gohi pemisahan

9
LAPORAN PRAKARYA KIMIA ANTI NYAMUK DARI EKSTRAK BAWANG PUTIH (ALLIVIUM SATIVA) OLEH : GOHI SINABARIBA KIMIA INDUSTRI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI 2015

Upload: gohi-sinabariba

Post on 29-Sep-2015

37 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

semoga bermanfaat

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKARYA KIMIA

    ANTI NYAMUK DARI EKSTRAK BAWANG PUTIH

    (ALLIVIUM SATIVA)

    OLEH :

    GOHI SINABARIBA

    KIMIA INDUSTRI

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS JAMBI

    2015

  • PERCOBAAN I

    ANTI NYAMUK EKSTRAK BAWANG PUTIH ( ALLIVIUM

    SATIVA )

    I. Tujuan

    Agar diketahui cara pembuatan anti nyamuk dari bawang putih

    Mengetahui khasiat dari bawang putih

    II. Tinjauan Teori

    Dalam bidang kesehatan, nyamuk berperan sebagai penggangu

    manusia dengan gigitannya dan vektor biologis berbagai penyakit.

    Penyakit yang dapat disebarkan adalah demam dengue, demam

    berdarah, filariasis, encephalomyelitis, yellow fever. Upaya dalam

    menangani penyakit tersebut antara lain dengan mencegah

    penyebarannya melalui pembasmi nyamuk dengan menggunakan

    isektisida. Akan tetapi pembasmian nyamuk dengan menggunakan

    insektisida sering menimbulkan masalah misalnya resistensi, efek

    samping pada kesehatan manusia, dll. Percoobaan ini bertujuan untuk

    membuktikan bahwa ekstrak bawang putih (Allium Sativum L )

    memiliki efek larvasida terhadap nyamuk. (Ageng, 2005)

    Nyamuk tersebar luas di seluruh dunia, antara lain asia, afrika,

    Australia, Kepulauan pasifik selatan, Amerika Tengah dan amerika

    selatan. Dilaporkan terdapat 2960 jenis nyamuk diseluruh dunia dan

    125 spesies terdapat di Indonesia. (Rahmat, 1996)

  • Demam dengue klasik adalah penyakit akut dengan gejala alan

    difasik, sakit kepala, nyeri sendi. Nyeri otot, ruam kulit,

    limfadenopati, dan leukoponi yang disebabkan oleh virus dengue yang

    memiliki 4 serotipe yang berbeda. Demam berdarah dengue dibedakan

    oleh adanya gejala pendarahan, trombositopeni disertai homo

    konsentrasi dan pada kasus yang parah dapat terjadi kegagalan

    sirkulasi, syok ( dengue shock syndrome, DSS ), dan dapat terjadi

    kematian.

    Pengendalian Nyamuk yang dapat dilakrelatukan adalah

    pengendalian fisik dan mekanik. Pengendalian hayati, pengedalian

    kimiawi, kontrol genetika, dan pembuatan peraturan-peraturan.

    (Anonim, 2000)

    Pengendalian kimiawi adalah yang oaling banyak digunakan

    saat ini karena dapat mengendalikan nyamuk dalam waktu yang relatif

    singkat. Pengendalian ini sangat dianjurkan apabila populasi serangga

    sangat tinggi. Tetapi karena efek samping yang ditimbulkannya cukup

    besar maka pemakaiannya juga harus berhati-hati. (Zael, 1998)

    Banyaknya masalah yang dapat ditimbulkan oleh insektisida

    menjadi dasar pemikiran tentang cara apa yang lebih aman untuk

    membasmi nyamuk dalam hal ini bentuk larvanya. Tanaman

    tradisional seperti bawang putih dapat menjadi alternatif pengganti

    insektisida. Bawang putih dipilah karena tanaman ini sudah sangat

    dikenal oleh masyarakat, dan mudah diperoleh. ( Alfred, 1999)

    Bawang putih memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan

    manusia. Bagian utama dan paling penting dari tanaman bawang putih

    adalah umbinya. Pendayagunaan umbi bawang putih selain sudah

  • umum digunakan untuk bumbu dapur sehari-hari, juga merupakan

    obat-obatan tradisional yang memiliki multifungsi. Dalam industri

    makanan, umbi bawang putih dijadikan ekstrak bubuk atau tepung,

    dan diolah menjadi acar. Dibidang kesehatan, bawang putih sudah

    banyak diteliti mengenai efek anti mikroba misalnya terhadap H.

    Pylori dan anti parasit terhadap cappiloria Sp. (Amoy, 2002)

    Kandungan senyawa yang sudah diketahui pada bawang putih

    diantaranya allicin dan sulfur ammonua acid aliin sulfur

    ammonua acid aliin ini oleh enzim allicinlyase diubah menjadi piruvic

    acid, ammonia, dan allicin anti mikroba. Selanjutnya allicin

    mengalami perubahan menjadi diallyl sulphide. Senyawa allicin dan

    diallyl sulphide inilah yang memiliki banyak kegunaan dan khasiat

    obat. Allicin dan turunannya bersifat larvasida. (Rahman, 2001)

    Sebuah penelitian Di India mendapatkan bahwa siapa saja yang

    menggosokkan bawang putih kebagian tubuhnya, nyamuk tidak akan

    ada yang hinggap. Caranya buatlah buatlah bawang putih sebagai

    penangkal nyamuk. ( Thomas, 2002)

  • III. Prosedur percobaan

    3.1 Alat Dan Bahan

    3.1.1 Alat

    1 buah mangkok

    Blender

    Sendok/centang

    Botol semprotan

    Timbangan

    Saringan

    3.1.2 Bahan

    Bawang putih 500 mL

    Air 250 mL

    Minyak tanah 1 sdm

    Sabun cair 1 sdm

  • 3.2 Skema Kerja

    IV. Hasil dan Pembahasan

    4.1 Hasil

    PERLAKUAN HASIL

    Bawang putuh

    (+) air, minyak tanah

    direndam.

    Disaring

    Diencerkan

    Warna berubah menjadi hijau

    pucat.

    Terdapat filtrat dan residu

    Menjadi anti nyamuk

    Bawang putih 500 gr

    250 mL air

    Residu Filtrat

    Hasil

    Minyak tanah satu sendok makan

    ( + )

    ( + )

    Diamkan 24

    jam

    Saring

    \\\

    Diencerkan 1 :20

    Dimasukkan dalam

    botol

  • 4.2 Pembahasan

    Pertama, dicampurkan bawang putih dengan air dan minyak

    tanah. Tujuan penambahan minyak adalah untuk membuat campuran

    semakin pekat. Reaksi dalam campuran tersebut sangatlah lambat.

    Untuk mendapatkan hasil reaksi dari perendaman dengan maksimal

    maka perluh perendamannya dilakukan selama 24 jam. Ekstraksi yang

    dipakai dalam hal ini meyerupai estraksi maserasi. Salah satunya lagi

    tujuan untuk mengestrak zat-zat yang diperlukan dari sampel bawang.

    Setelah itu, dilakukan penyaringan. pernyaringan bertujuan

    untuk memisahkan filtrat dan residu. Filtrat adalah bagian larutan

    yang dapat melewati penyaring sedangkan residu adalah bagian

    larutan yang tidak dapat melewat penyaring.

    Dalam percobaan ini, yang di perlukan adalah filtratnya. Pada

    filtrat tersebut dilakukan penambahan sabun cair. Tujuan dari

    penambahan sabun cair tersebut untuk mengikat membasakan atau

    menikkan pH dari filtrat tersebut. Setelah itu, dilakukan penambahan

    sebuah campuran yang sudah diencerkan. Tujuannya agar membantu

    pelepasan zat allicin ke udara untuk dapat dihirup oleh nyamuk.

    Setelah di uji coba di kamar para praktikan, dan ternyata ampuh

    dalam membunuh nyamuk. Setelah ditelusuri dari beberapa literatur

    dan ternyata kematian nyamuk diakibatkan oleh allicin yang

    menghambat sistem pernapasan pada nyamuk tersebut.

  • V. Kesimpulan Dan Saran

    5.1 Kesimpulan

    Dari percobaan ini, para praktikan dapa memberikan

    kesimpulan yaitu bahwa :

    Bahan-bahan serta alat-alat dalam pembuatan anti

    nyamuk relatif murah dan sering kita jumpai dalam

    kehidupan kita sehari-hari.

    Ternyata bawang putih mengandung zat bernama

    allicin yang berkhasiat menghambat sirkulasi

    pernapasan pada nyamuk.

    5.2 Saran.

    Adapun saran yang dapat diberikan oleh praktikan yaitu :

    Pada percobaan selanjutnya hendaknya digunakan

    nyamuk dengan jumlah yang lebih banyak agar data yang

    di dapat lebih representatif.

    Perlu dilakukan pembelajaran lebih lanjut untuk

    mengetahui secara pasti mengenai kandungan dalam

    bawang putih yang bekerja sebagai larvasida nyamuk.

  • VI. Daftar Pustaka

    Hamzah. 2006. jurnal pemanfaatan bawang putih. www.ugm.ac.id

    Nurhallizah.2004. Manfaat bawang putih sebagai insektisida. UGM;

    Yogyakarta

    Ramlan, Roy. 2007. Mengenai manfaat dari ekstrakbawang putih. Itb;

    bandung.

    www.wikipedia.org

    www.notebook.nus.ac.id