fraktur klavikula
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Tulang merupakan alat penopang dan sebagai pelindung pada tubuh. Tanpa tulang
tubuh tidak akan tegak berdiri. Fungsi tulang dapat diklasifikasikan sebagai aspek mekanikal
maupun aspek fisiologikal. Dari aspek mekanikal, tulang membina rangka tubuh badan dan
memberikan sokongan yang kokoh terhadap tubuh. Sedangkan dari dari aspek fisiologikal
tulang melindungi organ-organ dalam seperti jantung, paru-paru dan lainnya. 1
Tulang juga menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan plasma. Selain itu
tulang sebagai tempat penyimpanan kalsium, fosfat, dan garam magnesium. Namun karena
tulang bersifat relatif rapuh, pada keadaan tertentu tulang dapat mengalami patah, sehingga
menyebabkan gangguan fungsi tulang terutama pada pergerakan. Patah tulang atau fraktur
merupakan hilangnya kontinuitas tulang yang umumnya disebabkan oleh tekanan. 1
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan sendi, tulangrawan epifisis,
baik yang bersifat total maupun yang parsial. Untuk mengetahui mengapa dan bagaimana
tulang mengalami kepatahan, kita harus mengetahui keadaan fisik tulang dan keadaan trauma
yang dapat menyebabkantulang patah. Kebanyakan fraktur terjadi karena kegagalan tulang
menahantekanan terutama tekanan membengkok, memutar dan tarikan.2
Banyak sekali kasus fraktur tulang yang terjadi dan berbeda-beda pada daerah fraktur
tulang tersebut. Pada kasus ini akan dibahas mengenai fraktur tulang bagian klavikula .
1
BAB II
PEMBAHASAN
DEFENISI
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan
oleh ruda paksa. 1
Clavicula atau tulang selangka merupakan tulang yang menghubungkan lengan atas
pada batang tubuh. Dua per tiga bagian dalam tulang clavicula berbentuk cembung ke depan,
sedangkan sepertiga bagian luar menggepeng, sehingga tulang ini berbentuk seperti huruf S
yang memanjang.1
Clavicula merupakan salah satu tulang yang sering mengalami fraktur apabila terjadi
cedera pada bahu karena letaknya yang superfisial. Pada tulang ini bisa terjadi banyak proses
patologik sama seperti pada tulang yang lainnya yaitu bisa ada kelainan congenital, trauma
(fraktur), inflamasi, neoplasia, kelainan metabolik tulang dan yang lainnya. Fraktur clavicula
bisa disebabkan oleh benturan ataupun kompressi yang berkekuatan rendah sampai yang
berkekuatan tinggi yang bisa menyebabkan terjadinya fraktur tertutup ataupun multiple
trauma. 1
ETIOLOGI
Menurut sejarah fraktur pada klavikula merupakan cedera yang sering terjadi akibat
jatuh dengan posisi lengan terputar/tertarik keluar (outstreched hand) dimana trauma
dilanjutkan dari pergelangan tangan sampai klavikula, namun baru-baru ini telah
diungkapkan bahwa sebenarnya mekanisme secara umum patah tulang klavikula adalah
hantaman langsung ke bahu atau adanya tekanan yang keras ke bahu akibat jatuh atau terkena
pukulan benda keras. Berikut beberapa penyebab pada fraktur clavicula yaitu : 2
Fraktur clavicula pada bayi baru lahir akibat tekanan pada bahu oleh simphisis pubis
selama proses melahirkan. Fraktur tulang humerus umumnya terjadi pada kelahiran
letak sungsang dengan tangan menjungkit ke atas. Kesukaran melahirkan tangan yang
2
menjungkit merupakan penyebab terjadinya tulang humerus yang fraktur. Pada
kelahiran presentasi kepala dapat pula ditemukan fraktur ini, jika ditemukan ada
tekanan keras dan langsung pada tulang humerus oleh tulang pelvis. Jenis frakturnya
berupa greenstick atau fraktur total.
Fraktur clavicula akibat kecelakaan termasuk kecelakaan kendaraan bermotor, jatuh
dari ketinggian dan yang lainnya.
Fraktur clavicula akibat proses patologik, misalnya pada pasien post radioterapi,
keganasan dan lain-lain.
ANATOMI
Klavikula (tulang selangka) adalah tulang pertama yang mengalami proses pengerasan
selama perkembangan embrio minggu ke-5 dan 6. Tulang klavikula, tulang humerus bagian
proksimal dan tulang skapula bersama-sama membentuk bahu. Tulang klavikula juga
membentuk hubungan antara anggota badan atas dan Thorax. Tulang ini membantu
mengangkat bahu ke atas, ke luar, dan ke belakang thorax. Pada bagian proksimal tulang
clavikula bergabung dengan sternum disebut sebagai sambungan sternoclavicular (SC). Pada
bagian distal klavikula bergabung dengan acromion dari skapula membentuk sambungan
acromioclavicular (AC). 3
Gambaran Tulang Klavikula
3
Bentuk clavicula seperti huruf S terbalik, dengan bagian medial yang melengkung ke
depan, dan bagian lateral agak melengkung ke belakang.Permukaan atasnya relatif lebih
halus dibanding dengan permukaan inferior. Ujung medial atau ujung sternal mempunyai
facies articularis sternalis yang berhubungan dengan discus articularis sendi atau articulation
sternoclavicularis. Tulang clavicula berfungsi sebagai pengganjal agar lengan dalam posisi
yang cukup jauh dari badan sehingga dapat bergerak bebas, serta meneruskan goncangan dari
ekstremitas atas ke kerangka axial (tulang punggung).1
KLASIFIKASI
Pengklasifikasian fraktur clavicula didasari oleh lokasi fraktur pada clavicula tersebut.
Ada tiga lokasi pada clavicula yang paling sering mengalami fraktur yaitu pada bagian
midshape clavikula dimana pada anak-anak berupa greenstick, bagian distal clavicula dan
bagian proksimal clavicula. Menurut Neer secara umum fraktur klavikula diklasifikasikan
menjadi tiga tipe yaitu : 4
Tipe I: Fraktur mid klavikula (Fraktur 1/3 tengah klavikula)
- Fraktur pada bagian tengah clavicula
- Lokasi yang paling sering terjadi fraktur, paling banyak ditemui
- Terjadi medial ligament korako-klavikula (antara medial dan 1/3 lateral)
- Mekanisme trauma berupa trauma langsung atau tak langsung (dari lateral bahu)
Tipe II : Fraktur 1/3 lateral klavikula
4
- Fraktur klavikula lateral dan ligament korako-kiavikula, yang dapat dibagi:
o type 1: undisplaced jika ligament intak
o type 2: displaced jika ligamen korako-kiavikula ruptur.
o type 3: fraktur yang mengenai sendi akromioklavikularis.
Tipe III : Fraktur pada bagian proksimal clavicula. Fraktur yang paling jarang terjadi
dari semua jenis fraktur clavicula, insidensnya hanya sekitar 5%.
Fraktur pada bagian distal clavicula. Lokasi tersering kedua mengalami fraktur setelah
midclavicula.
Ada beberapa subtype fraktur clavicula bagian distal, menurut Neer ada 3 yaitu :
1. Tipe I : merupakan fraktur dengan kerusakan minimal, dimana ligament tidak
mengalami kerusakan.
2. Tipe II: merupakan fraktur pada daerah medial ligament coracoclavicular.
3. Tipe III : merupakan fraktur pada daerah distal ligament coracoclavicular dan
melibatkan permukaan tulang bagian distal clavicula pada AC joint.
PATOFISIOLOGI
Patah tulang klavikula pada umumnya mudah untuk dikenali dikarenakan tulang
klavikula adalah tulang yang terletak dibawak kulit (subcutaneus) dan tempatnya relatif di
depan. Karena posisinya yang teletak dibawah kulit maka tulang ini sangat rawan sekali
5
untuk patah. Patah tulang klavikula terjadi akibat dari tekanan yang kuat atau hantaman yang
keras ke bahu. Energi tinggi yang menekan bahu ataupun pukulan langsung pada tulang akan
menyebabkan fraktur. 4
Fraktur clavicula paling sering disebabkan oleh karena mekanisme kompressi atau
penekanan, paling sering karena suatu kekuatan yang melebihi kekuatan tulang tersebut
dimana arahnya dari lateral bahu apakah itu karena jatuh, keeelakaan olahraga, ataupun
kecelakaan kendaraan bermotor. 4
Pada daerah tengah tulang clavicula tidak di perkuat oleh otot ataupun ligament-
ligament seperti pada daerah distal dan proksimal clavicula. Clavicula bagian tengah juga
merupakan transition point antara bagian lateral dan bagian medial. Hal ini yang menjelaskan
kenapa pada daerah ini paling sering terjadi fraktur dibandingkan daerah distal ataupun
proksimal. 4
DIAGNOSIS
1. Gejala Klinis
Diagnosis dari fraktur clavicula biasanya didasari dari mekanisme kecelakaan dan
lokasi adanya ekimosis, deformitas, ataupun krepitasi. Pasien biasanya mengeluh nyeri
setelah terjadinya kecelakaan tersebut dan sulit untuk mengangkat lengan atau bahu.
Fraktur pada bagian tengah clavicula, pada inspeksi bahu biasanya asimetris, agak jatuh
kebawah, lebih kedepan ataupun lebih ke posterior. 5
Diagnosis pasti untuk fraktur clavicula ialah berdasarkan pemeriksaan radiologi.
Secara praktis diagnostik dibuat berdasarkan anamnesis misalnya apakah ada riwayat
trauma, dan pemeriksaan fisik bias kita dapatkan pembengkakan daerah clavicula atau
aberasi, diagnosanya akan lebih mudah apabila yang terjadi adalah fraktur terbuka.
Pneumotoraks biasa didapatkan pada pasien dengan fraktur clavicula terutama yang
mengalami multiple traumatik, dilaporkan sekitar lebih dari 3% dengan fraktur clavicula
mengalami pneumotoraks. Pneumotoraks diakibatkan masuknya udara pada ruang
potensial antara pleura viseral clan parietal. Dislokasi fraktur vertebra torakal juga dapat
6
ditemukan bersama dengan pneumotoraks. Laserasi paru merupakan penyebab tersering
dari pnerumotoraks akibat trauma tumpul. 4
Pemeriksaan Penunjang
a. Plain Photo
Mid clavicula
Evaluasi pada fraktur clavicula yang standar berupa proyeksi anteroposterior
(AP) yang dipusatkan pada bagian tengah clavicula. Pencitraan yang dilakukan harus
cukup luas untuk bisa menilai juga kedua AC joint dan SC joint. Bisa juga digunakan
posisi oblique dengan arah dan penempatan yang baik. Proyeksi AP 20-60° dengan
cephalic terbukti cukup baik karena bisa meminimalisir struktur toraks yang bisa
mengganggu pembacaan. 2
Karena bentuk dari clavicula yang berbentuk S, maka fraktur menunjukkan
deformitas multiplanar, yang menyebabkan susahnya menilai dengan menggunakan
radiograph biasa. CT scan, khususnya dengan 3 dimensi meningkatkan akurasi
pembacaan.
Medial clavicula dan SC joint
Proyeksi standar untuk menilai SC joint adalah posteroanterior (PA), lateral
dan oblique. Fraktur medial clavicula dan cedera pada SC joint biasanya sulit dinilai
dengan pencitraan yang biasa karena adanya overlap clavicula dengan sternum dan
costa pertama. Sebagai catatan penting, ossifikasi sekunder pada bagian proksimal
clavicula tidak akan nampak pada usia sebelum 12 tahun dan mungkin sampai umur
25 tahun. Sehingga pada gambaran radiograph biasa akan sulit membedakan antara
suatu fraktur dengan dislokasi pads SC joint. 2
Lateral clavicula dan AC joint
Pemeriksaan radiologi pada sisi yang mengalami cedera kadang-kadang cukup
sulit, namun beberapa pemeriksaan membandingkan penampakan pada daerah cedera
tersebut. Proyeksi AP pada AC joint digunakan 15° inclinasi cephalic, sepanjang
7
tulang scapula. Normal alignment pada sendi dengan proyeksi AP apabila ukuran
celah sendi kurang dari 5 mm dan facies bagian bawah akromion dan distal clavicula
tidak terputus-putus. 2
b. CT Scan
Medial clavicula dan SC joint
CT scan memegang peranan yang penting dalam mendiagnosa fraktur
clavikula bagian medial dan cedera pada SC joint. CT scan seharusnya digunakan
dengan mencakup SC joint dan secara otomatis setengah dari kedua clavicula untuk
membandingkan satu sisi dengan sisi yang lain.
Jika didapatkan ada kelainan pada vascular, bisa kita nilai dengan
menggunakan intravenous contras.. 2
Lateral clavicula dan AC joint
CT scan merupakan salah satu alat pencitraan di bidang radiologi yang cukup
sensitif dalam menegakkan diagnosa. CT scan kadang-kadang digunakan untuk
mendiagnosa fraktur intra-artikular atau stress fraktur pada AC joint. Meskipun
demikian CT scan terbatas untuk menilai sekitar jaringan lunak termasuk kapsula,
ligament dan sendi sinovial.
DIAGNOSIS BANDING
Fraktur clavicula didiagnosis banding dengan beberapa kelainan yaitu fraktur kosta,
fraktur sternum, dislokasi sendi bahu, dan rotator cuff injury. 5
1. Fraktur kosta
Penyebab paling sering pada fraktur kosta adalah trauma tumpul pada dinding dada,
tergantung lokasi yang mengalami trauma bisa menyebabkan fraktur 1 tulang costa atau
lebih. Pada pasien dengan fraktur kosta bisa menyebabkan terjadinya pneumotoraks,
hematotoraks karena perdarahan atau cedera pada fleksus brakhialis untuk fraktur kosta I –
8
III. Untuk fraktur kosta I – III gejala dan tanda bisa mirip dengan fraktur clavicula, harus bisa
dibedakan dengan seksama pada pemeriksaan radiologi .
2. Fraktur sternum
Fraktur sternum paling sering karena trauma pada dada, biasanya disertai dengan trauma pada
jantung dan paru-paru. Untuk mendiagnosis fraktur sternum biasanya dipakai plain photo
proyeksi lateral seperti pada gambar dibawah ini.
3. Dislokasi sendi bahu
Dislokasi sendi pada bahu ada 4 jenis yaitu anterior dislocation, posterior dislocation,
multidirectional instability dan inferior dislocation. Paling sering adalah anterior dislocation
sekitar 85% dari semua dislokasi sendi bahu. Pasien dengan dislokasi sendi bahu juga bisa
mengeluh nyeri, bengkak ataupun susah menggerakkan lengan.
4. Rotator cuff injury pada bahu
Pasien dengan rotator cuff injury biasanya datang dengan keluhan utama nyeri pada
persendian bahu disertai dengan kekakuan, terbatasnya pergerakan sendi bahu dan krepitasi.
Pemeriksaan yang paling akurat pada kelainan ini adalah MRI.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada fraktur clavicula ada dua pilihan yaitu dengan tindakan bedah
atau operative treatment dan tindakan non bedah atau nonoperative treatment.
Tujuan dari penanganan ini adalah untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang
supaya satu sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel
sebagaimana mestinya sehingga tidak terjadi deformitas dan proses penyembuhan tulang
yang mengalami fraktur lebih cepat. 4
9
Proses penyembuhan pada fraktur clavicula memerlukan waktu yang cukup
lama.Penanganan nonoperative dilakukan dengan pemasangan saling selama 6 minggu.
Selama masa ini pasien harus membatasi pergerakan bahu, siku dan tangan. Setelah sembuh,
tulang yang mengalami fraktur biasanya kuat dan kembali berfungsi. Pada beberapa patah
tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan. atau mobilisasi pada tulang untuk
mempercepat penyembuhan. Patch tulang lainnya harus benar-benar tidak boleh digerakkan
(immobilisasi). Imobilisasi bisa dilakukan melalui: 4
1. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang.
2. Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar tulang yang
patah Modifikasi spika bahu (gips klavikula) atau balutan berbentuk angka delapan
atau strap klavikula dapat digunakan untuk mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke
belakang, dan mempertahankan dalam posisi ini. Bila dipergunakan strap klavikula,
ketiak harus diberi bantalan yang memadai untuk mencegah cedera kompresi terhadap
pleksus brakhialis dan arteri aksilaris. Peredaran darah dan saraf kedua lengan harus
dipantau.
3. Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota, gerak pada
tempatnya.
4. Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan (plate) atau
batang logam pada pecahan-pecahan tulang atau sering disebut open reduction with
internal fixation (ORIF).
5. Fiksasi eksternal: Immobilisasi lengan atau tungkai menyebabkan otot menjadi lemah
dan menciut. Karena itu sebagian besar penderita perlu menjalani terapi fisik.
KOMPLIKASI
Komplikasi pada fraktur clavicula dapat berupa :
Malunion.
10
Malunion merupakan suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh
dalam posisi yang tidak seharusnya, membentuk sudut, atau miring. Komplikasi
seperti ini dapat dicegah dengan melakukan analisis yang cermat sewaktu melakukan
reduksi, dan mempertahankan reduksi itu sebaik mungkin terutama pada masa awal
periode penyembuhan.
Gejala malunion pada clavicula dapat menyebabkan penderita tidak puas.
Gejala sebelum operasi termasuk kelemahan, nyeri, gejala-gejala neurologik, dan
munculnya perasaan yang cemas (bahu yang semakin memburuk dengan gejala-gejala
lainnya)
Nonunion
Lebih umum terjadi pada fraktur yang ditangani dengan cara operasi,
khususnya pada studi sebelumnya. Secara keseluruhan, angka non union yang lebih
kurang dari 1 % hingga yang lebih besar dari 10%, telah dilaporkan.
Paling banyak pada fraktur 1/3 distal tetapi hasilnya secara fungsional
memperlihatkan kepuasan.
Penanganan operasi termasuk stabilisasi dan graft tambahan pada tulang
memberikan hasil yang memuaskan serta fiksasi dengan plate dan peralatan
intermedullary.
Fraktur 1/3 tengah dengan lebih dari 2 cm dan fraktur 1/3 lateral menjadi faktor resiko lebih
tinggi nonunion.
Komplikasi neurovaskular, bisa menyebabkan timbulnya trombosis dan
pseudoaneurisma pada arteri axillaris dan vena subclavian kemudian bisa
menyebabkan timbulnya cerebral emboli. Kerusakan nervus supraclavicular
menyebabkan timbulnya nyeri dinding dada.
Refraktur, fraktur berulang pada clavicula yang mengalami fraktur sebelumnya.
Pneumothoraks biasa didapatkan pada pasien dengan fraktur clavicula terutama yang
mengalami multiple traumatik, diakibatkan oleh karena robeknya lapisan pleura
sehingga masuk udara pada ruang potensial antara pleura viseral dan parietal.11
PROGNOSIS
Prognosis jangka pendek dan panjang sedikit banyak bergantung pada berat ringannya
trauma yang dialami, bagaimana penanganan yang tepat dan usia penderita. Pada anak
prognosis sangat baik karena proses penyembuhan sangat cepat, sementara pada orang
dewasa prognosis tergantung dari penanganan, jika penanganan baik maka komplikasi dapat
diminimalisir. Fraktur clavicula disertai multiple trauma memberi prognosis yang lebih buruk
daripada pognosis fraktur clavicula murni.
12
BAB III
KESIMPULAN
Fraktur tulang klavikula merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering
ditemukan dibandingkan dengan trauma tulang lainnya. Trauma ini ditemukan pada kelahiran
letak kepala yang mengalami kesukaran pada waktu melahirkan bahu, atau sering pula terjadi
pada lahir letak sungsang dengan tangan menjungkit ke atas.
Fraktur klavikula adalah terputusnya kontinuitas tulang klavikula. Sepertiga tengah
adalah bagian tengah dari sebuah bidang yang terbagi menjadi tiga bagian. Bilateral adalah
dua belah pihak (kanan-kiri). Jadi, fraktur klavikula ⅓ tengah bilateral adalah terputusnya
kontinuitas tulang klavikula pada bagian sepertiga tengah kanan dan kiri. Post merupakan
awalan yang berarti sesudah atau setelah.
Operasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh ahli bedah khususnya
tindakan ditujukan untuk bagian tubuh yang cacat atau rusak. ORIF atau Open Reduction
Internal Fixation apabila diartikan menurut kata adalah : “Open” yang berarti membuka,
“Reduction” berasal dari bahasa inggris yang berarti koreksi patah tulang. “Internal” berasal
dari bahasa inggris yang berarti dalam. “Fixation” berasal dari bahasa inggris yang berarti
keadaan ditetapkannya suatu kedudukan yang tidak dapat berubah. Sehingga dapat
disimpulkan ORIF adalah koreksi patah tulang dengan jalan membuka dan memasang
sesuatu yang tidak dapat berubah / fixasi didalam pada tulang tersebut.
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Gibson, John. 2003. Fisiologi dan Anatomi Modern edisi 2. Jakarta: EGC
2. Pearce, Evelyn C. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
3. Faiz, Omar dkk. 2002. At a Glance Anatomi. Jakarta: Erlangga
4. Tambayong, Jan. 2000. Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC
5. Leveno, Kenneth J dkk. 2009. Obstetri Williams Panduan Ringkas Edisi 21. Jakarta:
EGC
14
15