hakikat inovasixx

Upload: rizqa-devi-anazifa

Post on 08-Mar-2016

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

inovasi

TRANSCRIPT

Hakikat, Unsur dan Ciri Inovasi Pendidikan

1 Hakikat dan Batasan InovasiSecara sederhana inovasi adalah perubahan kea rah yang baru, sedangkan difusi adalah proses penyerapan sesuatu yang baru dengan menekankan pada aspek filterisasi. Dengan demikian difusi inovasi dimaknakan sebagai penyebarluasan dari gagasan inovasi tersebut melalui suatu proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu di antara anggota sistem sosial masyarakat.Everett M. Rogers (1983) menyebut: Innovation as an idea, practice, or object that is perceived as new by an individual or another unit of adoption (inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/benda yang disadari, dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk di adopsi). Dengan demikian, kata kunci inovasi adalah gagasan, benda atau proses adopsi yang dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok masyarakat terhadap inovasi yang ditawarkan, termasuk dibidang pendidikan.Stephen Robbins (1994) menyebut inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses, dan jasa. Robbins lebih memfokuskan pada tiga hal utama yaitu: a. Gagasan BaruAdanya gagasan baru (new ideas) dari suatu olah pikir dalam mengamati suatu fenomena yang sedang terjadi, termasuk dalam bidang pendidikan. Gagasan baru bisa berupa penemuan (invention) dari suatu gagasan pemikiran, ide, sistem, sampai pada kemungkinan gagasan yang mengkristal.b. Produk dan Jasa, danHasil langkah lanjutan dari adanya gagasan baru yang ditindaklanjuti dengan berbagai aktivitas, kajian, penelitian, dan percobaan sehingga melahirkan konsep yang lebih konkrit, dalam bentuk produk dan jasa yang siap dikembangkan dan diimplementasikan, termasuk hasil inovasi dalam dunia pendidikan.c. Upaya Perbaikan Usaha sistematis untuk melakukan penyempurnaan dan melakukan perbaikan (improvement) yang terus-menerus sehingga buah inovasi itu bisa dirasakan manfaatnya dan berguna.2.1.2 Ciri Inovasi Pendidikan Inovasi termasuk inovasi pendidikan merupakan pemikiran cemerlang yang bercirikan hal baru, atau berupa praktik-praktik tertentu, atau berupa produk dari suatu hasil olah-pikir dan olah-teknologi yang diterapkan melalui tahapan tertentu , yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan yang timbul memperbaiki suatu keadaan tertentu, atau proses tertentu yang terjadi di masyarakat. Difusi inovasi pendidikan sering diartikan sebagai penyebarluasan gagasan inovasi pendidikan tersebut malalui suatu proses komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan saluran tertentu dalam suatu rentang waktu tertentu di antara anggota sistem sosial masyarakat.Rogers (1983) mengemukakan empat ciri penting yang mempengaruhi difusi inovasi, termasuk inovasi pendidikan, yaitu : esensi inovasi itu sebdiri, saluran komunikasi, waktu dan proses penerimaan dan sistem sosial.a. Esensi Inovasi Itu SendiriInovasi termasuk inovasi pendidikan adalah inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktik atau objek/benda yang disadari, dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk di adopsi. Namun demikian, proses adopsi inovasi ini tak datang dengan serentak tiba-tiba. Dalam kaitannya dengan esensi inovasi, paling tidak ada tiga hal yang berkaitan erat, yaitu teknologi, informasi dan pertimbangan ketidakpastian, dan reinovasi. Dalam kadar tertentu, makna inovasi sering identik dengan teknologi yang digunakan.Kata teknologi diartikan sebagai a design for instrumental action that reduces the uncertainty in the cause effect relationship involved in achieving in desired outcomes (teknologi adalah suatu desain aksi kegiatan yang ditempuh guna mengurangi ketidakpastian dalam hubungan sebab akibat dari hasil yang ingin dicapai). Adanya teknologi, termasuk pemanfaatan teknologi informasi dalam difusi inovasi antara lain untuk menjawab persoalan dalam hal mengurangi ketidakpastian masa depan. Sebagai ilustrasi mislanya, ketika sekolah menggulirkan program desentralisasi sekolah melalui mekanisme komite sekolah dan peran kepala sekolah dengan semangat manajemen yang bercirikan keterbukaan (transparancy) dan pertanggung jawaban (accountability) dalam mengelola sekolah ke arah raihan mutu pendidikan yang lebih baik. b. Saluran Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses dimana partisipan berbagai informasi untuk mencapai pengertian satu sama lain. Lasswell (1948) menyebut komponen dasar komukasi adalah who say what, in what channels, to whom and in with what effects. Komunikasi adalah sesuatu yang berkaitan dengan siapa mengatakan atau mengemukakan apa, dengan saluran komunikasi apa, kepada siapa, dan dengan dampak apa (hasil yang dicapai).Saluran komunikasi dapat diklasifikasikan pada dua hal, yaitu komunikasi homofil dan komunikasi heterofil.a) Komunikasi HomofilKomunikasi homofil adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua individu atau kelompok yang dikategorikan memiliki kesamaan satu sama lain. Lazarsfeld dalam rogers (1983) menyebut komunikasi homofil sebagai human communication in which pairs of individuals who interacts are similar in certain attributes, suchs as beliefs, education, social status, and the like . Suatu proses komunikasi yang berlangsung antara dua pasangan atau kelompok individu, dimana keduanya memiliki ciri (atribute) yang sama satu sama lain. Ciri itu antara lain kepercayaan, pendidikan, status sosial, dan sejenisnya. Secara umum, komunikasi homofil ini akan efektif karena kedua individu atau kelompok memiliki kesamaan karakteristik ataupun latar belakang sosial budaya, yang memudahkan komunikasi bisa dilaksanakan secara akrab, dari hati ke hati.Difusi inovasi yang dilakukan pada masyarakat yang homogen atau bersifat homofil, akan menghasilkan hasil komunikasi yang positif. Artinya, difusi inovasi melalui komunikasi homofil jauh lebih efektif ketimbang dilakukan dengan komunikasi yang lain pada masyarakat yang heterogen atau beragam latar belakang budaya ataupun ciri lainnya. b) Komunikasi HeterofilKomunikasi heterofil yaitu proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih, dimana pengirim pesan dan penerima pesan, memiliki latar belakang yang berbeda, baik dilihat dari sosial budaya, pendidikan, agama, atau karakteristik sosial lainnya. Oleh karena proses komunikasi yang dilakukan bersifat heterofil, maka proses difusi inovasi tak senantiasa berjalan mulus, karena perbedaan latar belakang di atas. Banyak gangguan atau distorsi dalam komunikasi, sebagai akibat ditemukan berbagai kendala sebagai akibat Dari adanya keragaman atau perbedaan (heterofil) antara pengirim pesan dan penerima pesan dalam proses difusi yang berlangsung. c. Waktu dan Proses Penerimaan Waktu merupakan hal yang penting dalam proses difusi inovasi. Proses keputusan inovasi pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilalui individu atau kelompok, mulai dari pertama kali adanya inovasi, dilanjutkan dengan keputusan sikap terhadap inovasi, penetapan keputusan untuk menerima atau menolak, implementasi inovasi, dan konfirmasi atas keputusan inovasi yang dipilihnya. Berikut adalah tahapan dari model proses keputusan inovasi, yang dapat dilakukan oleh praktisi pendidikan hingga peserta didik, yaitu :a) Tahap Pengetahuan (Knowledge)Tahap ini berlangsung apabila individu/kelompok, membuka diri terhadap adanya suatu inovasi serta ingin mengetahui bagaimana fungsi dan peran inovasi tersebut memberi konstribusi perbaikan di masa mendatang.b) Tahapan Bujukan (Persuation)Tahap ini berlangsung manakala individu atau kelompok, mulai membentuk sikap menyenangi atau bahkan tidak menyenangi terhadap inovasi.c) Tahap Pengambilan Keputusan (Decision Making)Tahap dimana seseorang atau kelompok melakukan aktifitas yang mengarah kepada keputusan untuk menerima atau menolak inovasi tersebut.d) Tahap Implementasi (Implementation)Tahap ini berlangsung ketika seseorang atau kelompok menerapkan atau menggunakan inovasi itu dalam kegiatan organisasinya.e) Tahap Konfirmasi (Confirmation)Tahap dimana seseorang atau kelompok mencari penguatan terhadap keputusan inovasi yang dilakukannya.d. Sistem SosialSistem sosial merupakan berbagai unit yang saling berhubungan satu sama lain dalam tatanan masyarakat, dalam mencari tujuan yang diharapkan (a social system is defined as a set of interrelated units that are engaged in joint problem solving to accomplish a common goal). Beberapa hal yang dikelompokkan sebagai bagian atau unit dalam sistem sosial kemasyarakatan, antara lain: individu anggota masyarakat, tokoh masyarakat, pemimpin formal, tokoh agama, kelompok tertentu dalam masyarakat. Kesemuanya secara nyata, vbaik langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam proses difusi inovasi yang dilakukan.

Sumber :Wahyudin, Din Dan Rudi Susilana.Tim Pengembangan MKDP Kurikulum Dan Pembelajaran.2006. Kurikulum Dan Pembelajaran. Bandung: UPI Press

HAKIKAT INOVASI PENDIDIKAN1. Pengertian Inovasi PendidikanInovasi diartikan pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Pembaharuan (inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetap juga di segala bidang termasuk bidang pendidikan.pembaruan pendidikan diterapkan didalam berbagai jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen sistem pendidikan.Sebagai pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.Inovasi pendidikan disini adalah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan.Dikarenakan besar dan kompleksnya permasalahan pendidikan kita sekarang, apalagi masa mendatang, sementara itu mengingat keterbatasan dana dan kemampuan yang dimiliki, maka tindakan inovasi sangat diperlukan. Kendatipun demikian hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa sesuatu yang baru belum tentu baik, maksudnya belum tentu inovatif. Sebagai tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana, dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya. Tujuan yang direncanakan mengharuskan adanya perincian yang jelas tentang sasaran dan hasil-hasil yang ingin dicapai, yang sedapat mungkin bisa diukur untuk mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi diadakan.1. Urgensi inovasi dalam pendidikan2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologiPesatnya perkembangan ilmu pengetahuan telah mengakibatkan kemajuan di bidang teknologi. Kemudian terpancar ke segala hal yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa Indonesia. Berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus menerus. Oleh karena itu, kecepatan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan cakupannya yang sangat luas serta dibarengi oleh perubahan-perubahan sosial dan ekonomi, telah mengubah secara mendasar kondisi-kondisi pekerjaan. Suatu proses pendidikan yang benar-benar inovatif harus mempersiapkan anak didik untuk menghadapi perubahan serta memberikan kemampuan kepada mereka untuk dapat menjawab tantangan-tantangan lingkungan secara lebih efektif.2. Demografi, Sosial, dan KulturalLaju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat tentunya menuntut adanya perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara kumulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.Faktor-faktor sosio kultural sangat erat terkait pada faktor demografi, ekonomi, teknologi, dan ekologi, yang sangat khas untuk masing-masing masyarakat. Faktor-faktor tersebut berinteraksi erat dengan pendidikan dan dipengaruhi pula oleh pendidikan.Sementara itu, pendidikan juga berfungsi untuk meneruskan serta mengembangkan faktor-faktor di atas. Contoh faktor tersebut adalah sistem nilai dan berbagai corak adat dan kelakuan. Faktor lain yang penting adalah untuk meningkatkan kesadaran identifikasi kultural dan etnik, linguistik, dan kelompok-kelompok agama yang terjadi di seluruh dunia. Bagaimana pun juga hal-hal tersebut akan merupakan suatu tantangan dan tugas bidang pendidikan untuk memberikan tanggapan terhadap fenomena tersebut.3. Kebutuhan Masyarakat akan Pendidikan yang Lebih BaikDewasa ini masyarakat semakin jeli dan selektif memilih lembaga pendidikan yang lebih baik, seolah tidak peduli atas harganya atau biaya yang dikeluarkan untuk itu. Upaya inovasi pendidikan berkaitan erat dengan adanya berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, yang salah satu penyebabnya adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Kemajuan IPTEK yang terjadi senantiasa mempengaruhi aspirasi masyarakat. Pada umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal di satu sisi kesempatan untuk itu sangat terbatas sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Berkenaan dengan inilah pula sekarang bermunculan sekolah-sekolah favorit, plus, bahkan unggulan.4. Kurang Sesuainya antara Pendidikan dengan Kebutuhan Dunia UsahaTantangan besar bagi organisasi pendidikan adalah kemampuannya menyediakan kebutuhan tenaga kerja bagi dunia usaha. Pada zaman sekarang ini, masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang benar-benar mampu diharapkan, terutama yang siap pakai dengan dibekali keahlian atau keterampilan (skill) yang diperlukan dunia usaha.Pada umumnya, kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat telah diatasi dengan menyusun kurikulum baru. Oleh karena itu perkembangannya di Indonesia kita ketahui telah mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Hal ini dilakukan dalam upaya mengatasi masalah relevansi. Dengan kurikulum baru inilah anak-anak dibina kepribadian melalui pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini dan masa yang akan datang. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru yang selalu mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama.5. Kurangnya Sarana dan Prasarana PendidikanUntuk menjamin terwujudnya kegiatan belajar mengajar di sekolah diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana sebagaimana telah diatur dalam peraturan pemerintah. Namun pada kenyataannya masih banyak sekolah-sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana pendidikan, bahkan tidak sedikit kita saksikan adanya sekolah yang ambruk dan tidak dapat lagi melangsungkan kegiatan belajar mengajar.Dapat disimpulkan bahwa urgensi inovasi pendidikan paling tidak berakar kepada empat alasan, yaitu : pertama, upaya memecahkan masalah-masalah praktik pendidikan supaya dapat berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuan pendidikan; kedua memberikan kepuasan kepada stakeholders pendidikan, sehingga mendatangkan keuntungan kepada kemajuan, ketiga; pentingnya menyediakan pendidikan yang bermutu dan penyelenggaraan yang akuntabel. Keempat; pentingnya pendidikan mengantisipasi perubahan eksternal sehingga memberikan daya saing dan keunggulan bangsa di tengah pergaulan dunia global.[2]1. Manfaat Inovasi PendidikanPendidikan dilaksanakan oleh manusia untuk manusia sejak manusia ada di dunia ini. Bagi manusia pendidikan berperan sebagai sesuatu yang membantu manusia mengembangkan potensinya semaksimal mungkin agar dapat hidup selaras dengan lingkungannya, dimasa kini maupun di masa yang akan datang. Untuk itu manusia harus mengerti manfaat dari inovasi pendidikan untuk mengembangkan potensinya semaksimal mungkin.Inovasi akan mempunyai makna jika inovasi tersebut diterapkan atau diadopsi, sebab jika inovasi tersebut tidak diterapkan/disebarluaskan/diadopsi maka inovasi tersebut hanya akan menjadi inovasi yang tidak terpakai.1. Dalam memecahkan persoalan-persoalan pendidikan yang dihadapi, telah banyak dilontarkan model-model inovasi dalam berbagai bidang antara lain: usaha pemerataan pendidikan, peningkatan mutu, peningkatan efisiensi, dan efektivitas pendidikan dan relevansi pendidikan. Kesemuanya dimaksudkan agar difusi inovasi yang dilakukan bisa diadopsi dan dimanfaatkan untuk perbaikan dan pemecahan persoalan pendidikan di Tanah Air.Contoh inovasi antara lain: program belajar jarak jauh, manajemen berbasis sekolah, pengajaran kelas rangkap, pembelajaran kontekstual (contextual learning), pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM).2. Inovasi ini sengaja diciptakan oleh atasan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan kesempatan untuk memperoleh pendidikan berkualitas/unggul, ataupun sebagai usaha untuk meningkatkan efisiensi dan sebagainya.3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia/input.4. Meningkatkan kelulusan / output.1. Sasaran Program Inovasi PendidikanSasaran yang dimaksud disini adalah komponen-komponen apa saja yang dapat menciptakan inovasi. Inovasi meliputi aspek struktur pendidikan, yaitu melibatkan cara penyusunan sekolah dan kelompok serta ruangan kelas agar menjadi lebih bergengsi dan memudahkan pembelajaran siswa. Pembaruan dalam materi dan isi kurikulum dalam pengajaran. Contohnya, bagaimana meningkatkan mutu proses belajar dan mengajar bagaimana menerapkan muatan lokal dari kurikulum nasional.1. GuruGuru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu, baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi pendidikan. Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak inovasi yang diperkenalkan kepada mereka. Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena mereka menganggap inovasi yang tidak melibatkan mereka adalah bukan miliknya yang harus dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka menganggap akan mengganggu ketenangan dan kelancaran tugas mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang tua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya. (Wright,1987)2. SiswaSebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar, siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan tanggung jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen. Peran siswa dalam inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya, karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan sebelumnya.3. KurikulumKurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi program pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program yang ada di dalamya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembaharuan pendidikan, perubahan itu hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti dengan pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya akan berjalan searah.4. FasilitasFasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam pembahruan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan sebagainya.5. MasyarakatDalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif maupun negatif, dalam pelaksanaan pembaharuan pendidikan. Masyarakat secara langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi pendidikan.6. Bidang personaliaPendidikan yang merupakan bagian dari sistem sosial menempatkan personal (orang) sebagai bagian/komponen dari sistem. Adapun inovasi yang sesuai dengan pembinaan personal, yaitu peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, peningkatan disiplin siswa melalui tata tertib dan sebagainya.7. Banyaknya personal dan wilayah kerjaInovasi pendidikan yang relevan dengan aspek ini, misalnya rasio guru dan siswa dalam satu sekolah.8. Fasilitas FisikSistem pendidikan untuk mendayagunakan sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan. Inovasi yang sesuai dengan komponen ini, misalnya pengaturan tempat duduk siswa,pengaturan papan tulis, pengaturan peralatan laboratorium bahasa, penggunaan kamera video.9. PenggunaanWaktuDalam sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan pengunaan waktu. Inovasi yang sesuai dengan aspek ini, misalnya pengaturan waktu belajar (pagi atau siang), pengaturan jadwal pelajaran.10. PerumusanTujuanSistem pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan yang jelas. Inovas iyang sesuai dengan aspek ini, misalnya perubahan rumusan tujuan pendidikan nasional, perubahan rumusan tujuan kurikuler, perubahan rumusan tujuan institusional, perubahan rumusan tujuan instruksional.11. ProsedurDalam sistem pendidikan tentu saja memiliki prosedur untuk mencapai tujuan. Adapun inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen ini adalah penggunaan kurikulum baru, cara membuat rencana pengajaran, pengajaran secara kelompok dan sebagainya.12. Peran yang diperlukanDalam sistem pendidikan perlu adanya kejelasan peran yang diperlukan guna menunjang pencapaian tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen ini, misalnya peran guru sebagai pemakai media peran guru sebagai pengelola kegiatan kelompok, guru sebagai micro teaching. 13. Wawasan dan perasaanDalam interaksi sosial termasuk system pendidikan biasanya berkembang suatu wawasan dan perasaan tertentu yang menunjang kelancaran pencapaian tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen ini misalnya wawasan pendidikan seumur hidup, pendekatan keterampilan proses, perasaan cinta akan pekerjaan (profesionalisme), kesediaan berkorban dan kesabaran.14. Bentuk hubungan antarbagian (mekanisme kerja)Dalam system pendidikan perlu adanya kejelasan hubungan antarbagian dalam pelaksanaan kegiatan. Inovasi yang relevan dengan komponen ini, antara lain perubahan pembagian tugas antara guru, perubahan hubungan kerja antarkelas.15. Hubungan dengan Sistem yang LainPendidikan sebagai sebuah sistem dalam pelaksanaan kegiatannya akan berhubungan atau bekerjasama dengan system yang lain. Inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya dalam pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah bekerja sama dengan Puskesmas, dalam pelaksanaan Bakti Sosial bekerja sama dengan Pemerintah Daerah setempat dan sebagainya.16. StrategiStrategi ialah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi pendidikan. Pola strategi yang biasanya digunakan:1. Desain2. Kesadaran dan perhatian3. Evaluasi4. PercobaanReferensi2011. Uno, hamzah. 2011. Profesi Kependidikan (Problema, Solusi, dan Reformasi Kependidikan di Indonesia) Jakarta: Bumi Aksara.Daulay, Anwar Saleh. 1996. Dasar-dasar Kependidikan. Medan: Jabal RahmatDosen FIP-IKIP Malang. 1981. Pengantar Dasar-dasar Kependidikan. Surabaya: Usaha NasionalHasbullah. 2001. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.Ihsan, Fuad. 1997. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka CiptaJoesoef, Soelaiman. 1992. Konsep Dasar Kependidikan. Jakarta: Bumi AksaraSadiman, Arief. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Raja GrafindoSyafaruddin dkk. 2012. Inovasi Pendidikan. Medan: Perdana Publishing.Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (Suatu Tinjauan Konseptual Operasional) Jakarta: Bumi AksaraYusuf, Rusli. 2009. Landasan Pendidikan. Banda Aceh: Syiah Kuala University Press

BAB IPENDAHULUANA. Pengertian dan Hakikat Inovasi PendidikanDidalam kamus besar bahasa Indonesia, Inovasi diartikanpemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).Maksud pengertian inovasi pendidikan disini ialah suatu perubahan yang baru dan bersifat kualitatif, berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja untuk meningkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan tertentu dalam pendidikan .Maksud kata baru dalam pengertian tersebut adalah apa saja yang belum dipahami, diterima, atau dilaksanakan oleh si penerima inovasi meskipun mungkin bukan merupakan hal yang baru lagi bagi orang lain. Sementara itu, maksud kata kualitatif adalah bahwa inovasi tersebut memungkinkan adanya reorganisasi atau pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan. Jadi, bukan semata-mata penambahan atau penjumlahan dari unsur-unsur komponen yang ada sebelumnya.Dalam konteks ini, pengertian inovasi dan pembaruan punya pengertian yang sedikit berbeda. Biasanya pada inovasi, perubahan-perubahan yang terjadi hanya menyangkut aspekaspek tertentu dalam arti lebih sempit dan terbatas. Sementara dalam pembaruan biasanya perubahan yang terjadi adalah menyangkut berbagai aspek, bahkan tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan secara total atau keseluruhan. Jadi, skope pembaruan pada dasarnya lebih luas.Tindakan mengatur kembali jenis dan pengelompokan pelajaran, waktu, ruang, kelas, cara-cara menyampaikan pelajaran sehingga dengan tenaga, alat, ruang dan waktu yang sama dapat dijangkau jumlah sasaran siswa yang lebih banyak dan dicapainya kualitas yang lebih tinggi merupakan contoh tindakan inovatif.Tujuan utama inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan produser organisasi. Tujuan yang direncanakan harus rinci dan jelas untuk dapat mengetahui perbedaan antara keadaan sesudah dan sebelum inovasi diadakan. BAB IIMASALAH, FAKTOR, DAN TUJUAN INOVASI PENDIDIKANA. Masalah-masalah yang Menuntut Inovasi.1. Perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi.Adanya perkembangan ilmu pengetahuan tidak bisa dipungkiri mengakibatkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan, dan kebudayaan bangsa Indonesia.Sistem pendidikan yang kita miliki selama ini masih belum mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangun yang kreatif, terampil, dan aktif, yang sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat luas.Bagaimanapun berkembangnya ilmu pengetahuan modern menghendaki dasr-dasr pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan yang terus-menerus.2. Pertambahan PendudukLaju eksplosi penduduk yang cukup pesat tentunyamenuntut adanya perubahan, sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang secara komulatif menuntut tersedianya sarana pendidikan yang memadai.Kenyataannya tersebut menyebabkan daya tampung, ruang dan fasilitas pendidikan sangat tidak seimbang. Hal ini menyebabkan sulitnya menentukan bagaimana relevansi pendidikan dengan dunia kerja sebagai akibat tidak seimbanganya antara out put lembaga pendidikan dengan kesempatan tersedia.3. Meningkatnya Animo Masyarakat untuk Memperoleh Pendidikan yang Lebih Baik.Munculnya gerakan inovasi pendidikan berkaitan erat dengan adanya berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi oleh dunia pendidikan dewasa ini, yang salah satu penyebanya adalah kemajuan iptek. Pada umumnya mereka mendambakan pendidikan yang lebih baik, padahal disatu sisi kesempatan untuk itu sangat terbatas sehingga terjadilah kompetisi atau persaingan yang sangat ketat. Akibatnya sekarang banyak bermunculan sekolah favorit, plus, bahkan unggulan.4. Menurunnya Kualitas Pendidikan.Kualitas pendidikan yang dirasakan makin menurun, yang belum mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut adanya sejumlah perubahan.5. Kurang Adanya Relevansi Antara Pendidikan dan Kebutuhan Masyarakat yang Sedang MembangunDalam era modern sekarang, masyarakat menuntut adanya lembaga pendidikan yang benar-benar mampu diharapkan. Kurang sesuainya materi pendidikan dengan kebutuhan masyarakat di atasi dengan menyusun kurikulum baru. Akibatnya sering mengalami perubaha kurikulum. Hal ini dilakukan dalam upaya mengatasi masalah relevansi. Dengan inilah anak-anak dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tuntutan masa kini. Aspek keterampilan merupakan unsur kurikulum baru yang selalu mendapatkan perhatian khusus dan prioritas utama.6. Belum Mekarnya Alat Organisasi yang Efektif Serta belum tumbuhnya suasana yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang di tuntut oleh keadaan sekarang dan yang akan datang. Kenyataan seperti ini disebabkan masih minimnya pengetahuan dan wawasan masyrakat untuk membangun dirinya pada kemaajuan-kemajuan.B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Inovasi Pendidikan Inovasi pendidikan merupakan perubahan pendidikan yang didasarkan atas usaha-usaha sadar, terencana, berpola dalam pendidikan yang bertujuan untuk mengarahkan, sesuai dengan kebutuhan yang dihadapi dan tuntutan zamannya.Berikut ini beberapa faktor yang berperan memengaruhi inovasi pendidikan. 1. Visi terhadap PendidikanPendidikan merupakan persoalan asasi bagi manusia. Sejak kelahirannya, manusia telah memiliki potensi dasar yang universal, berupa:a. Kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk (moral identity)b. Kemampuan dan kebebasan untuk mengembangkan diri sendiri sesuai dengan pembawaan dan cita-citanya (individual identity)c. Kemampuan untuk berhubungan dan kerja sama dengan orang lain (social identity)d. Adanya cirri-ciri khas yang mampu membedakan dirinya dengan orang lain (individual differences).Setiap anak akan mengalami proses pendidikan secara alamiah, yaitu yang ia dapat dalam pergaulan umum dan pergaulan dengan kedua orang tuanya pada khususnya dalam lingkungan budaya yang mengelilinginya.2. Faktor Pertambahan PendudukAkibat dari perkembangan penduduk yang sangat cepat sulit dibayangkan, perlu adanya penambahan fasilitas pula. Pertambahan penduduk berarti pula pertambahan usia kerja. Pendidikan dalam konteks ini lebih dituntut kemampuannya mengembangkan sistem pendidikan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan tenaga kerja. Bagaimanapun pertumbuhan penduduk yang cepat mengharuskan kita semua untuk bekerja lebih keras agar kebutuhan pendidikan anak usia sekolah dan pendidikan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja dapat terpenuhi. Masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan pendidikan tersebut adalah sebagai berikut.a. Kekurangan Kesempatan BelajarMasalah ini merupakan masalah yang mendapat prioritas pertama dan utama yang harus segera di garap.b. Masalah Kualitas PendidikanDikarenakan kurangnya dana, kurangnya jumlah guru, kurangnya fasilitas pendidikan, sudah tentu hal ini akan mempengaruhi merosotnya mutu pendidikan.c. Masalah RelevansiMasalah relevansi ini pada prinsipnya cukup mendasar, sebab dalam kondisi seperti sekarang ini sangat dibutuhkan out put pendidikan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat terutama dalam hubungannya dengan kesiapankerja.d. Masalah Efisiensi dan EfektivitasPendidikan diusahakan agar memperoleh hasil yang baik dengan biaya dan waktu yang sedikit. Ini berarti harus dicari sistem mendidik dan mengajar yang efisien dan efektif, sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pendidikan.3. Perkembangan Ilmu PengetahuanKemajuan zaman modern disertai dengan majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan ilmu pengetahuan secara akumulatif dan makin cepat jalannya. Tanggapan yang biasa dilakukan dalam kependidikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan ialah dengan memasukkan penemuan dan teori baru ke dalam kurikulum sekolah. Meskipun hal ini menyebabkan adanya kurikulum yang sangat sarat dengan masalah-masalah yang baru.4. Tuntutan Adanya Proses Pendidikan yang RelevanSalah satu tuntutan diadakannya inovasi di dalam pendidikan adalah adanya relevansi antara dunia pendidikan dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja.Pendidikan dapat diperoleh baik di sekolah maupun di luar sekolah. Cukup banyak pendidikan yang sangat berarti justru tidak dapat diperoleh di sekolah, terutama yang bersifat pengembangan profesi dan keterampilan, seperti pengembangan karier, profesi tertentu dan sebagainya.Adanya proses pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi sangat diperlukan mengingat akan keterbatasan dana pendidikan.C. Tujuan Inovasi Pendidikan dan Cara-cara PencapaiannyaTujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.Setiap masalah pendidikan berkaitan erat dengan segi kehidupan yang lain, masalahnya bersifat kompleks, sesuai dengan kehidupan masyarakatnya. Secara sederhana masalah pendidikan dapat dikelompokan kedalam beberapa jenis, yaitu:1. Masalah pemerataan2. Masalah mutu3. Masalah efektivitas dan relevansi4. Masalah efisiensiPemecahan masalah-masalah yang kompleks itu dengan cara pendekatan pendidikan yang konvensional sudah dianggap tidak efektif. Karena itulah inovasi atau pembaruan pendidikan sebagai perspektif baru dalam dunia kependidikan mulai dirintis sebagai alternative untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan yang belum dapat diatasi dengan konvensional secara tuntas. Dengan demikian, inovasi pendidikan dilakukan untuk memecahkan masalah pendidikan yang menyongsong arah perkembangan dunia kependidikan yang lebih memberikan harapan kemajuan pesat.Secara lebih terperinci tentang maksud-maksud diadakannya inovasi pendidikan secara ini, adalah sebagai berikut.1. Pembaruan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalahpendidikan.Tugas pembaruan pendidikan yang terutama adalah memecahkan masalah-masalah yang di jumpai dalam dunia pendidikan.2. Inovasi Pendidikan sebagai upaya untuk mengembangkan pendekatan yanglebih efektif dan ekonomis. Dalam sejarahnya, kehidupan manusia dapat dibedakan menjadi tiga tahapan berikut.a. Periode manusia-manusia masih menggantungkan diri kepada alam sekitarnya dengan usaha penyesuaian secara mencoba-coba.b. Periode manusia telah mampu menemukan alat dan teknik baru yang menyebabkan keterikatan manusia terhadap alam berkurang, namun timbul ketergantungan baru terhadap birokrasi dan spesialisasi.c. Periode manusia telah mampu mencapai kerjasama berdasar perencanaan menuju perubahan sosial yang didambakan.Kemampuan manusia tidak saja untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan mengubah dirinya (autoplastic), namun juga mampu mengubah lingkungannya demi kepentingan dirinya (alloplastic). Manusia mampu menciptakan sesuatu yang baru, selalu berusaha dan mampu melakukan sesuatu dengan cara yang baru, bahkan lebih sempurna. Dengan kreativitas dan usaha yang tak henti-hentinya,menemukan sesuatu dengan cara baru yang mengantarkan kepada kehidupan yang lebih baik seperti sekarang ini. Pembaharuan pendidikan dilakukan adalah dalam upaya problem solving yang dihadapi dunia, pendidikan yang selalu dinamis dan berkembang.Berikut beberapa cara yag ditempuh dalam mencapai tujuan yang dimaksud.1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia2. Memperluas pelayanan pendidikan3. Peningkatan keserasian pendidikan dan pembangunan4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem penyajian5. Melancarkan sistem informasi.BAB IIIBEBERAPA CONTOH PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKANA. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP)PPSP mulai ada sejak tahun 1971 di bawah pimpinan sebuah Team beranggotakan 11 orang yang diketuai oleh Direktur Jenderal Pendidikan. Sebagai landasan bertolak saat itu adalah Basic Memorandum Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang berisikan gagasan-gagasan barutentang struktur dan metodologi pendidikan. Selanjutnya pada bulan Juli 1973, proyek ini dipindahkan kepada Ketua Badan Pengembangan Pendidikan berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0129/P/1973.Sasaran pembaruan sistem pendidikan melalui PPSP ini meliputi beberapa komponen dan elemen. Kurikulum adalah salah satu diantara instrumental yang sangat menentukan keberhasilan sistem pendidikan tersebut. Namun, kurikulum itu sendiri meliputi beberapa sub elemen yang saling berkaitan, diantaranya adalah:1. Tujuan yang ingin dicapai,2. Materi yang diberikan,3. Garis-garis besar program pengajaran,4. Sistem penyampaian atau strategi pembelajaran.Jenjang pendidikan yang dipakai pada PPSP ialah jenjang SD dengan lama belajar 8 tahun dan jenjang Sekolah Menengah (setingkat dengan SMTA) dengan lama belajar 3 tahun.Proyek ini di sebut dengan proyek perintis karena bermaksud menjelajahi tahap pertama beberapa gagasan inovatif untuk di ketahui tingkat efektivitas dan efesiensi melalui proses penilaian yang sistematis sebelum di sebarluaskan .B. Pengajaran dengan Sistem ModulModul merupakan program pengajaran mengenai suatu satuan bahasan yang sengaja disusun secara sistematis, operasional dan terarah untuk di gunakan oleh anak didik. Modul ini di sertai pula pedoman penggunaannya untuk para guru.Dalam pengajaran modul ini, peranan guru dan murid dalam satu sistem pengajaran dapat di gambarkan sebagai berikut.1. Bagian-bagian modul Program yang disusun untuk murid terdiri dari hal-hal berikut.a. LKS (Lembaran Kegiatan Siswa)LKS berisi rumusan tujuan instruksional yang ingin dicapai, gari-garis besar materi yang akan di pelajari, alat-alat yang akan digunakan, uraian dan petunjuk mengenai kegiatan-kegiatan belajar yang ditempuh siswa, termasuk didalamnya tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh sisiwa.b. Lembaran KerjaLembaran ini berisi kolom-kolom yang akan digunakan siswa untuk mencatat jawaban atau hasil-hasil yang di peroleh di dalam melaksanakan tugas-tugas yang tercantum di dalam lembaran kegiatan siswa.c. Kunci lembaran kerja Lembaran ini berisi keterangan tentang jawaban atau hasil penyelesaian tugas yang benar .d. Lembaran tesLembaran tes berisi soal-soal atau pertanyan-pertanyaan, juga mungkin tugas-tugas yang dimaksud untuk menilai tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan yang ingin di capai.e. Lembaran jawabanLembaran ini berisi kolom tempat mengerjakan atau tempat menjawab soal-soal yang terdapat pada lembaran tes.f. Kunci jawabanKunci jawaban berisi tentang keterangan atau jawaban-jawaban yang benar.Sementara itu, pedoman yang di susun untuk para pengajar disebut Pedoman Guru berisi penjelasan mengenai topik yang di bahas (tujuan dan materi).jenis-jenis kegiatan belajar dan alat-alat yang di gunakan, serta petunjuk tentang cara menggunakan alat pelajaran dan evaluasi.2. Murid dan Peranannya dalam Pengajaran Sistem ModulMelalui sistem modul ini, pada dasarnya para siswa mendapat kesempatan lebih banyak untuk belajar sendiri, membaca uraian dan petunjuk di dalam lembaran kegiatan siswa, menjawab pertanyaan-pertanyaan atau melaksanakan tugas-tugas yang harus di selesaikan, dan mengecek apakah penyelesaian setiap tugas benar atau tidak. Oleh karena itu, setiap siswa dalam batasan-batasan tertentu dapat maju sesuai dengan irama kecepatan dan potensi yang di milikinya.3. Peranan Guru dalam Sistem Pengajaran ModulDalam sistem pengajaran modul, tugas guru bukanlah untuk menyampaikan pelajaran kepada para siswa sebagaimana halnya dalam sistem biasa. Tugas utama guru dalam sistem pengajaran modul ini ialah mengorganisasi dan mengatur proses belajar, antara lain: a. Menyiapkan situasi belajar yang sesuai ,b. Membantu para siswa yang megalami kesulitan di dalam memahami isi modul atau melaksanakan tugas,c. Melaksanakan penilaian terhadap setiap siswa.C. Proyek PamongPamong merupakan singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat, orang tua, dan guru. Proyek ini merupakan program bersama antara Pemerintah Indonesia dengan INNOTECH (Educational Innovation and Technology), SEAMEO (South East Asian Ministers of Educational Organization) bertujuan meningkatkan kerjasama antar bangsa di Asia Tenggara lewat usaha dibidang pendidikan dan pengembangan ilmu dan kebudayaan. Di kalangan SEAMEO proyek ini di kenal dengan istilah IMPACT (Instruktional Management by Parent Community and Teachers).Proyek Pamong diadakan dengan latar belakang bahwa hampir separuh dari jumlah anak-anak di Asia Tenggara tidak dapat menyelesaikan pendidikannya di sekolah dasar.Tujuan Proyek Pamong:1. Membantu anak-anak yang tidak dapat sepenuhnya mengikuti pendidikan sekolah atau siswa DO.2. Membantu anak-anak yang tidak mau terlibat tempat dan waktu dalam belajar sehingga belajar dapat di lakukan sambil mengembalakan ternak, waktu istirahat, dan sebagainya.3. Mengurangi penggunaan tenaga guru sehingga rasio guru terhadap murid dapat menjadi 1:200 padahal pada sekolah dasar(SD) biasa 1:40 atau maksimal 1:504. Menampung sebanyak mungkin siswa karena ditingkatkannya pemerataan kesempatan belajar dan biaya yang rendah.D. SMP Terbuka SMP Terbuka merupakan sekolah menengah umum tingkat pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar diselenggarakan di luar gedung sekolah dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media dan interaksi yang terbatas antara guru dan murid. Dalam hal penyajian pendidikan melalui pendekatan multimediahanya sekitar 10 persen melalui tutorial dan selebihnya hanya sekitar 90 persen dengan multimedia.Tujuan SMP terbuka1. Menguasai hasil pendidikan umum yang merupakan kelanjutan dari pendidikan sekolah dasar.2. Memiliki bekal untuk melanjutkan pelajarannya ke SLTA 3. Meningkatkan disiplin siswaE. Kuliah Kerja Nyata (KKN)Di dalam Keputusan Presiden RI Nomor 11 tahun 1974 tentang REPELITA II, bagian III bab XXII tercantum pola dasar KKN.KKN adalah salah satu bentuk pengintegrasian antara pengabdian pada masyarakat dengan pendidikan dan penelitian, yang terutama oleh mahasiswa dengan bimbingan perguruan tinggi dan pemerintah daerah, dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakulikuler. Atau lebih konkretnya, KKN adalah kegiatan perkuliahan dalam bentuk pengabdian di masyarakat yang berkaitan dengan program pendidikan perguruan tinggi secara keseluruhan.Dalam konteks inovasi pendidikan, ada beberapa hal yang bercirikan inovatif dari pelaksanaan KKN, di antaranya ialah:1. Menjadikan mahasiswa menyadari akan pentingnya peranan desa dalam pembangunan nasional sehingga mereka bersedia bekerja di desa untuk membangun desa setamatnya mereka kuliah.2. Menyadarkan desa akan potensinya sehingga dapat mengembangkan sumber lapangan kerja yang baru serta melibatkan mahasiswa dalam pendidikan nonformal (luar sekolah) yang memberikan keterampilan khusus sehingga menjadikan masyarakat desa economic oriented.3. Memberi balikan kepada perguruan tinggi untuk menjadikan kurikulumnya lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat yang sedang membangun dengan memberikan keseimbangan yang tepat antara perkembangan yang intelektual dan keterampilan yang praktis.F. Radio PendidikanMunculnya siaran radio pendidikan ini mula-mula bertitik tolak dari pemikiran bahwa tugas Guru bukanlah pekerjaan ringan dan ia pun harus belajar kontinu agar dapat mengikuti perkembangan profesinya. Siaran radio pendidikan itu sendiri khusus ditujukan kepada para guru sekolah dasar.Ada beberapa tujuan dalam penyelenggaraan radio pendidikan yaitu:1. Menunjang penataran tatap muka yang di selenggarakan oleh proyek pembinaan sekolah dasar.2. Memperkaya sumber belajar maupun bahan-bahan penataran yang ada, menjaga kesinambungan pembinaan kemampuan, serta memantapkan penataran yang telah diikuti oleh para guru di lapangan.3. Mendorong tercapainya prinsip belajar seumur hidup bagi guru.4. Menjalin terpeliharanya kontak antar sesama guru, dan antar guru dengan sumber belajar.5. Meningkatkan penyebaran penataran guru secara lebih merata cepat kedaerah-daerah yang sukar di jangkau secara fisik.Siaran radio pendidikan berisikan bahan-bahan untuk melaksanakan kurikulum bidang studi Bahasa Indonesia, PMP, IPA, IPS, Matematika dan Ilmu Keguruan(Pendidikan Umum). Selain itu disiarkan juga program kebijakan setempat yang berisikan jawaban atas masalah-amsalah yang ditanyakan oleh para guru peserta Siaran Radio Pendidikan.G. Televisi PendidikanDi tengah maraknya perkembangan pertelevisian di Indonesia, dunia pendidikan pun berkeinginan memanfaatkan televisi tersebut sebagai media dalam pelaksanaan pendidikan. Dengan demikian diadakanlah Televisi Pendidikan.Program siaran televisi pendidikan dibedakan menjadi dua, yaitu TV Pendidikan Anak-anak dan TV Pendidikan untuk Umum.1. TV Pendidikan untuk Anak-anakAdanya perintisan pengembangan televisi pendidikan untuk anak-anak ini bertujuan untuk:a. Menghasilkan sejumlah program pembinaan watak yang isi maupun format penyajiannya sudah teruji dan memenuhi standar teknis siaran.b. Mencari suatu model proses produksi program Televisi Pendidikan untuk anak-anak dengan kriteria tidak terlalu ideal dan secara sistematis di sesuaikan dengan kondisi di Indonesia. Sasarannya adalah anak-anak usia 10-15 tahun, terutama mereka yang berada di lingkunagn dengan kondisi sosial ekonominya lemah.2. TV Pendidikan untuk Umum Tujuan televisi pendidikan adalah untuk mengembangkan program-program pendidikan luar sekolah dengan cara menyebarkan pesan-pesan yang tematis agar masyarakat memiliki pengetahuan dan sikap yang tepat, khususnya mengenai pendidikan kesejahteraan keluarga, pendidikan mata pencaharian dan pendidikan alam dan lingkungan hidup.H. Sekolah Unggulan Salah satu tujuan sekolah unggul adalah menjaring dan sekaligus mengembangkan kader bangsa yang baik, dalam artian memiliki kelebihan dalam berbagai aspek dibandingkan dengan kader-kader bangsa pada umumnya sehingga ia mampu mengantisipasi dan menjawab berbagai tantangan zaman.1. Tinjauan Historis KelahirannyaSebelum lahir sekolah-sekolah unggulan, ada beberapa hal yang sudah dilakukan atau bisa dikatakan mirip dengan sekolah unggulan seperti berikut ini.a. Loncat kelasMemberi kesempatan untuk tidak mengikuti masa belajar seperti yang di alami muri-murid umumnya. Ia di beri kesempatan naik kelas sebelum waktunya.b. Sekolah favoritAda beberapa hal yang menjadikan sebuah sekolah menjadi favorit. Di antaranya adalah sebagai berikut. Terseleksinya murid-murid secara ketat Manajemen persekolahan yang baik Peran guru yang dikendalikan secara baik sebagai pengaruh dari manajemen persekolahan yang baik tersebut.c. SMA Taruna NusantaraSMA Taruna Nusantara ini selain mendidik anak-anak yang sangat selektif, juga memiliki kenusantaraan.2. Dimensi-dimensi keunggulanDimensi-dimensi keunggulan dalam suatu sekolah paling tidak meliputi hal-hal berikut:a. Para calon siswa yang akan memasuki sekolah yang bersangkutan di seleksi secara ketat dengan menggunakan kriteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan.b. Sarana dan prasarana diarahkan untuk menunjang secara maksimal pemenuhan kebutuhan belajar siswa serta penyaluran bakat dan minatnya.c. Lingkungan belajar yang kondusif.d. Tenaga kependidikan yang menanganinya terdiri dari guru dan tenaga kependidikan yang unggul.e. Kurikulumnya di perkaya.f. Rentang waktu di sekolah itu lebih panjang atau lebih lama dibandingkan sekolah pada umumnya.g. Proses belajar dan mengajar yang berkualitas serta hasilnya dapat di pertanggungjawabkan.3. Mempersiapkan pendidikSekolah unggul yang ingin menghasilkan manusia unggul haruslah dilakukan oleh pendidik yang unggul pula, ironis sekali bila seseorang yang bertindak sebagai pendidik di sekolah yang unggul hanya mempunyai kemampuan yang pas-pasan atau paling-paling seperti pendidik kebanyakan.Berkenaan dengan hal tersebut, tampaknya cara yang paling tepat adalah secara bertahap pemerintah mempersiapkan secara khusus para pendidik unggul bagi sekolah unggul. Bagaimanapun hal ini berkaitan langsung dengan dimensi mutu mendidik atau mengajar.BAB IVPENUTUPKesimpulanPada Bab terakhir ini Kami mencoba menyimpulkan sebagai berikut:1. Inovasi pendidikan adalah perubahan yang baru pada sistem pendidikan dan bersifat kualitatif yaitu memungkinkan adanya pengaturan kembali unsur-unsur dalam pendidikan bukan semata-mata penambahan dari komponen yang sudah ada sebelumnya serta sengaja diusahakan untuk mencapai tujuan tertentu.2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pertambahan penduduk, serta menurunnya kualitas pendidikan menuntut harus diadakannya inovasi pedidikan.3. Tujuan utama dari inovasi adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Jadi keseluruhan sistem perlu ditingkatkan agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.4. Beberapa contoh pelaksanaan inovasi pendidikan seperti proyek perintis sekolah pembangunan, proyek pamong, SMP terbuka, kuliah kerja nyata, hingga radio pendidikan merupakan sarana dalam mewujudkan inovasi pendidikan secara efektif dan efisien.Daftar PustakaHasbullah. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta:RajaGrafindo,2012.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1990, hlm. 333.B.Suryosubroto, Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1990, hlm. 127; lihat juga : Madyo Eko Susilo RB. Kasihadi, Dasar-dasar Kependidikan, Effhar publishing, semarang, 1998, hlm. 89.Tentang iklan-iklan ini

KARAKTERISTIK INOVASI DAN HAKIKAT INOVASI PENDIDIKANMAKALAH PERSENTASIDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan

Oleh:

Didik HeryadiIta RositaPutri Hemas110365311037771103804

S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASARUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIAKAMPUS CIBIRUBANDUNG2012Kata PengantarPuji syukur kita sampaikan kepada Allah SWT,karna atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah persentasi dengan judul Karakteristik inovasi Pendidikan dan Hakikat Inovasi Pendidikan. Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan salah satu tugas Mata Kuliah Inovasi Pendidikan sebagai bahan dan prasyarat persentasi . Dalam menyelesaikan makalah ini,penulis menghadapi kendala tetapi atas bantuan dari berbagai pihak,akhirnya laporan ini dapat diselesaikan.Oleh karena itu,pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Bapak Jenuri,S.Ag.M.Pd. sebagai dosen mata kuliah Inovasi Pendidikan yang telah membimbing kami untuk menyelesaikan laporan ini.2.Teman-Teman sekelas yang ikut membantu dan memberi memotivasi kepada penulis saat penulis menemukan masalah atau kendala dalam makalah ini.3. Kepada semua pihak yang tak mungkin dapat penulis sebutkan satu persatu.Penulis menyadari sepenuhnya dalam pembuatan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,bak pepatah tak ada gading yang tak retak.oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca agar tugas ini menjadi lebih sempurna.Akhir kata penulis ucapkan terima kasih.Bandung, 24 September 2012

Penulis

DAFTAR ISIHalaman JudulKata Pengantar ....Daftar Isi .BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...................................B. Rumusan Masalah .............C. Tujuan Penulisan . . . . . .D. Meyode Penulisan . . . . .E. Sistematika Penulisan .BAB II. PEMBAHASAN ..A. Pengertian Warganegara dan Kewarganegaraa ..B. Kriteria Menjadi Warga Negara .C. Asas-Asas Kewarganegaraan .D. Kedudukan Warga Negara di Indonesia .E. Warga Negara yang Baik ...BAB III. PENUTUP ...A. KESIMPULAN ..B. SARAN ...Daftar Pustaka

iii112223447101015

152122262627

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGPerkembangan teknologi dan informasi yang cepat dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang pendidikan merupakan suatu upaya untuk menjembatani masa sekarang dan masa yang akan datang dengan jalan memperkenalkan pembaharuan-pembaharuan yang cenderung mengejar efisiensi dan efektivitas.Mencurahkan segala daya dan kemampuanya untuk selalu berinofasi menemukan sesuatu yang baru yang dapat membantu hidup menjadi lebih baik itu adalah syarat mutlak untuk tidak tertinggal atau tergerus oleh zaman yang selalu berkembang.Pembaharuan mengiringi perputaran zaman yang tak akan pernah berhenti sesuai dengan kurun waktu yang telah ditentukan. Kebutuhan akan layanan individual terhadap peserta didik dan perbaikan kesempatan belajar bagi mereka telah menjadi pendorong utama timbulnya pembaharuan pendidikan. Oleh karena itu lembaga pendidikan harus mampu mengantisipasi perkembangan tersebut dengan terus menerus mengupayakan suatu program yang sesuai ndengan perkembangan anak, perkembangan zaman, situasi, kondisi dan kebutuhan peserta didik.Guru sebagai pengajar atau pendidik merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap usaha pendidikan dengan pengajaran. Itulah sebabnya setiap adanya inovasi pembelajaran, khususnya mengenai masalah kurikulum dan peningkatan sumber daya yang dimiliki oleh siswa yang dihasilkan oleh pembelajaran yang sering bermuara pada faktor kemampuan guru. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru dituntut untuk senantiasa berperan aktif dan eksis dalam dunia pendidikan sesuai dengan zaman yang selalu berkembang. Keahlian dan kepribadian guru merupakan salah satu faktor yang sangat berperan sekaligus menjadi loncatan bagi siswa untuk meraih keberhasilan khususnya prestasi baik dari segi analisis maupun kemampuan mendayagunakan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Dalam dunia pendidikan Inovasi adalah tantangan penyelenggaraan pendidikan yang berkwalitas yang merupakan cita-cita mulia bangsa Indonesia. Oleh karena itu, gagasan inovasi pendidikan oleh seorang pendidik sangatlah diperlukan, dengan dukungan elemen terkait supaya tidak terjadi kemandekan pada dunia pendidikan kemudian akan berimbas pada pada elemen-elemen kehidupan yang lain seperti politik, ekonomi, social dan lain-lain.B. RUMUSAN MASALAH1. Apa saja karakteristik dari inovasi pendidikan?2. Bagaimana hakikat dari inovasi pendidikan?3. Apa sasaran dari inovasi pendidikan?4. Bagaimana hubungan antara pendidikan dan paradigm Pembelajaran di Indonesia?5. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi inovasi pendidikan?C. TUJUAN PENULISANMakalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Inovasi Pendidikan yang akan menjadi sumber dan acuan dalam presentasi materi yang akan disampaikan oleh mahasiswa semester 3 pada hari Senin, 1 Oktober 2012.Lebih dari itu, menyikapi perkembangan zaman yang begitu pesat dalam segi kehidupan maka seharusnya mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar harus mampu menyeimbangkan pendidikan yang dilaksanakan dengan perkembangan zaman ini agar mutu dan kualitas para generasi bangsa Indonesia dapat bersaing dan kompetitif dalam menghadapi kehidupan yang semakin kompleks, dan oleh karena itu semoga makalah ini dapat menjadi bahan bacaan yang sangat bermanfaat untuk pengetahuan mahasiswa.D. METODE PENULISANMakalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan konprehensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literature yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik analisis isi melaui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.E. SISTEMATIKA PENULISANMakalah ini membahas karakteristik dan hakikat inovasi pendidikan. Oleh karena itu penulis meramu dan meumuskan makalah ini dengan memaparkan berbagai karakteristik inovasi pendidikan, definisi inovasi pendidikan, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan lebih mendalam mengenai inovasi pendidikan beserta contoh-contoh penerapan inovasi pendidikan di Indonesia.

BAB IIPEMBAHASANA. KARAKTERISTIK INOVASI Cepat lambatnya penerimaan inovasi oleh masyarakat luas dipengaruhi oleh karakteristik inovasi itu sendiri. Misalnya penyebarluasan penggunaan kalkulator dan blue jean, dalam waktu kurang 1 sampai 5 tahun sudah merata ke seluruh Amerika Serikat, sedangkan penggunaan tali pengaman bagi pengendara mobil baru tersebar merata setelah memakan waktu beberapa puluh tahun. Everett M.Rogers (1993:14-16) mengemukakan karakteristik inovasi yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan inovasi, sebagai berikut:1. Keuntungan RelatifKeuntungan relative yaitu sejauh mana inovasi dianggap menguntungkan bagi penerimanya. Tingkat keuntungan atau kemanfaatan suatu inovasi dapat diukur berdasarkan nilai ekonominya atau mungkin dari factor status social (gengsi), kesenangan, kepuasan atau karena mempunyai komponen yang sangat penting. Makin menguntungkan bagi pengguna maka makin vepat tersebar inovasi.2. Kompatibel (Compatibility)Kompatibel adalah tingkat kesesuaian inovasi dengan nilai (values), pengetahuan lalu, dan kebutuhan dari penerima. Inovasi yang tidak sesuai dengan nilai dengan norma atau nilai yang diyakini oleh penerima tidak akan diterima secepat inovasi yang sesuai dengan norma yang ada. Misalnya penyebarluasan penggunaan alat kontrasepsi di masyarakat yang mempunyai keyakinan agamanya melarang penggunaan alat tersebut, maka tentu saja penyebaran inovasi akan terhambat.3. Kompleksitas (complexity)Kompleksitas adalah tingkat kesukaran untuk memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima. Suatu inovasi yang mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya. Misalnya masyarakat pedesaan yang tidak mengetahui tentang teori penyebaran bibit penyakit melalui kuman, diberitahu oleh penyuluh kesehatan agar membiasakan memasak air yang akan diminum, karena air yang tidak dimasak jika diminum dapat menyebabkan sakit perut. Tentu saja ajakan itu sukar dimengerti, makin mudah dimengerti suatu inovasi maka semakin mudah diterima oleh masyarakat.4. Trialabilitas (trialability)Trialabilitas adalah dapat dicoba atau tidaknya suatu inovasi oleh penerima. Suatu inovasi yang dicoba akan cepat diterima oleh masyarakat daripada inovasi yang tidak dapat dicoba terlebih dahulu. Misalnya penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi gogo akan cpat diterima jika masyarakat dapat mencoba menanam dan dapat melihat hasilnya.5. Dapat diamati (observability)Observabilitas adalah mudah tidaknya suatu inovasi diamati proses serta hasilnya. Suatu inovasi yang dapat diamati hasil srta prosesnya dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat, sebaliknya inovasi yang sukar diamati hasilnya akan lambat dan sukar untuk diterima masyarakat. Misalnya penyebarluasan penggunaan bibit unggul padi, karena petani dapat dengan mudah melihat hasil padi yang menggunakan bibit unggul tersebut maka akan mudah inovasi disebarluaskan dan diperkenalkan. Tetapi mengajak petani yang buta huruf untuk belajar membaca dan menulis tidak dapat segera dibuktikan karena para petani sukar untuk mambaca panduan atau petunjuk yang diberikan.Zaltman, Duncan dan Holbek mengemukakan bahwa cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh atributnya sendiri. Suatu inovasi dapat merupakan kombinasi dari berbagai macam atribut (Zaltman,1973:32-50). Untuk memperjelas kaitan antara inovasi dengan cepat lambatnya proses penerimaan (adopsi), maka kita lihat secara singkat atribut inovasi yang dikemukakan oleh Zaltman, sebagai berikut:1. Pembiayaan (cost), cepat lambatnya penerimaan inovasi dipengaruhi oleh pembiayaan, baik pembiayaan pada awal penggunaan maupun pembiayaan untuk pembinaan selanjutnya. Walaupun diketahui pula bahwa biasanya tingginya pembiayaan ada kaitannya dengan kualitas inovasi itu sendiri. Misalnya penggunaan modul di sekolah dasar. Ditinjau dari perkembangan pribadi anak, kemandirian dalam usaha belajar mempunyai nilai positif., tetapi karena pembiayaan mahal maka akhirnya tidak dapat disebarluaskan.2. Balik modal (returns to investment), atribut ini hanya ada dalam inovasi di bidang perusahaan atau industry. Artinya suati inovasi akan dapat dilaksanakan kalau hasilnya dapat dilihat sesuai dengan modal yang telah dikeluarkan (perusahaan tidak merugi). Untuk bidang pendidiakn atribut ini sukar untuk dipertimbangkan karena hasil pendidikan tidak dapat diketahui dengan nyata dalam waktu relative singkat.3. Efisiensi, inovasi akan cepat diterima jika ternyata pelaksanaan dapat menghemat waktu dan juga terhindar dari berbagai masalah atau hambatan.4. Resiko dari ketidakpastian, inovasi akan cepat diterima jika mengandung resiko yang sekecil-kecilnya bagi penerima inovasi.5. Mudah dikomunikasikan, inovasi akan mudah cepat diterima bila isinya dapat dengan mudah dikomunikasikan dan mudah diterima klien.6. Kompatibilitas, cepat lambatnya penerimaan inovasi tergantung dari kesesuaiannya dengan nilai-nilai (values) warga masyarakat.7. Kompleksitas, inovasi yang dapat dengan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar dengan luas.8. Status Ilmiah, suatu inovasi yang dapat dengan mudah dimengerti dan mudah digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi yang sukar dimengerti dan sukar untuk digunakan oleh penerima akan lambat proses penyebarannya.9. Kadar keaslian, warga masyarakat dapat cepat menerima inovasi apabila dirasakan itu hal yang baru bagi mereka.10. Dapat dilihat kemamfaatannya, suatu inovasi yang hasilnya mudah diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat dan sebaliknya inovasi yang sukar diamati akan lama diterima oleh masyarakat.11. Dapat dilihat batas sebelumnya, suatu inovasi akan semakin cepat diterima oleh masyrakat apabila dapat dilihat batas sebelumnya atau batas masa berlakunya.12. Keterlibatan sasaran perubahan, inovasi dapat dengan mudah diterima apabila warga masyarakat diikutsertakan dalam setiap proses yang dijalani.13. Hubungan interpersonal, jika hubungan interpersonal baik dan dapat mempengaruhi temannya untuk menerima inovasi, maka orang yang menetang akan menjadi lunak, orang yang simpati akanmenjadi tertarik dan orang yang tertarik akan menerima inovasi.14. Kepentinagn umum atau pribadi, inovasi yang bermanfaat untuk kepentinagn umum akan lebih cepat tersebar daripada inovasi yang hanya menguntungkan sekelompok orang saja.15. Penyuluh inovasi (gatekeeper), untuk melancarkan dalam usaha mengenalkan inovasi kepada organisasi sampai organisasi dapat menerima inovasi, diperlukan sejumlah orang yang diangkat menjadi penyuluh inovasi. Misalnya untuk pelaksanaan program KB, maka diperlukan orang-orang yang bertugas untuk mendatangi masyarakat dan menjelaskan semua hal penting mengenai program KB. Tersedianya penyuluh inoivasi akan mempengaruhi kecepatan penerimaan inovasi.Demikian berbagai atribut yang dapat mempengaruhi cepat lambatnya penerimaan suatu inovasi. Dengan memahami atribut tersebut para pendidik dapat menganalisis inovasi pendidikan yang sedang dipersebarluaskan, sehingga dapat memanfaatkan hasil analisisnya untuk membantu mempercepat proses penerimaan inovasi.B. HAKIKAT INOVASI PENDIDIKANPendidikan kita dewasa ini menghadapi berbagai tantangan dan persoalan, diantaranya: 1. Bertambahnya jumlah penduduk yang sangat cepat dan sekaligus bertambahnya keinginan masyarakat untuk untuk mendapat pendidikan, yang secara kumulatif menuntuk tersedianya sarana pendidikan yang memadai.\2. Berkembangnya ilmu pengetahuan yang modern menghendaki dasar-dasar pendidikan yang kokoh dan penguasaan kemampuan secara terus menerus, dan dengan demikina menuntut pendidikan yang lebih lama sesuai dengan konsep pendidikan seumur hidup (life long education).3. Berkembangnya teknologi yang mempermudah manusia dalam menguasai dan memanfaatkan alam dan lingkungannya, tetapi yang sering kali ditangani sebagai suatu ancaman terhadap kelestarian peranan manusia.Tantangan-tantangan tersebut lebih berat lagi dirasakan karena berbagai persoalan datang, baik dari luar maupun dari dalam system pendidikan itu sendiri, diantaranya:1. Sumber-sumber yang makin terbatas dan belum fimanfaatkannya sumber yang ada secara efektif dan efisien.2. Sistem pendidikan yang semakin lemahdengan tujan yang masih kabur, kurikulumnya belum serasi, relevan, suasana belum menarik dan sebagainya.3. Pengelolaan pendidikan yang belum mekar dan mantap, serta belum peka trehadap tuntutan dan perubahan keadaan, baik masa kini maupun masa yang akan datang.4. Masih kabur dan belum mantapnya konsepsi tentang pendidika dan interpretasinya dalam praktik.Keseluruhan tantangan dan persoalan tersebut memerlukan pemikiran kembali yang mendalam dan pendekatan baru yang progresif. Pendekatan ini harus selalu didahului dengan penjelajahan yang mendahului percobaan, dan tidak boleh atas dasar sekedar coba-coba. Gagasan baru sebagai hasil pemikiran kembali haruslah mampu memecahakan persoalan yang tidak terpecahkan hanya dengan cara tradisional atau komersil, gagasan dan pendekatan baru inilah yang disebut dengan inovasi pendidikan.1. Pengertian Inovasi PendidikanPendidikan adalah suatu sistem, maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas misalnya sistem pendidikan nasionalInovasi pendidikan menurut asrori (2011) adalah inovasi dalam bidang pendidikan untuk memecahkan masalah dalam pendidikan. Inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik dalam arti sempit tingkat lembaga pendidikan maupun arti luas di sistem pendidikan nasional. Sehingga dapat dikatakan inovasi kurikulum merupakan suatu hal yang dapat terjadi dalam ruang lingkup pendidikan itu sendiri.Jadi inovasi pendidikan ialah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik berupa hasil invensi atau diskaveri, yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah pendidikan sehingga efisiensi, relevansi, berkualitas dan efektivitas. Dengan ciri-ciri sebagai berikut :2. Pentingnya Inovasi Dalam PendidikanSetiap orang atau individu dalam pendidikan hendaknya berperan melakukan inovasi dalam pendidikan karena prestasi pendidikan tergantung dari prestasi individu dalam pendidikan. Prestasi individu dalam pendidikan merupakan bagian dari prestasi pendidikan yang pada gilirannya merupakan prestasi organisasi pendidikan. Karena itu semua unsur di dalam dunia pendidikan, baik guru maupun yang terlibat dalam proses pendidikan harus mempunyai niat dan perhatian serta konsistensi yang terintegrasi dan berkesinambungan. Semua pihak yang berperan serta dalam proses inovasi pendidikan harus mengetahui tujuan, sasarannya dan perencanaan maupun strategi yang dipergunakan, sehingga hasilnya dapat memenuhi harapan dalam pendidikan.Saat ini adalah era globalisasi dan revolusi informasi, di mana telah mengakibatkan terjadinya persaingan secara bebas dalam berbagai hal, tidak lagi mengenal batas-batas negara dan teritori. Semuanya bersaing dan berlomba-lomba meraih kesempatan dalam sistem mekanisme pasar global. Apabila dunia pendidikan di Indonesia tidak menghasilkan pendidikan yang berkwalitas maka akan kalah di pasaran dan akan tergerus jaman yang semakin canggih dan inovatif. Inilah tantangan bagi dunia pendidikan pendidikan. Bagaimana mengantisipasi perubahan tersebut? langkah-langkah apa yang perlu dilakukan sehingga penyelenggara pendidikan di Indonesia ini mampu menempatkan kualitas sumber daya manusia kita pada level yang patut diperhitungkan di kancah global? Hal ini merupakan tugas yang tidak ringan, terutama bagi penyelenggara kegiatan pendidikan. Di sini dibutuhkan manajemen pendidikan yang baik (well manage) dan strategi pelaksanaan inovasi agar organisasi pendidikan mampu menghasilkan SDM yang berkualitas.Dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan untuk kegiatan yang sifatnya pembaruan atau inovasi pendidikan. Inovasi yang terjadi dalam bidang pendidikan tersebut, antara lain dalam hal manajemen pendidikan, metodologi pengajaran, media, sumber belajar, pelatihan guru, implementasi kurikulum, dsb.Tahap demi tahap arah pentingnya inovasi pendidikan Indonesia antara lain: Mengejar ketinggalan-ketinggala yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajara dengan kemjuan tersebut Mengusahakan terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga Negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi.Inovasi pendidikan sangat penting untuk dilakukan sebagaimana diungkapkan antara lain oleh Johnson dan Jacobson (dalam sisten inovasi, 2009), karena mempunyai fungsi utama sebagai berikut : Menciptakan pengetahuan baru. Memandu arah proses pencarian penyedia dan pengguna teknologi, yaitu mempengaruhi arah agar para pelaku mengelola dan memanfaatkan sumber dayanya. Memasok/menyediakan sumber daya, yaitu modal, kompetensi dan sumber daya lainnya. Memfasilitasi penciptaan ekonomi eksternal yang positif (dalam bentuk pertukaran informasi, pengetahuan dan visi). Memfasilitasi formasi pasar.3. Sasaran Program Pembaruan (Inovasi) Dalam Bidang PendidikanSasaran yang dimaksud di sini adalah komponen-komponen apa saja dalam bidang pendidikan yang dapat menciptakan inovasi. Pendidikan adalah suatu sistem maka inovasi pendidikan mencakup hal-hal yang berhubungan dengan komponen sistem pendidikan, baik sistem dalam arti sekolah, perguruan tinggi atau lembaga pendidikan yang lain, maupun sistem dalam arti yang luas, misalnya sistem pendidikan nasional. Berikut ini contoh-contoh inovasi pendidikan dalam setiap komponen pendidikan atau komponen sistem sosial sesuai dengan yang dikemukakan oleh Miles (dalam file.upi.edu, 2011), dengan perubahan isi disesuaikan dengan perkembangan pendidikan dewasa ini. Pembinaan personalia. Pendidikan yang merupakan bagian dari sistem sosial tentu menentukan personal (orang) sebagai komponen sistem. Inovasi yang sesuai dengan komponen personel misalnya: peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, aturan tata tertib siswa, dan sebagainya. Banyaknya personal dan wilayah kerja. Sistem sosial tentu menjelaskan tentang berapa jumlah personalia yang terikat dalam sistem serta dimana wilayah kerjanya. Inovasi pendidikan yang relevan dengan aspek ini misalnya: berapa ratio guru siswa pada satu sekolah dalam sistem PAMONG pernah diperkenalkan ini dengan ratio 1 : 200 artinya satu guru dengan 200 siswa). Sekolah Dasar di Amerika satu guru dengan 27 siswa, perubahan besar wilayah kepenilikan, dan sebagainya. Fasilitas fisik. Sistem sosial termasuk juga sistem pendidikan mendayagunakan berbagai sarana dan hasil teknologi untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang sesuai dengan komponen ini misalnya: perubahan bentuk tempat duduk (satu anak satu kursi dan satu meja), perubahan pengaturan dinding ruangan (dinding batas antar ruang dibuat yang mudah dibuka, sehingga pada diperlukan dua ruangan dapat disatukan), perlengkapan perabot laboratorium bahasa, penggunaan CCTV (TVCT- Televisi Stasiun Terbatas), dan sebagainya. Penggunaan waktu. Suatu sistem pendidikan tentu memiliki perencanaan penggunaan waktu. Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya: pengaturan waktu belajar (semester, catur wulan, pembuatan jadwal pelajaran yang dapat memberi kesempatan mahasiswa untuk memilih waktu sesuai dengan keperluannya, dan sebagainya. Perumusan tujuan. Sistem pendidikan tentu memiliki rumusan tujuan yang jelas. Inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya: perubahan tujuan tiap jenis sekolah (rumusan tujuan TK, SD disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan tantangan kehidupan), perubahan rumusan tujuan pendidikan nasional dan sebagainya. Prosedur. Sistem pendidikan tentu mempunyai prosedur untuk mencapai tujuan. Inovasi pendidikan yang relevan dengan komponen ini misalnya: penggunaan kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individual, pengajaran kelompok, dan sebagainya. Peran yang diperlukan. Dalam sistem sosial termasuk sistem pendidikan diperlukan kejelasan peran yang diperlukan untuk melancarkan jalannya pencapaian tujuan inovasi yang relevan dengan komponen ini, misalnya: peran guru sebagai pemakai media (maka diperlukan keterampilan menggunakan berbagai macam media), peran guru sebagai pengelola kegiatan kelompok, guru sebagai anggota team teaching, dan sebagainya. Wawasan dan perasaan. Dalam interaksi sosial biasanya berkembang suatu wawasan dan perasaan tertentu yang akan menunjang kelancaran pelaksanaan 17 tugas. Kesamaan wawasan dan perasaan dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan pendidikan yang sudah ditentukan akan mempercepat tercapainnya tujuan. Inovasi yang relevan dengan bidang ini misalnya: wawasan pendidikan seumur hidup, wawasan pendekatan keterampilan, proses, perasaan cinta pada pekerjaan guru, kesediaan berkorban, kesabaran sangat diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kurikulum SD yang disempurnakan, dan sebagainya. Bentuk hubungan antar bagian (mekanisme kerja). Dalam sistem pendidikan perlu ada kejelasan hubungan antara bagian atau mekanisme kerja antara bagian dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan. Inovasi yang relevan dengan komponen ini misalnya: diadakan perubahan pembagian tugas antara seksi di kantor departemen pendidikan dan mekanisme kerja antar seksi, di perguruan tinggi diadakan perubahan hubungan kerja antara jurusan, fakultas, dan biro registrasi tentang pengadministrasian nilai mahasiswa, dan sebagainya. Hubungan dengan sistem yang lain. Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dalam beberapa hal harus berhubungan atau bekerja sama dengan sistem yang lain. Inovasi yang relevan dengan bidang ini misalnya: dalam pelaksanaan usaha kesehatan sekolah bekerjasama atau berhubungan dengan Departemen Kesehatan, data pelaksanaan KKN harus kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat, dan sebagainya. Strategi. Yang dimaksud dengan strategi dalam hal ini ialah tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan inovasi pendidikan.Adapun macam dan pola strategi yang digunakan sangat sukar untuk diklasifikasikan, tetapi secara kronologis biasanya menggunakan pola urutan sebagai berikut: Desain. Ditemukannya suatu inovasi dengan perencanaan penyebarannya berdasarkan suatu penelitian dan obeservasi atau hasil penilaian terhadap pelaksanaan sistem pendidikan yang sudah ada. Kesadaran dan perhatian. Suatu potensi yang sangat menunjang berhasilnya inovasi ialah adanya kesadaran dan perhatian sasaran inovasi (baik individu maupun kelompok) akan perlunya inovasi. Berdasarkan kesadaran itu mereka akan berusaha mencari informasi tentang inovasi. Evaluasi. Para sasaran inovasi mengadakan penilaian terhadap inovasi tentang kemampuannya untuk mencapai tujuan, tentang kemungkinan dapat terlaksananya sesuai dengan kondisi situasi, pembiayaannya dan sebagainya. Percobaan. Para sasaran inovasi mencoba menerapkan inovasi untuk membuktikan apakah memang benar inovasi yang dinilai baik itu dapat diterapkan seperti yang diharapkan. Jika ternyata berhasil maka inovasi akan diterima dan terlaksana dengan sempurna sesuai strategi inovasi yang telah direncanakan.

4. Inovasi Pendidikan dan Paradigma Dalam Pembelajaran Di IndonesiaPembelajaran dengan inovasi pendidikan memerlukan dukungan/proaktif, dan sikap-sikap positif dari pihak-pihak terkait, karna tanpa hal tersebut maka tujuan inovasi pendidikan akan menjedi tersendat. Era globalisasi yang harus di ikuti oleh negara Indonesia agar tidak tertinggal dari negara-nagara lainnya mengharuskan inovasi pendidikan untuk mendorong kemajuan dan modernisasi dalam bidang pendidikan.Penulis berpendapat bahwa karakteristik guru yang diperlukan untuk mendukung inovasi dalam pendidikan di Indonesia adalah sebagaimana di sebutkan diatas, inovasi di kemudian diarahkan mengikuti dan memenuhi tuntutan dunia global yang semakin berkembang pesat, dan terbuka terhadap hal-hal atau ilmu yang baru secara positif.Realisasi inovasi pendidikan yang sudah dilakukan di Indonesia, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Inovasi Kurikulum.Melalui strategi power coercive atau model inovasi Top Down Inovation Inovasi model.Diawali tahun 1950 ada kurikulum SD Rencana Pelajaran Terurai, tahun 1960 muncul Kurikulum Kewajiban Belajar Sekolah Dasar, tahun 1968 dikenal Kurikulum 1968, pengganti kurikulum 1950. Lalu tahun 1970 muncul Kurikulum Berhitung. Pada tahun 1975 Kurikulum 1975 yang berfokus pada pelajaran Matematika dan Pendidikan Moral Pancasila serta Kewarganegaraan. Pada tahun 1984 menyempurnakan kurikulum 1975 dengan model Kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Dilanjutkan pada tahun 1991 dihentikan, kemudian muncul Kurikulum 1994. Tahun 2004 dikenal Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dan terakhir tahun 2006 muncul Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).2) Strategi empirik rasional atau model bottom up InovationModel inovasi yang bersumber dan hasil ciptaan dari bawah dan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan .Guru dapat menciptakan strategi atau metode mengajar yang menurutnya sesuai dengan akal yang sehat, berdasarkan pemikiran, idea, berkaitan dengan situasi dan kondisi . Biasanya dilakukan oleh para guru di sekolah, bagaimana supaya kegiatan dalam pembelajaran menjadi lebih menarik.3) Pembelajaran Berbasis OtakJika ditinjau dari bidang neurosains, suatu pembelajaran diartikan sebagai merupakan respons terhadap rangsangan sepanjang waktu (Dennison dalam edukasi 2010). Otak manusia merupakan bagian tubuh manusia yang paling kompleks dan merupakan satu-satunya organ yang senantiasa berkembang sehingga ia dapat mempelajari dirinya sendiri. Jika dirawat oleh tubuh yang sehat dan lingkungan yang menimbulkan rangsangan, otak itu akan berfungsi secara aktif dan reaktif selama lebih dari seratus tahun. Banyaknya bukti yang sekarang muncul mengenai belajar dan perkembangan otak menghasilkan suatu gerakan menuju praktik pendidikan yang mendukung pemahaman intuitif sebelumnya tentang belajar melalui keterlibatan langsung dengan aktivitas. Beberapa riset sudah menunjukkan bahwa janin yang masih berada dalam kandungan pun sudah belajar secara intens mengenai dunia di luar. Paradigma pembelajaran yang berorientasi pada pembentukan kecerdasan hendaknya mengacu pada perkembangan otak manusia seutuhnya. Realitas pembelajaran dewasa ini menunjukkan bahwa kegiatan belajar mengajar lebih banyak mengacu pada target pencapaian kurikulum dibandingkan dengan menciptakan siswa yang cerdas secara utuh. Sementara itu, kegiatan yang terjadi di dalam ruang belajar masih bersifat konvensional yakni menempatkan guru pada posisi sentral (teacher centered) dan siswa sebagai objek pembelajaran.Beberapa sekolah sudah menerapkan sitem sekolah berbudaya lingkungan. Tidak hanya strategi Pemberian rangsang terhadap dengan memberikan soal-soal untuk mengevaluasi materi pelajaran tetapi soal-soal yang diberikan dikemas seatraktif mungkin sehingga kemampuan berpikir siswa lebih otimal, seperti melalui teka-teki, simulasi, permainan lingkungan dan sebagainya. Guru tidak hanya memanfaatkan ruangan kelas untuk belajar siswa, tetapi juga tempat-tempat lainnya, seperti di taman, di lapangan bahkan diluar kampus. Guru menghindarkan situasi pembelajaran yang dapat membuat siswa merasa tidak nyaman, mudah bosan atau tidak senang terlibat di dalamnya. Strategi pembelajaran yang digunakan lebih menekankan pada diskusi kelompok yang diselingi permainan menarik serta variasi lain yang kiranya dapat menciptakan suasana yang menggairahkan siswa dalam belajar. Selain itu, guru juga mengupayakan dengan membuat suasana pembelajaran yang aktif dan bermakna bagi siswa. Pembelajaran yang aktif dan bermakna hanya dapat dilakukan apabila siswa secara fisik maupun psikis dapat beraktivitas secara optimal. Strategi pembelajaran dikemas sedemikian rupa sehingga siswa terlibat secara aktraktif dan interaktif, melalui model pembelajaran yang bersifat demonstrasi.4) Melakukan inovasi pendidikan akhlak berbasis manajemen qolbuInovasi ini banyak dilakukan oleh lembaga pesantren/ lembaga keagamaan. Di dalam Qolbu terhimpun perasaan moral, mengalami dan menghayati tentang salah-benar, baik buruk serta berbagai keputusan yang harus dipertanggung jawabkannya secara sadar, sehingga kualitas Qalbu akan menentukan apakah dirinya bisa tampil sebagai subjek, bahkan sebagai wakil Tuhan di muka bumi, ataukah terpuruk dalam kebinatangan yang hina. Untuk itu perlu upaya untuk membersihkan dan memberikan pencerahan Qolbu, yaitu dengan cara penyucian jiwa (Tazkiyah An Nafs) yang berarti menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji, sesudah membersihkannya dari sifat-sifat tercela. Dengan kata lain diri dibersihkan dari kotoran dan kerusakannya diubah menjadi An Nafs Al Lawwamah (jiwa yang mencela) dan akhirnya menjadi An Nafs Al Muthmainnah. Selanjutnya adalah dengan cara menghapus kecintaan terhadap dunia serta menghilangkan segenap kesedihan, kedukaan dan kekhawatiran atas segala sesuatu yang tidak berguna yaitu dengan cara senantiasa dan terus menerus mengingat Allah (Dzikrullah).5) PAKEMPAKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. Belajar memang merupakan suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima kucuran ceramah guru tentang pengetahuan. Sehingga, jika pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka pembelajaran tersebut bertentangan dengan hakikat belajar. Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi yang kreatif, yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang lain.Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana belajar-mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya tinggi. Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah terbukti meningkatkan hasil belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.6) Contextual Teaching and Learning /CTLPendekatan kontektual (Contextual Teaching and Learning /CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlansung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebihdipentingkan daripada hasilDalam kelas kontektual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya.Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi.Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukansesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru.Begitulah peran guru di kelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual.7) Cooperative Learning ModelPembelajaran Cooperative Learning merupakan salah satu model pembelajaran yang mendukung pembelajaran kontekstual. Sistem pengajaran Cooperative Learning dapat didefinisikan sebagai sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur. Yang termasuk di dalam struktur ini adalah lima unsur pokok (Johnson & Johnson, 1993), yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian bekerja sama, dan proses kelompok. Falsafah yang mendasari pembelajaran Cooperative Learning (pembelajaran gotong royong) dalam pendidikan adalah homo homini socius yang menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial.Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.8) Pembelajaran aktif (active learning)Dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.5. Penolakan dalam Inovasi PendidikanSetelah memperhatikan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan suatu inovasi pendidikan, misalnya penolakan para guru tentang adanya perubahan kurikulum dan metode belajar-mengajar, maka perlu kiranya masalah tersebut dibahas. Namun sebelumnya, pengertian tentang resisten itu perlu dijelaskan lebih dahulu. Menurut definisi dalam Cambridge International English Dictionary of English bahwa Resistance is to fight against (something or someone) to not be changed by or refuse to accept (something). Berdasarkan definisi tersebut di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penolakan (resistance) itu adalah melawan sesuatu atau seseorang untuk tidak berubah atau diubah atau tidak mau menerima hal tersebut.Ada beberapa hal mengapa inovasi sering ditolak atau tidak dapat diterima oleh para pelaksana inovasi di lapangan atau di sekolah sebagai berikut: Sekolah atau guru tidak dilibatkan dalam proses perencanaan, penciptaan dan bahkan pelaksanaan inovasi tersebut, sehingga ide baru atau inovasi tersebut dianggapoleh guru. atau sekolah bukan miliknya, dan merupakan kepunyaan orang lain yang tidak perlu dilaksanakan, karena tidak sesuai dengan keinginan atau kondisi sekolah mereka. Guru ingin mempertahankan sistem atau metode yang mereka lakukan saat sekarang,karena sistem atau metode tersebut sudah mereka laksanakan bertahun-tahun dantidak ingin diubah. Disamping itu sistem yang mereka miliki dianggap oleh merekamemberikan rasa aman atau kepuasan serta sudah baik sesuai dengan pikiran mereka. Inovasi yang baru yang dibuat oleh orang lain terutama dari pusat (khususnyaDepdiknas) belum sepenuhnya melihat kebutuhan dan kondisi yang dialami oleh guru dan siswa. Inovasi yang diperkenalkan dan dilaksanakan yang berasal dari pusat merupakan kecenderungan sebuah proyek dimana segala sesuatunya ditentukan oleh pencipta inovasi dari pusat. Inovasi ini bisa terhenti kalau proyek itu se