flu b - jdihjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/mou/2020/...pihak kesatu dan pihak kedua selanjutnya...

9
flU B KOMINFO KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SINERGI PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA OPERATOR RADIO KOMUNIKASI °ada hari ini, Senin tanggal Tiga Bêlas bulan Januari Tahun Dua Ribu Dua Puluh (13-01-2020), yang bertandatangan di bawah ini: L. ISMAIL, selaku Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 17 Jakarta Pusat, selanjutnya disebut PIHAK KESATU; dan 2. UMIYATUN HAYATI TRIASTUTI, selaku Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan, yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 5 Jakarta Pusat, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. DENGAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TENTANG DI BIDANG PERHUBUNGAN NOMOR: 11/DJSDPPI/HK.04.02/01/2020 NOMOR: HK.201/1/1 Set.BPSDMP-2020

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: flU B - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/mou/2020/...PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, memperhatikan hal-hal

flU BKOMINFO

KESEPAKATAN BERSAMAANTARA

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA DAN PERANGKAT POS DAN

INFORMATIKA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

SINERGI PENYELENGGARAAN PENINGKATAN KOMPETENSI SUMBER

DAYA MANUSIA OPERATOR RADIO KOMUNIKASI

°ada hari ini, Senin tanggal Tiga Bêlas bulan Januari Tahun Dua Ribu Dua

Puluh (13-01-2020), yang bertandatangan di bawah ini:

L. ISMAIL, selaku Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan

Informatika, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat

Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika, berkedudukan di

Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 17 Jakarta Pusat, selanjutnya

disebut PIHAK KESATU; dan

2. UMIYATUN HAYATI TRIASTUTI, selaku Kepala Badan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Perhubungan, dalam hal ini bertindak untuk

dan atas nama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Perhubungan, yang berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Timur

Nomor 5 Jakarta Pusat, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

DENGAN

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAKEMENTERIAN PERHUBUNGAN

TENTANG

DI BIDANG PERHUBUNGAN

NOMOR: 11/DJSDPPI/HK.04.02/01/2020

NOMOR: HK.201/1/1 Set.BPSDMP-2020

Page 2: flU B - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/mou/2020/...PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, memperhatikan hal-hal

PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama

disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, memperhatikan hal-hal

slebagai berikut:

a l. Bahwa PIHAK KESATU adalah kementerian yang menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika;

b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah institusi di bawah Kementerian

Perhubungan Republik Indonesia yang melaksanakan pengembangan

sumber daya manusia di bidang transportasi;

c. Bahwa dalam rangka meningkatkan sinergi dan produktivitas sumber

daya yang dimiliki serta sebagai bagian dari salah satu upaya dalam

memberikan pemahaman dan pembekalan teknis dan non teknis

operator radio kepada sumber daya manusia di bidang perhubungan,

maka diperlukan kerja sama diantara PARA PIHAK;

Berdasarkan hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk

menandatangani Kesepakatan Bersama tentang Sinergi Penyelenggaraan

Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Manusia Operator Radio

Komunikasi di Bidang Perhubungan, yang selanjutnya disebut Kesepakatan

Bersama dengan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1 DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881);

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 17, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849);

Page 3: flU B - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/mou/2020/...PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, memperhatikan hal-hal

4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan

Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 108, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 3981);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber Daya

Manusia di Bidang Transportas! (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5310);

7. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang Kementerian

Perhubungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015

Nomor 75);

8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2015 tentang Kementerian

Komunikasi dan Informatika (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 96);

9. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi

Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2019 Nomor 203);

10. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 52 Tahun 2007 tentang

Pendidikan dan Pelatihan Transportas!, sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 64 Tahun 2009

Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 52 Tahun

2007 tentang Pendidikan dan Pelatihan Transportasi;

11. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2011

tentang Sertifikasi Radio Elektronika dan Operator Radio (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 132);

12. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 6 Tahun 2018

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Komunikasi dan

Informatika (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor

1019);

Page 4: flU B - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/mou/2020/...PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, memperhatikan hal-hal

13. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 13 Tahun 2018

tentang Tabel Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1372);

14. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 16 Tahun 2018

tentang Ketentuan Operasional Sertifikasi Alat dan/atau Perangkat

Telekomunikasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor

1801);

15. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor Pm 63

Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan

Nomor Km 84 Tahun 2009 Tentang Tata Cara Pemberian Bantuan

Pendidikan Dan Pelatihan Serta Beasiswa Di Bidang Transportasi

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 836);

16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun 2018 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1756).

Pasal 2

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Kesepakatan Bersama ini adalah sebagai landasan bagi PARA

PIHAK dalam melakukan kerja sama yang saling mendukung melalui

kegiatan sebagaimana dimaksud dalam ruang lingkup Kesepakatan

Bersama ini.

(2) Kesepakatan Bersama ini bertujuan untuk mensinergikan

penyelenggaraan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

operator radio komunikasi di bidang perhubungan yang dimiliki PARA

PIHAK dalam pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing Pihak.

Pasal 3RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Kesepakatan Bersama ini meliputi:

a. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk operator radio di

bidang perhubungan;

Page 5: flU B - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/mou/2020/...PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, memperhatikan hal-hal

b. Peningkatan kualitas pengembangan sumber daya manusia melalui

kerja sama pendidikan dan pelatihan, serta pertukaran tenaga ahli;

c. Pertukaran data dan informasi; dan

d. Kegiatan lain yang disepakati oleh PARA PIHAK.

Pasal 4JANGKA WAKTU

(1) Kesepakatan Bersama ini berlaku untuk jangka waktu selama 3 (tiga)

tahun terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Kesepakatan

Bersama ini oleh PARA PIHAK dan dapat diperpanjang berdasarkan

kesepakatan PARA PIHAK secara tertulis.

(2) Dalam hal salah satu Pihak berkeinginan untuk mengakhiri

Kesepakatan Bersama ini dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), maka PIHAK tersebut wajib memberitahukan secara

tertulis kepada PIHAK lainnya, selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan

sebelum diakhirinya Kesepakatan Bersama ini.

(3) Dalam hal Kesepakatan Bersama ini tidak diperpanjang lagi, baik

karena permintaan salah satu Pihak sebagaimana dimaksud pada ayat

(2) ataupun karena alasan lain, pengakhiran Kesepakatan Bersama ini

tidak akan mempengaruhi hak dan kewajiban masing-masing pihak

yang harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum berakhirnya

Kesepakatan Bersama ini.

(4) Apabila diperlukan perubahan atau perpanjangan, maka PIHAK yang

akan merubah atau memperpanjang menyampaikan secara tertulis

kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum

Kesepakatan Bersama ini diubah atau berakhir.

Page 6: flU B - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/mou/2020/...PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, memperhatikan hal-hal

Pasal 5PELAKSANAAN

(1) Pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini akan diatur lebih lanjut dalam

Perjanjian Kerja Sama yang diawali dengan menyusun bersama

rencana aksi yang akan ditindaklanjuti oleh wakil yang ditunjuk oleh

PIHAK KESATU dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang

dikoordinasikan oleh Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Perhubungan di lingkungan PIHAK KEDUA, sesuai kebutuhan PARA

PIHAK yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Kesepakatan Bersama ini.

(2) Perjanjian Kerja Sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

dibuat paling lambat dalam waktu 6 (enam) bulan setelah Kesepakatan

Bersama ini ditandatangani.

(3) Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerja Sama, dibuat dan

dilaksanakan dengan menghormati dan mengindahkan ketentuan

peraturan perundang-undangan serta prinsip-prinsip tata kelola yang

baik (good govemancé) dan dengan itikad baik dalam upaya

melaksanakan fungsi kelembagaan masing-masing serta menghindari

konflik kepentingan (conflict o f interest).

Pasal 6

PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan Kesepakatan

Bersama ini akan dibebankan kepada PARA PIHAK sesuai tugas dan

tanggung jawab masing-masing serta sumber lain yang sah dengan tetap

mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 7: flU B - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/mou/2020/...PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, memperhatikan hal-hal

Pasal 7KERAHASIAAN

(1) PARA PIHAK dengan ini menjamin akan menjaga dan menangani

setiap data dan informasi yang diketahui atau timbul dari Kesepakatan

Bersama ini, secara rahasia dan tidak akan menyampaikannya kepada

pihak yang tidak berkepentingan dengan alasan apapun juga, kecuali

data dan informasi yang sudah menjadi milik umum (Public Domain),

atau harus disampaikan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

(2) PARA PIHAK tidak akan membuka kerahasiaan tersebut kepada pihak

ketiga manapun tanpa persetujuan tertulis dan pihak lainnya.

(3) Ketentuan kerahasiaan ini akan terus berlangsung dan mengikat

PARA PIHAK meskipun Kesepakatan Bersama ini telah berakhir,

kecuali ditentukan lain oleh ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Pasal 8PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat sebagai akibat

pelaksanaan Kesepakatan Bersama ini akan diselesaikan secara

kekeluargaan melalui musyawarah dan mufakat.

(2) Dalam hal perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah

untuk mufakat, akan diselesaikan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Pasal 9KORESPONDENSI DAN KOMUNIKASI

(1) Setiap dokumen dan/atau pemberitahuan, persetujuan, izin,

permintaan, atau komunikasi lainnya yang berhubungan dengan

Kesepakatan Bersama ini harus dibuat secara tertulis dan/atau dapat

disampaikan secara langsung oleh PARA PIHAK;

Page 8: flU B - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/mou/2020/...PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, memperhatikan hal-hal

(2) Alamat yang akan dipergunakan untuk komunikasi PARA PIHAK

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:

PIHAK KESATU

Direktur Operasi Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan

Perangkat Pos dan Informatika, Kementerian komunikasi dan

Informatika

Alamat Gedung Wisma Antara Lantai 1 Jl. Medan Merdeka Selatan

No. 17, Jakarta Pusat 10110

Telepon : (021) 29576450 ext. 1

Faksimile: (021)29576486

Email : Iayanan.operator(a;postel.go.id

PIHAK KEDUA

Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Perhubungan.

Alamat

Telepon

Faksimile

Email

Jalan Medan Merdeka Timur Nomor 5 Jakarta Pusat 10110

(021) 3456585

(021) 3865064

[email protected]

Pasal 10

MONITORING DAN EVALUASI

(1) Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Kesepakatan Bersama

ini dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam jangka waktu 1 (satu)

tahun oleh PARA PIHAK.(2) Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dapat dilakukan perbaikan sesuai dengan kewenangan

PARA PIHAK dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 9: flU B - JDIHjdih.dephub.go.id/assets/uudocs/mou/2020/...PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama disebut PARA PIHAK dengan terlebih dahulu, memperhatikan hal-hal

Pasal 11

ADENDUM

(1) Perubahan dan/atau hal-hal yang belum diatur dalam Kesepakatan

Bersama ini, akan diatur dalam bentuk Adendum, yang disepakati

oleh PARA PIHAK.(2) Adendum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat sebelum

berakhirnya Kesepakatan Bersama ini dan merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari Kesepakatan Bersama ini.

Demikian Kesepakatan Bersama ini dibuat pada hari, tanggal, bulan dan

tahun sebagaimana tersebut di atas, dalam rangkap 2 (dua) asli, dibubuhi

meterai yang cukup, masing-masing untuk PIHAK KESATU dan PIHAK

KEDUA, yang mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Kesepakatan Bersama ini dibuat dengan semangat kerja yang baik untuk

dipatuhi dan dilaksanakan PARA PIHAK.