gindi

4
Afasia / Dysphasia kegagalan pemahaman atau prdouksi bahasa. A. Dysphasia Wernicke, sensory a. Mampu memproduksi kata-kata tapi tanpa ada arti. b. Mampu berbicara tapi kata-kata yang mirip seringkali tertukar. c. Intonasi, ritme, artikulasi normal (karena hanya pemahaman yang rusak) d. Pemahaman kata terganggu (menulis, mengulang kata, membaca) e. Lokasi lesi : Posterosuperior Lobus Temporal f. Kausal Lesi : oklusi arteri cerebri media B. Dysphasia Btoca, Motorik a. Bicara tidak fasih, kesulitan saat menulis, sulit memilih kata. b. Sulit mengulang kata c. Gangguan menulis d. Lokasi Lesi : Posteroinferior Lobus Frontal (Area Broca) e. Kalau lesi di area Broca total, maka hanya bisa bergumam. f. Kalau lesi di area Broca tidak terlalu parah, masih dapat mengerti apa yang ingin diucapkan tapi susah untuk dikatakan / tidak fasih atau kata-katanya fasih tapi berantakan / tidak berurutan sehingga sulit dipahami. Demensia penurunan fungsi intelektual. Kausal : kerusakan jaringan, kompresi, inflamasi, atau ketidakseimbangan biokimia (pada kasus penyakit Alzheimer, kekurangan neurotransmitter) Manifestasi klinis : A. Amnestic Dementia (kehilangan memory jangka pendek) Lokasi lesi : lobus temporal

Upload: harunakbar

Post on 25-Sep-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gindi.docx

TRANSCRIPT

Afasia / Dysphasia kegagalan pemahaman atau prdouksi bahasa.A. Dysphasia Wernicke, sensorya. Mampu memproduksi kata-kata tapi tanpa ada arti.b. Mampu berbicara tapi kata-kata yang mirip seringkali tertukar.c. Intonasi, ritme, artikulasi normal (karena hanya pemahaman yang rusak)d. Pemahaman kata terganggu (menulis, mengulang kata, membaca)e. Lokasi lesi : Posterosuperior Lobus Temporalf. Kausal Lesi : oklusi arteri cerebri mediaB. Dysphasia Btoca, Motorika. Bicara tidak fasih, kesulitan saat menulis, sulit memilih kata.b. Sulit mengulang katac. Gangguan menulisd. Lokasi Lesi : Posteroinferior Lobus Frontal (Area Broca)e. Kalau lesi di area Broca total, maka hanya bisa bergumam.f. Kalau lesi di area Broca tidak terlalu parah, masih dapat mengerti apa yang ingin diucapkan tapi susah untuk dikatakan / tidak fasih atau kata-katanya fasih tapi berantakan / tidak berurutan sehingga sulit dipahami.

Demensia penurunan fungsi intelektual.Kausal : kerusakan jaringan, kompresi, inflamasi, atau ketidakseimbangan biokimia (pada kasus penyakit Alzheimer, kekurangan neurotransmitter)Manifestasi klinis : A. Amnestic Dementia (kehilangan memory jangka pendek)Lokasi lesi : lobus temporalManifestasi : kesulitan penamaan benda, penurunan pemahaman bahasa, kehilangan memori jangka pendek.B. Intentional Dementia (kehilangan kesiagaan)Lokasi : Lobus frontalisManifestasi: sering terjadi kecelakaan, kehilangan konsentrasi, sering bengong, perubahan kepribadian / apatis. Kehilangan fungsi motorik, rigiditas otot, mudah terjatuh, inkontinensia kandung kemih.C. Cognitive DementiaLokasi lesi : cortex cerebriManifestasi : menurunnya pemahaman bahasa, menurunnya keterampilan matematika, perubahan relasi visuospasial

OKLUSI PADA CEREBROVASKULARA. Arteri Cerebri AnteriorMemperdarahi : hemisfer otak bagian tengah, permukaan superior lobus frontal dan parietal.Akibat oklusi : Hemiplegia disisi kontralateral, lebih melemahkan ekstrimitas bawah daripada ekstrimitas atas.B. Arteri Cerebri MediaMemperdarahi : Lobus frontalis, parietalis, temporalis (terutama di bagian cortex nya)Akibat oklusi : Aphasia, dan hemiplegia disisi kontralateralC. Arteri Cerebri PosteriorMemperdarahi : Lobus parietal (inferior), Lobus OksipitalAkibat oklusi : hemiplegia disisi kontralateral, lebih parah pada ekstrimitas atas dan wajah daripada ekstrimitas bawah. Kehilangan sensasi sensorik. Kehilangan penglihatan.

RETARDASI MENTALTanda-tanda fisik yang sering dikaitkan dengan kejadian retardasi mentalA. RambutKeriting ganda, halus, mudah putus, jarang atau tanpa rambut.B. MataMikroftalmia, nystagmus, hipertelorism / hipotelorism, koloboma iris.C. TelingaAuricula terletak rendahD. HidungJembatan hidung rata, ukurannya kecil, lubang hidung menghadap keatas.E. WajahHipoplasia maksila atau mandibula.F. MulutBentuk bibir atas V terbaik, lengkungan palatum lebar / tinggi.G. KepalaMikro atau makrocranium.H. TanganMetakarpal IV atau V pendek;Jari tangan pendek dan gemuk atau bisa juga sebaliknya;Ibu jari tangan lebar;Garis kulit telapak tangan melintang.I. KakiMetatarsal IV atau V pendek;Jari kaki tumpang tindih;Ibu jari lebar besar.J. GenitaliaMikropenis, testis besar.DIAGNOSA RM Ciri-ciri fisik; IQ, biasanya 70-75 atau kurang; Ada defisit 2 atau dari 10 daerah kemampuan penyesuaianv diri berikut:1. 2. Komunikasi;3. Perawatan diri;4. Kehidupan rumah;5. Kemampuan sosial;6. Penggunaan fasilitas umum;7. Pengarahan diri;8. Kesehatan dan keamanan;9. Fungsi akademis;10. Rekreasi;11. Kerja.