fisiologi ginjal.docx
DESCRIPTION
Ginjal merupakan suatu kelenjar yang terletak dibagian belakang kavum abdominalis dibelakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat langsung pada dinding belakang abdomen.TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Makalah ini membahas fisiologi dasar sistem perkemihan manusia. Sistem perkemihan
manusia pada pria dan wanita sedikit berbeda, sebagian besar berkaitan dengan struktur genitalia
eksterna. Fungsi sistem kemih pada pria dan wanita juga pada dasarnya sama. Calon perawat
perlu mengetahui dasar-dasar fisiologi ginjal agar dapat memahami perubahan yang terjadi di
sistem ginjal.
Ginjal merupakan sepasang organ berbentuk seperti kacang buncis,warna coklat
kemerahan yang terdapat di ke-2 sisi columna vertebra torakalis- 12 lumbalis ke-3.fungsi ginjal
adalah mengatur air,konsentrasi garam dalam darah, keseimbangan asam basa darah, serta ekresi
bahan buangan dan kelebihan garam.
Ginjal merupakan salah satu bagian penting dalam sistem perkemihan atau urinari.dalam hal ini penulis mencoba untuk memberikan penjelasan tentang fisiologi ginjal,agar dapat bermanfaat bagi kita bersama.untuk memperluas pengetahuan kita tentang fisiologi ginjal.
B. Tujuan.1. Mengetahui pengertian ginjal.2. Mengetahui fungsi ginjal.3. Mengetahui proses tahap pembentukan urine.4. Mengetahui peredaran darah pada ginjal.5. Mengetahui persyarafan pada ginjal.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian.
Ginjal merupakan suatu kelenjar yang terletak dibagian belakang kavum
abdominalis dibelakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, melekat
langsung pada dinding belakang abdomen. Bentuk seperti biji kacang, jumlahnya pada
dua buah kiri dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya
ginjal laki-laki lebih panjang dari ginjal wanita.
B. Fungsi ginjal.
1. Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh.
2. Mengatur keseimbangan osmotik dan mempertahankan keseimbangan ion yang
optimal dalam plasma.
3. Mengatur keseimbangan asam basa cairan tubuh.
4. Eksresi sisa hasil metabolisme zat-zat toksik dan obat-obatan.
5. Fungsi hormonal dan metabolisme.
C. Proses pembentukan urine.
Pembentukan kemih dimulai dengan filtrasi plasma pada glomerulus, seperti kapiler
tubuh lainnya, kapiler glumerulus secara relatif bersifat impermiabel terhadap protein plasma
yang besar dan cukup permabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti elektrolit, asam
amino, glukosa, dan sisa nitrogen. Aliran darah ginjal (RBF = Renal Blood Flow) adalah sekitar
25% dari curah jantung atau sekitar 1200 ml/menit.Sekitar seperlima dari plasma atau sekitar 125
ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bowman. Ini dikenal dengan laju filtrasi
glomerulus (GFR = Glomerular Filtration Rate). Gerakan masuk ke kapsula bowman’s disebut
filtrat. Tekanan filtrasi berasal dari perbedaan tekanan yang terdapat antara kapiler glomerulus
dan kapsula bowman’s, tekanan hidrostatik darah dalam kapiler glomerulus mempermudah
filtrasi dan kekuatan ini dilawan oleh tekanan hidrostatik filtrat dalam kapsula bowman’s serta
tekanan osmotik koloid darah. Filtrasi glomerulus tidak hanya dipengaruhi oleh tekanan-tekanan
koloid diatas namun juga oleh permeabilitas dinding kapiler.
Tahapan pembentukan urine melalui 3 tahap yaitu :
1. Proses filtrasi
Terjadi diglomerulus, proses ini terjadi karena permukaan aferen lebih besar dari
permukaan eferen maka terjadi penyerapan darah. Sedangkan sebagian yang tersaring adalah
bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersarin dtmpung oleh simpai bowman
yang terdiri dari glukosa, air, natrium, klorida, sulfat, bikarbonat dan lain-lain yang
diteruskan ke tubutus ginjal.
2. Proses reabsorpsi
Proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar glukosa, natrium, klorida,dan ion
bikabonat. Prosesnya terjadi secara pasif yang dikenal dengan obligator reabsorpsi terjadiada
tubulus atas. Sedangkan pata tubulus ginjal bagian bawah terjadi kembali penyerapan natriun
dan ion bikarbonat.
3. Proses sekresi
Sisanya penyerapan urine kembali yang terjadi ada tubulus dan diteruskan ke piala ginjal
selanjutnya diteruskan ke ureter masuk ke vesika urinaria
.
D. Peredaran darah pada ginjal.
Ginjal mendapat darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan
arteria renalis, yang berpasangan kiri dan kanan dan bercabang menjadi arteria
interlobaris kemudian menjadi arteri akuata, arteria interlobularis yang berada ditepi
ginjal bercabang menjadi kapiler membentuk gumpalan yang disebut dengan
glomerolus dan dikelilingi leh alat yang disebut dengan simpai bowman, didalamnya
terjadi penyadangan pertama dan kapilerdarah yang meninggalkan simpai bowman
kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena kava inferior.
E. Persyarafan pada ginjal.
Ginjal mendapat persyarafan dari fleksus renalis (vasomotor) saraf ini berfungsi
untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal,saraf ini barjalan bersamaan
dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.Anak ginjal (kelenjar suprarenal) terdapat
di atas ginjal yang merupakan sebuah kelenjar buntu yang menghasilkan 2 (dua) macam
hormon yaitu hormone adrenalin dan hormon kortison.
BAB III
PENUTUP
A. Keimpulan.
Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga
darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih
dipergunakan oleh tubuh. Fungsi ginjal memegang peranan yang sangat penting. Zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Efelin C. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk paramedic Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama
Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Perawat. Jakarta: EGC