gaky

Upload: anton-wibowo

Post on 30-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untukdigunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah.

    Tim Peneliti : Subur Prayitno, dr., MS. Lilik Djuari, dr.M.Kes. Denisa Rosati, S. Ked., Yasmin Taufik, S. Ked., Andry Hartanto, S. Ked., AnditaSumantri, S. Ked., Isidro Lumanpauw, S. Ked., Hizbillah Yazid, S. Ked., Intan Rizkia Dewi, S. Ked.,Annisa Zahra Mufida,

    Angka kejadian GAKY di Desa Kudubanjar, Kecamatan Kudu,Kabupaten Jombang, termasuk penggunaan garam beryodium,

    tingkat pengetahuan ibu terhadap cara penyimpanan danpenggunaan garam dapur, serta penggunaan makanan goitrogenik

    Abstrak :

    Angka kejadian GAKY di Desa Kudubanjar, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang, termasuk penggunaangaram beryodium, tingkat pengetahuan ibu terhadap cara penyimpanan dan penggunaan garam dapur,serta penggunaan makanan goitrogenik

    Kepaniteraan BKKM periode 23 Mei s/d 12 Juni 2011Subur Prajitno, dr., MS., AKK dan Lilik Djuari, dr., M.Kes, AKK

    Denisa Rosati, S. Ked., Yasmin Taufik, S. Ked., Andry Hartanto, S. Ked., Andita Sumantri, S. Ked., IsidroLumanpauw, S. Ked., Hizbillah Yazid, S. Ked., Intan Rizkia Dewi, S. Ked., Annisa Zahra Mufida, S. Ked.,Decsa Medika Hertanto, S. Ked., Viranti A. Adyanita, S. Ked.,

    Siti Nurjati, S. Ked., Brilliant Citra Wirashada, S. Ked.,

    Pengenalan MedanGangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) di Indonesia merupakan salah satu masalah kesehatanmasyarakat yang serius mengingat dampaknya sangat besar terhadap kelangsungan hidup dan kualitassumber daya manusia (Depkes, 2003). Prevalensi GAKY pada anak sekolah dasar secara nasional padatahun 1990 sebesar 27,7%, terjadi penurunan menjadi 9,3% pada tahun 1998. Namun pada tahun 2003kembali meningkat menjadi 11,1% (Tim Penanggulangan GAKY Pusat, 2005).Kekurangan yodium jika terjadi pada wanita hamil mempunyai risiko terjadinya abortus, lahir mati,sampai cacat bawaan pada bayi yang lahir. Gangguan yang timbul dapat berupa perkembangan saraf,mental, dan fisik yang disebut kretin endemik tipe neurologik. Keadaan ini tidak dapat dikoreksi(Syahbudin, 2002). Adanya kerusakan saraf otak akan menyebabkan rendahnya nilai IQ (IntelligentQuotient) penderita GAKY. Program penanggulangan GAKY di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1974, dengan pemilihan lokasi didaerah endemik berat dan endemik sedang. Hasil nyata dari program ini yaitu terjadi penurunanprevalensi GAKY dari 27,2% pada 1988 menjadi 9,8% tahun 1998.Namun keberhasilan program penanggulangan GAKY ini belum memberikan hasil yang memuaskan biladilihat dari persentase rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dengan kadar cukup (30 ppm).Hasil survei konsumsi garam beryodium di rumah tangga yang dilaksanakan Biro Pusat Statistik (BPS)pada tahun 2002 hanya mencapai 68,5% rumah tangga yang mengkonsumsi garam beryodium dengankadar 30 ppm. Penyebab dari keadaan ini adalah adanya sejumlah produsen yang memproduksi garamberyodium dengan kadar kurang dari 30 ppm, adanya sejumlah distributor yang mendistribusikan garamberyodium dengan kadar kurang dari 30 ppm, serta mayoritas konsumen yang kurang kritis dan kurang

    Page 1

  • Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untukdigunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah.

    Tim Peneliti : Subur Prayitno, dr., MS. Lilik Djuari, dr.M.Kes. Denisa Rosati, S. Ked., Yasmin Taufik, S. Ked., Andry Hartanto, S. Ked., AnditaSumantri, S. Ked., Isidro Lumanpauw, S. Ked., Hizbillah Yazid, S. Ked., Intan Rizkia Dewi, S. Ked.,Annisa Zahra Mufida,

    peduli terhadap kadar yodium dalam garam yang dikonsumsi keluarga (Depkes, 2003). Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat begitu kompleksnya masalah kekurangan yodium yang ada diIndonesia. Adapun hasil screening awal yang dilakukan peneliti, 51,75% anak-anak sekolah dasar (SD)kelas 3, 4, dan 5 di Desa Kudubanjar, Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang menderita penyakit gondok.Berangkat dari permasalahan yang ada, peneliti akan melakukan sebuah kajian penelitian yang dilakukansecara langsung sehingga diharapkan dapat menekan angka kejadian GAKY.

    Diagnosis KomunitasDari hasil pengolahan data sekunder yang dibahas pada lokakarya dan diskusi yang telah dilakukan, makadapat disimpulkan bahwa:1.

    Tingkat pengetahuan dan pengertian masyarakat Desa Kudubanjar mengenai kebutuhan yodium seoranganak dan cara mengolah yodium yang benar masih rendah.2.

    Tingkat pengertian ibu di Desa Kudubanjar tentang zat goitrogenik masih rendah.

    Terapi KomunitasProgram terapi komunitas yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah GAKY di Desa Kudubanjar,Kecamatan Kudu, Kabupaten Jombang adalah berupa program Bersama Berantas GAKY (BebasGondok) yaitu program terpadu dari beberapa solusi, meliputi:1.

    Demo dan lomba memasak2.

    Pemeriksaan garam beryodium dengan cara sederhana3.

    Tim pemantau garam beryodium yang dilakukan oleh ibu-ibu kader bersamaan dengan jumantik setiapbulannya4.

    Page 2

  • Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untukdigunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah.

    Tim Peneliti : Subur Prayitno, dr., MS. Lilik Djuari, dr.M.Kes. Denisa Rosati, S. Ked., Yasmin Taufik, S. Ked., Andry Hartanto, S. Ked., AnditaSumantri, S. Ked., Isidro Lumanpauw, S. Ked., Hizbillah Yazid, S. Ked., Intan Rizkia Dewi, S. Ked.,Annisa Zahra Mufida,

    Penyuluhan mengenai GAKY5.

    Pembagian garam beryodium6.

    Pembuatan papan gambar makanan goitrogenik.

    EvaluasiEvaluasi juga diadakan dalam bentuk FGD (Focus Group Discussion) yang dihadiri oleh staf PuskesmasTapen dan seluruh CPS pada Senin, 6 Juni 2011 di Ruang Pertemuan Puskesmas Tapen. Dari hasilkegiatan tersebut didapatkan saran dan kritik berupa:1.

    Kinerja kedokteran komunitas berupa survei pendahuluan, diagnosis komunitas, dan terapi komunitassudah baik meskipun dilakukan dalam waktu yang relatif sempit.2.

    Kegiatan kedokteran komunitas membantu Puskesmas Tapen dalam menyelesaikan salah satu masalahyang dihadapi oleh Puskesmas Tapen, yaitu mengenai masalah gangguan gizi.3.

    Selain mengawasi jenis garam, Tim Pengawas Garam Beryodium hendaknya juga memberikan edukasimengenai penggunaan garam beryodium yang benar karena dari hasil penelitian didapatkan angka yangmasih rendah (26,9%) mengenaai cara penggunaan garam beryodium.4.

    Dilakukan penyuluhan berkelanjutan mengenai GAKY yang diadakan di Posyandu, kegiatan PKK, dandasa wisma.5.

    Page 3

  • Dokumen Artikel Penelitian ini milik penulis/peneliti yang diserahkan sebagian (judul dan Abstrak) hak ciptanya kepada Universitas Airlangga untukdigunakan referensi dalam penulisan artikel ilmiah.

    Tim Peneliti : Subur Prayitno, dr., MS. Lilik Djuari, dr.M.Kes. Denisa Rosati, S. Ked., Yasmin Taufik, S. Ked., Andry Hartanto, S. Ked., AnditaSumantri, S. Ked., Isidro Lumanpauw, S. Ked., Hizbillah Yazid, S. Ked., Intan Rizkia Dewi, S. Ked.,Annisa Zahra Mufida,

    Dalam penyuluhan berikutnya, hendaknya mengganti kata goitrogenik dengan istilah yang lebih mudahdimengerti oleh warga desa.6.

    Puskesmas Tapen akan melakukan pemantauan berkesinambungan terhadap masalah GAKY dan programBebas Gondok yang terdapat di wilayah kerjanya.

    Keyword :

    community medicine, BKKM, GAKY, Garam beryodium, Bebas Gondok

    Page 4