hepatitis rs1

22
LAPORAN PENDAHULUAN HEPATITIS A. Definisi Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999). Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001) Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika. Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia. Hepatitis adalah keadaan radang/cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat atau alkohol (Ptofisiologi untuk keperawatan, 2000;145) Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang merupakan kumpulan perubahan klinis , biokimia, serta seluler yang khas. ( Brunner & Suddarth .2001:1169). Dari pendapat beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penyakit hepatitis adalah peradangan yang terjadi pada 1

Upload: raudhah-fadhilah

Post on 08-Apr-2016

28 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hepatitis Rs1

LAPORAN PENDAHULUAN

HEPATITIS

A. Definisi

Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh

infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi,

1999).

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia

serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB),

suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun

yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula

dikenal sebagai "serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika.

Hepatitis B telah menjadi endemik di Tiongkok dan berbagai negara Asia.

Hepatitis adalah keadaan radang/cedera pada hati, sebagai reaksi terhadap virus, obat atau

alkohol (Ptofisiologi untuk keperawatan, 2000;145)

Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-

sel hati yang merupakan kumpulan perubahan klinis , biokimia, serta seluler yang khas.

( Brunner & Suddarth .2001:1169).

Dari pendapat beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penyakit hepatitis adalah

peradangan yang terjadi pada hati yang merupakan infeksi sistemik oleh virus atau oleh toksin

termasuk alkohol yang berhubungan manifestasi klinik yang berspektrum luas dari infeksi tanpa

gejala, melalui hepatitis ikterik sampai nekrosis hati yang menghasilkan kumpulan perubahan

klinis ,biokimia, seta seluler yang khas.

B. Etiologi

Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai

macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-

zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis.

Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan

suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia

1

Page 2: Hepatitis Rs1

beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan

racun-racun lain.

C. Patofisiologi

Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh

reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional dasar dari hepar

disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan

berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan terhadap

suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.

Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari tubuh oleh respon sistem

imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh karenanya, sebagian besar klien

yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar normal.

Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu badan dan

peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran

kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.

Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati. Walaupun jumlah billirubin yang

belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap normal, tetapi karena adanya kerusakan

sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut

didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi. Akibatnya billirubin tidak

sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat kerusakan sel

ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum mengalami konjugasi (bilirubin indirek),

maupun bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul

disini terutama disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi

bilirubin.

Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat (abolis). Karena

bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi ke dalam kemih, sehingga

menimbulkan bilirubin urine dan kemih berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi

dapat disertai peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal

pada ikterus.

2

Page 3: Hepatitis Rs1

Pengaruh Alkohol

Inflamasi Pada Hepar Peregangan Kapsula Hati

Perubahan Kenyamanan Gangguan Suplay darah Normal pada Hepatomegali Sel-sel hepar

Perasaan tidak nyaman dikuadran kanan atas

Gangguan Metabolisme Kerusakan sel parensim, sel hati

Glikogenesis GlukoneogenesisMenurun Menurun

Glikogen dalam hepar berkurang

Glikogenolisis menurun

Glukosa dalam darah berkurang

Cepat Lelah

Obstruksi Kerusakan konjugasi

Kerusakan sel eksresi Bilirubin tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus

Retensi Bilirubin Bilirubin direk meningkat

Regurgitasi pada duktuli IkterusEmpedu intra hepatik

Bilirubin direk meningkat

Peningkatan Garam Ikterus Larut dalam airEmpedu dalam darah

Ekresi ke dalam Bilirubin dan kemih Kemih Berwarna gelap

3

Hipertermia

Nyeri Nausea

Perubahan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan

Keletihan

Pruritus Perubahan kenyamanan

Page 4: Hepatitis Rs1

D. Manifestasi Klinik

Manifestasi Klinik menurut FKUI (2006) terdiri dari:

1. Masa Tunas

- Virus A : 15-45 hari ( rata-rata 25 hari).

- Virus B : 40-180 hari ( rata-rata 75 hari )

- Virus non A dan non B : 15-150 hari ( rata-rata 50 hari )

2. Fase Pre Ikterik

Keluhan umumnya tidak khas, keluhan yang disebabkan infeksi virus berlangsung sekitar 2-7

hari . nafsu makan menurun ( pertama kali timbul ) , nausea, vomiting, perut kanan atas terasa

sakit. Seluruh badan tersa pegal terutama di pinggang, bahu dan malaise, mudah lelah terutama

pada sore hari , suhu badan meningkat sekitar 39 derajat celcius berlangsung selama 2-5 hari ,

pusing, nyeri persendian.

3. Fase Ikterik

Urine berwarna seperti teh pekat, tinja berwarna pucat, penurunan suhu badan disertai

bradikardi. Ikterus pada kulit dan sklera yang terus meniningkat pada minggu I, kemudian

menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari . kadang-kadang disertai gatal-gatal seluruh

badan, rasa lesu dan mudah lelah dirasakan selama 1-2 minggu.

4. Fase Penyembuhan

Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit ulu hati, disertai

bertambahnya nafsu makan , rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik . warna urne

tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun masih lemas dan mudah lelah.

E. Penatalaksanaan Medis

Saat ini telah banyak jenis pengobatan yang diberikan pada pasien penyakit hepatitis.

Pengobatan yang diberikan dapat berupa tindakan medis (kedokteran) maupun non medis.

Tindakan non medis antara lain adalah akupunktur, akupresure, reflesiologi, pengobatan herbal,

dan lain-lain. Tindakan non medis ini dapat diberikan sebagai tindakan komplementer dari

tindakan medis ataupun alternatif.

Terapi secara medis dapat berupa terapi suportif, simtomatis dan kausatif. Terapi suportif

adalah terapi yang membantu agar fungsi-fungsi penting tubuh tetap bekerja dengan baik. Terapi

simtomatis diberikan pada pasien untuk meringankan gejala penyakit. Sedangkan terapi kausatif

4

Page 5: Hepatitis Rs1

berguna untuk menghilangkan penyebab dari penyakit hepatitis itu sendiri, biasanya berupa

antivirus pada kasus penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus.

Terapi medis untuk kasus hepatitis B kronis bertujuan untuk menekan replikasi virus hepatitis

B (HB). Tujuan jangka pendek pengobatan ini adalah membatasi peradangan hati dan

memperkecil kemungkinan fibrosis (jaringan ikat) pada hati maupun sirosis. Sementara tujuan

jangka panjangnya adalah mencegah meningkatnya kadar serum transminase dan komplikasi

hepatitis yang lebih buruk. Terapi medis yang biasa diberikan pada penderita penyakit hepatitis

diantaranya adalah :

1. Tirah baring

Penderita penyakit hepatitis harus menjalani istirahat di tempat tidur saat mengalami fase

akut. Jika gejala klinis cukup parah, penderita perlu dirawat di rumah sakit. Penderita harus

mengurangi aktivitas hariannya. Tujuan dari istirahat ini adalah memberi kesempatan pada

tubuh untuk memulihkan sel-sel yang rusak.

2. Diet

Pada prinsipnya penderita seharusnya mendapat diet cukup kalori. Pada stadium dini

persoalannya ialah bahwa penderita mengeluh mual, dan bahkan muntah, disamping hal yang

menganggu yaitu tidak nafsu makan. Dalam keadaan ini jika dianggap perlu pemberian

makanan dapat dibantu dengan pemberian infus cairan glukosa.

3. Obat-obatan

Pada saat ini belum ada obat yang mempunyai khasiat memperbaiki

kematian/kerusakan sel hati dan memperpendek perjalanan penyakit hepatitis virus akut.

Dilarang makan dan minum yang mengandung alkohol. Biasanya penderita penyakit

hepatitis akut merasa mual di malam hari. Oleh karena itu sebaiknya asupan kalori

diberikan secara maksimal di pagi hari. Jika penderita mengalami rasa mual yang hebat

atau bahkan muntah terus menerus maka biasanya makanan diberikan dalam bentuk cair

melalui infus.

Penderita penyakit hepatitis diberi obat untuk mengatasi peradangan yang terjadi di

hati. Selain itu pada kasus penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus, penderita

diberi antiviral/antivirus dengan dosis yang tepat. Tujuan pemberian antivirus ini adalah

untuk menekan replikasi virus.Virus membutuhkan sel inang untuk melakukan replikasi

(menggandakan diri). Sel inang dalam kasus hepatitis adalah sel-sel hati. Proses

5

Page 6: Hepatitis Rs1

replikasi virus melalui beberapa tahapan. Tahap pertama virus melakukan penetrasi

(masuk) ke dalam sel inang (sel hati). Tahap kedua virus melakukan pengelupasan

selubung virus. Tahap ketiga adalah sintesis DNA virus. Tahap keempat adalah tahap

replikasi. Tahap terakhir adalah tahap pelepasan virus keluar dari sel inang dalam

bentuk virus-virus baru. Virus-virus baru inilah yang siap menginfeksi sel-sel hati

lainnya.

F. Pemeriksaan Diagnostik

1. Laboratorium

a. Pemeriksaan Pigmen

Urobilirubin direk

Bilirubin serum total

Bilirubin urin

Urobilinogen urin

Urobilinogen feses

b. Pemeriksaan Protein

Protein total serum

Albumin serum

Globulin serum

HbsAG

c. Waktu Protombin

Respon waktu protombin terhadap vitamin K

d. Pemeriksaan Serum Transferasi dan Transaminase

AST atau SGOT

ALT atau SGPT

LDH

Amonia Serum

2. Radiologi

Foto Rontgen Abdomen

Pemindahan hati dengan preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel

radioaktif

6

Page 7: Hepatitis Rs1

Kolestogram dan kalangiogram

Arteriografi pembuluh darah seliaka

3. Pemeriksaan Tambahan

Laparoscopi

Biopsi hati

G. Data Fokus Pengkajian

1. Wawancara

a. Identitas

Identitas Pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, status, agama, suku bangsa,

kewarganegaraan, bahasa, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnose medis, no.Rekam

medis.

Identitas Penanggung Jawab meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, alamat, suku

bangsa, kewarganegaraan, pekerjaan, pendidikan, alamat, hubungan dengan pasien

b. Keluhan Utama

Klien biasanya mengeluh nyeri perut kanan atas

c. Riwayat Kesehatan Sekarang

Nafsu makan menurun disertai nausea, vomitus, adanya sakit yang dirasakan dibagian

perut kanan atas (ulu hati) dan sakit di bagian pinggang, bahu, serta persendian, terasa

malaise dan lekas capek terutama sore hari, suhu badan biasanya meningkat sekitar 390C

berlangsung selama 2-5 hari.

d. Riwayat kesehatan Dahulu

Perlu dikaji adanya pemakaian obat-obatan dengan waktu yang lama dan kaji adanya

kebiasaan meminum alcohol.

e. Riwayat Kesehatan Keluarga

Kaji adanya ada tidaknya keluarga yang mengalami Hepatitis.

2. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum

7

Page 8: Hepatitis Rs1

Pasien dengan hepatitis biasanya lelah atau malaise.

b. Kesadaran

Pasien dengan hepatitis akan terlihat dalam keadaan sadar/composmentis

c. Tanda-Tanda Vital

Kaji Tekanan Darah (TD), Nadi (N), Suhu (S), dan Respirasi (R)

d. Pemeriksaan Persistem

1. System Neurologi

Kaji adanya keluhan sakit kepala, peka terhadap rangsang, pasien biasanya cenderung

tidur dan observasi tingkat kesadaran,

2. System Respirasi

Kaji bentuk gerak dada simetris kanan kiri, tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada

nyeri tekan, tidak terdengar suara tambahan.

3. System Kardiovaskuler

Kaji adanya penurunan denyut jantung (bradikardi) apabila terjadi hiperbilirubin

berat.

4. Sistem Muskuloskeletal

Kaji adanya nyeri pada persendian dan pegal-pegal pada pinggang.

5. System Endokrin

Kaji apakah terjadi pembesaran kelenjar tiroid atau tidak.

6. System Pencernaan

Kaji pada pasien hepatitis biasanya mengalami anoreksia akibat mual, muntah.

Eliminasi alfi pada pasien hepatitis, warna feses tanah liat. Pada Abdomen, biasanya

perut membesar, adanya nyeri tekan pada perut kanan atas.

7. System Perkemihan

Kaji adanya banyaknya volume urine yang keluar dan warna urine cenderung

gelap/coklat seperti teh.

8. System Integumen

Kaji adanya ikterus yang timbul dan jika semakin parah, maka pasien mulai merasa

gatal.

3. Pemeriksaan Diagnostik

1. Laboratorium

8

Page 9: Hepatitis Rs1

a. Pemeriksaan Pigmen

Urobilirubin direk

Bilirubin serum total

Bilirubin urin

Urobilinogen urin

Urobilinogen feses

b. Pemeriksaan Protein

Protein total serum

Albumin serum

Globulin serum

HbsAG

c. Pemeriksaan Serum Transferasi dan Transaminase

AST atau SGOT

ALT atau SGPT

LDH

Amonia Serum

2. Radiologi

Foto Rontgen Abdomen

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah

1. DO :

Klien terlihat meringis

saat ditekan pada

bagian perut kanan

atas

DS :

Klien mengeluh Nyeri

Pengaruh alkohol

Inflamasi pada hepar

Peregangan kapsula hati

Hepatomegali

Perasaan tidak nyaman di perut

Nyeri

9

Page 10: Hepatitis Rs1

pada ulu hati kuadran kanan atas

Nyeri

2. DO :

Klien terlihat lemah,

cemas, malaise dan

mual-mual.

DS :

Klien tidak nafsu

makan

Pengaruh alkohol

Inflamasi pada hepar

Peregangan kapsula hati

Hepatomegali

Perasaan tidak nyaman di perut

kuadran kanan atas

Nausea

Perubahan nutrisi

Gangguan Pemenuhan

Nutrisi

3. DO :

Suhu berada pada

390C

DS :

Klien merasa lemas

Pengaruh alkohol

Inflamasi pada hepar

Hipertermia

Hipertermia.

a. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan proses peradangan

2. Gangguan Pemenuhan Nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat

3. Hipertermia berhubungan dengan proses inflamasi.

b. Perencanaan

No Dx Tujuan Intervensi Rasional

10

Page 11: Hepatitis Rs1

1. Nyeri b.d

proses

peradangan

Kriteria Hasil :

Menunjukkan

tanda-tanda nyeri

fiik dan perilaku

dalam nyeri (tidak

meringis

kesakitan,

menangis

intensitas dan

lokasinya)

1. Kolaborasi dengan

individu untuk

menentukan metode

yang dapat digunakan

untuk intensitas nyeri.

2. Tunjukkan pada klien

penerimaan tentang

respon klien terhadap

nyeri

Akui adanya nyeri

Dengarkan dengan

penuh perhatian

ungkapan klien

tentang nyerinya

3. Berikan informasi

Akurat dan jelaskan

penyebab nyeri,

tunujukkan berapa

lama nyeri akan

berakhir, bila

diketahui.

4. Bahas dengan dokter

penggunaan analgetik

yang tak mengandung

efek hepatotoksi.

1. Nyeri yang

berhubungan

dengan hepatitis

sangat tidak

nyaman, oleh

karena terdapat

peregangan secara

kapsula hati,

melalui pendekatan

individu yang

mengalami

perubahan

kenyamanan nyeri

diharapkan lebih

efektif mengurangi

nyeri.

2. Klienlah yang

harus mencoba

meyakinkan

pemberi pelayanan

kesehatan bahwa ia

mengalami nyeri.

3. Klien yang

disiapkan untuk

mengalami nyeri

melalui penjelasan

nyeri yang

sesungguhnya akan

dirasakan

(cenderung lebih

tenang dibanding

11

Page 12: Hepatitis Rs1

lien yang

penjelasan

kurang/tidak

terapat penjelasan).

4. Kemungkinan nyeri

sudah tak bisa

dibatasi dengan

teknik uuntuk

mengurangi nyeri.

2. Gg.

Pemenuhan

Nutrisi b.d

intake yang

tidak

adekuat

Kriteria Hasil :

Menunjukkan

peningkatan berat

badan mencapai

tujuan dengan

nilai laboratorium

normal dan bebas

dari tanda-tanda

mal nutrisi.

1. Ajarkan dan bantu

klien untuk istirahat

sebelum makan.

2. Awasi pemasukan

diet/jumlah kalori,

tawakan makan sedikit

tapi sering dan

tawarkan pagi paling

sering.

3. Pertahankan hygiene

mulut yang baik

sebelum makan dan

sesudah makan.

4. Anjurkan makan pada

posisi duduk tegak.

5. Berikan diit tinggi

kalori, rendah lemak.

1. Keletihan berlanjut

menurunkan

keinginan untuk

makan

2. Adanya pembesaran

hepar dapat

menekan saluran

gastrointestinal dan

menurunkan

kapasitasnya,

3. Akumulasi partikel

makanan di mulut

dapat menambah

bau dan rasa tak

sedap yang

menurunkan nafsu

makan.

4. Menurunkan rasa

penuh pada

abdomen dan dapat

meningkatkan

pemasukan.

12

Page 13: Hepatitis Rs1

5. Glukosa dalam

karbohidrat cukup

efektif untuk

pemenuhan energi,

sedangkan lemak

sulit untuk

diserap/dimetabolis

me sehingga akan

membebani hepar,.

3. Hipertermia

b.d proses

inflamasi

Kriteria Hasil :

Tidak terjadi

peningkatan suhu.

1. Monitor tanda vital :

suhu badan

2. Ajarkan klien

pentingnya

mempertahankan cairan

yang adekuat untuk

mencegah dehidrasi,

misalnya sari buah 2,5

– 3 liter/hari.

3. Berikan kompres

hangat pada lipatan

ketiak dan femur.

4. Anjurkan klien untuk

memakai pakaian yang

menyerap keringat.

1. Sebagai indikator

untuk mengetahui

status hypertermi

2. Dalam kondisi

demam terjadi

peningkatan

evaporasi yang

memicu timbulnya

dehidrasi.

3. Menghambat pusat

simpatis di

hipotalamus

sehingga terjadi

vasodilatasi kulit

dengan merangsang

kelenjar keringat

untuk mengurangi

panas tubuh melalui

penguapan.

4. Kondisi kulit yang

13

Page 14: Hepatitis Rs1

mengalami embab

memicu timbulnya

pertumbuhan jamur,

juga akan

mengurangi

kenyamanan klien,

mencegah

timbulnya ruam

kulit.

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 15: Hepatitis Rs1

Brunner & Suddarth. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 volume 3. EGC: Jakarta.

Doengoes,Marlyn E, 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan

Pendokumentasian Perawatan Pasien, EGC: Jakarta.

Dorland, 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland. EGC: Jakarta.

Anonim, 2007. Hepatitis. Diakses di http://www.totalkesehatananda.com/hepatitisb1.html.

15