fix iod
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 FIX IOD
1/22
KOEFISIEN DISTRIBUSI IOD
I. Judul : Koefisien Distribusi Iod
II. Hari / Tanggal : Kamis, 14 April 2016 pukul 13.00 WIB
III. Selesai percobaan : Kamis, 14 April 2016 pukul 1 .00 WIB
IV. Tujuan :1. !en"ekstrak iod ke dalam pelarut or"anik
2. !en"#itun" #ar"a K D dari iod
V. Dasar teori :
$kstraksi adala# pemisa#an satu atau beberapa ba#an dari suatu padatan atau
%airan den"an bantuan pelarut. &emisa#an ter'adi atas dasar kemampuan kelarutan (an"
berbeda dari komponen)komponen dalam %ampuran. &ada proses ekstraksi tidak ter'adi
pemisa#an se"era dari ba#an)ba#an (an" akan diperole# *ekstrak+, melainkan mula)
mula #an(a ter'adi pen"umpulan ekstrak *dalam pelarut+. uatu proses ekstraksi
biasan(a melibatkan ta#ap tertentu, seperti men%ampur ba#an ekstraksi den"an pelarut
dan membiarkann(a salin" kontak. Dalam #al ini ter'adi perpinda#an massa den"an
%ara difusi pada bidan" antarmuka ba#an ekstraksi dan pelarut. Den"an demikian
ter'adi ekstraksi (an" sebenarn(a, (aitu pelarut ekstrak.
-ntuk mendapatkan #asil ekstrak (an" optimum terdapat beberapa #al (an" dapat
dilakukan, antara lain
1. !en""unakan pelarut (an" sesuai.
2. !elakukan ekstraksi se%ara berulan" kali.3. &emili#an p/ (an" semakin renda#, karena ketika di"unakan, p/ renda# at (an"
diekstraksi berada pada fasa or"anik se#in""a akan didapat #asil ekstraksi (an"
ban(ak.4. !emperbesar olume or"anik, se#in""a f *o+ 'u"a semakin besar.
elain itu, dalam memili# pelarut dalam proses ekstraksi maka perlu diper#atikan
faktor)faktor seperti di ba a# ini
1. Selektivitas
&elarut #an(a bole# melarutkan ekstrak (an" diin"inkan, bukan komponen)komponen
lain dari ba#an ekstraksi. &ada ekstraksi ba#an)ba#an alami, serin" ter'adi ba#an lain
*misaln(a lemak, resin+ ikut dibebaskan bersama)sama den"an ekstrak (an" diin"inkan.
Dalam #al itu larutan ekstrak ter%emar, larutan ekstrak tersebut #arus dibersi#kan,
misaln(a diekstrak la"i den"an men""unakan pelarut kedua.
2. elarutan
&elarut #endakn(a memilikin(a kemampuan melarutkan ekstrak (an" besar *kebutu#an
pelarut lebi# sedikit+.!. e"a"puan tidak saling terca"pur
-
8/18/2019 FIX IOD
2/22
-
8/18/2019 FIX IOD
3/22
KOEFISIEN DISTRIBUSI IOD
padat)%air. /al tersebut #arus di%apai den"an memperke%%il ukuran ba#an ekstraksi,
dan pada ekstraksi %air)%air den"an men%erai)beraikan sala# satu %airan men'adi tetes)
tetes. a#anan (an" men"#ambat pelarut ekstrak se#arusn(a bernilai ke%il. a#anan
tersebut terutama ter"antun" pada ukuran dan sifat partikel dari ba#an ekstraksi.
emakin ke%il partikel ini, semakin pendek 'alan (an" #arus ditempu# pada
perpinda#an massa den"an %ara difusi, se#in""a renda# tekanann(a. u#u. emakin
tin""i su#u semakin ke%il iskositas fasa %air dan semakin besar kelarutan ekstrak
dalam pelarut. elain itu, ke%enderun"an pembentukan emulsi berkuran" pada su#u
tin""i.
oe(isien Distribusi ) D*
!enurut #ukum distribusi erst, bila ke dalam dua pelarut (an" tidak salin"
ter%ampur dimasukkan solute (an" dapat larut ke dalam kedua pelarut tersebut, maka
akan ter'adi pemba"ian solute den"an perbandin"an tertentu. Kedua pelarut tersebut
umumn(a pelarut or"anik dan air. &erbandin"an konsentrasi solute di dalam kedua
pelarut tersebut tetap, dan merupakan suatu tetapan pada su#u tetap. etapan tersebut
disebut tetapan distribusi atau koefisien distribusi.
atau 5555555..*1+
o 7 konsentrasi fase or"anik
A 7 konsentrasi fase air
8ika #ar"a K D besar, solute se%ara kuantitatif akan %enderun" terdistribusi lebi#
ban(ak ke dalam pelarut or"ani%. 8ika #ar"a K D ke%il, solute se%ara kuantitatif akan
%enderun" terdistribusi lebi# sedikit ke dalam pelarut or"ani%.
Besarn(a K D (an" di#itun" berdasarkan persamaan *1+ #an(a berlaku bila 1. olut tidak terionisasi dalam satu pelarut.
2. olut tidak berasosiasi dalam sala# satu pelarut.
3. 9at terlarut tidak bereaksi den"an sala# satu pelarut atau reaksi)reaksi lain.
VI. +lat dan ,a'an :
Alat
:abu ukur 100 m: 1 bua#&ipet tetes se%ukupn(a
oron" pisa# 1 bua#$rlenme(er 3 bua#
Buret 1 bua#;elas ukur 10 m: 1 bua#
-
8/18/2019 FIX IOD
4/22
10 mL Larutan iod 0,1 M
Dima u!!an !" da#am $oron% &i a'Ditam(a' ) mL !#oro*ormDi!o$o! ("("ra&a m"nit am(i# " "!a#i m"m(u!a !ran $oron% &i a'
Didiam!an am&ai !"dua #a&i an t"r&i a' d"n%an (ai!+a i# "n%amatan
La&i an air di&inda'!an !" Er#"nm"-"rDitam(a' 1 mL +2SO4 2 MDitam(a' 1 mL #arutan !an.i 0,2/Dititra i d"n%an #arutan Na2S2O3 0,01 M am&ai arna (iru t"&at 'i#an%
+a i# "n%amatan
10 mL Larutan iod 0,1 M
Ditam(a' !" da#am Er#"nm"-"rDitam(a' 1mL +2SO4 2 MDitam(a' 1 mL #arutan !an.i 0,2/Dititra i d"n%an #arutan Na2S2O3 0,01 M am&ai arna (iru t"&at 'i#an%Diu#an%i "(an-a! 3 !a#i
+a i# "n%amatan
KOEFISIEN DISTRIBUSI IOD
Ba#an
:arutan iodium 0,01! 10 m:Air *a
-
8/18/2019 FIX IOD
5/22
10 mL #arutan Iodium 0,1 M
+a i# &"n%amatan
+a i# &"n%amatan
KOEFISIEN DISTRIBUSI IOD
1. Iodium
larutan
ber arna
kunin"ke%oklatan
Kloroform
larutan tidak
ber arna
:arutan kan'i
0,2= larutan
tidak ber arna
a 2 2> 3
larutan tidak
ber arna
/ 2 > 4 larutan
tidak ber arna
Iodium ?
kloroform
larutan
ber arnakunin"
ke%oklatan
Diko%ok
terbentuk 2
lapisan, atas
ber arna
kunin"
ke%oklatan,
ba a# ber arna
un"u
:apisan atas ?
/ 2 > 4 larutan
ber arna
kunin"
:apisan atas ?
/ 2 > 4 ? larutan
kan'i 0,2=
larutan
ber arna #i'au
ke#itaman
Dititrasi den"an
a 2 2> 3
larutan tidak
ber arna
@1 3 m:
@2 2, m:
@3 3 m:
I2 ? l )
2 2> 32)
2e )
I2 ? 2e)
2 2> 32)
? 2I )
dimasukkan kedalam %oro# pisa#
)ditamba#kan m: kloroform
)diko%ok beberapa menit sambilsesekali membuka kran %oron"
pisa#
)didiamakan sampai kedua lapisanterpisa# den"an baik
lapisan air dipinda#kan ke$rlenme(er
)ditamba# 2 m: / 2 > 4
)ditamba# 1 m: larutan kan'i 0,2=
)dititrasi den"an larutan a 2 2> 3 0,01! sampai arna biru tepat#ilan"
)diulan"i seban(ak 3 kali
-
8/18/2019 FIX IOD
6/22
10 mL #arutan Iodium 0,1 M
+a i# &"n%amatan
KOEFISIEN DISTRIBUSI IOD
2. :arutan Blanko Iodium
larutan
ber arna
kunin"
ke%oklatan
Kloroform larutan tidak
ber arna
:arutan kan'i
0,2= larutan
tidak ber arna
a 2 2> 3
larutan tidak
ber arna
Iodoform ?
/ 2 > 4 larutan
ber arna
kunin"
ke%oklatan
Iodoform ?/ 2 > 4 ? larutan
kan'i 0,2=
larutan
ber arna #i'au
ke#itaman
Dititrasi den"an
a 2 2> 3
larutan tidak
dimasukkan kedalam erlenme(er
)ditamba# 2 m: / 2 > 4
)ditamba# 1 m: larutan kan'i 0,2=
)dititrasi den"an larutan a 2 2> 3 0,01! sampai arna biru tepat#ilan"
)diulan i seban ak 3 kali
-
8/18/2019 FIX IOD
7/22
KOEFISIEN DISTRIBUSI IOD
/ 2 > 4 larutan
tidak ber arna
ber arna
@1 13 m:
@2 12, m:
@3 12, m:
-
8/18/2019 FIX IOD
8/22
I . +nalisis dan -e"ba'asan
u'uan dari per%obaan ini adala# untuk men"ektraksi iodium ke dalam pelarut
or"anik dan men"#itun" konstanta distribusi *K D+ iodium. &er%obaan ini dilakukan den"an%ara men"en%erkan 10 ml larutan iodin 0,1 ! (an" ber arna kunin" ke%oklatan den"an
a 4 2! tersebut (aitu seba"ai men(an""a larutan a"ar tetap
asam. &/ ini diperta#ankan asam den"an tu'uan a"ar saat dititrasi den"an natrium tiosulfat
tidak ter'adi oksidasi se%ara parsial men"#asilkan sulfat. Kemudian ditamba#kan la"i larutan
kan'i 0,2 = seban(ak 1 m: berupa larutan tidak ber arna se#in""a di#asilkan peruba#an
arna larutan dari kunin" beruba# men'adi #i'au ke#itaman. Warna #i'au ke#itaman tersebut
disebabkan karena I 2 terta#an pada lapisan )am(lose pada larutan kan'i, se#in""a tampak
larutan ber arna #i'au ke#itaman. Cun"si penamba#an kan'i tersebut adala# seba"ai
indikator sebelum dilakukann(a titrasi. Kemudian dititrasi larutan tersebut den"an a 2 2> 3
0,01 ! berupa larutan tidak ber arna. :arutan tersebut dititrasi sampai di#asilkan larutan(an" tidak ber arna . &er%obaan tersebut dilakukan seban(ak 3 kali. Dari #asil pen"amatan
diperole# data olume a 2 2> 3 0,01 ! (an" di"unakan untuk titrasi seban(ak
itrasi ke ) @olume a 2 2> 3
0,01 !
1 13 m:
2 12, m:
3 12, m:
Eeaksi (an" ter'adi pada per%obaan kali ini (aitu
-
8/18/2019 FIX IOD
9/22
Eeduksi I 2 ? 2e → 2I )
>ksidasi 2 2> 32) 4> 62) ? 2e )
Eeaksi keseluru#an I 2 ? 2 2> 32)→ 2I ) ? 4> 62)
e#in""a den"an per#itun"an men""unakan persamaan
!olek I 2 7 !olek 2> 32)
!olek I 2 7 F @
Diperole# rata rata mol I 2 mula)mula sebesar 0,12 3 mmol.
elan'utn(a dilakukan ekstraksi iodium. $kstraksi dilakukan den"an %ara, larutan
iodium 0,1 ! dimasukkan kedalam %oron" pemisa# seban(ak 10 ml dan ditamba#kan
den"an m: kloroform berupa larutan tidak ber arna. e#in""a di#asilkan larutan
ber arna kunin" ke%oklatan. Kemudian kedua larutan tersebut diko%ok beberapa menit
men""unakan %oron" pemisa# sambil sesekali membuka kran pada %oron" pemisa# a"ar "as
(an" di#asilkan dapat keluar. etela# diamati kedua larutan tersebut akan memisa#
kemudian didiamkan beberapa saat a"ar kedua larutan tersebut benar benar memisa#.
Di#asilkan 2 larutan (an" berpisa# antara fasa or"anik dan fasa air berupa larutan ber arna
kunin" ke%oklatan pada lapisan atas dan ber arna un"u pada lapisan ba a#. :apisan un"u
tersebut merupakan iodium (an" masuk kedalam kloroform, massa 'enis kloroform lebi#
besar daripada massa 'enis air, maka kloroform berada pada lapisan ba"ian ba a#. Cun"si
penamba#an kloroform tersebut untuk men"ektraksi iodium, karena iodium merupakan
pelarut or"anik (an" tidak ber%ampur den"an pelarut anor"anik *air+, se#in""a den"an
adan(a interaksi antara iodium dalam pelarut anor"anik *larutan iodum dalam air+ den"an
pelarut or"anik * larutan kloroform+ seba"ian iodium akan terdistribusi ke dalam pelarut
or"anik. &ada saat pen"o%okan di#asilkan "as klor (an" teramati saat kran %oron" pisa#
dibuka terdapat "as (an" keluar . Eeaksi (an" ter'adi
I2*a 4 2! seban(ak
-
8/18/2019 FIX IOD
10/22
1 m: berupa larutan tidak ber arna. e#in""a di#asilkan larutan ber arna kunin". Cun"si
penamba#an larutan / 2 > 4 2! tersebut (aitu seba"ai men(an""a larutan a"ar tetap
asam. &/ ini diperta#ankan asam den"an tu'uan a"ar saat dititrasi den"an natrium tiosulfat
tidak ter'adi oksidasi se%ara parsial men"#asilkan sulfat. Kemudian ditamba#kan la"i larutan
kan'i 0,2 = seban(ak 1 m: berupa larutan tidak ber arna se#in""a di#asilkan peruba#an
arna larutan dari kunin" beruba# men'adi #i'au ke#itaman. Warna #i'au ke#itaman tersebut
disebabkan karena I 2 terta#an pada lapisan )am(lose pada larutan kan'i, se#in""a tampak
larutan ber arna #i'au ke#itaman. Cun"si penamba#an kan'i tersebut adala# seba"ai
indikator sebelum dilakukann(a titrasi. Kemudian dititrasi larutan tersebut den"an a 2 2> 3
0,01 ! berupa larutan tidak ber arna. :arutan tersebut dititrasi sampai di#asilkan larutan
(an" tidak ber arna . I 2 akan tereduksi saat direaksikan den"an tiosulfat, se#in""a titik ak#ir
titrasi adala# titik saat I 2 tela# tereduksi men'adi I ) (aitu saat larutan ini tidak ber arnakarena tidak terdapat I 2. itrasi dan ektrasi ini dilakuakan seban(ak 3 kali, se#in""a
ketepatan dalam menentukan I 2 (an" terdistribusi dalam pelarut or"anik lebi# tepat. Dari
#asil pen"amatan diperole# data olume a 2 2> 3 0,01 ! (an" di"unakan untuk titrasi
seban(ak
itrasi ke ) @olume a 2 2> 3
0,01 !
1 3 m:
2 2, m:
3 3 m:
Eeaksi (an" ter'adi pada per%obaan kali ini (aitu
Eeduksi I 2 ? 2e → 2I )
>ksidasi 2 2> 32) 4> 62) ? 2e )
Eeaksi keseluru#an I 2 ? 2 2> 32)→ 2I ) ? 4> 62)
-
8/18/2019 FIX IOD
11/22
e#in""a den"an per#itun"an men""unakan persamaan
!olek I 2 7 !olek 2> 32)
!olek I 2 7 F @
Diperole# rata rata mol I 2 Ak#ir sebesar 0,02H33 mmol.
Den"an men"ukur iodium sisa dalam pelarut anor"anik den"an %ara dititrasi
den"an natrium tiosulfat dapat ditentukan ban(akn(a iodium (an" masuk ke dalam pelarut
or"anikn(a, den"an per#itun"an
K D 7[ I 2 ]organik
[ I 2 ]air
Den"an per#itun"an diperole# mol I 2 terekstrak den"an men"uran"i mol I 2 a al
den"an mol I 2 (an" tersisa pada pelarut anor"anik diperole# mol I 2 (an" terektrak sebesar
0,12 3)0,02H33 7 0,0H H mmol.
Dapat di#itun" nilai K D den"an persamaan matematis
K D 7[ I 2 ]organik
[ I 2 ]air
7
0,098975 mL
0,0293310 mL
7 6, 4
e#in""a diperole# nilai *K D+ Iod diperole# sebesar 6, 4 .
e%ara teori, nilai K D iod sebesar 10, tetapi karena dalam per%obaan ini pen"o%okan (an"
dilakukan belum maksimal, se#in""a masi# ban(ak I 2 (an" tidak terektrak, (an"
men"akibatkan lebi# ban(kan(a sisa I 2 pada pelarut anor"anik. elain itu karena kuran"
tepatn(a titrasi, se#in""a titik ak#ir titrasi terle atkan 'au#.
-
8/18/2019 FIX IOD
12/22
. esi"pulanDari per%obaan (an" tela# dilakukan dapat disimpulkan ba# a 1. Iodium dapat diekstraksi den"an %ara menamba#kan pelarut or"anik berupa
larutan kloroform.2. Diperole# nilai K D iod sebesar 6, 4
I. Ja0aban -ertan aan1. +pa perbedaan D dan D
oe(isien Distribusi ) D* men(atakan perbandin"an konsentrasi at terlarut dalam fase
air dan fase or"anik saat tidak ada interaksi antara at terlarut dan pelarutn(a. KD
di"unakan 'ika solut tidak terionisasi dalam sala# satu pelarut, solut tidak berasosiasi
dalm satu pelarut, dan at terlarut tidak dapat bereaksi dalam sala# satu pelarut.
e%ara matematis KD din(atakan den"an
K D 7konsentrasisolut dalamfasaoganik
konsentrasisolut dalam fasaair
edan"kan angka banding distribusi )D* adala# perbandin"an konsentrasi total at
terlarut dalam pelarut or"anik *fasa or"anik+ dan pelarut air *fasa air+ pada su#u dan
tekanan (an" tidak konstan, melainkan dipen"aru#i ole# p/ fasa air atau saat at terlarut
berinteraksi den"an pelarutn(a.e%ara matematis D din(atakan den"an
D 7konsentrasitotal zat ter larut dalam fasa oganik
konsentrasi total zat terlarut dalamfasaair
2. ,ila"ana 'arga D sa"a dengan D/ar"a KD 7 D bila berada pada kondisi ideal dan tidak ter'adi interaksi asosiasi, disosiasi
atau polimerisasi.!. ,agai"ana "encari 'arga D untuk asa" le"a' H, ang dapat "engala"i
di"erisasi dala" suatu pelarut organikH, ⇄ H 3 3 , 4
D7
− ¿B¿
¿[ HB]a +¿¿
[ HB]o¿
5555555.. persamaan *1+
K D/B 7[ HB]o[ HB]a 555.................. persamaan *2+
-
8/18/2019 FIX IOD
13/22
K a 7
+ ¿ H ¿
¿− ¿B¿
¿
¿a¿¿¿¿
5555555 persamaan *3+
Dari persamaan 3 dapat dituliskan− ¿B¿
¿+ ¿ H ¿
¿¿¿¿¿
5555555 persamaan *4+
Dari persamaan 4 disubstitusikan ke dalam persamaan 1 akan diperole#
D 7
+ ¿ H ¿
¿¿ a¿
+ ¿ H ¿
¿¿
1 + K a¿
¿¿
[ HB]a + K a[ HB]a
¿[ HB]o
¿
55555. persamaan * +
Bila persamaan 2 disubstitusikan ke dalam persamaan akan diperole# persamaan
seba"ai berikut
-
8/18/2019 FIX IOD
14/22
D 7
+¿ H ¿
¿¿ a¿¿
1 + K a¿ K DHB
¿
#. ,agai"ana "encari 'ubungan antara D dan D untuk basa le"a' H, ang dapat
terionisasi dala" pelarut air dan tidak bereaksi dala" pelarut organik
/B
K D/A *o+k *a+
/ 2> ? /B J B ? ? >/ )
etapan kesetimban"an (an" ter'adi dalam reaksi ini adala#
+¿+OH − ¿f (a)[BOH ]→ B ¿[BOH ]af (o)
¿
K D= [BOH ]o[BOH ]a+ ¿B¿
¿− ¿
OH ¿
¿¿a¿¿¿
Kb= ¿
-
8/18/2019 FIX IOD
15/22
− ¿OH ¿
¿¿a¿¿
+¿= Kb. ¿B¿
− ¿OH ¿
¿¿a¿¿
[BOH ]a + Kb .[BOH ]a
¿
D=[BOH ]o
¿
1 +
K bOH − ¿
¿ K D
¿
$. ,uktikan ba'0a dengan ekstraksi berganda akan "eng'asilkan persen 5at
terekstrak lebi' besar daripada 1 kali ekstraksi6
Berdasarkan per%obaan (an" kami lakukan, didapatkan K D *or" %air+ sebesar ,3 dan
olume kloroform m: serta olume air sebesar 10 m:. #itun" persentase at terlarut
(an" diekstraksi dari dalam 10 m: air ole# m: kloroform bila
a. Kloroform di"unakan semuan(a sekali"us *satu kali ekstraksi+ b. m: kloroform diba"i men'adi porsi 1 m: (an" di"unakan satu setela# (an"
lain.
8a ab
a. !en""unakan satu kali ekstraksi
f aq =[ V aqV aq + K D A V org ]n
f aq = [ 1010 +7,375 × 5 ]1
-
8/18/2019 FIX IOD
16/22
f aq = 0,2133
f 0 rg = 1 − 0,2133 = 0,7867
yang terekstraksi = 0,7867 × 100 = 78,67
b. !en""unakan ekstraksi ber"anda
f aq=[ V aqV aq + K D A V org ]n
f aq = [ 1010 +7,375 × 1 ]5
f aq = 0,0631
f 0= 1− 0,0631 = 0,9369
yang terekstraksi = 0,9369 × 100 =93,69
Berdasarkan per#itun"an diatas, = (an" terekstraksi den"an ekstraksi ber"anda
lebi# besar dibandin" = (an" terekstraksi den"an 1 kali ekstraksi *
93,69 > 78,67 ¿ .Den"an demikian terbukti ba# a ekstraksi ber"anda lebi#
ban(ak men"#asilkan = terekstraksi.
-
8/18/2019 FIX IOD
17/22
Da(tar -ustaka
etiarso, &irim, dkk. 2016. Panduan Praktikum Kimia Analitik II (DDPK). uraba(a
-ni ersitas e"eri uraba(a.e#la, ;. 1H H. Vogel: Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Edisi Kelima . er'ema#an ole# Ir. :. etiono dan Dr. A. /ad(ana &ud'aatmaka.
1H . 8akarta & . Kalman !edia &ustaka.
-nder ood, A. :. dkk. 1H 6. Analisis Kimia Kuantitatif. $disi Keenam. 8akarta $rlan""a.
uraba(a, 21 April 2016
!en"eta#ui,
Dosen Asistan &embimbin" &raktikan,
*.........................................+ *....................................+
-
8/18/2019 FIX IOD
18/22
II. 7a"piran -er'itungan
1. 8enentukan onsentrasi +0al IodDiketa#ui ! a 2 2> 3 7 0,01 !
@olumeI 2 7 10 m:@1 a 2 2> 3 7 13 m:@2 a 2 2> 3) 7 12, m:@3 a 2 2> 3 7 12, m:
Ditan(a LI2M a al N
8a ab
Titrasi I!olek I 2 7 !olek 2> 32)
!olek I 2 7 F @!olek I 2 7 0,01 F 13 m:!olek I 2 7 0,13
Titrasi II!olek I 2 7 !olek 2> 32)
!olek I 2 7 F @!olek I 2 7 0,01 F 12, m:!olek I 2 7 0,12
Titrasi III!olek I 2 7 !olek 2> 32)
!olek I 2 7 F @!olek I 2 7 0,01 F 12, m:!olek I 2 7 0,12
-
8/18/2019 FIX IOD
19/22
[ I 2 ]a alrata − rata = 0,13 +0,128 +0,1273
7 0,12 3
2. 8enentukan konsentrasi Iod sisa dan DDiketa#ui ! a 2 2> 3 7 0,01 !
@olumeI 2 7 10 m:@1 a 2 2> 3 7 13 m:@2 a 2 2> 3) 7 12, m:@3 a 2 2> 3 7 12, m:
Ditan(a LI2M a al N
8a ab
Titrasi I!olek I 2 7 !olek 2> 32)
!olek I 2 7 F @
!olek I 2 7 0,01 F 3 m:!olek I 2 7 0,03
Titrasi II!olek I 2 7 !olek 2> 32)
!olek I 2 7 F @!olek I 2 7 0,01 F 2, m:!olek I 2 7 0,02
Titrasi III!olek I 2 7 !olek 2> 32)
!olek I 2 7 F @!olek I 2 7 0,01 F 3 m:
!olek I 2 7 0,03
[ I 2 ]ak!ir rata − rata = 0,03 +0,028 +0,033
7 0,02H33
-
8/18/2019 FIX IOD
20/22
• !mol I 2 dalam lapisan or"anik 7 mmol I 2 a al O mmol I 2 sisa 7 0,12 3mmol O 0,02H33 mmol 7 0,0H H mmol
K D 7[ I 2 ]organik
[ I 2 ]air
7
0,09897 mmol5 mL
0,02933 mmol10 mL
7 6, 4
8adi #ar"a koefisien distribusi *K D+ Iod diperole# sebesar 6, 4
III. 7a"piran 9a"bar
o ;ambar Keteran"an
-
8/18/2019 FIX IOD
21/22
1. Alat (an" di"unakan
1. oron" pisa# 100 m:2. $rlenme(er 3 bua#3. ;elas kimia 1 bua#4. ;elas ukur 10 m:
. :abu ukur 100 m:6. &ipet "ondok 10 m:
2. Diambil larutan I 2 0,1 ! 10 m:
3. Dimasukkan kedalam %oron" pisa#
4. Ditamba#kan m: kloroform
-
8/18/2019 FIX IOD
22/22
. Diko%ok sesekali membuka keran
pada %oron" terpisa#, sampai kedua
lapisan terpisa# den"an baik.
6. etela# diko%ok larutan terbentuk 2
lapisan, lapisan atas ber arna kunin"
ke%oklatan dan lapian ba a#
ber arna un"u.