HAKIKAT KURIKULUMHAKIKAT KURIKULUMKHOIRUN NISA | S2 PENGEMBANGAN KURIKULUMAnggapan keliru bahwa kurikulum sebatas terkait pada bahan ajar, memerlukan kajian lebih lanjut mengenai kurikulum. Dalam bahasa yunani kuno, kurikulum diartikan sebagai jarak yang ditempuh oleh seorang pelari dari awal start hingga finish. Di bidang pendidikan, kurikulum diartikan sebagai usaha yang harus ditempuh peserta didik untuk mencapai tujuan, yaitu dapat hidup bermasyarakat. Berbagai konsep kurikulum pun lahir dari para tokoh pendidikan dan telah mempengaruhi praktik-praktik pendidikan hingga saat ini. Apabila ditarik benang merah antara pengertian dan konsep-konsep kurikulum yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan program atau rencana yang diimplementasikan ke dalam pengalaman belajar peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.Pencapaian tujuan dibuatnya kurikulum mengharuskan kurikulum memiliki peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis dan evaluatif. Keseimbangan peran yang dimiliki kurikulum diharapkan dapat membekali peserta didik dengan nilai-nilai masyarakat, yang masih tetap dipertahankan, dan hal-hal baru, yang dapat membantu peserta didik berperan aktif dalam masyarakat sesuai potensinya. Selain peran, kurikulum pun memiliki fungsi-fungsi yang tak kalah penting seperti yang dikemukakan para tokoh pendidikan. Fungsi-fungsi kurikulum menjadi pedoman bagi pelaku pendidikan dalam membekali peserta didik agar dapat hidup bermasyarakat. Kurikulum berkaitan erat dengan pengajaran karena pengajaran merupakan hasil dari pengembangan kurikulum. Meskipun begitu, dapat terjadi berbagai kemungkinan hubungan antara kurikulum dan pengajaran. Hubungan yang dimaksud seperti terpisah, saling memiliki keterkaitan, saling ketergantungan, hingga memiliki hubungan timbal balik.Kurikulum ideal merupakan kurikulum yang dapat dilaksanakan guru sebagai pedoman pembelajaran. Kurikulum aktual adalah kurikulum yang dapat dilaksanakan guru sesuai dengan kondisi di lapangan. Semakin guru mengimplementasikan pembelajaran ke arah kurikulum ideal, maka kualitas pendidikan akan semakin meningkat. Namun, apabila guru semakin mengimplementasikan pembelajaran ke arah kurikulum aktual, maka kualitas pendidikan semakin rendah. Kurikulum dapat dipengaruhi aspek relatif dan aspek yang dapat berubah, sehingga kurikulum dapat menjadi proses pendidikan yang diluar rencana, yang disebut kurikulum tersembunyi. Meskipun tidak terencana, kurikulum tersembunyi tetap memerlukan pertimbangan guru dan dapat dimanfaatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Berdasarkan semua penjelasan, tak dielakkan lagi bahwa salah satu faktor penting dalam implementasi kurikulum adalah guru. Menurut Print dalam Wina (28: 2008) guru memiliki peran penting dalam mengembangkan kurikulum, yaitu peran sebagai implementer, adapter, developer dan researcher. Demikian penjelasan bahwa kurikulum bukanlah sekedar bahan ajar.