gen yanag meningkatkan pertumbuhan otonom pada sel

5
Gen yanag meningkatkan pertumbuhan otonom pada sel kanker disebut okogen. Gen ini berasal darimutasi protoonkogen dan ditandai dengan kemampuan mendorong pertumbuhan sel walaupun tidak terdapat sinyal pendorong pertumbuhan yang normal. Produk gen ini yang disebut onkoprotein, mirip dengan produk normal protoonkogen, kecuali bahwa bila onkoprotein tidak memiliki enam elemen regulatorik yang penting, dan produksi gen tersebut dalam sel yang mengalami transformasi tidak bergantung pada faktor pertumbuhan atau sinyal ekstenal lainnya. Pada keadaan fisiologik, proliferasi gen dapat denganmudah dibagi menjadi langkah-langkah berikut : Terikatnya suatu faktor pertumbuhan ke reseptor spesifiknya di membran sel Aktivasi resptor faktor pertumbuhan secaratransien dan terbatas, yang kemudian mengaktifkan beberapa protein transduksi sinyal di lembar dalam membran plasma Transmisi sinyal ditransduksikan melintasi sitosol menuju inti sel melalui perantara kedua Induksi dan aktivasi faktor regulatorik inti sel yang memicu transkripsi DNA Sel masuk kedalam dan mengikuti silus sel yang akhirnya menyebabkan sel membelah. Semua sel normal memerlukan rangsanga dari faktor pertumbuahan agar dapat mengalami proliferasi. Sebagian faktor pertumbuhan yang dapat larut dibuat oleh satu jenis sel dan

Upload: andro-sulupadang

Post on 09-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Gen yanag meningkatkan pertumbuhan otonom pada sel kanker disebut okogen. Gen ini berasal darimutasi protoonkogen dan ditandai dengan kemampuan mendorong pertumbuhan sel walaupun tidak terdapat sinyal pendorong pertumbuhan yang normal. Produk gen ini yan

Gen yanag meningkatkan pertumbuhan otonom pada sel kanker disebut okogen. Gen ini berasal darimutasi protoonkogen dan ditandai dengan kemampuan mendorong pertumbuhan sel walaupun tidak terdapat sinyal pendorong pertumbuhan yang normal. Produk gen ini yang disebut onkoprotein, mirip dengan produk normal protoonkogen, kecuali bahwa bila onkoprotein tidak memiliki enam elemen regulatorik yang penting, dan produksi gen tersebut dalam sel yang mengalami transformasi tidak bergantung pada faktor pertumbuhan atau sinyal ekstenal lainnya.

Pada keadaan fisiologik, proliferasi gen dapat denganmudah dibagi menjadi langkah-langkah berikut :

Terikatnya suatu faktor pertumbuhan ke reseptor spesifiknya di membran sel

Aktivasi resptor faktor pertumbuhan secaratransien dan terbatas, yang kemudian mengaktifkan beberapa protein transduksi sinyal di lembar dalam membran plasma

Transmisi sinyal ditransduksikan melintasi sitosol menuju inti sel melalui perantara kedua

Induksi dan aktivasi faktor regulatorik inti sel yang memicu transkripsi DNA

Sel masuk kedalam dan mengikuti silus sel yang akhirnya menyebabkan sel membelah.

Semua sel normal memerlukan rangsanga dari faktor pertumbuahan agar dapat mengalami proliferasi. Sebagian faktor pertumbuhan yang dapat larut dibuat oleh satu jenis sel dan bekerja pada sel sekitarnya unruk merangsan pembelahan ( kerja parakrin ). Namun banyak sel kanermemperoleh kemampuan untuk tumbuhsendiri karena mampu menyintesis faktor pertumbuhan yang sama kepada mana sel tersebut responsif. Hal ini terjadi pada platelet- derived growth factor(PDGF,faktor pertumbuhan yang berasal dari trombosit) dan trasnforming growth factor (TNF-). Banyak glioblastoma mengeluarka PDGF, dan sarkoma mengahasilkan TGF-. Lengkung otokrin serupa cukup sering ditemukanpada banyak jenis kanker . pada banyak kasus gen faktor pertumbuhan itu sendiri tidak berubah atau mengalamimutasi, tetapi produk onkogen lain (misal RAS) menyebabkna ekspresi berlebihan gen faktor pertumbuhan. Oleh karena itu,sel dipaksa mengeluarkan sejumlah besar fsktor pertumbuhan seperti TGF-.

Kelompk berikut dalam rangkaian transduksi sinyal melibatkan reseptor faktor pertumbuhan, dan telah ditemukan beberapa onkogen yang mengkode reseptor faktor pertumbuhan. Pada beberapa tumr dapat ditemukan mutasi dan ekspresi berlebihan patologikbentuknormalreseptor faktor pertumbuhan. Protein reseptor mtan menyalurkan sinyal mutagenik kontinu ke sel, walaupun tidak terdapat fsktor pertumbuhan disekitarnya. Yang leih sering ditemukan pada mutai adalah pada mutasi adalah ekspresi berlebihan reseptor faktor pertumbuhan. Ekspresi berlebihan ini dapat menyebabkan sel kanker bereaksi berlebihan terhadap kadar normal faktor pertumbuhan, suatu kadar yang biasanya tidak memicu proliferasi.

Mekanisme yangrelatif seringa digunakan oleh sel kanker untuk memperoleh otonomi pertumbuhan adalan dengan mutasi gen yng mengkode berbagai komponen di jalur penhantar sinyal. Molekul penhantar sinyal ini menghubungkan reseptor faktor pertumbuhan ke sasarannya di inti sel. Banyak protein semacam ini berhubungan dengan lembar dalam membran plasma, tempat protein ini menerima sinyal dari reseptor faktor pertumbuhan yangtelah aktif dan pmenyalurkan sinyal tersebut ke inti sel. Dua angggota penting dalam katgori ini adalah RAS dan ABL. Sekitar 30% dari tumor manusia mengandung versi mutan gen RAS. Mutasi gen Ras adalah kelainan onkogenik yang paling umum pada tumor manusia. Famili protein RAS berikatan dengan nukleotida guanosin(guanosin trifosfat (GTP) dan guanosin difosfat (GDP)),seperti protein G yang sudah terkenal itu. Protein RAS normal berpindah bolak-balik sntsrs keadaan tereksitasi (menyalurkan sinyal) dan keadaan tenang (inaktif).pada keadaan inaktif protein RAS berikatan dengannukleotida GDP, saat sel terangsang oleh faktor pertumbuhan, RAS inaktif menjadi aktif dengan menukarGDP untuk GTP. Ras aktif kemudian mengaktifkan berbagai regulator proliferasi di bagian hilir, termasuk jejang mitogenik. RAFMAP kinase yang membanjiri ini sel dengan sinyal untuk proliferasi sel. Namun keadaan tereksitasi penyalur sinyal pada protein RAS normal berlangsung singkat karena aktivasi intrinsik guanosin trifosfatase (GTPase) menghidrolisis GTP menjadi GDP, membebaskan suatu gugus fosfat, dan mengembalikan protein kekeadaan basalnya yang inaktif. Aktivasi GTPase pada protein RAS aktif diperkuat secara dramatis oleh suatu famili proteinpengaktif GTPase (GAPs). Gaps berfungsi sebagai rem molekuler yangmencegah pengaktifan RAS tek terkonrol dengan mendorong hidrolisis GTP menjadi GDP. Protein RAS mutan dapat berikatan dengan GAPs, tetapi aktivitas GTPase-nya tidak mengalami penguatan. Oleh karena itu RA mutan terperangkap dalam bentuk aktif (terikat GTP), dan sel didorong untuk percaya bahwa proliferasi harus terus berlanjut. Jadi akibat mutasi pada protein RAS akan sama dengan kibat mutasi di GAPs yang gagal menahan protein RAS normal.

Akhirnya, semua jalur transduksi sinyal masuk ke inti sel dan menimbulkan dampak pada sekumpulan gen responden yang mendorong sel masuk ke silus mitotik. Dapat terjadiotonomi pertumbuhan akibat mutasi yang mengenai gen yang mengendalikan transkripsi DNA. Sejumlah onkoprotein, termasuk produk onkogen MYC,MYB, JUN, FOS dan REL dapat ditemukan diinti sel. Dari gen ini, gen MYC paling sering terlibatpada tumor manusia. Protoonkogen MYC diekspresikan pada hampir semua sel, dan protein. MYC cepat mengalami induksi apabila sel yang sedang tidak aktif membelah menerima sinyal untuk berproliferasi.protein MYS berikatan dengan DNA, menyebabkan aktivasi transkripsional beberapa gen terkait pertumbuhan, termasuk berbagai kinase dependen siklik ( CDK), yang produknya mendorong sel masuk ke siklus sel. Pada sel norma kadar MYC turu mendekati kadar basal saat siklus sel dimulai. Sebaliknya versi onkogenik gen MYC berkaitan dengan ekspresi gen yang menetap atau berlebihan sehingga proliferasi berlangsung terus-menerus.

Hasil akhir dari semuarangsangan yang mendorong pertumbuhan adalahmasuknya sel yang semula dalam keadaan tenang kedalam siklus sel. Kanker dapat menjadi otononom apabila gen yang menggerakkan siklus sel mengalami disregulasi akibat mutasi atau amplifikasi. Progresi/perjalana teratur sel melalui berbagai fase siklus sel dikendalikan CDK, setelah CDK diaktifkan oleh pengikatannya ke famili protein lain yang disebut siklin. CDK ini menyebabkan fosforilasi berbagai protein sasaran yang penting dan diekspresikan secara konstitutif selama siklus sel, tetapi dalam bentuk inaktif

Gen TP53:

Gen penekan tumor TP53 (dulu p53) adalah suatu gen yang paling sering mengalami mutasi pada kanker manusia. Gen ini dapat menimbulkan efek antiproliferasi,dan gen ini juga mengendalikan apoposis