gaki 1

6
GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM I. Definisi  Gangguan akibat kekurangan iodium (iodine deficiency disorder) adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon tiroid. Kekurangan hormon tiroid mengakibatkan timbul gondok, hipotiroid, kretin, gangguan reproduksi, kematian bayi dan keterbelakangan mental. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah sekumpulan gejala atau kelainan yang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan iodium secara terus   menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup (manusia dan hewan) (DepKes RI, 1996). Makin banyak tingkat kekurangan iodium yang dialami makin banyak komplikasi atau kelainan yang ditimbilkannya, meliputi pembesaran kelenjar tiroid dan berbagai stadium sampai timbul bisu-tuli dan gangg uan mental akiba t kretinisme. Masalah ini umumnya lebih banya k terjadi di daerah pegu nungan dimana maka nan yang dikonsumsinya sangat tergantung dari produksi makanan yang berasal dari tanaman setempat yang tumbuh pada kondisi tanah dengan kadar iodium rendah. Masalah Gangguan Akibat Ke kurangan Iodium (GAKI) merupakan masalah yang serius mengingat dampakny a secara langsung mempengaruhi kelangs ungan hidup dan kulitas manusia. Kelompok masy arakat yang sangat raw an terhadap masalah dampak defisiensi iodium adalah wanita usia subur (WUS) ; ibu hamil ; anak balita dan anak usia sekolah. Data tahun 1998 menunjukkan 87 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah endemic GAKI. Akibatnya tak kurang dari 20 juta penduduk menderita gondok. GAKI pada ibu hamil berisiko menimbulkan keguguran, sedangkan pada janin menyebabkan lahir mati. Kalaupun lahir, beresiko mengalami cacat bawaan, kematian dini, kretin, keterbelakangan mental, tuli juling dan lumpuh. Diperkirakan tiap tahun ada 9 ( sembilan ) bayi kretin lahir di Indonesia. Sejauh ini Indonesia telah kehilangan 140 juta point ( Kompas, 2002 ).  II. Penyebab 

Upload: ivonne-priscilla

Post on 02-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/11/2019 gaki 1

http://slidepdf.com/reader/full/gaki-1 1/6

GANGGUAN AKIBAT KURANG YODIUM 

I. Definisi 

Gangguan akibat kekurangan iodium (iodine deficiency disorder) adalahgangguan tubuh yang disebabkan oleh kekurangan iodium sehingga tubuh tidak

dapat menghasilkan hormon tiroid. Kekurangan hormon tiroid mengakibatkan timbul

gondok, hipotiroid, kretin, gangguan reproduksi, kematian bayi dan keterbelakangan

mental. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) adalah sekumpulan gejala

atau kelainan yang ditimbulkan karena tubuh menderita kekurangan iodium secara

terus  – menerus dalam waktu yang lama yang berdampak pada pertumbuhan dan

perkembangan makhluk hidup (manusia dan hewan) (DepKes RI, 1996).

Makin banyak tingkat kekurangan iodium yang dialami makin banyak komplikasi

atau kelainan yang ditimbilkannya, meliputi pembesaran kelenjar tiroid dan berbagai

stadium sampai timbul bisu-tuli dan gangguan mental akibat kretinisme. Masalah ini

umumnya lebih banyak terjadi di daerah pegunungan dimana makanan yang

dikonsumsinya sangat tergantung dari produksi makanan yang berasal dari tanaman

setempat yang tumbuh pada kondisi tanah dengan kadar iodium rendah. Masalah

Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI) merupakan masalah yang serius

mengingat dampaknya secara langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan

kulitas manusia. Kelompok masyarakat yang sangat rawan terhadap masalah

dampak defisiensi iodium adalah wanita usia subur (WUS) ; ibu hamil ; anak balita

dan anak usia sekolah. 

Data tahun 1998 menunjukkan 87 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah

endemic GAKI. Akibatnya tak kurang dari 20 juta penduduk menderita gondok. GAKI

pada ibu hamil berisiko menimbulkan keguguran, sedangkan pada janin

menyebabkan lahir mati. Kalaupun lahir, beresiko mengalami cacat bawaan,

kematian dini, kretin, keterbelakangan mental, tuli juling dan lumpuh. Diperkirakan

tiap tahun ada 9 ( sembilan ) bayi kretin lahir di Indonesia. Sejauh ini Indonesia telah

kehilangan 140 juta point ( Kompas, 2002 ). 

II. Penyebab 

8/11/2019 gaki 1

http://slidepdf.com/reader/full/gaki-1 2/6

Yodium dalam tubuh berada dalam bentuk Iodida (I2). Menyusun tubuh kurang lebih

15-20 mg, sangat bervariasi antar individu, tergantung wilayah tempat tinggal

(kandungan yodium dalam tanah, air, tanaman, dan pangan sumber yodium yang

dikonsumsi. Fungsi yodium dalam tubuh, bersama hormon-hormon tiroid, adalah :

berperan dalam mengatur suhu tubuh, laju pelepasan energi selama metabolisme

basal (BMR), laju penggunaan oksigen oleh sel, pertumbuhan, perkembangan

sistem syaraf, pertumbuhan linier, dan pembentukan panas tubuh. Penyerapan

yodium sangat cepat dan mudah. Yodium terutama terkonsentrasi pd kelenjar tiroid

(70-80%)yang berperan dalam pembentukan hormon T3-triiodothyronin dan T4 –tetra

Iodothyronine/tyroxin. Pelepasan hormon tiroid ke dlm darah dipacu oleh TSH

(Thyroid Stimulating Hormon).

Faktor  – Faktor penyebab masalah GAKI antara lain : 

Faktor Defisiensi Iodium dan Iodium Excess 

Defisiensi iodium merupakan sebab pokok terjadinya masalah GAKI. Hal ini

disebabkan karena kelenjar tiroid melakukan proses adaptasi fisiologis

terhadap kekurangan unsur iodium dalam makanan dan minuman yang

dikonsumsinya. Iodium Excess terjadi apabila iodium yang dikonsumsi cukup

besar secara terus menerus, seperti yang dialami oleh masyarakat di Hokaido

(Jepang) yang mengkonsumsi ganggang laut dalam jumlah yang besar. Bila

iodium dikonsumsi dalam dosis tinggi akan terjadi hambatan hormogenesis,

khususnya iodinisasi tirosin dan proses coupling. 

Faktor Geografis dan Non Geografis 

GAKI sangat erat hubungannya dengan letak geografis suatu daerah, karena

pada umumnya masalah ini sering dijumpai di daerah pegunungan seperti

pegunungan Himalaya, Alpen, Andres dan di Indonesia gondok seringdijumpai di pegunungan seperti Bukit Barisan Di Sumatera dan pegunungan

Kapur Selatan. Daerah yang biasanya mendapat suplai makanannya dari

daerah lain sebagai penghasil pangan, seperti daerah pegunungan yang

notabenenya merupakan daerah yang miskin kadar iodium dalam air dan

tanahnya. Dalam jangka waktu yang lama namun pasti daerah tersebut akan

mengalami defisiensi iodium atau daerah endemik iodium. 

Faktor Bahan Pangan Goiterogenik 

8/11/2019 gaki 1

http://slidepdf.com/reader/full/gaki-1 3/6

Kekurangan iodium merupakan penyebab utama terjadinya gondok, namun

tidak dapat dipungkiri bahwa faktor lain juga ikut berperan. Salah

satunya adalah bahan pangan yang bersifat goiterogenik. Zat goiterogenik

dalam bahan makanan yang dimakan setiap hari akan menyebabkan zat

iodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat goiterogenik tersebut

merintangi absorbsi dan metabolisme mineral iodium yang telah masuk ke

dalam tubuh. Giterogenik adalah zat yang dapat menghambat pengambilan

zat iodium oleh kelenjar gondok, sehingga konsentrasi iodium dalam kelenjar

menjadi rendah. Selain itu, zat goiterogenik dapat menghambat perubahan

iodium dari bentuk anorganik ke bentuk organik sehingga pembentukan

hormon tiroksin terhambat. Beberapa jenis Goitrogen yaitu: 

Kelompok Tiosianat atau senyawa mirip tiosianat

contoh: ubi kayu, jagung, rebung, ubi jalar, buncis besar

Kelompok tiourea, tionamide, tioglikoside, vioflavanoid dan disulfida

alifatik, contoh : berbagai makanan pokok di daerah tropis seperti sorgum,

kacang-kacangan, bawang merah dan bawang putih

Kelompok Sianida

Contoh: daun + umbi singkong , gaplek, gadung, rebung, daun ketela,

kecipir, dan terung 

Kelompok Mimosin

contoh: pete cina dan lamtoro 

Kelompok Isothiosianat

contoh: daun pepaya 

Kelompok Asam

contoh: jeruk nipis, belimbing wuluh dan cuka 

Kelompok yang bekerja pada proses proteolisis dan rilis hormon tiroid

Faktor Zat Gizi Lain 

Defisiensi protein dapat berpengaruh terhadap berbagai tahap pembentukan

hormon dari kelenjar thyroid terutama tahap transportasi hormon. Baik T3 

maupun T4 terikat oleh protein dalam serum, hanya 0,3 % T 4 dan 0,25 % T3 

dalam keadaan bebas. Sehingga defisiensi protein akan menyebabkan

tingginya T3 dan T4  bebas, dengan adanya mekanisme umpan balik pada

TSH maka hormon dari kelenjar thyroid akhirnya menurun.

8/11/2019 gaki 1

http://slidepdf.com/reader/full/gaki-1 4/6

III. Pencegahan dan Penanggulangan 

Kegiatan pencegahandan penaggulangan GAKI yang telah dilakukan oleh

pemerintah meliputi komunikasi , informasi dan edukasi (KIE ) terhadap

penaggulangan GAKI yang tertuju pada 3 ( tiga ) kelompok sasaran yaitu : 

a. Para perencana, pengelola dan pelaksana program. 

b. Masyasarakat didaerah gondok endemik. 

c. Masyarakat di luar daerah gondok endemik. 

Intervensi GAKI terus dilakukan dengan bantuan sejumlah badan dunia.

Program intensifikasi penanggulangan GAKI yang berlangsung tahun 1997  – 

2003 bertujuan menurunkan prevalensi GAKI lewat pemantauan status GAKI

pada penduduk, meningkatkan persediaan garam beriodium serta meningkatkan

kerja sama lintas sektoral. Upaya penanggulangan GAKI sudah dimulai sejak

pemerintahan Belanda melalui distribusi garam beryodim ke daerah endemik

berat. Penanggulangan GAKI dilakukan dalam dua jangka waktu, yaitu : 

Jangka Panjang: suplementasi tidak langsung melalui fortifikasi garam

konsumsi dengan iodium dimana program ini disebut garam iodium.

Jangka pendek: suplementasi langsung dengan ,minyak iodium baik secara

oral maupun suntikan lipiodol. Upaya ini hanya ditunjukkan pada daerah

endemik berat dan telah dilaksanakan sejak tahun 1974 

Menurut ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan RI 1986, kandungan KIO 3 

yang dianjurkan adalah 40 ppm. Iodium diperlukan semata  –  mata untuk

biosintesis hormon thyuroid yang mengandung iodium. Kebutuhan iodium

meningkat pada kaum remaja dan kehamilan. Banyaknya metoda suplementasi

Iodium tergantung pada beratnya GAKI pada populasi, grade iodium urine dan

prevalensi goiter dan kretinism. 

GAKI ringan:

Prevalensi goiter : 5  – 19,9% (anak sekolah) 

Iodium urine : 50  – 99mg/l 

Dieliminasi dengan garam berjodium. 

GAKI sedang : 

Prevalensi goiter : 20  – 29,9% dan beberapa hypothyroidism. 

Iodium urine : 20  – 49 mg/hr  

8/11/2019 gaki 1

http://slidepdf.com/reader/full/gaki-1 5/6

Dapat dikontrol dengan garam berjodium (biasanya 20  – 40 mg/kg pada tingkat

rumahtangga) Disamping itu minyak beriodium diberi secara oral atau suntik

yang dikoordinasi melalui puskesmas. 

GAKI berat : 

Prevalensi goiter : ³ 30%, endemic cretinism 

Iodium urine : < 20 mg/l 

Penanganannya : minyak beriodium diberikan sampai sistim garam berjodium

efektif, jika sistim saraf pusat dicegah dengan sempurna. 

IV. Diet 

Adanya iodium dalam diet akan meningkatkan fungsi hormon thyroid. Iodium

sebaiknya tercukupi dari pangan yang dikonsumsi sehari-hari. Berikut adalah tabel

kebutuhan iodium menurut kelompok umur. 

Tabel 1. Kebutuhan Iodium dan Besi pada bayi hingga orang dewasa. 

Iodium , mg  Besi , mg 

Bayi 

 Anak  – anak 

Pria 

Wanita 

Wanita hamil 

Masa laktasi 

35  – 45 

60  – 110 

130  – 150 

100  – 115 

125 

150 

10  – 15 

10  – 15 

10  – 18 

18 

18 

18 

Sumber : Depkes 1996 

 Anjuran konsumsi

Wanita dewasa  19 th: 150 g 

Pria dewasa  19 th : 150 g 

Toksisitas Yodium

Jarang terjadi

Dosis toksik > 2000 g/hr pada orang dewasa

Pangan sumber Yodium

8/11/2019 gaki 1

http://slidepdf.com/reader/full/gaki-1 6/6

Garam beryodium ( 2 gr garam beriodium ~< ½ sdt dpt memenuhi anjuran

konsumsi Iodium org dewasa)

Pangan laut (ikan laut: 300-3000 g I/kg, ikan darat: 20-40 g I/kg) 

 Adonan roti

Produk unggas

Tanaman yang ditanam di tanah kaya yodium

DAFTAR PUSTAKA 

 Anonim. 2006. Penaggulangan GAKI. http:// www.google.com. [14 September 2008]. 

 Anonim. 2006. Penaggulangan GAKI. http:// www.litbang.depkes.co.id. [14

September i 2008]. 

Departemen Kesehatan (DepKes). 1996. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium dan Garam

 Beriodium. Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat: Jakarta.

Rusmiati, Y. 2006. Penaggulangan GAKI. http://:www.kompas.co.id. [14 September i

2008].