ham ke 2
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
-
5/27/2018 ham ke 2
1/12
Kliping Contoh Pelanggaran H M1.TKI Tewas Diduga Dibunuh di Malaysia
Sabtu, 3 Maret 2012 15:00 wibNGANJUK - Suasana duka tampak di rumah
keluarga Sumadi (44) warga Desa Sidoarjo,
Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa
Timur. Siti Khotimah (44) istri Sumadi dikabarkan
tewas terbunuh pada 27 Februari lalu di tempat
kerjanya sebagai TKW di Malaysia.
Begitu mendengar jenazah korban akan dipulangkan
pada Sabtu pagi tadi, Sumadi bersama sejumlah
anggota keluarganya langsung berangkat ke Bandara
Juanda Surabaya. Sebab berdasarkan kabar yang
mereka terima jenazah korban akan tiba di bandara tersebut sekira pukul 13.45 WIB Sabtusiang. Sejumlah pelayat sejak pagi tadi sudah mulai berdatangan ke rumah korban.
Bahkan para tetangga juga sudah mulai mempersiapkan segala keperluan untuk menyambut
kedatangan jenazah korban. Kabar tewasnya Siti Khotimah diketahui pihak keluarga setelah
mendapat telepon dari rekan kerja korban di Malaysia.
Berdasarkan penuturan rekan kerja korban, Siti tewas akibat dibunuh oleh warga Bangladesh
pada 27 Februari pukul 19.00 malam waktu Malaysia. Belum diketahui pasti apa yang
melatarbelakangi aksi pembunuhan tersebut.
Menurut salah seorang perangkat Desa Sidoarjo, Siti Khotimah telah menjadi TKW di
Malaysia dan bekerja disebuah pabrik sejak tahun 2008. Pihak keluarga hingga saat ini tidakpernah mengetahui nama pabrik tempat korban bekerja.
Pada bulan Mei 2011 sebenarnya masa kontrak kerja korban telah habis dan seharusnya yang
bersangkutan sudah pulang ke Indonesia, namun hingga Februari 2012 ini korban tak
kunjung pulang hingga secara mengejutkan pihak keluarga justru mendapat kabar bahwa Siti
Khotimah tewas dibunuh. (sus)
2.Mahasiswa di Mesir Korban Pelanggaran HAMSenin, 6 Juli 2009, 11:08 WIBRenne R.A Kawilarang, Shinta Eka Puspasari
VIVAnews - Menteri Luar Negeri Hassan
Wirajuda berharap penganiayaan yang diderita
empat mahasiswa Indonesia di Mesir, akhir Juni
lalu, tidak terulang lagi. Wirajuda mengatakan apa
yang terjadi di Mesir itu dapat dikategorikan
pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
"Pelanggaran HAM seorang tersangka dalam
proses penyelidikan," kata Wirajuda setelah membuka Lokakarya Election Visitor Program di
Hotel Sheraton, Cengkareng, Tangerang, Senin 6 Juli 2009.
-
5/27/2018 ham ke 2
2/12
Empat mahasiswa Indonesia ditangkap petugas keamanan Mesir pada 28 Juni lalu. Mereka
ditahan dengan dugaan terlibat organisasi terlarang di Mesir selama tiga hari dan dibebaskan
1 Juli lalu. Selama ditahan, empat mahasiswa ini mengaku mengalami penyiksaan fisik.
Departemen Luar Negeri telah melayangkan nota protes kepada pemerintah Mesir terkait
peristiwa ini. Namun Wirajuda mengatakan belum mendapat jawaban dari pemerintah Mesir.
"Mungkin mereka butuh waktu untuk proses internal dan verifikasi," kata Wirajuda. Meskidemikian, Wirajuda mengaku maklum dengan tindakan pemerintah Mesir. Menurut
Wirajuda, hukum keamanan dalam negeri Mesir memang sangat ketat.
Setiap negara, lanjut Wirajuda memiliki ancaman keamanan tersendiri. Wirajuda mengimbau
agar mahasiswa Indonesia di Mesir dan di negara lain mementingkan studinya.
"Mereka harus memahami bahwa ada perbedaan sistem pemerintahan," kata Wirajuda.
"Namun kami tetap berharap agar peristiwa ini tidak terulang."
semakin jelas bahwa penegakan hukum di negeri ini sangatlah manipulatif. Mafia hukum
yang terbongkar belakangan ini bisa menjelaskan betapa meluasnya manipulasi itu. Lalu,
yang tidak kalah pentingnya adalah buruknya civic education. Negara lalai mendidik warga
agar memiliki disiplin. Termasuk lembaga-lembaga pendidikan. Dan, yang juga lalai
menjalankan civic education adalah partai politik.
3.Tragedi TrisaktiMay 13, 2011
Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan,
pada 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat
demonstrasi menuntut Soeharto turun dari
jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat
mahasiswaUniversitas Trisakti diJakarta,Indonesia
serta puluhan lainnya luka.Enam mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta,
tewas terkena peluru tajam yang ditembakkan aparat
keamanan sewaktu terjadi aksi keprihatinan ribuan
mahasiswa yang berlangsung di kampus Universitas
Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (12/5). Mereka tewas tertembak di dalam kampus,
terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher, dan dada. Keenam
mahasiswa itu tertembak sewaktu berada di dalam kampus oleh berondongan peluru yang
diduga ditembakkan oleh aparat yang berada di jalan layang Grogol (Grogolfly over).
Puluhan mahasiswa lainnya menderita luka-luka berat dan ringan.Nama para korban adalah
Elang Mulia Lesmana (Fakultas Arsitektur, angkatan 1996), Alan Mulyadi (Fakultas
Ekonomi, angkatan 96), Heri Heriyanto (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin, angkatan95) luka tembak di punggung, Hendriawan (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, angkatan
96) luka tembak di pinggang, Vero (Fakultas Ekonomi, angkatan 96), dan Hafidi Alifidin
(Fakultas Teknik Sipil, angkatan 95) luka tembak di kepala.
4.Ini Kronologis Kekerasan Guru Terhadap Siswa SMP diTambora
Rabu, 16 November 2011 02:03 wib
JAKARTA - Pelaku pemukulan yang dilakukan seorang guru terhadap tujuh Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Budi Pekerti di Kelurahan Tambora, Tambora, Jakarta Barat
adalah seorang guru matematika.
http://id.wikipedia.org/wiki/12_Meihttp://id.wikipedia.org/wiki/1998http://id.wikipedia.org/wiki/Demonstrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Soehartohttp://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Trisaktihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Trisaktihttp://id.wikipedia.org/wiki/Soehartohttp://id.wikipedia.org/wiki/Demonstrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/1998http://id.wikipedia.org/wiki/12_Mei -
5/27/2018 ham ke 2
3/12
Salah seorang korban, Erisah (14) dirinya
membenarkan bahwa dia dan teman-temannya
telah dipukul oleh guru matematika yang suka
dipanggil UI.
"Dia (Ul) pukul kami dengan rotan di bagian paha
kanan dan kiri, hingga meninggalkan bekas,"ucapnya kepada wartawan di rumahnya di Jalan
Tambora III Gang 5, RT 07/05, Kelurahan
Tambora, Tambora, Jakarta Barat, Selasa
(15/11/2011)
Erisah mencoba bercerita sedikit mengenai kejadian tersebut, awal mula kejadian dirinya
bersama keenam temannya sedang menunggu makanan yang mereka pesan di luar sekolah.
"Waktu itu sedang jam istirahat, karena di kantin enggak ada makanan, ya jadi kami beli di
luar," tambahnya.
Disaat sedang menunggu, kata Erisah, bel tanda masuk kelas pun berbunyi. Namun karena
makanan yang dipesan diluar belum juga datang dirinya beserta teman-temannya menunggu.
"Kami terlambat masuk kelas, paling 15 menit," lanjutnyaGuru Matematika tersebut pun mengamuk disaat melihat keenam siswanya yang terlambat
masuk, namun tidak hanya marah-marah. Guru tersebut membentak dengan kata-kata kasar.
"Dia membentak kami dengan kata-kata yang sangat tidak sopan
Ul pun kemudian menyuruh mereka berdiri di depan kelas. Sementara Erisah dan kawan-
kawannya berdiri, Ul mengambil sebatang rotan lalu menyabetkan rotan tersebut ke betis dan
paha para siswanya beberapa siswi wanita menangis karena kesakitan.
Ibunda Erisah, Sumiyati (40) mengaku kaget pada Senin petang (13/11) tiba-tiba saat
anaknya pulang ke rumah sambil menangis tersedu-sedu dan Erisah menceritakan kepada
ibunya kejadian yang menimpa dirinya dan teman-temanya.
Tak lama berselang, waktu Sumiyati menerima telepon dari salah satu orang tua kawan
Erisah yang juga kena pukul oleh guru Matematika tersebut dan mengajak untuk melaporkan
kejadian tersebut ke polisi.
Akhirnya, Sumiyati dan beberapa orang tua murid lain pun mendatangi Mapolsektro
Tambora untuk membuat laporan. "Kami juga minta agar anak- anak kami divisum,"
tandasnya.
5.Nazaruddin Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama BaikKamis, 17 November 2011 | 16:58
[JAKARTA] Kejaksaan Agung mengaku sudah
menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya
Penyidikan bagi mantan Bendahara Umum Partai
Demokrat, Muhammad Nazaruddin dari Mabes Polri
terkait kasus pencemaran nama baik dan fitnah
terhadap Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas
Urbaningrum
"Statusnya (Nazaruddin) pasti tersangka," kata Kepala
Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Noor Rachmad, di Jakarta, Kamis
(17/11).
-
5/27/2018 ham ke 2
4/12
Noor Rachmad mebngatakan SPDP tersebut bernomor B85/VIII/2011/Dit Pidum 16 Agustus
2011 M. Nazaruddin.
"Nazaruddin dikenai dengan Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP atas pencemaran nama baik
atau fitnah," katanya.
Sebelumnya pada 5 Juli 2011, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum
melaporkan mantan bendahara umum partai tersebut yakni Muhammad Nazaruddin ke BadanReserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait kasus pencemaran nama baiknya dan
fitnah.
Anas melaporkan kasus tersebut melalui tim kuasa hukumnya dengan tanda bukti laporan
Nomor TBL/244/VII/2011/BARESKRIM.
"Kami sudah membuat laporan. Nomor laporannya 412, kalau tanda bukti lapor bernomor
244. dengan terlapornya, Nazaruddin," kata salah seorang kuasa hukum Anas, Patra M Zen
D.Hal ini terkait isi pesan yang menurut pihak Anas diduga dilakukan oleh Nazaruddin yang
isinya fitnah dan pencemaran nama baik.
6.
Menghina Kepala Sekolah, 6 Siswi SMP ini Cari SekolahLainSaturday, 10 March 2012 01:11
Kabartop.com Enam siswi SMP Negeri 1
Maumere, Kabupaten Sikka, NTT terpaksa pindah
sekolah sebagai sanksi karena mereka mengirim
pesan singkat atau SMS yag isinya menghina
kepala sekolahnya.
"Kalau mereka masih sekolah di tempat ini (SMP
Negeri 1), pasti tidak nyaman sehingga orangtua
murid diminta mencari sekolah lain. Jadi,
sanksinya mereka cari sekolah lain. Sekolah tidakkeluarkan mereka tapi disarankan pindah ke sekolah lain. Kalau kami keluarkan berarti kami
tidak mungkin berikan surat pindah," kata Kepala SMP Negeri 1 Maumere, Pius Witin,
demikian yang dikutip dari laman Tribunnews.com, Sabtu (10/3).
Pius Witin mengatakan, permintaan agar enam siswi itu pindah merupakan keputusan sekolah
bersama guru dan orangtua murid.
Kasus penghinaan terhadap dirinya, terungkap Sabtu (3/3/2012). Dia menuturkan, pada hari
itu dia masuk ke kelas meminta siswa-siswi yang bawa HP (hand phone) maju ke depan dan
menyerahkan. Informasi yang dihimpun, pada Januari 2012 lalu seusai liburan sekolah siswi
bernama Geby Ayu mengirim SMS ke HP Dede, temannya. Awalnya, Ayu menanyakan
kapan masuk sekolah. Selanjutnya, Ayu mengirim SMS lagi yang isinya Pius Botak.
"Saya lalu periksa HP-HP itu. HP salah satu siswi, di pesan masuknya, ada kata-kata yang
menghina saya, menyebut Pius Botak. Saya panggil siswi yang punya HP itu. Ketika saya
tanya, dia mengaku kalau ada juga beberapa temannya yang sering melakukan hal yang sama.
Saya lalu rapat dengan guru dan orangtua murid guna membahas masalah ini, kasus ini
menjadi pembelajaran bagi siswa-siswi lainnya, jelas Pius Witin.
7.Komplotan Pencuri Motor Ditangkapindosiar.com, Bandar Lampung - Lima remaja yang terbilang anak baru gede (ABG)
dibekuk aparat kepolisian karena terbukti menjadi komplotan pencuri spesialis sepeda motor
dan bertanggungjawab terhadap sejumlah aksi pencurian sepeda motor di Lampung. Meski
-
5/27/2018 ham ke 2
5/12
terbilang belia, jam terbang komplotan remaja ini cukup
tinggi. Dalam sebulan mereka mereka mengaku kerap
menggasak hingga 5 unit sepeda motor.
Sungguh nekad, aksi 5 bocah yang tergolong masih anak
baru gede ini. Sopan Nizar, Nanda, Destri, Ferly dan
Refki diamankan petugas ke Mapoltabes BandarLampung lantaran terlibat sejumlah aksi pencurian
sepeda motor. Dalam aksi terakhirnya, komplotan yang
dipimpin Nanda (16), pelajar kelas 2 SMA di Bandar
Lampung ini mencuri sepeda motor di areal parkir salah
satu universitas di Lampung dengan menggunakan kunci letter T.
Selain sebagai otak pencurian, Nanda juga berperan sebagai pemetik motor. Kendati masih
belia, jam terbang komplotan ini terbilang tinggi. Dalam sebulan terakhir mereka berhasil
menggasak 5 unit sepeda motor. Ironisnya mereka mengaku mencuri untuk berfoya-foya.
Namun polisi menduga komplotan ini hanyalah kaki tangan dari gembong pencuri sepeda
motor.
Dari tangan para tersangka polisi berhasil mengamankan 1 unit sepeda motor curian sebagaibarang bukti yang sebelumnya direncanakan akan dijual ke penadah ke kawasan Lampung
Barat. Meski para tersangka masih dibawah umur, polisi tidak memberi dispensasi kepada
lima anggota komplotan ini dan memproses mereka layaknya penjahat dewasa. (Fauzi
Heri/Sup)
8. Penculikan & Pemerkosaan Anak Terjadi di BantaengMinggu, 11 Maret 2012 10:35 wib
BANTAENG - Penculikan anak disertai kekerasan kembali
terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Seorangbocah warga Lamalaka Kecamatan Bantaeng, Kabupaten
Bantaeng, berinisial ND hilang dari rumahnya pada Minggu
(11/3/2012) dini hari tadi sekira pukul 02.15 Wita. Ibu
korban, Dawati, menuturkan korban tidur bersama bapaknya
di ruang tamu sambil menonton televisi. Namun saat dia
bangun dini hari tadi, hanya ada bapak korban, Basri.
Dawati yakin anaknya yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu diculik karena pintu
rumahnya dalam kondisi terbuka.
Mendengar teriakan Dawati, tetangga korban langsung bangun dan membantu mencari
korban. Warga sempat panik, lantaran salah seorang keluarga korban mengamuk lantaran ND
tidak juga ditemukan.
Saya pulang ke rumah sekira pukul 01.30 Wita. Saya lihat pintu rumah terbuka, dan
bapaknya tidur. Saya pikir mungkin bapaknya kepanasan jadi sengaja membuka pintu,
ungkap paman korban, Sarif.
Keluarga langsung melaporkan kasus ini ke polisi. Korban baru ditemukan sekira satu
kilometer dari rumah atau di sekitar Pantai Lamalaka. Sempat terjadi pengejaran terhadap
tiga pria yang dicurigai menculik ND. Mereka langsung digiring ke Mapolres Bantaeng untuk
dimintai keterangan. Hingga siang ini belum diketahui apakah tiga pria tersebut terlibat.
Sementara korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Anwar Makkatutu, Bantaeng, untuk
mendapat perawatan intensif. Menurut ND, saat dirinya terbangun, dia sudah berada bersamapelaku.
-
5/27/2018 ham ke 2
6/12
Dia (pelaku) bilang ada pencuri di rumahku, jadi saya dibawa. Se telah itu saya dibawa ke
perahu, dan dia menggayung perahu. Dia bilang kalau saya tidak mau diperkosa, maka leher
saya akan dipotong, dan dibawa ke Makassar untuk dijual, tutur ND.
Dia menambahkan ciri-ciri pelaku tinggi dan berkumis. Namun dia juga sempat tak sadarkan
diri hingga ditemukan di sekitar Pantai Lamalaka.
Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Bantaeng Aiptu Rusdi Syam mengatakanhingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.
Sekadar diketahui, kasus penculikan anak disertai kekerasan sudah enam kali terjadi di
Kabupaten Bantaeng dengan modus yang sama. Rata-rata korban yang berusia di bawah 10
tahun dilukai alat vitalnya. Kesamaan lain, pelaku memilih korban anak-anak yang tinggal di
tepi pantai.
Sementara, polisi hingga saat ini belum bisa memastikan motif penculikan disertai kekerasan
ini.
9. Warga Kajang Tuntut PT London Sumatera KembalikanTanah Adat
Kompas, Makassar - Warga suku Kajang yang berdiam
di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, menuntut
PT London Sumatera agar segera mengembalikan tanah
adat milik mereka yang dijadikan areal perkebunan pada
tahun 2003. Warga Kajang menilai, pengambilalihan
tanah adat mereka tidak sah karena dilakukan lewat
tindak kekerasan.
Demikian salah satu kesimpulan yang diutarakan
sejumlah wakil warga suku Kajang pada Sosialisasi Urgensi Pertanggungjawaban Negara
atas Pelanggaran HAM Masa Lalu yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Orang Hilang
Indonesia (IKOHI) dan Komunitas Rumah Ide Makassar di Makassar, Senin (31/1).
Udin (30), anggota Serikat Petani Kajang, mengemukakan, pengambilalihan tanah adat suku
Kajang sekitar Juli 2003 oleh PT London Sumatera harus diusut pemerintah karena dilakukan
tidak sesuai dengan prosedur. "Pengambilalihan dilakukan secara paksa, bahkan dengan
tindakan kekerasan," ujarnya.
Udin mengungkapkan, saat pengambilalihan tanah adat mereka terjadi dua kali insiden antara
aparat keamanan yang disewa PT London Sumatera dan warga suku Kajang, yaitu pada 21Juli 2003 dan 3 Oktober 2003. Akibat insiden tersebut, dua orang warga Kajang tewas dan
puluhan luka-luka.
Anehnya, warga yang saat itu berjuang untuk membela hak mereka atas tanah adat justru
ditangkap. Saat ini sekitar 1.000 hektar tanah adat milik warga Kajang telah berubah menjadi
perkebunan karet milik PT London Sumatera.
Mugiyanto, Ketua IKOHI, menegaskan, kasus pengambilalihan tanah warga Kajang dapat
dikategorikan pelanggaran HAM. Karena itu, pemerintah dan PT London Sumatera wajib
melakukan pemulihan terhadap para korban insiden pengambilalihan tanah adat warga
Kajang. (REI)
-
5/27/2018 ham ke 2
7/12
TUGAS PKN
KLIPING PELANGGARAN HAM
Oleh:
Diana Putri Tunggal Dewi
VII-E
SMP NEGERI 02 GANDUSARI
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
-
5/27/2018 ham ke 2
8/12
-
5/27/2018 ham ke 2
9/12
Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim(lahir diJombang,Jawa Timur,1 Juni1914meninggal di
Cimahi,Jawa Barat,19 April1953pada umur 38 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia
dan menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia. Ia adalah ayah dari presiden keempat
Indonesia,Abdurrahman Wahid dan anak dariHasyim Asy'arie,salah satu pahlawan nasional
Indonesia.Wahid Hasjim dimakamkan di Tebuireng,Jombang.
Pada tahun 1939,NU menjadi anggota MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia), sebuah badanfederasi partai dan ormas Islam di zaman pendudukan Belanda. Saat pendudukan Jepang
yaitu tepatnya pada tanggal24 Oktober 1943 beliau ditunjuk menjadi Ketua Majelis Syuro
Muslimin Indonesia (Masyumi) menggantikan MIAI. Selaku pemimpin Masyumi beliau
merintis pembentukan Barisan Hizbullah yang membantu perjuangan umat Islam
mewujudkan kemerdekaan. Selain terlibat dalam gerakan politik, tahun 1944 beliau
mendirikan Sekolah Tinggi Islam di Jakarta yang pengasuhannya ditangani oleh KH. A.
Kahar Muzakkir. Menjelang kemerdekaan tahun 1945 ia menjadi anggota BPUPKI dan
PPKI.
Wahid Hasyim dengan segudang pemikiran tentang agama, negara, pendidikan, politik,
kemasyarakatan, NU, dan pesantren, telah menjadi lapisan sejarah ke-Islaman dan ke-
Indonesiaan yang tidak dapat tergantikan oleh siapapun.Wahid Hasjim adalah salah satu putra bangsa yang turut mengukir sejarah negeri ini pada
masa awal kemerdekaan Republik Indonesia.Terlahir Jumat Legi, 5 Rabiul Awal 1333
Hijriyah atau 1 Juni 1914, Wahid mengawali kiprah kemasyarakatannya pada usia relatif
muda. Setelah menimba ilmu agama ke berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dan
Mekah, pada usia 21 tahun Wahid membuat gebrakan baru dalam dunia pendidikan pada
zamannya. Dengan semangat memajukan pesantren, Wahid memadukan pola pengajaran
pesantren yang menitikberatkan pada ajaran agama dengan pelajaran ilmu umum.Sistem
klasikal diubah menjadi sistem tutorial. Selain pelajaran Bahasa Arab, murid juga diajari
Bahasa Inggris dan Belanda. Itulah madrasah nidzamiyah.
Meskipun ayahandanya, hadratush syaikh Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama, butuh
waktu beberapa tahun bagi Wahid Hasjim untuk menimbang berbagai hal sebelum akhirnya
memutuskan aktif di NU.Pada usia 25 tahun Wahid bergabung dengan Majelis Islam Ala
Indonesia (MIAI), federasi organisasi massa dan partai Islam saat itu. Setahun kemudian
Wahid menjadi ketua MIAI.
Karier politiknya terus menanjak dengan cepat. Ketua PBNU, anggota Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI), hinggaMenteri Agamapada tiga kabinet (Hatta, Natsir, dan
Sukiman). Banyak kontribusi penting yang diberikan Wahid bagi agama dan bangsa.
Rumusan "Ketuhanan Yang Maha Esa" dalamPancasila sebagai pengganti dari "Kewajiban
Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya" tidak terlepas dari peran seorang Wahid
Hasjim. Wahid dikenal sebagaitokoh yang moderat,substantif,daninklusif.Wahid Hasjim meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di Kota Cimahi tanggal 19
April1953.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/1_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1914http://id.wikipedia.org/wiki/Cimahihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1953http://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Presidensialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdurrahman_Wahidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hasyim_Asy%27ariehttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/1939http://id.wikipedia.org/wiki/NUhttp://id.wikipedia.org/wiki/MIAIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/24_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1943http://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=A._Kahar_Muzakkir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=A._Kahar_Muzakkir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1945http://id.wikipedia.org/wiki/BPUPKIhttp://id.wikipedia.org/wiki/PPKIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hasyim_Asyarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulamahttp://id.wikipedia.org/wiki/NUhttp://id.wikipedia.org/wiki/NUhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menteri_Agama&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasilahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tokoh_yang_moderat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Substantifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inklusifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cimahihttp://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1953http://id.wikipedia.org/wiki/1953http://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cimahihttp://id.wikipedia.org/wiki/Inklusifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Substantifhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tokoh_yang_moderat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasilahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menteri_Agama&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/NUhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hasyim_Asyarihttp://id.wikipedia.org/wiki/PPKIhttp://id.wikipedia.org/wiki/BPUPKIhttp://id.wikipedia.org/wiki/1945http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=A._Kahar_Muzakkir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=A._Kahar_Muzakkir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/1943http://id.wikipedia.org/wiki/24_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/MIAIhttp://id.wikipedia.org/wiki/NUhttp://id.wikipedia.org/wiki/1939http://id.wikipedia.org/wiki/Jombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hasyim_Asy%27ariehttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdurrahman_Wahidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Presidensialhttp://id.wikipedia.org/wiki/1953http://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Cimahihttp://id.wikipedia.org/wiki/1914http://id.wikipedia.org/wiki/1_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jombang -
5/27/2018 ham ke 2
10/12
Nama : Lailatul Istiqomah
Kelas : VII A
Tugas Bahasa Indonesia
BIOGRAFI K.H WAHID HASYIM
KH. Abdul Wahid Hasyim adalah putra dari
pasangan KH. M. Hasyim Asyari-Nyai Nafiqah binti
Kiai Ilyas (Madiun) yang di lahirkan pada Jumat legi, 5
Rabiul Awal 1333 H./1 Juni 1914 M. Ayahandanya
semula memberinya nama Muhammad Asyari, diambil
dari nama kakeknya. Namun, namanya kemudiandiganti menjadi Abdul Wahid, diambil dari nama
datuknya. Dia anak kelima dan anak laki-laki pertama
dari 10 bersaudara.
Menuntut IlmuSejak kecil Abdul Wahid sudah masuk Madrasah
Tebuireng dan sudah lulus pada usia yang sangat belia,
12 tahun. Selama bersekolah, ia giat mempelajari ilmu-
ilmu kesustraan dan budaya Arab secara outodidak. Setelah itu pindah ke Pesantren Lirboyo,
Kediri, sebuah pesantren yang didirikan oleh KH. Abdul Karim, teman dan sekaligus murid
ayahnya. Antara umur 13 dan 15 tahun, pemuda Wahid menjadi Santri Kelana, pindah darisatu pesantren ke pesantren lainnya. Tahun 1929 dia kembali ke pesantren Tebuireng.
Pada tahun 1932, ketika umurnya baru 18 tahun, Abdul Wahid pergi ke tanah suci
Mekkah bersama sepupunya, Muhammad Ilyas. Selain menjalankan ibadah haji, mereka
berdua juga memperdalam ilmu pengetahuan seperti nahwu, shorof, fiqh, tafsir, dan hadis.
Abdul Wahid menetap di tanah suci selama 2 tahun.
Pada tahun 1947, ketika sang ayah meningal dunia, Kiai Wahid terpilih secara
aklamasi sebagai pengasuh Tebuireng. Pilihan ini berdasarkan kesepakatan musyawarah
keluarga Bani Hasyim dan Ulama NU Kabupaten Jombang. Terpilihnya Kiai Wahid
sebenarnya sekadar formalisasi, karena kenyataannya beliau sudah lama ikut membantu
sang ayah mengelola Tebuireng.
Pada tahun 1950, Kiai Wahid diangkat menjadi Menteri Agama dan pindah ke Jakarta.Keluarga Kiai Wahid tinggal di Jl. Jawa (kini Jl. HOS Cokroaminoto) No. 112, dan
selanjutnya pada tahun 1952 pindah ke Taman Matraman Barat no. 8, di dekat Masjid Jami
Matraman.
Pernikahan KH. Abdul Wahid HasyimPada hari Jumat, 10 Syawal 1356 H./1936 M., Kiai Wahid menikah dengan
Munawaroh (lebih dikenal dengan nama Sholichah), putri KH. Bisyri Sansuri (Denanyar
Jombang). Ada peristiwa menarik dalam prosesi pernikahan ini. Mempelai lelaki hanya
berangkat seorang diri ke Denanyar. Kiai Wahid datang hanya memakai baju lengan pendek
dan bersarung. Tidak ada yang mengiringinya. Bukan tidak ada yang mau mengantar, akan
tetapi Kiai Wahid sendiri yang meninggalkan para pengiringnya di belakang.
-
5/27/2018 ham ke 2
11/12
Dari pernikahan itu, pasangan Wahid-Sholichah dikaruniai enam orang putra-putri,
yaitu Abdurrahman, Aisyah, Salahuddin, Umar, Lily Khodijah, dan Muhammad Hasyim.
Masuk NUDi tengah-tengah kesibukannya mengelola Tebuireng, Kiai Wahid aktif menjadi
pengurus NU (1938). Karier di NU dimulai dari bawah. Mula-mula menjadi Sekertaris NURanting Cukir, kemudian tahun 1938 terpilih sebagai Ketua Cabang NU Kabupaten Jombang.
Beliau juga aktif menulis di Suara NU dan Berita NU. Tahun 1946 Kiai Wahid terpilih
sebagai Ketua Tanfidiyyah PBNU menggantikan Kiai Achmad Shiddiq yang meninggal
dunia.
Mendirikan MasyumiPada bulan November 1947, Wahid Hasyim bersama M. Natsir menjadi pelopor
pelaksanaan Kongres Umat Islam Indonesia yang diselenggarakan di Jogjakarta. Dalam
kongres itu diputuskan pendirian Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi), sebagai
satu-satunya partai politik Islam di Indonesia. Ketua umumnya adalah ayahnya sendiri, Kiai
Hasyim Asyari. Namun Kiai Hasyim melimpahkan semua tugasnya kepada Wahid Hasyim.Sejak awal tahun 1950-an, NU keluar dari Masyumi dan mendirikan partai sendiri.
Kiai Wahid terpilih sebagai Ketua Umum Partai NU. Keputusan ini diambil dalam Kongres
ke-19 NU di Palembang (26-April-1 Mei 1952). Secara pribadi, Kiai Wahid tidak setuju NU
keluar dari Masyumi. Akan tetapi karena sudah menjadi keputusan bersama, maka Kiai
Wahid menghormatinya. Hubungan Kiai Wahid dengan tokoh-tokoh Masyumi tetap terjalin
baik.
Pahlawan NasionalPada tahun 1939, NU masuk menjadi anggota Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI),
sebuah federasi partai dan ormas Islam di Indonesia. Setelah masuknya NU, dilakukan
reorganisasi dan saat itulah Kiai Wahid terpilih menjadi ketua MIAI, dalam Kongres tanggal
14-15 September 1940 di Surabaya.
Jepang untuk membentuk sebuah Badan Jawatan Agama guna menghimpun para
ulama. Pada tahun 1942, Pemerintah Jepang menangkap Hadratusy Sayeikh Kiai Hasyim
Asy'ari dan menahannya di Surabaya. Wahid Hasyim berupaya membebaskannya dengan
melakukan lobi-lobi politik. Hasilnya, pada bulan Agustus 1944, Kiai Hasyim Asy'ari
dibebaskan. Sebagai kompensasinya, Pemerintah Jepang menawarinya menjadi ketua
Shumubucho, Kepala Jawatan Agama Pusat. Kiai Hasyim menerima tawaran itu, tetapi
karena alasan usia dan tidak ingin meninggalkan Tebuireng, maka tugasnya dilimpahkan
kepada Kiai Wahid.
Pada tanggal 29 April 1945, pemerintah Jepang membentuk Dokuritsu ZyunbiTyooisakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan
Wahid Hasyim menjadi salah satu anggotanya. Dia merupakan tokoh termuda dari sembilan
tokoh nasional yang menandatangani Piagam Jakarta, sebuah piagam yang melahirkan
proklamasi dan konstitusi negara. Dia berhasil menjembatani perdebatan sengit antara kubu
nasionalis yang menginginkan bentuk Negara Kesatuan, dan kubu Islam yang menginginkan
bentuk negara berdasarkan syariat Islam. Saat itu ia juga menjadi penasihat Panglima Besar
Jenderal Soedirman.
Di dalam kabinet pertama yang dibentuk Presiden Sukarno (September 1945), Kiai
Wahid ditunjuk menjadi Menteri Negara. Demikian juga dalam Kabinet Sjahrir tahun 1946.
Ketika KNIP dibentuk, Wahid Hasyim menjadi salah seorang anggotanya mewakili Masyumi
dan meningkat menjadi anggota BPKNIP tahun 1946.
-
5/27/2018 ham ke 2
12/12
Setelah terjadi penyerahan kedaulatan RI dan berdirinya RIS, dalam Kabinet Hatta
tahun 1950 dia diangkat menjadi Menteri Agama. Jabatan Menteri Agama terus dipercayakan
kepadanya selama tiga kali kabinet, yakni Kabinet Hatta, Natsir, dan Kabinet Sukiman.
Jasa lainnya ialah pendirian Sekolah Tinggi Islam di Jakarta (tahun 1944), yang
pengasuhannya ditangani oleh KH. Kahar Muzakkir. Lalu pada tahun 1950 memutuskan
pendirian Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang kini menjadiIAIN/UIN/STAIN, serta mendirikan wadah Panitia Haji Indonesia (PHI). Kiai Wahid juga
memberikan ide kepada Presiden Soekarno untuk mendirikan masjid Istiqlal sebagai masjid
negara.
Musibah di CimindiHari itu, Sabtu 18 April 1953, Kiai Wahid bermaksud pergi ke Sumedang untuk
menghadiri rapat NU. Kiai Wahid ditemani tiga orang, yakni sopirnya dari harian
Pemandangan, rekannya Argo Sutjipto, dan putera sulungnya Abdurrahman Ad-Dakhil (Gus
Dur. mobil yang ditumpangi Kiai Wahid selip dan sopirnya tidak bisa menguasai kendaraan.
Di belakangnya banyak iringan-iringan mobil. Sedangkan dari arah depan, sebuah truk yang
melaju kencang terpaksa berhenti begitu melihat ada mobil zig-zag. Karena mobil Chevroletitu melaju cukup kencang, bagian belakangnya membentur badan truk dengan kerasnya.
Ketika terjadi benturan, Kiai Wahid dan Argo Sutjipto terlempar ke bawah truk yang sudah
berhenti itu. Keduanya luka parah. Kiai Wahid terluka bagian kening, mata, pipi, dan bagian
lehernya. Sedangkan sang sopir dan Gus Dur tidak cedera sedikit pun. Mobilnya hanya rusak
bagian belakang dan masih bisa berjalan seperti semula.
Kiai Hasyim dan Argo Sutjipto kemudian dibawa ke Rumah Sakit Boromeus Bandung.
Sejak mengalami kecelakaan, keduanya tidak sadarkan diri. Keesokan harinya, Ahad, 19
April 1953 pukul 10.30, KH. Abdul Wahid Hasyim dipanggil ke hadirat Allah Swt. dalam
usia 39 tahun. Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 18.00 Argo Sutjipto menyusul
menghadap Sang Khalik. Inna liLlahi wa Inna ilayhi Rajiun.
Jenazah Kiai Wahid kemudian dibawa ke Jakarta, lalu diterbangkan ke Surabaya, dan
selanjutnya dibawa ke Jombang untuk disemayamkan di pemakaman keluarga Pesantren
Tebuireng. Atas jasa-jasanya beliau juga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh
pemerintah.