documenthf
DESCRIPTION
laporan praktikum hfTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK PENGUKURAN FREKUENSI TINGGI
Percobaan ke-7 :
Penalaan Band Pass Filter
Disusun Oleh:
Abdurrochman (131331001)
Adinda Aulia L (131331003)
Alifia Claudia Z (131331004)
Alya Patrakomala P (131331005)
Kelas : 3 TC A1
Tanggal praktikum : 8 November 2015
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK TELEKOMUNIKASIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
1. PERCOBAAN No.: 7
2. TUJUAN :
1. Mampu membuat Band Pass Filter (BPF) yang baik dengan memperhatikan
karakteristik insertion loss, shape factor dan ripple.
3. PENDAHULUAN
Bandpass filter merupakan gabungan antara highpass dan lowpass filter. Filter
band pass akan meneruskan sinyal-sinyal dengan frekuensi antara (median frequency)
dan menahan frekuensi di bawah dan di atas median tersebut.
Gambar 3.1 Blok diagram band pass filter
Band pass filter hanya dapat meloloskan frekuensi-frekuensi yang berada dalam
rentang tertentu yang dibatasi oleh frekuensi cutoff bawah dan atasnya.
Gambar 3.2 kurva respon frekuensi
Rangkaian pada Gambar 3.3 merupakan rangkaian suatu filter BPF yang dapat di tuning, penalaan BPF ini menggunakan suatu filter yang sudah dirancang dengan 6 buah cavity yang dapat ditunning agar mendapatkan filter BPF yang se ideal mungkin, yaitu suatu filter yang memiliki Insertion Loss yang kecil, Ripple yang kecil, serta shape factor yang kecil.
Gambar 3.3 Rangkaian BPF
Bandwidth didefinisikan perbedaan antara frekuensi atas dan frekuensi bawah (f2-
f1) pada rangkaanian saat responya berada 3dB dibawah respon passband.
Shape factor atau faktor ketajaman didefinisikansebagai rasio antara bandwidth pada
40dB dengan bandwidth pada 3dB, sehingga didapatkan: SF= BW 3dBBW 40 dB semakin
kecil nilai shape factor maka respon pada kurva akan semakin curam. Pada filter ideal,
nilai sape factor adalah 1.
Pada instertion loss, jika komponen-komponen disisipkan pada generator dan beban,
beberapa signal akan diserap dalam komponen-komponen tersebut. Hal ini terjadi
karena sifat dari komponen itu sendiri yang bersifat resistive losses. Sehingga signal
yang ditransmisikan tidak semuanya sampai ke beban. Kondisi ini terjadi dengan
asumsi tidak dilakukannya impedansi matching. Attenuasi yang dihasilkan dari
kejadian itu disebut sebagai insertion loss dan dinyatakan dalam dB.
Ripple atau riak adalah ukuran kedataran dari daerah passband pada rangkaian dalam
satuan dB.
Gambar 3.4 Kurva respon filter pada praktiknya
4. SETUP PENGUKURAN
Gambar 4.1 Setup Kalibrasi Spectrum Analyzer
Gambar 4.2 Setup Pengukuran Band Pass Filter
5. ALAT / BAHAN YANG DIPERLUKAN
1. PC (CPU, Monitor, Keyboard, dan Mouse) (1 buah)
2. Kabel BNC (2 buah)
3. Konektor BNC to BNC (1 buah)
4. Signal Hound USB-SA 124B Spectrum Analyzer/Measuring Receiver 100 KHz to
12.4 GHz (1 buah)
5. Signal Hound USB-TG12 Tracking Generator 10KHz (1 buah)
6. Cavity dengan fo 1867.5 MHz (1 buah)
6. LANGKAH PENGUKURAN
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan untuk percobaan ini, pastikan semuanya
berfungsi dengan baik.
2. Lakukan proses kalibrasi zero level 0 dB. Pasangkan kabel BNC pada input 50Ω
Spectrum Analyzer, dan pada output 50Ω Tracking Generator. Sambungkan
kedua kabel dengan konektor BNC to BNC.
3. Buka aplikasi Signal Hound pada PC.
4. Atur frekuensi tengah filter dengan meng-klik tombol center pada kolom
frequency controls. Frekuensi tengah dapat diatur dengan menambah atau
mengurangi fo filter BPF dengan kelipatan 7MHz. Pada percobaan ini kami atur
frekuensi tengah di 1874.5MHz (+7MHz).
5. Atur span filter dengan meng-klik tombol set span pada kolom span controls. Pada
percobaan ini kami atur span 100MHz.
6. Klik start pada kolom tracking generator, tunggu beberapa saat hingga muncul
kotak dialog “PLEASE VERIFY SETUP” kemudian klik OK.
7. Setelah langkah 6 selesai, akan muncul menu tracking generator setup. Pilih
“Sweep ‘thru’ immediately”, dan pilih amplitude control modenya pada mode
“Absolute Amplitude (-30 to -10 dBm)”. Klik OK.
8. Tunggu beberapa saat sampai garis berada di 0 dB. Kemudian klik store thru pada
kolom tracking generator. Proses kalibrasi selesai.
9. Lepaskan konektor BNC to BNC. Sambungkan input 50Ω Spectrum Analyzer dan
output 50Ω Tracking Generator pada cavity.
10. Lakukan proses tunning dengan cara memutar enam buah screw yang ada pada
cavity untuk mendapatkan filter band pass dengan respon frekuensi tepat pada
frequency center. Dapatkan shape factor mendekati 1, dan insertion loss ≤ 1.
7. HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA
Frekuensi Center (FC) = 1874.5 MHz
Frekuensi Atas (FH) = 1883.3 MHz
Frekeunsi Bawah (FL) = 1866.9 MHz
Bandwidth = FH – FL
= 1883.3 MHz - 1866.9 MHz = 16.4 MHz
Insertion Loss = 0.4 dB
Shape Factor Low = BW −3 dB
BW −40 dB
= 1866.9MHz1858.7MHz = 1.0044
Shape Factor High = BW −40 dBBW −3 dB
= 1891.3 MHz1883.3 MHz = 1.0042
Gambar 1 Respon Frekeunsi penalaan BPF
Analisa
Pada percobaan diatas dapat diamati bahwa sebuah BPF memiliki respone frekeunsi
dengan frekeunsi tengah = 1874.5 MHz dan Bandwidth 16.4 MHz. Ditala sehingga
didapat IL = 0.4 dB mendekati 0 dB, semakin mendekati 0 dB maka sebuah filter
semakin baik karena daya yang masuk filter hampir sama dengan daya yang keluar.
Didapat Shape Factor Low = 1.0044 dan Shape Factor High = 1.0042 dimana antara
SF low maupun SF high memiliki nilai yang hampir sama yaitu 1, ini merupakan
kondisi filter yang baik. BPF yang ditala merupakan sebuah filter yang baik karena
memenuhi standar sebagai berikut IL ≤ 1 dan 1≤ SF≤2.
8. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa BPF yang dibuat
dalam kondisi baik karena memenuhi beberapa ketentuan.
Memiliki insertion loss yang mendekati 0 dB karena BPF yang baik itu
memiliki Insertion loss = 0 dB yang berarti daya yang masuk ke filter sama
dengan daya yang keluar dari filter.
BW
FCFL
BW – 40 dB
FH
BW – 3 dB
IL = 0.4 dB
Memiliki shape factor yang baik karena batas bawah dan batas atas nilai shape
factornya mendekati 1. Shape factor suatu filter (BPF) yang ideal adalah yang
nilainya 1 dengan kata lain bandwidthnya berbentuk persegi.
Memiliki bandwidth yang cukup lebar yaitu 16,4Mhz dengan f cutoff bawah
1858,7Mhz dan f cutoff atas 1891,3Mhz.