hemo filia
DESCRIPTION
okeTRANSCRIPT
HEMOFILIA
Hemofilia merupakan penyakit gangguan pembekuan darah akibat kekurangan salah satu faktor
pembekuan yang bersifat diturunkan dan pada umumnya menyerang anak laki-laki. Gejala dapat
berupa memar-memar baik yang terjadi spontan maupun karena benturan ringan.
Hemofilia penyakit yang jarang terjadi, sehingga masih terdengar asing bagi masyarakat awam.
Sehingga tidak jarang baru dibawa ke fasilitas kesehatan dalam keadaan sudah berat, sementara
hasil pengobatan sangat bergantung pada kecepatan pemberian pengobatan. Dengan pemberian
pengobatan optimal penyandang hemofilia dapat menjalankan aktifitas secara normal dan produktif.
Sampai tahun 2013, Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia cabang Jawa Barat mencatat
terdapat 178 penyandang hemofilia sebagian besar adalah hemofilia A. Tercatat penyandang
sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu. Namun demikian sampai dengan sistem
pelayanan kesehatan era Jamkesmas para penyandang hemofilia sangat terbantu, mereka mendapat
pengobatan yang cukup memadai, termasuk kasus-kasus yang memerlukan biaya tinggi seperti kasus
perdarahan akut dan kasus yang memerlukan operasi, meskipun untuk mendapatkan pengobatan
yang sesuai berupa pengobatan yang bertujuan untuk pencegahan perdarahan yang masih
merupakan mimpi besar. Seiring berjalannya waktu, sebagian besar penyandang hemofilia yang
berobat ke RSHS terdeteksi adanya inhibitor, yang artinya memerlukan pengobatan yag biayanya
lebih tinggi lagi.
Edukasi masyarakat luas sangatlah penting supaya mereka dapat segera membawa keluarga atau
orang terdekat yang diduga memiliki gejala-gejala yang mengarah kepada hemofilia ke pelayanan
kesehatan lokal. Melakukan skrining pasien yang diduga hemofilia dan dilanjutkan dengan
pemeriksaan kadar faktor VIII atau IX untuk konfirmasi diagnosis. Hal ini mutlak memerlukan
laboratorium ang memadai baik sarana maupun prasarananya. Diperlukan edukasi dan pelatihan
untuk tenaga medis dan paramedis yang berkesinambungan secara nasional sehingga pasien
hemofilia dapat ditangani di rumah sakit yang tidak jauh dari tempat tinggalnya sebagai upaya
efisiensi.
Secara bertahap pemakaian cryopresipitat atau FFP perlu dan harus digantikan dengan konsentrat
faktor pembekuan. Untuk ini diperlukan ketersedian faktor-faktor tersebut dalam jumlah cukup,
walaupun dengan biaya yang sangat besar. Karena tatalaksana hemofilia tidak hanya sekedar
memberikan faktor yang diperlukan tetapi memerlukan tatalaksan yang komprehensif, maka
seyogyanya di tiap pusat pelayanan hemofilia dibentuk tim pelayanan terpadu yang melibatkan
berbagai disiplin ilu yang terkait. Selain itu, agar semua rencana untuk tatalaksan hemofilia secara
terpadu dan memadai dapat dilaksanakan dengan baik mutlak diperlukan registrasi secara nasional.
SEMINAR HEMOFILIA
DALAM RANGKA
KONGRES NASIONAL IV HIMPUNAN MASYARAKAT HEMOFILIA
INDONESIA (HMHI)
Dr. Desi Fitriani, SpPDDr. Indra Januwartri Mujawar, SpA