ham ke 2

12
Kliping Contoh Pelanggaran H M 1. TKI Tewas Diduga Dibunuh di Malaysia Sabtu, 3 Maret 2012 15:00 wib NGANJUK - Suasana duka tampak di rumah keluarga Sumadi (44) warga Desa Sidoarjo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Siti Khotimah (44) istri Sumadi dikabarkan tewas terbunuh pada 27 Februari lalu di tempat kerjanya sebagai TKW di Malaysia. Begitu mendengar jenazah korban akan dipulangkan  pada Sabtu pagi tadi, Sumadi bersama sejumlah anggota keluarganya langsung berangkat ke Bandara Juanda Surabaya. Sebab berdasarkan kabar yang mereka terima jenazah korban akan tiba di bandara tersebut sekira pukul 13.45 WIB Sabtu siang. Sejumlah pelayat sejak pag i tadi sudah mulai b erdatangan ke rumah korban. Bahkan para tetangga juga sudah mulai mempersiapkan segala keperluan untuk menyambut kedatangan jenazah korban. Kabar tewasnya Siti Khotimah diketahui pihak keluarga setelah mendapat telepon dari rekan kerja korban di Malaysia. Berdasarkan penuturan rekan kerja korban, Siti tewas akibat dibunuh oleh warga Bangladesh  pada 27 Februari pukul 19.00 malam waktu Malaysia. Belum diketahui pasti apa yang melatarbelakangi aksi pembunuhan tersebut. Menurut salah seorang perangkat Desa Sidoarjo, Siti Khotimah telah menjadi TKW di Malaysia dan bekerja disebuah pabrik sejak tahun 2008. Pihak keluarga hingga saat ini tidak  pernah mengetahui nama pabrik tempat korban bekerja. Pada bulan Mei 2011 sebenarnya masa kontrak kerja korban telah habis dan seharusnya yang  bersangkutan sudah pulang ke Indonesia, namun hingga Februari 2012 ini korban tak kunjung pulang hingga secara mengejutkan pihak keluarga justru mendapat kabar bahwa Siti Khotimah tewas dibunuh. (sus) 2. Mahasiswa di Mesir Korban Pelanggaran HAM Senin, 6 Juli 2009, 11:08 WIB  Renne R.A Kawilarang, Shinta Eka Puspasari VIVAnews  - Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda berharap penganiayaan yang diderita empat mahasiswa Indonesia di Mesir, akhir Juni lalu, tidak terulang lagi. Wirajuda mengatakan apa yang terjadi di Mesir itu dapat dikategorikan  pelanggaran hak asasi manusia (HAM). "Pelanggaran HAM seorang tersangka dalam  proses penyelidikan," kata Wirajuda setelah membuka Lokakarya Election Visitor Program di Hotel Sheraton, Cengkareng, Tangerang, Senin 6 Juli 2009.

Upload: lia-hanisa-rahmawati

Post on 17-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

  • 5/27/2018 ham ke 2

    1/12

    Kliping Contoh Pelanggaran H M1.TKI Tewas Diduga Dibunuh di Malaysia

    Sabtu, 3 Maret 2012 15:00 wibNGANJUK - Suasana duka tampak di rumah

    keluarga Sumadi (44) warga Desa Sidoarjo,

    Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, Jawa

    Timur. Siti Khotimah (44) istri Sumadi dikabarkan

    tewas terbunuh pada 27 Februari lalu di tempat

    kerjanya sebagai TKW di Malaysia.

    Begitu mendengar jenazah korban akan dipulangkan

    pada Sabtu pagi tadi, Sumadi bersama sejumlah

    anggota keluarganya langsung berangkat ke Bandara

    Juanda Surabaya. Sebab berdasarkan kabar yang

    mereka terima jenazah korban akan tiba di bandara tersebut sekira pukul 13.45 WIB Sabtusiang. Sejumlah pelayat sejak pagi tadi sudah mulai berdatangan ke rumah korban.

    Bahkan para tetangga juga sudah mulai mempersiapkan segala keperluan untuk menyambut

    kedatangan jenazah korban. Kabar tewasnya Siti Khotimah diketahui pihak keluarga setelah

    mendapat telepon dari rekan kerja korban di Malaysia.

    Berdasarkan penuturan rekan kerja korban, Siti tewas akibat dibunuh oleh warga Bangladesh

    pada 27 Februari pukul 19.00 malam waktu Malaysia. Belum diketahui pasti apa yang

    melatarbelakangi aksi pembunuhan tersebut.

    Menurut salah seorang perangkat Desa Sidoarjo, Siti Khotimah telah menjadi TKW di

    Malaysia dan bekerja disebuah pabrik sejak tahun 2008. Pihak keluarga hingga saat ini tidakpernah mengetahui nama pabrik tempat korban bekerja.

    Pada bulan Mei 2011 sebenarnya masa kontrak kerja korban telah habis dan seharusnya yang

    bersangkutan sudah pulang ke Indonesia, namun hingga Februari 2012 ini korban tak

    kunjung pulang hingga secara mengejutkan pihak keluarga justru mendapat kabar bahwa Siti

    Khotimah tewas dibunuh. (sus)

    2.Mahasiswa di Mesir Korban Pelanggaran HAMSenin, 6 Juli 2009, 11:08 WIBRenne R.A Kawilarang, Shinta Eka Puspasari

    VIVAnews - Menteri Luar Negeri Hassan

    Wirajuda berharap penganiayaan yang diderita

    empat mahasiswa Indonesia di Mesir, akhir Juni

    lalu, tidak terulang lagi. Wirajuda mengatakan apa

    yang terjadi di Mesir itu dapat dikategorikan

    pelanggaran hak asasi manusia (HAM).

    "Pelanggaran HAM seorang tersangka dalam

    proses penyelidikan," kata Wirajuda setelah membuka Lokakarya Election Visitor Program di

    Hotel Sheraton, Cengkareng, Tangerang, Senin 6 Juli 2009.

  • 5/27/2018 ham ke 2

    2/12

    Empat mahasiswa Indonesia ditangkap petugas keamanan Mesir pada 28 Juni lalu. Mereka

    ditahan dengan dugaan terlibat organisasi terlarang di Mesir selama tiga hari dan dibebaskan

    1 Juli lalu. Selama ditahan, empat mahasiswa ini mengaku mengalami penyiksaan fisik.

    Departemen Luar Negeri telah melayangkan nota protes kepada pemerintah Mesir terkait

    peristiwa ini. Namun Wirajuda mengatakan belum mendapat jawaban dari pemerintah Mesir.

    "Mungkin mereka butuh waktu untuk proses internal dan verifikasi," kata Wirajuda. Meskidemikian, Wirajuda mengaku maklum dengan tindakan pemerintah Mesir. Menurut

    Wirajuda, hukum keamanan dalam negeri Mesir memang sangat ketat.

    Setiap negara, lanjut Wirajuda memiliki ancaman keamanan tersendiri. Wirajuda mengimbau

    agar mahasiswa Indonesia di Mesir dan di negara lain mementingkan studinya.

    "Mereka harus memahami bahwa ada perbedaan sistem pemerintahan," kata Wirajuda.

    "Namun kami tetap berharap agar peristiwa ini tidak terulang."

    semakin jelas bahwa penegakan hukum di negeri ini sangatlah manipulatif. Mafia hukum

    yang terbongkar belakangan ini bisa menjelaskan betapa meluasnya manipulasi itu. Lalu,

    yang tidak kalah pentingnya adalah buruknya civic education. Negara lalai mendidik warga

    agar memiliki disiplin. Termasuk lembaga-lembaga pendidikan. Dan, yang juga lalai

    menjalankan civic education adalah partai politik.

    3.Tragedi TrisaktiMay 13, 2011

    Tragedi Trisakti adalah peristiwa penembakan,

    pada 12 Mei 1998, terhadap mahasiswa pada saat

    demonstrasi menuntut Soeharto turun dari

    jabatannya. Kejadian ini menewaskan empat

    mahasiswaUniversitas Trisakti diJakarta,Indonesia

    serta puluhan lainnya luka.Enam mahasiswa Universitas Trisakti, Jakarta,

    tewas terkena peluru tajam yang ditembakkan aparat

    keamanan sewaktu terjadi aksi keprihatinan ribuan

    mahasiswa yang berlangsung di kampus Universitas

    Trisakti, Grogol, Jakarta Barat, Selasa (12/5). Mereka tewas tertembak di dalam kampus,

    terkena peluru tajam di tempat-tempat vital seperti kepala, leher, dan dada. Keenam

    mahasiswa itu tertembak sewaktu berada di dalam kampus oleh berondongan peluru yang

    diduga ditembakkan oleh aparat yang berada di jalan layang Grogol (Grogolfly over).

    Puluhan mahasiswa lainnya menderita luka-luka berat dan ringan.Nama para korban adalah

    Elang Mulia Lesmana (Fakultas Arsitektur, angkatan 1996), Alan Mulyadi (Fakultas

    Ekonomi, angkatan 96), Heri Heriyanto (Fakultas Teknik Industri Jurusan Mesin, angkatan95) luka tembak di punggung, Hendriawan (Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen, angkatan

    96) luka tembak di pinggang, Vero (Fakultas Ekonomi, angkatan 96), dan Hafidi Alifidin

    (Fakultas Teknik Sipil, angkatan 95) luka tembak di kepala.

    4.Ini Kronologis Kekerasan Guru Terhadap Siswa SMP diTambora

    Rabu, 16 November 2011 02:03 wib

    JAKARTA - Pelaku pemukulan yang dilakukan seorang guru terhadap tujuh Sekolah

    Menengah Pertama (SMP) Budi Pekerti di Kelurahan Tambora, Tambora, Jakarta Barat

    adalah seorang guru matematika.

    http://id.wikipedia.org/wiki/12_Meihttp://id.wikipedia.org/wiki/1998http://id.wikipedia.org/wiki/Demonstrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Soehartohttp://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Trisaktihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jakartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Universitas_Trisaktihttp://id.wikipedia.org/wiki/Soehartohttp://id.wikipedia.org/wiki/Demonstrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/1998http://id.wikipedia.org/wiki/12_Mei
  • 5/27/2018 ham ke 2

    3/12

    Salah seorang korban, Erisah (14) dirinya

    membenarkan bahwa dia dan teman-temannya

    telah dipukul oleh guru matematika yang suka

    dipanggil UI.

    "Dia (Ul) pukul kami dengan rotan di bagian paha

    kanan dan kiri, hingga meninggalkan bekas,"ucapnya kepada wartawan di rumahnya di Jalan

    Tambora III Gang 5, RT 07/05, Kelurahan

    Tambora, Tambora, Jakarta Barat, Selasa

    (15/11/2011)

    Erisah mencoba bercerita sedikit mengenai kejadian tersebut, awal mula kejadian dirinya

    bersama keenam temannya sedang menunggu makanan yang mereka pesan di luar sekolah.

    "Waktu itu sedang jam istirahat, karena di kantin enggak ada makanan, ya jadi kami beli di

    luar," tambahnya.

    Disaat sedang menunggu, kata Erisah, bel tanda masuk kelas pun berbunyi. Namun karena

    makanan yang dipesan diluar belum juga datang dirinya beserta teman-temannya menunggu.

    "Kami terlambat masuk kelas, paling 15 menit," lanjutnyaGuru Matematika tersebut pun mengamuk disaat melihat keenam siswanya yang terlambat

    masuk, namun tidak hanya marah-marah. Guru tersebut membentak dengan kata-kata kasar.

    "Dia membentak kami dengan kata-kata yang sangat tidak sopan

    Ul pun kemudian menyuruh mereka berdiri di depan kelas. Sementara Erisah dan kawan-

    kawannya berdiri, Ul mengambil sebatang rotan lalu menyabetkan rotan tersebut ke betis dan

    paha para siswanya beberapa siswi wanita menangis karena kesakitan.

    Ibunda Erisah, Sumiyati (40) mengaku kaget pada Senin petang (13/11) tiba-tiba saat

    anaknya pulang ke rumah sambil menangis tersedu-sedu dan Erisah menceritakan kepada

    ibunya kejadian yang menimpa dirinya dan teman-temanya.

    Tak lama berselang, waktu Sumiyati menerima telepon dari salah satu orang tua kawan

    Erisah yang juga kena pukul oleh guru Matematika tersebut dan mengajak untuk melaporkan

    kejadian tersebut ke polisi.

    Akhirnya, Sumiyati dan beberapa orang tua murid lain pun mendatangi Mapolsektro

    Tambora untuk membuat laporan. "Kami juga minta agar anak- anak kami divisum,"

    tandasnya.

    5.Nazaruddin Jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama BaikKamis, 17 November 2011 | 16:58

    [JAKARTA] Kejaksaan Agung mengaku sudah

    menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya

    Penyidikan bagi mantan Bendahara Umum Partai

    Demokrat, Muhammad Nazaruddin dari Mabes Polri

    terkait kasus pencemaran nama baik dan fitnah

    terhadap Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas

    Urbaningrum

    "Statusnya (Nazaruddin) pasti tersangka," kata Kepala

    Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Noor Rachmad, di Jakarta, Kamis

    (17/11).

  • 5/27/2018 ham ke 2

    4/12

    Noor Rachmad mebngatakan SPDP tersebut bernomor B85/VIII/2011/Dit Pidum 16 Agustus

    2011 M. Nazaruddin.

    "Nazaruddin dikenai dengan Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP atas pencemaran nama baik

    atau fitnah," katanya.

    Sebelumnya pada 5 Juli 2011, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum

    melaporkan mantan bendahara umum partai tersebut yakni Muhammad Nazaruddin ke BadanReserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri terkait kasus pencemaran nama baiknya dan

    fitnah.

    Anas melaporkan kasus tersebut melalui tim kuasa hukumnya dengan tanda bukti laporan

    Nomor TBL/244/VII/2011/BARESKRIM.

    "Kami sudah membuat laporan. Nomor laporannya 412, kalau tanda bukti lapor bernomor

    244. dengan terlapornya, Nazaruddin," kata salah seorang kuasa hukum Anas, Patra M Zen

    D.Hal ini terkait isi pesan yang menurut pihak Anas diduga dilakukan oleh Nazaruddin yang

    isinya fitnah dan pencemaran nama baik.

    6.

    Menghina Kepala Sekolah, 6 Siswi SMP ini Cari SekolahLainSaturday, 10 March 2012 01:11

    Kabartop.com Enam siswi SMP Negeri 1

    Maumere, Kabupaten Sikka, NTT terpaksa pindah

    sekolah sebagai sanksi karena mereka mengirim

    pesan singkat atau SMS yag isinya menghina

    kepala sekolahnya.

    "Kalau mereka masih sekolah di tempat ini (SMP

    Negeri 1), pasti tidak nyaman sehingga orangtua

    murid diminta mencari sekolah lain. Jadi,

    sanksinya mereka cari sekolah lain. Sekolah tidakkeluarkan mereka tapi disarankan pindah ke sekolah lain. Kalau kami keluarkan berarti kami

    tidak mungkin berikan surat pindah," kata Kepala SMP Negeri 1 Maumere, Pius Witin,

    demikian yang dikutip dari laman Tribunnews.com, Sabtu (10/3).

    Pius Witin mengatakan, permintaan agar enam siswi itu pindah merupakan keputusan sekolah

    bersama guru dan orangtua murid.

    Kasus penghinaan terhadap dirinya, terungkap Sabtu (3/3/2012). Dia menuturkan, pada hari

    itu dia masuk ke kelas meminta siswa-siswi yang bawa HP (hand phone) maju ke depan dan

    menyerahkan. Informasi yang dihimpun, pada Januari 2012 lalu seusai liburan sekolah siswi

    bernama Geby Ayu mengirim SMS ke HP Dede, temannya. Awalnya, Ayu menanyakan

    kapan masuk sekolah. Selanjutnya, Ayu mengirim SMS lagi yang isinya Pius Botak.

    "Saya lalu periksa HP-HP itu. HP salah satu siswi, di pesan masuknya, ada kata-kata yang

    menghina saya, menyebut Pius Botak. Saya panggil siswi yang punya HP itu. Ketika saya

    tanya, dia mengaku kalau ada juga beberapa temannya yang sering melakukan hal yang sama.

    Saya lalu rapat dengan guru dan orangtua murid guna membahas masalah ini, kasus ini

    menjadi pembelajaran bagi siswa-siswi lainnya, jelas Pius Witin.

    7.Komplotan Pencuri Motor Ditangkapindosiar.com, Bandar Lampung - Lima remaja yang terbilang anak baru gede (ABG)

    dibekuk aparat kepolisian karena terbukti menjadi komplotan pencuri spesialis sepeda motor

    dan bertanggungjawab terhadap sejumlah aksi pencurian sepeda motor di Lampung. Meski

  • 5/27/2018 ham ke 2

    5/12

    terbilang belia, jam terbang komplotan remaja ini cukup

    tinggi. Dalam sebulan mereka mereka mengaku kerap

    menggasak hingga 5 unit sepeda motor.

    Sungguh nekad, aksi 5 bocah yang tergolong masih anak

    baru gede ini. Sopan Nizar, Nanda, Destri, Ferly dan

    Refki diamankan petugas ke Mapoltabes BandarLampung lantaran terlibat sejumlah aksi pencurian

    sepeda motor. Dalam aksi terakhirnya, komplotan yang

    dipimpin Nanda (16), pelajar kelas 2 SMA di Bandar

    Lampung ini mencuri sepeda motor di areal parkir salah

    satu universitas di Lampung dengan menggunakan kunci letter T.

    Selain sebagai otak pencurian, Nanda juga berperan sebagai pemetik motor. Kendati masih

    belia, jam terbang komplotan ini terbilang tinggi. Dalam sebulan terakhir mereka berhasil

    menggasak 5 unit sepeda motor. Ironisnya mereka mengaku mencuri untuk berfoya-foya.

    Namun polisi menduga komplotan ini hanyalah kaki tangan dari gembong pencuri sepeda

    motor.

    Dari tangan para tersangka polisi berhasil mengamankan 1 unit sepeda motor curian sebagaibarang bukti yang sebelumnya direncanakan akan dijual ke penadah ke kawasan Lampung

    Barat. Meski para tersangka masih dibawah umur, polisi tidak memberi dispensasi kepada

    lima anggota komplotan ini dan memproses mereka layaknya penjahat dewasa. (Fauzi

    Heri/Sup)

    8. Penculikan & Pemerkosaan Anak Terjadi di BantaengMinggu, 11 Maret 2012 10:35 wib

    BANTAENG - Penculikan anak disertai kekerasan kembali

    terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Seorangbocah warga Lamalaka Kecamatan Bantaeng, Kabupaten

    Bantaeng, berinisial ND hilang dari rumahnya pada Minggu

    (11/3/2012) dini hari tadi sekira pukul 02.15 Wita. Ibu

    korban, Dawati, menuturkan korban tidur bersama bapaknya

    di ruang tamu sambil menonton televisi. Namun saat dia

    bangun dini hari tadi, hanya ada bapak korban, Basri.

    Dawati yakin anaknya yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu diculik karena pintu

    rumahnya dalam kondisi terbuka.

    Mendengar teriakan Dawati, tetangga korban langsung bangun dan membantu mencari

    korban. Warga sempat panik, lantaran salah seorang keluarga korban mengamuk lantaran ND

    tidak juga ditemukan.

    Saya pulang ke rumah sekira pukul 01.30 Wita. Saya lihat pintu rumah terbuka, dan

    bapaknya tidur. Saya pikir mungkin bapaknya kepanasan jadi sengaja membuka pintu,

    ungkap paman korban, Sarif.

    Keluarga langsung melaporkan kasus ini ke polisi. Korban baru ditemukan sekira satu

    kilometer dari rumah atau di sekitar Pantai Lamalaka. Sempat terjadi pengejaran terhadap

    tiga pria yang dicurigai menculik ND. Mereka langsung digiring ke Mapolres Bantaeng untuk

    dimintai keterangan. Hingga siang ini belum diketahui apakah tiga pria tersebut terlibat.

    Sementara korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Anwar Makkatutu, Bantaeng, untuk

    mendapat perawatan intensif. Menurut ND, saat dirinya terbangun, dia sudah berada bersamapelaku.

  • 5/27/2018 ham ke 2

    6/12

    Dia (pelaku) bilang ada pencuri di rumahku, jadi saya dibawa. Se telah itu saya dibawa ke

    perahu, dan dia menggayung perahu. Dia bilang kalau saya tidak mau diperkosa, maka leher

    saya akan dipotong, dan dibawa ke Makassar untuk dijual, tutur ND.

    Dia menambahkan ciri-ciri pelaku tinggi dan berkumis. Namun dia juga sempat tak sadarkan

    diri hingga ditemukan di sekitar Pantai Lamalaka.

    Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Bantaeng Aiptu Rusdi Syam mengatakanhingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.

    Sekadar diketahui, kasus penculikan anak disertai kekerasan sudah enam kali terjadi di

    Kabupaten Bantaeng dengan modus yang sama. Rata-rata korban yang berusia di bawah 10

    tahun dilukai alat vitalnya. Kesamaan lain, pelaku memilih korban anak-anak yang tinggal di

    tepi pantai.

    Sementara, polisi hingga saat ini belum bisa memastikan motif penculikan disertai kekerasan

    ini.

    9. Warga Kajang Tuntut PT London Sumatera KembalikanTanah Adat

    Kompas, Makassar - Warga suku Kajang yang berdiam

    di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, menuntut

    PT London Sumatera agar segera mengembalikan tanah

    adat milik mereka yang dijadikan areal perkebunan pada

    tahun 2003. Warga Kajang menilai, pengambilalihan

    tanah adat mereka tidak sah karena dilakukan lewat

    tindak kekerasan.

    Demikian salah satu kesimpulan yang diutarakan

    sejumlah wakil warga suku Kajang pada Sosialisasi Urgensi Pertanggungjawaban Negara

    atas Pelanggaran HAM Masa Lalu yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Orang Hilang

    Indonesia (IKOHI) dan Komunitas Rumah Ide Makassar di Makassar, Senin (31/1).

    Udin (30), anggota Serikat Petani Kajang, mengemukakan, pengambilalihan tanah adat suku

    Kajang sekitar Juli 2003 oleh PT London Sumatera harus diusut pemerintah karena dilakukan

    tidak sesuai dengan prosedur. "Pengambilalihan dilakukan secara paksa, bahkan dengan

    tindakan kekerasan," ujarnya.

    Udin mengungkapkan, saat pengambilalihan tanah adat mereka terjadi dua kali insiden antara

    aparat keamanan yang disewa PT London Sumatera dan warga suku Kajang, yaitu pada 21Juli 2003 dan 3 Oktober 2003. Akibat insiden tersebut, dua orang warga Kajang tewas dan

    puluhan luka-luka.

    Anehnya, warga yang saat itu berjuang untuk membela hak mereka atas tanah adat justru

    ditangkap. Saat ini sekitar 1.000 hektar tanah adat milik warga Kajang telah berubah menjadi

    perkebunan karet milik PT London Sumatera.

    Mugiyanto, Ketua IKOHI, menegaskan, kasus pengambilalihan tanah warga Kajang dapat

    dikategorikan pelanggaran HAM. Karena itu, pemerintah dan PT London Sumatera wajib

    melakukan pemulihan terhadap para korban insiden pengambilalihan tanah adat warga

    Kajang. (REI)

  • 5/27/2018 ham ke 2

    7/12

    TUGAS PKN

    KLIPING PELANGGARAN HAM

    Oleh:

    Diana Putri Tunggal Dewi

    VII-E

    SMP NEGERI 02 GANDUSARI

    TAHUN PELAJARAN 2011-2012

  • 5/27/2018 ham ke 2

    8/12

  • 5/27/2018 ham ke 2

    9/12

    Kiai Haji Abdul Wahid Hasjim(lahir diJombang,Jawa Timur,1 Juni1914meninggal di

    Cimahi,Jawa Barat,19 April1953pada umur 38 tahun) adalah pahlawan nasional Indonesia

    dan menteri negara dalam kabinet pertama Indonesia. Ia adalah ayah dari presiden keempat

    Indonesia,Abdurrahman Wahid dan anak dariHasyim Asy'arie,salah satu pahlawan nasional

    Indonesia.Wahid Hasjim dimakamkan di Tebuireng,Jombang.

    Pada tahun 1939,NU menjadi anggota MIAI (Majelis Islam A'la Indonesia), sebuah badanfederasi partai dan ormas Islam di zaman pendudukan Belanda. Saat pendudukan Jepang

    yaitu tepatnya pada tanggal24 Oktober 1943 beliau ditunjuk menjadi Ketua Majelis Syuro

    Muslimin Indonesia (Masyumi) menggantikan MIAI. Selaku pemimpin Masyumi beliau

    merintis pembentukan Barisan Hizbullah yang membantu perjuangan umat Islam

    mewujudkan kemerdekaan. Selain terlibat dalam gerakan politik, tahun 1944 beliau

    mendirikan Sekolah Tinggi Islam di Jakarta yang pengasuhannya ditangani oleh KH. A.

    Kahar Muzakkir. Menjelang kemerdekaan tahun 1945 ia menjadi anggota BPUPKI dan

    PPKI.

    Wahid Hasyim dengan segudang pemikiran tentang agama, negara, pendidikan, politik,

    kemasyarakatan, NU, dan pesantren, telah menjadi lapisan sejarah ke-Islaman dan ke-

    Indonesiaan yang tidak dapat tergantikan oleh siapapun.Wahid Hasjim adalah salah satu putra bangsa yang turut mengukir sejarah negeri ini pada

    masa awal kemerdekaan Republik Indonesia.Terlahir Jumat Legi, 5 Rabiul Awal 1333

    Hijriyah atau 1 Juni 1914, Wahid mengawali kiprah kemasyarakatannya pada usia relatif

    muda. Setelah menimba ilmu agama ke berbagai pondok pesantren di Jawa Timur dan

    Mekah, pada usia 21 tahun Wahid membuat gebrakan baru dalam dunia pendidikan pada

    zamannya. Dengan semangat memajukan pesantren, Wahid memadukan pola pengajaran

    pesantren yang menitikberatkan pada ajaran agama dengan pelajaran ilmu umum.Sistem

    klasikal diubah menjadi sistem tutorial. Selain pelajaran Bahasa Arab, murid juga diajari

    Bahasa Inggris dan Belanda. Itulah madrasah nidzamiyah.

    Meskipun ayahandanya, hadratush syaikh Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama, butuh

    waktu beberapa tahun bagi Wahid Hasjim untuk menimbang berbagai hal sebelum akhirnya

    memutuskan aktif di NU.Pada usia 25 tahun Wahid bergabung dengan Majelis Islam Ala

    Indonesia (MIAI), federasi organisasi massa dan partai Islam saat itu. Setahun kemudian

    Wahid menjadi ketua MIAI.

    Karier politiknya terus menanjak dengan cepat. Ketua PBNU, anggota Badan Penyelidik

    Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan

    Kemerdekaan Indonesia (PPKI), hinggaMenteri Agamapada tiga kabinet (Hatta, Natsir, dan

    Sukiman). Banyak kontribusi penting yang diberikan Wahid bagi agama dan bangsa.

    Rumusan "Ketuhanan Yang Maha Esa" dalamPancasila sebagai pengganti dari "Kewajiban

    Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya" tidak terlepas dari peran seorang Wahid

    Hasjim. Wahid dikenal sebagaitokoh yang moderat,substantif,daninklusif.Wahid Hasjim meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di Kota Cimahi tanggal 19

    April1953.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/1_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/1914http://id.wikipedia.org/wiki/Cimahihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1953http://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Presidensialhttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdurrahman_Wahidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hasyim_Asy%27ariehttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/1939http://id.wikipedia.org/wiki/NUhttp://id.wikipedia.org/wiki/MIAIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/24_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/1943http://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=A._Kahar_Muzakkir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=A._Kahar_Muzakkir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/1945http://id.wikipedia.org/wiki/BPUPKIhttp://id.wikipedia.org/wiki/PPKIhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hasyim_Asyarihttp://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulamahttp://id.wikipedia.org/wiki/NUhttp://id.wikipedia.org/wiki/NUhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menteri_Agama&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasilahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tokoh_yang_moderat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Substantifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Inklusifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cimahihttp://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1953http://id.wikipedia.org/wiki/1953http://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Cimahihttp://id.wikipedia.org/wiki/Inklusifhttp://id.wikipedia.org/wiki/Substantifhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Tokoh_yang_moderat&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Pancasilahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Menteri_Agama&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/NUhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nahdlatul_Ulamahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hasyim_Asyarihttp://id.wikipedia.org/wiki/PPKIhttp://id.wikipedia.org/wiki/BPUPKIhttp://id.wikipedia.org/wiki/1945http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=A._Kahar_Muzakkir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=A._Kahar_Muzakkir&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Islamhttp://id.wikipedia.org/wiki/1943http://id.wikipedia.org/wiki/24_Oktoberhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jepanghttp://id.wikipedia.org/wiki/MIAIhttp://id.wikipedia.org/wiki/NUhttp://id.wikipedia.org/wiki/1939http://id.wikipedia.org/wiki/Jombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hasyim_Asy%27ariehttp://id.wikipedia.org/wiki/Abdurrahman_Wahidhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabinet_Presidensialhttp://id.wikipedia.org/wiki/1953http://id.wikipedia.org/wiki/19_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Cimahihttp://id.wikipedia.org/wiki/1914http://id.wikipedia.org/wiki/1_Junihttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawa_Timurhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Jombang
  • 5/27/2018 ham ke 2

    10/12

    Nama : Lailatul Istiqomah

    Kelas : VII A

    Tugas Bahasa Indonesia

    BIOGRAFI K.H WAHID HASYIM

    KH. Abdul Wahid Hasyim adalah putra dari

    pasangan KH. M. Hasyim Asyari-Nyai Nafiqah binti

    Kiai Ilyas (Madiun) yang di lahirkan pada Jumat legi, 5

    Rabiul Awal 1333 H./1 Juni 1914 M. Ayahandanya

    semula memberinya nama Muhammad Asyari, diambil

    dari nama kakeknya. Namun, namanya kemudiandiganti menjadi Abdul Wahid, diambil dari nama

    datuknya. Dia anak kelima dan anak laki-laki pertama

    dari 10 bersaudara.

    Menuntut IlmuSejak kecil Abdul Wahid sudah masuk Madrasah

    Tebuireng dan sudah lulus pada usia yang sangat belia,

    12 tahun. Selama bersekolah, ia giat mempelajari ilmu-

    ilmu kesustraan dan budaya Arab secara outodidak. Setelah itu pindah ke Pesantren Lirboyo,

    Kediri, sebuah pesantren yang didirikan oleh KH. Abdul Karim, teman dan sekaligus murid

    ayahnya. Antara umur 13 dan 15 tahun, pemuda Wahid menjadi Santri Kelana, pindah darisatu pesantren ke pesantren lainnya. Tahun 1929 dia kembali ke pesantren Tebuireng.

    Pada tahun 1932, ketika umurnya baru 18 tahun, Abdul Wahid pergi ke tanah suci

    Mekkah bersama sepupunya, Muhammad Ilyas. Selain menjalankan ibadah haji, mereka

    berdua juga memperdalam ilmu pengetahuan seperti nahwu, shorof, fiqh, tafsir, dan hadis.

    Abdul Wahid menetap di tanah suci selama 2 tahun.

    Pada tahun 1947, ketika sang ayah meningal dunia, Kiai Wahid terpilih secara

    aklamasi sebagai pengasuh Tebuireng. Pilihan ini berdasarkan kesepakatan musyawarah

    keluarga Bani Hasyim dan Ulama NU Kabupaten Jombang. Terpilihnya Kiai Wahid

    sebenarnya sekadar formalisasi, karena kenyataannya beliau sudah lama ikut membantu

    sang ayah mengelola Tebuireng.

    Pada tahun 1950, Kiai Wahid diangkat menjadi Menteri Agama dan pindah ke Jakarta.Keluarga Kiai Wahid tinggal di Jl. Jawa (kini Jl. HOS Cokroaminoto) No. 112, dan

    selanjutnya pada tahun 1952 pindah ke Taman Matraman Barat no. 8, di dekat Masjid Jami

    Matraman.

    Pernikahan KH. Abdul Wahid HasyimPada hari Jumat, 10 Syawal 1356 H./1936 M., Kiai Wahid menikah dengan

    Munawaroh (lebih dikenal dengan nama Sholichah), putri KH. Bisyri Sansuri (Denanyar

    Jombang). Ada peristiwa menarik dalam prosesi pernikahan ini. Mempelai lelaki hanya

    berangkat seorang diri ke Denanyar. Kiai Wahid datang hanya memakai baju lengan pendek

    dan bersarung. Tidak ada yang mengiringinya. Bukan tidak ada yang mau mengantar, akan

    tetapi Kiai Wahid sendiri yang meninggalkan para pengiringnya di belakang.

  • 5/27/2018 ham ke 2

    11/12

    Dari pernikahan itu, pasangan Wahid-Sholichah dikaruniai enam orang putra-putri,

    yaitu Abdurrahman, Aisyah, Salahuddin, Umar, Lily Khodijah, dan Muhammad Hasyim.

    Masuk NUDi tengah-tengah kesibukannya mengelola Tebuireng, Kiai Wahid aktif menjadi

    pengurus NU (1938). Karier di NU dimulai dari bawah. Mula-mula menjadi Sekertaris NURanting Cukir, kemudian tahun 1938 terpilih sebagai Ketua Cabang NU Kabupaten Jombang.

    Beliau juga aktif menulis di Suara NU dan Berita NU. Tahun 1946 Kiai Wahid terpilih

    sebagai Ketua Tanfidiyyah PBNU menggantikan Kiai Achmad Shiddiq yang meninggal

    dunia.

    Mendirikan MasyumiPada bulan November 1947, Wahid Hasyim bersama M. Natsir menjadi pelopor

    pelaksanaan Kongres Umat Islam Indonesia yang diselenggarakan di Jogjakarta. Dalam

    kongres itu diputuskan pendirian Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi), sebagai

    satu-satunya partai politik Islam di Indonesia. Ketua umumnya adalah ayahnya sendiri, Kiai

    Hasyim Asyari. Namun Kiai Hasyim melimpahkan semua tugasnya kepada Wahid Hasyim.Sejak awal tahun 1950-an, NU keluar dari Masyumi dan mendirikan partai sendiri.

    Kiai Wahid terpilih sebagai Ketua Umum Partai NU. Keputusan ini diambil dalam Kongres

    ke-19 NU di Palembang (26-April-1 Mei 1952). Secara pribadi, Kiai Wahid tidak setuju NU

    keluar dari Masyumi. Akan tetapi karena sudah menjadi keputusan bersama, maka Kiai

    Wahid menghormatinya. Hubungan Kiai Wahid dengan tokoh-tokoh Masyumi tetap terjalin

    baik.

    Pahlawan NasionalPada tahun 1939, NU masuk menjadi anggota Majelis Islam A'la Indonesia (MIAI),

    sebuah federasi partai dan ormas Islam di Indonesia. Setelah masuknya NU, dilakukan

    reorganisasi dan saat itulah Kiai Wahid terpilih menjadi ketua MIAI, dalam Kongres tanggal

    14-15 September 1940 di Surabaya.

    Jepang untuk membentuk sebuah Badan Jawatan Agama guna menghimpun para

    ulama. Pada tahun 1942, Pemerintah Jepang menangkap Hadratusy Sayeikh Kiai Hasyim

    Asy'ari dan menahannya di Surabaya. Wahid Hasyim berupaya membebaskannya dengan

    melakukan lobi-lobi politik. Hasilnya, pada bulan Agustus 1944, Kiai Hasyim Asy'ari

    dibebaskan. Sebagai kompensasinya, Pemerintah Jepang menawarinya menjadi ketua

    Shumubucho, Kepala Jawatan Agama Pusat. Kiai Hasyim menerima tawaran itu, tetapi

    karena alasan usia dan tidak ingin meninggalkan Tebuireng, maka tugasnya dilimpahkan

    kepada Kiai Wahid.

    Pada tanggal 29 April 1945, pemerintah Jepang membentuk Dokuritsu ZyunbiTyooisakai atau Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), dan

    Wahid Hasyim menjadi salah satu anggotanya. Dia merupakan tokoh termuda dari sembilan

    tokoh nasional yang menandatangani Piagam Jakarta, sebuah piagam yang melahirkan

    proklamasi dan konstitusi negara. Dia berhasil menjembatani perdebatan sengit antara kubu

    nasionalis yang menginginkan bentuk Negara Kesatuan, dan kubu Islam yang menginginkan

    bentuk negara berdasarkan syariat Islam. Saat itu ia juga menjadi penasihat Panglima Besar

    Jenderal Soedirman.

    Di dalam kabinet pertama yang dibentuk Presiden Sukarno (September 1945), Kiai

    Wahid ditunjuk menjadi Menteri Negara. Demikian juga dalam Kabinet Sjahrir tahun 1946.

    Ketika KNIP dibentuk, Wahid Hasyim menjadi salah seorang anggotanya mewakili Masyumi

    dan meningkat menjadi anggota BPKNIP tahun 1946.

  • 5/27/2018 ham ke 2

    12/12

    Setelah terjadi penyerahan kedaulatan RI dan berdirinya RIS, dalam Kabinet Hatta

    tahun 1950 dia diangkat menjadi Menteri Agama. Jabatan Menteri Agama terus dipercayakan

    kepadanya selama tiga kali kabinet, yakni Kabinet Hatta, Natsir, dan Kabinet Sukiman.

    Jasa lainnya ialah pendirian Sekolah Tinggi Islam di Jakarta (tahun 1944), yang

    pengasuhannya ditangani oleh KH. Kahar Muzakkir. Lalu pada tahun 1950 memutuskan

    pendirian Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) yang kini menjadiIAIN/UIN/STAIN, serta mendirikan wadah Panitia Haji Indonesia (PHI). Kiai Wahid juga

    memberikan ide kepada Presiden Soekarno untuk mendirikan masjid Istiqlal sebagai masjid

    negara.

    Musibah di CimindiHari itu, Sabtu 18 April 1953, Kiai Wahid bermaksud pergi ke Sumedang untuk

    menghadiri rapat NU. Kiai Wahid ditemani tiga orang, yakni sopirnya dari harian

    Pemandangan, rekannya Argo Sutjipto, dan putera sulungnya Abdurrahman Ad-Dakhil (Gus

    Dur. mobil yang ditumpangi Kiai Wahid selip dan sopirnya tidak bisa menguasai kendaraan.

    Di belakangnya banyak iringan-iringan mobil. Sedangkan dari arah depan, sebuah truk yang

    melaju kencang terpaksa berhenti begitu melihat ada mobil zig-zag. Karena mobil Chevroletitu melaju cukup kencang, bagian belakangnya membentur badan truk dengan kerasnya.

    Ketika terjadi benturan, Kiai Wahid dan Argo Sutjipto terlempar ke bawah truk yang sudah

    berhenti itu. Keduanya luka parah. Kiai Wahid terluka bagian kening, mata, pipi, dan bagian

    lehernya. Sedangkan sang sopir dan Gus Dur tidak cedera sedikit pun. Mobilnya hanya rusak

    bagian belakang dan masih bisa berjalan seperti semula.

    Kiai Hasyim dan Argo Sutjipto kemudian dibawa ke Rumah Sakit Boromeus Bandung.

    Sejak mengalami kecelakaan, keduanya tidak sadarkan diri. Keesokan harinya, Ahad, 19

    April 1953 pukul 10.30, KH. Abdul Wahid Hasyim dipanggil ke hadirat Allah Swt. dalam

    usia 39 tahun. Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 18.00 Argo Sutjipto menyusul

    menghadap Sang Khalik. Inna liLlahi wa Inna ilayhi Rajiun.

    Jenazah Kiai Wahid kemudian dibawa ke Jakarta, lalu diterbangkan ke Surabaya, dan

    selanjutnya dibawa ke Jombang untuk disemayamkan di pemakaman keluarga Pesantren

    Tebuireng. Atas jasa-jasanya beliau juga dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh

    pemerintah.