gastro entr it is
DESCRIPTION
laporan gastroentritisTRANSCRIPT
Pengkajian Dasar Keperawatan Anak
Nama mahasiswa : YayukFfitri Anita
NIM : 10507020711018
Tempat Praktik :
Tanggal Praktik :
A. Identitas Klien
Nama : An. Nurul No. Register :
Usia : 4 tahun Tanggal Masuk : 1 Des 2013
Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal Pengkajian : 3 Des 2013
Alamat : Kesamben Sumber Informasi : Ibu Klien
Nama Orang Tua : Ny. Yutiem
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan :
Agama :
Suku : Jawa
B. Satus Kesehatan Sekarang
1. Keluhan Utama
Saat MRS :
Selama 3 hari dirumah, anak berak cair 15x/hari dan muntah 5x/hari.
Saat Pengkajian :
Anak berak cair 5x dalam sehari dengan konsistensi berak cair.
2. Lama Keluhan : 3 hari
3. Kualitas Keluhan :
4. Faktor Pencetus : Klien sering makan makanan ringan dan mie.
5. Faktor Pemberat :
6. Upaya Yang Telah Dilakukan : Dibawa ke Balai Pengobatan.
7. Diagnose Medis : Diare (saat di BP)
C. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Ibu klien mengatakan bahwa selama 3 hari klien BAB cair 15x/hari. Kemudian dibawa ke
BP, di diagnosis diare dan opname 1 hari. Kondisi klien terlihat tidak ada kemajuan
sehingga dirujuk ke RS.
D. Riwayat Kesehatan Terdahulu
1. Penyakit yang Pernah Dialami
a. Kecelakaan (jenis dan waktu) : -
b. Operasi (jenis dan waktu) : -
c. Penyakit
Kronik : -
Akut : batuk pilek biasa
d. Terakhir MRS : -
2. Alergi : -
E. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
1. Prenatal : -
2. Natal : Kelahiran normal
3. Postnatal : -
4. Imunisasi : Lengkap
F. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Pertumbuhan
(DBN)
Sejak lahir hingga usia 4 tahun ini, klien sering dibawa ke posyandu dan dilakukan
pemeriksaan. Tidak ditemukan adanya kelainan. Tinggi badan dan Berat badan
terus meningkat.
2. Perkembangan
(DBN)
G. Riwayat Keluarga
Klien (An. Nurul, 4 tahun) anak pertama dari Ny. Yutiem . Bertiga tinggal serumah.
Genogram :
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Orang yang tinggal serumah
3025
4
= Klien
4 = Umur
H. Lingkungan Rumah
1. Kebersihan : Bersih, rutin membersihkan.
2. Bahaya Kecelakaan : -
3. Polusi : -
4. Ventilasi : Cukup baik.
5. Pencahayaan : Baik, terang.
I. Pola Aktifitas
Jenis Rumah Rumah Sakit
Makan/minum sendiri dibantu
Mandi sendiri Diseka oleh ibu klien
Berpakaian sendiri Dibantu
Toileting
Mobilitas ditempat tidur
Berpindah dan berjalan
J. Pola Nutrisi
Jenis Rumah Rumah Sakit
Jenis Makanan
Frekuensi Makan 3 – 4 tahun Sesuai jadwal dari RS
Porsi yang
Dihabiskan
habis 1 porsi ¼ porsi
Komposisi Menu Nasi, sayur, lauk tempe Sesuai jadwal dari RS
Pantangan
Nafsu Makan Menurun
Jenis Minuman Air putih Air putih
Frekuensi Minum
Jumlah minuman
K. Pola Eliminasi
1. BAB
Jenis Rumah (sebelum diare) Rumah Sakit
Frekuensi 1x/hari 5x/hari
Konsistensi padat Cair
Warna/Bau Kuning / khas Kering / khas / berlendir
Kesulitan
Upaya Menangani
2. BAK
Jenis Rumah (sebelum diare) Rumah Sakit
Frekuensi
Konsistensi
Warna/Bau
Kesulitan
Upaya Menangani
L. Pola Istirahat Tidur
1. Tidur Siang
Jenis Rumah Rumah Sakit
Lama Tidur 2 jam Jarang
Kenyamanan Setelah
Tidur
Nyaman
2. Tidur Malam
Jenis Rumah Rumah Sakit
Lama Tidur 9 jam (21.00 – 05.00) Sering terbangun
Kenyamanan Setelah
Tidur
Nyaman
Kebiasaan Sebelum
Tidur
Kesulitan
Upaya Menangani
M. Pola Kebersihan Diri
Jenis Rumah Rumah Sakit
Mandi
Frekuensi 2x/hari 2x seka
Menggunakan Sabun Iya
Keramas
Frekuensi
Penggunaan Shampoo
Menggosok Gigi
Frekuensi
Penggunaan Pasta Gigi
Frekuensi Ganti Baju
Frekuensi Memotong Kuku
Kesulitan
Upaya Mengatasi
N. Pola Koping Keluarga
1. Pengambilan Keputusan : Orang tua klien
2. Masalah yang Terkait dengan Anak di RS atau penyakit:
Anak rewel.
3. Yang biasa dilakukan keluarga apabila mengalami masalah : Diatasi sendiri oleh ibu
dan ayah klien.
4. Harapan setelah anak menjalani perawatan : Segera sembuh.
5. Perubahan yang dirasakan setelah anak sakit : Aktivitas keseharian ibu klien
terganggu. Ibu klien selalu menjaga klien di RS.
O. Konsep Diri
1. Gambaran diri :
2. Ideal diri :
3. Harga diri :
4. Peran :
5. Identitas diri :
P. Pola Peran dan Hubungan
1. Peran dalam keluarga : Anak
2. System pendukung keluarga: Orangtua
3. Kesulitan dalam keluarga :
4. Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan anak di
rumah sakit :
5. Upaya yang dilakukan :
Q. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum : Lemas
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 100/60 mmHg
Nadi : 100 x/Menit
Suhu : 37,70 C
RR : 24 x/Menit
Tinggi Badan : 101 cm Berat Badan : 13 kg
2. Kepala & Leher
a. Kepala
Benjolan dan luka (-). Klien tidak merasa pusing.
b. Mata
Ishokor. (DBN)
c. Hidung
(DBN)
d. Mulut & Tenggorokan
Mukosa bibir lembap. Susah menelan (-)
e. Telinga
(DBN)
f. Leher
(DBN)
3. Thorak & Dada
a. Jantung
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
b. Paru
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
4. Payudara & Ketiak
5. Punggung & Tulang Belakang
6. Abdomen
Inspeksi : dinding abdomen flat
Auskultasi : BU 20x/menit
Perkusi : hipertimpani
Palpasi : nyeri tekan dan kekakuan (-). CRT kulit abdomen < 2 detik.
7. Genitalia & Anus
Inspeksi :
Palpasi :
8. Ekstremitas
Atas :
Bawah :
9. System Neurologi
Kesadaran compos mentis
10. Kulit & Kuku
Kulit
Kuku : CRT < 2 detik
R. Hasil Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrolit
- Na: 136
- K: 2,9
- Cl: 111
2. Pemeriksaan Darah Lengkap
- Leukosit : 12.000
- Hemoglobin : 11
3. Pemeriksaan Feses
- Amoeba (-)
- Eritrosit (-)
- Leukosit (+)
S. Terapi
Saat di Balai Pengobatan
- Infus (Ibu klien tidak mengetahui jenis infus dan obat – obat lainnya yang
diberikan)
MRS
1) Cairan Kaen 3B (Dextrose + NS + K 20 mg/L + Laktat 20 meq/L)
2) IV injeksi amoxicillin 3 x 400 mg
3) Via oral:
- Elbio 2 x 1 sachet
- Zinkid 1 x ½ tablet
- Pamol sirup 3 x 1 cth (cochlea tea)
ANALISIS DATA
No. Data EtiologiMasalah
Keperawatan
1 DS:
- Ibu mengatakan
anaknya diare sebelum
dibawa ke RS sebanyak
15x/hari
- Saat dikaji ibu
mengatakan sudah 5x
BAB
- Sebelum diare,
ibu tau anaknya telah
makan jajanan “Chiki
dan Mie”
- Diagnosa diare
saat di balai pengobatan
DO:
- Peningkatan
Bising usus dari normal
10-12x menjadi
20x/menit
- Karakteristik
feses cair putih
berlendir
- Leukosit (+)
dalam feses
Agen penyebab diare
(Parasit, virus, bakteri,
malabsorbsi makanan)
Kerusakan epitel mukosa
sehingga absorbs terganggu,
Peningkatan volume cairan
akibat malabsorbsi
Peningkatan cairan di lumen
usus
Penurunan absorbsi air,
elektrolit, dan nutrisi
Kandungan cairan di usus
pekat
Peningkatan ekskresi cairan ke
lumen usus
Diare
Diare
ANALISIS DATA
No. Data EtiologiMasalah
keperawatan
2 DS:
Diare : 5x
Muntah : 3x
Porsi makanan hanya
dihabiskan ¼ porsi
DO:
BB : 13 kg (N : 16-18
kg)
BU : 20x /menit (N: 8-
35x)
Distensi abdomen
Hipertimpani
Infeksi
Kuman masuk sal.
Pencernaan
Bakteri mengluarkan toksin
di dinding usus
Sekresi cairan dan elektrolit
meningkat di usus
Gastroenteritis
Mukosa usus rusak
Inflamasi sal.pencernaan
Asam lambung meningkat
Mual muntah
Nafsu makan turun
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
ANALISIS DATA
No. Data EtiologiMasalah
keperawatan
3 DS :- Ibu klien mengatakan
bahwa klien berak cair
sebanyak 15x/hari dan
muntah-muntah
sebanyak 5x/hari sejak
3 hari yang lalu
- Ibu klien juga
mengatakan bahwa
sebelum sakit, klien
makan chiki dan mie.
Selain itu, bila akan
makan, klien jarang
mencuci tangannya (jika
ingat saja)
- Ibu mengatakan bahwa
klien telah didiagnosa
menderita diare saat
dirawat di balai
pengobatan
DO :- Lemas
- Berak cair 5x/hari,
kuning dan berlendir
(selama di RS)
- Porsi makan yang
dihabiskan sedikit/nafsu
makan menurun
(selama di RS);
- Hasil lab : kalium 2,9
mmol/L
Faktor infeksi
Parasit Virus Bakteri
Masuk ke Masuk ke
saluran saluran
pencernaan pencernaan
Merusak sel Bakteri
menge-
mukosa luarkan
toksin
intestinal
Iritasi Menurunkan
area permukaan
intestinal
Mempe- Absorbsi air
ngaruhi & elektrolit
lapisan menurun
otot
intestinal
Peningkatan
Motilitas
Sekresi cairan dan elektrolit
dalam rongga usus
meningkat
Output meningkat dan
absorbsi menurun
Diare
Risiko
ketidakseimbangan
elektrolit
Risiko ketidakseimbangan
elektrolit
DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN(BERDASARKAN PRIORITAS)
Ruang :
Nama Pasien : An. Nia
Diagnosa : Diare
No. Dx
Tanggal Muncul
Diagnosa Keperawatan Tanggal Teratasi
Tanda Tangan
1
2
3
10 Des 2013
10 Des 2013
10 Des 2013
Diare
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Resiko ketidakseimbangan elektrolit
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No. 1
Diare
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam maka eliminasi pada usus
menjadi normal
Kriteria Hasil :
NOC:
- Bowel Elimination (Pengosongan Usus)
No. Indikator 1 2 3 4 5
1
2
3
Warna Feses (Stool)
Diare
Leukosit
Sgt cair
9-10x
Cair
berampas
7-8x
Ampas
5-6x
Lunak
3-4x
Keras
1-2x
Keterangan Penilaian :
1 : severe (berat)
2 : substansial (mendekati berat)
3 : moderate (sedang)
4 : mild (ringan)
5 : normal
Intervensi NIC : Manajemen Diare
1. Bantu penyisipan alat pemantau ICP
2. Kaji riwayat diare
3. Berikan informasi kepada keluarga/orang terdekat.
4. Siapkan untuk pengambilan sampel feses untuk diperiksa
5. Ajarkan pada keluarga tentang penggunaan obat antidiare
6. Ajarkan keluarga untuk membantu mencatat karakteristik warna, volume, fekuensi
dan konsistensi feses tiap BAB
7. Tingkatkan makanan sedikit namun sering.
8. Pantau TTV: nadi, TD, RR, dan suhu berkala.
9. Ajarkan pasien untuk mengeluarkan gas yang terasa ada dalam perut, dan
10. Pantau ICP pasien dan respon neurologi guna aktifitas perawatan.
11. Kolaborasikan dengan dietitian untuk menghindari anjuran diet dengan kandungan
laktosa
12. Posisikan pasien dengan ketinggian kepala 30 sampai 45 derajat dan leher pada
posisi netral.
13. Identifikasi dan beritahukan pada keluarga klien penyebab diare (medikasi, bakteri,
malabsorbsi, selang makanan)
14. Berikan alat/bahan farmakologi untuk mempertahankan ICP dalam rentang yang
khusus.
15. Monitor kulit perianal apabila ada eritema
16. Timbang berat badan pasien rutin 1 hari satu kali
17. Kolaborasikan dengan dietitian diet rendah serat, tinggi protein, tinggi kalori,
18. HIndari pemberian laxative.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No. 2
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Tujuan :
Setelah dilakukana asuhan keperawatan selama 7x24 jam, diharapkan kebutuhan nutrisi
klien terpenuhi terdapat peningkatan berat badan
Kriteria Hasil :
Distensi abdomen berkurang / tidak ada
Tidak muntah
Porsi makan/asupan makanan habis
Asupan cairan adekuat
Berat badan meningkat
NOC : Status Nutrisi : Intake makanan dan cairan
No. Indikator 1 2 3 4 5
1
2
3
Intake makanan oral
Intake cairan oral
Berat badan
0
3 gls
13 kg
¼
porsi
5 gls
13,25 kg
½
porsi
6 gls
13,50
kg
1 porsi7 gls
13,75
kg
>1
porsi
8 gls
14 kg
Keterangan Penilaian :
1 : severe (berat)
2 : substansial (mendekati berat)
3 : moderate (sedang)
4 : mild (ringan)
5 : normal
Intervensi NIC
Nutrition management
1. Monitor status nutrisi pasien
2. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
3. Atur diet sesuai kebutuhan seperti pemberian bubur
4. Sediakan lingkungan yang nyaman saat klien makan
5. Berikan informasi kepada keluarga tentang kebutuhan nutrisi klien
6. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan kebutuhan nutrisi
yang dibutuhkan klien
7. Pemasangan NGT
Nutrition monitoring
1. Monitor mual dan muntah
2. Monitor lingkungan selama makan
3. Monitor kalori dan intake nutrisi
4. Monitor makanan kesukaan klien
5. Monitor hasil lab seperti Hb dan serum elektrolit
6. Monitor penurunan berat badan
7. Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
8. Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No. 3
Risiko Ketidakseimbangan Elektrolit
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 jam, tidak berisiko terjadi
keseimbangan elektrolit..
Kriteria Hasil :
NOC: Electrolyte Balance
No. Indikator 1 2 3 4 5
1
2
3
Kadar kalium
Kelemahan
Muntah
Keterangan Penilaian :
1 : severe (berat)
2 : substansial (mendekati berat)
3 : moderate (sedang)
4 : mild (ringan)
5 : normal
Intervensi NIC :
Menejemen elektrolit
1. Pantau elektrolit serum yang abnormal.
2. Pantau tanda dan gejala ketidakseimbangan elektrolit.
3. Jaga kepatenan akses IV.
4. Berikan cairan sesuai yang telah di ditentukan
5. Jaga keakuratan asupan dan catat haluaran.
6. Berikan eletrolyte tambahan (lewat oral, NG, dan IV) seperti yang ditentukan.
7. Pantau hilangnya cairan elektrolit (penghisapan nasogastrik, drainase ileostomy,
diare, drainase luka dan disiphoresis).
8. Berikan diet yang tepat untuk ketidakseimbangan elektrolit pasien (tinggi pottasium,
rendah sodium, dan rendah karbohidrat).
9. Ajarkan pasien dan keluarga tentang jenis penyebab, dan pengobatan untuk
ketidakseimbangan elektrolite, yang sesuai.
10. Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala ketidakseimbangan elektrolit tetap
atau memburuk.
11. Pantau respon pasien terhadap terapi elektrolit yang telah di resepkan.
12. Pantau efek samping elektrolit tambahan yang telah di resepkan (iritasi GI)
Menejemen Elektrolit : Hypokalemia
1. Pantau keadaan awal hipokalemia Untuk mencegah hal yang mengancam nyawa
dengan pasien yang berisiko seperti (kelelahan, anoreksia, kelemahan otot,
penurunan motilitas usus, parestesia, disritmia).
2. Pantau nilai laboratorium terkait dengan hipokalemia (meningkatan glukosa, alkalosis
metabolik, mengurangi urine, osmolalitas, kalium urine, hypocloremia, dan
hipokalsemia).
3. Pantau penyebab penurunan GI tingkat serum pottasium (diare, fistula, muntah dan
jika munah terus-menerus hisap NG).
4. Berikan pottasium tambahan yang telah ditentukan.
5. Cegah / kurangi iritasi untuk intravena pottasium sumplement (mempertimbangkan
infus melalui jalur sentral untuk konsentrasi yang lebih besar dari 10 mEq / L, encer
IV pottasium memadai, mengelola IV suplemen perlahan-lahan, menerapkan
anestesi topikal ke situs IV).
6. Hindari pemberian zat alkalin (natrium IV, bikarbonat dan PO atau NG antasida).
7. Memantau tanda gejala hipokalemia ginjal (urine asam, mengurangi osmolalitas
urine, nokturia, poliuria dan polidipsi).
8. Memantau tanda gejala hipokalemia paru (hipoventilasi dan kelemahan otot
repiratory).
9. Pantau diuresis berlebihan