flowchart persiapan keadaan dan tanggap darurat fix

42
PERAN, FUNGSI, TUGAS, DA TANGGUNG JAWAB DEPARTEMEN SDM No.dokumen : Tanggal : No.Revisi : Halaman : 1. Peran Departemen Sumber Daya Manusia adalah melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection : 1. Persiapan Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya. 2. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat

Upload: mixil-punya-cils

Post on 28-Dec-2015

1.185 views

Category:

Documents


84 download

DESCRIPTION

flowchart

TRANSCRIPT

PERAN, FUNGSI, TUGAS, DA

TANGGUNG JAWAB

DEPARTEMEN SDM

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

1. Peran Departemen Sumber Daya Manusia adalah melakukan persiapan

dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection :

1. Persiapan

Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber

daya manusia dengan menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin

timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan perkiraan /

forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain

sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan

persiapan, yaitu faktor internal seperti jumlah kebutuhan karyawan baru,

struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal

seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain

sebagainya.

2. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment

Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat

pegawai, karyawan, buruh, manajer, atau tenaga kerja baru untuk

memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan. Dalam tahapan ini

diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan /

job description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.

3. Seleksi tenaga kerja / Selection

Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang

tepat dari sekian banyak kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang

perlu dilakukan setelah menerima berkas lamaran adalah melihat daftar

riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian dari cv

pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan

yang gagal memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah

memanggil kandidat terpilih untuk dilakukan ujian test tertulis, wawancara

kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1 Fungsi Manajemen

a. Perencanaan ( planning )

Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif dan

efesien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan secara efektif dalam

membentuk terwujudnya tujuan yang telah ditetapkan.

b. Pengorganisasian ( organizing )

Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengarahkan semua

karyawan dengan menetapakan pembagian kerja, hubungan kerja,

delegasi, wewenang, intergrasi dan koordinasi, melalui

pengorganisasian ini akan membantu terwujudnya tujuan secara

efektif.

c. Pengarahan ( directing )

Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan agar mau

bekerjasama dan bekerja secara efektif dan efesien dalam membantu

tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.

d. Pengendalian ( controlling )

Pengendalian adalah kegiatan semua karyawan agar mentaati

peraturan perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana. Bila terdapat

keselahan atau penyimpangan maka akan dilakukan kegiatan

perbaikan dan penyempurnaan.

2.2 Fungsi Operasional

a. Pengadaan tenaga kerja ( SDM ).

Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan dan orientasi

dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan

kebutuhan perusahaan.

b. Pengembangan

Pengembangan adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis

dan konsetual, dan moral melalui pendidikan dan pelatihan.

c. Kompensasi

Kompensasi adalah pemberian imbalan jasa dan balas jasa perusahaan

terhadap jasa –jasa yang telah diberikan tenaga kerja bagi perusahaan.

d. Pengintegrasian

Pengintegrasian adalah kegiatan yang mengikat tenaga kerja manusia

ke dalam perusahaan. Integrasi bertujuan untuk kepentingan

perusahaan dan kepentingan karyawan, hal ini dilakukan karena

adanya kepetingan bersama perusahaan yang berbeda tetapi harus

diwujudkan dalam sebuah kepentingan dan tujuan organisasi

perusahaan.

e. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk

memelihara atau meningkatakan kondisi fisik, mental dan loyalitas

karyawan agar mereka mau bekerjasama sampai pensiun.

f. Pemutusan hubungan kerja

Perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja dikarenakan

karwayan tersebut tidak mungkin untuk dibina dan dimanfaatkan oleh

perusahaan sehingga perusahaan menetapkan keputusan untuk

melakukan pemutusan hubungan kerja.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Departemen Sumber Daya Manusia

3.1 Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation

Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus

menguasai pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk

itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja yang ada dapat lebih

menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan

kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi

karyawan menjadi sangat penting mulai dari karyawan pada tingkat

rendah maupun yang tinggi.

3.2 Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and

protection

Kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur

dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting

dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada

lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang

ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau

pun dapat menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan.

Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar dapat melaksanakan

pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja

tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau

imbalan yang diberikan bermacam-macam jenisnya yang telah

diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.

3.3 Divisi Sumber Daya Manusia berdasarkan Peraturan Direksi Nomor: PD-

11/DIR/2012 tanggal 8 Agustus 2012 Tentang Struktur Organisasi ,

memilik tugas dan tanggungjawab sebagai berikut :

a. Perumusan rencana, kebijakan dan strategi SDM sesuai dengan

arah strategis bisnis perusahaan dan UU

b. Analisis dan evaluasi dalam rangka menentukan tingkat kebutuhan

optimal SDM baik dalam jumlah maupun kualitas

c. Perumusan kebijakan serta metoda pengembangan kompetensi

SDM perusahaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan jangka

pendek maupun panjang

d. Perumusan kerangka dasar program kegiatan pendidikan dan

pelatihan dalam rangka memenuhi kebutuhan perusahaan dan

pengembangan karir

e. Pengembangan sistem kompensasi termasuk remunerasi dan

manfaat yang berorientasi kepada prestasi dan kontribusi

f. Perumusan prosedur pengelolaan SDM antara lain meliputi

penerimaan karyawan, penempatan, pengangkatan, orientasi,

penilaian, pengembangan karir, hubungan karyawan, mutasi,

penugasan diluar perusahaan, tenaga outsourching baik langsung

maupun pihak ketiga.

g. Pengelolaan database dan informasi karyawan

h. Pengelolaan kegiatan Hubungan Industrial Perusahaan, yang

meliputi penyelesaian Isu-Isu ketenagakerjaan, evaluasi Perjanjian

Kerja Bersama (PKB) dan peraturan pelaksanaan (SKD) dari PKB

dan penyelesaian perselisihan ketenagakerjaan

i. Pencapaian kinerja di unit kerjanya

j. Penyusunan laporan unit kerja

k. Penyusunan RKA, POA, dan evaluasi SOP unit kerja

l. Penyelesaian tindak lanjut temuan audit internal maupun eksternal

di lingkungan unit kerjanya

m. Pembinaan dan peningkatan mutu karyawan di lingkungan unit

kerjanya

MANUAL BOOK

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

4.4.6 Pengendalian Operasional

Organisasi harus mengidentifikasi dan merencanakan operasi yang terkait dengan

aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi. Sesuai dengan kebijakan,

tujuan dan sasaran lingkungan agar operasi tersebut dilaksanaanpada kondisi

tertentu, dengan:

a) Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk

mengendalikan situasiyang tidak sesuai dengan kebijakan, tujuan dan

sasaran lingkungan apabila prosedur tersebut tidak ada; dan

b) Menetapkan kriteria operasi dalam prosedur; dan

c) Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang terkait dengan

aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi pada barang dan jasa

yang digunakan oleh organisasi serta mengkomunikasikan prosedur dan

persyaratan yang berlaku kepada pemasok, termasuk kontraktor.

4.4.7 Kesiagaan dan tanggap darurat

Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur

untuk mengidentifikasi potensi situasi darurat dan kecelakaan, yang dapat

menimbulkan dampak lingkungan serta bagaimana organisasi akan

menanggapinya

Organisasi harus melakuka tindakan terhadap situasi darurat dan

kecelakaan yng terjadi serta mencegah atau mengatasi dampak lingkungan negatif

yang ditimbulkan.

Organisasi harus meninjau prosedur kesiagaan dan tanggap darurat secara

berkala apabila diperlukan organisasi menyempurnakan prosedur tersebut,

khususnya setelah terjadi kecelakaan dan situasi darurat.

Organisasi juga harus menguji prosedur tersebut secara berkala apabila

dapat dilaksanakan.

FLOWCHART PERSIAPAN KEADAAN DAN TANGGAP DARURAT

SURVEI POTENSI SITUASI

DARURAT

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

Mulai

Mengidentifikasi potensi situasi darurat yang menimbulkan dampak lingkungan

Menentukan tindakan pencegahan situasi darurat yang menimbulkan dampak

Membuat prosedur tanggap darurat

Menguji prosedur tanggap darurat

Review, revisi prosedur tanggap darurat

Selesai

Situasi darurat

Melakukan tindakan tanggap darurat

Evaluasi tindakan darurat

PROSEDUR PENGENDALIAN

TANGGAP DARURAT

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

PROSEDUR PENGENDALIAN TANGGAP

DARURAT

Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

TTD TTD TTD

Devisi sumber Daya

Manusia

Management

RepresentativePresiden direktur

1. TUJUAN

1.1 Untuk menjelaskan mekanisme pengendalian tanggap darurat, supaya jika

terjadi keadaan darurst maka korban atau kerugian dapat diminimalkan

atau bahkan dihilangkan sama sekali

1.2 Sebagai panduan departemen terkait untuk melakukan pengendalian

tanggap darurat

2. RUANG LINGKUP

1.1 Prosedur ini berlaku untuk semua keadaan darurat yang berpotensi terjadi

di PT. Rahardi Ceria Chemical.

1.2 Prosedur ini berlaku dalam ruang lingkup penerapan system manajemen

mutu (SMM) dan system manjemen keselamatan dan kesehatan kerja

(SMK3) di PT. Rahardi Ceria Chemical.

2. REFERENSI

2.1 Standart OHSAS 18001:2007

2.2 Standart ISO 9001 : 2008

3. DEFINISI

3.1 Keadaaan Darurat adalah suatu kejadian, kondisi, atau peristiwa yang

akan membahayakan kesehatan/keselamatan karyawan dan masyarakat,

dan atau mengganggu/merusak fungsi lingkungan, dan atau menganggu

keberlangsungan operasional pabrik, dimana bila terjadi keadaan tersebut

harus dilakukan tindakan pengendalian dan penanggulangan sesegera

mungkin.

3.2 Evakuasi adalah meningalkan tempat kerja atau tempat tinggal ke tempat

lain yang dianggap aman untuk menyelamatkan diri.

3.3 Tim Kesiagaan Darurat (Emergency Team) adalah tim khusus yang

mempunyai keahlian dan kemampuan untuk mengendalikan dan

menanggulangi setiap keadaan darurat serta mampu memberikan

pertolongan pertama (P3K).

4. TANGGUNG JAWAB

4.1 Management Representative – MR

4.2 Semua Departemen Terkait

4.3 Panitia Pembina K3

4.4 Divisi SDM

5. PROSES

5.1 Jenis tanggap darurat yang dicakup dalam penerapan (SMK3) di

perusahaan adalah:

5.1.1 Kebakaran;

5.1.2 Gempa bumi;

5.1.3 Banjir;

5.1.4 Pekerja mengalami insiden

5.1.5 Insiden terhadap bahan imia berbahaya dan beracun;

5.2 Jika terjadi keadaan darurat dan terjadi insiden pada pekerja dan atau

terhadap bahan berbahya dan beracun, maka akan dilakukan:

5.2.1 Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dan/atau;

5.2.2 Medical evacuation (medivac) ke rumah sakit/ klinik/ puskesmas

terdekat;

5.2.3 Penangulangan terhadap bahan berbahaya dan beracun.

5.3 Jika terjadi keadaan tanggap darurat, maka pihak eksternal yang dihubungi

adalah;

6.3.1 Dinas pemadaman kebakaran 123

6.3.2 Rumah sakit Mitra Surabaya 031-491-055

6.3.3 Ambulance 115

6.3.4 Kepolisian 122

5.4 Perencanaan

5.4.1 Bagian tekait harus melakukan identifikasi potensi keadaan darurat

yang mungkin timbul di area masing-masing.

5.4.2 Tim Tanggap Darurat membuat perencanaan terkait dengan potesi

keadaan darurat yang mungkin timbul dalam bentuk pedoman untuk

etiap keadaan darurat yang mungkin terjadi, tim keadaan darurat

dengan pembagian tugas masing-masing bagian, daftar telepon

penting, peta evakuasi.

5.4.3 Tim Tanggap Darurat brsama dengan pihak terkait melakukan

sosialisasi perencanaan yang sudah dibuat kepada semua karyawan

dan konraktor sesuai prosedur komunikasi internal dan eksternal dan

prosedur partisipasi dan konsultasi.

5.5 Simulasi dan Driil

5.5.1 Tim Tanggap Darurat membuat jadwal simulasi dan Driil terkait

dengan keadaan darurat. Jadwal ini harus dibuat setiap 1 tahun

sekali.

5.5.2 Tim Tanggap Darurat dan Security melakuakan simulasi dan Driil

sesuai jadwal yang telah dibuat.

5.5.3 Koordinator Tim Tanggap Darurat bersama Divisi SDM melakukan

evaluasi terhadap pelaksnaan simulasi dan driil yang telah dilakukan

dan mencatat hasilnya dalam Form Evaluasi Simulasi dan Driil

Keadaan Darurat.

5.6 Penanganan Keadaan Darurat

5.6.1 Setiap orang yang berada diarea perusahaan melaporkan kondisis

yang berpotensi menimbulkan keadaan darurat yang terjadi kepada

Tim penanganan keadaan darurat.

5.6.2 Tim Tanggap Darurat harus melakukan penaganan keadaan darurat.

5.6.3 Apabila kondisi tidak bisa ditanggulangi oleh pihak internal, lakukan

kordinasi dengan pihak terkait dengan segera menghubunginya

sesuai daftar nomor telepon penting yang ada.

5.7 Investigasi dan Pemuliahan Kondisi

5.7.1 Security melakukan pengamanan terhadap area kejadian dengan

memasang pembatas sehingga orang yang tidak berkepentingan tidak

masuk area tersebut.

5.7.2 Devisi SDM dan departemen terkait harus melakukan investigasi

terhadap keadaan darurat yang terjadi pada kurun waktu maksimal

1x24 jam. Hasil investigasi diluangkan Form Laporan Insiden.

5.7.3 Dokumentasi hasil aktifitas tersebut diatas sesuai dengan Prosedur

Pengendalian catatan

5.8 Dokumen Kontrol menyimpn dan mendistribusikan dokumen dengan

menggunakan Form Tanda Terima Dokumen.

6. LAMPIRAN

6.1 Form Identifikasi Potensi Keadaan Darurat.

6.2 Form Daftar Instansi Berwenang dalam Keadaan Darurat

6.3 Form Evaluasi Simulasi dan Driil Keadaan Darurat.

6.4 Form Laporan Insiden

6.5 Form laporan dan evaluasi keadaan darurat

6.6 Instruksi kerja evakuasi tanggap darurat

6.7 Kesiapan dan tanggap darurat

6.8 Kesiapan dan tanggap darurat kebakaran

6.9 Kesiapan dan tanggap darurat gempa bumi

6.10 Kesiapan dan tanggap darurat Huru hara

6.11 Kesiapan dan tanggap darurat banjir

6.12 Kesiapan dan tanggap darurat ancaman bom

6.13 Kesiapan dan tanggap darurat cedera parah

6.14 Kesiapan dan tanggap darurat tumpahan minyak

6.15 Struktur organisasi kesianggaan dan tanggap darurat

7. KETETAPAN DAN REVISI

No.Revisi Tanggal Revisi Item revisi Disusun oleh :

6.1 Formulir Identifikasi Potensi Keadaan Darurat

SURVEI POTENSI SITUASI

DARURAT

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

No. LOKASIPOTENSI SITUASI

DARURAT

USULAN TINDAKAN

PENCEGAHAN SIUASI

DARURAT

6.2 Formulir Daftar Instansi Berwenang dalam Keadaan Darurat

DAFTAR INSTANSI YANG

BERWENANG DALAM SITUASI

DARURAT

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

NO.SITUASI

DARURAT

INSTANSI BERWENANG YANG DIHUBUNGI

INSTANSI ALAMAT TELEPON FAX/MAIL

6.6 INSTRUKSI KERJA EVAKUASI KEADAAN DARURAT

INSTRUKSI KERJA

EVAKUASI TANGGAP

DARURAT

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

Tahap Persiapan

1. Pastikan di sekitar tempat bekerja tidak ada benda yang menghalangi untuk evakuasi.

2. Pastikan letak dan besar sumber api yang ada.3. Tentukan sikap apakah api bisa dilakukan

pemadaman dengan sarana terdekat yang dimiliki dan anda dapat melakukaknnya.

4. Kendalikan emosi diri yang dapat menimbulkan akibat fatal karena kepanikan.

5. Informasikan dengan rekan terdekat dengan singkat tentang situasi yang terjadi dan persiapkan evakuasi.

6. Pastikan tidak ada barang yang anda bawa sehingga mengganggu langkah evakuasi anda.

Evakuasi

8. Berlarilah ke arah pintu darurat yang terdekat dengan lokasi dimana anda berada dengan teratur segera setelah memastikan anda harus menyelamatkan diri.

9. Pastikan jagan sampai menimbulkan kegusaran dan saling berebut yang dapat menghambat evakuasi. Arah kan langkah anda ke tempat konsolidasi.

Tahap Konsolidasi

1. Berkumpulah dengan rekan anda yang berada dalam satu lokasi kerja di tempat konsolidasi.

2. Periksalah apakah teman terdekat di tempat kerja sudah terlihat oleh anda.

3. Jika tidak ada laporkan pada pimpinan anda di lokasi yang ada di tempat itu.

4. Lakukan tindakan pertolongan pertama jika ada korban dan segera menghubungi petugas medis yang ada.

Standar pengetahuan yang dimiliki karyawan

1. Setiap karyawan wajib mengetahui peta evakuasi, peta letak hidrant dan APAR yang telah disebarkan oleh bagian umum.

2. Setiap karyawan wajib mengetahui maksud tanda-tanda emergency yang lazim, dipasang dan telah diberitahukan.

3. Karyawan harus mengetahui denah dan arah lokasi ditempat ia bekerja.

4. Karyawan harus mengetahui posisi di dalam ruang mana saat keadaan darurat terjadi.

HAL - HAL KHUSUS :1. Evakuasi hanya boleh dilakukan setelah dipertimbangkan secara layak dan

diperintahkan oleh yang berhak.2. Instruksi Evakuasi bersifat penting dan terbatas.3. Lakukanlah Evakuasi dengan cepat dan tepat, dan perhatikan tanda-tanda dan jalur

evakuasi4. Lakukan tindakan anda dengan pikiran tenang dan jangan ragu-ragu atau bingung.5. Konsolidasi harus dilakukan agar dapat mengetahui kemungkinan adanya korban

KESIAGAAN DAN TANGGAP

DARURAT

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

6.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat

6.7.1 Ketua Tim Tanggap Darurat yang telah ditunjuk oleh Wakil

Manajemen, bertanggung jawab untuk menyusun rencana kesiagaan

dan tanggap darurat yang berisi informasi yang diperlukan untuk

mengatasi suatu keadaan darurat, sebagai berikut :

a. Pengenalan keadaan darurat : jenis dan prakiraan dampaknya

b. Pengkajian akibat / dampak dan menyiapkan pencegahannya

c. Prosedur penanggulangan keadaan darurat

d. Sistem komunikasi dalam keadaan darurat

e. Personil yang bertanggung jawab

f. Tata cara pemberitahuan keadaan darurat

g. Petunjuk komunikasi : Nama, Instansi, Alamat, Nomor telpon

Pejabat terkait

h. Peta situasi dalam keadaan darurat.

i. Program evakuasi dalam keadaan darurat.

j. Peta daerah aman untuk evakuasi.

k. Peta tempat / titik berkumpul (Assembly point).

l. Pengakhiran keadaan darurat dan tindak lanjut.

m. Program pelatihan keadaan darurat.

6.7.2 Rencana kesiagaan dan tanggap darurat oleh Ketua Tim Tanggap

Darurat didistribusikan ke semua petugas terkait.

6.7.3 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab memberikan pelatihan

kesiagaan dan tanggap darurat terutama pada keadaan darurat yang

paling memungkinkan terjadi di Kantor Pusat atau lokasi pekerjaan /

proyek kepada anggota tim dan karyawan.

6.7.4 Ketua Tim Tanggap Darurat mengantisipasi kejadian-kejadian yang

dapat diklasifikasikan sebagai keadaan tindak darurat, yang paling

mungkin terjadi, antara lain sebagai berikut :

a. Kebakaran atau ledakan

b. Gempa bumi

c. Huru-hara / demonstrasi

d. Banjir

e. Sabotase atau ancaman Bom

f. Cedera parah

g. Tumpahan minyak (B3)

6.7.5 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat gambar /

denah umum yang memperlihatkan tata letak (layout) semua peralatan

kedaruratan, jalur evakuasi, daerah aman dan tempat untuk berkumpul

(Assembly point).

6.7.6 Ketua Tim Tanggap Darurat juga bertanggung jawab untuk menyusun

petunjuk penggunaan peralatan yang berkaitan dengan keaadaan

darurat

6.7.7 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab menjelaskan tata cara

evakuasi dalam keadaan darurat kepada anggota tim.

6.7.8 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab menetapkan

kewenangan dan tanggungjawab petugas yang ditunjuk sebagai

penanggung jawab dalam keadaan darurat sebelum pejabat yang

berkompeten tiba di lokasi mengambil alih tanggung jawab. Semua

pegawai termasuk pengunjung harus mengikuti komando yang

diberikan oleh petugas tersebut. Apabila ada perubahan petugas maka

daftar petugas harus direvisi dan disampaikan ke P2K3 atau Unit K3.

KESIAGAAN DAN TANGGAP

DARURAT KEBAKARAN

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

6.8 Kesiagaan dan Tanggap Darurat Kebakaran

6.8.1 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab untuk memberikan

penjelasan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

menghadapi kondisi darurat akibat kebakaran, serta penjelasan

pencegahan bahaya kebakaran sesuai Instruksi Kerja Pencegahan

Bahaya Kebakaran serta cara penggunaan APAR sesuai dengan

Instruksi Kerja APAR.

6.8.2 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab untuk menyusun

prosedur tindak darurat untuk keadaan kebakaran.

6.8.3 Pegawai atau orang yang pertama kali yang mengetahui / melihat

kebakaran segera mengambil APAR yang terdekat dan berusaha

memadamkan api sambil berteriak memberitahukan kepada karyawan

lainnya untuk segera melaporkan adanya kebakaran kepada Unit LK3

atau petugas yang ditunjuk.

6.8.4 Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab untuk membunyikan

alarm (jika ada) atau tanda bahaya secara terus menerus dengan jeda

disertai dengan pemberitahuan adanya kebakaran melalui pengeras

suara.

6.8.5 Anggota tim yang ditunjuk memberitahukan kepada petugas

pemeliharaan / teknisi untuk memadamkan aliran listrik yang tidak

dibutuhkan.

6.8.6 Anggota tim yang ditunjuk memberitahukan kepada semua pegawai

termasuk tamu atau pengunjung untuk menuju kedaerah yang aman

dengan cara memberikan komando :

a. Tidak boleh Panik

b. Berkumpul bersama-sama membentuk kelompok-kelompok

kecil

c. Tinggalkan tempat kerja sesuai arah peta daerah aman untuk

evakuasi.

d. Jangan terburu-buru sewaktu menuju daerah aman dan sewaktu

menuruni tangga darurat.

6.8.7 Anggota tim yang ditunjuk menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran.

6.8.8 Anggota tim yang ditunjuk menghubungi pejabat PT RCC yang

berkompeten, untuk segera datang ke lokasi kejadian dan mengambil

alih kendali.

6.8.9 Anggota tim yang ditunjuk mengupayakan penyelamatan antara lain

a. Mencari sumber penyebab bahaya dan melakukan tindakan

pengamanan

b. Melokalisir lokasi bahaya

c. Memberikan pertolongan pertama.

6.8.10 Anggota tim yang ditunjuk menghubungi pihak kepolisian dan

Lembaga / Instansi yang terkait sehubungan dengan kebakaran yang

terjadi.

6.8.11 Matriks Tindakan darurat Kebakaran

Tingkat bahaya Tanda Bahaya Instruksi dari Tindakan

Bahaya 1 Kebakaran masih terkendali (mudah dipadamkan)

Teriak kebakaran a. Orang pertama yang

melihat api.b. Melapor kepada

koordinator.c. Koordinator area

melapor kepada PM/SM.

Bahaya 2 Api berkobar susah dipadamkan, tapi masih dapat dikendalikan.

Teriak kebakaran dan lonceng area dibunyikan

Koordinator area / Petugas yang telah ditunjuk

a. Orang pertama yang melihat api segera memadamkannya.

b. Melapor keadaan kebakaran kepada PM/SM & security.

c. Mengkoordinir anggota P2K setempat pemadaman

d. Security memulai mengadakan pengamanan area.

e. Minta bantuan anggota P2K terdekat untuk ikut menanggulangi.

f. Bila api padam, kembali keurutan b,c bahaya 1, bila tidak padam, masuk bahaya 3

Bahaya 3 Api berkobar tidak terkendali dan tidak dapat dipadamkan oleh APAR.

Sirene dibunyikan (Full)

Pimpinan Keselamatan

a. Instruksi evakuasi. b. Mengkoordinir

pemadaman dengan hydrant.

c. Panggil Dinas Kebakaran.

KESIAGAAN DAN TANGGAP

DARURAT GEMPA BUMI

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

6.9 Kesiagaan dan Tanggap Darurat Gempa Bumi

6.9.1 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab untuk memberikan

penjelasan mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

menghadapi kondisi darurat akibat Gempa Bumi.

6.9.2 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab untuk menyusun

prosedur kesiagaan dan tanggap darurat untuk keadaan gempa bumi.

6.9.3 Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab mengambil langkah

penyelamatan sesuai prosedur yang dimiliki jika terjadi kondisi darurat

akibat gempa bumi.

6.9.4 Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab membunyikan alarm

atau tanda bahaya secara terus menerus dengan jeda disertai dengan

pemberitahuan adanya gempa bumi melalui pengeras suara.

6.9.5 Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab untuk memberikan

pengarahan melalui radio atau pengeras suara kepada semua pegawai

untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :

a. Selama goncangan, merunduk dan mencari tempat

perlindungan yang aman

b. Segera setelah goncangan, menjauhi jendela, dinding dan

jaringan / instalasi listrik.

c. Jangan panik, selalu berkumpul bersama dalam kelompok-

kelompok kecil.

d. Jangan terburu-buru mengungsi, kecuali bangunan ada

kecenderungan akan mengalami kerusakan yang parah serta

pada posisi di daerah yang berisiko tinggi.

6.9.6 Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab untuk memberitahukan

kepada semua pegawai untuk menuju ke daerah yang aman.

6.9.7 Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab untuk memberitahukan

kepada petugas pemeliharaan / teknisi untuk memadamkan aliran

listrik yang tidak dibutuhkan.

6.9.8 Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menghubungi pejabat

PT RCC yang berkompeten, untuk segera datang ke lokasi kejadian

dan mengambil alih kendali.

6.9.9 Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab melakukan upaya-

upaya penyelamatan dengan memberikan pertolongan pertama.

6.9.10 Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menghubungi pihak

kepolisian dan Lembaga / Instansi yang terkait dengan gempa bumi

yang terjadi.

6.9.11 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan

terjadinya gempa bumi termasuk kerusakan dan korban bila ada

kepada pihak-pihak yang terkait.

KESIAGAAN DAN TANGGAP

DARURAT HURU HARA

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

6.10 Kesiagaan dan Tanggap Darurat Huru Hara / Demonstrasi

6.10.1 Bila terjadi aksi demonstrasi atau serbuan dari luar perusahaan,

Ketua Tim Tanggap Darurat atau Petugas Keamanan harus

menerima dan melayani dengan baik dan meminta perwakilan dari

mereka untuk mendiskusikannya secara baik-baik di ruang tamu.

6.10.2 Bila aksi terus berlangsung dan tidak terjadi kesepakatan, maka

informasikan kepada bagian yang berwenang sambil tetap meminta

para penyerbu tenang dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang

merugikan / tindakan brutal.

6.10.3 Bila tidak terjadi kesepakatan dan aksi terus berlangsung dan

tambah tidak terkendali, maka Ketua Tim Tanggap Darurat dan

Petugas Keamanan dapat meminta bantuan pengamanan kepada

aparat daerah setempat yang berwenang seperti : Kepolisian.

6.10.4 Sambil menanti keadaan, semua karyawan bersiap siaga untuk

melakukan tindakan-tindakan pencegahan dan penanggulangan

keadaan darurat yang dapat terjadi.

6.10.5 Bila terjadi keadaan darurat, maka Ketua Tim Tanggap Darurat

memimpin tindakan penanganan yang sesuai.

6.10.6 Bila huru-hara atau demonstrasi berasal dari dalam, yaitu

karyawan PT RCC dan menjurus pada keadaan darurat yang tidak

terkendali, maka Ketua Tim Tanggap Darurat dapat menghubungi

aparat daerah setempat yang berwenang untuk meminta bantuan

pengamanan.

6.10.7 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan

terjadinya huru hara / demonstrasi termasuk kerusakan dan korban

bila ada kepada pihak-pihak yang terkait.

KESIAGAAN DAN TANGGAP

DARURAT BANJIR

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

6.11 Kesiagaan dan Tanggap Banjir

6.11.1 Bila terjadi bencana alam banjir yang datang secara perlahan-lahan,

semua karyawan harus mengamankan lingkungan sekitarnya dari

kemungkinan bahaya banjir yang lebih besar, yang dapat terjadi,

disamping harus memperhatikan keselamatan dirinya, misalnya :

a. Menyingkirkan benda-benda, sampah atau apapun yang dapat

menghambat / menyumbat jalannya air.

b. Mematikan arus listrik dari kabel atau alat yang mungkin dapat

terendam air.

c. Memindahkan file atau dokumen dengan jarak 30 cm atau lebih

tinggi dari lantai sebelum meninggalkan ruangan.

6.11.2 Bila hal tersebut tidak bisa ditangani sendiri, minta bantuan orang

lain atau yang berwenang.

6.11.3 Untuk menunggu keadaan selanjutnya, Kepala Bagian harus

memonitor dan melakukan tindakan-tindakan pencegahan lainnya

di lapangan dengan meminta bantuan kepada bawahannya.

6.11.4 Bila keadaan bertambah buruk dan menjurus kepada keadaan

darurat maka lakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan

keadaan darurat yang sesuai.

6.11.5 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat laporan

terjadinya banjir termasuk kerusakan bila ada kepada pihak-pihak

yang terkait.

KESIAGAAN DAN TANGGAP

DARURAT ANCAMAN BOM

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

6.12 Kesiagaan dan Tanggap Darurat Ancaman Bom

6.12.1 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab memberikan

penjelasan kepada semua pegawai mengenai langkah-langkah yang

harus dilakukan dalam menghadapi kondisi darurat akibat ancaman

bom.

6.12.1.1 Ancaman Bom Melalui Telepon

1. Selama menerima telepon dari orang / si penelpon

diusahakan tetap tenang.

2. Mengupayakan agar si penelpon terus bicara dan mencatat

seluruh percakapan :

a. Dimana bom dipasang

b. Berapa banyak bom yang dipasang

c. Kapan bom akan meledak

3. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab segera

melapor kepada pejabat yang terkait atau petugas yang

ditunjuk.

4. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menindak

lanjuti laporan yang diterima dengan segera melakukan

tindakan penanganan keadaan darurat.

6.12.1.2 Ancaman Bom melalui Surat

1. Penerima surat segera menghubungi pejabat atau petugas

yang ditunjuk.

2. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab menindak

lanjuti laporan yang diterima dengan segera melakukan

tindakan penanganan keadaan darurat.

6.12.1.3 Menemukan Obyek Yang Mencurigakan

1. Penemu atau orang pertama yang mengetahui obyek yang

mencurigakan dilarang menyentuh.

2. Penemu segera menghubungi kepada pejabat atau petugas

yang ditunjuk dengan menjelaskan hal-hal sebagai berikut :

a. Identitas pelapor / penemu obyek

b. Lokasi obyek

c. Ciri-ciri obyek

3. Semua pegawai yang berada disekitar lokasi obyek tersebut

supaya menjauhi area / lokasi obyek.

4. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab

menghubungi pihak kepolisian dan lembaga / instansi yang

terkait.

5. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab memasang

tanda peringatan “Jangan mendekat“ dan memasang pagar /

pembatas sekeliling area / lokasi obyek.

6. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab

menempatkan petugas keamanan untuk menjaga area /

lokasi obyek agar orang tidak mendekat.

7. Jika dipandang perlu dilakukan tindakan evakuasi.

8. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab

menghubungi pejabat PT RCC yang berkompeten, untuk

segera datang ke lokasi kejadian dan mengambil alih

kendali.

9. Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab melakukan

upaya-upaya penyelamatan dengan memberikan

pertolongan pertama.

10.Anggota tim yang ditunjuk bertanggung jawab

menghubungi pihak kepolisian atau pihak yang berwajib.

6.12.2 Ketua Tim Tanggap Darurat bertanggung jawab membuat

laporan terjadinya ancaman bom / sabotase termasuk

kerusakan atau korban bila ada kepada pihak-pihak yang

terkait.

KESIAGAAN DAN TANGGAP

DARURAT CEDERA PARAH DAN

TUMPAHAN MINYAK

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

6.13 Kesiagaan dan Tanggap Darurat Cedera Parah

6.13.1 Pertolongan pertama terhadap korban cedera parah dilakukan

sesuai Instruksi Kerja PPPK.

6.13.2 Pelaporan atas terjadinya cedera parah ditindaklajuti sesuai

Prosedur Pelaporan dan Investigasi Kecelakaan dan Insiden.

6.14 Kesiagaan dan Tanggap Darurat Tumpahan Minyak

6.14.1 Untuk mencegah terjadinya tumpahan atau ceceran material atau

limbah B3 harus diperhatikan :

a. Untuk pekerja yang membawa material atau limbah B3, harus

menggunakan alat pelindung diri yang sesuai atau

dipersyaratkan sesuai MSDS material tersebut. Misal : sarung

tangan, masker.

b. Menyediakan tempat penampung atau wadah yang sesuai dari

bahan atau material B3 yang akan dibawa.

c. Isi material atau limbah B3 pada tempat penampungan tidak

lebih dari ¾ dari luas tempat penampungan tersebut agar tidak

tercecer selama proses pemindahan.

6.14.2 Bila terjadi tumpahan gunakan pasir, tanah, serbuk kayu yang

tersedia dan lokalisir tumpahan tersebut agar tidak meluas. Minta

bantuan pihak lain bila tidak dapat menangani sendiri.

6.14.3 Bila terjadi ceceran gunakan kain majun, agar ceceran tidak

menyerap ke tanah. Masukkan atau buang kain majun yang telah

terkontaminasi pada tempat limbah B3 yang telah disediakan.

6.14.4 Hal yang perlu diperhatikan :

a. Menggunakan pelindung pada saat proses penuangan material

atau limbah B3.

b. Pada saat penuangan berilah penampung di bawahnya dengan

bak penampungan agar tumpahan dan ceceran yang langsung

ke tanah tidak terjadi atau dapat dikurangi.

c. Apabila terkena bahan kimia pada mata atau kulit, maka segeral

cuci dengan air bersih. Apabila kondisi tidak membaik maka

mintalah bantuan pengobatan.

d. Apabila kejadian tersebut tidak membaik maka segeralah

dibawa ke dokter atau rumah sakit dan sertakan MSDS atas

material tersebut.

e. Dilarang makan, minum atau menyalakan api selama

penanganan material atau limbah B3.

STRUKTUR ORGANISASI

KESIAGAAN DAN TANGGAP

DARURAT

No.dokumen : Tanggal :

No.Revisi : Halaman :

6.15 Struktur Organisasi Kesiagaan dan Tanggap Darurat

6.15.1 Wakil Manajemen menetapkan Struktur Organisasi untuk

menangani keadaan darurat yang mungkin dapat terjadi di semua

Proses di PT RCC Organisasi ini mempunyai tugas dan tanggung

jawab sebagai berikut :

1. Ketua P2K3 memimpin dan mengkoordinir semua kegiatan

tindak darurat di PT RCC. Ketua Unit K3 memimpin dan

mengkoordinir semua kegiatan tindak darurat di Proyek. Ketua

Unit K3 di jabat oleh : Kepala Proyek.

2. Petugas K3 merupakan anggota P2K3 atau Unit K3 yang

ditunjuk. Petugas K3 bertugas :

a. Memimpin kegiatan tindak darurat di lapangan

b. Menginformasikan kepada publik dan lembaga / instansi

yang terkait (kepolisian, dinas pemadam kebakaran, Rumah

sakit , pers dll)

c. Melakukan kegitan pemadaman api dan tindakan

penyelamatan.

d. Memberikan pertolongan pertama kepada korban sampai

bantuan medis datang.

e. Berkoordinasi dengan teknisi mematikan aliran listrik

sewaktu terjadi kebakaran, gempa bumi dan kondisi bahaya

lainnya. Teknisi terdiri dari petugas maintenance PT RCC.

f. Melakukan pengecekan jumlah orang dengan menghitung

kembali jumlah orang yang berada di tempat titik

berkumpul (Assembly point) dengan membandingkan

jumlah orang yang terdaftar sebelum kejadian. Jumlah

orang yang dihitung termasuk tamu, pengunjung dan

siapapun yang sebelum kejadian diketahui berada di daerah

kejadian. Pengecekan ini dimaksudkan untuk mengetahui

apakah seluruh orang yang berada di daerah kejadian sudah

dievakuasi.

3. Tim Pengaman / Satpam mengamankan lokasi kantor selama

keadaan darurat terjadi.