gangguan mental pada lanjut usia
DESCRIPTION
lanjut usiaTRANSCRIPT
GANGGUAN MENTAL PADA LANJUT USIADr.Luana N.A,SpKJ
Gangguan Depresi Gejala depresi 15% lansia Usia bukan faktor risiko → kehilangan
pasangan, penyakit medis kronis → Rentan
Onset lambat → kambuhan
Gangguan kognitif - Pseudodemensia- Defisit atensi dan konsentrasi
bervariasi- Jarang gangguan bahasa dan
konfabulasi
Dementia - Mengubah gambar depresi- Agresivitas verbal dibanding pikiran
depresif (rasa bersalah)
Gangguan Mood Organik Peny.Fisik secara patofisiologi menyebabkan depresi1. Endokrin / metabolik : Tiroid,
Cushing hiperkalsemia, Anemia perniciosa
2. Penyakit Organik otak : Tumor, Parkinson, Alzaheimer, SLE
3. Karsinoma : Pankreas, paru-paru4. Infeksi kronik : Neurosifilis
Depresi Vaskular→ Kerusakan suplai arteri terminal jalur
striato subkortikal – Pallido – Thalamokortikal
→ Mengganggu sikuit neurotransmiter regulasi mood
1. Depresi timbul saat lansia2. Ide depresi tidak menonjol3. Tilikan kurang4. Apati dan retardasi 5. Kognitif menurun (fungsi eksekutif)6. Gangguan neurologik → kerusakan otak
iskemik yang mempengaruhi substansia alba dan area subkortikal
Depresi dapat menjadi bagian dari gangguan bipolar → Penyakit Otak organik
Distimia → telah berlangsung 2 tahun (Gangguan mood kronik)
Gangguan penyesuaian dengan afek depresi → gejala depresi 1 bulan setelah mengalami stresor
Tanda : Rasa lelah berkepanjangan Sulit konsentrasi Gangguan tidur (cepat bangun pagi dan
selama tidur sehingga terbangun) Nafsu makan berkurang BB menurun Keluhan somatik Episode depresi berat Jarang mengeluh sedih Sering mengeluh gangguan memori Komorbiditas dengan anxietas
Faktor Predisposisi :1. Perempuan2. Riwayat gangguan depresi sebelumnya3. Status (janda/duda, riwayat berpisah)4. Perubahan neuroamin otak (serotonin,
dopamin, norepinefrin menurun)5. Hiperaktivitas dan disregulasi HPA →
kortisol meningkat6. Atrofi neuron otak dan perfusi menurun7. Kepribadian menghindar, dependen,
Anankastik
Faktor Predisposisi :8. Komorbididitas peny. fisik9. Perubahan fungsional otak10.Terapi sistemik → anti hipertensi (β
blokers, Methyldopa, Reserpin, Klonidin, Calcium, Channel blokers, digoksin), steroid, Analgesik (Kodein, Opioid, indomethasin, cox 2 inhibitors), Antiparkinson, Antipsikotik, benzo diazepin
11.Dukungan sosial kurang
Faktor Protektif1. Nutrisi baik, koreksi defisit fisik2. Coping mekanisme yang positif3. Dukungan sosial yang baik
Komorbiditas dengan Penyakit Lain :1. Depresi → Faktor risiko stroke, gagal
jantung, kanker (durasi 6 thn)2. Depresi memperburuk MCI3. Gangguan pendengaran dan
penglihatan berkorelasi dengan depresi
4. Prognosis buruk bila mempunyai peny.kronik
5. Gangguan depresi berhubungan dengan status nutrisi
Prinsip Pengobatan1. Tujuan Terapi Farmakologi
Meningkatkan kualitas hidup agar tetap berfungsi dalam komunitasMencegah perawatan institusiPenyesuaian dosis secara individu→ Perubahan fisiologis proses penuaan
Penurunan fungsi organ → clearance ginjal menurun,metabolisme hati menurun, curah jantung menurun, sekresi asam lambung menurun
Prinsip Pengobatan2. Elektroconvulsif Therapy (ECT)3. Psikoterapi
P. Suportif P. Berorientasi tilikan Cognitive behavioral Therapy (BT)
DEMENSIA Gangguan intelektual progresif dan ireversibel Penyebab ketidakmampuan ke 2 pada lansia 65 thn
setelah arthritis Faktor risiko : usia, riwayat keluarga, wanita Berbeda dengan RM → berjalannya waktu Perubahan karakteristik → fungsi kognisi, daya
ingat, bahasa dan visuospasial disertai agitasi, gelisah, gangguan tidur dan waham / halusinasi (75%)
Multifaktorial → cedera/tumor otak, AIDS, alkohol, infeksi
10% - 15% memiliki gangguan sistemik → peny.Jantung, ginjal, endokrin, depresi
Menurut letak lesi D.Kortikal : D. Alzheimer, CDJ, Pick
→afasia, apraxia, agnosia D. Sub kortikal : Huntington, Parkinson Diagnosis tepat → Autopsi
Mild cognitis imperment (MCI) Terjadi sebelum dementia Tidak semua MCI → alzheimer Gangguan perilaku (90%) Depresi, anxietas, Irritabilitas dan apati.
Dementia Irreversibel D.Alzeimer
Tersering 50-60%Lansia 65 th 5%, 85 thn 15-25%Wanita > laki-lakiOnset lambat dan progresifTentang hidup 1-20 thn (rata2 8 thn)Penurunan daya ingat + 1 Afasia,
apraxia, Agnosia, Fungsi eksekutifUrutan defisit → Daya ingat, bahasa
visuospasial
Anatomik Makroskopis Vol.girus lobus
temporalis menurunMikroskopik → Pembentukan tangels
neurofibrilar dari prot tau. (penyimpangan penghambat fosforilasi prot. Tau)
Tidak ada pencegah/penyembuhan → Paliatif (mengatasi agitasi / agresi)
Inhibitor asetilkolinesterase → fungsi kognitif
Dementia Irreversibel Korea Huntington
› Subkortikal› Neuropatik – Psikotik (dpt mendahului
gejala korea)› Dementia terjadi pada std. akhir› Autosomal dominan (lengan pendek
kromosom 4) Riwayat penyakit keluarga
Parkinson› Basal ganglia ( subkorteks)› Depresi (40%) + atau dementia
CDJ ( Creutzfeldt – Jacob)› Degeneratif difus› Sistem Piramidalis + ekstra piramidalis› Tidak berhubungan dengan ketuaan (Usia
50 an)› Insiden menurun setelah 60 thn› Virus infeksius yang tumbuh lambat →
Transplantasi kornea› Std. terminal → Demensia, Hipertonisitas
gangguan bicara berat.
Pick› Lesi kortikal lobus frontalis› 2-10 th (rata2 5 thn)› Sulit dibedakan dengan alheimer› Autopsi → Inkulsi intraneuronal → badan
pick› Jarang dibanding dengan D.Alzheimer →
tidak ada terapi
Demensia Reversibel D.Vaskuler
› Stroke multiple, iskemik otak → Infark lakunar subkortikal substansia nigra
- Reflex tendon meningkat- Respons plantar ekstensor- Gangguan cara berjalan- Kelemahan extremitas
› Onset mendadak dengan penurunan bertahap› Dapat dicegah → Fak. Resiko diturunkan
(Hipertensi, diabetes)› Depresi psikotik → Iskemik otak› Autopsi → patologi campuran penyakit serebro
vaskular dengan D.alzheimer
+ Sindrom dimensia
Dementia menetap di induksi dan zat› Peminum alkohol berat bertahun2 → Sebagian reversibel → nutrisi baik,
abstinensia› Intoksikasi obat
- Sering pada lansia → Terlalu banyak minum obat, tidak mengerti instruksi
- Major/minor tranquillizer, Analgetik, digoksin
Tumor otak Tumor metastatik (paru dan mammae), meningioma
Trauma otak› Tidak biasa dijumpai demensia → hematom subdural → Dementia, mengantuk, sakit kepala bbrp
minggu/bulan atau tanpa riwayat trauma› Tidak lakukan punksi lumbal → CT Scan /MRI
Infeksi → pneumonia, ISK, meningitis TB/ kriptokokus Gangguan metabolik
› Hipo/hipertiroidisme› Gangguan elektrolit ( Hipo/hipernatremia,
hiperkalsemia)› Penyakit Willson → gangguan fungsi hati, tumor,
rigiditas, konvulsi < 40 th.› Sindrom Cushing
Gangguan jantung, paru2, hati, dan ginjal, gagal jantung kronik, arithmia, SBE, uremia
Perjalan penyakit dan cara Mendeteksi
Dimulai usia ≤ 50 tahun Pembentuk plak amiloid → 20 th pra
gejala → sulit mendeteksi Reisberg (1992) → grow down dengan
global deterioration scale Intelektual individu demensi ringan ~
anak usia 9 th, sedang ~ usia 5 thn, berat ~ usia 2 th
Tanda dan gejala DiniStadium Dini Perubahan samar-samar → kepribadian,
hendaya, ketrampilan sosial, berkurangnya minat, agitasi, kemampuan intelektual
Pada tahap awal pasien dapat mengenal penurunan tersebut →kemudian menyangkal
Pencetus kondisi depresi Muncul awal gangguan emosi > gejala
kognitif Jangan under / overdiagnosis
Stadium Lanjut Penurunan Daya Ingat
→ Segera & Jangka Pendek Lupa janjinya, berita”, orang” yang baru
dijumpai dan tempat yang baru dikunjungi Minta pasien untuk melakukan :
a. Mengulang angka (normal dapat mengingat 6 angka dari depan, 4 angka dari belakang)
b. Menyebutkan kembali 2 kata / 3 objek setelah 5 menit
Apakah subyek mengetahui nama dokter? Nama perawat ? Tempat pemeriksaan ? Menu makan malam?
Stadium Lanjut Perubahan mood dan kepribadian
Sering diwarnai oleh ciri kepribadian sebelumnya (menjadi lebih kompulsif, lebih bereaksi)
Mula-mula depresi, ansietas, irritabilitas, kemudian menarik diri dan apatis
Penurunan Orientasi Waktu, tempat dan Orang Apakah pernah tersesat
Stadium Lanjut Hendaya Intelektual
Menyebutkan 5 nama presiden terakhir6 kota besar di Indonesia100 - 7 - 7 - 7 - 7 - 7Persamaan bola dengan jeruk
Gangguan daya nilaiApa yang harus anda lakukan bila
menemukan amplop yang berperangkoAda api dalam bioskop
Stadium Lanjut Gejala Psikotik
Halusinasi / Ilusi, delusi
Hendaya berbahasaPerseverasi, blocking, afasia
Psikometrik MMSE Folstein + Test menggambar jam Prognosis :
Tergantung kondisi medis yang mendasari
Bilamana penyebabnya dapat dikoreksi → baik (infeksi, defisiensi vitamin,
gangguan metabolik)
Tatalaksana Komprehensif Terapi Suportif :
Perawatan fisik yang baikBiarkan pasien berada di lingkungan
yang sudah dikenal ~ teman lama, benda-benda yang biasa didekatnya
Pertahankan keterlibatan pasien melalui kontak personal, orientasi
Tanamkan rasa percaya diri
Tatalaksana Komprehensif Terapi Simtomatik :
Ansietas, agresi/ agitasi ~ HaloperidolAnsietas non psikotik, agitasi →
Venlafaxin XRAgitasi kronik → FluoxetinDepresi → TrisiklikInsomnia → Hanya untuk jangka pendek
34
Kebutuhan Lansia1. Makan cukup dan sehat2. Pakaian dan kelengkapannya3. Perumahan4. Perawatan dan pengawasan kesehatan5. Bantuan praktis sehari-hari / bantuan hukum6. Transportasi7. Kunjugan / teman bicara / informasi8. Rekreasi dan hiburan9. Rasa aman dan tentram10. Bantua alat pancaindra
11. Cukup perhatian / diorangkan
Daftar Pustaka Buku Ajar Psikiatri UI Sinopsis Psikiatri Kaplan & Saddock Buku Ajar Geriatri UI PPDGJ III
TERIMA KASIH