go 3

2
A. PENYEBARAN DAN CARA PENULARAN Gonore dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan dapat menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lain terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga menyebabkan nyeri pinggul dan gangguan reproduksi D. PATOGENESIS Meskipun telah banyak peningkatan dalam pengetahuan tentang patogenesis dari mikroorganisme, mekanisme molekular yang tepat tentang invasi gonokokkus ke dalam sel host tetap belum diketahui. Ada beberapa faktor virulen yang terlibat dalam mekanisme perlekatan, inflamasi dan invasi mukosa. Pili memainkan peranan penting dalam patogenesis gonore. Pili meningkatkan adhesi ke sel host, yang mungkin merupakan alasan mengapa gonokokkus yang tidak memiliki pili kurang mampu menginfeksi manusia. Antibodi antipili memblok adhesi epithelial dan meningkatkan kemampuan dari sel fagosit. Juga diketahui bahwa ekspresi reseptor transferin mempunyai peranan penting dan ekspresi full-length lipo-oligosaccharide (LOS) tampaknya perlu untuk infeksi maksimal. Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah epitel kolumnar dari uretra dan endoserviks, kelenjar dan duktus parauretra pada pria dan wanita, kelenjar Bartolini, konjungtiva mata dan rectum. Infeksi primer yang terjadi pada wanita yang belum pubertas terjadi di daerah epitel skuamosa dari vagina. ( WOC terlampir ) E. DIAGNOSIS Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis, dan pemeriksaan pembantu yang terdiri atas 15 tahap, yaitu: 1. Sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan diplokokus gram negatif, intraseluler dan ekstraseluler, leukosit polimorfonuklear. 2. Kultur untuk identifikasi perlu atau tidaknya dilakukan pembiakan kultur. Menggunakan media transport dan media pertumbuhan.

Upload: ngurah-mahendra

Post on 12-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

GO

TRANSCRIPT

Page 1: GO 3

A.    PENYEBARAN DAN CARA PENULARAN

Gonore dapat ditularkan melalui hubungan seksual dan  dapat

menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lain terutama kulit dan

persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan

menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga menyebabkan nyeri

pinggul dan gangguan reproduksi

D.    PATOGENESIS

Meskipun telah banyak peningkatan dalam pengetahuan tentang

patogenesis dari mikroorganisme, mekanisme molekular yang tepat

tentang invasi gonokokkus ke dalam sel host tetap belum diketahui. Ada

beberapa faktor virulen yang terlibat dalam mekanisme perlekatan,

inflamasi dan invasi mukosa. Pili memainkan peranan penting dalam

patogenesis gonore. Pili meningkatkan adhesi ke sel host, yang mungkin

merupakan alasan mengapa gonokokkus yang tidak memiliki pili kurang

mampu menginfeksi manusia. Antibodi antipili memblok adhesi epithelial

dan meningkatkan kemampuan dari sel fagosit. Juga diketahui bahwa

ekspresi reseptor transferin mempunyai peranan penting dan ekspresi

full-length lipo-oligosaccharide (LOS) tampaknya perlu untuk infeksi

maksimal.

Daerah yang paling mudah terinfeksi ialah daerah epitel kolumnar dari

uretra dan endoserviks, kelenjar dan duktus parauretra pada pria dan

wanita, kelenjar Bartolini, konjungtiva mata dan rectum. Infeksi primer

yang terjadi pada wanita yang belum pubertas terjadi di daerah epitel

skuamosa dari vagina. ( WOC terlampir   )

E. DIAGNOSIS

Diagnosis ditegakkan atas dasar anamnesis, pemeriksaan klinis, dan

pemeriksaan pembantu yang terdiri atas 15 tahap, yaitu:

1.      Sediaan langsung dengan pewarnaan gram akan ditemukan

diplokokus gram negatif, intraseluler dan ekstraseluler, leukosit

polimorfonuklear.

2.      Kultur untuk identifikasi perlu atau tidaknya dilakukan pembiakan

kultur. Menggunakan media transport dan media pertumbuhan.

3.      Tes definitif, tes oksidasi (semua golongan Neisseria akan bereaksi

positif), tes fermentasi (kuman gonokokus hanya meragikan glukosa)

4.      Tes beta laktamase, hasil tes positif ditunjukkan dengan perubahan

warna kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta

laktamase

Page 2: GO 3

5.      Tes Thomson dengan menampung urin pagi dalam dua gelas. Tes ini

digunakan untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah

berlangsung.

G. PENGOBATAN

1.      Medikamentosa

             a.      Walaupun semua gonokokus sebelumnya sangansensitif terhadap

penicilin, banyak ‘strain’ yang sekarang relatif resisten. Terapi

penicillin, amoksisilin, dan tetrasiklin masih tetap merupakan

pengobatan pilihan.

            b.      Untuk sebagian besar infeksi, penicillin G dalam aqua 4,8 unit

ditambah 1 gr probonesid per- oral sebelum penyuntikan penicillin

merupakan pengobatan yang memadai.

             c.      Spectinomycin berguna untuk penyakit gonokokus yang resisten

dan penderita yang peka terhadap penicillin. Dosis: 2 gr IM untuk

pria dan 4 gr untuk wanita.

            d.      Pengobatan jangka panjang diperlukan untuk endokarditis dan

meningitis gonokokus.

2.      Non-medikamentosa

Memberikan pendidikan kepada klien dengan menjelaskan

tentang:

             a.      Bahaya penyakit menular seksual

            b.      Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan

             c.      Cara penularan PMS dan perlunya pengobatan untuk pasangan

seks tetapnya

            d.      Hindari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom

jika tidak dapat dihindari.

             e.      Cara-cara menghindari infeksi PMS di masa yang akan datang.