gambaran pola hidup sehat dan pooled-cohort … · 2018. 6. 26. · gambaran pola hidup sehat dan...
TRANSCRIPT
i
GAMBARAN POLA HIDUP SEHAT DAN POOLED-COHORT EQUATION
RESPONDEN USIA 40-65 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN DIY
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Alvilita Nurmala
NIM: 148114098
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
GAMBARAN POLA HIDUP SEHAT DAN POOLED-COHORT EQUATION
RESPONDEN USIA 40-65 TAHUN DI KABUPATEN SLEMAN DIY
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Alvilita Nurmala
NIM: 148114098
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada:
Allah SWT yang senantiasa mempermudah, dan melindungiku.
Mama dan Papa yang selalu mendoakan dan mendukungku
Teman-teman seperjuanganku
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib
suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka
sendiri” (Q.S. Ar-Ra’d:11)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Gambaran Pola Hidup Sehat dan Pooled-Cohort Equation Responden Usia 40-65
Tahun di Kabupaten Sleman DIY” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana
farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Keberhasilan penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan semangat dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih dari hati
yang paing dalam kepada :
1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mendukung
penelitian
2. Bapak Dukuh Padukuhan Jragung, Bapak Dukuh Padukuhan Somorai, Bapak
Dukuh Padukuhan Morangan dan Bapak Dukuh Padukuhan Sembir,
Kabupaten Sleman DIY yang telah memberikan izin untuk mengambil data
pada masyarakat dipadukuhannya.
3. Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku dosen pembimbing yang telah berbaik
hati, bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan
juga memberikan motivasi dari awal hingga akhir dari proses penyusunan
skripsi ini.
4. Bapak Chritianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt dan ibu Maria Wisnu Donowati,
M.Si., Apt selaku penguji yang telah memberikan arahan dan saran sehingga
penyusunan skripsi ini berjalan dengan lancar.
5. Orangtua tercinta Papa Alfitri Oemar, S.H C.N dan Mama Indiah Natalina
Amd Keb. yang senantiasa berada disamping penulis untuk mendukung
menyemangati dan memberikan seluruh doa, motivasi serta dukungan
material selama ini dan juga menjadi penyemangat untuk menyelesaikan
skripsi ini.
6. Keluarga besar Opa H. Umartias dan keluarga besar Kakung Suwarso yang
telah mendukung menyemangati dan memberikan doa, agar penyusunan
skripsi berjalan dengan lancar.
7. Nosep Pradika, Avika Agustina Nurmala, Dimas Rahadian Putra, Deva Dwi
Novantias, Dedy Styawan, Faisda Aninda Martge, Sherlinda Yuliantika, Ibu
Fitri Septi, Dewi Luna Perwitasari, Kurnia Yogyanti, Dian Pertiwi dan semua
sahabatku yang mendukung, memberikan doa dan semangat agar skripsi
berjalan dengan lancar.
8. Teman-teman seperjuangan Akhlaqul Karimah, Aprithalia Theresia, Agatha
Vena, Putri Ani Sunjaya, Ruth Estika, Karina Harijadi, Budianto, Herlina,
Clarentia Dwivani atas kerja sama dan kebersamaannya selama ini.
9. Teman teman FSM C 2014, dan semua angkatan 2014 yang telah bersama-
sama membagi kenangan dan semangat di Farmasi Sanata Dharma
Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu dalam perbaikan
skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Yogyakarta, 26 Januari 2018
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman Cover................................................................................................... i
Halaman Judul .................................................................................................... ii
Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................... iii
Halaman Pengesahan Skripsi ............................................................................. iv
Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi ......................................................... v
Pernyataan Keaslian Karya ................................................................................ vi
Lembar Persembahan ......................................................................................... vii
Prakata ................................................................................................................ viii
Daftar Isi............................................................................................................. x
Daftar Tabel ....................................................................................................... xi
Daftar Gambar .................................................................................................... xii
Daftar Lampiran ................................................................................................. xiii
ABSTRAK ......................................................................................................... xiv
ABSTRACT ....................................................................................................... xv
PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
METODE ........................................................................................................... 2
HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 4
KESIMPULAN .................................................................................................. 9
SARAN .............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11
Biografi Penulis .................................................................................................. 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel I. Nilai Karakteristik Responden di Kabupaten Sleman ............................ 5
Tabel II. Profil Responden Penelitian di Kabupaten Sleman dalam nilai rasio ... 7
Tabel III. Gambaran Pola Hidup dan PCE Responden di Kabupaten Sleman ..... 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Responden Penelitian ........................................................... 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Etical Clearance ....................................................................... 16
Lampiran 2. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subyek Uji ......................... 17
Lampiran 3. Informed Consent .................................................................... 19
Lampiran 4. Definisi Operasional .................................................................. 20
Lampiran 5. Definisi Operasional Pola hidup sehat....................................... 24
Lampiran 6. Panduan Wawancara Case Report Form .................................. 25
Lampiran 7. Pooled-Cohort Equation........................................................... 26
Lampiran 8. Sertifikat Penaraan Alat Uji Tinggi Badan .............................. 27
Lampiran 9. Sertifikat Penaraan Alat Uji Berat Badan ................................ 28
Lampiran 10. Sertifikat Kalibrasi Alat Tensi Digital Pertama ..................... 29
Lampiran 11. Lampiran Sertifikat Kalibrasi Alat Tensi Digital Pertama ..... 30
Lampiran 12. Sertifikat Kalibrasi Alat Tensi Digital Kedua ........................ 31
Lampiran 13. Lampiran Sertifikat Kalibrasi Alat Tensi Digital Kedua ........ 32
Lampiran 14. Sertifikat Kalibrasi Alat Tensi Digital Ketiga ........................ 33
Lampiran 15. Lampiran Sertifikat Kalibrasi Alat Tensi Digital Ketiga........ 34
Lampiran 16. Pola Hidup Sehat Menurut JNC 7 Tahun 2003 ...................... 35
Lampiran 17. Pola Hidup Sehat Menurut Kemenkes RI Tahun 2014 .......... 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
Kardiovaskular merupakan suatu jenis penyakit yang melibatkan jantung
ataupun pembuluh darah. Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular, yang
pada saat ini merupakan faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan kematian
dini. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pola hidup sehat dan risiko 10
tahun kardiovaskular berdasarkan metode Pooled Cohort Equation pada
masyarakat di Kabupaten Sleman. Pengukuran pola hidup sehat dilakukan dengan
menggunakan instrumen Case Report Form di Kabupaten Sleman DIY. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu teknik multistage random sampling
di Kabupaten Sleman, lalu dilakukan juga teknik purposiv sampling untuk
mendapatkan 4 Padukuhan di Kabupaten Sleman. Terdapat 174 responden yang
mengikuti penelitian dengan rentang usia 40-65 tahun yang memenuhi kriteria
inklusi dan ekslusi. Pola hidup sehat dikategorikan menjadi 8 aspek yang
mengalami penyesuaian dari teori DASH yang ada di JNC 7 tahun 2003 dan juga
Pedoman gizi seimbang yang ada di Kemenkes RI tahun 2014. Hasil dari penelitian
ini menunjukkan sebanyak 133 responden memiliki pola hidup tidak sehat dan
38,4% berisko tinggi terkena kardiovaskular 10 tahun kedepan dan hanya 41 responden yang memilki pola hidup sehat dan 61% berisiko rendah terkena
kardiovaskular 10 tahun kedepan. Maka dapat disimpulkan pola hidup sehat akan
mempengaruhi risiko penyakit kardiovaskular 10 tahun kedepan.
Kata Kunci : Penyakit Kardiovaskular, Pola Hidup Sehat, Pooled Cohort
Equation, Case Report Form, Hipertensi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
Cardiovascular is a type of disease involving the heart or blood.
Hypertension is a cardiovascular disease, which is currently the biggest risk factor
causing premature death. This study aims to describe healthy lifestyle and 10-year
cardiovascular risk based on Pooled Cohort Equation method in Sleman District
DIY community. Healthy lifestyle measurements were performed using Case report
form instrument in Sleman District DIY. The sampling technique in this research is
multistage random sampling technique in Sleman District, and also purposive
sampling technique to get 4 Padukuhan in Sleman regency. There were 174
respondents who were doing research with age range 40-65 years that meet the
criteria of inclusion and exclusion. Healthy lifestyle is categorized into 8 aspects
that have been adjusted from the existing DASH theory in JNC 7 of 2003 and also
the guidelines of nutrition in the Ministry of Health RI 2014. The results of this
study showed that 133 respondents had unhealthy lifestyles and 38.4% high risk of
cardiovascular disease 10 years ahead and only 41 respondents who have a healthy
lifestyle and 61% lower risk of cardiovascular disease 10 years ahead. It can be
inferred healthy lifestyle will affect the risk of cardiovascular disease 10 years.
Keywords: Cardiovascular Disease, Healthy Life Pattern, Pooled Cohort Equation,
Case Report Form, Hipertension.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Kardiovaskuler merupakan suatu jenis penyakit yang melibatkan jantung
ataupun pembuluh darah. Penyakit ini masih merupakan salah satu penyebab utama
kematian di dunia (Sudoyo dan Setiyohadi, 2009). Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) memperkirakan jumlah hipertensi akan terus meningkat seiring dengan
jumlah penduduk yang bertambah. Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskuler,
yang pada saat ini merupakan faktor risiko ketiga terbesar yang menyebabkan
kematian dini. Menurut WHO, penyakit ini telah membunuh 9,4 juta warga dunia
setiap tahunnya (Tedjasukmana, 2012).
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu
lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Peningkatan tekanan darah yang
berlangsung dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal,
kerusakan jantung dan kerusakan otak (menyebabkan stroke) bila tidak dideteksi
secara dini dan mendapat pengobatan yang memadai (Kementrian Kesehatan RI,
2014).
Prevalensi di Kabupaten Sleman seperti data yang diperoleh dari
puskesmas pada tahun 2011, penyakit hipertensi menduduki peringkat pertama
yaitu sebanyak 39,65% (Dinas Kesehatan Sleman, 2012). Selain itu pada penelitian
Milla tahun 2016 prevalensi hipertensi di Kabupaten Sleman masih menunjukkan
hasil tingkat ketaatan terapi dan juga kesadaran pola hidup masyarakat yang masih
cukup rendah.
Tingginya prevalensi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko
hipertensi, diantaranya adalah usia, dan gaya hidup, seperti kebiasaan merokok,
konsumsi garam, konsumsi lemak jenuh, penggunaan minyak berulang kali, serta
kurangnya aktivitas fisik (Kementrian Kesehatan RI, 2014). Joint National
Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood
Pressure VII (JNC 7) tahun 2003 telah mengesahkan diet DASH dalam pola hidup
sehat sebagai salah satu upaya dalam mencegah peningkatan tekanan darah pada
subjek hipertensi (Karanja et al., 2014).
Pengukuran pola hidup ini dapat dilakukan dengan berbagai cara,
contohnya adalah Pooled Cohort Equation (PCE), cara ini digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
memperkirakan risiko 10 tahun ke depan dari Atherosclerotic Cardiovascular
Disease (ASCVD) yang menggunakan penghitungan skor risiko berdasarkan
komponen jenis kelamin, usia, kolesterol total, kolesterol HDL, tekanan darah
sistolik, ras, terapi untuk hipertensi, riwayat diabetes dan merokok (Stone et al,
2013). Maka itu, perlu perlu dilakukan penelitian gambaran pola hidup sehat dan
Pooled-Cohort Equation responden usia 40-65 tahun di Kabupaten Sleman DIY
untuk melihat resiko kardiovaskuler 10 tahun ke depan.
METODE
Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan deskriptif
cross sectional. Peneliti memilih jenis penelitian observasional karena peneliti
hanya mengamati dan mengukur hubungan antar variabel (Song dan Chung, 2010),
Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara, menggunakan panduan
pertanyaan sesuai dengan Case Report Form (CRF), serta dilakukan pengukuran
tekanan darah, tinggi badan, dan berat badan, kemudian data diolah dengan
menjumlahkan skor yang diperoleh dari hasil penelitian dan dianalisis dengan cara
deskriptif.
Pemilihan 4 Padukuhan di Kabupaten Sleman DIY dilakukan dengan cara
Purposive sampling. Penelitian ini merupakan penelitian tahun ketiga, pada
penelitian tahun pertama dilakukan Multistage Random Sampling pada 4
Kecamatan di Kabupaten Sleman, Lalu dipilih 8 Desa secara random dengan data
dari Pemerintah Daerah Kabupaten, dari 8 Desa diambil masing-masing 2
Padukuhan sehingga didapatkan 16 Padukuhan. Pada penelitian tahun kedua
dilakukan Purposive sampling dan didapatkan 4 Padukuhan yang paling kooperatif.
Padukuhan yang paling kooperatif dipilih karena penelitian melakukan intervensi.
Responden pada penelitian ini adalah penduduk Padukuhan Morangan,
Padukuhan Jragung, Padukuhan Sembir, dan Padukuhan Samorai yang memenuhi
kriteria inklusi, yaitu Responden usia 40-65 tahun dan bersedia mengikuti
rangkaian penelitian dengan menandatangani informed consent. Kriteria ekslusinya
adalah nilai PCE yang tidak bisa dihitung (nilai kolesterol terlalu tinggi dan tekanan
darah sistolik terlalu tinggi ) dan responden tidak mau diwawancarai. Sedangkan
untuk variabel penelitian ini adalah pola hidup sehat dari responden dan kategori
pooled-cohort equation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Responden yang digunakan peneliti sebanyak 174 responden yang
termasuk dalam kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang dikumpulkan dengan cara
wawancara mengunakan CRF untuk menggali informasi responden terkait dengan
pola hidupnya. Selain itu digunakan sphygmomanometer digital untuk mengukur
tekanan darah, alat ukur tinggi badan dan timbangan berat badan. Tekanan darah
diukur sebanyak 2 kali dengan jeda sekitar 2 menit setiap pengukuran. Tekanan
darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg termasuk
kategori hipertensi berdasarkan ESH/ESC (Mancia et al, 2013).
Instrumen CFR divalidasi dengan cara uji bahasa di salah satu Padukuhan
Sayegan di Kabupaten Sleman, DIY yang karakteristiknya mirip dengan desa yang
diambil sebagai sampel. Instrumen CFR ini telah diujikan kepada beberapa orang
masyarakat yang dipilih secara acak. Validitas sphygmomanometer digital
dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran menggunakan
sphygmomanometer digital dengan sphygmomanometer raksa terhadap tiga
responden, kemudian dibandingkan dengan metode statistik. Alat pengukur tinggi
badan dan berat badan dikalibrasi terlebih dahulu di Balai Metrologi Yogyakarta
(terlampir halaman 26).
Nilai pola hidup memiliki 8 poin penting yang dikatergorikan menjadi poin
satu, nilai BMI, jika hasil perhitungan BMI adalah 18,5 - 22,9 maka mendapatkan
skor 1 dan jika perhitungan BMI mendapatkan nilai < 18,5 atau ≥ 23,0 maka
diberi skor 0. Poin dua adalah penambahan garam, diberi skor 1 jika responden
tidak menyukai asin dan diberi skor 0 jika responden menyukai asin. Poin tiga,
Gambar 1. Bagan Responden Penelitian
Keterangan : * = Nilai HDL diatas 100 mg/dL, LDL diatas 300 mg/dL dan tekanan darah
diastolik diatas 200 mmHg.
Inklusi :
Responden usia 40-65 tahun
Total Populasi 223 Orang
Total Responden 174 Orang
Responden 213 orang
Eksklusi :
PCE tidak bisa dihitung ( n = 10 orang)*
Tidak mau diwawancarai ( n = 29 orang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
konsumsi minyak dan santan, responden yang mengkonsumsi sajian makanan
bersantan dan berminyak kurang dari 3 makanan diberi skor 1 dan jika
mengkonsumsi lebih dari 3 sajian berminyak atau suka mengkonsumsi makanan
bersantan maka diberi nilai 0. Poin empat konsumsi gula, responden
mendapatkan nilai 1 jika tidak menyukai makanan dan minuman manis atau
tidak mengkonsumsi gula lebih dari 4 sendok makan makan perhari, dan diberi
nilai 0 jika responden menyukai makanan dan minuman manis atau
mengkonsumsi lebih dari 4 sendok makan gula.
Poin lima konsumsi buah, responden diberi nilai 1 jika mengkonsumsi buah
minimal 1 kali sehari dan diberi nilai 0 jika tidak mengkonsumsi buah minimal 1
kali perhari. Poin enam konsumsi sayur, responden diberi nilai 1 jika
mengkonsumsi sayur minimal 3 kali sehari dan diberi nilai 0 jika tidak
mengkonsumsi sayur minimal 3 kali perhari. Poin tujuh aktivitas fisik, responden
diberi nilai 1 jika melakukan olahraga minimal 3 kali dalam satu minggu dan
diberi nilai 0 jika tidak melakukan olahraga minimal 3 kali dalam seminggu. Poin
delapan konsumsi rokok, responden diberi nilai 1 jika tidak pernah merokok dan
diberi nilai 0 jika responden merokok, pernah merokok dalam waktu kurang dari
5 tahun terakhir, dan juga perokok pasif.
Nilai pola hidup ≥ 6 sudah dikategorikan memiliki pola hidup yang sehat
karena penyesuaian pada kehidupan masyarakat Indonesia. Penelitian ini
melakukan penyesuaian teori-teori yang mengacu pada teori DASH yang ada di
JNC 7 tahun 2003 dan pedoman gizi seimbang yang ada di Kemenkes RI tahun
2014 (lampiran 15 dan 16).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian ini menunjukkan responden yang memenuhi kriteria
inklusi dan ekslusi sebanyak 174 responden dari Padukuhan Jragung, Padukuhan
Somorai, Padukuhan Sembir, Padukuhan Morangan, Kabupaten Sleman, DIY. Usia
di kategorikan menjadi dua yaitu 40-55 tahun kategori usia lansia awal dan 56-65
tahun kategori usia lansia akhir (Depkes RI, 2009). Responden penelitian berjenis
kelamin perempuan 74,7 % dan lakil-laki 25,3 % (tabel I).
Tabel I. Nilai Karakteristik Penelitian Responden di Kabupaten Sleman
Variabel Total (%)
n=174
Skor Pola Hidup
(%)
≥ 6 < 6
Usia 40-55 tahun 116 (66,7) 22,4 77,6
56-65 tahun 58 (33,3) 25,9 74,1
Jenis Kelamin Perempuan 129 (74,1) 22,5 77,5
Laki-Laki 45 (25,9) 26,7 73,3
Status Merokok
Rokok 85 (48,9) 18,8 81,2
Tidak
Merokok 89 (51,1) 28,1 71,9
Status Diabetes atau YA 17 (9,8) 35,3 64,7
GDP ≥ 126 mg/dL Tidak 157 (90,2) 22,3 77,7
Hipertensi YA 75 (43,1) 26,7 73,3
(TD ≥ 140 mmHg atau
menerima Tidak 99 (56,9) 21,2 78,8
obat Hipertensi)
Terapi Hipertensi YA 56 (32,2) 23,2 76,8
Tidak 118 (67,8) 23,7 76,3
Pada tabel I, penilaian status diabetes ditentukan dengan cara
mengkategorikan reponden yang memiliki hasil laboratorium gula darah puasa
lebih dari 126 mg/dL dan atau mengkonsumsi obat antidiabetes dianggap memiliki
riwayat diabetes mellitus (Kemenkes RI, 2014). Diabetes didefinisikan sebagai
keadaan dimana kadar glukosa plasma puasa seseorang bernilai ≥7,0 mmol atau
setara dengan 126 mg/dL (Mendis et al, 2011). Penelitian Farra tahun 2010
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara diabetes dan penyakit
kardiovaskuler, dimana kadar gula darah mengganggu elastisitas pembuluh darah.
Pada penilitan ini sebanyak 31,6% responden mendapatkan terapi antihipertensi
untuk mengontrol tekanan darah responden yang tinggi, tekanan darah sistolik ≥
140 mmHg dan/atau ≥ 90 mmHg termasuk kategori hipertensi menurut ESH/ESC
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
(Mancia et al, 2013). Pada penelitian Jasmine tahun 2016 menyatakan bahwa
sebanyak 76,2 % responden di Kabupaten Sleman, memiliki tingkat ketaatan terapi
yang rendah dan pola hidup yang tidak sehat. Hal ini sesuai dengan penelitian ini
seperti pada tabel I, yang menunjukkan bahwa responden di Kabupaten Sleman
masih kurang memiliki tingkat ketaatan terapi. Faktor lain yang menyebabkan
tingkat terapi yang rendah karena responden masih beranggapan bahwa penyakit
hipertensi tidak terlalu berbahaya. Selain itu, pola hidup yang tidak sehat dari
reponden yang memperburuk kondisi dari responden untuk memiliki risiko
kardiovaskuler 10 tahun ke depan.
Pola hidup sehat meliputi aktivitas fisik, Nilai BMI (Body Mass Index) yang
seimbang, mengatur pola makan dengan mengonsumsi makan rendah garam dan
rendah lemak serta memperbanyak konsumsi sayur dan buah, menghindari
minuman beralkohol dan menghentikan kebiasaan merokok (Kemenkes RI, 2009).
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa responden melakukan aktifitas fisik yang
cukup yaitu pada saat responden bekerja. Pada umumnya responden bekerja di
ladang atau sawah untuk mencari makan ternak peliharaanya maupun bercocok
tanam. Selain itu, responden juga harus berjalan kaki ataupun bersepeda yang
jaraknya cukup jauh agar sampai di ladang atau sawah tempat responden bekerja.
Sedangkan faktor yang mempengaruhi pola hidup responden tidak sehat adalah
mengkonsumsi minyak goreng yang berulang-ulang (jelantah) untuk memasak,
mengkonsumsi makanan yang bersantan, mengkonsumsi makanan yang asin dan
mengkonsumsi gula yang berlebih. Faktor ini dapat diperbaiki menjadi lebih baik
dengan cara pemberian edukasi yang lebih terhadap pola hidup, agar masyarakat
semakin sadar tentang pentingnya menjaga pola hidup sehat yang sampai saat ini
masyarakat masih menganggap bahwa pola hidup sehat tidak terlalu berpengaruh
pada kesehatan masyarakat dikemudian hari. Beberapa penelitian menyatakan
bahwa responden yang mengatur diet, mengatur konsumsi garam dan tidak
merokok memiliki tingkat pola hidup dan ketaatan terapi yang lebih baik
(Venkatachalam et al, 2015).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Tabel II. Profil Responden Penelitian di Kabupaten Sleman dalam nilai rasio
Variabel (Nilai Normal) Jumlah
(n)
Skor Pola
Hidup (%) Nilai PCE (%)
≥ 6 < 6 Rendah Sedang Tinggi
TDS (140 mmHg)
≥ 140 76 27,6 72,4 40,8 23,7 35,5
< 140 98 20,4 79,6 25,5 15,3 59,2
TDD (90 mmHg )
≥ 90 69 23,2 76,8 43,4 13 43,6
< 90 105 23,8 76,2 51,4 21 27,6
GDP (126 mg/dL)
≥ 126 17 35,3 64,7 64,7 29,4 5,9
< 126 157 22,3 77,7 45,2 21,7 33,1
Kolesterol Total (200
mg/dL)
≥ 200 85 23,5 76,5 51,8 14,1 34,1
< 200 89 23,6 76,4 42,7 24,7 32,6
HDL (40 mg/dL)
≥ 40 153 20,3 79,7 46,7 19,7 33,6
< 40 21 47,6 52,4 47,6 28,6 23,8
LDL (100 mg/dL)
≥ 100 145 21,4 78,6 45,5 13,8 40,7
< 100 29 34,5 65,5 34,5 41,4 24,1
BMI (18,5-22,9 )
≥ 23,0 101 19,8 80,2 46,5 21,8 31,7
< 23,0 73 28,8 71,2 47,9 38,4 13,7
Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh mengakibatkan responden
memiliki risiko yang lebih tinggi terkena kardiovaskuler 10 tahun ke depan,
dibandingkan dengan responden yang memiliki kadar kolesterol normal. Kolesterol
yang tinggi akan menempel pada pembuluh darah yang mengakibatkan
terhambatnya aliran darah kejantung dan terhambatnya oksigen yang ada dalam
darah, dengan begitu jantung akan kekurangan suplai darah dan O2 yang akan
mengakibatkan cara kerja jantung terhambat dan melemahnya otot-otot jantung
(Bahri, 2015). Pada penelitian Anwar tahun 2015 menyatakan bahwa kadar
kolesterol yang tinggi dapat diturunkan dengan cara diet dengan pola makan yang
benar.
BMI (Body Mass Index) digunakan untuk menilai status gizi responden
penelitian. BMI dihitung dengan cara berat badan responden dibagi dengan kuadrat
tinggi badan responden. Menurut Kemenkes RI tahun 2014, Responden dikatakan
memiliki nilai BMI yang baik jika hasil dari perhitungan BMI menghasilkan angka
18,5 - 22,9. Jika reponden memiliki nilai perhitungan BMI ≥ 23,0 responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
mengalami obesitas yang dapat meningkatkan risiko kardiovaskuler 10 tahun ke
depan. Maka dari itu, nilai BMI perlu dijaga agar seimbang untuk menurunkan
risiko kejadian penyakit kardiovaskuler 10 tahun ke depan.
Tabel III. Gambaran Pola Hidup dan PCE responden penelitian di Kabupaten Sleman
Pola Hidup PCE
Rendah Sedang Tinggi
Skor Sehat ≥ 6 n = 41 61% 24,4% 14,6%
Skor Tidak Sehat ≤ 6 n = 133 48,1% 13,5% 38,4%
Risiko terjadinya kardiovaskuler pada seseorang dapat dihitung
mengunakan kalkulator Pooled Cohort Equations (PCE). PCE mengkategorikan
hasil perhitungan risiko < 5% sebagai kategori rendah, 5-<7,5% kategori sedang,
dan ≥7,5% sebagai kategori tinggi (Stone et al, 2013). Hasil dari perhitungan
menggunakan kalkulator PCE dapat dilihat pada tabel III, yang menunjukkan
bahwa responden yang memiliki pola hidup tidak sehat juga memiliki risiko terkena
kardiovaskuler yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang memiliki
pola hidup sehat
Pada tabel III, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki pola hidup
yang tidak sehat memiliki nilai PCE yang tinggi. Ha ini menunjukkan bahwa
masyarakat belum menyadari pentingnya pola hidup sehat untuk menurunkan risiko
kejadian penyakit kardiovaskuler 10 tahun ke depan. Pada tabel III juga
menunjukkan bahwa antara nilai PCE rendah dan tinggi pada responden yang
memiliki pola hidup tidak sehat memiliki perbedaan yang tidak signifikan, hal ini
juga dipengaruhi oleh faktor usia, pendidikan dan juga ekonomi.
Pengetahuan merupakan sesuatu yang sangat penting untuk mengatur pola
hidup sehat setiap harinya. Jika seorang memiliki pengetahuan yang baik tentang
kesehatan maka tindakan untuk memperoleh hidup sehat akan berjalan dengan baik.
Akan tetapi, apabila seorang tidak memilki pengetahuan yang baik tentang
kesehatan khususnya pola hidup sehat maka tindakan tidak akan berjalan dengan
baik. Masyarakat di daerah pedesaan, memiliki tingkat stress yang rendah karena
berinteraksi sosial yang kuat dengan tetangga, namun mereka melakukan aktifitas
fisik yang lebih karena pekerjaan sehari-hari, kurang asupan protein hewani
ataupun asupan susu rendah lemak, hal ini menyebabkan responden menghadapi
skor risiko kardiovaskuler tinggi (Suhadi et al, 2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Pola hidup sehat perlu diterapkan pada kehidupan sehari-hari mulai dari
masa muda agar tetap sehat sampai tua. Pengaturan pola hidup sehat sangat penting
terutama pada pasien hipertensi, pasien yang mengalami hipertensi dapat
menerapkan pola hidup sehat untuk mengurangi efek buruk dari hipertensi. Selain
itu konsumsi rokok, menjaga BMI yang seimbang, menghindari alkohol, olahraga
teratur dan juga istirahat yang cukup merupakan cara untuk pengaturan pola hidup
sehat (Muhammadun, 2009). Pada penelitian ini, Padukuhan Somorai memiliki
pola hidup sehat yang tinggi dari pada ketiga Padukuhan yang lain. Hal ini
dipengaruhi dari tingkat kesadaran tentang pola hidup sehat, perekonohimian
masyarakat, letak tempat tinggal dan juga dari segi pendidikan masyarakat. Sebuah
studi mengatakan bahwa responden dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan
lebih sadar tentang kesehatan dan mengontrol tekanan darahnya (Khanam et al,
2014).
Nilai pola hidup sehat dapat tercapai ≥ 6 apabila seseorang mempunyai
pengetahuan yang cukup dalam bidang kesehatan oleh karena itu pengetahuan
dalam kesehatan perlu diberikan untuk mendukung pola hidup yang sehat. Dari hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang kesehatan mempunyai
peranan dalam menjaga pola hidup sehat seseorang, dalam kehidupan sehari-hari.
Padukuhan Somorai terletak cukup dekat dengan kota Yogyakarta yang
mengakibatkan masyarakat di Padukuhan Somorai tersebut lebih memiliki
kesadaran yang tinggi tentang pentingnya pola hidup sehat, selain itu di Padukuhan
Somorai terdapat juga kegiatan senam rutin seminggu sekali dan juga pos jantung
sehat. Hal tersebut merupakan hal yang membuat masyarakat tergerak untuk
melakukan aktifitas fisik yang lain selain saat responden bekerja. Sedangkan, untuk
Padukuhan Jragung, Padukuhan Sembir dan Padukuhan Morangan memiliki
tingkat pendidikan yang masih tergolong rendah, perekonomian yang cukup rendah
serta lingkungan di Padukuhan tersebut cukup jauh dari kota Yogyakarta,
mengakibatkan kesadaran tentang pola hidup sehat yang masih rendah. Menurut
Rosjidi tahun 2007 bahwa prevalensi risiko kardiovaskuler lebih tinggi terjadi pada
penduduk dengan pendidikan yang rendah dan perekonomian yang rendah.
Pengetahuan kesehatan khusunya tentang pola hidup sehat akan berpengaruh
terhadap pola hidup seseorang (Agustiawan, 2013).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pola hidup sehat ini juga berpengaruh terhadap tekanan darah responden,
responden yang memiliki tekanan darah ≥ 140/ 90 mmHg dan tidak mendapatkan
terapi anti hipertensi, akan lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskuler 10 tahun
ke depan. Pola hidup menjadi buruk juga disebabkan beberapa faktor seperti
masyarakat gemar mengkonsumsi makanan yang mengandung natrium, gemar
mengkonsumsi gula yang berlebih, gemar mengkonsumsi santan dan gorengan,
faktor itulah yang menyebabkan masih banyak responden yang memiliki pola hidup
yang buruk. Maka dari itu, hal ini perlu dievalusasi lebih lanjut agar masyarakat
lebih mengerti seperti apa pola hidup sehat yang benar dan bagaimana cara untuk
menerapkannya pada kehidupan sehari-hari agar terhindar dari penyakit
kardiovaskuler di kemudian hari.
Responden di Kabupaten Sleman masih berisiko tinggi terkena penyakit
kardiovaskuler 10 tahun ke depan. Salah satu penyebab tingginya risiko
kardiovaskuler adalah responden memiliki gejala ataupun riwayat penyakit
hipertensi, penyakit diabetes mellitus dan kadar kolesterol tinggi, yang tidak
ditangani dengan tepat ataupun hanya di diamkan hingga responden merasa sudah
tidak ada gejala-gejala yang mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Sebanyak 25
orang responden memiliki nilai pola hidup sehat dan memiliki risiko yang rendah
terkena kardiovaskuler 10 tahun ke depan. Hal ini terjadi karena masyarakat
mengerti mengenai pentingnya pola hidup sehat, maka masyarakat akan mengatur
pola hidupnya sedemikian rupa agar risiko kardiovaskuler 10 tahun ke depan
semakin rendah. Pola hidup yang tidak sehat dapat memicu timbulnya penyakit
hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi serta obesitas, faktor-faktor ini merupakan
penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler.
Keterbatasan dalam melakukan penelitian ini adalah peneliti tidak dapat
mengetahui keterbukaan responden saat menjawab kuisioner yang ditanyakan pada
penelitian, pengukuran tekanan darah hanya dilakukan dalam satu waktu meskipun
telah dilakakukan duplo dan pengukuran gula darah puasa hanya dalam satu waktu.
Hal ini, dapat mempengaruhi hasil dari nilai pola hidup sehat.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini sebanyak 76,4 % dari total responden memiliki pola
hidup tidak sehat dan 29,3% responden berisiko tinggi terkena kardiovaskuler 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
tahun ke depan. Kelompok yang memiliki pola hidup tidak sehat dan memiliki
risiko tinggi risiko kardiovaskuler 10 tahun ke depan sebanyak 38,4% sedangkan
kelompok yang memiliki pola hidup sehat tetapi memiliki risiko kardiovaskuler
tinggi 10 tahun ke depan sebanyak 14,6%.
SARAN
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dari penelitian ini, maka peneliti
menyarankan untuk melakukan edukasi tentang pentingnya menjaga pola hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari untuk menurunkan risiko kardiovaskuler 10
tahun ke depan. Selain itu, diperlukan juga edukasi tentang pentingnya mengontrol
tekanan darah. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran
masyarakat betapa pentingnya menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari
penyakit kardiovaskuler 10 tahun ke depan. Penelitian selanjutnya sebaiknya
meneliti secara analitik hubungan pola hidup dan ketaatan terapi terhadap risiko
kardiovaskuler 10 tahun ke depan untuk mengkonfirmasi hasil penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
DAFTAR PUSTAKA
Agustiawan, F., 2013, Pengetahuan Kesehatan Dan Pola Hidup Sehat Siswa Kelas
V Dan VI SD N Baratan Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman, Skripsi,
Fakultas ilmu keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Bahri, T., 2015, Penyakit Jantung Koroner dan Hipertensi, Rineka Cipta, Jakarta.
Chobanian AV., Bakris, GL., Black, HR., Cushman, WC., Green, LA., Izzo, JL.
et al., 2003, The Seventh Report of Joint National Committee on
Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure:
The JNC 7 Report. JAMA, 289:7-8.
Dinas Kesehatan Sleman, 2012, profil kesehatan Kabupaten Sleman,
http://www.dinkes.Slemankab.go.id/wp-content/uploads/2012/07/profil.pdf
diaskes pada 14 Mei 2017.
Departemen Kesehatan RI, 2009, Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta.
Farra, A., Asist, L., Candrasari, A., 2010, Hubungan Diabetes Melitus dengan
Kejadian Stroke Iskemik Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta, UMS,
Surakarta.
Jasmine, M., 2016, Ketaatan Terapi Responden Hipertensi Usia 40-75 Tahun
Menggunakan Instrumen Morisky di Kecamatan Ngemplak Sleman, DIY
Kajian Usia dan Aspek Gaya Hidup), Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Karanja N, Erlinger TP, Hwa LP, Miller ER, Bray GA, 2014, The DASH diet for
high blood pressure : From clinical trial to dinner table, Cleveland Clinic
Journal of Medicine, 71:9.
Kementerian Kesehatan RI, 2009, Hindari Hipertensi, Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI, 2014, Pedoman Gizi Seimbang, Jakarta, hal 7, 15-24.
Kementrian Kesehatan RI, 2014, Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan,
Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI, 2014, Profil Kesehatan Indonesia, Depertemen
Republik Indonesia, Jakarta.
Khanam, M.A., Lindeboom, W., Koehlmoos, T.LP., Alam D.S., L, Milton, A.H.,
2014, Hypertension: Adherence to Treatment in Rural Bangladesh- Finding
A Population-Based Study, Global Health Action, 7, 25-28.
Mancia, G., Fagard, R., Narkiewicz, K., Redon, J., Zanchetti, A., Bohm, M., et all.,
2013, ESH/ESC Guidelines for the Management of Arterial Hypertension,
Eur Heart J, 34:2159-2219.
Mendis, S., Puska, P., dan Noring, B., 2011, Global Atlas on Cardiovascular
Disease Prevention and Control, Geneva: World Health Organization,
World Heart Federation, and the World Stroke Organization.
Muhammadun, 2009, Pola Hidup pada Lansia, Jakarta: Erlangga.
Rosjidi, C.H., 2007, Kemiskinan dan Penyakit Kardiovaskuler, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Suhadi, R., Linawati, Y., Wulandari, E.T., Virginia, D.M., dan Setiawan, C.H.,
2017, The metabolic disorders and cardiovaskular risk among lower
socioeconomic subjects in Yogyakarta-Indonesia, Asian Journal of
Pharmaceutical and Clinical Research, 10 (3), p. 369.
Song, J. W. dan Chung, K. C., 2010, Observational Studies: Cohort and Case
Control Studies, Plast Reconstr Surg, 126(6):2234–2242.
Stone NJ, Robinson J, Lichtenstein AH, 2013, ACC/AHA guideline on the
treatment of blood cholesterol to reduce atherosclerotic cardiovascular
risk in adults : A report of the american college of cardiology/american
heart association task force on practice guideline, Circulation.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S, 2009, Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II edisi V,Interna Publishing, Jakarta.
Tedjakusuma, P., 2012, Tata Laksana Hipertensi. Departemen Kardiologi RS
Premier Jatinegara dan RS Grha Kedoya, Jakarta.
Tools.acc.org, 2014. Recommendations for Initiation of Statin Theraphy.
http://tools.acc.org/ascvd-risk-estimator. accessed on 6 Mei 2017.
Venkatachalam, J., Abrahm, S.B., Singh, Z., dan Satya., S., 2015, Determinants of
Patient’s Adherence to Hypertension Medication in a Rural Population of
Kancheepuram District in Tamil Nadu, South India, Indian J Community
Med, 40 (1), 33-37.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
LAMPIRAN
Lampiran 1. Etical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 2. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subyek Uji
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK UJI
Saya Alvilita dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma akan melakukan
penelitian berjudul gambaran pooled-cohort equation dan pola hidup sehat
responden usia 30-65 tahun di Kabupaten Sleman DIY. Penelitian ini merupakan
bagian dari penelitian payung Rita yang berjudul Intervensi Therapeutic Life Style
Inisiatif Masyarakat Sendiri untuk Peningkatan Kualitas Hidup Sehat dan
Kesadaran Penyakit Kardiovaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan pengukuran kolesterol darah puasa vena dengan kolesterol darah
puasa perifer dalam evaluasi 10 tahun penyakit kardiovaskuler.
Tim peneliti mengajak Bapak/Ibu untuk ikut serta dalam penelitian ini.
Penelitian ini membutuhkan sekitar 30 subyek penelitian per dukuh dengan jangka
waktu keikutsertaan selama 1 bulan dengan frekuensi 1 minggu sekali masing-
masing kegiatan sekitar 30-45 menit dalam pemeriksaan kesehatan (pengambilan
sampel darah dan pengukuran tekanan darah) serta wawancara.
A. Kesukarelaan untuk Ikut Penelitian
Anda bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan.
Bila anda sudah memutuskan untuk ikut, anda juga bebas untuk mengundurkan
diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun. Bila
anda tidak bersedia untuk berpatisipasi, tidak ada sanksi atau hal merugikan
apapun yang akan dikenakan.
B. Prosedur Penelitian
Apabila anda bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini, anda diminta
menandatangani lembar persetujuan ini rangkap 2, satu untuk anda simpan dan
satu untuk peneliti. Prosedur selanjutnya adalah pengukuran tekanan darah dan
pengambilan sampel darah untuk pemeriksaan kadar kolesterol total, kolesterol
HDL dan gula darah yang dilakukan dalam satu kali pengambilan. Setelah
pengambilan sampel darah, anda akan diberikan snack dan dipersilahkan
menikmati snack sebelum melanjutkan ke tahap wawancara/tanya jawab dengan
jawaban yang sejujurnya. Adapun jumlah sampel darah yang diperlukan
sebanyak 5cc yang diambil pada lengan atas oleh tenaga ahli laboratorium
Pramita dan 10µl untuk pengecekan darah perifer pada jari yang akan dilakukan
oleh peneliti.
C. Kewajiban Subyek Penelitian
Sebagai subyek penelitian, Bapak/Ibu berkewajiban mengikuti aturan atau
petunjuk penelitian seperti yang tertulis di atas. Bila ada yang belum jelas,
Bapak/Ibu dapat bertanya lebih lanjut kepada peneliti.
D. Manfaat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Keuntungan langsung yang Bapak/Ibu dapatkan adalah memperoleh
pemeriksaan tekanan darah, kadar kolesterol total, kolesterol HDL dan gula
darah, serta penjelasan mengenai upaya mengontrol beberapa faktor risiko
tersebut sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit kardiovaskuler
E. Risiko yang dialami subyek selama mengikuti penelitian
Anda diwajibkan untuk berpuasa selama 8 jam sebelum penelitian dilakukan,
sehingga anda dapat mengalami hipoglikemi (gula darah rendah). Setelah
pengambilan darah anda akan diberikan snack dan minuman untuk mengatasi
risiko hipoglikemi tersebut. Selama mengikuti penelitian, anda akan mengalami
rasa nyeri dan kurang nyaman saat pengambilan sampel darah serta anda dapat
merasa bosan selama menunggu giliran pengukuran tensi. Risiko memar setelah
pengambilan darah juga mungkin terjadi, untuk mengatasinya dapat dikompres
menggunakan telur rebus yang dibungkus dengan kain.
F. Kerahasiaan
Semua informasi yang berkaitan dengan identitas subyek penelitian akan
dirahasiakan dan hanya diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan
dipublikasikan tanpa identitas subyek penelitian.
G. Kompensasi
Bapak/Ibu akan memperoleh souvenir sebagai tanda terimakasih atas
kerelaan untuk ikut serta dalam penelitian ini.
H. Pembiayaan
Seluruh biaya dalam penelitian ini akan ditanggung oleh peneliti.
I. Informasi Tambahan
Bapak/Ibu diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang belum
jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu membutuhkan
penjelasan lebih lanjut, Bapak/Ibu/Saudara/Wali anak dapat menghubungi Rita
dkk pada no Hp: 08157933786.
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 3. Informed Consent
PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN
Semua penjelasan tersebut telah disampaikan kepada saya dan semua pertanyaan
saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila memerlukan penjelasan
saya dapat menanyakan kepada Rita atau kepada asisten peneliti yakni Alvilita.
Dengan menandatangani formulir ini, saya setuju ikut serta dalam penelitian ini.
Tandatangan responden: Tanggal:
(Nama Jelas:.................................)
Tandatangan saksi:
...............................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Lampiran 4. Definisi Operasional
Variabel Definisi Operasional Cara Mengukur
Skala Penilaian
Tekanan Darah
Berdasarkan
ESH/ESC
ESH/ESC dipilih sebagai
acuan untuk pembagian TD
dikarenakan ESH/ESC
dinilai lebih spesifik dan
lebih cocok dalam
mengkatagorikan nilai dari
tekanan darah.
- -
Usia
Usia dikategorikan menjadi
2 kelompok yaitu usia 40-
55 tahun merupakan usia
lansia awal dan usia 56-65
tahun merupakan usia
lansia akhir (Kemenkes,
2009).
- -
Pola Hidup
Pola hidup sehat yaitu
responden yang memiliki
nilai pola hidup lebih dari
sama dengan 6.
Dalam pengelompokkan
pola hidup penelitian ini
telah dilakukan modifikasi
karena penyesuaian kepada
masyarakat Indonesia.
Untuk melihat
penyesuaiannya
dilampirkan DASH dari
JNC 7 pada halaman 8.
Rasio
< 6 = Pola Hidup
tidak baik
≥ 6 = Pola Hidup
Baik
Pengelompokkan
BMI
BMI (Body Mass Index)
atau IMT (Indeks Massa
Tubuh) digunakan untuk
menilaai status gizi
responden. BMI dihitung
Rasio
0 = Nilai BMI
< 18,5 atau ≥
23,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Variabel Definisi Operasional Cara Mengukur
Skala Penilaian
dengan dihitung dengan
membagi berat badan
dengan kuadrat tinggi
badan (Kemenkes RI,
2014). Pengelompokan
BMI mengacu pada
Kemenkes RI tahun 2014,
bahwa nilai BMI normal
adalah 18,5-22,9.
1 = Nilai BMI
18,5 - 22,9
Penambahan
Natrium
Makanan dengan garam
sedikit saja (1 sendok teh
sehari), konsumsi mie
instan, makanan kaleng
,Penambahan kecap, saos
dan sambel botolan yang
dikonsumsi oleh responden
secara berlebihan
mengakibatkan
peningkatan risiko
hipertensi. Responden
dinyatakan memiliki pola
makan yang baik jika
reponden menyukai asin
atau mengkonsumsi
maksimal satu sendok teh
garam atau maksimal
mengkonsumsi 1 buah
makanan instan setiap
harinya.
Kategorikal
0 = Menambahkan
natrium pada
makanan setiap
hari, gemar mie
instan dan
makanan kaleng.
1 = gemar
menambahkan
natrium pada
makanan,
mengkonsumsi
mie instam dam
juga makanan
kalengw.
Konsumsi Gula
Gula juga diatur dalam pola
makan DASH. Responden
dinyatakan memiliki pola
makan yang baik jika
mengkonsumsi makanan
dan minuman manis
Kategorikal
0 = Minum atau
makan manis satu
hari lebih dari 4
sendok setiap
harinya.
1 = minum atau
makan manis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Variabel Definisi Operasional Cara Mengukur
Skala Penilaian
maksimal 4 sendok setiap
harinya.
maksimal 4 sendok
setiap harinya.
Rokok
Merokok adalah kegiatan
menghisap asap tembakau
yang dibakar ke dalam
tubuh lalu
menghembuskannya
keluar. Merokok
dikategorikan sebagai
merokok (merokok aktif
atau sudah berhenti dalam
waktu kurang dari lima
tahun terakhir dan juga
perokok pasif) dan tidak
merokok (sama sekali tidak
merokok).
Kategorikal
0 = Merokok,
pernah merokok,
perokok pasif.
1 = Tidak pernah
merokok.
Konsumsi Buah
Responden dalam
penelitian ini diharapkan
mengkonsumsi buah-
buahan minimal 1 kali
sehari untuk
menyeimbangkan pola
makan yang baik.
Kategorikal
0 = Tidak
mengkonsumsi
buah dalam satu
hari.
1 = mengkonsumsi
buah minimal satu
kali sehari.
Konsumsi Sayur
Sayur merupakan bagian
penting dalam diet DASH.
Responden dalam
penelitian diharapkan
mengkonsumsi tiga kali
dalam seharinya dalam
bentuk sajian apapun.
Contohnya adalah sayur
yang di masak dengan
santan yang tidak kental,
sayur yang direbus saja dan
Kategorikal
0 = Mengkonsumsi
sayur kurang dari
tiga kali sehari
1 = mengkonsumsi
sayur minimal tiga
kali hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Variabel Definisi Operasional Cara Mengukur
Skala Penilaian
sayur yang di masak
dengan cara di tumis.
Aktivitas fisik,
Olahraga
Aktivitas fisik adalah setiap
gerakan tubuh yang
dihasilkan oleh otot rangka
dan memerlukan lebih
banyak energi. Aktivitas
fisik dikategorikan menjadi
rutin, (jogging, jalan kaki,
senam, berlari atau
bersepeda minimal 1 kali
setiap minggu) dan tidak
rutin (jika <1 kali/minggu
atau tidak pernah sama
sekali)
Kategorikal 0 = tidak
melakukan
aktifitas fisik dan
tidak melakukan
olahraga selama
satu minggu
1 = melakukan
olahraga minimal
tiga kali dalam satu
minggu
Minyak dan
Santan
Minyak dan santan yang
dimaksud adalah makanan
yang dikonsumsi
mengandung minyak dan
atau santan maksimal tiga
sajian makanan atau
maksimal 5 sendok teh
dalam satu harinya.
Kategorikal 0 = Satu hari
mengkonsumsi
makanan yang
mengandung
minyak dan atau
santan lebih dari
tiga porsi.
1 = Dalam satu hari
mengkonsumsi
makanan yang
mengandung
minyak dan atau
santan maksimal
tiga porsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 5. Definisi Operasional Pola Hidup Sehat
No Variabel Keterangan Skor
1 Pengelompokan BMI 18,5 - 22,9 1
< 18,5 atau ≥ 23 0
2 Penambahan Garam (tidak suka makanan
yang asin)
Ya 1
Tidak 0
3 Konsumsi Gula (tidak lebih dari 4 sendok
atau 2 gelas minuman manis perhari)
Ya 1
Tidak 0
4 Rokok (tidak perah merokok, sudah
berhenti merokok lebih dari 5 tahun)
Ya 1
Tidak 0
5 Konsumsi Buah minimal 1 kali sehari Ya 1
Tidak 0
6 Konsumsi Buah minimal 3 kali sehari Ya 1
Tidak 0
7 Aktivitas fisik atau Olahraga minimal 3
kali dalam satu minggu
Ya 1
Tidak 0
8 Minyak dan Santan (mengkonsumsi sajian
makanan yang berminyak dan bersantan
maksimal 3 kali dalam satu hari)
Ya 1
Tidak 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 6. Panduan Wawancara Case Report Form
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 7. Pooled-Cohort Equation
(tools.acc.org).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 8. Sertifikat Penaraan Alat Uji Tinggi Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 9. Sertifikat Penaraan Alat Uji Timbangan Berat Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 10. Sertifikat Kalibrasi Alat Uji Tensi Digital Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 11. Lampiran Sertifikat Kalibrasi Alat Uji Tensi Digital Pertama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 12. Sertifikat Kalibrasi Alat Uji Tensi Digital Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 13. Lampiran Sertifikat Kalibrasi Alat Uji Penelitian Kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Lampiran 14. Sertifikat Kalibrasi Alat Uji Tensi Digital Ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 15. Lampiran Sertifikat Kalibrasi Alat Uji Penelitian Ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 16. Pola Hidup Sehat Menurut JNC 7 Tahun 2003
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 17. Pola Hidup Sehat Menurut Kemenkes RI tahun 2014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
BIOGRAFI PENULIS
Penulis bernama lengkap Alvilita Nurmala, lahir di
Medan pada tanggal 16 November 1996. Penulis merupakan
anak tunggal dari pasangan Alfitri Oemar S.H, C.N dan
Indiah Natalina Amd. Keb. Pendidikan formal yang telah
ditempuh penulis, yaitu tingkat Sekolah Dasar Islam Terpadu
Luqman Al-Hakim (2002-2008), tingkat Sekolah Menengah
Pertama Negeri 15 Yogyakarta (2008-2011), tingkat Sekolah
Menengah Atas Negeri 1 Piyungan Bantul (2011-2014).
Selanjutnya pada tahun 2014 penulis melanjutkan studinya ke jenjang Perguruan
Tinggi di Fakultas Farmsai Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama
menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi tersebut, penulis aktif dalam kepanitian
Desa Mitra 2014 sebagai Koordinator konsumsi dan pada tahun 2016 menjadi
bendahara. Selain kepanitian peneliti juga aktif dalam Forum Pusat Informasi dan
Konseling Remaja di Kabupaten Sleman Sebagai Pendidik dan Konselor Sebaya
sejak tahun 2014 hingga sekarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI