gis pariws.pdf
DESCRIPTION
gis pariwisataTRANSCRIPT
46
RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PROFIL DAERAH KOTA BLITAR
BERBASIS WEB
SKRIPSI
Oleh :
ARIF NUR HIDAYAT
NIM. 05550114
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2010
RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PROFIL DAERAH KOTA BLITAR
BERBASIS WEB
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik Informatika (S.Kom)
Oleh :
ARIF NUR HIDAYAT
NIM. 05550114
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2010
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PROFIL DAERAH KOTA BLITAR
BERBASIS WEB
SKRIPSI
Oleh :
ARIF NUR HIDAYAT
05550114
Telah Disetujui,
04 Januari 2010
Pembimbing I
Suhartono, M.Kom
NIP. 196805192003121001
Pembimbing II
Munirul Abidin, M.Ag
NIP. 197204202002121003
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
Ririen Kusumawati, M.Kom
NIP. 197203092005012002
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
PROFIL DAERAH KOTA BLITAR
BERBASIS WEB
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Arif Nur Hidayat
NIM.05550114
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji Skripsi
Dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Tanggal, 04 Januari 2010
Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan
1. Penguji Utama : M. Ainul Yaqin, M. Kom
NIP. 197610132006041004
2. Ketua Penguji : Zainal Abidin M.Kom
NIP. 197606132005011001
3. Sekretaris Penguji : Suhartono, M.Kom
NIP. 196805192003121001
4. Anggota Penguji : Munirul Abidin, M.Ag
NIP. 197204202002121003
( )
( )
( )
( )
Mengetahui dan Mengesahkan
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang
Ririen Kusumawati M.Kom
NIP. 197203092005012002
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Arif Nur Hidayat
NIM : 05550114
Jurusan : Teknik Informatika
Judul Skripsi : RANCANG BANGUN DAN DESAIN SISTEM INFORMASI
GEOGRAFIS PROFIL DAERAH KOTA BLITAR BERBASIS
WEB
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Isi dari Skripsi yang saya buat adalah benar-benar karya sendiri dan tidak
menjiplak karya orang lain, selain nama-nama termaktub di isi dan tertulis
di daftar pustaka dalam Skripsi ini.
2. Apabila dikemudian hari ternyata Skripsi saya tulis terbukti hasil jiplakan,
maka saya akan bersedia menanggung segala resiko yang akan saya terima.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala kesadaran.
Malang, 04 Januari 2010
Yang menyatakan,
Arif Nur Hidayat
NIM. 05550114
PERSEMBAHAN
ÉΟó¡Î0 «!$# Ç≈ uΗ ÷q§�9$# ÉΟŠÏm§�9$#
Karya ini saya persembahkan kepada:
Ayah Mukadji dan Ibu Nur Lailati tercinta, yang selalu mendo’akan dan
tak pernah lelah untuk mencurahkan kasih sayang, membimbing,
menasehati, dan memberikan motivasi serta perhatiannya yang begitu
besar. Semoga Tholemu bisa menjadi putra yang bisa membuat keluarga
bangga. Amin...
Masq yang selalalu ngasih apa yang aq inginkan dan Adekq, kamu juga
cepet lulus lo....!
Tak lupa si duul’ yang selalu memberi motivasi dan inspirasi dalam
hidupku, sabar ya..
Konco-conco mantan mangko kerto 41a, mat, hamdan, mas gin, rizal,
kang qosim, habib, uklik, abe, andi, aziz, aan, sublab asli, three-three
zero dan semua yang tak bisa sebutkan satu persatu, suwun....
Semua rekan dan sahabatku jurusan Teknik Informatika UIN Malang
angkatan 2005, tetap semangat dan sukses selalu…
Semua rekan seperjuangan yang tidak bisa disebutkan satu persatu,
yang telah membantu penulis selama ini.
Terima Kasih…
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Asma Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan judul: “Rancang
Bangun Dan Desain Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar Berbasis
Web ”. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, keluarga beliau, para sahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti ajaran
beliau sampai akhir zaman nanti.
Terselesaikannya skripsi ini dengan baik berkat dukungan, motivasi, petunjuk
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Prof. Dr. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim Malang
2. Prof. Dr. Sutiman Bambang Sumitro, S.U., D. Sc selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim
Malang.
3. Ririen Kusumawati, M.Kom, selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Suhartono, M.Kom selaku Dosen Pembimbing, yang telah memberi
masukan, saran serta bimbingan dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
5. Munirul Abidin, M.Ag selaku Dosen Pembimbing Integrasi Sains dan Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, yang telah
memberi masukan, saran dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
6. Ayah dan Ibu, yang selalu memberikan dorongan moral, spiritual, dan
material sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
7. Semua Bapak dan Ibu Dosen Teknik Informatika UIN Malang yang telah
mengajarkan dan memberikan banyak ilmu dengan tulus. Semoga Ilmu yang
di berikan dapat bermanfaat di dunia dan akhirat.
8. Koordinator dan Asisten laboratorium Teknik Informatika UIN Malang
angkatan 2005 khususnya.
9. Semua pihak yang tak bisa disebutkan satu persatu, yang telah menjadi
motivator demi terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
Penulis sadar bahwa tidak ada sesuatu pun yang sempurna kecuali Allah
SWT. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
juga bagi pembaca umumnya. Amin.
Malang 04 Januari 2010
Penulis
Arif Nur Hidayat
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi
ABSTRAK ..................................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................... 4
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5
1.6 Metode Penelitan ....................................................................................... 5
1.7 Sistematika Pembahasan ........................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 9
2.1 Profil Geografis Kota Blitar ............................................................................ 9
2.1.1 Sistem Informasi Geografis dalam manajemen profil ...................... 10
2.2 Potensi Kota Blitar .......................................................................................... 12
2.2.1 Data dan Informasi Potensi Kota Blitar ............................................. 13
2.3 Sistem Informasi Geografis ........................................................................... 16
2.4 Decision Support System ............................................................................... 20
2.5 Pengertian Decision Support System ............................................................ 20
2.5.1 Komponen Decision Support System ................................................. 21
2.6 Pemodelan Sistem ........................................................................................... 24
2.6.1 FlowChart .............................................................................................. 24
2.6.2 Simbol-simbol FlowChart ................................................................... 25
2.6.3 Data Flow Diagram .............................................................................. 26
2.6.4 Diagram Konteks ................................................................................... 26
2.6.5 Overviw Diagram .................................................................................. 26
2.6.6 Level Diagram ....................................................................................... 27
2.6.7 Entity Relationalship Diagram ............................................................ 27
2.7 MapServer ........................................................................................................ 28
2.8 PostgreeSQL ................................................................................................... 30
2.9 PHP ................................................................................................................. 37
2.10 WebGIS ......................................................................................................... 39
2.11 Chameleon .................................................................................................... 40
2.12 MapLab ......................................................................................................... 42
2.13 Dreamweaver ............................................................................................... 43
2.14 MapScript ..................................................................................................... 43
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ............................... 46
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ....................................................................... 46
3.2 Tahap-Tahap Pembuatan Program ............................................................... 47
3.2.1 Pengumpulan Data ................................................................................ 48
3.2.2 Analisis Data .......................................................................................... 48
3.2.3 Perancangan Sistem .............................................................................. 48
3.2.4 Pembuatan Program ............................................................................. 49
3.2.5 Evaluasi Program .................................................................................. 49
3.2.6 Pembuatan Laporan Tugas Akhir ........................................................ 49
3.3 Perancangan Web ............................................................................................ 49
3.3.1 Gambaran Aplikasi Peta ....................................................................... 50
3.3.2 Perancangan Basis Data ....................................................................... 52
3.3.3 Context Diagram ................................................................................... 53
3.3.4 Data Flow Diagram .............................................................................. 55
3.3.5 Entity Relational Ship ........................................................................... 58
3.4 Desain Database ............................................................................................. 60
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 67
4.1 Implementasi ................................................................................................... 67
4.1.1 Ruang Lingkup dan Perangkat Keras ................................................ 67
4.1.2 Ruang Lingkup Perangkat Lunak ...................................................... 67
4.1.3 Implementasi Peta ................................................................................. 68
4.1.4 Implementasi Desain Interface ............................................................ 69
4.2 Uji Coba Sistem .............................................................................................. 84
4.2.1 Pengujian Sistem Secara Umum ......................................................... 84
4.2.2 Functional Testing ................................................................................ 85
4.2 Pembahasan .................................................................................................... 91
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 94
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 94
5.2 Saran ................................................................................................................. 94
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 95
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Simbol-Simbol FlowChart .................................................................... 25
Tabel 2.2 Prinsip-prinsip Pengembangan SIG ...................................................... 40
Tabel 3.1 Tabel Master Administrasi ................................................................... 60
Tabel 3.2 Tabel Master Berita ............................................................................... 60
Tabel 3.3 Tabel Master Fasilitas ......................................................................... 61
Tabel 3.4 Tabel Master Hubungi ........................................................................ 61
Tabel 3.5 Tabel Master Jalan .............................................................................. 61
Tabel 3.6 Tabel Master Jenis Industri ................................................................ 62
Tabel 3.7 Tabel Master Jumlah Industri ............................................................. 62
Tabel 3.8 Tabel Master Kategori Berita .............................................................. 62
Tabel 3.9 Tabel Master Pertanian ....................................................................... 63
Tabel 3.10 Tabel Master Produksi Pertanian ....................................................... 63
Tabel 3.11 Tabel Master Profil ............................................................................ 63
Tabel 3.12 Tabel Master Objek ............................................................................ 64
Tabel 3.13 Tabel Master Objek Wisata................................................................ 64
Tabel 3.14 Tabel Master User1 ............................................................................ 64
Tabel 3.15 Tabel Master Tanam Modal ............................................................... 65
Tabel 3.16 Tabel Master Info Industri ................................................................. 65
Tabel 3.17 Tabel Master Info Kelurahan ............................................................. 66
Tabel 3.18 Tabel Master Info Pencaharian .......................................................... 66
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Konfigurasi Chameleon yang digunkan dengan MapServer ............ 41
Gambar 2.2 Proses MapScript Pada WebServer ................................................... 44
Gambar 3.1 Alur proses visualisasi data Peta ....................................................... 51
Gambar 3.2 Alur kerja gambaran query posisi ..................................................... 52
Gambar 3.3 Simbol dalam DFD ........................................................................... 53
Gambar 3.4 Context Diagram .............................................................................. 54
Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Peta .................................................................. 55
Gambar 3.6 DFD Level 2 SIG Proses Profil Kota ................................................ 57
Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram ............................................................. 59
Gambar 4.1 Diagram Konversi Data ..................................................................... 69
Gambar 4.2 Halaman Utama ................................................................................. 69
Gambar 4.3 Profil Kota ......................................................................................... 70
Gambar 4.4 Berita ................................................................................................. 71
Gambar 4.5 Contact User ..................................................................................... 72
Gambar 4.6 Login ................................................................................................. 72
Gambar 4.7 Aplikasi Pertanian ............................................................................. 73
Gambar 4.8 Aplikasi Pariwisata ............................................................................ 73
Gambar 4.9 Aplikasi Industri ................................................................................ 74
Gambar 4.10 Perkembangan Industri Dan Penduduk ........................................... 75
Gambar 4.11 GIS Kota Blitar ................................................................................ 76
Gambar 4.12 Detail Peta ....................................................................................... 77
Gambar 4.13 Keterangan Peta .............................................................................. 77
Gambar 4.14 Tanam Modal .................................................................................. 83
Gambar 4.15 Halaman Sysadmin .......................................................................... 84
Gambar 4.16 Input Hasil Survei Pertanian ........................................................... 85
Gambar 4.17 Grafik Pertanian .............................................................................. 86
Gambar 4.18 Input Hasil Survei Pariwisata .......................................................... 86
Gambar 4.19 Print Pariwisata ............................................................................... 87
Gambar 4.20 Input Hasil Survei Industri .............................................................. 88
Gambar 4.21 Grafik Industri ................................................................................ 88
Gambar 4.22 Data Jenis Industri .......................................................................... 89
Gambar 4.23 Aset Pertumbuhan Industri ............................................................. 89
Gambar 4.24 Data Informasi Industri .................................................................. 90
Gambar 4.25 Data Informasi Kelurahan .............................................................. 90
Gambar 4.26 Data Informasi Pencaharian ........................................................... 91
ABSTRAK
Hidayat, Arif Nur. Rancang Bangun Dan Desain Sistem Informasi Geografis
Profil Daerah Kota Blitar Berbasis Web.
Pembimbing: (I) Suhartono, M.Kom, (II) Munirul Abidin, M.Ag
Kata kunci: Sistem Informasi Geografis, Profil, Potensi
Pengembangan sistem informasi geografis berbasis web untuk menampilkan
profil, potensi kota saat ini masih sangat terbatas, khususnya di wilayah Kotamadya
Blitar. Kotamadya Blitar merupakan salah satu kota terbaik yang memiliki banyak
sekali potensi kota baik dari alam maupun buatan. Sampai saat ini, Badan
Pemerintahan Dan Pengembangan Daerah Kota Blitar (BAPPEDA) belum memiliki
fasilitas untuk memonitoring perkembangan kota secara menyeluruh dan efisien. Hal
ini disebabkan karena data masih disimpan dalam bentuk arsip maupun komputer
secara manual. Oleh sebab itu Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota Blitar
ini sangat diperlukan demi mengenfesiensi waktu dan mempermudah dalam input
data.
Penelitian ini dilakukan dengan observasi mendatangi langsung kantor Badan
Pemerintahan Dan Pengembangan Daerah Kota Blitar serta Instansi-instansi yang
terkait dengan penelitian ini seperti : Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian, Dinas
Pertanian, Dinas Usaha Kecil Menengah (UKM), dan Dinas Komunikasi Informatika
Dan Pariwisata Daerah Kota Blitar.
Dengan adanya aplikasi Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota ini,
akan mempermudah untuk menginformasikan dan memonitoring semua daerah yang
ada. Karena dengan peta digital dalam bentuk database akan lebih mudah diolah dari
pada peta digital yang dalam bentuk gambar digital biasa Dari aplikasi ini nantinya
dapat mengembangkan dalam penampilan peta Kotamadya Blitar secara detail, yang
didalamnya terdapat semua informasi tentang profil, potensi kota sehingga lebih
mudah dalam melihat perkembangan setiap kelurahan di kawasan kota.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
uθ èδ uρ “Ï% ©!$# Ÿ≅ yè y_ ãΝä3s9 tΠθ àf‘Ζ9$# (#ρ߉tG öκtJ Ï9 $ pκÍ5 ’ Îû ÏM≈yϑ è= àß Îh�y9 ø9$# Ì�óst7ø9$# uρ 3 ô‰s% $ uΖù= ¢Á sù ÏM≈tƒ Fψ$# 5Θöθ s)Ï9
šχθ ßϑ n=ôè tƒ ∩∠∪
Artinya:
“Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu
menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami
telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang
mengetahui”. (QS. Al-An’am, 6: 97)
Ayat di atas menjelaskan bahwa bintang-bintang memiliki berbagai fungsi.
Pada zaman Nabi, bintang-bintang tersebut dijadikan pentunjuk untuk melakukan
perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain agar tidak tersesat.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini memiliki hikmah dan fungsinya
tersendiri secara rahasia. Terkadang kita hanya menikmati apa yang telah disodorkan
Allah SWT melalui alam yang Dia ciptakan. Bintang, tidak hanya berkelap kelip di
langit yang hitam tetapi ia juga memiliki fungsinya sendiri di balik keindahannya.
Tidak hanya menjadi sebuah hiasan bintang juga berfungsi untuk menjaga langit dari
para pencuri beritaNya dan sebagai penunjuk arah perjalanan.
Di langit Allah menciptakan bintang sebagai penunjuk arah perjalanan, di
bumi Allah juga menciptakan gunung-gunung yang kokoh serta jalan-jalan yang luas
agar manusia mendapat petunjuk dan dan mudah dalam melakukan perjalanan dari
suatu tempat ke tempat yang lain.
Allah berfirman:
$ uΖù= yè y_uρ ’ Îû ÇÚö‘ F{$# zÅ›≡uρ u‘ β r& y‰ŠÏϑ s? öΝÎγ Î/ $ uΖù= yè y_uρ $ pκ# Ïù % [`$ y∨Ïù Wξ ç7ß™ öΝßγ ¯= yè ©9 tβρ߉tG öκu‰ ∩⊂⊇∪
Artinya:
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh
supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka dan telah Kami jadikan (pula) di
bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.“ (QS. Al-Anbiyaa’,
21: 31)
Allah menciptakan gunung-gunung yang kokoh untuk memperberat dan
memantapkan bumi agar dia tidak goncang bersama manusia, hingga mereka tidak
dapat tenang di dalamnya. Karena, gunung-gunung itu tertutup di dalam air kecuali
seperempatnya saja yang menjulang di udara dan mendekati matahari, agar
penghuninya dapat menyaksikan langit serta tanda-tanda yang melimpah, hikmah-
hikmah dan petunjuk yang terkandung di dalamnya. Allah menjadikan jalan-jalan
yang luas yaitu lubang-lubang di dalam gunung-gunung yang digunakan untuk
menempuh perjalanan dari satu daerah ke daerah lain dan dari satu negeri ke negeri
lain. Sebagaimana yang dapat disaksikan di bumi, gunung-gunung itu menjadi
dinding antara satu negeri dengan negeri yang lain, Allah menjadikan di dalamnya
lubang-lubang jalan yang luas, agar manusia berjalan di atasnya dari satu tempat ke
tempat yang lain.
Dari beberapa ayat di atas dijelaskan bahwa Allah telah menjelaskan peta
sederhana kepada manusia yaitu berupa bintang-bintang di langit dan jalan-jalan
sebagai petunjuk bagi umat manusia. Dalam perkembangannya, pada zaman dahulu
manusia hanya mengandalkan peta sederhana namun sekarang sudah berkembang
menjadi teknologi website.
Perkembangan teknologi internet saat ini menyebabkan proses penyebaran
dan pertukaran informasi dan teknologi dapat dilakukan dengan cepat secara global
tanpa ada batasan waktu. Teknologi World Wide Web (WWW) atau web sebagai salah
satu jenis layanan yang disediakan oleh internet, merupakan jenis layanan yang
paling berkembang dan banyak digunakan saat ini. Perkembangan perangkat lunak
pendukung web seperti bahasa pemrograman PHP, HTML telah menambah
kemampuan web dari yang semula hanya bisa menampilkan halaman-halaman statik
dimana pengguna hanya bisa melihat informasi tanpa adanya interaksi antara
pengguna dan web, saat ini web lebih bersifat dinamis yang memungkinkan adanya
interaksi antara pengguna dan web.
Akan tetapi informasi yang diberikan melalui website tersebut hanya
memberikan gambaran umum potensi tiap-tiap daerah yang hanya disampaikan dalam
bentuk teks dan foto pada halaman web, dan sangat minimnya informasi yang lain
seperti tempat fasilitas umum, wisata, hasil kerajinan, sehingga orang merasa jenuh
jika harus membaca informasi tersubut dan masih sulit dalam membandingkan
informasi tersebut.
Dengan adanya Sistem Informasi Geografis (SIG) informasi dapat
disampaikan dalam bentuk visual yang didalamnya terdapat informasi yang terkait
dengan potensi daerah kota. Sehingga orang tidak akan bosan jika melihatnya, sebab
informasi yang disampaikan melalui visual lebih menarik daripada yang hanya
bersifat tekstual saja.
Integrasi teknologi SIG dan web ke dalam aplikasi sistem informasi potensi
daerah memungkinkan informasi obyek wisata dan hasil kerajinan dari tiap-tiap
daerah kota dapat divisualisasikan ke dalam web sehingga informasi tersebut dapat
diakses secara umum tanpa ada batasan waktu dan tempat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
Merancang sebuah media informasi yang dapat menginformasikan potensi-potensi
daerah kota Blitar berbasis web menggunakan konsep Sistem Informasi Geografis.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah membangun sebuah Sistem
Informasi Geografis menggunakan media website yang dapat menampilkan peta
wilayah Kota Blitar yang memiliki potensi-potensi seperti pertanian, pariwisata dan
perindustrian.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi potensi daerah
yang berbasis web dengan menggunakan konsep Sistem Informasi Geografi sehingga
user lebih mudah dalam mendapatkan dan memahami inforamasi potensi daerah yang
disampaikan melaui website serta dapat memberi masukan kepada user tentang
potensi-potensi yang ada.
1.5 Manfaat Penelitian
• Membantu masyarakat untuk memperoleh informasi tentang kawasan kota
yang mempunyai potensi-potensi daerah.
• Membantu pemerintah untuk memperkenalkan potensi daerah kepada investor
supaya dapat menanamkan modalnya di kota Blitar.
• Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan diri dalam lingkungan yang
sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari.
1.6 Metode Penelitian
Penyusunan laporan penelitian ini melalui beberapa metode yang dipakai, yaitu :
a. Persiapan
Yang termasuk dalam persiapan ini adalah diawali dengan penyusunana
proposal dan mengurus perijinan dalam penelitian.
b. Pengunpulan Data
Dalam pengumpulan data terdiri dari tiga kegiatan, yaitu:
1. Konsultasi langsung dengan pihak yang ahli pada bidang tersebut, dalam
hal ini adalah dosen pembimbing, pihak dari pemerintah Kota Blitar.
2. Studi Literatur untuk mendapatkan literatur yang telah ada yang berupa
buku dan jurnal.
c. Analisis Data
Data yang diperoleh dari pengumpulan data di atas kemudiaan dianalilis,
untuk menetapkan data mana yang dipakai dan apabila terjadi kekurangan
data dapat dilakukan penambahan.
d. Perancangan Sistem
Setelah data terkumpul dan dianalisis kemudian dilakukan perancangan sistem
yang terdiri dari perancangan database dan perancangan tampilan apalikasi.
e. Evaluasi Sistem
Sebelum menuju proses pembuatan aplikasi terlebih dahulu sistem yang telah
disusun di perancangan sistem dievaluasi guna mengetahui kekurangan-
kekurangan sementara dari sistem tersebut.
f. Pembuatan Aplikasi
Dalam proses ini dilakukan pembuatan tampilan sistem, pembuatan database,
dan penyusunan coding program.
g. Pengujian Sistem
Dalam pengujian sistem, aplikasi akan diuji dengan cara memasukkan data
yang sudah diperoleh. Jika masih terjadi kesalahan maka akan diperiksa
kembali mulai dari perancangan sistem sampai didapat hasil yang maksimal.
h. Dokumentasi dan Penyusunan Laporan
Setelah dilakukan pengujian sistem kemudian dilakukan proses dokumentasi
dan penyusunan laporan yang bertujuan untuk mempermudah pengembangan
selanjutnya.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan
metodologi penelitian tugas akhir ini.
BAB II Dasar Teori
Bab ini menjelaskan konsep dan teori dasar yang mendukung penulisan tugas
akhir ini seperti: Profil Kota Blitar, Potensi Kota Blitar, Sistem Informasi
Geografis, PHP, ArcView, Chameleon, Mapserver, PostgreSQL.
Bab III Analisis Dan Perancangan Aplikasi
Bab ini menjelaskan mengenai analisis dan perancangan Aplikasi Sistem
Informasi Informasi Geografis Potensi Daerah Kota Blitar.
BAB IV Hasil Dan Pembahasan
Bab ini berisi pengujian terhadap hasil pengujian dari aplikasi yang telah
dibangun.
BAB V Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap seluruh kegiatan tugas akhir
yang telah dilakukan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Profil Geografis Kota Blitar
Kota Blitar merupakan salah satu daerah di wilayah Propinsi Jawa Timur
yang secara geografis terletak diujung selatan Jawa Timur dengan ketinggian 156 m
dari permukaan air laut, pada koordinat 112° 14 - 112° 28 Bujur Timur dan 8° 2 - 8°
10 Lintang Selatan, memiliki suhu udara cukup sejuk rata-rata 24° C - 34° C karena
Kota Blitar berada di kaki Gunung Kelud dan dengan jarak 160 Km arah tenggara
dari Ibukota Propinsi Surabaya.
Kota Blitar merupakan wilayah terkecil kedua di Propinsi Jawa Timur
setelah Kota Mojokerto. Wilayah Kota Blitar di kelilingi oleh Kabupaten Blitar
dengan batas:
• Sebelah Utara : Kecamatan Garum dan Kecamatan Nglegok Kabupaten
Blitar.
• Sebelah Timur : Kecamatan Kanigoro dan Kecamatan Garum Kabupaten
Blitar.
• Sebelah Selatan : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Kanigoro
Kabupaten Blitar.
• Sebelah Barat : Kecamatan Sanankulon dan Kecamatan Nglegok
Kabupaten Blitar.
Kota Blitar dengan luas wilayah kurang lebih 32,58 km2 terbagi habis menjadi
tiga Kecamatan yaitu :
• Kecamatan Sukorejo dengan luas 9,93 km2.
• Kecamatan Kepanjenkidul 10,50 km2.
• Kecamatan Sananwetan 12,15 km2.
Dari tiga Kecamatan tersebut, habis terbagi menjadi 21 Kelurahan.
Dilihat dari kedudukan dan letak geografisnya, Kota Blitar tidak memiliki
sumber daya alam yang berarti, karena seluruh wilayahnya adalah wilayah
perkotaan, yang berupa pemukiman, perdagangan, layanan publik, sawah pertanian,
kebun campuran dan pekarangan. Oleh karena itu, sebagai penggerak ekonomi Kota
Blitar mengandalkan Potensi diluar sumber daya alam, yaitu sumber daya manusia
dan sumber daya buatan. Satu-satunya sungai yang mengalir diKota Blitar adalah
sungai Lahar dengan panjang ± 7,84 km. Hulu Sungai Lahar berada di gunung Kelud
menuju ke sungai Brantas. Keadaan tanah di Kota Blitar berupa tanah Regusol dan
Litusol. Jenis tanah Regusol berasal dari gunung Kelud (Vulkan) sedang jenis tanah
Litusol mempunyai konsistensi gembur, korositas tinggi dan tahan terhadap erosi.
(www.blitarkota.go.id)
2.1.1 Sistem Informasi Geografis dalam manajemen profil
Profil dalam sistem Sistem Informasi Geografis ini maksudnya yaitu
keterangan secara terperinci yang digunakan untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya dalam suatu kota ataupun kabupaten. Dengan memanfaatkan pendekatan
spasial dan keunggulan Sistem Informasi Geografis, pengembangan manajemen aset
merupakan salah satu investasi Pemerintah Daerah untuk berbagai kepentingan
strategis lainnya. Disamping sebagai sistem yang handal untuk membantu
pengelolaan manajemen aset serta sebagai salah satu sarana bagi promosi potensi
ekonomi daerah, manajemen aset juga merupakan pondasi bagi pengembangan
sistem informasi manajemen wilayah (estate management) yang akan sangat
dibutuhkan, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan kota.
Pengembangan manajenen aset di daerah untuk mendukung pengelolaan
kawasan kabupaten/kota akan sangat mudah dilakukan karena manajemen aset
dikembangkan dengan berbasis geografis dan memberikan keuntungan ganda, bukan
saja sebagai alat (tools) untuk membantu pengelolaan aset, namun juga dasar bagi
pengelolaan wilayah kabupaten/kota. Dengan demikian pengembangan sistem
informasi ini merupakan suatu investasi penting bagi pemerintah daerah
kabupaten/kota dalam mewujudkan good corporate governance.
Dalam aplikasinya terhadap kebutuhan Sistem Informasi Geografis dalam
menyediakan data mengenai lingkungan hidup sangat penting. Saat ini kebutuhan
akan data dan peta profil yang menggambarkan potensi dan sangat jarang dijumpai
terutama didaerah kabupaten/kota kecil. Hal ini juga disebabkan untuk membangun
sebuah informasi yang handal memerlukan biaya yang cukup tinggi.
(DDA Kota Blitar: 2009)
2.2 Potensi Kota Blitar
¨βÎ) ’ Îû È, ù=yz ÏN≡ uθ≈ yϑ¡¡9 $# ÇÚ ö‘ F{ $# uρ É#≈ n=ÏG÷z$# uρ È≅ øŠ ©9 $# Í‘$yγ ¨Ψ9 $# uρ Å7 ù=à% ø9 $# uρ ÉL©9 $# “Ì�øg rB ’ Îû Ì�óst7 ø9 $#
$yϑÎ/ ßì x%Ζtƒ } $Ζ9 $# !$tΒuρ tΑ t“Ρr& ª!$# z ÏΒ Ï!$yϑ¡¡9 $# ÏΒ &!$Β $uŠ ômr'sù ϵ Î/ uÚ ö‘ F{ $# y‰÷èt/ $pκ ÌEöθtΒ £] t/ uρ
$pκ# Ïù ÏΒ Èe≅ à2 7π −/ !# yŠ É#ƒ Î�óÇs? uρ Ëx≈ tƒÌh�9 $# É>$ys¡¡9 $# uρ Ì�¤‚|¡ßϑø9 $# t÷t/ Ï!$yϑ¡¡9 $# ÇÚ ö‘ F{ $# uρ
;M≈ tƒ Uψ 5Θöθs) Ïj9 tβθè=É) ÷ètƒ ∩⊇∉⊆∪
Artinya:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan
siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan
apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan
bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan,
dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.”
(QS. Al-Baqarah, 2: 30)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah memberikan kepada manusia di bumi
ini berbagai macam sarana dan berbagai jenis potensi alam untuk memenuhi
kelangsungan hidup manusia. Potensi merupakan semua sumber daya yang ada atau
tersedia dan yang dapat digunakan dalam upaya mengatasi masalah yang ada ataupun
digunakan dalam upaya mencapai tujuan. Begitu juga dengan ayat yang ada di bawah
ini:
øŒ Î) uρ tΑ$s% š�•/ u‘ Ïπ s3Í× ¯≈ n=yϑù=Ï9 ’ ÎoΤÎ) ×≅ Ïã% y ’ Îû ÇÚ ö‘ F{ $# Zπ x%‹ Î=yz ( (# þθä9$s% ã≅ yèøg rB r& $pκ# Ïù tΒ
߉šø% ム$pκ# Ïù à7 Ï% ó¡o„ uρ u!$tΒÏe$!$# ß øt wΥuρ ßxÎm7 |¡çΡ x8 ωôϑ pt ¿2 ⨠Ïd‰s) çΡuρ y7 s9 ( tΑ$s% þ’ÎoΤ Î) ãΝ n=ôãr& $tΒ Ÿω
tβθßϑn=÷ès? ∩⊂⊃∪
Artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya
aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya
aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Dengan adanya kekayaan alam yang melimah ruah, manusia harus dapat
menjaga dan memakmurkan seluruh isi bumi. Masih banyak potensi yang belum
terjamah oleh tangan manusia, oleh karena itu manusia dianugerahi akal dan pikiran
untuk dapat menggali potensi alam dan dapat memanfaatkan serta
mengembangkannya demi kemakmuran alam semesta.
2.2.1 Data dan Informasi Potensi Kota Blitar:
2.2.1.1 Pertanian
Lahan sawah yang ada di Kota Blitar pada tahun 2008 tidak mengalami
perubahan dari tahun 2007 yaitu seluas 1.144 Ha. Sananwetan merupakan kecamatan
yang memiliki lahan sawah terluas yaitu sebanyak 441 hektar atau sebesar 38,55
persen dari seluruh luas lahan sawah di Kota Blitar. Dari lahan sawah tersebut,
semuanya ditanami padi. Lahan sawah yang dapat ditanami padi dua kali atau lebih
dalam setahun, seluas 543 Ha, atau 47,46 persen. Sisanya, seluas 601 ha, atau 52,54
persen hanya dapat ditanami padi satu kali. Produksi padi tahun 2008 meningkat
sebesar 3.460,63 (3,49 persen) dari tahun 2007 menjadi 102.662,3 kwintal di tahun
2008. Meningkatnya produksi ini seiring dengan peningkatan rata-rata produksinya.
Jadi meski luas panennya berkurang, tidak mempengaruhi produksinya. Produksi
palawija terutama jagung turun drastis menjadi 8.846,27 kwintal. Hal yang sama
terjadi pada tanaman hortikultura. Baik sayuran maupun buah-buahan tidak terlalu
menggembirakan. Bahkan beberapa komoditi yang tahun 2007 lalu produksinya
cukup baik, seperti cabai merah, kacang panjang, alpukat, dan belimbing pada tahun
2008 ini menurun produksinya. Jumlah ternak besar seperti sapi perah, sapi potong,
kuda, babi, kambing, dan domba bertambah populasinya dari tahun 2007. Meskipun
peningkatannya tidak terlalu besar, namun apabila konsisten dari tahun ke tahun, hal
ini tentu saja akan mempengaruhi produktivitas sektor peternakan di Kota Blitar.
(DDA Kota Blitar: 2009)
2.2.1.2 Industri
Produksi listrik yang dibangkitkan selama tahun 2008 sebesar 70.162.307
Kwh, meningkat dari produksi di tahun 2007. Dari produksi tersebut, listrik yang
dijual kepada konsumen sebanyak 62.485.755 kwh dengan nilai penjualan Rp. 42.441
miliar. Selebihnya digunakan untuk keperluan sendiri serta susut pada proses
transmisi distribusi. Sementara itu jumlah pelanggan PLN juga bertambah dari 30.571
di tahun 2007 menjadi 31.384 di tahun 2008. AirMinum Jumlah pelanggan PDAM
pada akhir tahun 2008 sebanyak 9.917 pelanggan. Daritotal pelanggan tersebut yang
aktif bayar sebanyak 6.639 pelanggan atau 66,94 persen. Total produksi air minum
yang disalurkan kepada pelanggan seperti kran umum, sosial, rumahtangga,
pemerintah, niaga, (termasuk kebocoran) di tahun 2007 sebesar 2.031.783
m3.Tingkat kebocoran pada tahun 2007 sebesar 854.396 sebesar 42,05 persen dari
seluruh produksi. Industri Jumlah unit usaha industri pada tahun 2008 sebanyak
1.932 terdiri dari industri formal sebanyak 112 dan industri non formal 1.820 usaha.
Jumlah tenaga kerja yang diserap sebesar 7.360, dimana 3.223 berada pada indutri
formal dan 4.137 pada industri non formal. Kenaikan jumlah industri tersebut diiringi
juga oleh kenaikan nilai investasinya menjadi Rp. 14,8 miliar dan kenaikan nilai
produksinya menjadi Rp. 365,4 miliar.
(DDA Kota Blitar: 2009)
2.2.1.3 Perdagangan
Di tahun 2008 ada sebanyak 235 surat ijin usaha perdagangan (SIUP) yang
diterbitkan oleh Dinas Perindag Kota Blitar. Bila dirinci menurut golongan usaha,
usaha perdagangan besar dengan jumlah asset diatas 200 juta sejumlah 21 usaha.
Perdagangan menengah dengan asset 50 sampai 200 juta sejumlah 51 usaha. Usaha
perdagangan kecil dengan jumlah aset dibawah 50 juta sejumlah 163 usaha.
Pengadaan dan penyaluran komoditi strategis di Kota Blitar seperti beras, tepung
terigu, gula pasir, dan minyak goreng, selama tahun 2008, dalam kondisi yang
seimbang. Pengadaan beras sebesar 230.300 ton dan penyalurannya sebesar 89.690
ton. Pengadaan tepung terigu sebesar 3.660 ton dan penyalurannya sebesar 2.786 ton.
Pengadaan gula pasir sebesar 3.480 ton dan penyalurannya 2.673 ton.
(DDA Kota Blitar: 2009)
2.3 Sistem Informasi Geografis
Pada zaman Yunani kuno para ilmuan telah menggunakan matahari untuk
menghitung jarak antara dua buah tempat yang saling berjauhan dengan
memanfaatkan matahari. Dengan matahari pula para ilmuan yunani kuno telah
berhasil menghitung diameter bumi, walaupun tingkat keakurasiannya masih kurang.
Seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan dalam bidang teknologi navigasi,
manusia telah mencipkatan bererapa alat navigasi sehingga mereka tidak lagi
bergantung kepada posisi bintang-bintang untuk menentukan arah, diantara adalah
peta, kompas, dan GPS. Akan tetapi bukan berarti bintang-bintang tersebut sudah
tidak berguna, sebab masih banyak para ilmuan yang mencoba mempelajari guna
mengetahui manfaat lain dari bintang-bintang tersebut.
uθ èδ “Ï% ©!$# Ÿ≅yèy_ š[ôϑ¤±9$# [!$ u‹ÅÊ t�yϑs) ø9$# uρ # Y‘θçΡ …çνu‘ £‰s% uρ tΑΗ$ oΨtΒ
(#θßϑn=÷ètF Ï9 yŠ y‰tã tÏΖÅb¡9$# z>$ |¡Åsø9$# uρ 4 $ tΒ t,n=y{ ª!$# š�Ï9≡ sŒ �ωÎ) Èd,ysø9$$ Î/ 4 ã≅Å_Á x%ムÏM≈tƒFψ$# 5Θ öθs) Ï9 tβθßϑn=ôètƒ ∩∈∪
Artinya :
“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan
ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu,
supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak
menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. dia menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang Mengetahui.” (QS. Yunus, 10 : 5)
Dari kutipan ayat diatas menjelaskan bahwa semua yang diciptakan Allah
adalah bermanfaat dan mengandung penuh hikmah. Salah salah ciptaan Allah yang
dijelaskan menurut ayat diatas diantaranya adalah matahari dan bulan. Kedua ciptaan
Allah tersebut merupakan suatu penanda yang dapat digunakan dalam mengetahui
bilangan tahun dan bulan. Pada ayat yang lain Allah juga menjelaskan fungi dari
bintang-bintang yang bersinar di malam hari, dan ayat tersebut adalah:
uθèδuρ “Ï% ©!$# Ÿ≅ yèy_ ãΝ ä3s9 tΠθàf‘Ζ9 $# (#ρ߉tGöκ tJÏ9 $pκ Í5 ’Îû ÏM≈ yϑè=àß Îh�y9ø9 $# Ì�óst7 ø9 $# uρ 3 ô‰s% $uΖù=¢Ásù
ÏM≈ tƒ Fψ$# 5Θöθs) Ï9 šχθßϑn=ôètƒ ∩∠∪
Artinya :
“Dan dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu
menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya kami
Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang
Mengetahui.”(QS. Al An'am, 6: 97)
Allah SWT. telah menciptakan bintang-bintang untuk keperluan manusia yang
dengan itu bisa mengambil manfaat dari cahayanya, kemunculannya, dan posisinya di
kegelapan malam ketika manusia berda di tengah padang pasir dan lautan sehingga
bisa menemukan jalan dalam pengembaraan. Sebagian berada di depan kita dan
sebagian lagi berada di belakang, di kiri dan di kanan. Bintang-bintang itu menjadi
petunjuk bagi orang-orang yang bepergian menuju kota-kota, mencari arah Ka`bah,
mengenali waktu di malam hari, dan menemukan arah jalan di padang pasir dan
lautan.
Al-Balkhi, seorang penafsir, menyatakan bahwa kalimat ...agar kamu
menjadikannya petunjuk dalam kegelapan… bukan berarti bintang-bintang diciptakan
hanya untuk memberi petunjuk kepada manusia, tetapi Allah telah menciptakan
bintang-bintang untuk banyak manfaat lainnya. Apabila seseorang merenung dan
memperhatikan bintang-bintang yang kecil dan besar, dimana posisi mereka, orbit,
hubungan dan gerakan mereka, dan juga memperhatikan manfaat matahari dan bulan
serta bagaiman mereka bermanfaat dalam kehidupan, pertumbuhan, perkembangan
hewan, tumbuhan, pernyataan suci ini akan terbukti baginya. Dalam kitab tafsir Ali
bin Ibrahim, disebutkan bahwa makna bintang di sini menyatakan, …Sesungguhnya
kami Telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (kami) kepada orang-orang yang
Mengetahui. Artinya, Allah SWT. telah menunjukkan dalam ayat-ayatNya dan
menjelaskan kepada manusia yang memperoleh (ilmu) pengetahuan malalui cara
perenungan.
(Allamah Kamal Fiqih dan Tim Ulama: 2006)
Dari pengembangan ilmu pengetahuan perbintangan tersebut, maka
muncullah suatu cabang keilmuan yang dikenal dengan sistem informasi geografis.
Geographical Information System (GIS) adalah alat bantu yang sangat esensial dalam
menyimpan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan kembali kondisi-kondisi
alam dengan bantuan data atribut dan data spasial yang dapat membantu dalam proses
pengambilan keputusan. GIS merupakan salah satu bentuk sistem informasi dengan
penekanan pada informasi geografis yaitu mengenai tempat atau posisi suatu objek di
permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan atau atributnya.
(Nuryadin, Ruslan: 2005)
GIS atau sistem informasi berbasis pemetaan dan geografi adalah sebuah alat
bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang terkait dengan sistem
pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu, serta peristiwa-peristiwa yang terjadi
dimuka bumi. Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis
database yang biasa digunakan, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan
serta analisis statistic dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai
keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-
gambar tertentu.
Sistem informasi geografis mulai dikenal pada awal 1980-an. Sejalan dengan
berkembangnya perangkat komputer, baik perangkat lunak maupun perangkat keras,
Sistem Informasi Geografis berkembang sangat pesat pada era 1990-an. Secara
harafiah, Sistem Informasi Geografis dapat diartikan sebagai :
”Suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data
geografis dan sumberdaya manusia yang bekerja bersama secara efektif untuk
menangkap, menyimpan, memperbaiki, memperbaharui, mengelola, memanipulasi,
mengintegrasikan, menganalisa, dan menampilkan data dalam suatu informasi
berbasis geografis”.
(Atie puntodewo Dkk : 2003)
Sistem Informasi Geografis menghubungkan sebuah lokasi ke informasi
(seperti seseorang dengan alamat, bangunan dengan sebuah paket, atau sebuah jalan
yang berada dalam jaringan jalan) dan lapisan-lapisan yang memberikan informasi
kepada pemahaman yang lebih tentang bagaimana kesemuanya itu dapat saling
terhubung.
2.4 Decision Support System
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang
mendukung keputusan dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif–
alternatif yang diperoleh dari hasil pengolahan data, informasi dan rancangan model.
2.5 Pengertian Decision Support System
Menurut Keen dan Scoot Morton :
“ Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan sumber – sumber
kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas
keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis
komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah –
masalah semi struktur “
Dengan pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan
bukan merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang
membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari
data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan
tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak
dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan
keputusan.
2.5.1 Komponen Decision Support System
o Subsistem Manajemen Basis Data
Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data – data yang
dibutuhkan oleh Data Base Management Subsystem (DBMS). DBMS sendiri
merupakan susbsistem data yang terorganisasi dalam suatu basis data. Data – data
yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari luar
lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan
data dan informasi yang bersumber dari luar perusahaan.
Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem Pendukung
Keputusan, antara lain :
a. Mampu mengkombinasikan sumber-sumber data yang relevan melalui
proses ekstraksi data.
b. Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah.
c. Mampu menangani data personal dan non ofisial, sehingga user dapat
bereksperimen dengan berbagai alternatif keputusan
d. Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi manajemen data
yang luas.
o Subsistem Manajemen Model
Subsistem model dalam sistem pendukung keputusan memungkinkan
pengambil keputusan menganalisa secara utuh dengan mengembangkan dan
membandingkan alternative solusi. Intergrasi model-model dalam Sistem Informasi
Manajemen yang berdasarkan integrasi data-data dari lapangan menjadi suatu Sistem
Pendukung Keputusan.
Kemampuan subsistem model dalam sistem pendukung keputusan antara lain
:
a. Mampu menciptakan model-model baru dengan cepat dan mudah.
b. Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua
tingkat pemakai.
c. Mampu menghubungkan model-model dengan basis data melalui
hubungan yang sesuai.
d. Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog
dengan database manajemen.
o Subsistem Dialog
Subsistem dialog merupakan bagian dari sistem pendukung keputusan yang
dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme kontrol selama
proses analisa dalam sistem pendukung keputusan ditentukan dari kemampuan
berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user.
Pemakai terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen-
komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang mewujudkan komunikasi
anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem
bagi pemakai dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung
Keputusan.
Adapun subsistem dialog dibagi menjadi tiga, antara lain :
a. Bahasa Aksi (The Action Language)
Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk
membangun komunikasi dengan sistem. Tindakan yang dilakukan oleh user untuk
menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem yang ada.
b. Bahasa Tampilan (The Display or Presentation Langauage)
Merupakan keluaran yang dihasilakn oleh suatu sistem pendukung keputusan
dalam bentuk tampilan-tampilan akan memudahkan user untuk mengetahui keluaran
sistem terhadap masukan-masukan yang telah dilakukan.
c. Bahasa Pengetahuan (Knowledge Base Language)
Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang keputusan dan tentang
prosedur pemakaian sistem pendukung keputusan agar sistem dapat digunakan secara
efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi dilakukan diluar
sistem, sebelum user menggunakan sistem untuk mengambil keputusan (Kusrini,
2007).
2.6 Pemodelan Sistem
Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan
apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, membangun dasar bagi pembuatan desain
perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu
perangkat lunak dibangun.
2.6.1 FlowChart
Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. FlowChart merupakan cara penyajian
dari suatu algoritma.
2.6.2 Simbol-simbol FlowChart
Simbol Nama Simbol Keterangan
Process / Proses
Satu atau beberapa himpunan
penugasan yang akan dilaksanakan
secara berurutan
Input
Data yang akan dibaca dan
dimasukkan ke dalam memory
komputer dari suatu alat input atau
data dan harus melewati memori
untuk dikeluarkan dari alat-alat
output
Terminal
Berfungsi sebagai awal (berisi Start)
dan juga sebagai akhir (berisi End)
dari suatu proses alur.
Decision
Berfungsi untuk memutuskan arah
atau percabangan yang diambil
sesuai dengan kondisi yang dipenuhi,
yakni benar atau salah.
Output/Print
Berfungsi untuk mencetak (dan/atau
menyimpan) hasil output/keluaran.
Connector/
Penghubung
Berfungsi sebagai penghubung bila
diagram alur terputus disebabkan
misalnya oleh pergantian halaman
(misal diagram tidak cukup dalam
satu halaman).
Flowline
Menunjukkan bagan arah instruksi
dijalankan.
Tabel 2.1 Simbol-Simbol FlowChart
(Teguh Wahyono, 2004)
2.6.3 Data Flow Diagram
Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan
diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai
bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dkerjakan.
2.6.4 Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem akan dibatasi
oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks
hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
2.6.5 Overview Diagram
Overview Diagram adalah diagram yang menggambarkan proses dari
dataflow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai
sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang
ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah dimungkinkan
adanya/digambarkannya data store yang digunakan. Untuk proses yang tidak dirinci
lagi pada level selanjutnya, simbol ‘*’ atau ‘P (functional promitive) dapat
ditambahkan pada akhir nomor proses. Keseimbangan input dan output (balancing)
antara diagram 0 dengan diagram konteks harus terpelihara.
2.6.6 Level Diagram
Level Diagram adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam
diagram zero atau diagram level diatasnya. Dalam satu level sebaiknya tidak terdapat
lebih dari 7 buah proses dan maksimal 9 proses, bila lebih maka harus dilakukan
dekomposisi.
2.6.7 Entity Relationship Diagram
Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan oleh
namanya, berhubungan dengan data didalam entitas dan hubungan antar entitas.
Ketika pengguna dan spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang
kebutuhan data untuk suatu sistem informasi, mereka akan berbicara mengenai
pengumpulan field-field data yang saling berhubungan daripada field-field data
individu. Kumpulan konseptual field-field data yang saling berhubungan ini disebut
entitas (entities). Meskipun secara intuitif kita akan langsung tertarik untuk
menganggap entitas sebagai tabel-tabel, kita tidak dapat melakukannya. Tabel
merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit berukuran lebih kecil yang
mengkuti aturan-aturan struktur basis data. Suatu entitas dapat berubah menjadi satu
tabel, namun sering kali suatu entitas dipecah menjadi beberapa tabel. ERD adalah
tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada tabel.
ERD juga mengungkapkan entitas-entitas mana yang sebaikya secara
konseptual dihubungkan dengan entitas yang lain. Hubungan antar entitas tidak
ditentukan oleh field-field data yang sama dalam masing-masing entitas, karena
selama tahap awal pengembangan sistem ini ketika ERD pertama kali
dikonseptualisasikan, field-field data yang sebenarnya tidaklah diketahui. Akan tetapi,
pengguna dan para profesional sistem informasi dapat mengonseptualisasikan
bagaimana record-record didalam entitas dapat berhubungan dengan record-record
di entitas-entitas yang lain.
Entitas-entitas didalam ERD akan memiliki nama, sama halnya seperti tabel
yang memiliki nama. Relasi juga akan menghubungkan entitas-entitas sama halnya
seperti garis-garis yang menghubungkan tabel-tabel melalui field-field yang sama
diantara tabel. Relasi ERD akan menunjukkan jika satu record dalam satu entitas
akan berhubungan dengan satu atau lebih record di entitas yang lain.
2.7 MapServer
Mapserver merupakan aplikasi freeware dan open source yang memungkinkan
kita menampilkan data spasial (peta) pada halaman web. Aplikasi ini pertama kali di
kembangkan di Universitas Minesotta, Amerika Serikat untuk proyek ForNet (sebuah
projek untuk manajemen sumber daya alam) yang didukung oleh NASA dilanjutkan
dengan dikembangkan projek TerraSIP untuk manajemen data lahan
Pengembangan MapServer menggunakan berbagai aplikasi open source atau
freeware seperti Shapelib yang digunakan untuk baca tulis format data Shapefile,
FreeType untuk merender karakter, GDAL/OGR untuk baca atau tulis format data
vektor maupun raster, dan projek 4 untuk mengganti beragam proyeksi peta.
Pada bentuk paling dasar MapSever merupakan sebuah program CGI (Common
Gateway Interface). Program tersebut akan dieksekusi di web server, dan berdasarkan
parameter tertentuterutama konfigurasi dalam bentuk file *.MAP akan menghasilkan
data yang kemudian akan dikirim ke web browser, baik dalam bentuk peta atau dalam
bentuk lain.
Fitur-fitur dari MapServer diantaranaya adalah:
a. Menampilkan data spasial dalam format vektor seperti Shapefile(ESRI),
ArcSDE(ESRI), PostGIS dan berbagai format fektor lain dengan
menggunakan library OGR.
b. Menampilkan data spasial dalam bentuk format raster seperti TIFF/GeoTIFF,
APPL7 dan berbagai format data raster lain dengan menggunakan library
GDAL.
c. Menggunakan quadtree dalam indexing data spasial, sehingga operasi-operasi
spasial dapat dilakukan dengan cepat.
d. Dapat dikembangkan dengan tampilan keluaran yang dapat diatur dengan
menggunakan file template.
e. Dapat melakukan seleksi obyek berdasarkan nilai, titik, area, atau berdasarkan
sebuah obyek spasial tertentu.
f. Mendukung rendering karakter berupa font TrueType.
g. Mendukung penggunaan data raster maupun vektor yang dibagi-bagi menjadi
sub bagian yang lebih kecil sehingga proses untuk mengambil dan
menampilkan gambar dapat dipercepat.
h. Dapat menggambarkan peta tematik yang dibangun menggunakan ekpresi
lojik atau ekspresi reguler.
i. Dapat menampilkan label dari objek spasial, dengan label dapat diatur
sedemikian rupa sehingga tidak salin tumpang tindih.
j. Konfigurasi dapat diatur secara on the fly melalui parameter yang ditentukan
pada URL.
k. Dapat menangani beragam sistem proyeksi secara on the fly
(Nuryadin, Ruslan. 2005)
2.8 PostgreeSQL
# x‹≈ yδ $oΨ ç6≈ tFÏ. ß, ÏÜΖtƒ Ν ä3ø‹n=tæ Èd,ysø9 $$Î/ 4 $ΡÎ) $Ζä. ã‡ Å¡Ψ tGó¡nΣ $tΒ óΟ çFΖä. tβθè= yϑ÷ès? ∩⊄∪
Artinya :
"Inilah Kitab (catatan) kami yang menuturkan terhadapmu dengan benar.
Sesungguhnya kami Telah menyuruh mencatat apa yang Telah kamu kerjakan".
(QS. Al- Jaatsiyah 45: 29)
Ayat diatas menjelaskan bahwa semua amal manusia tercatan dalam suatu
kitab dan catatan tersebut tidak akan hilang bahkan rusak dan tidak pula tertukar,
sebab semua catatan tersebut telah diatur dan tersimpan rapi. Dari sini dapat diambil
pelajaran bahwa kemahabesaran Allah tidak akan bisa ditandingi. Dan manusia hanya
mampu belajar apa yang diajarkan oleh Allah kepada mereka melalui Al-Qur’an,
sebab ilmu Allah adalah maha luas.
Sejak manusia mulai mengenal tulisan, mereka telah mencoba menulis segala
hal yang dialaminya kedalam sebuah media. Seiring dengan perkembangan
peradaban kemudian ditemukan kertas oleh bangsa Cina dan dijadikannya sebagai
media untuk menulis. Dengan semakin banyaknya data yang harus disimpan media
kertas tidak lagi sanggup menampung, sehingga para ilmuan memikirkan suatu
metode dalam penyimpanan data yang kita kenal sekarang ini dengan sebutan
database. Ada banyak sekali model-model dari database tersebut diantaranya adalah
PostgreSQL.
PostgreSQL atau postgres adalah server Object Relational-Database
Management System (ORDBMS) open source. Postgres lahir dan dikembangkan oleh
Univesitas of California, Berkeley(1977-1985). Postgres berawal dari kode Ingres,
yang kemudian dikembangkan menjadi database server relational yang berhasil
dikomersilkan oleh Relational Technologies/Ingres Corporation.
Object-relational database tersbut dinamakan Postgres. Kemudian postgres
diambil oleh illustra Information Technologies, untuk dikembangkan sebagai produk
database komersial. Kemudian diambil alih oleh Informix dan diintegrasikan ke
dalam Informix Universal Server.
Pada tahu 1986-1994, postgre telah banyak digunakan untuk penelitian dan
produksi aplikasi. Postgre juga digunakan sebahan bahan belajar diberbagai
Universitas dan berhenti pada Postgres versi 4.2.
Pada tahun 1994-1995, dua orang mahasiswa lulusan Berkeley, yaitu Jolly
Chen dan Andrew Yu, menambahkan kemampuan SQL pada Postgres dan diberi
nama Postgres95 dengan mengngunakan kode ANSI C. perubahan internal dilakukan
pada Postgres95, untuk meningkatkan kinerja dan kemudahan dalam pengembangan
sehingga Postgres95 dapat berjalan lebih cepat dibanding dengan posgres versi 4.2.
Penamabahan yang dilakukan pada Postgres95 diantaranya adalah:
a. Bahasa query PostQUEL diganti menjadi SQL (implementasi pada server).
subQuery belum didukung namun dapat dilakukan dengan menngunakan
fungsi-fungsi SQL yang didefinisikan. Dimasukkan perintah klausa GROUP
BY pada SQL.
b. Tersedianya program psql untuk interactif query dengan SQL. Program psql
ini menggunakan GNU readline.
c. Interface object besar ditinggalkan. Mekanisme yang digunakan untuk
menyimpan object besar yaitu menggunakan Inversion.
d. Penghapusan system instance-level.
e. Tutorial singkat penggunaan fitur SQL, disertakan dengan contoh
programnya.
f. GNU make digunakan untuk proses build. Postgres95 bisa dikompilasikan
dengan GCC.
Awal tahun 1996, dibentuk sebuah sebuah tim yang tergabung dalam sebuah
komunitas yang dipersiapkan untuk menangani lonjakan permintaan yang besar, bagi
sebuah database server yang open source. Sehingga dengan adanya tim tersebut
PostgreSQL dikembangkan lagi dengan mengevaluasi kesalahan-kesalahan yang
ditemukan. Dan pada tahun 1996 nama database server Postgres95 dihapus dan
diganti menjadi PostgreSQL. Relaease PostgreSQL dilakukan setiap tiga hingga lima
bulan, dimana tiap periode dilakukan pengembangan selama dua hingga tiga bulan.
Beberapa prestasi yang telah diperoleh oleh PostgreSQL, diantaranya adalah
terpilih sebagai Best Database Management System oleh Linux Wolrd Editor’s pada
tahun 1999 dan sebagai Best Database oleh Linux Journal Editor’s Choice Award
pada tahun 2000.
PostgreSQL menawarkan fitur-fitur yang dimiliki oleh DBMS komersial
diantaranya:
a. Dukungan tipe data yang banyak diggunakan pada database komersial, seperti
floting point, integer, character string, money, date/time dan tipe data binary.
b. Dukungan tipe data yang semakin beragam, seperti tipe data untuk geometri
(seperti Point, Polygon, Circle, dan Line) tipe data jaringan (TCP/IP) untuk
menyimpan data pada IP4, IP6 dan Mac Address (Lnet,cidr,maddr).
c. Didukung tipe data array dan tipe data komposit serta konsep tipe data Object
Identifiers (OIDS), yang digunakan PostgreSQL sebagai primary key pada
beberapa table. Pada postgreSQL versi 8.x, OIDS digunakan sebagai default
pada pembuatan table pada database.
d. Dukungan penyimpanan binary large object (gambar, suara,vidio). Kinerja
PostgreSQL sebagai server database object-relational semakin memudahkan
user untuk mengimplementasikan system aplikasi yang dibuat
e. Dukungan fitur Foreign Key dan referential integrity, membuat PostgreSQL
banyak dipilih sebagai database server dalam pengembangan aplikasi.
f. PosgreSQL telah mengimplementasikan tipe join SQL99: inner join, left,
right, full outer join, natural join, yang mempermudah proses querry.
g. Dukungan fitur view dan trigger menyederhanakan proses querry yang
kompleks pada sisi server. Fungsi trigger bisa ditulis dalam bahasa C,
Procedural Langguage.
h. Dukungan fungsi Full-text indexing.
i. Tersedianya fungsi ODBC.
j. Fitur rule yang dapat digunakan untuk memanipulasi data pada operasi SQL
yang dilakukan, serta fungsi yang berkenaan dengan keamanan data, seperti
fungsi hash cryptographic (MD5, SHAI).
k. Dukungan standar regular expression (full POSIX) dan case-intensitive
regular expression matching.
l. Dukungan dari bahasa pemprograman pada sisi server, seperti: C, SQL,
PL/pgSQL, Tcl, PERL, Python, dan ruby.
m. Temporary table yang digunakan sebagai tabel temporer, dimana akan
dihapus pada saat koneksi database berakhir.
n. Dukungan fitur schema yang memungkinkan:
1. Banyak user menggunakan database yang sama tanpa mengganggu yang
lainnya.
2. Untuk memudahkan mengorganisasikan database dalam satu program
tertentu.
3. PostgreSQL 8.0 adalah PosgreSQL pertama yang bisa dioperasikan pada
Microsoft Windows sebagai sever, dimana PostgreSQL berjalan sebagai
salah satu service windows server. Release PosgreSQL ini bisa dijalankan
pada form Windows XP, Windows 2000 maupun Windows 2003.
PosgreSQL memberikan fitur dan kinerja yang lengkap untuk Administrasi sever,
seperti:
1. Model keamanan untuk setiap user dan group pada objek database.
2. Akses yang bisa dibatasi ke sever berdasarkan host, nomor IP, user name,
dan database tertentu.
3. Dukungan tools dalam proses backup semua ojek database bukan hanya
tabel saja tetapi termasuk juga fungsi, triger, privillages, tipe, data custom.
4. Operasi backup data dan kebalikannya (restore) data dilakukan oleh user
database yang mempunyai privileges superuser.
5. Dukungan backup data yang menggunakan database cluster dengan WAL
archive
6. Dukungan kerberos untuk proses authentification.
7. Koneksi database yang terenkripsi dengan menggunakan SSL dan SSH.
8. Dukungan koneksi lewat TCP/IP atau local unix domain socket.
9. Dukungan database replikasi dengan menggunakan aplikasi open source
DB MIRROR.
10. Dukungan Tabelspace yang memungkinkan administrator server memilih
file sistem dan media penyimpanan untuk tabel tertentu dalam database.
PostgreSQL berjalan di banyak platform sistem operasi, sehingga database
server ini banyak digunakan dalam pengembangan aplikasi, diantaranya:
1. FreeBSD (x86,Alpha).
2. BSD/OS (x8
3. 6,Sparc).
4. OpenBSD (x86,Sparc).
5. NetBSD (x86, Alpa, ARM, m68k, Power PC, Sparc, VAX).
6. Digital Unix
7. Linux (x86, Alpa, ARM, MIPS, Power PC, Sparc. s/390).
8. SCO OponServer.
9. SCO UnixWare.
10. SunOS 4
11. Sun Solaris (x86, Sparc).
12. Compaq Tru64 Unix..
13. BeOS.
14. Windows (XP, WIN 2000, WIN 2003)
Dukungan dari database pemprograman berupa library yang bisa digunakan
untuk koneksi ke sever database PostgreSQL, menyebabkan pengguna database
PostgreSQL berasal dari berbagai latarbelakan penguasaan bahasa pemrograman,
diantaranya:
1. Python (lewat PyGreSql/PoPy)
2. JDBC (Java Database Connectivity)
3. PHP Librar php-pgsql
4. Tcl
5. Standard SQL embeded C
6. Perl (Standard DBI/DBD)
7. Native C dan C++ API
8. ODBC
(Tim Penyusun: 2005)
2.9 PHP
PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen
HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga
maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien.
PHP merupakan software open-source yang disebarkan dan dilisensikan
secara gratis serta dapat di download secara bebas dari situs resminya. Pada
prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip dengan skrip-skrip
seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion, atau Perl.
(Yogyakarta: Andi, 2006)
PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya,
PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung
pada homepage-nya. Rasmus Lerdorf adalah salah seorang pendukung open source.
Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page tools versi 1.0 secara gratis,
kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0.
Pada tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website di dunia.
Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Rasmus, Zeew Suraski,
Andi Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo, dan Jim Winstead bekerja sama untuk
menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998, PHP 3.0 diluncurkan.
Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0.
Tidak berhenti sampai di situ, kemampuan PHP terus ditambah hingga saat ini versi
terbaru yang dikeluarkan adalah PHP 5.0.
PHP adalah bahasa server-side programming yang powerfull untuk membuat
halaman web yang dinamis dan interaktif. Sintak PHP mirip dengan bahasa Perl dan
C. PHP biasanya sering digunakan bersama web server Appache di beragam sistem
operasi. PHP juga men-support ISAPI dan dapat digunakan bersamadengan
Microsoft IIS di Windows
(Sunyoto, 2007:119)
Abdul Kadir (2001:1) mengatakan bahwa, menurut dokumen resmi PHP,
PHP singkatan dari Hypertext Preprocesor, yang merupakan bahasa berbentuk script
yang ditempatkan di server dan di proses di server. Hasilnya akan dikirim ke client
tempat pemakai menggunakan browser.
Secara khusus PHP dirancang untuk web dinamis. Artinya PHP dapat
membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya dapat
menampilkan isi database ke halaman web. Pada prinsipnya PHP memiliki fungsi
yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP (Active Server Page), Cold Fusion ataupun
Perl.
Kelebihan dari PHP adalah mampu membuat aplikasi web dengan koneksi
database yang cukup banyak, seperti Adabas D, Dbase, Empress, FilePro (read
only), Hyperwave, IBM DB2, Informix, Ingres, InterBase, FrontBase, MSQL, Direct
MS-SQL, MySQL, ODBC, Oracle (OCI7 and OCI8), Ovrimos, PostgreSQL, SQLite,
Solid, Sybase, Velocis, Unix dbm.
(Prasetya Ambang Utomo, 2006)
2.10 WebGIS
Sistem Informasi Geografis merupakan sistem yang dirancang untuk bekerja
dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. GIS
memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-
operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi GIS saat ini
tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis
keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi GIS kedepannya mengarah kepada
applikasi berbasis Web yang dikenal dengan Web GIS. Hal ini disebabkan karena
pengembangan applikasi di lingkungan jaringan telah menunjukan potensi yang besar
dalam kaitannya dengan geo informasi. Sebagai contoh adalah adanya peta online
sebuah kota dimana pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi yang diinginkan
secara online melalui jaringan intranet tanpa mengenal batas geografi penggunanya.
Secara umum Sistem Informasi Geografis dikembangkan berdasarkan pada prinsip
input/masukan data, managemen, analisis dan representasi data. Di lingkungan web
prinsip-prinsip tersebut di gambarkan dan di implementasikan seperti pada tabel
berikut :
Table 2.2 Prinsi-prinsip Pengembangan SIG
GIS Prinsip Pengembangan Web
Data Input Client
Manajemen Data DBMS dengan komponen spasial
Analisis Data GIS Library di Server
Representasi Data Client/Server
Untuk dapat melakukan komunikasi dengan komponen yang berbeda-beda di
lingkungan web maka dibutuhkan sebuah web server. Karena standart dari geografis
data berbeda-beda dan sangat spesifik maka pengembangan arsitektur sistem
mengikuti arsitektur ‘Client Server’.
(Iwan Setiawan & Harris Noor Rabbasa)
2.11 Chameleon
Chameleon adalah framework yang dapat digunakan dengan baik pada
webGis. Dapat digunakan secara berdampingan atau full integrated dengan dengan
Mapserver berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Open Geospatial
Consortium (OGC). Gambar berikut mengilustrasikan konfigurasinya :
Gambar 2.1 : Konfigurasi Chameleon yang digunkan dengan MapServer
(Sumber : Charter, Denny September 2008)
DM Solution Group (Ottawa, Canada) adalah pengemgbang komponen yang
re-usedable pada Chameleon. Komponen-komponen yang dikembangkan tersebut
membangun Chameleon Framework.
Fungsi Chameleon sebagai sebuah produk dari Open Source yang dibangun
dengan bahasa pemprograman PHP. Chameleon memberikan akses yang sederhana
ke beberapa fitur yang hanya bisa diakses dalam MapScript dimana telah disediakan
sebuah script yang telah jadi sebagai komponen yang dapat di gunakan. Dengan
Chameleon seorang yang bukan programmer memungkinkan untuk memasukan
komponen pada applikasi web SIG.
Chameleon terdiri lebih dari 300 script PHP yang memberikan fungsi dan
akses “widgets” pada WebGIS. Kita tidak mesti mengetahui bagaimana script ini
bekerja karena dibangun dengan PHP MapScript jadi disini kita dapat dengan
mudah memberikan HTML tag. Sebagai contoh penggunaan HTML Tag seperti
melakukan desain untuk menambahkan peta, scalebar, legend, query tool, printing
tools dan applikasi-aplikasi lainnya.
Pengembang applikasi yang menggunakan Chameleon dapat melakukannya
hanya dengan menambahkan Tag pada halaman HTML. Cara seperti ini disebuat
dengan CWC2 tag sebuah konfigurasi untuk komponen client WebGIS. Penggunaan
Tag ini memberikan metode yang sederhana dalam menambahankan sebuah
halaman pada applikasi web. Gambar berikut ini menunjukan beberapa kode yang
ada pada widget.
2.12 Maplab
Maplab adalah aplikasi web yang dapat digunakan untuk memudahkan
membangun aplikasi berbasis MapServer dan bersifat open source. Aplikasi Maplab
Terdiri dari tiga modul:
a. MapEdit, untuk keperluan mengatur dan membuat konfigurasi peta (file
*.map). Mapedit menyediakan fasilitas pengusunan dalam antar muka
grafis sehingga mudah digunakan. Selain fasilitas penyususan, disediakan
juga fasilitas untuk melihat tampilan yang akan dihasilkan oleh file *.
Map, sehingga bisa menghindari terjadinya kesalahan ketika membuat
atau menyusun file tersebut.
b. MapBrowser, untuk keperluan browsing peta, baik peta pada server lokal
maupun server WMS (Web Map Service).
c. GMapFactory, untuk membuat dan memasang aplikasi berbasis
MapServer secata cepat.
Tampilan MapLab secara default menggunakan Java applet ROSA, sehingga
membutuhkan adanya Java Runtime Environment (JRE) untuk
menjalankannya.
2.13 Dreamwever
Dreamwever adalah salah satu jenis web editor yang dapat mengelola file
PHP. Dreamweaver memiliki kemampuan untuk mendukung pemrograman Server
side dan Client side. Server side digunakan untuk memproses data yang berhubungan
dengan server, seperti pengolahan database. Sedangkan client side merupakan bahasa
pemrograman tambahan.
Dreamwever adalah editor yang komplit yang dapat digunakan untuk
membuat animasi sederhana yang berbentuk layer. Dengan adanya program ini kita
tidak akan susah-susah mentik script-script format HTML, PHP, ASP maupun bentuk
program yang lain.
Seperti program editor web lain, Dreamwever juga memiliki dua bentuk layar,
yaitu bentuk halaman Desain dan halaman code. Hal ini akan mempermudah kita
dalam menambahkan script yang berbasis PHP maupun javascript.
2.14 MapScript
Php/Mapscript, atau sering disebut Mapscript saja, adalah sebuah modul yang
digunakan untuk membuat fungsi-fungsi dan class-class MapServer agar dapat
dijalankan di PHP3/PHP4. Sedangkan MapServer sendiri adalah sebuah service
untuk memproses dan menampilkan data spasial, lengkap dengan proyeksi-proyeksi
dan koordinatnya. MapServer dikembangkan oleh Universitas Minnesota
(http://mapserver.gis.umn.edu) dan merupakan freeware sehingga dapat dipakai oleh
semua orang secara gratis. MapScript dapat berjalan di sistem operasi windows
maupun linux.
MapScript dapat dijalankan pada beberapa Web Server. Secara garis besar,
proses yang akan dilakukan oleh MapScript dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah
ini:
Gambar 2.2 : Proses MapScript Pada WebServer
(Sumber: Prasetyo, Daniel Hary. 2004)
Proses diawali dengan request dari client ke server. Web Server akan
menjalankan fungsi-fungsi yang ada di library Mapscript. Data spasial yang akan
digunakan berupa data bertipe shapefile, yang merupakan file spasial standar dari
ESRI. Dengan perantara MapFile, sebagai pengatur setting dari data yang akan
ditampilkan, MapScript akan membaca data spasial di shapefile ini, memprosesnya
sesuai permintaan dari client, kemudian menyimpannya kedalam bentuk file gambar
(GIF,JPG, atau PNG). File gambar ini kemudian akan di load ke client dalam bentuk
object Image HTML. Karena bentuk peta yang ditampilkan merupakan file gambar
maka kerja client tidak berat, terutama jika dibandingkan dengan cara lain yang
menggunakan activeX.
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Kota Blitar berdasarkan Undang-undang nomor delapan belas ditetapkan
dengan nama Kotamadya Blitar dengan luas wilayah sebesar enam belas koma satu
kilometer persegi dan jumlah penduduk sebanyak tujuh puluh tiga ribu seratus empat
puluh tiga jiwa. Rata-rata ketinggian Kota Blitar dari permukaan air laut sekitar
seratus lima puluh enam meter. Ketinggian di bagian utara sekitar dua ratus empat
puluh lima meter dengan tingkat kemiringan dua derajat sampai lima belas derajat,
bagian tengah seratus tujuh puluh lima meter dan bagian Selatan seratus empat puluh
meter dari permukaan air laut dengan tingkat kemiringan enol derajat sampai dua
derajat. Dilihat dari Topografi wilayah Kota Blitar masih termasuk dataran rendah.
Keadaan tanah di Kota Blitar berupa tanah Regusol dan Litusol. Jenis tanah Regusol
berasal dari gunung Kelud (Vulkan) sedang jenis tanah Litusol mempunyai
konsistensi gembur, korositas tinggi dan tahan terhadap erosi.
Dengan kondisi tanah yang cukup subur, masyarakat memanfaatkannya
menjadi area persawahan yang luasnya mencapai seribu seratus empat puluh empat
hektar dengan hasil padi per tahun rata-rata sebesar seratus dua ribu enam ratus enam
puluh dua koma dua kwintal, hasil palawija per tahun rata-rata delapan ribu delapan
ratus delapan puluh enam kwintal. Selain pertanian, Kota Blitar juga memiliki potensi
perindustrian dan pariwisata. Industri kecil menengah sampai industri besar sebanyak
seribu sembilan ratus tiga puluh dua jenis, dengan investasi mencapai tiga ratus enam
puluh lima koma empat milyar. Potensi pariwisata Kota Blitar tidak lepas dari nilai-
nilai sejarah yang masih kental tergurat di kota yang pernah menjadi salah satu
tempat berkecamukmya semangat kepahlawanan pejuang bangsa. Nama-nama besar
seperti Adipati Aryo Blitar, Sang Proklamator Bung Karno, Sodancho Supriyadi, dan
lain sebagainya, merupakan inspirasi yang ikut mewarnai dinamika, arah, dan
kemajuan kota yang sedang tumbuh ini. Dari waktu ke waktu Kota Blitar harus
dibenahi dan diperkaya guna meningkatkan potensi yang ada di Kota Blitar.
Profil Kota Blitar yang didalamnya memiliki potensi baik dari alam maupun
dari menusia sampai saat ini belum memiliki sistem informasi geografis yang dapat
menampilkan secara detal profil kota karena data masih disimpan dalam bentuk arsip
maupun komputer secara manual, dengan adanya Sistem Informasi ini diharapkan
lebih mudah dan efisien untuk peyajian data profil kota terutama potensi yang ada di
Kota Blitar.
3.2 Tahap-Tahap Pembuatan Program
Penelitian yang dilakukan untuk merancang sistem diperoleh dari pengamatan
data-data yang ada. Tahap-tahap yang dilakukan untuk penelitian guna perancangan
tersebut secara terstruktur adalah:
3.2.1 Pengumpulan Data
Studi Pustaka yaitu melakukan proses pengumpulan data dari Pemerintah
Kota, membaca literatur dari buku, data-data teoritis dari internet dan catatan-catatan
kuliah yang berkaitan dalam penulisan laporan tugas akhir ini dengan maksud untuk
dipergunakan sebagai landasan teoritis sekaligus sebagai pendukung dan penunjang
penyusunan tugas akhir.
3.2.2 Analisis Data
Membuat analisis terhadap data yang sudah diperoleh dari hasil observasi di
Pemerintah Kota Blitar, data observasi ini masih berupa arsip dan belum diolah,
dalam proses analisis ini diharapkan memperoleh tujuan yang jelas dari perancangan
sistem dengan menggunakan pemodelan.
3.2.3 Perancangan Sistem
Tahap perancangan sistem bertujuan untuk mencari bentuk yang optimal dari
aplikasi yang akan dibangun dengan mempertimbangkan berbagai faktor-faktor
permasalahan dan kebutuhan yang ada pada sistem seperti yang telah ditetapkan pada
tahap analisis. Upaya yang dilakukan adalah dengan berusaha mencari kombinasi
penggunaan teknologi, perangkat keras (hardware), dan perangkat lunak (software)
yang tepat sehingga diperoleh hasil yang optimal dan mudah untuk
diimplementasikan.
3.2.4 Pembuatan Program
Membuat program dan merepresentasikan hasil desain ke dalam pemrograman
berdasarkan sistem yang sudah dirancang. Dalam pembuatan program menggunakan
PHP sebagai bahasa pemrograman, untuk menyajikan peta menggunakan chameleon
dan mengguanakan postgreSQL sebagai database.
3.2.5 Evaluasi Program
Menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur dan sistem secara keseluruhan.
Pada tahap ini, dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun. Proses uji coba
ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem yang telah dibuat sudah benar, sesuai
dengan karakteristik yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan-kesalahan didalamnya.
3.2.6 Pembuatan laporan Tugas Akhir
Pembuatan laporan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dari hasil
program.
3.3 Perancangan Web
Pada bagian ini akan dibahas mengenai proses perancangan aplikasi web
dengan mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan atau spesifikasi yang telah
ditetapkan pada tahap analisis sistem. Dalam perancangan aplikasi ini dibagi menjadi
dua bagian yaitu gambaran awal aplikasi peta dan gambaran awal aplikasi web.
3.3.1 Gambaran Aplikasi Peta
Gambaran aplikasi dibagi menjadi dua buah yaitu gambaran visualisasi data,
gambaran query peta.
a. Gambaran Visualisasi Data
Gambaran ini berfungsi untuk memvisualisasikan peta digital dari kontur kota,
profil kota, jalan, sungai, potensi pertanian, potensi pariwisata, potensi
perindustrian beserta atribut-atribut peta seperti peta referensi, navigasi, dan
legenda. Modul ini dibangun dengan menggunakan aplikasi Chameleon
sebagai media untuk mengeksekusi peta sehingga dapat tampil pada media
website. Chameleon adalah framework yang dapat digunakan dengan baik
pada webGis. Dapat digunakan secara berdampingan atau full integrated
dengan dengan Mapserver berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Open
Geospatial Consortium (OGC). Fungsi Chameleon sebagai sebuah produk
dari Open Source yang dibangun dengan bahasa pemprograman PHP.
Chameleon memberikan akses yang sederhana ke beberapa fitur yang hanya
bisa diakses dalam MapScript dimana telah disediakan sebuah script yang
telah jadi sebagai komponen yang dapat di gunakan. Dengan Chameleon
seorang yang bukan programmer memungkinkan untuk memasukan
komponen pada applikasi web SIG.
Alur proses ini dapat dilihat pada gambar 3.1 :
Gambar 3.1 Alur proses visualisasi data Peta
b. Gambaran Query Peta
Modul ini berfungsi untuk menangani proses query yang dilakukan pengguna
pada saat mengklik salah satu titik yang ada ada muka peta. Hasil dari query
ini adalah berupa informasi mengenai titik, garis atau poligon pada peta
tersebut. Informasi yang ditampilkan dalam aplikasi ini meliputi informasi
mengenai jalan, sungai, profil kota dan informasi potensi kota. Modul ini
dibangun dengan menggunakan tool yang sudah terdapat dalam Chameleon.
Data Base Peta
Chameleon
Web
Aplikasi
Alur kerja gambaran ini dapat dilihat pada gambar 3.2 :
Gambar 3.2 Alur kerja gambaran query posisi
3.3.2 Perancangan Basis Data
Sebelum merancang basis data maka perlu dibuat terlebih dahulu data flow
digram, yang menjelaskan tentang fungsi-fungsi dan alur kerja yang terdapat dalam
sistem informasi tersebut secara logika. Data flow diagram akan dapat
menginterpretasikan Logical Model dari suatu sistem.
Data Base Peta
Chameleon
Aplikasi
Web
Query User pada peta
Beberapa simbol yang digunakan dalam DFD antara lain:
Gambar 3.3 Simbol dalam DFD
3.3.3 Context Diagram
Context Diagram pencemaran lingkungan merupakan gambaran secara umum
untuk mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang ada Kota
Blitar secara terinci.
Simbol Nama Simbol Keterangan
0
Proses
Proses (Process)
Merupakan kegiatan atau
pekerjaan yang dilakukan oleh
orang atau mesin komputer,
dimana aliran data masuk,
ditranformasikan ke aliran data
keluar.
1 Data Store
Penyimpanan
Data (Data Store)
Komponen yang berfungsi untuk
menyimpan data/file adalah fungsi
yang mentransformasikan data
secara umum.
Sumber
Data
Sumber data /
tujuan data
(Entity)
Merupakan sumber atau tujuan
dari arus data yang dapat
digambarkan secara fisik,
seseorang atau sekelompok orang
atau system lain.
Aliran Data
(Flowline)
Disimbolkan dengan anak panah,
dimana arus data mengalir
diantara proses, simpangan data,
kesatuan luar, kesatuan ruang.
Pada sistem informasi geografis profil darah Kota Blitar, diagram arus
datanya dapat dilihat pada gambar 3.4.
isi_tanam_modal
tanam_modal
tampli fasilitas
tampil peta fasilitas
input fasilitas
tampil peta pariwisata
tampil peta pertanian
input peta pariwisata
input peta pertanian
tampil komentar
tampil peta
tampil berita
tulis komentar
lihat peta
lihat profil
lihat berita
tampil profil
tampil profiltampil berita
tampil peta industri
input berita
input profil
input peta industri
1
SIG PROFIL
DAERAH
+
Admin Pengguna
Gambar 3.4 Contex Diagram
Pada Konteks Diagram diatas dapat dilihat bahwa proses yang terjadi dalam
aplikasi SIG profil daerah Kota Blitar melibatkan dua sumber atau tujuan data yaitu
pengguna, dan admin.
1. Admin
Bagian admin bertugas mengelola profil, menambah peta fasilitas, menambah
peta pertanian, menambah peta periwisata, menambah peta perindustrian, dan
menambah database peta.
2. Pengguna
Sementara pengguna dari aplikasi ini dapat memproleh informasi tentang profil
Kota Blitar yang ditampilkan dengan memilih menu yang sudah disediakan. Menu
yang disediakan meliputi profil potensi kota, berita terbaru tentang Kota Blitar,
melihat peta beserta informasinya, dan memberikan komentar.
3.3.4 Data Flow Diagram (DFD)
1. DFD Level 1
Diagram alur data level 1 pada gambar 3.5 memuat proses-proses inti
yang ada didalam sistem, yaitu proses administrasi, proses login, proses
informasi, dan proses penampilan peta.
info_tanam_modalsimpan_tanam_modal
tanam_modal
isi_tanam_modal
tampil peta fasilitas
Ambil Data Peta FasilitasSimpan Peta Fasilitas
input fasilitastampli fasilitas
tampil peta pariwisatatampil peta pertanian
input peta pariwisata
input peta pertanian
Lihat Peta Umum
Ambil Data Peta Pertanian
Ambil Data Peta Pariwisata
Ambil Data Peta Industri
tulis komentarlihat peta
lihat beritalihat profil
tampil peta
tampil berita
tampil komentar
tampil profil
Ambil Data Komentar
Ambil Data Profil
Ambil Data Berita
Baca Data User
Konfirmasi Login Admin
Login Admin
Simpan Komentar
Simpan Peta Pertanian
Simpan Peta Pariwisata
Simpan Peta Industri
Simpan Profil
Simpan Berita
Simpan User
tampil profiltampil berita
input berita
tampil peta industri
input profilinput peta industri
AdminPengguna
1
Administrasi
+2
Informasi
4
Proses Peta
5
Login
1 User
2 Berita
3 Profil
4 Peta Industri
5 Peta Pariwisata
6 Peta Pertanian
8 Komentar
9 peta fasilitas
10 Tanam modal
Gambar 3.5 DFD Level 1 Proses Peta
Dalam level 1 SIG profil Kota Blitar terdapat empat proses yang dilakukan oleh
admin dan pengguna.
a. Proses 1 adalah administrator yang menangani manajemen data yang akan
ditampilkan dalam website. Data-data disimpan dalam database yang ada.
Admin melakukan input data yaitu data profil, data peta fasilitas, data peta
industri, data peta pertanian, data peta pariwisata, dan data tentang berita
terkini. Administrator memberikan laporan ke admin berupa tampilan dari
data-data yang dimasukkan, kemudian melakukan penyimpanan ke tabel
database.
b. Proses 2 yaitu informasi. Ini merupakan proses yang menangani semua
informasi yang akan ditampilkan dalam website. Informasi tersebut diambil
dari database untuk disajikan kepada pengguna yang mengakses halaman
tersebut. Selain pengguna melihat semua informasi yang ada, pengguna juga
dapat memberikan komentar.
c. Proses 3 yaitu login user. Proses ini digunakan untuk mengecek login user
untuk mendapatkan hak akses untuk mengelola content database. Setiap kali
user melakukan login, data yang dimasukkan akan dicek dengan data yang
ada dalam database. Apabila data tersebut sama dengan database, maka user
dapat akses untuk mengelola content database. Namun, apabila tidak sama,
maka sistem akan menolak user tersebut untuk masuk kedalam sistem.
d. Proses 4 yaitu proses peta, ini merupakan proses yang menangani semua yang
berhubungan dengan peta yang ditampilkan dalam website. Admin dapat
melakukan penambahan peta dan data peta sesuai keperluan. Dan pengguna
juga dapat memperoleh informasi profil potensi kota dan dapat memberikan
komentar. Untuk lebih jelasnya, proses 4 ini selanjutnya akan dijabarkan
dalam DFD level 2 administrasi profil kota.
2. DFD Level 2
tampil_modal
input_tanam_modalsimpan_tanam_modal
Simpan Peta Fasilitas
tampil peta fasilitas
input fasilitas
input peta pariwisata
tampil peta pariwisata
input peta pertanian
tampil peta pertanian
Simpan Peta Pariwisata
Simpan Peta Pertanian
tampil peta industri
input peta industri
Simpan Peta Industri
Tampil User
Input UserSimpan User
Tampil Komentar
Input Komentar Simpan Komentar
input profil
input berita
tampil profil Simpan Profil
tampil berita
Simpan Berita
Admin
1 User
2 Berita
3 Profil
4 Peta Industri
5 Peta Pariwisata
6 Peta Pertanian
8 Komentar
2
Proses Profil
3
Proses Berita
4
Proses Komentar
5
Proses User
6
Proses Peta Industri
7
Proses Peta
Pertanian
8
Proses Peta
Pariwisata
9 peta fasilitas9
Proses Peta
Fasilitas
10 Tanam modal10
Prcs_346
Gambar 3.6 DFD Level 2 SIG Proses Profil Kota
Pada DFD level 2 proses peta SIG Proses Profil Kota ini merupakan
pengembangan dari proses peta yang terdapat pada DFD level 1. Disini dijelaskan
lebih terperinci mengenai alus semua proses profil kota mulai dari proses berita,
proses profil, proses komentar, proses user, proses peta fasilitas, proses peta industri,
proses peta pertanian, dan proses peta perindustrian. Setiap proses melakukan
penyimpanan ke databese.
3.3.5 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebuah diagram yang
menggambarkan hubungan atau relasi antar Entity, dan setiap Entity terdiri atas satu
atau lebih atribut yang mempresentasikan seluruh kondisi (fakta) dari yang kita
tinjau.
Diagram relasi entitas (entity relationship diagram-ERD) seperti ditunjukkan
oleh namanya, berhubungan dengan data didalam entitas dan hubungan antar entitas.
Ketika pengguna dan spesialis informasi mulai untuk berkomunikasi tentang
kebutuhan data untuk suatu sistem informasi, mereka akan berbicara mengenai
pengumpulan field-field data yang saling berhubungan daripada field-field data
individu. Kumpulan konseptual field-field data yang saling berhubungan ini disebut
entitas (entities). Meskipun secara intuitif kita akan langsung tertarik untuk
menganggap entitas sebagai tabel-tabel, kita tidak dapat melakukannya. Tabel
merupakan hasil dari pemecahan entitas menjadi unit-unit berukuran lebih kecil yang
mengkuti aturan-aturan struktur basis data. Suatu entitas dapat berubah menjadi satu
tabel, namun sering kali suatu entitas dipecah menjadi beberapa tabel. ERD adalah
tingkat konseptualisasi data yang lebih tinggi daripada tabel.
Gambar ERD Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui profil potensi
Kota Blitar keseluruhan.
Gambar 3.7 Entity Relationship Diagram (ERD)
master_administrasi
gid serial
area numeric
nm_kelura char(20)
nama_kec char(20)
id_kec smallint
id_kel smallint
the_geom geometry
master_jenis_industri
id_industri char(25)
nama_industri char(25)
nama_produksi char(25)
master_fasilit as
gid1 serial
id integer
keterangan text
the_geom geometry
master_jumlah_industri
gid3 serial
id_kelurahan char(25)
id_industri1 char(25)
nama_industri char(25)
the_geom geometry
tanggal char(25)
bulan char(25)
tahun char(25)
master_hubungi
id_hubungi serial
nama char(50)
email char(100)
subjek char(100)
pesan text
tanggal char(25)
master_kategori_berita
id_kategori1 integer
kategori char(100)
master_jalan
gid2 serial
nm_jln char(50)
the_geom geometry
master_pertanian
id_pertanian serial
nama_tanaman char(25)
master_prof il
id_prof il serial
prof i l char(100)
gambar char(100)
is i_prof il text
master_produksi_pertanian
id_produksi serial
id_kelurahan char(25)
id_prod_pertanian char(25)
bany ak_produksi char(25)
tanggal char(25)
bulan char(25)
tahun char(25)
master_objek
id_kategori_objek serial
jnobjek char(25)
master_objek_wisata
gid4 serial
nmobjek char(50)
nm_kelurahan char(50)
gambar char(100)
the_geom geometry
deskrips i text
kategori char(100)
maater_user1
id_user serial
password char(50)
user_nam e char(100)
email char(100)
lev el char(5)
master_berita
id_berita serial
id_kategori integer
judul text
is i_berita text
gambat char(100)
tanggal char(25)
master_tanam_modal
kode serial
nama_inv estor char(30)
alamat_inv estor char(40)
no_telepon char(13)
kecamatan char(40)
jumlah_modal char(14)
status char(40)
keterangan text
info_industri
id_kelurahan1 char(25)
nama_industri1 char(25)
alamat char(100)
kary awan char(25)
produk_hasil char(25)
produk_perhari char(25)
pemasaran char(25)
info_kelurahan
id_keurahan char(25)
jumah_penduduk char(25)
bekerja char100
pengangguran char(25)
sarjana char(25)
s lta char(25)
s ltp char(25)
sd char(25)
info_pencaharian
id_keurahan1 char(25)
pencaharian char(25)
jumlah char(100)
3.4 Desain Database
Dalam pembuatan program ini dibutuhkan desain database untuk menyimpan
data yang akan digunakan dalam proses sistem informasi geografis profli daerah
Kota Blitar. Desain database ini menjelaskan tabel-tabel dan field-field yang
digunakan. Berikut adalah tabel yang diguakan untuk proses Sistem Informasi
Geografis Profil Daerah Kota.
1. Tabel Master Administrasi
Tabel 3.1 Tabel Master Administrasi
No Nama Field Type Data Fungsi
1. Gid Serial Menyimpan kode sebagai primary
key dan unik untuk kode no urut
2. Area numeric Menyimpan data area
3. nm_kelura char(20) Menyimpan data kelurahan
4. nama_kec char(20) Menyimpan data kecamatan
5. id_kec smallint Menyimpan kode letak kecamatan
6. id_kel smallint Menyimpan kode letak kelurahan
7. the_geom Geometry Menyimpan data titik poligon
2. Tabel Master Berita
Tabel 3.2 Tabel Master Berita
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_berita serial Menyimpan kode sebagai primary
key dan unik untuk kode berita
2. id_kategori integer Menyimpan kode untuk
membedakan setiap kategori
3. Judul text Menyimpan data dari judul berita
4. isi_berita text Menyimpan data isi berita
5. Gambar char (100) Menyimpan data gambar
6. Tanggal char (14) Menyimpan data tanggal
3. Tabel Master Fasilitas
Tabel 3.3 Tabel Master Fasilitas
No Nama Field Type Data Fungsi
1. Gid serial Menyimpan kode sebagai primary
key dan unik untuk kode fasilitas
2. Id integer Menyimpan dataid
3. keterangan char (25) Menyimpan data keterangan
fasilitas
4. the_geom geometry Menyimpan data titik poligon
4. Tabel Master Hubungi
Tabel 3.4 Tabel Master Hubungi
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_hubungi serial Menyimpan kode sebagai primary
key dan unik untuk kode hubungi
2. Nama char (50) Menyimpan data nama
3. Email char (100) Menyimpan data email
4. Subjek char (100) Menyimpan data subjek
5. Pesan text Menyimpan data text
6. Tanggal char (14) Menyimpan data tanggal
5. Tabel Master Jalan
Tabel 3.5 Tabel Master Jalan
No Nama Field Type Data Fungsi
1. Gid serial Menyimpan kode sebagai primary
key dan unik untuk kode jalan
2. nm_jln char(50) Menyimpan data nama jalan
3. the_geom geometry Menyimpan data titik poligon jalan
6. Tabel Master Jenis Industri
Tabel 3.6 Tabel Master Jenis Industri
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_industri char(25) Menyimpan kode sebagai primary
key dan unik untuk kode jenis
industri
2. nama_industri char(25) Menyimpan data nama jenis
industri
3. nama_produksi char(25) Menyimpan data nama jenis
produksi
7. Tabel Master Jumlah Industri
Tabel 3.7 Tabel Master Jumlah Industri
No Nama Field Type Data Fungsi
1. Gid serial Menyimpan kode sebagai
primary key dan unik untuk kode
jumlah industri
2. id_kelurahan char(25) Menyimpan data kelurahan
3. id_industri char(25) Menyimpan data jumlah industri
4. nama_industri char(25) Menyimpan data nama jumlah
industri
5. the_geom geometry Menyimpan data titik poligon
jumlah industri
6. tanggal char (25) Menyimpan data tanggal
7. bulan char (25) Menyimpan data bulan
8. tahun char (25) Menyimpan data tahun
8. Tabel Master Kategori Berita
Tabel 3.8 Tabel Master Kategori Berita
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_kategori integer Menyimpan kode sebagai primary
key dan unik untuk kode kategori
berita
2. kategori char(100) Menyimpan data nama kategori
berita
9. Tabel Master Pertanian
Tabel 3.9 Tabel Master Pertanian
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_pertanian serial Menyimpan kode sebagai primary
key dan unik untuk kode pertanian
2. nama_tanaman char(25) Menyimpan data nama tanaman
pertanian
10. Tabel Master Produksi Pertanian
Tabel 3.10 Tabel Master Produksi Pertanian
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_produksi Serial Menyimpan kode sebagai primary
key dan unik untuk kode produksi
pertanian
2. id_kelurahan char(25) Menyimpan data nama kelurahan
3. id_pertanian char(25) Menyimpan data nama pertanian
4. banyak_produksi char(25) Menyimpan data nama produksi
4. tanggal char(25) Menyimpan data nama tanggal
6 bulan char(25) Menyimpan data nama bulan
7. tahun char(25) Menyimpan data nama tahun
11. Tabel Master Profil
Tabel 3.11 Tabel Master Profil
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_profil serial Menyimpan kode sebagai
primary key dan unik untuk kode
profil
2. profil char(100) Menyimpan data profil
3. gambar char(100) Menyimpan data hambar
4. isi_profil text Menyimpan data isi profil
12. Tabel Master Objek
Tabel 3.12 Tabel Master Objek
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_kategori serial Menyimpan kode sebagai
primary key dan unik untuk kode
objek
2. jnobjek char(25) Menyimpan data objek
13. Tabel Master Objek Wisata
Tabel 3.13 Tabel Master Objek Wisata
No Nama Field Type Data Fungsi
1. gid serial Menyimpan kode sebagai
primary key dan unik untuk kode
objek wisata
2. nmobjek char(50) Menyimpan data jenis objek
wisata
3. nm_kelurahan char(50) Menyimpan data nama kelurahan
4. gambar char(50) Menyimpan data gambar objek
wisata
5. the_geom geometry Menyimpan data titik objek
wisata
6. deskripsi text Menyimpan data deskripsi objek
wisata
7. kategori char(20) Menyimpan data kategori
14. Tabel Master User1
Tabel 3.14 Tabel Master User1
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_user serial Menyimpan kode sebagai
primary key dan unik untuk
kode id user
2. Password char(50) Menyimpan data password
3. user_name char(100) Menyimpan data user name
4. Email char(100) Menyimpan data email
5. Level char(5) Menyimpan data level
15. Tabel Master tanam modal
Tabel 3.15 Tabel Master tanam_modal
No Nama Field Type Data Fungsi
1. kode serial Menyimpan kode sebagai
primary key dan unik
untuk kode id user
2. nama_investor char(30) Menyimpan data nama
investor
3. alamat_investor char(40) Menyimpan data alamat
4. no_telepon char(13) Menyimpan data telepon
5. Kecamatan char(40) Menyimpan data
kecamatan yang dipilih
investor
6. jumlah_modal char(14) Menyompan data jumlah
modal yang ditanam
7. Status char(40) Menyimpan data status
pengiriman uang
8. Keterangan text Menyimpan data
keterangan
16. Master info industri
Tabel 3.16 Tabel Master info_industri
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_kelurahan char(25) Menyimpan kode sebagai
primary key dan unik
untuk kode id kelurahan
2. nama_industri char(25) Menyimpan data nama
industri
3. alamat char(100) Menyimpan data alamat
4. karyawan char(25) Menyimpan data karyawan
5. produk_hasil char(25) Menyimpan data produk
hasil
6. produk_perhari char(25) Menyompan data prduk
perhari
7. pemasaran char(255) Menyimpan data
pemasaran
17. Master info kelurahan
Tabel 3.17 Tabel Master info_kelurahan
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_kelurahan char(25) Menyimpan kode sebagai
primary key dan unik
untuk kode id kelurahan
2. jumah penduduk char(25) Menyimpan data penduduk
3. bekerja char(100) Menyimpan data penduduk
yang bekerja
4. pengangguran char(25) Menyimpan data
pengangguran
5. sarjana char(25) Menyimpan data penduduk
sarjana
6. Slta char(25) Menyimpan data penduduk
slta
7. Sltp char(25) Menyimpan data penduduk
sltp
8. Sd char(25) Menyimpan data penduduk
sd
18. Master info pencaharian
Tabel 3.18 Tabel Master info pencaharian
No Nama Field Type Data Fungsi
1. id_kelurahan char(25) Menyimpan kode sebagai
primary key dan unik
untuk kode id kelurahan
2. Pencaharian char(25) Menyimpan data
pencaharian
3. Jumlah char(100) Menyimpan data semua
jumah penduduk
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Implementasi
Bab ini akan membahas tentang pengujian dan analisa hasil program yang
telah dibuat. Tujuan dari pegujian ini adalah untuk mengetahui apakah aplikasi
yang telah dibuat sesuai dengan perancangannya. Selain itu juga untuk
mengetahui detail jalannya aplikasi serta kesalahan yang ada untuk
pengembangan dan perbaikan lebih lanjut. Pada proses pengembangan aplikasi
SIG Profil Daerah ini membutuhkan beberapa peralatan, baik berupa perangkat
keras maupun perangkat lunak.
4.1.1 Ruang Lingkup Perangkat Keras
Dalam pengembangan SIG Profil Daerah Kota Blitar ini menggunakan
perangkat keras Laptop Acer Aspire 5052ANWXMi dengan spesifikasi sebagai
berikut :
1. Prosesor AMD Turion (2,2Ghz)
2. RAM 1536 MB
3. Hardisk Dengan Kapasitas 80 GB
4. Monitor 14,2” WXGA Acer Crystal Brite LCD resolusi 1280 x 800 pixels.
5. Keyboard
6. Mouse USB
4.1.2 Ruang Lingkup Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan aplikasi ini antara lain :
1. Sistem Operasi Windows XP Profesional SP2
2. Chameleon 2.5
3. P H P
4. MapSever 1.6
5. Apache 2.2.7
6. PostgreSQL 8.2.5
7. MapLab
8. Macromedia Dreamweaver CS3
4.1.3 Implementasi Peta
Website sistem informasi geografis ini menggunakan framework
Chameleon sebagai media untuk menampilkan peta. Untuk menampilkan peta dari
ArcView pada web diperlukan proses konversi data terlebih dahulu. Data yang
berhubungan dengan pemetaan merupakan hasil konfersi dari data tipe SHP yang
berasal dari ArcView ke tag SQL dengan bantuan aplikasi shp2pgsql. Data peta
dari ArcView tersebut minimal terdiri dari tiga data peta yaitu *.shp, *.shx, dan
*.dbf. Sehingga data dari ArcView akan tersimpan dalam bentuk taq SQL dan
semua data peta yang beripe poin, line dan polygon akan di rubah kedalam format
WKB (Well Known Binary). Proser konversi data melalui command prompt
dengan cara masuk terlebih dahulu ke folder “bin” pada PosgreSQL yang ada di
program file dan sebelum di konversi copy terlebih dahulu file peta dari ArcView
ke folder bin.
Gambar 4.1 Diagram Konversi Data
4.1.4 Implementasi Desain Interface
Pada sub bab ini akan dilakukan implementasi dari desain interface yang
telah dibahas pada bab 3. Berdasarkan desain interface yang telah dibahas pada
bab 3, maka akan dibagi menjadi dua bagian yaitu halaman utama dan halaman
sysadmin.
1. Halaman Utama
Hasil implementasi interface pada halaman utama berdasarkan
perancangan pada bab 3 seperti terlihat pada gambar 4.2 dibawah ini.
Gambar 4.2 Halaman Utama
Halaman utama website ini adalah untuk menampilkan berbagai menu
informasi yang ada dalam sistem informasi geografis profli daerah Kota Blitar.
Pada halaman ini terdiri dari beberapa menu utama antara lain:
a. Beranda
Halaman ini adalah halaman yang pertama kali muncul ketika user
maupun admin mengakses website, yang berisi tentang tujuan dan
manfaat dari sistem informasi geografis profil daerah Kota Blitar.
b. Profil
Tombol profil ini memuat tentang gambaran umum profil daerah kota
yang didalamnya berisi gambar gedung pemerintahan kota dan
penjelasan letak Kota Blitar, seperti pada gambar 4. 3 dibawah ini.
Gambar 4. 3 Profil Kota
c. Berita
Pengunjung atau pengguna dapat melihat berita-berita yang
berhubungan dengan perkembangan Kota Blitar. Berita-berita yang
ditampilkan dibagi lagi menurut kategori berita, seperti pada gambar 4.
4 dibawah ini.
Gambar 4. 4 Berita
d. Contact User
Halaman ini menyajikan halaman pesan untuk pengguna dan tidak perlu
melakukan proses login, dimana pesan tersebut langsung masuk ke
admin seperti pada gambar 4. 5 dibawah ini.
Gambar 4. 5 Contact User
e. Login
Gambar 4. 6 Login
Tombol login hanya dapat diakses oleh sysadmin,semua data yang ada
pada web ini di olah, di kontrol oleh admin melalui tombol ini.
f. Pertanian
Gambar 4. 7 Aplikasi Pertanian
Untuk melihat data pertanian Kota Blitar maka user harus mengisi form
pertanian dengan lengkap seperti yang ada pada gambar 4. 7 aplikasi
pertanian di atas.
g. Pariwisata
Gambar 4. 8 Aplikasi Pariwisata
Aplikasi Pariwisata merupakan form yang digunakan untuk melihat
wisata-wisata setiap kecamatan ataupun kelurahan yang ada di Kota
Blitar. Pengguna dapat langsung mengklik nama kelurahan.
h. Industri
Gambar 4. 9 Aplikasi Industri
Dalam aplikasi industri ini, sistem kerja program hampir sama dengan
aplikasi petanian yaitu user harus mengisi form pertanian dengan
lengkap seperti yang ada pada gambar 4. 9 aplikasi industri di atas.
Untuk melihat keterangan lebih lengkap mengenai pertumbuhan industri
dan penduduk setempat, dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4. 10 Perkembangan Industri Dan Penduduk
Analisis perkembangan industri ini berdasarkan informasi tiap-tiap
kelurahan, industri yang ada di kelurahan tersebut di data mulai dari
nama, alamat, jumlah pekerja, produksi per hari, dan pemasarannya.
Penduduk yang ada di kelurahan tersebut pun juga di data mulai dari
banyaknya penduduk, penduduk yang bekerja dan pengangguran
kemudian di prosentase mana yang lebih manyak. Menampilkan mata
pencaharian penduduk seperti tani, niaga, dan guru. Menghitung tenaga
terdidik dari penduduk yang tidak berpendidikan, SD, SLTP, SLTA, dan
Sarjana.
i. GIS (Peta Kota Blitar)
Gambar 4. 11 GIS Kota Blitar
Pada halaman ini memuat tampilan peta Kota Blitar, yang didalamnya
terdapat semua informasi tentang profil kota, fasilitas, jalan kota,
industri dan objek wisata. Untuk membedakan setiap legend pada peta
maka untuk fasilitas menggunakan tanda gedung, pabrik dengan tanda
bulet silang merah, dan untuk objek wisata menggunakan bulet warna
hijau, seperti pada gambar 4.11 di atas.
Untuk melihat peta lebih terperinci, klik tanda detail kemudian pilih
bulet daerah yang ada pada peta, seperti petunjuk gambar di bawah ini.
Gambar 4. 12 Detail Peta
Gambar 4. 13 Keterangan Peta
detail
Dibawah ini merupakan source program untuk menampilkan peta umum
Sistem Informasi Geografis profil daerah Kota Blitar.
<?php
include( "../../htdocs/chameleon.php" );
$szTemplate = "./blitar.php";
$szMapFile = "../map/blitar.map";
class SampleApp extends Chameleon
{
function SampleApp()
{
parent::Chameleon();
$this->moMapSession = new MapSession_RW;
$this->moMapSession->setTempDir(
Di bawah ini merupakan source untuk manampilkan layer fasilitas.
LAYER
NAME "Fasilitas"
GROUP "Point"
STATUS OFF
DATA "the_geom FROM fasilitass USING UNIQUE gid"
TYPE POINT
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "user=postgres dbname=blitar
host=localhost port=5432 password=root"
LABELITEM "keterangan"
PROJECTION
"proj=latlong"
END
CLASS
NAME "blitar"
TEMPLATE "ttt_query.html"
LABEL
TYPE TRUETYPE
FONT "sans"
Di bawah ini merupakan source untuk manampilkan layer industri.
LAYER
NAME "Pabrik/Industri"
GROUP "Point"
STATUS DEFAULT
DATA "the_geom FROM jumlah_industri USING UNIQUE gid"
TYPE POINT
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost
port=5432 password=root"
LABELITEM "nama_industri"
PROJECTION
"proj=latlong"
END
CLASS
NAME "industri"
TEMPLATE "ttt_query.html"
LABEL
TYPE TRUETYPE
Di bawah ini merupakan source untuk manampilkan layer objek wisata.
LAYER
NAME "Objek Wisata"
GROUP "point"
STATUS ON
DATA "the_geom FROM tmobjekwst USING UNIQUE gid"
TYPE POINT
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "user=postgres dbname=blitar
host=localhost port=5432 password=root"
LABELITEM "nmobjek"
METADATA
"DESCRIPTION" "Wisata"
"RESULT_FIELDS" "nmobjek"
"GROUP" "point"
"LAYER" "Wisata"
END
PROJECTION
"proj=latlong"
END
CLASS
Di bawah ini merupakan source untuk manampilkan layer peta blitar.
LAYER
NAME "peta blitar"
GROUP "poligon"
STATUS ON
DATA "the_geom FROM administrasi USING UNIQUE gid"
TYPE POLYGON
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "user=postgres dbname=blitar
host=localhost port=5432 password=root"
LABELITEM "nm__kelura"
METADATA
"DESCRIPTION" "peta_blitar"
"GROUP" "polygon"
"LAYER" "peta_blitar"
END
PROJECTION
"proj=latlong"
END
CLASS
j. Rencana Tanam Modal
Menu rencana tanam modal,merupakan form yang digunakan oleh user
yang ingin melakukan rencana kerjasama/menanamkan modalnya kepada
pemerintah kota Blitar yang dirasa menguntungkan oleh user, seperti
pada gambar 4.14 di bawah ini.
Gambar 4. 14 Tanam Modal
2. Halaman Sysadmin
Pada halaman ini hanya bisa di akses oleh administrator dan petugas saja,
Hasil implementasi interface halaman sysadmin berdasarkan perancangan
pada bab 3 seperti terlihat pada gambar 4.15 di bawah ini.
Gambar 4.15 Halaman Sysadmin
4.2 Uji Coba Sistem
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang telah
dibangun dapat berjalan dengan baik dan memenuhi spesifikasi yang telah
ditentukan. Sebelum melakukan uji coba sistem, terlebih dahulu mengumpulkan
data-data hasil survey di lapangan yang selanjutnya dilakukan uji coba program
dengan memasukkan data-data yang ada.
4.2.1 Pengujian Sistem Secara Umum
Sebelum memulai untuk menjalankan aplikasi yang telah dibuat, karena
untuk uji coba aplikasi ini dijalankan di komputer lokal maka kita harus
memastikan bahwa server lokal MapServer 2.2.7 telah aktif dan berjalan dengan
normal. Hal ini sangat penting karena aplikasi hanya dapat jalan jika web sever
lokal juga jalan (aktif). Setelah web server telah aktif, maka kita buka browser
Internet Explore atau browser yang lainnya dan kita ketikkan alamat URL sebagai
berikut : http://localhost/blitar. Jika setelah mengakses halaman tersebut
didapatkan tampilan halaman utama, artinya sistem dapat berjalan dengan lancar,
kemudian dapat dilanjutkan dengan pengujian program.
4.2.2 Functional Testing
Setelah dilakukan pengujian tehadap komponen-komponen yang
mendukung jalannya aplikasi ini, selanjutya dilakukan pengujian terhadap fungsi
atau kegunaan dari semua bagian dalam aplikasi. Pengujian ini dilakukan terhadap
fungsi-fungsi pemrosesan data, diantaranya adalah :
1. Pemrosesan Input Hasil Survei Pertanian
Pada proses ini akan dilakukan uji coba terhadap fungsi input hasil survei
pertanian yang kemudian disimpan dalam tabel analisis pertanian. Pengujian
dilakukan dengan memasukkan variable yang telah disediakan, setelah diisi
lengkap kemudian klik tombol “Simpan” untuk menyimpanya. Proses input hasil
survei pertanian dapat dilihat pada gambar 4.16 di bawah ini.
Gambar 4.16 Input Hasil Survei Pertanian
Setelah data di masukkan maka akan muncul halaman baru seperti pada
gambar grafik 4.17 di bawah ini:
Gambar 4.17 Grafik Pertanian
2. Pemrosesan Input Hasil Survei Pariwisata
Gambar 4.18 Input Hasil Survei Pariwisata
Pengujian dilakukan dengan memasukkan variable yang telah disediakan,
setelah diisi lengkap kemudian klik tombol “Simpan” untuk menyimpanya. Proses
input hasil survei pariwisata dapat dilihat pada gambar di atas dan akan tampil
halaman baru.
Gambar 4.19 Print Pariwisata
3. Pemrosesan Input Hasil Survei Industri
Proses ini akan dilakukan uji coba terhadap fungsi input hasil survei
industri yang kemudian disimpan dalam tabel analisis industri. Pengujian
dilakukan dengan memasukkan variable yang telah disediakan, setelah diisi
lengkap kemudian klik tombol “Simpan” untuk menyimpanya. Proses input hasil
survei industri dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.20 Input Hasil Survei Industri
Gambar 4.21 Grafik Industri
Sysadmin juga memiliki form untuk input anaisis pertumbuhan industri
yang ada di tiap kelurahan, tingkat pertumbuhan, dan pendidikan penduduk yang
ada di wiayah tersebut seperti pada urutan gambar di bawah ini.
Gambar 4.26 Data Informasi Pencaharian
4.3 Pembahasan
Sistem Informasi Geografis merupakan aplikasi web yang tergolong baru,
sedikit sekali orang yang mengetahui dan membuat aplikasi seperti ini. Karena
ilmu seperi ini masih tergolong ilmu yang langka, kami akan menyampaikan ilmu
ini sesuai dengan hadist Nabi yaitu : ــ� أ�ــ� ــ�ا � و � ــ��, yang artinya
“sampaikan dariku walau 1 ayat” , diriwayatkan oleh (HR. Tirmidzi). Penelitian
dan pembuatan aplikasi ini dibuat agar para masyarakat awam setidaknya tahu
tentang ilmu seperti ini, meskipun hanya dasarnya saja.
Dari hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini, aplikasi Sistem
Informasi Geografis Profil Daerah kota Blitar nantinya akan lebih mempermudah
masyarakat ataupun Pemerintah Daerah dalam memonitoring dan
mengembangkan Kota Blitar menjadi lebih baik. Kemudahan yang didapat yaitu
masyarakat dapat melihat semua profil kota tanpa harus datang ke tempat yang
ingin dilihat, sementara Pemerintah Daerah dapat lebih mudah mengontrol dalam
perkembangan dan kemajuan kota tanpa turun ke lapangan langsung. Senada
dengan hal tersebut, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al Baqarah
Ayat 185 yang berbunyi :
߉ƒ Ì�ムª!$# ãΝ à6Î/ t�ó¡ãŠ ø9$# Ÿωuρ ߉ƒÌ�ムãΝà6Î/ u�ô£ãèø9 $# (#θè= Ïϑò6çGÏ9 uρ nο £‰Ïèø9 $# (#ρç�Éi9 x6çGÏ9 uρ ©!$# 4† n?tã $tΒ
öΝä31y‰ yδ öΝ à6= yès9 uρ šχρ ã�ä3ô± n@ ∩⊇∇∈∪
“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran
bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu
bersyukur.”(QS Al Baqarah 2: 185)
Ayat di atas menggambarkan bagaimana kemudahan itu dianjurkan oleh
Allah SWT kepada manusia. Contoh lain dalam kaitannya dengan ayat diatas
yaitu pada pengembangan aplikasi ini nantinya diharapkan dapat lebih rinci, nyata
dan lebih baik. Sesuai penjelasan di atas, pengembangan aplikasi ini juga terkait
dengan sosok manusia ulu al-albab. Sosok manusia ulu al-albab adalah orang
yang mengedepankan dzikir, fikir dan amal shaleh. Serta dapat diartikan juga
manusia yang berpandangan bahwa tidak terdapat kekuatan dimuka bumi ini
selain Allah SWT. Pengertian ini tertuang dalam firman Allah SWT dalam Al-
Qur’an Surat Ali ‘imran Ayat 190-191 yang berbunyi :
:χ Î) ’Îû È,ù= yz ÏN≡uθ≈ yϑ¡¡9 $# ÇÚö‘ F{$# uρ É#≈n= ÏF÷z $# uρ È≅øŠ ©9$# Í‘$ pκ]9 $# uρ ;M≈ tƒ Uψ ’Í< 'ρT[{ É=≈ t6 ø9F{$# ∩⊇⊃∪ tÏ% ©! $#
tβρã�ä.õ‹ tƒ ©! $# $Vϑ≈ uŠ Ï% # YŠθ ãèè%uρ 4’n?tãuρ öΝ Îγ Î/θ ãΖã_ tβρã�¤6x% tGtƒuρ ’Îû È,ù= yz ÏN≡uθ≈ uΚ ¡¡9$# ÇÚö‘ F{ $#uρ $ uΖ −/u‘ $tΒ
|M ø)n= yz # x‹≈ yδ WξÏÜ≈ t/ y7 oΨ≈ys ö6 ß™ $oΨ É)sù z># x‹tã Í‘$Ζ9$# ∩⊇⊇∪
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (191). (yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-
sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” (QS Al
Baqarah 2: 185)
Memahami arti sosok manusia ulu al-albab dan arti ayat diatas, seorang
manusia ulu al-albab dalam menghadapi persoalan hidup tentunya tidak akan
ceroboh. Manusia tersebut akan melihat persoalan itu dari berbagai segi keilmuan
atau bisa diartikan mengklasifikasikannya dan mencari rujukan sumber hukum
pada Al-Qur’an dan Hadist. Dalam hal ini, Sistem Informasi Geografis merupakan
pencapaian dari manusia mau berfikir, berusaha dengan petunjuk Al-Qur’an dan
Hadist sehingga dalam melihat suatu daerah cukup dengan aplikasi seperti ini.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian yang dilakukan di Kantor Badan Pemerintahan Dan
Pengembangan Daerah Kota Blitar (BAPPEDA), bahwa dengan adanya aplikasi
Sistem Informasi Geografis Profil Daerah Kota ini, akan mempermudah untuk
menginformasikan dan memonitoring semua daerah yang ada. Karena dengan
peta digital dalam bentuk database akan lebih mudah diolah dari pada peta digital
yang dalam bentuk gambar digital biasa
Dari aplikasi ini nantinya dapat menampilkan peta Kotamadya Blitar, yang
didalamnya terdapat semua informasi tentang profil, potensi kota sehingga lebih
mudah dalam melihat perkembangan setiap kelurahan di kawasan kota.
5.2 Saran
Penulis tahu dalam aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui
Profil Daerah Kota Blitar ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan.
Oleh sebab itu penulis mengharapkan untuk penelitian selanjutnya sistem ini
dapat dikembangkan menjadi lebih bermanfaat dan lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah bin Muhammad. 2006.Tafsir Ibnu Kasir. Jakarta: Pustaka Iman Syafi’i.
Allamah Kamal Faqih dan Tim Ulama. 2004. Tafsir Nurul Quran: Sebuah Tafsir
Sederhana Menuju Cahaya Al-Quran. Jakarta: Al-Huda
Al-Sheikh, Bin Ishak, Bin Abdurahman, Bin Muhammad, Abdullah, 2003, Tafsir
Ibnu Katsir. Pustaka Iman Asy-Syafi’i.
Muhardin. Endy, 2003, PHP Programming Fundamental dan MySQL
Fundamental , ArtiVisi Intermedia.
Nuryadin, Ruslan. 2005. Panduan MapServer. Bandung: Informatika.
Pendit, Nyoman S. 2003. Ilmu Pariwisata sebuah pengantar perdana. Jakarta:
PT. Pradnya Pramita.
Penyusun, Tim. 2008. DDA Blitar dalam angka. Blitar: Bappeda.
Prahasta, Eddy. 2002. Tutorial ArcView. Bandung: Informatika.
Prahasta, Eddy. 2006. Membangun Aplikasi Web-based GIS Dengan MapSever.
Bandung: Informatika.
Sidik, Betha. 2001. Pemprograman Web Dengan PHP. Bandung:Informatika.
Syafii, M, 2005. Aplikasi Database Dengan PHP 5 MySQL PostgreSQL Oracle.
Yogyakarta: Andi Offesed.
Tim Penyusun. 2005. Apliksi Server Database Postgresql. Jakarta:Dian Rakyat
Utami, Ema. 2006. RDBMS dengan PostgreSQL di GNU/Linux. Yogyakarta:
Andi Offsed.
LAMPIRAN
FILE MAP PETA KOTA BLITAR MAP
NAME "Blitar"
STATUS ON
EXTENT 624753.5 9100392 632170.291798 9109377
SIZE 575 475
#SHAPEPATH "../blitar"
SYMBOLSET "../etc/symbols.sym"
FONTSET "../etc/fonts.txt"
IMAGECOLOR 255 255 255
UNITS DD
WEB
IMAGEPATH "/ms4w/tmp/ms_tmp/"
IMAGEURL "/ms_tmp/"
METADATA
END
END
REFERENCE
STATUS ON
IMAGE "images/index.jpg"
SIZE 125 100
EXTENT 624753.5 9100392 632170.291798 9109377
COLOR -1 -1 -1
OUTLINECOLOR 45 0 199
END
QUERYMAP
STATUS ON
COLOR 73 0 221
STYLE HILITE END
PROJECTION
"proj=latlong"
""
END
LEGEND
STATUS ON
KEYSIZE 18 12
LABEL
TYPE BITMAP
SIZE MEDIUM
COLOR 0 0 89
END
END
SCALEBAR
STATUS ON
COLOR 255 255 255
OUTLINECOLOR 0 0 0
BACKGROUNDCOLOR 0 0 0
IMAGECOLOR 255 255 255
UNITS KILOMETERS
INTERVALS 5
SIZE 150 5
LABEL
SIZE SMALL
COLOR 0 0 0
END
END
LAYER
NAME "peta blitar"
GROUP "poligon"
STATUS ON
DATA "the_geom FROM administrasi USING UNIQUE gid"
TYPE POLYGON
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost
port=5432 password=root"
LABELITEM "nm__kelura"
METADATA
"DESCRIPTION" "peta_blitar"
"GROUP" "polygon"
"LAYER" "peta_blitar"
END
PROJECTION
"proj=latlong"
END
CLASS
NAME "peta_blitar"
LABEL
TYPE TRUETYPE
FONT "sans"
SIZE MEDIUM
MINSIZE 8
MAXSIZE 9
COLOR 255 50 0
POSITION AUTO
END
STYLE
COLOR 255 200 200
OUTLINECOLOR 0 200 200
SIZE 5
END
END
END
LAYER
NAME "jalan"
GROUP "line"
STATUS OFF
DATA "the_geom FROM jalan USING UNIQUE gid"
TYPE LINE
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost
port=5432 password=root"
LABELITEM "nm_jln"
PROJECTION
"proj=latlong"
END
CLASS
NAME "jalan"
STYLE
COLOR 0 0 0
END
END
END
LAYER
NAME "Objek Wisata"
GROUP "point"
STATUS ON
DATA "the_geom FROM tmobjekwst USING UNIQUE gid"
TYPE POINT
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost
port=5432 password=root"
LABELITEM "nmobjek"
METADATA
"DESCRIPTION" "Wisata"
"RESULT_FIELDS" "nmobjek"
"GROUP" "point"
"LAYER" "Wisata"
END
PROJECTION
"proj=latlong"
END
CLASS
NAME "Wisata"
TEMPLATE "ttt_query.html"
LABEL
TYPE TRUETYPE
FONT "sans"
SIZE MEDIUM
MINSIZE 7
MAXSIZE 8
POSITION AUTO
END
STYLE
SYMBOL 2
COLOR 100 255 0
SIZE 20
MINSIZE 12
MAXSIZE 13
END
END
END
LAYER
NAME "Pabrik/Industri"
GROUP "Point"
STATUS DEFAULT
DATA "the_geom FROM jumlah_industri USING UNIQUE gid"
TYPE POINT
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost
port=5432 password=root"
LABELITEM "nama_industri"
PROJECTION
"proj=latlong"
END
CLASS
NAME "industri"
TEMPLATE "ttt_query.html"
LABEL
TYPE TRUETYPE
FONT "sans"
SIZE MEDIUM
MINSIZE 7
MAXSIZE 8
POSITION AUTO
END
STYLE
SYMBOL 3
COLOR 255 0 0
SIZE 10
MINSIZE 12
MAXSIZE 13
END
END
END
LAYER
NAME "Fasilitas"
GROUP "Point"
STATUS OFF
DATA "the_geom FROM fasilitass USING UNIQUE gid"
TYPE POINT
CONNECTIONTYPE POSTGIS
CONNECTION "user=postgres dbname=blitar host=localhost
port=5432 password=root"
LABELITEM "keterangan"
PROJECTION
"proj=latlong"
END
CLASS
NAME "blitar"
TEMPLATE "ttt_query.html"
LABEL
TYPE TRUETYPE
FONT "sans"
SIZE MEDIUM
MINSIZE 8
MAXSIZE 9
POSITION AUTO
END
STYLE
SYMBOL 4
COLOR 110 0 0
SIZE 10
MINSIZE 12
MAXSIZE 13
END
END
END
END