fixxxxxjawaban pemicu - raraf

4
1. Dengan menggunakan teknik potensiometri langsung, anda memperoleh data potensial dari sampel dan larutan standar. Bila hasil kurva kalibrasi E terhadap log konsentrasi adalah seperti pada Gambar 1. Bagaimana anda menentukan konsentrasi fluoride dalam sampel ? Apakah elektroda telah bekerja dengan baik dalam sistem tersebut? Jawab : Teknik potensiometri menggunakan perbandingan beda potensial suatu sel yang mengandung elektroda indikator pada larutan analit dengan potensial dengan potensialnya ketika dilarutkan pada satu atau lebih larutan standar dari analit yang telah diketahui konsentrasinya. Potensiometri langsung juga dapat langsung digunakan pada aplikasinya yang menggunakan data analitikal yang kontinu. Pada metode kalibrasi elektroda, K ditentukan dengan mengukur E cell untuk satu atau lebih larutan standar dari pX atau pA yang telah diketahui. Kemudian dibuat asumsi bahwa K tidak berubah ketika larutan standar diganti dengan larutan analit. Untuk menentukan konsentrasi suatu analit, kita memerlukan data koefisien aktivitas analit. Koefisien aktivitas jarang tersedia karena kekuatan ionik suatu larutan biasanya tidak diketahui atau, jika diketahui, terlalu besar sehingga tidak dapat diaplikasikan dalam persamaan Debye-Hückel ( log γ x = 0.51 Z x 2 μ 1+3.3 α x μ ). Suatu cara lain untuk mengubah pengukuran potensiometri dari aktivitas ke konsentrasi adalah dengan menggunakan kurva kalibrasi empiris. Untuk menggunakan cara ini, komposisi ion dari larutan standar harus sama dengan komposisi larutan analit. Terkadang, menyamakan

Upload: andhika-priotomo-rahardjo

Post on 24-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

asdad

TRANSCRIPT

Page 1: FIXXXXXJawaban Pemicu - RaraF

1. Dengan menggunakan teknik potensiometri langsung, anda memperoleh data potensial dari sampel dan larutan standar. Bila hasil kurva kalibrasi E terhadap log konsentrasi adalah seperti pada Gambar 1. Bagaimana anda menentukan konsentrasi fluoride dalam sampel? Apakah elektroda telah bekerja dengan baik dalam sistem tersebut?

Jawab :Teknik potensiometri menggunakan perbandingan beda potensial suatu sel yang mengandung elektroda indikator pada larutan analit dengan potensial dengan potensialnya ketika dilarutkan pada satu atau lebih larutan standar dari analit yang telah diketahui konsentrasinya. Potensiometri langsung juga dapat langsung digunakan pada aplikasinya yang menggunakan data analitikal yang kontinu.Pada metode kalibrasi elektroda, K ditentukan dengan mengukur Ecell untuk satu atau lebih larutan standar dari pX atau pA yang telah diketahui. Kemudian dibuat asumsi bahwa K tidak berubah ketika larutan standar diganti dengan larutan analit.Untuk menentukan konsentrasi suatu analit, kita memerlukan data koefisien aktivitas analit. Koefisien aktivitas jarang tersedia karena kekuatan ionik suatu larutan biasanya tidak diketahui atau, jika diketahui, terlalu besar sehingga tidak

dapat diaplikasikan dalam persamaan Debye-Hückel (−log γ x=0.51Zx

2 √μ1+3.3α x √μ

).

Suatu cara lain untuk mengubah pengukuran potensiometri dari aktivitas ke konsentrasi adalah dengan menggunakan kurva kalibrasi empiris. Untuk menggunakan cara ini, komposisi ion dari larutan standar harus sama dengan komposisi larutan analit. Terkadang, menyamakan kekuatan ion larutan-larutan standar sulit, terutama untuk senyawa-senyawa kompleks.Ketika konsentrasi elektrolit tidak sesuai yang diharapkan, kita dapat merendam larutan sampel dan larutan standar dengan elektrolit inert berlebih. Cara ini dapat digunakan dalam penentuan potensiometri io fluorida dalam air minum. Dalam menghitung konstentrasi fluorida dalam sampel sesuai dengan Gambar 1 pada pemicu, kita dapat menggunakan persamaan garis untuk kurva kalibrasi.

y=−59.377x+100.59

dimana, y=E (Potensial) dan x=log ¿

Sehingga, E=−59.377 log ¿¿287=−59.377 log ¿¿¿¿

Page 2: FIXXXXXJawaban Pemicu - RaraF

2. Bila digunakan potensiometri dengan metode adisi standar maka kesalahan pengukuran karena adanya kemungkinan pembentukan kompleks ion lain seperti besi III dengan ion florida dapat dihindarkan. Walaupun dengan penggunaan buffer sejenis TISAB pembentukan kompleks ini dapat dicegah. Hasil pengukuran potensial dapat dilihat pada Gambar 2. Bagaimana anda menjelaskan penentuan konsentrasi fluorida pada sampel larutan dengan metode adisi standar? Bandingkan hasil yang diperoleh pada kedua cara diatas.

Jawab :

Metode adisi standar dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi Fluor dalam suatu larutan yang belum diketahui. Pada metode ini, larutan yang mengandung Fluor tersebut dicampur dengan TISAB dan potensialnya diukur. Kemudian, fluoride dalam jumlah tertentu ikut dicampurkan dan potensialnya akan diukur tiap setelah adisi.Untuk kasus diatas, kita dapat mendapatkan hasil konsentrasi dari fluorida dengan menggunakan metode adisi standar menggunakan grafik yang didapatkan dengan menggunakan metode perhitungan least square. Sumbu x yang digunakan merupakan hasil kali dari konsentrasi larutan standar dengan volume larutan standar C0V 0, dan sumbu y merupakan respon instrumennya, yaitu

V std+V 0 .10E std−E a0.0592

i x y x2 y2 xy

1 0 100 0 10000 0

2 100 140 10000 19600 14000

3 200 190 40000 36100 38000

4 300 230 90000 52900 69000

5 400 270 160000 72900 108000

∑ 1000 930 300000 191500 229000

Kemudian, setelah menyusun tabel least square, dapat kita cari nilai gradiennya.

m=n∑ xy−∑x∑ yn∑ x2−(∑x )2

Page 3: FIXXXXXJawaban Pemicu - RaraF

m=5 (229000 )−(1000)(930)5 (300000 )−(1000000)

m=0.43

Nilai konstanta pada kasus di atas dapat ditentukan dengan menggunakan

persamaan Ca=1m

= 10.43

, dan didapatkan nilai Ca=2.3256M .

Jika dibandingkan dengan nilai konstentrasi Fluor pada soal pemicu nomor 9, yaitu ¿, maka dapat dibuat rasio perbandingan sebagai berikut :

¿¿

Hasil perbandingan konsentrasi Fluor dari metode potensiometri langsung dengan konsentrasi Fluor dari metode adisi standar sangat besar. Hal ini berarti bahwa perhitungan konsentrasi suatu ion dengan menggunakan metode potensiometri dan adisi standar sangat berbeda dan memberikan hasil yang jauh berbeda juga.

16. Besar konstanta kesetimbanganUntuk mengetahui besar konstanta kesetimbangan dari suatu reaksi, maka yang dilakukan adalah dengan membagi konsentrasi Eoks dengan konsentrasi Ered. Maka, untuk reaksi

2 A g+¿+Cu⇌2 Ag+Cu2+¿¿ ¿

maka, konstanta kesetimbangannya adalah K eq=¿¿