health belief model.doc

10
Health Belief Model (HBM) adalah model psikologis yang mencoba untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku kesehatan. Konsep yang mendasari HBM adalah bahwa perilaku kesehatan ditentukan oleh keyakinan pribadi atau persepsi tentang penyakit dan strategi yang tersedia untuk mengurangi terjadinya penyakit (Hoch-Baum, 1958). Persepsi pribadi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan interpersonal. HBM bertujuan untuk merubah perilaku dalam menghindari suatu penyakit atau memperkecil risiko kesehatan. HBM terdiri dari lima komponen yang memmengaruhi upaya yang ada dalam diri individu untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya, yaitu perceived susceptibility (kerentanan yang dirasakan), perceived severity (keseriusan yang dirasakan), perceived benefit (manfaat yang dirasakan), perceived barrier (hambatan yang dirasakan akan tindakan yang diambil), dan cues to action (pemicu tindakan). Hal tersebut dilakukan dengan tujuan self efficacy atau upaya diri sendiri untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya. Tiga faktor penting dalam HBM, yaitu :

Upload: tix-ummuzahro

Post on 04-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Health Belief Model.doc

Health Belief Model (HBM) adalah model psikologis yang mencoba untuk menjelaskan dan

memprediksi perilaku kesehatan. Konsep yang mendasari HBM adalah bahwa perilaku

kesehatan ditentukan oleh keyakinan pribadi atau persepsi tentang penyakit dan strategi yang

tersedia untuk mengurangi terjadinya penyakit (Hoch-Baum, 1958). Persepsi pribadi

dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang memengaruhi perilaku kesehatan interpersonal.

HBM bertujuan untuk merubah perilaku dalam menghindari suatu penyakit atau memperkecil

risiko kesehatan.

HBM terdiri dari lima komponen  yang memmengaruhi upaya yang ada dalam diri individu

untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya, yaitu perceived susceptibility (kerentanan

yang dirasakan), perceived severity (keseriusan yang dirasakan), perceived benefit (manfaat

yang dirasakan), perceived barrier (hambatan yang dirasakan akan tindakan yang

diambil), dan cues to action (pemicu tindakan). Hal tersebut dilakukan dengan tujuan self

efficacy atau upaya diri sendiri untuk menentukan apa yang baik bagi dirinya.

Tiga faktor penting dalam HBM, yaitu :

1. Kesiapan individu untuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu

penyakit  atau memperkecil risiko kesehatan.

2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah perilaku.

3. Perilaku itu sendiri.

HBM adalah model yang paling umum digunakan dalam pendidikan dan promosi kesehatan.

HBM digunakan untuk menjelaskan perubahan dan pemeliharaan dari perilaku yang

berhubungan dengan kesehatan, serta sebagai pedoman dari intervensi perilaku kesehatan.

Hmodel ini menggambarkan, membandingkan, dan menganalisa dengan menggunakan

sebuah aturan yang luas dari beraneka ragam teknik analitik. 

Page 2: Health Belief Model.doc

HBM dikembangkan pada tahun 1950 oleh psikolog sosial Irwin M. Rosenstock, Godfrey M.

Hochbaum, S. Stephen Kegeles, dan Howard Leventhal di US Public Health Service untuk

lebih memahami penyebab kegagalan program skrining TBC (Hoch-Baum, 1958). Baru-baru

ini, metode ini digunakan untuk memahami tanggapan pasien untuk gejala penyakit, sesuai

dengan aturan medis, perilaku gaya hidup (misalnya, perilaku seksual berisiko), dan perilaku

yang berkaitan dengan penyakit kronis yang mungkin memerlukan perawatan jangka

panjang. Penyempurnaan model ini dilakukan hingga akhir 1988 untuk memasukkan bukti

yang muncul dalam bidang psikologi tentang peran self-efficiacy dalam pengambilan

keputusan dan perilaku.

Perceived Susceptibility (Kerentanan)

Perceived susceptibility mengacu pada penilaian subjektif dari risiko melakukan kebiasaan

tidak sehat. HBM memprediksi  bahwa individu yang merasa bahwa mereka rentan terhadap

masalah kesehatan tertentu akan melakukan upaya untuk mengurangi risiko terjangkit

penyakit tersebut. Individu yang percaya bahwa mereka mempunyai risiko yang rendah

terhadap suatu penyakit lebih mungkin untuk terlibat dalam perilaku tidak sehat, atau

berisiko. Individu yang merasa berisiko tinggi, mereka akan secara pribadi terpengaruh untuk

menjauhi dan tidak terlibat dalam perilaku tidak sehat, atau berisiko

Page 3: Health Belief Model.doc

Perceived Severity (Keseriusan)

Preceived security mengacu pada penilaian subjektif dari keparahan masalah kesehatan.

HBM mengemukakan bahwa individu yang merasa masalah kesehatan yang diterimanya

lebih serius mungkinannya untuk melakukan pencegahan atau mengurangi

penyebabnya. Preceived security meliputi keyakinan tentang penyakit itu sendiri (misalnya,

apakah itu mengancam jiwa atau dapat menyebabkan cacat atau sakit) serta dampak yang

lebih luas dari penyakit pada peran dalam kondisi sosial. Misalnya, seseorang mungkin

menganggap bahwa secara medis influenza tidak serius, tetapi jika dia berfikir bahwa jika dia

terkena influenza dapat menyebabkan tidak masuk kerja selama beberapa hari, dapat

menulari orang lain disekitarnya, dan sebgainya maka ia akan menganggapinfluenza menjadi

kondisi yang sangat serius.

 Perceived Benefits (Keuntungan)

Perilaku yang berhubungan dengan kesehatan juga dipengaruhi oleh manfaat yang dirasakan.

Manfaat yang dirasakan merujuk pada penilaian individu dari manfaat melakukan atau tidak

melakukan perilaku sehat.  Jika seseorang percaya bahwa tindakan tertentu akan mengurangi

kerentanan terhadap masalah kesehatan atau menurunkan keseriusannya, maka ia cenderung

untuk melakukannya (terlepas dari fakta-fakta objektif mengenai efektivitas

tindakan). Sebagai contoh, individu yang menganggap bahwa memakai tabir surya mencegah

kanker kulit lebih mungkin untuk memakai tabir surya dibandingkan orang yang percaya

bahwa memakai tabir surya tidak akan mencegah terjadinya kanker kulit.

Perceived Barriers (Hambatan)

Perceived barriers mengacu pada penilaian individu tentang hambatan untuk perubahan

perilaku. Bahkan jika seseorang merasakan kondisi kesehatan yang mengancam dan percaya

Page 4: Health Belief Model.doc

bahwa ada tindakan efektif untuk mengurangi ancaman, hambatan dapat

mencegahnya. Dengan kata lain, manfaat yang dirasakan harus lebih besar daripada

hambatan yang dirasakan agar suatu perilaku terjadi. Hambatan dapat berupa

ketidaknyamanan dan beban yang dirasakan. Sebagai contoh, persepsi bahwa vaksin flu akan

menyebabkan nyeri yang parah. Neyri yang parah tersebuat adalah merupakan suatu

hambatan.

Cues to Action (Isyarat untuk Bertindak)

Selain empat keyakinan atau persepsi dan variabel memodifikasi, HBM menunjukkan

perilaku yang juga dipengaruhi oleh Cues to Action. Cues to Action adalah peristiwa-

peristiwa, orang, atau hal-hal yang menggerakkan orang untuk mengubah perilaku mereka.

Cues to action dapat berasal dari internal ataupun eksternal. Isyarat fisiologis ( misalnya,

nyeri, gejala) adalah contoh isyarat internal untuk bertindak. Isyarat eksternal mencakup

peristiwa atau informasi dari orang lain, dan dari media. Intensitas isyarat yang diperlukan

untuk mendorong tindakan bervariasi antara individu dengan yang dirasakan kerentanan,

keseriusan, manfaat, dan hambatan. Seperti contohnya setelah individu mendapatkan

penyuluhan tentang penyakit HIV/AIDS dan mengetahui seberapa ganas dan seberapa

banyak orang yang telah menderita karena penyakit itu, maka pengetahuan itu dapat menjadi

cues of actio karena membuat orang agar menjauhi hal-hal yang menyebabkan penyakit

HIV/AIDS.

Self-Efficacy 

Pada tahun 1988, self-efficacy ditambahkan pada empat keyakinan asli dari HBM

(Rosenstock, Strecher, & Becker, 1988). Self-efficacy adalah kepercayaan pada kemampuan

sendiri untuk melakukan sesuatu (Bandura, 1977). Orang umumnya tidak mencoba untuk

Page 5: Health Belief Model.doc

melakukan sesuatu yang baru kecuali mereka pikir mereka bisa melakukannya. Jika

seseorang percaya suatu perilaku baru yang berguna (manfaat dirasakan), tetapi berpikir dia

tidak mampu melakukan itu (penghalang dirasakan), kemungkinan bahwa hal itu tidak akan

dilakukan.

Memodifikasi Variabel

Empat konstruksi utama dari persepsi dapat dimodifikasi oleh variabel lain, seperti budaya,

tingkat pendidikan, pengalaman masa lalu, keterampilan, dan motivasi. Variabel

tersebut adalah karakteristik individu yang mempengaruhi persepsi pribadi. Sebagai contoh,

jika seseorang didiagnosis dengan kanker kulit sel basal dan berhasil diobati, ia mungkin

memiliki persepsi kerentanan tinggi karena ini pengalaman masa lalu dan menjadi lebih sadar

dari paparan sinar matahari karena pengalaman masa lalu. Sebaliknya, pengalaman masa lalu

ini bisa mengurangi persepsi seseorang dari keseriusan karena kanker itu mudah diobati dan

disembuhkan.

Kelebihan dari HBM adalah HBM membangun kepercayaan individu bahwa mereka rentan

terhadap masalah kesehatan, menggangap serius masalah, yakin terhaap efektivitas

pengobatan, dan menerima anjuran untuk mengambil tindakan kesehatan. Dengan

menanamkan hal-hal tersebut maka penyuluhan perilaku sehat akan lebih efektif. Sedangkan

kelemahan dari HBM adalah harus bersaing dengan kepercayaan dan sikap-sikap salah yang

telah ada di masyarakat.

Keberhasilan HBM bergantung pada kesiapan individu untuk merubah perilaku dalam rangka

menghindari suatu penyakit, adanya dorongaan yang membuatnya merubah perilaku, dan

perilaku itu sendiri. Hal-hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi tentang

kerentanan terhadap penyakit, potensi ancaman, motivasi untuk memperkecil kerentanan,

Page 6: Health Belief Model.doc

adanya kepercayaan bahwa perubahan perilaku dapat memberi keuntungan, penilaian

individu terhadap perubahan, dan pengalaman individu.

Contoh aplikasi HBM dalam penyuluhan  HIV.

Membuat materi penyuluhan misalnya “perilaku sex aman”, menggunakan Panduan dari teori

HBM. Berarti individu dibuat  agar:

1. Yakin (percaya) mereka rentan terhadap HIV [Perceived susceptibility]

2. Yakin akibat infeksi HIV sangat serius (misalnya AIDS, berbagai infeksi sekunder

yang dapat terjadi, kerugian ekonomi & sosial) [perceived severity]

3. Yakin resiko HIV dapat diminimalisir dengan perilaku seperti setia pada pasangan,

melakukan sex dengan cara yang aman, dan lain-lain yang mampu mengurangi resiko

HIV. –[perceived benefit]

4. Yakin bahwa keuntungan dari perilaku tersebut lebih besar harga manfaatnya

daripada faktor penghalangnya dan ada harga yang harus dibayar  misalnya

mengurangi kesenangan akibat pengunaan alat pelindung (kondom) atau ketidak

percayaan pasangan. [perceived barrier]

5. Menerima dukungan untuk melakukan tindakan yang benar melalui sebuah

rangsangan atau faktor pendukung (misalnya kampanye HIV melalui media masa).

[cues to action]

6. Keyakinan pada kemampuan diri untuk berhasil melakukan tindakan tersebut seperti

selalu melaksanakan dan menjaga perilaku sex aman.  [Self Eficacy]

 

Page 7: Health Belief Model.doc

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Heri DJ. Maulana, S.Sos, M.Kes. (2009). Promosi Kesehatan. Surabaya: EGC.

Taylor E, Shelly. (2012). Health Psychology. New York: The McGraw-Hill Companies, Inc.