geplak 12 fix

32
pahlawan bagi menjadi pelajar bedah materi muktamar ipm xix vakansi ke gumuk pasir parangtritis 12 www.ipmbantul.or.id edisi

Upload: pd-ipm-bantul

Post on 07-Apr-2016

267 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Majalah Geplak Edisi 12

TRANSCRIPT

Page 1: Geplak 12 fix

pahlawan bagimenjadi

pelajar

bedah materimuktamar ipm xix

vakansi ke gumuk pasir parangtritis

12 www.ipmbantul.or.id

edisi

Page 2: Geplak 12 fix

Buku dan segala bentuk publikasi tertulis lainnya adalah senja-ta yang kukuh dan berdaya hebat untuk melakukan serangan maupun pertahanan terhadap perubahan sosial. Termasuk

perubahan dalam nilai-nilai manusia dan kebudayaan. Demikian kata Mochtar Lubis ketika mengutarakan pendapatnya menge-nai hakikat buku bagi pembentukan kebudayaan manusia. Atas dasar apa ia berpendapat seperti itu? Bukankah buku hanyalah kumpulan kertas yang di dalamnya terdapat berbagai macam kata serta gambar, yang ketika dibuang ke tempat sampah pun, ia tak ubahnya sampah-sampah lainnya. Di manakah letak kekuatannya sehingga ia dikatakan sebagai senjata yang kukuh dan berdaya hebat?

Letak kekuatan buku tidak terdapat pada bentuk fisiknya, melainkan gagasan yang terkandung di dalamnya. Apa yang tertuang di setiap lembaran demi lembaran menjadi representasi penulis dalam melihat sesuatu. Ia lantas menjadi sarana penyebar gagasan yang dapat diterima banyak orang, bahkan di berbagai belahan dunia.

Kata orang bijak, pikiran yang bebas akan lebih berbahaya dibandingkan dengan senjata pemusnah massal terbaik sekali-pun. Sebab, pikiran bebas–yang tidak terkekang pada paham dan dogma tertentu—menggerakkan orang untuk bertindak sesuai dengan nalar dari bebagai pertimbangan dan sudut pandangnya. Sehingga, tindakan yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki pikiran yang jernih akan dapat memetakan langkah-langkah yang tepat agar tujuannya dapat tercapai. Pada titik ini, kita bisa lihat banyak contoh peristiwa besar yang hanya bermula dari gagasan yang bebas.

Pikiran yang bebas dan tidak terkungkung pada dogma inilah yang hendak diwujudkan dari praktik penerbitan yang dilakukan PD IPM Bantul. Dengan menyebarkan gagasan, pembaca dihara-pkan mendapat informasi dan pandangan baru. Tujuannya, agar kita bisa berpikir jernih tatkala dihadapkan pada situasi yang carut marut.

Penanggung Jawab: Syahlan Romadon Pemimpin Redaksi: Rofiq Oksa M Anggota Redaksi: Ahdika K., Lukman Nur H., Novi Perwitasari, Lisanti Budi S., Kartina P., Muhtar Pangestu Layouter: Khairul Arifin Desain Cover dan Ilustrator: Bayu Ari Utomo Distributor: PC IPM se-Kabupaten Bantul

Diterbitkan Oleh Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan PD IPM Bantul dan Komunitas Fotie:

Dari Redaksi

Page 3: Geplak 12 fix

[content]

TAUSYIAH

LAPORAN UTAMA

LAPORAN KHUSUS

PROFIL

PENDAPAT

SEKOLAHKU

MOTIVASI

CERPEN

CERKAK

SUPLEMEN

KHASANAH BANTUL

IPM IN ACTION

TTS

KOMIK

PUISI

GEGURITAN

46

8II

I2I3I4I6

I92224

2627

2829

30

Page 4: Geplak 12 fix

4

Tausyiyah

Tulisan ini bukanlah makalah, tetapi sebuah salinan dari sebuah artikel yang pernah di tulis oleh Mohammad Shobary ,asli orang

pundong Bantul, seorang budayawan ternama di negeri ini. Tulisannya seringkali membuat kita termenung, merenung dan terpaksa bercermin melihat potret diri. Sebagaimana tulisannya berikut ini:

Dia katakan: “Beruntung, saya pernah mengenal tiga orang saleh. Ketiganya tinggal di daerah yang berbeda, sikap dan pandangan agamis mereka berbeda, dan jenis kesalehan mereka pun berbeda”.

Saleh pertama di Klender, orang Betawi campuran Arab. Ia saleh, semata karena namanya. Orang menyukainya karena ia aktif berkegiatan siskamling meskipun bukan pada malam-malam gilirannya.

Orang saleh kedua, Haji Saleh Habib Farisi, orang Jawa. Agak aneh memang, Habib Farisi orang Jawa dengan nama Jawa. Tapi yang penting ia saleh dalam arti sebenarnya. Minimal kata para anggota jamaah masjid kampung itu. Jenggotnya panjang. Peci putihnya tak pernah lepas. Begitu juga sarung palekat abu-abu itu. Tutur katanya lembut, terkesan ‘Nyufi’. Ia begitu cekatan untuk memberi senyum kepada orang lain. Alasannya: “senyum itu sedekah”. Kepada anak kecil, ia sayang. Hobinya mengusap kepala bocah-bocah yang selalu berisik pada saat shalat jamaah berlangsung. Usapan itu dimaksudkan agar anak-anak tak lagi bikin gaduh. Tapi, bocah tetaplah bocah. Biar seribu kali kepala diusap, ribut tetap jalan. Seolah mereka khusus dilahirkan buat bikin ribut di masjid.

“Ramai itu baik saja,” katanya sabar, (ketika orang-orang lain pada marah), “karena ramai itu tanda kehidupan,” katanya lagi. “Lagi pula, kita harus bisa salat khusyuk dalam keramaian itu, seperti kata sahabat Nabi, Abu Sa’id al-Khudriy.”

Mungkin ia benar. Buktinya ia betah berjam-jam berzikir di masjid. Sering salatnya sambung-menyambung tanpa terputus kegiatan lain. Selesai maghrib, ia tetap berzikir sambil kepalanya terangguk-angguk hingga waktu isya’ tiba.

Jauh malam, ketika semua orang masih lelap

dalam mimpi masing-masing, ia sudah mulai mengerjakan shalat malam. Kemudian berzikir panjang sampai subuh tiba.

Selesai subuh, ia berzikir lagi, mengulang-ulang asmaul husna dan beberapa ayat pilihan sampai terbit matahari, ketika salat dhuha kemudian ia lakukan. Pendeknya, ia adalah penghuni masjid. Tidurnya cuma sedikit. Sehabis isya’, ia tidur sekitar dua jam. Kemudian, setelah selesai shalat dhuha, ia tidur lagi selama kurang-lebih satu jam. Selebihnya ia berzikir, berzikir dan berzikir....

Pas betul dengan nama yang disandangnya. Dasar sudah saleh, plus Habib (nama sufi besar), ditambah Farisi (nama salah seorang sahabat Nabi).

Kalau kita sulit menemui pejabat karena banyak acara, kita sulit menemui orang Jawa ini karena ibadahnya di masjid begitu padat.Para tetangga menaruh hormat padanya. Banyak pula yang menjadikannya semacam idola. Namun, ia pun punya kekurangan. Ada dua macam cacat utamanya. Pertama, kalau dalam salat jamaah tak ditunjuk jadi imam, ia tersinggung. Kedua, kalau orang tak sering “sowan” ke rumahnya, ia tidak suka karena ia menganggap orang itu telah mengingkari eksistensinya sebagai orang yang ada di “depan”.“Apakah ia dengan demikian aktif di masjid karena ingin menjadi tokoh?” Hanya Tuhan dan dirinya yang tahu.

Pernah saya berdialog dengannya, setelah begitu gigih menanti zikirnya yang panjang itu selesai. Saya katakan bahwa kelak bila punya waktu banyak, saya ingin selalu berzikir di masjid seperti yang dia lakukan. Saya tahu, kalau sudah pensiun, saya akan punya waktu semacam itu.

“Ya kalau sempat pensiun,” komentarnya.“Maksud Pak Haji?”“Memangnya kita tahu berapa panjang usia

kita? Memangnya kita tahu kita bakal mencapai usia pensiun?”

“Ya, ya. Benar, Pak Haji,” saya merasa terpojok“Untuk mendapat sedikit bagian dunia, kita

rela menghabiskan seluruh waktu kita. Mengapa kita keberatan menggunakan beberapa jam sehari buat hidup kekal abadi di surga?”

RENUNGAN MAKNA KESALEHANOleh: USt. Aris Samsugito

Page 5: Geplak 12 fix

5 Edisi 12/TAHUN 2014

“Benar, Pak Haji. Orang memang sibuk mengejar dunia.”“Itulah. Cari neraka saja mereka. Maka, tak bosan-bosan saya ulang nasihat para ustadz, bahwa orang harus shalat sebelum dishalatkan.”Mungkin tak ada yang salah dalam sikap Pak Haji Saleh. Tapi kalau saya takut, sebabnya kira-kira karena ia terlalu menggaris bawahi kata-katanya dengan “ancaman”.

Saya membandingkannya dengan orang saleh ketiga. Ia juga seorang yang bergelar “haji”, pedagang kecil, petani kecil, dan imam di sebuah masjid kecil. Namanya bukan Saleh melainkan Sanip. Haji Sanip, orang Betawi asli.

Meskipun ibadahnya (di masjid) tak seperti Haji Saleh, kita bisa merasakan kehangatan imannya. Waktu saya tanya, mengapa shalatnya sebentar, dan doanya begitu pendek, cuma melulu istighfar (mohon ampun), ia bilang bahwa ia tak ingin minta aneh-aneh. Ia malu kepada Allah.

“Bukankah Allah sendiri menyuruh kita meminta dan bukankah Ia berjanji akan mengabulkannya?”

“Itu betul. Tapi minta atau tidak, kondisi kita sudah dengan sendirinya memalukan. Kita ini cuma sekeping jiwa telanjang, dari hari ke hari ‘nyadong’ berkah-Nya, tanpa pernah memberi. Allah memang Maha Pemberi, termasuk memberikan kepada kita rasa malu. Kalau rezeki-Nya kita makan, mengapa rasa malu-Nya tak kita gunakan?” Katanya lagi.

Bergetar saya. Untuk pertama kalinya saya merasa malu hari itu. Seribu malaikat, nabi-nabi, para wali, dan orang-orang suci langsung di bawah komando Allah seperti serentak mengamini ucapan orang Betawi ini.

“Perhatikan di masjid-masjid, jamaah yang minta kepada Allah kekayaan, tambahan rezeki, naik gaji, naik pangkat. Mereka pikir Allah itu kepala bagian kepegawaian di kantor kita. Allah kita puji-puji karena akan kita mintai sesuatu. Ini bukan ibadah, tapi dagang (ingat penjelasan para ulama tentang ‘Ibadatut Tujjar). Mungkin bahkan pemerasan yang tak tahu malu. Allah kita sembah, lalu kita perah rezeki dan berkah-Nya, bukannya kita sembah karena kita memang harus menyembah dan rindu untuk menyembah Allah karena ‘cinta’, seperti tekad Rabi’ah al-Adawiyah itu,” katanya lagi. Napas saya sesak. Saya tatap wajah orang ini baik-baik. Selain keluhuran batin, di wajah yang mulai

menampakkan tanda ketuaan itu terpancar ketulusan iman. Kepada saya, Kong Haji itu jadinya menyodorkan sebuah cermin. Tampak di sana, wajah saya yang ‘retak-retak’. Saya malu melihat diri sendiri. Betapa banyak saya telah meminta selama ini, tapi betapa sedikit saya memberi. Mental ‘korup’ dalam ibadah itu, ternyata, bagian hangat dari hidup pribadi saya juga.

Nah, setelah membaca tulisan itu saya pun bertanya: “Saleh yang mana yang sekarang ini banyak tampil di panggung kehidupan di sekitar kita?” Mudah-mudahan -- yang sekarang ini sedang ‘OTW’ -- adalah “Si Saleh” yang benar-benar saleh, dan bukan Si Saleh yang Penuh Gincu, yang antara lain selalu menampilkan dirinya seolah-olah benar-benar saleh, padahal hatinya belum siap untuk memandu dan mengantarkan dirinya menjadi seorang yang benar-benar saleh”.

Saya pun menjadi ingat kembali pada tulisan saya tentang Manusia dan Ibadah, yang menampikan lima sosok: (1) Al-Mukrahun (Yang Terpaksa), yang beribadah karena dorongan keterpaksaan; (2) Al-’Ummal (Para Buruh), yang beribadah karena ingin dapat upah; (3) At-Tujjar (Para Pedagang), yang beribadah dengan pola transaksional, dengan perhitungan untung-rugi; (4) Al-Muthi’in (Orang-orang yang Taat), yang beridah karena kepatuhan, dan (5) Al-Mutaladzidzin (Para Penikmat), yang selalu beribadah dengan kerinduan yang dalam, karena sudah sangat merasakan nikmatnya beribadah, drtik-detik desah napasnya selalu bersentuhan dengan kehadirannya sebagai seseorang yang selalu berdzikir dengan tetap ‘menghadirkan sikap ihsan’.

Kalau begitu kita pun harus bertanya kembali kepada diri kita sendiri: “Apakah kesalehan kita yang telah dan tengah kita tampilkan selama ini sudah menjadi bagian dari kesalehan substantif atau simbolik?”

Marilah kita berkata jujur dan terbuka pada diri kita sendiri, sebelum kita pertontonkan diri kita kepada banyak orang, untuk berbenah diri menjadi ‘al-Mukhlashin, agar para Malaikat pun tak ragu-ragu lagi mencatat diri kita sebagai “’Ibadur Rahman”.

(Dikutip dan diselaraskan dari tulisan Mohammad Sobary, Tempo 16 Maret 1991 dan Muhsin Haryanto)

Edisi 12/TAHUN 2014

Page 6: Geplak 12 fix

6

Kemarin aku habis lihat film spiderman loo . . hmm dia memang pahlawan yang keren! pahlawan masa kini banget! Nge-fans banget deh

Pahlawan. Satu kata itu merupakan kata yang tak asing kita dengarkan. Apalagi ketika sudah masuk di bulan November. Tanggal

10 di bulan ini sering diperingati sebagai hari pahlawan nasional. Lantas, apa yang terbayang ketika mendengar kata pahlawan? Beberapa di antara kita terbayang sosok yang waow yang bisa menjadi inspirasi. Ada yang mengidolakan super hero, Jenderal Sudirman, dan entah siapapun dia. Lalu sebenarnya pahlawan itu seperti apa sih? Sejauh ini, pengertian pahlawan menurut banyak orang adalah sosok yang pemberani, kuat, tangguh dan berbagai macam sifat mengesankan yang melekat padanya. Tapi apakah hanya sifat itu?

Jika kita menengok sejarah, khususnya pada masa perjuangan mempertahan wilayah atau

kebenaran, maka kita banyak sekali disuguhkan dengan berbagai pertarungan fisik. Misalnya, pada peperangan Islam. Banyak sekali gambaran-gambaran yang kita dapatkan tentang suasana mencekam di medan peperangan. Seperti gema takbir yang menggetarkan, derap langkah kaki prajurit, pedang yang menghunus, tangkisan yang meliuk cepat, dan banyak lagi. Pastinya, dalam sebuah peperangan tersebut akan muncul sosok yang berbeda dari yang lainnya. Sosok yang begitu mengesankan dan diagung-agungkan.

Trus, seperti apa sih sosok pahlawan masa kini?

Cek dan ricek, ternyata sebagian orang mengatakan bahwa pahlawan masa kini adalah orang yang mampu menahan hawa nafsunya. Begitupun dengan orang yang mampu mengendalikan diri dari arus jaman yang mulai bebas. Subhanaalah sekali. Memang benar, bahwa musuh terbesar diri kita adalah diri kita sendiri. Lebih tepatnya adalah hawa nafsu yang ada dalam diri kita. Ketika seseorang mampu

5

Laporan Utama

membaca pahlawan masa kiniOleh: Ahdika Khoirotunnisa

Page 7: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 20147

mengendalikan nafsu yang sangat kuat dan ia berhasil, maka dia menang. Dia pahlawan bagi dirinya sendiri, begitupun bagi orang di sekitarnya.

Di sisi lain, ada juga yang mengatakan bahwa pahlawan masa kini adalah orang yang taat pada peraturan pemerintah dan yang jelas orang tersebut jauh dari korupsi. Ketika di suatu daerah sedang terjadi sebuah permasalahan pelik, ambil saja contoh korupsi, tatkala datang seorang yang jujur dan berani melawan tindakan tersebut, ia akan menjadi seorang yang dinanti-natinkan

Tanpa disadari, di sekitar kita pun banyak sosok yang bisa kita sebut sebagai pahlawan. Bahwa seseorang bisa dikatakan pahlawan adalah ketika dia membawa kebermanfaatan bagi masyarakat di sekelilingnya. Tidak perlu muluk-muluk, sosok yang mungkin hanya berlalu di mata kita pun sejatinya sedang menjadi pahlawan..

Tukang bersih-bersih di tempat umum, terdengar sepele bukan? Namun sejujur-jujurnya jika kita mau merenungi dan sedikit saja

mencoba menghargai, mereka adalah orang yang sangat berjasa bagi kita. Kok bisa sangat berjasa? Jelas jawabannya. Pekerjaan mereka terlihat mudah tapi berat. Bayangkan ketika tiba-tiba ada angin yang sedikit kencang, sampah yang telah ia kumpulkan beterbangan kembali. Mengulang dan terus mengulang demi tempat tersebut menjadi bersih. Sungguh luar biasa berat pekerjaan mereka.

Pada intinya kata pahlawan itu sangat tidak sesempit lubang jarum. Maknanya begitu luas, mencakup seluruh sudut kehidupan kita. Tentunya, seorang pahlawan pasti memiliki sifat unik yang tidak dimiliki oleh orang lain dan dia berbeda. Bisa jadi tanpa kita sadari, saat ini kita sedang berproses untuk menjadi seorang pahlawan. Segala hal, meskipun kecil, menjadi penanda identitas kepahlawanan kita.

So, bagi kawan-kawan yang ingin menjadi pahlawan, itu bukanlah hal yang mustahil. Bermimpilah dan wujudkanlah!!

Page 8: Geplak 12 fix

8

laporan khusus

105 tahun silam tepatnya 18 November 1912, seorang kyai alim nan cerdas memplokramirkan berdirinya suatu

organisasi masyarakat keagamaan di daerah pusat Kota Yogyakarta. Tak pernah terbesit di benaknya bahwa organisasi yang kemudian diberi nama Muhammadiyah ketika dulu dibesarkan dengan keikhlasan dan keistiqomahannya kini menjadi ormas terbesar di Indonesia.

Muhammadiyah dengan cirinya sebagai organisasi dakwah amar ma’ruf nahi munkar selalu menampilkan semangat membangun tata sosial dan mendidik masyarakat menjadi lebih maju dan terdidik yang sesuai dengan koridor agama Islam. Hal ini berdasarkan tujuan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang melakukan pemurnian ajaran agama untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah hadir di tengah-tengah masyarakat untuk mengajarkan pemurnian agama, memisahkan antara agama dan adat serta budaya dengan alasan apapun, termasuk untuk adaptasi sekalipun.

K.H. Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah selalu mengajarkan dan mencontohkan nilai-nilai dasar Islam dalam setiap aspek kehidupan kepada para santrinya. Nilai keteladanan inilah yang membuat para penerusnya menjadi semangat untuk terus berjuang menegakkan agama Islam melalui Muhammadiyah.

Dengan semangat al-Ma’unnya yang sangat kondang di kalangan insan persyarikatan, Kyai Dahlan memberikan pemahaman mendalam akan esensi dari ayat al-Qur’an. Dimulai karena para santrinya yang sudah sangat bosan ketika kyai dahlan mengajarkan untuk menghafal surat al-Ma’un untuk kesekian kalinya maka santri-santrinya pun bertanya kepada kyai dahlan “mengapa setiap hari kita hanya mengkaji surat al-Ma’un saja, padahal jumlah surat dalam Al-Qur’an sangat banyak”. Maka dengan penuh keteladanan, kyai dahlan menjawab dengan bertanya balik, “apakah kalian sudah mengamalkan apa yang diperintahkan Allah dalam al-Qur’an ?”

Ini menunjukkan bahwa pemahaman kyai dahlan saat itu sudah sangat maju. Serta secara tidak langsung, kyai dahlan menunjukkan bahwa ajaran agama Islam itu bukan hanya bersifat

pribadi dan statis, namun bersifat dinamis serta mempunyai kedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya.

Memasuki usia Muhammadiyah yang ke 105 tahun ini jika kita lihat peran – peran dan sumbangsih Muhammadiyah kepada bangsa dan negara sudah tak terhitung lagi. Berlandaskan tujuannya, Muhammadiyah berperan aktif dalam berbagai bidang. Mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, sampai dengan sosial kemasyarakatan. Begitu banyak sekolah – sekolah Muhammadiyah, mulai dari perkotaan sampai di pelosok desa. Mulai dari TK sampai Perguruan tinggi. Begitu banyak pula klinik-klinik bahkan rumah sakit – rumah sakit Muhammadiyah yang tersebar di penjuru Tanah Air.

Tak sampai disitu, Muhammadiyah dengan panti asuhannya menampung banyak anak-anak yatim. Itu semua dilakukan Muhammadiyah sebagai wujud peran serta Muhammadiyah dalam berbangsa dan bernegara dan oleh karena inilah menurut Amien Rais, Muhammadiyah sudah menjadi fenomena yang menasional. Bukan hanya orang yang beragama Islam saja yang boleh menimba ilmu di Perguruan Tinggi Muhammadiyah, namun siapa saja boleh menimba ilmu di Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Ketika negara sedang gencar-gencarnya melakukan sosialisasi dan aksi untuk memberdayakan masyarakat desa, Muahmmadiyah tak ketinggalan andil didalamnya

105 Tahun Sang Surya Menyinari NegeriOleh: Rofiq Oksa Mardian

Page 9: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 20149

melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakatnya, Muhammadiyah masuk ke dalam masyarakat untuk memberikan edukasi kepada masyarakat serta membantu dalam bentuk materiil maupun immateriil . Dalam hal ini Muhammadiyah tidak menginginkan feedback berupa materiil dari masyarakat yang dibantu, akan tetapi muhammadiyah merasa bahwa itu juga bagian dari tanggung jawab Muhammadiyah untuk turut serta dalam membangun masyarakat Indonesia.

Tak hanya itu, Muhammadiyah melalui majelis-majelis yang lain yang dimilikinya juga ikut serta dalam memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Dengan majelis Pendidikan Dasar dan Menengahnya, Muhammadiyah memiliki ribuan sekolah Muhammadiyah dari yang terbesar sampai terkecil yang ada di pelosok-pelosok tanah air. Melalui salahsatu Organisasi Otonomnya, Muhammadiyah memberikan kado istimewa kepada bangsa Indonesia, berita terakhir yakni Ortom Muhammadiyah yang bergerak di kalangan pelajar yaitu Ikatan Pelajar Muhammadiyah yang beberapa waktu lalu menyabet juara umum Organisasi Kepemudaan Terbaik se Asia Tenggara.

Saat ini Muhammadiyah sedang menyongsong perhelatan terbesar lima tahunan yakni Muktamar Muhammadiyah ke 47. Sebagai tuan rumah perhelatan akbar ini adalah kota Makassar dan akan dilangsungkan pada tanggal 18 – 22 Syawwal 1436 H bertepatan dengan tanggal 3 – 7

105 Tahun Sang Surya Menyinari Negeri

Agustus 2014. Agenda utama dalam Muktamar ini adalah mengevaluasi program dalam satu periode yang lalu dan merencanakan program strategis untuk kedepan serta memilih Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk satu periode kedepan.

Gema milad ke 105 Muhammadiyah dan semarak songsong Muktamar telah sampai di seluruh penjuru tanah air. Seperti agenda tahunan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bantul (PDM Bantul) yang dalam waktu dekat akan menyelenggarakan acara semarak milad dan songsong Muktamar ini. PWM DIY yang setiap tahun menggelar silaturrahim akbar warga Muhammadiyah di Sportorium UMY dan PDM Bantul yang tahun ini akan menggelar Apel Akbar Milad Muhammadiyah ke 105 dan Launching Semarak Muktamar di lapangan Paseban komplek kantor Pemda Bantul. Selain acara semarak songsong Muktamar dan Milad 105Muhammadiyah, dua Ortom Muhammadiyah juga melaksanakan perhelatan akbar di tahun 2014 ini, yaitu Muktamar Ikatan Pelajar Muhammadiyah XIX yang akan dilangsungkan di Jakarta pada tanggal 16 – 19 November 2014 dan juga Muktamar Pemuda Muhammadiyah XVI yang akan dihelat di Padang Sumatera Barat pada tanggal 20 - 23 November 2014.

Page 10: Geplak 12 fix

10

inovator muda dari bantul

Profil

Oleh: Lukman Nur Huda

Page 11: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 201411

Sosok Geplak kali ini bernama Nova Suparmanto. Pemuda kelahiran Bantul, 24 November 1989 ini merupakan kader IPM yang memiliki segudang prestasi. Nova, begitu ia sering dipanggil, tinggal di dusun Jeblog, Tirtonormolo Kasihan

Bantul. Ia mulai aktif di IPM ketika masih duduk di jenjang SMA, pada waktu Muscab luar biasa IPM Kasihan tahun 2009. Dalam muscab tersebut, sahabat kita ini mendapat amanah menjadi sekretaris umum. Dan amanah ini berjalan selama dua periode hingga 2012.

Pada masa sekolah, ia mengambil program 4 tahun d SMK N 2 Depok Sleman. Dia lulus sebagai Wisudawan Terbaik Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan pada 2009. Selepas ia lulus, Nova kemudian melanjutkan pendidikannya di Program Studi Teknik Informatika UNY. Proses kuliah ditempuh selama 4,5 tahun, dan pada Maret 2014 lalu, ia lulus dengan predikat cumlaude dengan IPK 3,75. “Sebuah angka yang bisa membuat orang tua saya bahagia,” ujarnya.

Berkat sederet prestasinya, Nova sering mendapatkan pengalaman ke luar negeri, di antaranya Australia, Jepang, Hongkong, dan lain-lain. Karena kelebihan-kelebihan inilah, ia sering didapuk menjadi pembicara dalam berbagai forum.

Disamping itu, sahabat kita ini juga sudah mematenkan penemuannya yang berjudul “Kompor listrik otomatis untuk membatik berbasis mikrokontroller Atmega menggunakan teknologi PID controller”. Tak hanya itu, Nova juga sudah memiliki hak paten untuk penemuannya “Tiang lompat tinggi elektrik”.

Begitu banyak pengalaman dan prestasi membuat ia ingin bermanfaat untuk sesama. Dia menjadi figur kader yang bisa dijadikan contoh para kader IPM agar berprestasi di segala bidang. Nova juga punya cita-cita mulia, yaitu menghajikan kedua orang tuannya. Satu pesan dari Nowa untuk kader-kader IPM semua adalah, “kunci untuk sukses yaitu ada tiga, yaitu berdoa, usaha dan ikhtiar,” terangnya. Untuk lebih mengenal sahabat kita ini, sahabat geplak bisa lihat profilnya di novasuparmanto.com atau facebook: nova suparmanto.

Emas bidang PKMC PIMNAS 2013 di Mataram dengan karya “Tiang Lompat Tinggi Elektrik”Presenter Paper dengan Judul Tooth Color Level Detector dalam kegiatan ICECECECE oleh WASET di Tokyo, Japan 2013Participant Acer Green Contest 2013 – TaiwanJuara I Lomba Java Business Competition (JBC) Bidang Paper – IM Telkom Bandung 2012Juara I Lomba Penelitian Ilmiah Mahasiswa Olahraga tingkat Nasional oleh Kemenpora 2010 Juara I Lomba Karya Tulis Mahasiswa Volcano Expo 2010 tingkat Jogja & Jateng 2010 Peraih Anugerah Pemuda Berprestasi Bidang IPTEK 2010 Kemenpora 2010 Peraih dana Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P) Dikti 2011 Monitoring dan DIKTIPeraih dana Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Dikti 2011 Monitoring dan DIKTIJuara II LITM Bidang Energi Terbarukan tk. Fakultas UNY 2011 Finalis Lomba Karya Tulis Kewirausahaan PIMNAS XXIV Makassar 2011 Juara 1 Desain Produk Olahraga bidang Petualangan (Adventure) Kemenpora 2011

Dan masih banyak lagi

Beberapa prestasinya:

Edisi 12/TAHUN 2014

Page 12: Geplak 12 fix

12

pendapat

Kita mengenal daun, daun yang menandakan kehidupan dan menghidupkan.Kita mengenal embun, embun lembut yang selalu melekat ketika daun itu berde-

bu dan usang tertepa debu kehidupanNamun daun selalu tegar, menandakan pohon yang rindang

Sekalipun jatuh pastilah ia memeberi pupuk yang amanAtaulah kemarau menyapa, daun akan mengadaptasikan dirinya

Dengan keikhlasan ia rela jatuh demi kehidupan

-hkty-

IPM ibarat daun, dengan penanya menandakan arti kehidupan. Namun kehidupan tidaklah hidup jika pena itu tak digoreskan dalam secarik

ilmu, secarik prestasi, ataupun secarik dakwah untuk menjadi agen of change yang menjadi simbolnya seorang pelajar.

Bolehlah daun yang di atas pucuk lebih indah, lebih muda, lebih terlihat mata. Namun akar pohon ini juga harus memiliki akar yang kuat, sebagai penguat gerakan, penguat ikatan.penguat perjuangan. Akar IPM berada pada anggota, berada pada pelajar. Di atas tangannyalah IPM akan menjadi jaya. IPM akan terus mengibarkan bendera kuning di atas gelora tinta ilmunya.

IPM akan selalu berjaya jika semangat juang untuk menggali potensi menjadikan diri sebagai pelajar yang kreatif dan inovatif. Kreatif terhadap fenomena yang terjadi untuk mencari solusi, inovatif untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat menjadikan karya tersebut berguna dan bermanfaat untuk orang lain.

Agen perubahan tidak hanya pada sektor pendidikan. Namun pelajar adalah orang yang berpengetahuan, serta berwawasan. Sehingga agen perubahan adalah pada seluruh aspek kehidupan sehingga dapat meneruskan estafet perjuangan Founding Father Sang Pencerah Bangsa yakni KHA.Dahlan.

Mengembalikan kembali bendera kuning pada jalan perjuangan, yang selalu mengindahkan

gerakan seperti yang dicontohkan KHA.Dahlan, dalam menggapai Negara yang Baldatun Thoyibatun Wa Rabbun Ghafur adalah dengan strategi al-Maun yang selalu beliau ajarkan. Tersirat dan tersurat, antara ilmu dan amal selalu berdampingan. Begitu juga dengan semangat pelajar yang semestinya bangku pendidikan adalah untuk menjadikannya pendidikan yang berpendidikan dimana pendidikan karakter bisa melekat pada seorang anggota IPM. Karena itulah IPM akan terus dicari, IPM akan terus di gemari dan IPM akan terus berjaya di atas langit indah perjuangan.

Refleksi Muktamar sepantasnya kita kembali mengenang, akan perjuangan yang telah kita lakukan. Untuk menjadikan Muktamar sebagai wadah evaluasi akan pendidikan dan pelajar sampai saat ini. Di mana ada pelajar, di situlah IPM berada. Oleh karena itu, semestinya IPM kembali dan kembali kepada refleksi perjuangan. Agar IPM kelak selalu membawa pelajar menjadi pribadi yang hebat. Pelajar yang kritis dan transformatif yang peka terhadap segala fenomena yang terjadi.

Nuun Wal Qalami Wa Maa Yasturuun

CAHAYA HARAPAN DI ATAS DAUN IKATAN PELAJAR MUHAMMADIYAHOleh: Novi Perwitasari

Page 13: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 201413

sekolahku

Pagi yang cerah menyapa indahnya dunia ini. Di suatu lembah nan indah ditengah pegunungan dan perbukitan, ku dapati

sebuah bangunan sederhana. Bangunan itu tak begitu luas,hanya terdiri dari satu ruang untuk kantor kepala sekolah, satu ruang untuk kantor guru, dan tiga ruang untuk kelas. Selain itu, ada satu ruang untuk perpustakaan dan juga ruang lagi untuk pertemuan. Disamping sekolah, berdiri kokoh sebuah Masjid. Suasana tempat belajar di sini cukup asri dan menentramkan. Di tengah pegunungan yang jauh dari jalan raya dan hiruk pikuk perkotaan, suasana yang seperti ini bisa membuat nyaman untuk belajar. Itulah suasana sekolahku, SMP Muhammadiyah 2 Dlingo.

SMP Muhammadiyah 2 Dlingo terletak di sebuah dusun Seropan, desa Muntuk, kecamatan Dlingo, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Meskipun tertelak di tengah pegunungn, namun setiap tahunnya SMP Muhammadiyah 2 Dlingo menerima satu kelas peserta didik baru. Dan setiap kali gelaran Fortasi dilaksanakan, semua siswa dari kelas VII sampai kelas IX selalu mengikuti materi-materi yang disampaikan oleh teman-teman PC IPM Imogiri. Sebab, meskipun berada di Kecamatan Dlingo, secara administrative PR IPM di sini menginduk di bawah PC IPM Imogiri. Inilah yang membuat seluruh siswa, baik yang lama maupun yang baru, menjadi semakin dekat.

Meskipun letak sekolah yang lumayan jauh dari kota kabupaten, namun semangat para siswa dan guru-gurunya tak kalah dengan sekolah yang berada di kota. Keterbatasan-keterbatasan yang ada, dijadikan sebuah motivasi untuk tetap berjuang mencerdaskan anak bangsa. Sarana prasarana yang terbatas tidak mengurangi semangat siswa untuk malas berangkat sekolah. Para siswa tetap antusias dan semangat mengikuti pelajaran di sekolah.

Ya..sekolahku, SMP Muhammadiyah 2 Dlingo, sekolah yang mungkin banyak orang memandang sebelah mata. Namun dimataku, SMP Muhammadiayah 2 Dlingo adalah sekolah yang luar bisa. Sekolah yang tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan dan agama saja, tapi juga mengajarkanku sebuah pelajaran bagaimana sebuah pengabdian yang sesungguhnya. Pengabdian seorang pendidik yang luar biasa. Pengabdian para siswa yang tetap semangat walau berada pada fasilitas yang belum maksimal.

Begitulah sekelumit kisah kasih sekolahku, SMP Muhammadiyah 2 Dlingo tercinta. Sekolah yang sangat bersahabat dengan alam. Ketenangan, kenyamanan, rasa kekeluargaan dan ketentramannya adalah keunggulannya. Keterbatasan akan fasilitas menjadi motivasi untuk terus maju dan berprestasi

sekolah laskar pelangi dari dlingoOleh: Lisanti Budi Siswanto

Page 14: Geplak 12 fix

14

Motivasi

Berproseslah!Oleh: Kartina Purnamasari

Page 15: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 201415

Telur, telur, ulat, ulat, kepompong, kupu-kupu, trus melangkah maju,

Kupu-kupu ketika berusaha menjadi indah harus melalui proses yang panjang dan penuh tantangan. Setelah keluar dari induknya, calon kupu-kupu tak tahu apa-apa. Ia harus berada

dalam kurungan kecil yang bernama telur. Selesai telur itu menetas, ternyata ia harus menerima bahwa ia dilahirkan sebagai seekor ulat yang banyak orang tak menyukainya. Banyak orang menganggapnya jijik dan takut sehingga ingin selalu menjauh darinya. Namun, dengan keterbatasan yang dimiliki, ia tetap berusaha bertahan dan menjalani kehidupan dengan terus bergerak maju. Ia terus mencari daun-daun dan berusaha dengan kemampuan yang dimiliki tanpa merasa hina karena bentuknya yang tak disukai banyak orang.

Ulat terus melangkah dan berproses hingga menjadi kepompong. Dengan kondisi yang seperti ini, ia harus menahan diri, menikmati proses hidup dalam kesendirian, dalam kegelapan, tanpa ada yang bisa menemani. Namun, ia tetap menikmatinya karena ia yakin, suatu saat nanti ia akan menikmati buah dari proses yang ia jalani.

Kepompong tak akan selamanya menjadi kepompong. Ia pun akhirnya mampu melewati proses ini. Setelah itu, ia berubah menjadi kupu-kupu yang cantik, menawan, mampu terbang setelah sebelumnya harus berjalan dengan amat pelan. Ia pun disukai banyak orang setelah sebelumnya selalu dijauhi dan banyak yang ingin menikmati keindahannya setelah sebelumnya dipandang menjijikkan.

Sahabat, seringkali kita menginnginkan sebuah keberhasilan, sebuah kesuksesan, namun kita malas untuk berjuang dan sering mengeluh dalam proses pencapaian tujuan. Mungkinkah impian itu akan terwujud saat kita tak mau berproses dan tak mau berjuang? Keita perlu mengingat, agar bisa menjadi kupu-kupu, ulat harus berproses melalui perjuangan panjang. Saat ia memutuskan untuk berhenti dalam proses, saat menjadi kepompong misalnya, maka untuk selamanya ia tak akan pernah merasakan kehidupan sebagai kupu-kupu. Begitu juga dengan kita. Ketika memutuskan berhenti di tengah jalan, hasil akhirnya tak akan didapat.

Sahabat, seringkali kita ingin kesuksesan tapi dengan cara instan. Tapi, apakah kesuksesan itu akan bertahan lama ketika prosesnya saja didapatkan dalam waktu yang singkat? Misalnya saja ketika kepompong menginkan cara instan untuk menjadi seekor kupu-kupu, dengan ada yang membantu membuka kepompong itu agar cepat keluar tanpa susah payah misalnya, maka yang terjadi bukanlah keberhasila sejati. Ia harus menerima bahwa kini ia menjadi kupu-kupu yang tak bisa bergerak cepat. Ia harus menjadi kupu-kupu yang tak sempurna dan tak sesuai dengan apa yang ia impikan, sebab kesenangannya hanya sesaat.

Sahabat, nikmatilah proses kehidupan. Sebab dengan berproses, kita bisa mencapai tujuan yang kita impikan. Nikmati dan jalani dengan sepenuh hati karena Allah akan selalu membalas lebih dari yang kita kira.

Berproseslah!

Page 16: Geplak 12 fix

16

Cerpen

Si SriOleh: Kris Mheilda S.

Page 17: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 201417

desa, dan bagaimana dengan binatang-binatang di sana?” tegasku terburu-buru. Dadaku terasa sangat sesak mendengar berita dari simbok, serasa ada batu yang menyumbat paru-paruku. Hutan akan hilang ? lalu bagaimana jika musim penghujan ? apakah orang kota sudah memikirkan akibatnya? Batinku.

“sudahlah sri kita ming wong cilik, mereka orang kota wong sugih sri” kata simbok pasrah.

Aku terdiam, otakku tak pernah berhenti bekerja, yang ada dipikiranku hanya bagaimana nasib hutan kayu putih .

“orang kota datang….. orang kota datang” teriak Supri memberitahu penduduk desa.

“ono opo to mas pri kok teriak-teriak?” kata salah satu warga.

“orang kota datang mbok. Bawa mobil gede banget” kata mas supri terbata-bata.

Warga semakin panik, mereka berhamburan mencari anak-anak mereka yang sedang bermain di hutan kayu putih. Dan aku hanya duduk terdiam di kursi depan rumah melihat warga berlalu lalang kebingungan. Hatiku mendadak sangat sakit, seperti aku akan kehilangan sebagian dari hidupku. Hutan kayu putih. Tempatku mencari kayu bakar, tempatku bermain-main dengan alam. Dalam hitungan jam hutan itu akan hilang. Tidak ada lagi aroma khas yang dia keluarkan dari setiap daunnya, tidak ada lagi burung burung yang bersarang di sana. Semua akan hilang. Tak terasa air mataku menetes membanjiri pipiku. Seperti hari esok air hujan yang akan membanjiri desaku yang permai ini.

Breeemmm…dumdum..Suara mobil terdengar dari sebelah utara.

Suara yang sangat asing di telingaku. Begitu keras dan menyakitkan. Mobil-mobil itu berhenti tepat di rumah Pak Jarwo. Beliau adalah ketua RT di desa Sukamaju. Semua warga berlarian menuju rumah Pak jarwo ingin menyaksikan secara langsung apa yang terjadi di rumah Pak RT yang terhormat itu.

“Selamat siang pak kami utusan dari pemerintah kota Bumijo, sementara akan bermarkas di desa ini selama bisnis kami membuka hutan kayu putih selesai” kata seseorang bertubuh kekar dan berkumis tebal.

“se..selamat siang juga pak, sebelumnya belum ada surat masuk dari pemerintah kota kalau ada yang akan menginap di desa kami. Bolehkah saya meminta surat izin anda pak?”

Kreekkk….Suara tirai terbuka, terdengar jelas di

telingaku. Mata masih enggan terbuka, dinginnya udara pagi membuat kaki malas untuk beranjak pergi dari “dipan”. Sinar matahari perlahan masuk melalui celah-celah dinding kamarku yang hanya terbuat dari anyaman bambu, atau orang Jawa biasa menyebutnya dengan sebutan “gedhek”. Rumah kecil yang hanya berukuran 4x6 ini menjadi tempatku berlindung dari panasnya terik matahari dan hujan, tempatku berkumpul bersama keluarga kecilku. Aku tinggal di sebuah desa kecil yang jauh dari suasana kota, panggil saja desaku ini dengan sebutan desa Sukamaju. Desa yang penduduknya hanya berkisar 15 kepala keluarga. Tapi jangan salah desaku ini sangat damai. Penduduk desa selalu merawat dan menjaga kelestarian alam di sekitar desa Sukamaju, di sebelah selatan, utara, dan barat desaku di kelilingi hutan kayu putih dan gunung-gunung pasif dengan ketinggian sekitar 2.315Mdpl yang dihuni berbagai macam flora dan fauna dan di sebelah timur desaku adalah ladang tempat penduduk desa mencari sepiring nasi.

“sri, sini nduk bantuin simbok masak” terdengar suara memanggiku.

“iya mbok sebentar, sri sholat dulu” kataku sambil berlari menuju sumur mengambil air wudhu.

Desa Sukamaju memang desa terpencil yang jauh dari tekhnologi, tapi kalau soal ibadah penduduk desa tidak pernah ketinggalan.walaupun mereka tidak mengenal department store ataupun apartement. Karena yang mereka tahu hanyalah alam, gunung, dan Allah sang pencipta langit dan bumi.

Seusai sholat aku bergegas menuju dapur menemui simbok , membantu beliau memasak untuk sarapan pagi. Kepulan asap keluar melalui cerobong asap pertanda para wanita desa mulai beraktifitas di dapur. Dari balik dapur sederhana terdengar percakapan singkat .

“sri apakah kamu sudah dengar kalau hutan kayu putih akan dijadikan pabrik ?”

“haa.. belum mbok, simbok tahu darimana ?”“dari tetangga desa sri, hari ini akan ada orang

kota yang datang kesini untuk membuka lahan di hutan kayu putih dan kamu tidak akan bisa mencari kayu bakar lagi disana” kata simbok dengan lesu.

“tapi mbok bagaimana dengan penduduk

Page 18: Geplak 12 fix

18

kata pak RT gugup.“Maaf pak ini memang sangat mendadak, jadi

jika bapak dan masyarakat sini tidak mengizinkan kami tinggal di sini untuk sementara waktu, saya tidak menjamin warga anda akan selamat” kata laki-laki berkumis tebal itu.

Orang bertubuh kekar itu langsung beranjak masuk ke dalam rumah pak RT tanpa izin. Dengan beberapa anak buah yang dia bawa. Mobil-mobil besar milik orang kota itu merusak tanaman tanaman lidah buaya milik penduduk.

“tidak punya sopan santun” batinku.Aku beranjak pergi dari rumah pak RT. Berlari

menuju hutan kayu putih. Aku berjalan menyusuri jalan setapak

menuju hutan kayu putih. Tiba-tiba terdengar dentuman keras dari arah barat. Suara yang begitu keras hingga tanah di sekitarku ikut bergoyang.

“suara yang menyakitkan” batinku. aku terus berjalan menuju hutan kayu putih.

Kepulan asap membumbung tinggi dari arah hutan dan aku terus berlari.

“hutan kayu putih, aku tak ingin kehilanganmu” teriakku dalam hati.

Aku berlari sambil menangis membayangkan hal buruk akan terjadi pada desaku nan damai ini. Perlahan langkahku terhenti, aku menyaksikan mobil-mobil superbesar mencabuti pohon-pohon kayu putih itu, bahkan membakarnya. Aku tak sanggup lagi berlari serasa kaki-kakiku sudah lumpuh menyaksikan kejadiaan ini. Aku hanya menangis dan menangis. Kini aroma kayu putih itu telah sirna dan akan digantikan oleh kepulan asap hitam dari pabrik.

”Sungguh mereka tidak mensyukuri ciptaan Allah. Aku tidak membayangkan bagaimana jika

Allah mengetahui semua ini mungkin Allah akan murka kepada orang kota itu” batinku.

Aku berjalan sempoyongan menuju rumah kecilku. Kepalaku terasa pening sekali. Dan aku ingin tidur.

3 tahun kemudian Hujan turun begitu derasnya. Petir

menyambar dengan garangnya seperti singa melawan mangsa. Angin berhembus sangat kencang. Aku mengunci pintu rumah rapat-rapat.

“Tidak seperti biasanya hujan kali ini, ini seperti Allah sedang murka” batinku.

Tiba-tiba dari arah selatan terdengar detuman yang sangat keras. Aku bergegegas keluar rumah bersama warga lainnya “innanillahi wa innaillaihiroji’un” teriak seorang warga. Kami pun semakin panik dan mendatangi arah suara tadi. “ada apa jon” kata pak RT dengan wajah kebingungan. “anu pak RT, gunung Putri longsor dan mengahancurkan pabrik pak. Diperkirakan para pegawai yang sedang lembur terkubur di sana” kata Pak Joni warga Sukabumi. “innalillahi wa innailaihiroji’un” kata semua warga.

“Wargaku sekalian sudah sepantasnya peristiwa ini kita jadikan pelajaran, kita sebagai manusia yang dianugerahi kenikmatan-kenikmatan yang lebih oleh Allah SWT harusnya bisa menjaga dan memelihara alam dan lingkungan sekitar dengan baik, dan tidak sepantasnya kita merusak atau membunuh makhluk hidup lain alam sekitar kita” kata Pak RT dengan sangat wibawannya.

Page 19: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 201419

cerkak

JANGKAH KANG NGGAWA AKU TEKAN KENEDening: Ayu Trisna Parika

Esuk kui aku tangi. Hawa esuk kang adem ora dak gagas masio nganti tekan balung. Aku banjur njupuk banyu kanggo wudhu ana ing padasan ngarep omahku. Sakwise rampung wudhu aku banjur mlebu ana senthong banjur nindakake shalat shubuh. Trenyuh rasane ati iki. Nyuwun

marang Gusti Kang Maha Adil. Keneng apa aku kudu ngrasaake prastawa kang nggegirisi kaya mengkene ana ing uripku. Wes telung taun kepungkur aku urip ana ing desa karo Ibuku, kabeh dilekasi saka Bapakku kang ngalami bangkrut ana ing perusahaane. Bapakku banjur banget-banget kuciwa marang kadadean kui. Kabeh bandhane Bapakku saka omah,mobil,duit kang ana bank kabeh disita kanggo nyaur utange perusahaane. Bapak saha Ibuku banjur mutusake kanggo urip ana ing desa, amarga isih duweni warisan saka simbahku kang wis seda. Banjur keletan pirang-pirang sasi Bapakku

Edisi 12/TAHUN 2014

Page 20: Geplak 12 fix

20

nandhang gerah. Lan rong taun kapungkur Bapakku tilar donya. Ibuku banget-banget trenyuhe. Duh Gusti paite dalan urip ku. Nanging kui wis dak ikhlasake kabeh. Lan aku ya wis nglalikke kadadean pait kui. Kadadean pait sing gawe aku Enggar Pratama kudu iso urip mandiri kaya saiki.

Wektu wis ngancik saya padang, aku nglempit sajadah banjur mlaku tumuju pawon. Ing kana Ibuku wis nglekasi gawe gorengan kang bakal dititipke ana ing warung-warung cedak omah ku. Aku banjur ngewangi sebisaku. Merga sapa maneh nek udu aku seng bakal ngewangi Ibuku. Mung, aku anak siji-sijine sik diduweni Ibu.Hasil saka adol gorengan kui kanggo bayari sekolah ku lan kanggo nyukupi kebutuhan saben dina. Apa maneh saiki aku wis ngancik kelas 1 SMA kang mbutuhake ragat akeh. Mulane saiki aku kudu ulet ngewangi Ibuku golek duit.

Esuk iki wektu sing dak tunggu-tunggu. Sakwise Ibuku rampungan nggawe gorengan,Ibuku banjur siram lan arep ngeterake aku golek sekolahan. Karo mlaku tumuju dalan, aku lan Ibuku nyangking gorengan kang arep dititipke ana ing warung-warung. Durung suwe aku lan Ibuku ngadang angkutan umum ana ing pinggir dalan,wis ana angkutan umum lewat. Aku lan Ibuku banjur ngendeg angkutan kuwi banjur Ibuku aba ”SMA Tunas Jaya, Pak”. Aku kaget banget wektu Ibuku nyebut SMA Tunas Jaya. Kuwi SMA favorit ing kuthaku lan sekolahan kuwi elit banget. Lan mung wong kang padha nduweni duit akeh kang bisa sekolah ana ing kono. Mosok Ibuku arep daftarke aku ana ing sekolah kuwi? Mengko kepiye Ibuku le arep bayari? Kanggo nyukupi kebutuhan saben dina wae isih sarwa kekurangan. Aku banjur ora kuwawa takon marang ibu.

“Bu,menapa leres badhe tindak wonten SMA Tunas Jaya ?” pitakon ku marang Ibu.

“Iya Le, Ibu arep daftarke koe ana ing SMA kui,kenapa to Nggar kok sajak ana sing ngganjel ing jero ati? apa koe ra senang yen Ibu arep daftarke ana ing SMA kuwi?” Pitakone ibuku marang aku.

“SMA Tunas Jaya menika SMA kang elit Bu, lan ingkang sekolah wonten SMA menika namung tiyang ingkang sugih Bu. Wong kangge nyukupi

kebutuhan saben dinten mawon taksih pas-pasan,kula mesakke dateng ibu. Yen kepareng kula badhe milih SMA Bhakti Bangsa mawon Bu, saengga taksih saget bayar yen menawi ngelingi ekonomi keluwarga kita bu.” Celatukku marang Ibukku.

“Ora Le, Ibu yakin menawa bisa biayai sekolahmu. Mula kowe yo kudu bisa ngimbangi rekasane Ibu le golek duit kanthi sregep sinau saengga kowe bisa oleh beasiswa.” Ngendikane Ibuku kanthi mongkog.

“Inggih Bu kula cobi.” Jawab ku marang Ibu.Ora keletan suwe kol sik tak tumpaki karo ibu

mandeg ana ing ngarep gerbang SMA Tunas Jaya. Rasane atiku deg-degan banget lan rada kikuk arep mlebu papane wong sugih-sugih. Nanging tetep wae aku kudu mlebu ana ing kono. Mung aku lan Ibuku sik moro ana ing kono nganggo angkutan umum. Sakliyane padha nganggo mobil pribadi kang apik-apik lan mewah.

Ibuku langsung tuku formulir pendaftaran. Aku banjur ngisi formulir ana ing ruangan kang wis disediakke. Sakwise tak isi banjur tak wenehake ing loket pengumpulan formulir. Ora keletan suwe jenengku langsung muncul ana ing monitor kang wis di pasang. Lan sik gawe aku seneng banget lan rada ora percaya bijiku duwur dewe ana ing kono saengga jenengku ana ing nduwur dhewe. Alhamdulilah ya Allah, pancen pas kelulusan SMP wingi biji ku bisa kasebut apik yaiku 38,85.Ana wong 4 sik iso nggeser aku saka papan sik mau ana ing nduwur dhewe dadi ana ing urutan 5. Ananging ora opo-opo, aku tetep bisa ayem amarga isih ana ing urutan kang duwur. Jam ana ing sekolah iku nduduhake pas jam 2. Saengga pendaftaran ditutup lan aku isih ajeg ana ing urutan nomor 5. Alhamdullilah aku bisa ketrima. Rasane seneng banget atiku. Sakwise rampung lan direkap sapa wae kang ketrima ana ing kana,let sedhilit ana pengumuman kanggo murid kang urutan daftar kang dijikuk saka biji kang dhuwur dhewe yaiku nomer 1 tekan nomer 5 dikon mlumpuk ana ing aula. Ibuku yo rada bingung keneng apa kok dikon mlumpuk ana ing aula. Jebule 5 murid kang dikon mlumpuk ana ing aula kui oleh beasiswa amarga klebu murid kang disawang katon pinter wong urutan daftare klebu ana ing urutan 1

Page 21: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 201421

tekan 5 kang diurutke saka biji ujian nasional SMP. Beasiswa kui isine werna-werna, saka bebas bayaran sekolah saben sasi nganti bebas bayaran sekolah kang liyo liyane. Seng mesti ki murid kang oleh beasiswa kui olehe mlebu ana ing SMA Tunas Jaya ora ditariki iuran duit babar blas nganti tekan kelas 3. Ananging ana syarate yaiku kudu dadi juara kelas, utawa klebu ana ing juara 1 tekan 3 ana ing kelase. Duh Gusti Kang Maha Welas Asih, aku matur nuwun banget rasane donga ku wis di kabulke marang Gusti Allah. Sakwise aku dikumpulke ana ing aula aku banjur matur karo Ibuku yen aku oleh beasiswa saka kelas 1 tekan kelas 3. Saengga aku mlebu ana ing SMA Tunas Jaya iku tanpa bayar sithik-sithiko. Krungu kabar kui ibuku banjur nangis karo ngarasi rambutku. Saking senenge lan saking ora dinyana-nyana marang ibuku. Lan Ibuku uga langsung sujud syukur ana ing kono. Sakwise kui aku lan Ibuku banjur bali.

Esuke dina kang tak enten-enteni. Dina kapisan aku mlebu sekolah ana ing SMA Tunas Jaya. Dina kapisan tak lakoni kanthi ati kang seneng. Aku mangkat sekolah kanthi numpak angkutan umum. Sakwise ngadang ana ing pinggir ratan sauntara aku banjur oleh angkutan kang jalure tumuju ana ing SMA Tunas Jaya. Rada sauntara aku nunggang ana ing angkutan kui banjur tekan ana ing ngarep gerbang SMA Tunas Jaya. Aku rada kurang percaya diri awit uwong-uwong kang pada sekolah ana ing kono ora ana sing le mangkat sekolah numpak angkutan umum kaya aku. Ah dak rasa iku ora patiyo penting kanggo aku, saiki sik luwih penting kanggo aku yaiku aku kudu nggoleki kelas ku kang anyar. Sak suwene aku mlaku kanthi ngubengi sak ambane sekolahan ku sek anyar, aku banjur nemokake kelas sing ing kana ana daftar jenengku. Enggar Pratama. Aku kacathet dadi murid ana ing kelas X1. Sakwise nemokake kelasku, aku banjur mlebu lan nggolek panggon ana ing meja ngarep dewe kang isih selo.

Bel sekolah wis muni kang nduduhake jam 7. Para murid banjur dikon apel ana ing lapangan sakdurunge pelajaran ana ing dina kapisan dilekasi. Udakara 15 menit apel wis rampung. Kabeh murid banjur pada mlebu kelas. Jam pelajaran kaping pisan wis dilekasi. Saiki jadwale

pelajaran kimia. Guru kimia kang ana ing kelasku ndawuhi para murid anyar kanggo maju ing ngarep kelas kanggo ngenalke. Aku oleh urutan nomor siji. Aku bajur maju ana ing ngarep kelas.

“Jenengku Enggar Pratama, aku kulino diceluk Enggar, aku saka SMP Bina Bangsa. Salam kenal kanggo konco-konco kabeh saka aku.”Sakwise kabeh wes pada kenalan ana ing ngarep kelas, pelajaran kimia lagi dilekasi. Dina-dina sekolah ana ing SMA Tunas Jaya iku tak lewati kanthi rasa seneng. Lan ora krasa yen saiki aku wis ngancik kelas XII SMA. Masio aku wis kelas XII pakulinanku adol gorengan ana ing sekolah uga isih dadi rutinitasku saben dina. Nganti saiki aku wis ameh ngadepi Ujian Nasional. Lan Alhamdulilah saka kelas siji tekan saiki aku mesthi klebu juara 1 utawa 2 ana ing kelas, saenggo beasiswa ku ora dicabut.

Ujian Nasional mung gari sesok esok, aku kudu nyiapke sak kabehe. Lan saka persiapanku saka adoh-adoh dina aku bisa kasil dadi juara 1 sak sekolahan. Aku seneng banget, bijiku kabeh rata-rata 9,8. Lan sing nggawe aku tambah bungah, aku oleh beasiswa kuliah gratis. Ibuku seneng banget atine, amarga Ibuku bisa nuntun aku nganti bisa sekolah dhuwur kaya saiki. Ana ing kampus anyar ku aku uga ora leren anggone dodol gorengan kaya wektu SMA. Pakulinan kui tak lakoni nganti kuliah.

Cekake crita, sakdurunge aku lulus kuliah lan di wisuda, aku wis direkrut ana ing perusahaan swasta kang sahame gedhe ana ing kuthaku amarga aku disawang klebu mahasiswa kang winasis. Lan sakwise aku lulus kuliah aku wis bisa mbangun omah kanggo Ibuku. Ibuku ora nyana babar pisan yen aku bisa nganti kaya mengkene saiki. Kabeh prastawa kang wis tau dak nikmati nalika Bapakku iseh sugeng saiki bisa tak suguhake maneh kanggo Ibuku kanthi nglewati lelakon kang pait ndisik. Kabeh lelakon sing saiki wis bisa dak nikmati maneh, ora adoh saka donga pangestune Ibuku. Lan mung jangkah lan tekat ku kang ora tau nglokro ngadepi dalan urip ku kang ora mesti alus kang bisa nggawa aku tekan kene. Tekan kamardikan lan kamulyan ana ing urip ku iki. Matur nuwun Gusti. Lan aku percoyo Gusti Allah iku Maha Adil lan ora tau sare.

Page 22: Geplak 12 fix

22

suplemen

Akhirnya, ajang permusyawaratan tertinggi Ikatan Pelajar Muhammadiyah kembali digelar pada 16-19 November 2014 di

Jakarta. Muktamar IPM ke-19, begitu ia disebut, mengusung tema “Spirit Keilmuan untuk Pelajar Berkemajuan”. Tema ini diangkat sebagai upaya mengembalikan, sekaligus memperteguh identitas IPM sebagai organisasi keilmuan yang beberapa masa belakangan terasa semakin mengabur. Pengusungan tema ini juga dilandasi atas pembacaan para penggeraknya terhadap realitas sosial yang telah berkembang di masyarakat. Harapannya, selain bisa menghidupi pelajar sebagai basis utamanya, organisasi ini juga bisa mewarnai dinamika sosial yang melingkupinya.

Sebagai upaya mengembalikan ghirah keilmuan, maka dilakukan pemetaan arah gerak yang dirasa tepat. Materi muktamar menawarkan dua strategi gerakan, yaitu lewat struktural dan kultural. Struktural mengacu pada program kerja yang disusun, sedangkan secara kultural, IPM mengusung (kembali) pembentukan komunitas-komunitas kreatif di kalangan pelajar muhammadiyah.

Dua strategi di atas tidak lantas di susun tanpa dasar. Pandangan Muhammadiyah mengenai islam berkemajuan adalah salah satu sandarannya. Islam berkemajuan yang ditawarkan Muhammadiyah merupakan usaha meneguhkan dan memperluas pandangan kegamaan yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah dengan mengembangkan ijtihad di dalamnya. Pencerahan sebagai wujud dari Islam berkemajuan adalah jalan Islam yang membebaskan, memberdayakan, dan memajukan kehidupan dari segala bentuk keterbelakangan, ketertindasan, kejumudan, dan ketidakadilan hidup manusia. Pandangan

Disarikan dari buku materi Muktamar IPM XIXOleh: Khairul Arifin

ini merupakan transformasi dari teologi Al-Ma’un untuk mengubah kehidupan yang bercorak membebaskan, memberdayakan, dan memajukan.

Selain pandangan Islam Berkemajuan, kita juga bersandar pada tafsir Indonesia berkemajuan. Konsep ini bukan barang yang baru. Indonesia berkemajuan telah lama menjadi perbincangan, bahkan sampai mewujud pada polemik kebudayaan yang dicetuskan Sutan Takdir Alisjahbana. Indonesia berkemajuan lantas dimaknai dalam beberapa dimensi. Pertama, berkemajuan dalam semangat, alam pikir, perilaku, dan senantiasa berorientasi ke masa depan. Kedua, berkemajuan untuk mewujudkan kondisi yang lebih baik dalam kehiduan material dan spiritual. Sedangkan yang ketiga, berkemajuan untuk menjadi unggul di berbagai bidang dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa lain. Semua ini sebagai usaha terwujudnya tatanan kebangsaan yang merdeka, adil, makmur, damai, berkemanusiaan, bermartabat, dan berdaulat.

Sedangkan yang terakhir, yaitu pemahaman mengenai gerakan pelajar berkemajuan. Gerakan ini menjadi paradigma organsisasi kita yang telah ditetapkan pada muktamar ke-18 lalu di Palembang. Gerakan pelajar berkemajuan adalah sebuah paradigma gerakan ilmu IPM yang sesuai dengan basis massanya, yaitu pelajar yang identik dengan menuntut ilmu. Perwujudan dari gerakan berkemajuan adalah terbentuknya gerakan ilmu. Nilai utaa dari ilmu adalah “beribadah”, sebagai “pengabdian”, penghambaan. Penghambaan atau pengabdian ini dalam Islam berupa rukun Islam. Dalam “paradigma gerakan ilmu”, pengabdian ditransformasikan menjadi pengabdian pada lima hal, yakni pada (a) Allah; (b) Pengetahuan; (C) Diri sendiri; (d) Sesama dan (e) Alam.

berpijak pada strategi

struktural dan kultural

Page 23: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 201423

organisasi yang kaku. Adapun maksud komunitas kreatif adalah

kumpulan orang yang memiliki visi dan misi yang sama. Sekaligus dirasa dapat berkembang bersama, bergerak bersama, untuk melakukan perubahan yang terealisir dalam sebuah aktivitas yang dapat dirasakan orang lain. Inilah yang kemudian dapat dijadikan sebagai strategi gerakan IPM untuk melakukan perubahan sosial dan kebudayaan.

Strategi dan arah gerakan inilah yang akan dihidupkan IPM setelah Muktamar nanti. Dengan melakukan pembacaan terhadap zaman, IPM sebagai organisasi sekaligus gerakan diharapkan mampu mewarnai perkembangan zaman secara dinamis. Tujuannya, tak lain agar visi-misi IPM maupun Muhammadiyah dapat terwujud.

Ihwal Strategi KulturalPada Muktamar kali ini, usulan mengenai strategi kultural merupakan gagasan yang baru. Namun, pada dasarnya, gagasan ini bukanlah ide yang baru di kalangan aktivis IPM. Sebelumnya, IPM yang kala itu masih bernama IRM pada 2006-2008 juga menggagas gerakan “IPM base on hobby”. Artinya, membuat program yang sesuai dengan selera anak muda.

Mengembalikan strategi kultural IPM yang menyasar kembali pada pembentukan komunitas-komunitas kreatif jangan dipahami sebagai kemunduran. Pengembalian strategi ini tidak serta merta muncul hanya karena berkaca pada strategi yang pernah ada. Akan tetapi, dicetuskannya kembali strategi kultural merupakan buah dari pembacaan realitas. Terutama, pembacaan mengenai paradigma Gerakan Pelajar Berkemajuan. Pembentukan komunitas kreatif sebagai upaya membumikan paradigma gerakan ini dinilai tepat lantaran sesuai dengan karakteristik yang dimiliki pelajar yang notabene masih remaja. Dengan mengapresiasi minat dan bakat para pelajar yang kreatif dan inovatif, napas gerakan IPM di tataran ranting diharapkan tak lagi dinilai sebagai sebuah

Edisi 12/TAHUN 2014

Page 24: Geplak 12 fix

24

Parangtritis merupakan salah satu objek wisata di kabupaten Bantul. Objek wisata ini terkenal dengan pantainya yang indah.

Di sana kita bisa menikmati indahnya sunset di bawah bukit karst Gunungkidul yang menawan. Disamping indahnya pantai, di Parangtritis juga terdapat lukisan alam yang tak kalah eloknya, yaitu padang pasir Parangtritis. Orang sekitar menyebutnya gumuk pasir Parangtritis. Istilah gumuk berasal dari bahasa jawa yang artinya gundukan atau sesuatu yang menyembul dari permukaan yang datar.

Gumuk pasir yang membentang seluas ± 1.000 ha ini merupakan satu-satunya gumuk pasir yang ada di Asia Tenggara.Sebagai fenomena alam yang jarang dijumpai , tentu saja gumuk pasir menjadi wisata alternatif yang layak dikunjungi. Lokasinya yang beradadi sepanjang Pantai Parangtritis hingga muara Sungai Opak ini menjadikan wisata alternatif gumuk pasir mudah dicapai. Sambil bermain di tepian pantai, kita

dapat singgah sejenak ke kawasan gumuk pasir ini. Di gumuk pasir ini terdapat beberapa tempat yang bisa dijadikan referensi untuk dikunjungi, yaitu:

Pantai DepokTak jauh dari pantai Parangtritis, tepatnya di barat Pantai Parangtritis terdapat pantai Depok. Di pantai ini terkenal dengan wisata kulinernya. Di sini juga terdapat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang memungkinkan pengunjung untuk membeli ikan laut segar.

Laboraturium Geospasial Laboraturium Geospasial ini dibangun tahun 2006 oleh Badan Informasi Geospasial (BIG), bekerja sama dengan Fakultas Geografi UGM dan Pemda Bantul . Struktur bangunan laboraturium punya filosofi terbentuknya gumuk pasir Parangtritis. Tiga bangunan utama yang ada di sana, mencoba menggambarkan proses terjadinya gumuk

Khasanah Bantul

vakansi ke Gumuk Pasir

Oleh: Syahlan Romadon

parangtritis

Page 25: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 201425

pasir itu sendiri. Bangunan berbentuk piramid menggambarkan gunung merapi yang sering erupsi dan menghasilkan pasir. Pasir dari gunung Merapi tersebut mengalir ke laut melalui sungai Opak, yang digambarkan dengan bangunan lorong pengetahuan. Sedangkan museum pasir, bebatuan dan karang laut, menggambarkan gumuk pasir yang ada di Parangtritis. Pasir yang terbawa ke laut dihempas kembali ke tepian oleh gelombang laut dan setelah kering tertiup oleh angin tenggara yang cukup kuat sehingga terbentuklah gumuk pasir itu.

Lokasi Sholat IedDi gumuk pasir Parangtritis terdapat area yang lapang yang digunakan untuk tempat pelaksanaan sholat hari raya yang dikelola oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Pimpinan Ranting Muhammadiyah Parangtritis. Tentu akan memunculkan suasana yang berbeda dibandingkan dengan pelaksanaan sholat ied

di tanah lapang lainnya. Sholat ied di gumuk pasir Parangtritis serasa sholat di padang Arafah, sehingga menambah kemantapan dalam melaksanakan ibadah, apalagi jika ditambah dengan imam/ khotib yang luar biasa. Imam dan khotib sholat Idul Fitri pada tahun 1435 H kemarin adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yaitu beliau Bapak Prof. Dr. H. Dien Syamsudin, M.A.

Replika kakbahNuansa padang Arafah di gumuk pasir Parangtritis ini dilengkapi dengan adanya replika kakbah. Replika kakbah ini dibangun oleh Dinas Perhubungan dan Pariwisata. Selain digunakan sebagai sasaran wisata, replica kakbah ini juga digunakan sebagai tempat pelaksanaan manasik haji.

Landasan paralayangPosisi gumuk pasir Parangtritis ini sangat strategis, yaitu dekat dengan pantai dan berada di bawah bukit Gunungkidul, sehingga lahan pasir yang luas ini juga dimanfaatkan untuk landasan paralayang. Bagi pecinta alam, khususnya pecinta olah raga parasut, tentu tempat ini merupakan tempat yang indah untuk melayang di udara. Di landasan paralayang ini juga sering diadakan event paralayang yang menarik. Dengan adanya event tersebut bisa menarik banyak pengunjung dan tentunya hal ini menjadi pemasukan bagi daerah maupun warga sekitar gumuk pasir Parangtritis.

Selain dimanfaatkan sebagai objek wisata, gumuk pasir Parangtritis ini mempunyai peran yang sangat besar bagi warga di kelurahan Parangtritis. Pasir mempunyai daya serap air yang sangat tinggi, sehingga gumuk pasir ini bisa dimanfaatkan untuk mencegah naiknya air laut ketika pasang. Hal ini sudah dirasakan langsung oleh warga sekitar gumuk pasir Parangtritis yaitu saat adanya isu Tsunami ketika terjadinya gempa bumi27 Mei 2006 di Yogyakarta dan sekitarnya. Bagi sahabat Geplak yang suka dengan wisata, ketika berkunjung ke Yogyakarta jangan hanya main ke Keraton atau Malioboro saja. Gumuk pasir Parangtritis siap menjadi pilihan wisata alternative yang tak kalah menariknya. Tak ada salahnya kita berwisata sambil bertadabur alam menikmati keagungan Alloh atas segala ciptaan-Nya.

Page 26: Geplak 12 fix

26

IPM in Action

Bagaimana kabar kegiatan rutin cabang dan ranting IPM di tempat kalian, sahabat geplak? Tentu banyak kan kegiatannya? Pastinya harus tetap menarik dan tidak membosankan. Berjuang di IPM itu kan merupakan sebuah bentuk kegiatan yang

positif. Dengan aktif di IPM, kita bisa mengembangkan kualitas hidup kita menjadi lebih baik.

Seperti kita ketahui, di Bidang Kajian dan Dakwah Islam PD IPM Bantul, terdapat dua kegiatan unggulan yang rutin diselenggarakan, yaitu kajian rutin dan kajian keliling. Dua jenis kajian itulah yang selalu dihidupkan agar dakwah kita di kalangan pelajar terus berjalan. Kajian rutin di selenggarakan setiap selasa sore di sekretariat PD IPM Bantul, sedangkan kajian keliling diselenggarakan sebulan sekali di cabang-cabang se-Bantul secara bergiliran. Tidak kalah dengan Bidang KDI, Ipmawati pun juga menghidupkan kajian rutin yang khusus membahas isu-isu seputar keputrian. Namanya adalah Ipmawati goes to school.

Tentu saja banyak hal yang bisa kita dapatkan dari kegiatan ini. Manfaat yang pertama, kita akan mendapatkan pahala yang jumlahnya tak bisa dihitung besarnya. Kemudian kedua yaitu silaturrahim sehingga dapat mengenal teman-teman baru yang senafas dengan perjuangan kita.

Sahabat geplakku, kegiatan positif macam kajian keagamaan inilah yang perlu diaktifkan juga di ranting dan cabangnya masing-masing. Ruh dari kajian setidaknya dapat menggelorakan identitas kita sebagai organisasi pelajar berbasiskan keagamaan. Kegiatan ini juga sebagai wadah kita untuk berdakwah. Jangan sampai IPM kita tidak diisi dengan kegiatan yang positif. Cobalah memulai dengan kajian kecil minimal setiap minggunya. Tentu saja, tujuan akhir dari ini semua, agar kita bisa mendapatkan manfaat sekaligus bermanfaat bagi diri sendiri dan juga orang lain. Akhirul kalam, mari ramaikan kegiatan rutin kita, JAYA !!!!!!

Oleh: Muhtar PangestuAyo Ngaji

Page 27: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 201427

Mendatar2. Panjang kali lebar7. Supporter PERSIBA Bantul9. Penyelewengan11. Satuan dasar materi12. Alat untuk melukis13. Buku kumpulan kata16. Kota di Italia17. Mudah18. Masjid pertama yang didirikan oleh pemerintah Indonesia19. Gambar bergerak21. Susunan rangkaian tiga nada atau lebih dalam musik yang terdengar berurutan

Menurun1. Penemu mesin cetak3. Jenderal dari pandu hizbul wathan4. Padang pasir5. Nama bupati Bantul saat ini6. Agenda permusyawaratan tertinggi di IPM8. Kumpulan kata10. Penemu hukum gravitasi13. Penulis novel kotbah di atas bukit14. Lokasi monumen pers nasional15. Makanan khas bantul20. Penunjuk waktu

tts

Edisi 12/TAHUN 2014

Page 28: Geplak 12 fix

Komik

Page 29: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 201429

Puisi

Segala puji kusembahkanKehadirat-Mu ya AllahAtas limpahan karunia-MuYang tak terhitung nilainyaEngkau...AnugrahkanAmanah pendidikanDalam mencerdaskanKehidupan bangsaMempererat ukhuwahMenggapai cita-citaSuci dan bersahajaDan berakhlakul karimahYa Allah....Terangilah kamiDengan kekuasaan Dan Hidayah-Mu

AnnisaSMK Muhammadiyah 2 Bantul

Segala Puji Bagi Allah

Ketika sang fajar terbitDari arah timur..Terlihat semburat berwarna jinggaMenandakan waktu telah pagi Kuterbangun dari tidur lelapku Ku rasakan udara yang segar Dengan pemandangan sekitar Yang sangat menakjubkanCiptaan-Mu sungguh indahKu terkesan melihat semuanya ituTiada satupun orang yang bisa menandingi-MuTerima kasih Tuhan Engkau telah menciptakan semua ini

Aprilia Dwi Nur PratiwiSMP Muhammadiyah Imogiri

Keindahan Alam

Edisi 12/TAHUN 2014

Page 30: Geplak 12 fix

30

GeguritanGeguritan

?rstenmRin_kuhai=asTmu,

[adumVw=[so[ro[tNt]mu,

akukt}m\akuksMrn\

lw[sSpdp[p]nTha[nH/o[db-ru,

wiskut\wisKemPut\,

?nf-[nNorbisvwiji,

nzi=t}sNsejti,

t}sNk=ajilnSuci,

tnShfkSimPe[nJ`oni=ati,

bklFkrutTitumekni=jnJi.

KasmaranDening Nur Mega Jayanti

SMA Muhammadiyah Pleret

Rasa tentrem rinengkuh ing astamuEdhum nyawang sorot netramuAku katrem, aku kasmaranLawase padha paprentahan ordhe baruWis kukut, wis kemput

Nadyan nora bisa nyawijiNanging tresna sejatiTresna kang aji lan suciTansah dak simpen jroning atiBakal dak turuti tumekaning janji

?ksMrn\,?[fni=!u/[mgjynTi

,$,m,A,muamMfFiyh[%L[rt\,

Page 31: Geplak 12 fix

Edisi 12/TAHUN 201431

Page 32: Geplak 12 fix