glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak
DESCRIPTION
Slide tentang glomerulonefritis akut pada ANAKTRANSCRIPT
![Page 1: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/1.jpg)
Glomerulonefritis
Akut Pasca
Streptokokus pada
Anak
Berdasarkan jurnal karya: Sondang Maniur
Lumbanbatu
Power point oleh:Charlie Windri
1
![Page 2: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/2.jpg)
Glomerulonefritis
•merupakan penyakit ginjal dengan suatu inflamasi dan proliferasi sel glomerulus
2
![Page 3: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/3.jpg)
3
![Page 4: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/4.jpg)
4
![Page 5: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/5.jpg)
5
![Page 6: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/6.jpg)
6
![Page 7: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/7.jpg)
7
![Page 8: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/8.jpg)
8
![Page 9: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/9.jpg)
9
![Page 10: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/10.jpg)
Peradangan
• disebabkan mekanisme imunologis yang menimbulkan kelainan patologis glomerulus
• mekanisme yang masih belum jelas
Pasien anak
• Kebanyakan kasus pasca infeksi
• paling sering infeksi streptokokus beta hemolitikus grup A
10
![Page 11: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/11.jpg)
•penyakit kompleks imun
•contoh klasik sindroma nefritik akut dengan awitan gross hematuria, edema, hipertensi dan insufisiensi ginjal akut
Glomerulonefritis akut pasca
streptokokus
11
![Page 12: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/12.jpg)
GNAPS
•Sering dijumpai
•penyebab lesi ginjal non supuratif terbanyak pada anak
•insiden berkisar 0-28% pasca infeksi streptokokus
12
![Page 13: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/13.jpg)
Streptococcus beta hemolyticus group A tipe nefritogenik
• Faringitis– paling sering tipe 12
– kadang juga tipe 1,4 ,6 dan 25
• Pioderma– Tipe 49
– galur 53,55,56,57 dan 58 dapat berimplikasi
• Antigen: endostreptosin, antigen presorbing (PA-Ag), nephriticstrain-associated protein (NSAP) yang dikenal sebagai streptokinase dan nephritic plasmin binding protein (NPBP)
13
![Page 14: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/14.jpg)
Dapat terjadi secara epidemik atau sporadik
Paling sering pada anak usia sekolah yang lebih muda, antara 5-8 tahun
Perbandingan anak laki-laki dan anak perempuan 2 : 1
Indonesia
• Perbandingan pasien laki-laki dan perempuan 1,3:1 dan terbanyak menyerang anak usia 6-8 tahun (40,6%)
14
![Page 15: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/15.jpg)
Patogenesis dan Gambaran Histologis
Patogenesis GNAPS belum diketahui dengan pasti
Faktor genetik
• ditemukannya HLA-D dan HLA-DR
Proses imunologis
15
![Page 16: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/16.jpg)
Proses Imunologis
respon yang berlebihan dari sistim
imun pejamu pada
stimulus antigen
Produksi antibodi yang
berlebihan
Terbentuknya kompleks Ag-
Ab
melintas pada
membran basal
glomerulus
Aktivasi sistim
komplemen
menarik neutrofil
Enzim lisosom merusak
glomerulus
16
![Page 17: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/17.jpg)
Hipotesis lain…
• neuraminidase yang dihasilkan oleh streptokokus akan mengubah IgG endogen menjadi autoantigen.
• Terbentuknya auto-antibodi terhadap IgG yang telah berubah tersebut, mengakibatkan pembentukan komplek imun yang bersirkulasi, kemudian mengendap dalam ginjal
17
![Page 18: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/18.jpg)
• proliferasi ringan sampai sedang dari sel mesangial dan matriks
kasus ringan
• proliferasi sel mesangial, matriks dan sel endotel yang difus disertai infiltrasi sel polimorfonuklear dan monosit, serta penyumbatan lumen kapiler
kasus berat
18
![Page 19: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/19.jpg)
Glomerulonefritis proliferatif eksudatif endokapiler difus
• Istilah yang digunakan untuk menggambarkan kelainan morfologi penyakit ini
• Bentuk bulan sabit dan inflamasi interstisial dapat dijumpai mulai dari yang halus sampai kasar yang tipikal di dalam mesangium dan di sepanjang dinding kapiler
• Endapan imunoglobulin dalam kapiler glomerulus didominasi oleh Ig G dan sebagian kecil Ig M atau Ig A yang dapat dilihat dengan mikroskop imunofluoresen
• Mikroskop elektron menunjukkan deposit padat elektron atau humps terletak di daerah subepitelial yang khas dan akan beragregasi menjadi Ag-Ab kompleks
19
![Page 20: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/20.jpg)
Gambaran Klinis
• Lebih dari 50 % kasus GNAPS adalah asimtomatik
• Kasus klasik atau tipikal diawali dengan infeksi saluran napas atas dengan nyeri tenggorok dua minggu mendahului timbulnya sembab
• Periode laten rata-rata 10 atau 21 hari setelah infeksi tenggorok atau kulit
20
![Page 21: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/21.jpg)
Anamnesis
• Hematuria
– gross hematuria
• 30-50 % pasien yang dirawat
– Mikroskopik
• demam, malaise, nyeri, nafsu makan menurun, nyeri kepala, atau lesu
• Oliguria sampai anuria
21
![Page 22: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/22.jpg)
• hipertensi
– pada hampir semua pasien GNAPS
– biasanya ringan atau sedang
– Mendadak tinggi selama 3-5 hari, setelah itu tekanan darah menurun perlahan-lahan dalam waktu 1-2 minggu
• Edema
Anamnesis
22
![Page 23: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/23.jpg)
• Edema
– wajah sembab
– edem pretibial
– gambaran sindrom nefrotik
– Asites dijumpai pada sekitar 35% pasien dengan edem
• takipne dan dispne
Anamnesis
23
![Page 24: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/24.jpg)
Laboratorium
• Pemeriksaan urin sangat penting untuk menegakkan diagnosis nefritis akut
• Volume urin berkurang -> warna gelap atau kecoklatan -> air cucian daging
• Hematuria makroskopis maupun mikroskopis dijumpai pada hampir semua pasien
• Eritrosit khas terdapat pada 60-85% kasus, menunjukkan adanya perdarahan glomerulus
• Proteinuria sebanding dengan derajat hematuria dan ekskresi protein umumnya tidak melebihi 2gr/m2 luas permukaan tubuh perhari.
• Sekitar 2-5% anak disertai proteinuria masif seperti gambaran nefrotik
24
![Page 25: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/25.jpg)
• LFG berkurang
– Penurunan kapasitas ekskresi air dan garam -> ekspansi volume cairan ekstraselular
– akibat tertutupnya permukaan glomerulus dengan deposit kompleks imun
• Peningkatan urea nitrogen darah dan konsentrasi serum kreatinin
Laboratorium
25
![Page 26: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/26.jpg)
• Anemia– sebanding dengan derajat ekspansi volume cairan
esktraselular
– membaik bila edem menghilang
– pemendekan masa hidup eritrosit
• Kadar albumin dan protein serum sedikit menurun – proses dilusi
– berbanding terbalik dengan jumlah deposit imun kompleks pada mesangial glomerulus
Laboratorium
26
![Page 27: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/27.jpg)
• Isolasi dan Identifikasi streptokokus – Pemeriksaan bakteriologis apus tenggorok atau kulit
• Uji serologi respon imun terhadap antigen streptokokus– Peningkatan titer antibodi terhadap streptolisin-O (ASTO)
terjadi 10-14 hari setelah infeksi streptokokus– Kenaikan titer ASTO terdapat pada 75-80% pasien yang
tidak mendapat antibiotik– Titer ASTO pasca infeksi streptokokus pada kulit jarang
meningkat dan hanya terjadi pada 50% kasus
• Pemeriksaan gabungan titer ASTO, Ahase dan ADNaseB dapat mendeteksi infeksi streptokokus sebelumnya pada hampir 100% kasus
Laboratorium
27
![Page 28: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/28.jpg)
• Penurunan komplemen C3 dijumpai pada 80-90% kasus dalam 2 minggu pertama– Penurunan C3 sangat nyata, dengan kadar sekitar 20-
40 mg/dl (normal 80-170 mg/dl)
• Kadar properdin menurun pada 50% kasus
• Kadar IgG sering meningkat lebih dari 1600 mg/100 ml pada hampir 93% pasien\
• Pada awal penyakit kebanyakan pasien mempunyai krioglobulin dalam sirkulasi yang mengandung IgG atau IgG bersama-sama IgM atau C3
Laboratorium
28
![Page 29: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/29.jpg)
• Hampir sepertiga pasien menunjukkan pembendungan paru
• Penelitian Albar dkk., di Ujungpandang pada tahun 1980-1990 pada 176 kasus
42%
34%
24%
Persen
Kardiomegali
Bendungan Sirkulasi Paru
Edem Paru
Laboratorium
29
![Page 30: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/30.jpg)
DIAGNOSIS
• Curiga apabila:
– Hematuria nyata yang timbul mendadak
– Sembab
– gagal ginjal akut setelah infeksi streptokokus
• Bukti yang mendukung:
– Tanda glomerulonefritis yang khas pada urinalisis
– bukti adanya infeksi streptokokus secara laboratoris
– rendahnya kadar komplemen C3
30
![Page 31: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/31.jpg)
Keadaan yang menyerupai GNAPS
• Glomerulonefritis kronik dengan eksaserbasi akut
• Purpura Henoch-Schoenlein yang mengenai ginjal
• Hematuria idiopatik
• Nefritis herediter (sindrom Alport )
• Lupus eritematosus sistemik
31
![Page 32: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/32.jpg)
Tata Laksana
• Penanganan pasien adalah suportif dan simtomatik
• Perawatan dibutuhkan apabila dijumpai:– Penurunan fungsi ginjal sedang sampai berat (klirens
kreatinin <60 ml/1 menit/1,73 m2) – BUN > 50 mg – anak dengan tanda dan gejala uremia
• Muntah• Letargi• Hipertensi ensefalopati• anuria • oliguria menetap
32
![Page 33: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/33.jpg)
• Pasien hipertensi dapat diberi diuretik atau anti hipertensi– Hipertensi ringan (tekanan darah sistolik 130 mmHg dan diastolik
90 mmHg) umumnya diobservasi tanpa diberi terapi– Hipertensi sedang (sistolik > 140 –150 mmHg dan diastolik > 100
mmHg) -> hidralazin oral atau intramuskular (IM), nifedipin oral atau sublingual.
– Hipertensi berat -> hidralazin 0,15-0,30 mg/kbBB intravena, dapat diulang setiap 2-4 jam atau reserpin 0,03-0,10 mg/kgBB (1-3 mg/m2) iv, atau natrium nitroprussid 1-8 m/kgBB/menit
– Krisis hipertensi (sistolik >180 mmHg atau diastolik > 120 mmHg) diberi diazoxid 2-5 mg/kgBB iv secara cepat bersama furosemid 2 mg/kgBB iv. Plihan lain, klonidin drip 0,002 mg/kgBB/kali, diulang setiap 4-6 jam atau diberi nifedipin sublingual 0,25-0,5 mg/kgBb dan dapat diulang setiap 6 jam bila diperlukan
Tata Laksana
33
![Page 34: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/34.jpg)
• Retensi cairan ditangani dengan pembatasan cairan dan natrium
– Asupan cairan sebanding dengan invensible water loss (400-500 ml/m2 luas permukaan tubuh/hari ) ditambah setengah atau kurang dari urin yang keluar
– Bila berat badan tidak berkurang diberi diuretik seperti furosemid 2mg/kgBB, 1-2 kali/har
Tata Laksana
34
![Page 35: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/35.jpg)
• Pemakaian antibiotik tidak mempengaruhi perjalanan penyakit
• Pasien dengan biakan positif harus diberikan antibiotik untuk eradikasi organisme dan mencegah penyebaran ke individu lain
• injeksi benzathine penisilin 50.000 U/kg BB IM atau eritromisin oral 40 mg/kgBB/hari selama 10 hari bila pasien alergi penisilin
Tata Laksana
35
![Page 36: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/36.jpg)
• Pembatasan bahan makanan– tergantung beratnya edem, gagal ginjal, dan hipertensi– Protein tidak perlu dibatasi bila kadar urea N kurang
dari 75 mg/dL atau 100 mg/dL– azotemia -> asupan protein dibatasi 0,5 g/kgBB/hari
• Edem berat dan bendungan sirkulasi– NaCl 300 mg/hari
• Edem minimal dan hipertensi ringan– 1-2 g/m2/hari
• Oliguria– pemberian kalium harus dibatasi
Tata Laksana
36
![Page 37: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/37.jpg)
Biopsi ginjal
• Tidak diindikasikan• Dipertimbangkan apabila:
– Gangguan fungsi ginjal berat khususnya bila etiologi tidak jelas (berkembang menjadi gagal ginjal atau sindrom nefrotik).
– Tidak ada bukti infeksi streptokokus– Tidak terdapat penurunan kadar komplemen– Perbaikan yang lama dengan hipertensi yang
menetap, azotemia, gross hematuria setelah 3 minggu, kadar C3 yang rendah setelah 6 minggu, proteinuria yang menetap setelah 6 bulan dan hematuria yang menetap setelah 12 bulan.
37
![Page 38: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/38.jpg)
Perjalanan Penyakit / Pemantauan
• Fase awal glomerulonefritis akut berlangsung beberapa hari sampai 2 minggu
– anak akan merasa lebih baik, diuresis lancar, edem dan hipertensi hilang, LFG kembali normal
• Penyakit ini dapat sembuh sendiri, jarang berkembang menjadi kronik
• Kronisitas dihubungkan dengan awal penyakit yang berat dan kelainan morfologis berupa hiperselularitas lobulus
38
![Page 39: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/39.jpg)
• kontrol tiap 4-6 minggu dalam 6 bulan pertama setelah awitan nefritis
• Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan eritrosit dan protein urin selama 1 tahun lebih bermanfaat untuk menilai perbaikan
• Kadar C3 akan kembali normal pada 95% pasien setelah 8-12 minggu, edem membaik dalam 5-10 hari, tekanan darah kembali normal setelah 2-3 minggu, walaupun dapat tetap tinggi sampai 6 minggu
Perjalanan Penyakit / Pemantauan
39
![Page 40: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/40.jpg)
• Gross hematuria biasanya menghilang dalam 1-3 minggu, hematuria mikroskopik menghilang setelah 6 bulan, namun dapat bertahan sampai 1 tahun
• Proteinuria menghilang 2-3 bulan pertama atau setelah 6 bulan
• Kemungkinan nefritis kronik harus dipertimbangkan bila dijumpai hematuria bersama-sama proteinuria yang bertahan setelah 12 bulan
Perjalanan Penyakit / Pemantauan
40
![Page 41: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/41.jpg)
Prognosis
• umur saat serangan
• derajat berat penyakit
• galur streptokukus tertentu
• Pola serangan sporadik atau epidemik
• tingkat penurunan fungsi ginjal
• gambaran histologis glomerulus
41
![Page 42: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/42.jpg)
• Anak kecil mempunyai prognosis lebih baik dibanding anak yang lebih besar atau orang dewasa
• GNAPS pada dewasa sering disertai lesi nekrotik glomerulus
Prognosis
42
![Page 43: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/43.jpg)
• Perbaikan klinis yang sempurna dan urin yang normal menunjukkan prognosis yang baik
• Insiden gangguan fungsi ginjal berkisar 1-30%
• Kemungkinan GNAPS menjadi kronik 5-10 %; sekitar 0,5-2% kasus menunjukkan penurunan fungsi ginjal cepat dan progresif dan dalam beberapa minggu atau bulan jatuh ke fase gagal ginjal terminal
• Angka kematian pada GNAPS bervariasi antara 0-7%
Prognosis
43
![Page 44: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/44.jpg)
PENCEGAHAN
• Harus dicegah karena berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal
• Perbaikan ekonomi dan lingkungan tempat tinggal, mengontrol dan mengobati infeksi kulit
44
![Page 45: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/45.jpg)
Ringkasan
• Glomerulonefritis akut pasca infeksi streptokokus ditandai olehadanya kelainan klinis akibat proliferasi dan inflamasi glomerulusyang berhubungan dengan infeksi Streptococcus beta hemolyticusgrup A tipe nefritogenik.
• Adanya periode laten antara infeksi dan kelainan-kelainanglomerulus menunjukkan proses imunologis memegang peranpenting dalam mekanisme terjadinya penyakit.
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, gejala klinis,pemeriksaan fisis, bakteriologis, serologis, imunologis, danhistopatologis.
• Pengobatan hanya bersifat suportif dan simtomatik.• Prognosis umumnya baik, dapat sembuh sempurna pada lebih dari
90% kasus.• Observasi jangka panjang diperlukan untuk membuktikan
kemungkinan penyakit menjadi kronik
45
![Page 46: Glomerulonefritis akut pasca streptokokus pada anak](https://reader033.vdocuments.pub/reader033/viewer/2022052122/559c90bf1a28ab5c5b8b463f/html5/thumbnails/46.jpg)
Sumber
• Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus pada Anak– Sondang Maniur Lumbanbatu– Sari Pediatri, Vol. 5, No. 2, September 2003– Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RS HAM– Jalan Bunga Lau No. 17, Medan.– Telepon: 061-8361721, Fax.: 061-8361721– http://www.idai.or.id/saripediatri/fulltext.asp?q=2
48
46