handout farmakologi ed4
TRANSCRIPT
Edisi 4 before mid
Handout Farmakologi
TOKSIKOLOGIOleh Bpk. Prof.dr.Ngatijan,M.Sc.,Sp.FK
“Toksikologi toksikon : racun, logos : ilmu”
Toksikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang racun.
Racun adalah substansi (biasanya kimiawi) yang (dalam jumlah kecil) dapat menimbulkan kerusakan sistem biologis sehingga dapat menimbulkan gangguan kesehatan.
Bagan dari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan toksikologi dan macam-macam jenis toksikologi:
Dari bagan di atas dapat kita ketahui macam-macam jenis toksikologi yaitu:
1. Toksikologi Medis (ga ada di bagan sih ;p): Membahas interaksi racun dengan tubuh, kita lihat gambar di bawah ini ya!
2. Toksikologi klinik Untuk memastikan diagnose klinis, dimana diagnose ini dapat dijadikan dasar dalam
melakukan terapi yang cepat dan tepat, serta lebih terarah, sehingga ancaman kegagalan pengobatan (kematian) dapat dihindarkan (membantu penyembuhan)
Page 1 of 18
Edisi 4 before mid
3. Toksikologi perang Suatu negara memproduksi racun untuk senjata perang, misalnya saat perang
Vietnam,USA membuat orange gas untuk menghabisi Vietnam 4. Toksikologi lingkungan
Ilmu yang mempelajari racun kimia dan fisik yang dihasilkan dari suatu kegiatan dan menimbulkan pencemaran lingkungan (Cassaret, 2000)
5. Toksikologi forensik Melakukan analisis kualitatif maupun kuantitatif dari racun dari bukti fisik dan
menerjemahkan temuan analisis ke dalam ungkapan apakah ada atau tidaknya racun yang terlibat dalam tindak kriminal, yang dituduhkan, sebagai bukti dalam tindak kriminal (forensik) di pengadilan.
RACUN (toxic agent) : zat yang (dalam jumlah kecil) mampu menimbulkan kerusakan sistem biologis toksisitas
Untuk mengetahui toksisitas dapat diukur dengan LD(Lethal Dose) 50, LD 50 ini diujikan ke hewan uji bukan manusia. LD50 adalah dosis zat kimia yang diberikan pada hewan percobaan yang dapat menyebabkan 50 % kematian dari jumlah hewan coba dalam penelitian tersebut.
Toksisitas ditentukan oleh:
1) Dosis2) cara masuk 3) frekuensi dan lamanya terekspos (misalnya
No Racun LD50 Orally mg/kg BB Contoh1 extremely toxic > 1 Botulinum 2 highly toxic 1-50 Baygon dan sejenisnya3 moderately toxic 50-1004 low toxic 500-5000 Merica 5 practically non toxic 5-15000 Bawang merah,bwg putih6 relatively harmless > 15000 Beras
SUBSTANSI RACUN:
Household toxicants (racun RT) pembersih lantai, NaOh (soda api),dll Agriculture toxicants (racun pertanian) pestisida dalam bahan makanan,dll Industrial toxicants(racun industri) ethanol,merkuri, metanol,formalin,dll Plants and animal poisons (tanaman dan hewan beracun) singkong (ada
sianida),ubi,kalajengking,ular,dll Drugs cause intoxications (obat yang menyebabkan keracunan) obat tidur dll Food cause intoxications (makanan yang menyebabkan keracunan) makanan basi,dll War toxicants (racun peperangan) Lewesite gas, tabun, soman, sarin,dll
RESPON (EFEK) TOKSIK
gangguan faali / biokimiawi
Page 2 of 18
Edisi 4 before mid
perubahan struktural, sel, jaringan / organ / tubuh (umumnya didahului gangguan faali atau biokimiawi), perubahan struktural ada yg bersifat reversible dan ireversible
reversible (dapat kembali) irreversible
o bayi yang pada saat dalam kandungan keracunan Hg (terkontaminasi dari ibunya) biasanya ketika lahir akan kurang sempurna (cacat)
o efek dari perang Vietnam adalah banyaknya bayi yang lahir kurang sempurna karena terkontaminasi racun yang digunakan pada saat perang
o keracunan aflatoxin pada hepar akan menyebabkan kanker hati
SIFAT RESPON (EFEK) TOKSIK:
bersifat umum tidak khas (nonspecific)
efek korosif (misalnya tangan kena soda api terus melepuh) kaustik atau iritatif pada mata, mukosa, saluran nafas, saluran cerna, mulut dsb.
khas (specific) : lesi (cedera) organ zat2 tertentu menyebabkan lesi pada 1 organ misalnya: Hg jika akut pada saluran cerna, jika kronis pada ginjal
bersifat khusus efek teratogenik (teratogen : faktor yang menyebabkan gangguan fisik pada embrio
yang sedang berkembang) jadi teratogenesis itu perkembangan tidak sempurna pada embrio (pembentukan teratos) monster (biasanya karena mengkonsumsi obat2 ataupun keracunan)
efek karsinogenik efek kanker efek mutagenik mutasi gena
LESI (CIDERA)
Organ yang mudah (potensial) menderita cidera akibat racun:
heparmenerima darah dari :
o arteria hepatika (20%) membawa oksigen dan nutrien o vena porta (80%) membawa zat yang diabsorpsi dari saluran cerna
pada dasarnya seluruh zat (baik yang beracun ataupun tidak) akan melewati hepar, di hepar terjadi proses detoksifikasi,dalam proses ini ada zat yang dari tidak beracun menjadi racun . oleh karena itu hepar merupakan gerbang zat-zat toksik sehingga mudah menderita keracunan.
Page 3 of 18
Edisi 4 before mid
Jadi kira-kira begini : sel berjalan dari arteria,vena dan sal. empedu menuju CV (central vena) selama 400 hr,lalu mati. Jika yang rusak adalah sel induk maka racun akan berada di sekitar sist. porta, jika yang rusak sel disekitar CV maka yang beracun adalah metabolitnya. *CMIIW
ginjalginjal memiliki fungsi membersihkan darah,karen adalam rangka mengeliminasi ginjal masih mengambil zat-zat bermanfaat misalnya air. Dengan katalain ginjal memiliki fungsi mengeluarkan toksik (urin)
o ginjal memfiltrasi 12,5 liter darah tiap 100 menito urin yang terbentuk 100 ml tiap 100 menit (ada pemekatan filtrate (kadar zat dalam
filtrat / urin naik tajam) dari 12,5 L menjadi 100ml )
Page 4 of 18
Edisi 4 before mid
paruparu merupakan pintu gerbang zat toksik dari saluran pernafasan
o zat yang masuk perinhalasio zat dapat ada yang toksik
sehingga paru sangat potensial menderita intoksikasi.
TERATOGENESIS
Teratogenesis (teratogen : faktor yang menyebabkan gangguan fisik pada embrio yang sedang berkembang -Dorland) jadi teratogenesis itu perkembangan tidak sempurna pada embrio (pembentukan teratos)
EFEK TERATOGENIK
• Pada embryogenesis (induk hamil)
• Dosis berulang selama kehamilan
• Organogenesis (asal dan perkembangan organ)
Hewan Masa organogenesis hari ke- Lahir hari ke-Rat 6-15 22Mice 6-15 19Kelinci 6-18 33Marmut 10-18 66Manusia 16-56 267
Zat yang menyebabkan teratogenesis:
Thalidomide (Contergan®)o dibuat di Jerman pada 1956o sebagai obat penenang
Page 5 of 18
Edisi 4 before mid
o malformasi (phocomelia, bahkan amelia) o 7.000 – 10.000 bayi malformasi pada 1961 o 1962 dilarang beredar
IGF : insuline like growth factor-1, FGF : fibroblast growth factor-2, Sp-1 : promoter specific transcription factor
Contoh teratogenesis :
MUTAGENESIS
mutasi gena (spontan, bukan akibat rekombinasi) interaksi material genetik - zat mutagen kerusakan materian genetik (gen) material genetik berubah aberasi kromosomal
KARSINOGENESIS
Terjadi interaksi zat karsinogen dengan DNA ; RNA terjadi kerusakan DNA-RNA timbul mekanisme repair jika kendali repair terganggu menyebabkan proliferasidan
defrensiasi juga terganggu
Page 6 of 18
Edisi 4 before mid
Proses dari zat karsinogen menjadi kanker:
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::KERACUNAN DAN GIZI
FOOD POISONING
1. Bacterial contaminations Clostridium botulinum
2. Racun ikan dan kerang Ciguatoxin, tetrodotoxin dan saxitoxin.
3. Racun dari tumbuhan kecubung, umbi, kacang-kacangan dan jamur (mushroom)
4. Racun bahan kimia dalam makanan nikotin, kafein, nitrit, MSG
5. Racun lainnya tempe bongkrek, minumam terfermentasi, dsb.
Bacterial contaminations
• Clostridium botulinum (canned or bottled food)
• Clostridium perfingen (dairy products)
• Bacillus cereus (reheated rice, meat, vegetables)
• Campylobacter (water, poultry, meat, dairy products)
• Salmonella (meat, dairy products, bakery, water)
• Shigella (water, fruit, vegetables)
• Staphylococcus aureus (water, shellfish)
Racun botulinum
Clostridium botulinum
Page 7 of 18
Edisi 4 before mid
Membentuk spora, anaerobic, Gram+ bacteria Ada 7 strain (yang jelas diketahui Ca dan Cb) Spora tahan panas (beberapa jam pada 1000 C) Spora tahan panas (30 menit pada 1200 C) Starin tertentu (misalnya E) khas pada ikan dan seafood, dapat memproduksi racun pada 50C Spora tumbuh dan berkembang pada pH > 4,5, suhu 270 C dan suasana anaerob Dalam makanan kaleng atau botolan :green bean, jagung, asparagus, terong, cabai (lombok),
jamur, tomat, daging, ikan dsb. Rasa makanan dapat berubah atau tidak berubah : Clostridium botulinum CA dan CB
membuat enzim proteolitik sehingga membusukkan makanan rasa / bau berubah Clostridium botulinum E tidak membuat enszim itu sehingga bau dan rasa makanan seperti
tidak berubah. Memblok ujung saraf kolinergik
o racun botulinum berinteraksi dengan membran ujung saraf (glycolipid atau gangliosida)
o membran teraglutinasi tidak responsif thd. impuls o tidak terjadi pelepasan Asetilkolin (ACh) dari ujung saraf kolinergik o timbul kelumpuhan organ yang diinervasi saraf kolinergik, pada anak yang keracuna
botulinum biasanya berefek tidak bisa menelan,kepala jatuh (maksudnya tertunduk lesu),pandangan (kosong) ke depan
Heat labile o 80oC rusak dalam 30 menit, 100oC rusak dalam 10 menit
Cholinergic* nerve terminal- somatomotoric efferents- preganglioner sympathis- preganglioner parasympathis- postganglioner parasympathis(*Cholinergic: dirangsang,diaktifkan atau diteruskan oleh asetilkolin;sebutan untuk serabut saraf simpatis dan parasimpatis yang melepaskan asetilkolin pada sinaps dimana impuls saraf lewat-Dorland)
Page 8 of 18
Edisi 4 before mid
Gejala keracunano Gejala gastrointestinal nausea, vomitus, abdominal distension and paino Gejala kelumpuhan otot rangka dry or sore mouth and throat, difficulty in visual
accomodation, dysphonia, diplopia, paralysis motorik, dysphagia, constipation, respiratory insufficiency, urinary retension
Mencegah botulism o Cegah keadaan untuk pertumbuhan spora (cegah : pH > 4,5 anaerobik, low nitrite
level)o Heating and boiling (panasi 100oC selama lebih dari 15 menit. Untuk commercially
canner biasanya 120oC)o Heating pada tempat yang tinggi (tekanan udara rendah) air mendidih di bawah 100oC
(di Denver 1800 m d.p.a.l. air mendidih pada 94,7oC) minimal 30 menit o Asidifikasi (pengasaman) makanan (pH < 4,5) terutama untuk makanan yang
dikalengkan (green bean, baby corn, asparagus, spinach : bayam, mushroom, tuna, corned beef, smoked or fermented food, oile and vaccum packed food, acidic tomatoes)
Sumber racun botulinum
҉� Racun botulinum tipe A roti dalam pot, ikan (salmon), madu, saus bawang, bawang iris --dalam minyak kacang, kalengan (cabai, jamur, kacang, wortel dsb)
҉� Racun botulinum tipe B tomat, jamur, daging babi, kacang, saus apel.҉� Racun botulinum tipe E telur ikan beku, kering atau terfermentasi, kerang҉� Racun botulinum tipe F hati, daging rusa (dendeng) dsb.
Anak-anak yang keracunan Botulinum :
Umumnya pada anak < 1 th ( 1 - 3 bulan) Kausa mungkin makanan (susu, madu, cereal) terkontaminasi racun / bakteri dalam jumlah
kecil Gejala awal
– constipation, feeding difficulty, floppy baby (decrease muscle tone of limb and neck)
Page 9 of 18
Edisi 4 before mid
– ophthalmoplegia, loss of facial grimacing (tidak dapat meringis), dysphagia, decrease swallow refflect, poor anal spinchter tone, head lag (terkulai)
KONTAMINASI BAKTERI LAIN
Clostridium perfingen (dairy product)
Bacillus cereus (reheated fried rice, meat, vegetables)
Campylobacter (water, poultry, meat, dairy product)
Salmonella (meat, dairy product, bakery, water)
Shigella (water, fruit, vegetables)
Staphylococcus aureus (water, shellfish)
Clostridium perfingen (thermostabile
organism, thermolabile toxin)
Bacillus cereus (thermolabile toxin)
Campylobacter (thermolabile toxin)
Salmonella (thermolabile organism)
Shigella (thermolabile organism and toxin)
Staphylococcus aureus (thermostabile toxin)
KONTAMINASI BAKTERI
o Higiene makanan kurang baik dalam penyiapan dan penyimpanan makanan atau bahan makanan jelek
o Gejala keracunan
Mild, self limited, recovery in 24 hours
Inkubasi 1- 6 jam (tetapi dapat 2 - 6 hari)
Gastroenteritis (nausea, vomitus, abdonimal cramp, dan diarea)
Fever, bloody stool, fecal leucocytosis
Page 10 of 18
Edisi 4 before mid
Bakteri Patogenesis
Feve
r
Dia
rea
Dys
ente
ry
Abdo
min
al
pain
Vom
itus
Inku
basi
(jam
)
C. perfungen
E. coli
Salmonella
Shigella
Staphylococcus
Streptococcus
V.cholerae
C. botulinum
B. cereus type I
B. cereus type II
Camph. jeyuni
Enterotoxin
Enterotoxin
Bac./ endotoxin
Bac./ endotoxin
Enterotoxin
Bacteria
Enterotoxin
Neurotoxin
Enterotoxin
Enterotoxin
Enterotoxin
-
-
+
+
-
+
+
-
-
-
+
+
+
+
+
+
+
+
-
+
++
+
+
+
+
+
0
-
0
-
-
-
-
++
+
+
+
+
-
+
+
+
+
+
+
0
+
+
+
-
+
+
++
+
+
8 – 24
24 – 72
8 – 48
24 – 72
2 – 6
24 – 72
24 – 72
12 – 36
1 – 6
10 -12
1-7 days
Kontaminasi bakteri
Terapi:o Nonspecific (intraveneous elecrolyte)o Antiemetics o No antidiarhea o Analgesics antipyretics
KONTAMINASI PESTISIDA (khususnya insektisida dan herbisida)
Residu pestisida pada buah2an tinggi tidak hanyapada permukaan tapi masuk ke dalam (go organic ppl!)
1. Fosfat organis (insektisida)
2. Chlorin organis (insektisida)
3. Herbisida – ditiokarbamat
4. Dsb.
Page 11 of 18
Edisi 4 before mid
Organofosfat dan karbamat
Organophosphates
Carbamates
Page 12 of 18
Edisi 4 before mid
Gejala keracunannya:
҉� Stimulate r-M
o Peningkatan sekresi kelenjar endokrin cth: hipersekresi airmata T_T hyper salivation)
o Bronchoconstriction, g.i. hypermotility , myosis.
҉� Stimulates r-N
o Fasciculation diikuti oleh kelumpuhan otot kerangka
o Tachycardia bradycardia (parasympathetic domination).
Terapi
҉� Life saving infus,fasilitasi respirasi (pembersihan mukus)҉� Atropinasi atropine 1-2 mg intrava (ringan),2-4mg (berat) :beri lagi dalam 5-10 menit
maka gejala akan membaik҉� Efeknya: pucat,hipersekresi,bradikardia,dll
Chlorine organis (previous important insecticide)
Page 13 of 18
Edisi 4 before mid
Gejala:
• Paraesthesia (rasa abnormal seperti kesemutan,rasa terbakar,berkeringat) : lip, tongue and face
• irritable ( exitable) auditory, light, etc. stimuli
• tremor
• convulsion oxygenation
• death
Page 14 of 18
Edisi 4 before mid
Page 15 of 18
Edisi 4 before mid
Keracunan Ikan
• Keracunan Ciguatoxin (Ciguatera)
– Mekanisme aksi belum jelas, 1 - 6 jam sesudah makan
– vomitus, watery diarrhoea, abdominal cramp, headache, bronchospam, urticaria, malaise, myalgia, paraesthesia mouth and limb, ataxia, blurred vision, sense of cold, hypotension, bradycardia, seizure and raspiratory arrest
• Terapi
– Nonspecific, menghambat absorpsi racun lebih lanjut
• Keracunan Scromboid (tuna, mackerel dsb)
– Racun scromboid : campuran histamin dengan substansi mirip histamin (dari jaringan kaya histidin diubah secara enzimatis oleh abkteri dalam ikan awetan itu)
– 1 - 3 jam atau beberapa menit sesudah makan
– timbul vomitus, watery diarrhoea, abdominal cramp, headache, bronchospam, urticaria, wheezing, skin flushing, hypotension sampai shock.
• Terapi
– Nonspecific, antihistamin, menghambat absorpsi racun
• Keracunan Tetrodotoxin
– ikan bluntak : puffer fish, katak tertentu dan biawak
– Racun memblok influks Na+ (sodium ion channels)
Page 16 of 18
Edisi 4 before mid
– Paralisis sel eksitabel (saraf, otot rangka dsb)
– Gejala 30 - 40 menit
– Timbul vomitus, parestesia, salivasi, twitching, diaphoresis, weakness, hipotensi, bradikardia dan respiratory arrest terjadi 6 - 24 jam sesudah makan ikan
• Terapi
– Gawat darurat nonspecific (respirasi dan kardiovaskuler)
– Dekontaminasi jika masih mungkin
Keracunan Kerang
• Keracunan neurotoxin (kerang tertentu dsb)
– Stimulasi postganglionic cholinergic
– Beberapa menit sampai 3 jam sesudah makan ikan
– Gejala nausea, vomitus, watery diarrhoea, paraesthesia mouth, neck and limbs, muscular weakness, respiratory arrest.
• Terapi
– Nonspecific, menghambat absorpsi racun
Keracunan jamur Amanita phallotidin Zat aktif (α-amanitin, phalloidins dan THC) Phalloidins tidak diabsorpsi (oleh saluran cerna) α-amanitin nekrosis hepatoseluler (specific) THC (tetrahydrocanabinol) halusinasi Banyak disalahgunakan (fly)
Keracunan Bongkrek Asam bongkrek (bongkrekic acid) Pseudomonas coccovenenan (dalam ampas kelapa) Menghambat fosforilasi mitokondrial Pusing, mual, nyeri perut, kejang mati Terapi supportif dan mempercepat ekskresi antidotum belum ada
Keracunan umbi dan kacang-kacangan Cyanida dan cyanogenic substances Memblok transport elektron pada fosforilasi (cytochrome oxydase)
utilisasi O2 terhambat tetapi transport O2 tidak darah vena masih berisi O2 kulit dan mukosa kemerahan
Page 17 of 18
Edisi 4 before mid
Hypoxia jaringan hiperventilasi
____________________________end___________________________________
Semoga bermanfaat. Good luck buat UTS!
XO,
OnyaPage 18 of 18