filsafat sains -0

14

Click here to load reader

Upload: ryukenakuma1

Post on 14-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

filsafat

TRANSCRIPT

Page 1: FILSAFAT SAINS -0

FILSAFAT SAINS -0

Page 2: FILSAFAT SAINS -0

PERIODISASIFILSAFAT SAINS

1. Masa Yunani Kuno (Abad 6 SM – Akhir Abad 3 SM). Cirinya : Sains didominasi oleh mitos. Contoh : Alam berasal dari air (Thales) alam berasal dari bilangan (Phitagoras), alam berasal dari atom (Demokritos).

2. Masa Abad Pertengahan (Akhir Abad 3 SM – Awal Abad 15). Filsafat Sains didominasi oleh dogma agama (gereja).

3. Masa Modern (Akhir Abad 15 – Abad 19) Filsafat sains melepaskan diri dari doktrin gereja.

4. Masa Kontemporer (Abad 20). Cirinya, agama didekati lagi dalam pengembangan sains.

Page 3: FILSAFAT SAINS -0

Fils Sains abad Pertengahan( 3 – 15 M )

1. Dilarang mengembangkan filsafat. Semua orang harus kembali ke Dogma Gereja (Kaisar Justianus ± 529 M)

2. Filsafat kembali ke mitos bahkan mistik.dari Plotinus ke Neo Platonisme (abad 13) yaitu Platonisme yang memadu dengan Dogma Gereja.

5. Thomas Aquines (1225 – 1274)Filsafat Yunani kuno tak dilarang malah untuk justifikasi Dogma Gereja.

Page 4: FILSAFAT SAINS -0

Lanjutan : Abad Pertengahan

1. Gerakan Renaissance (kelahiran kembali) di Perancis. Rennaissace adalah berasal dari mentalitas individual yang mengingkan kebebasan, persamaan, emansipasi, otonomi diri.

2. Revolusi Copernicus (1473 – 1543)yang menyatakan bahwa mataharilah pusat alam semesta.Metode induktif – experimental

Page 5: FILSAFAT SAINS -0

Abad Pertengahan : Aufklarung di Jerman

Aufklarung (pencerahan), terjadi abad 18 di Jerman. Inti gerakan adalah Para filosouf tersadarkan untuk menggunakan

akal budi dengan inti :• Ajaran Rasionalisme (Descartes, 1596-1650)• Ajaran Empirisme (Francis Bacon, 1561-1626) Pengetahuan

inderawi• Ajaran Kritisisme (Immanuel Kant, 1724-1804)• Imanuel Kanr mengkitik Rasionalism dan Empirisme, lahirlah

gabungan a + b• Filsafat Pragmatisme (William James, 1842-1910) Kebenaran

suatu konsep atau ide harus dilihat konsekuensi praktisnya atau kegunaannya.

• Filsafat Fenomenologi (Edmund Husserl, 1839-1939)

Page 6: FILSAFAT SAINS -0

LANJUTAN :

e. Filsafat Fenomenologi (Edmund Husserl, 1839-1939). Kebenaran adalah kenyataan benda itu sendiri

Tiga tahap dalam metode fenomenologis yaitu :

Reduksi Fenomenologis Reduksi Eidetis Reduksi Transendental

f. Filsafat Eksistensialisme (S. Kierkegaard, 1813-1855)

Page 7: FILSAFAT SAINS -0

1. Filsafat Analitik (Ludwig Wittgenstein, 1889-1951).

2. Filsafat Ekstensialisme (lanjutan Jean Paul Sarte, 1905 – 1980) Ia menganggap manusia bebas memilih moralitas yang diinginkan hingga menciptakan eksistensi dirinya. Manusia melakukan kebaikan, pendidikan bagi keturunannya dan hidup bermasyarakat. Menganggap Tuhan tidak ada dan manusia dapat memerankan peranan Tuhan (Vincent Martin) Ada 2 kelompok : anti agama & kelompok agama (percaya pada Tuhan)

3. Ethics and Limits of Philosophy (Bernard Williams)

Page 8: FILSAFAT SAINS -0
Page 9: FILSAFAT SAINS -0
Page 10: FILSAFAT SAINS -0
Page 11: FILSAFAT SAINS -0
Page 12: FILSAFAT SAINS -0
Page 13: FILSAFAT SAINS -0
Page 14: FILSAFAT SAINS -0