sendiri. Jika dipenuhi aku

    menerimanya, jika tidak aku menolak untuk menikah dengan Ali. Jibril mengingatkan Nabi

    akan pesan Tuhan untuk menanyakan apa syarat yang diinginkannya. Kata Jibril, Sekarang

    dengarkan apa yang Allah letakkan pada hati Fatimah, sebagai manfaat dan darjat para wanita

    dalam kerohanian. Sekali lagi Nabi bertanya Apa syaratmu, Fatimah ? Jawab Fatimah,

    Aku selalu mendengarmu berdoa bagi umatmu siang dan malam. Engkau mengatakan Ya

    Allah, izinkan aku memimpin umatku untuk-Mu! Ampuni mereka ! Sucikan mereka!

    Angkatlah semua dosa-dosa, kesulitan dan beban-beban mereka!. Aku mendengarmu yaRasulullah, dan melihat bagaimana engkau menderita demi umatmu. Dari apa yang engkau

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    15/19

    tuturkan, aku tahu bahwa ketika wafat, dalam kubur, dan kiamat nanti engkau akan selalu

    menyebut, Umatku..Umatku ! pada Allah. sebagaimana cintamu pada umatmu seperti itu

    juga yang ada dalam hatiku. Aku ingin seluruh umatmu sebagai mas kawinku. Jika engkau

    menerimanya, aku bersedia menikah dengan Ali. Yang diminta oleh Fatimah ra adalah

    seluruh umat Nabi, semua tanpa terkecuali.

    Apa yang kemudian dikatakan Nabi SAW ? Karena mas kawin seperti yang diminta Fatimah

    bukanlah terletak ditangan beliau. Nabi kemudian menunggu kedatangan Malaikat Jibril yang

    lama tidak juga menampakkan dirinya. Ketika akhirnya Jibril as datang, dia mengatakan :

    Allah menyampaikan Assalamualaikum kepadamu dan menerima permintaan Fatimah.

    Allah SWT menganugerahan apa yang dimintanya sebagai mas kawin untuk menikah dengan

    Ali. Segera Nabi berdiri dan solat 2 rakaat sebagai rasa syukur pada Allah SWT. Fatimah

    mementingkan pengorbanannya bagi umat Nabi SAW. Tidak seorang umat pun yang akan

    berada diluar mas kawin Fatimah, kerana jika Allah menarik satu umat dari mas kawin itu,

    maka pernikahannya dengan Ali dianggap tidak sah. Fatimah akan membawa seluruh umat

    Nabi dibawah sayapnya untuk dibawa menuju surga. Ini hanya dari keagungan seorang

    muslimah saja sehingga mampu membawa semua umat manusia menuju surga. Bagaimanadengan muslimah-muslimah setara lain dalam Islam..

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    16/19

    Riwayat yang masyhur menyebutkan bahwa Fatimah Zahra AS, hanya sempat

    mengenyam kehidupan yang singkat. Beliau wafat pada usia yang sangat belia, 18

    tahun. Meski singkat, kehidupan beliau banyak mengandung pelajaran berharga.

    Kehidupan putri Rasul ini, laksana permata indah yang memancarkan cahaya. Pada

    kesempatan ini, kami ingin mengajak Anda untuk melihat sekelumit dari kepribadian

    beliau yang agung, untuk dijadikan pedoman, khususnya bagi kaum perempuan.Bacaselanjutnya

    Tak diragukan lagi, sebagian besar problem dan masalah yang dihadapi umat manusia

    adalah karena kelalaiannya akan hakikat wujud kemanusiaannya, sehingga dia

    terjebak dalam tipuan dunia. Sebaliknya, manusia bisa mendekatkan diri kepada

    Tuhan saat dia mengenal dirinya dan mengetahui tugas yang harus ia lakukan dan

    pertanggungjawabkan kepada Allah, Sang Pencipta alam kehidupan.

    Fatimah Zahra AS, adalah seorang figur yang unggul dalam keutamaan ini. Dalam

    doanya, beliau sering berucap, Ya Allah, kecilkanlah jiwaku di mataku dan

    tampakkanlah keagungan-Mu kepadaku. Ya Allah, sibukkanlah aku dengan tugas yangaku pikul saat Engkau menciptakanku, dan jangan Engkau sibukkan aku dengan hal-

    hal yang lain.

    Keikhlasan dalam beramal adalah jembatan menuju keselamatan dan keberuntungan.

    Manusia yang memiliki jiwa keikhlasan akan terbebas dari seluruh belenggu hawa

    nafsu dan akan sampai ke tahap penghambaan murni. Keikhlasan akan memberikan

    keindahan, kebaikan, dan kejujuran kepada seseorang. Contoh terbaik dalam hal ini

    dapat ditemukan pada pribadi agung Fatimah Zahra AS. Seseorang pernah bertanya

    kepada Imam Mahdi AS, Siapakah di antara putri-putri Nabi yang lebih utama dan

    memiliki kedudukan yang lebih tinggi? Beliau menjawab, Fatimah. Dia bertanya

    lagi, Bagaimana Anda menyebut Fatimah sebagai yang lebih utama padahal beliau

    hanya hidup singkat dan tidak lama bersama Nabi? Beliau menjawab, Allah

    memberikan keutamaan dan kemuliaan ini kepada Fatimah karena keikhlasan dan

    ketulusan hatinya.

    Sayyidah Fatimah dalam munajatnya sering mengungkapkan kata-kata demikian, Ya

    Allah, aku bersumpah dengan ilmu ghaib yang Engkau miliki dan kemampuan

    penciptaan-Mu. Berilah aku keikhlasan. Aku ingin aku tetap tunduk dan menghamba

    kepada-Mu di kala senang dan susah. Saat kemiskinan mengusikku atau kekayaan

    datang kepadaku, aku tetap berharap kepada-Mu. Hanya dari-Mu aku memohon

    kenikmatan tak berujung dan kelapangan pandangan yang tak berakhir dengankegelapan. Ya Allah, hiasilah aku dengan iman dan masukkanlah aku ke dalam

    golongan mereka yang mendapatkan petunjuk.

    Kecintaan Fatimah AS kepada Tuhan disebut oleh Rasulullah sebagai buah dari

    keimanannya yang tulus. Beliau bersabda, Keimanan kepada Allah telah merasuk ke

    kalbu Fatimah sedemikian dalam, sehingga membuatnya tenggelam dalam ibadah dan

    melupakan segalanya.

    Manusia yang mengenal Tuhannya akan menghiasi perilaku dan tutur katanya dengan

    akhlak yang terpuji. Asma, salah seorang wanita yang dekat dengan Sayyidah Fatimah

    AS mengatakan, Aku tidak pernah melihat seorangpun wanita yang lebih santun dariFatimah. Fatimah belajar kesantunan dari Dzat yang Mahabenar. Hanya orang yang

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    17/19

    terdidik dengan tuntunan Ilahi-lah yang bisa memiliki perilaku dan kesantunan yang

    suci. Ketika Allah swt melalui firman-Nya memerintahkan umat untuk tidak

    memanggil Rasul dengan namanya, Fatimah lantas memanggil ayahnya dengan

    sebutan Rasulullah. Kepadanya Nabi bersabda, Fatimah, ayat suci ini tidak mencakup

    dirimu. Dalam kehidupan rumah tangganya, putri Nabi ini selalu menjaga etika dan

    akhlak. Kehidupan Ali dan Fatimah yang saling menjaga kesantunan ini layak menjaditeladan bagi semua.

    Kasih sayang dan kelemah-lembutan Fatimah AS diakui oleh semua orang yang hidup

    sezaman dengannya. Dalam sejarah disebutkan bahwa kaum fakir miskin dan mereka

    yang memiliki hajat, akan datang ke rumah Fatimah ketika semua jalan yang bisa

    diharapkan membantu mengatasi persoalan mereka telah tertutup. Fatimah tidak

    pernah menolak permintaan mereka, padahal kehidupannya sendiri serba

    berkekurangan.

    Poin penting lain yang dapat dipelajari dari kehidupan dan kepribadian penghulu

    wanita sejagat ini adalah sikap tanggap dan peduli yang ditunjukkan beliau terhadapmasalah rumah tangga, pendidikan dan masalah sosial. Banyak yang berprasangka

    bahwa keimanan dan penghambaan yang tulus kepada Allah akan menghalangi orang

    untuk berkecimpung dalam urusan dunia. Kehidupan Sayyidah Fatimah Zahra AS

    mengajarkan kepada semua orang akan hal yang berbeda dengan anggapan itu. Dunia

    di mata beliau adalah tempat kehidupan, meski demikian hal itu tidak berarti harus

    dikesampingkan. Beliau menegaskan bahwa dunia laksana anak tangga untuk menuju

    ke puncak kesempurnaan, dengan syarat hati tidak tertawan oleh tipuannya. Fatimah

    AS berkata, Ya Allah, perbaikilah duniaku bergantungnya kehidupanku. Perbaikilah

    kondisi akhiratku, karena ke sanalah aku akan kembali. Panjangkanlah umurku selagi

    aku masih bisa berharap kebaikan dan berkah dari dunia ini

    Detik-detik akhir kehidupannya telah tiba. Duka dan derita terasa amat berat untuk

    dipikul oleh putri tercinta Nabi ini. Meski demikian, dengan lemah lembut Fatimah

    bersimpuh di hadapan Sang Maha Pencipta mengadukan keadaannya. Asma berkata,

    Saya menyaksikan saat itu Fatimah AS mengangkat tangannya dan berdoa, Ya

    Allah, aku memohon kepada-Mu dengan perantara kemuliaan Nabi dan kecintaannya

    kepadaku. Aku memohon kepada-Mu dengan nama Ali dan kesedihannya atas

    kepergianku. Aku memohon kepada-Mu dengan perantara Hasan dan Husein serta

    derita mereka yang aku rasakan. Aku memohon kepada-Mu atas nama putri-putriku

    dan kesedihan mereka. Aku memohon, kasihilah umat ayahku yang berdosa.

    Ampunilah dosa-dosa mereka. Masukkanlah mereka ke dalam surga-Mu.Sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Pengasih dari semua pengasih.

    Sebelum ajal datang menjemputnya, Fatimah Zahra AS menghadap kiblatsetelah sebelumnya berwudhu. Beliau mengangkat tangan dan berdoa, YaAllah, jadikanlah kematian bagai kekasih yang aku nantikan. Ya Allah,curahkanlah rahmat dan inayah-Mu kepadaku. Tempatkanlah ruhku di tengaharwah orang-orang yang suci dan jasadku di sisi jasad-jasad mulia. Ya Allah,masukkanlah amalanku ke dalam amalan-amalan yang Engkau terima.

    Tanggal 3 Jumadi Tsani tahun 11 Hijriyyah, Fatimah Zahra putri kesayangan

    Nabi menutup mata untuk selamanya. Beliau wafat meninggalkan pelajaran-

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    18/19

    pelajaran yang berharga bagi kemanusiaan. Hari ini, kami mengucapkanbelasungkawa kepada para pecinta keluarga suci Rasul.

    Rasul pernah menyifati putrinya, Fatimah AS dengan sabdanya, Allah telahmemenuhi hati dan seluruh anggota tubuh Fatimah dengan keimanan dan

    keyakinan. Kepada putrinya itu, beliau pernah bersabda, Fatimah, Allah telahmemilihmu dan menghiasimu dengan makrifat dan pengetahuan. Dia jugatelah membersihkanmu dan memuliakanmu di atas wanita seluruh jagat.

    Kecintaan Rasulullah SAW kepada Fatimah Zahra AS merupakan satu halkhusus yang layak untuk dipelajari dari kehidupan beliau. Di saat bangsa Arabmenganggap anak perempuan sebagai pembawa sial dan kehinaan, Rasulmemuliakan dan menghormati putrinya sedemikian besar. Selain itu,Rasulullah SAW biasa memuji seseorang yang memiliki keutamaan. Dengankata lain, pujian Rasul kepada Fatimah adalah karena beliau menyaksikankemuliaan pada diri putrinya itu. Nabi SAW tahu akan apa yang bakal terjadi

    sepeninggalnya kelak. Karena itu, sejak dini beliau telah mengenalkankemuliaan dan keagungan Fatimah kepada umatnya, supaya kelak merekatidak bisa beralasan tidak mengenal keutamaan penghulu wanita sejagat itu.

    Suatu hari, seorang sahabat bertanya kepada Rasul, Mengapa Anda tidakmemperlakukan anak-anak Anda yang lain seperti Fatimah? Rasul menjawab,Engkau tidak mengenal Fatimah. Aku mencium bau surga pada diri Fatimah.Engkau tidak tahu bahwa keredhaan Allah ada pada keredhaan Fatimah dankemurkaan Allah ada pada kemurkaan Fatimah.

    Kesempurnaan manusia tidak mengenal jenis jantina. Kesempurnaan ituadalah sebuah anugerah yang diberikan Allah kepada hamba-Nya untuk dapatmengenal dirinya lebih dalam. Fatimah adalah contoh nyata dari sebuahkesempurnaan. Dengan mengikuti dan meneladaninya, kesuksesan dankebahagiaan hakiki yang menghantarkan kepada kesempurnaan akan bisadigapai. Fatimah adalah wanita yang banyak menimba ilmu, makrifat danhikmah hakiki. Keluasan ilmunya tampak sekali dalam khotbah yang beliausampaikan di masjid Nabi, di hadapan para sahabat.

    Dalam khotbah itu, Fatimah AS menjelaskan bahwa satu-satunya jalan untukmenyelamatkan diri dan masyarakat adalah dengan memegang teguh agama

    dan patuh kepada perintah Allah. Beliau yang mengetahui psikologimasyarakatnya menerangkan berbagai kekurangan yang ada di tengahmereka. Dalam khotbah itu, Fatimah AS membawakan berbagai ayat suci Al-Quran dan menjelaskan tafsirannya. Peristiwa yang terjadi di masa lalu,sejarah umat-umat terdahulu yang layak dijadikan pelajaran dan bahanperingatan, diungkapkannya. Dalam khotbah tersebut Fatimah sebagaiseorang hamba yang saleh dan arif yang hakiki, menjelaskan kecintaannyakepada Sang Maha Pencipta.

    Fatimah Zahra AS, adalah wanita yang mengenal betul kondisi di tengahmasyarakat. Beliau sadar akan adanya makar dan tipu daya musuh-musuh

    Islam. Hal itulah yang kemudian beliau ungkapkan dalam khotbahnya.Singkatnya, Fatimah AS sebagai seorang yang mengetahui seluk beluk politik

  • 8/12/2019 Fatimah Az

    19/19

    dan sadar akan kondisi di zamannya, menerangkan kepada semua orangbahwa Islam adalah agama terakhir Tuhan dan syariat yang paling sempurna.Beliau juga menjelaskan bahwa satu-satunya jalan keselamatan adalah denganmengikuti jejak Ahlul Bait AS.

    Berikut ini adalah sekelumit dari khotbah Sayyidah Fatimah Zahra AS di masjid Nabi.Rasulullah diutus saat seluruh bangsa terpecah-pecah. Mereka menyembah berhala.

    Meski mengenal Tuhan, mereka mengingkarinya. Dengan perantara Muhammad,

    Allah menyingkap tabir syirik dan kekafiran. Dia membersihkan kotoran dari hati, dan

    Dia berikan cahaya di mata. Muhammad dengan cahaya petunjuk bangkit di tengah

    umat untuk menyelamatkan mereka dari kesesatan dan mengeluarkan mereka dari

    kegelapan ke cahaya benderang. Dia menggiring umat ke arah agama yang kuat dan

    mengajak mereka kepada kebenaran.