hi per bilirubin

Hiperbilirubin pada bayiCreated by : Garda H N

Created by : Garda H N*

Hiperbilirubin.Hiperbilirubin adalah suatu keadaan dimana konsentrasi bilirubin dalam darah berlebihan sehingga menimbulkan joundice pada neonatus (Dorothy R. Marlon, 1998).Hiperbilirubinemia (ikterus bayi baru lahir) adalah meningkatnya kadar bilirubin didalam jaringan ekstravaskuler, sehingga kulit, konjungtiva, mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning (Ngastiyah, 2000).Hiperbilirubin adalah meningkatnya kadar bilirubin dalam darah yang kadar nilainya lebih dari normal (Suriadi, 2001).Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi

Created by : Garda H N

*

Hiperbilirubin.Bayi sering mengalami ikterus pada minggu pertama kehidupan, terutama bayi kurang bulan.Dapat terjadi secara normal atau fisiologis dan patologis.Kemungkinan ikterus sebagai gejala awal penyakit utama yang berat pada neonatus.Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Hiperbilirubin.Ikterus perlu ditangani secara seksama, karena bilirubin akan masuk ke dalam sel syaraf dan merusak sehingga otak terganggu dan mengakibatkan kecacatan sepanjang hidup atau kematian ( ensepalopati biliaris) . Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Ikterus FisiologisTimbul pada hari kedua dan ketiga.Kadar bilirubin indirek tidak melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan dan 12,5 mg% untuk neonatus kurang bulan.Kecepatan peningkatan kadar bilirubin tidak melebihi 5 mg% perhari.Ikterus menghilang pada 10 hari pertama.Tidak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologik.Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Ikterus PatologikIkterus terjadi dalam 24 jam.Kadar bilirubin melebihi 10 mg% pada neonatus cukup bulan atau melebihi 12,5 mg% pada neonatus kurang bulan.Peningkatan bilirubin lebih dari 5 mg% perhari.Ikterus menetap sesudah 2 minggu pertama.Kadar bilirubin direk melebihi 1 mg%.Mempunyai proses dengan hemolitik.Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Ikterus Fisiologis Vs PatologikCreated by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Etiologi.ketidakselarasan golongan darah rhesus dan ABO (inkompatibilitas).Metabolisme bilirubin yang terganggu.Peningkatan produksi bilirubin dan sirkulasi enterohepatik.Polisitemia.Peningkatan destruksi SDM.Defek metabolisme SDM.Abnormalitas struktur SDM.Hemoglobinopati.Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Manifestasi klinisKulit jaundice (kekuningan).Sklera ikterik.Peningkatan konsentrasi bilirubin.Kehilangan berat badan sampai 5% selama 24 jam yang disebabkan oleh rendahnya intake kalori.Asfiksia.Hipoksia.Letargi.Refleks Moro lemah atau tidak ada sama sekali.Tidak mau minum ASI.Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


KomplikasiTerjadi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak. Pada kern ikterus gejala klinik pada permulaan tidak jelas antara lain : bayi tidak mau menghisap, letargi, mata berputar-putar, gerakan tidak menentu (involuntary movements), kejang tonus otot meninggi, leher kakuCreated by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Pemeriksaan DiagnostikPemeriksaan bilirubin serum.Pemeriksaan radiology.Ultrasonografi.Biopsy hati.Peritoneoskopi.Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


PenatalaksanaanPengawasan antenatal dengan baik dan pemberian makanan sejak dini (pemberian ASI).Menghindari obat yang meningkatakan ikterus pada masa kelahiran, misalnya sulfa furokolin.Pencegahan dan pengobatan hipoksin pada neonatus dan janin.Antibiotik, bila terkait dengan infeksi.Fototerapi.Transfusi tukar.Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Tinjauan KasusPENGKAJIAN.Identitas data.nama klien: An. Snama ayah: tn. aumur: 4 harinama ibu: ny. sjenis kelamin: laki-lakipekerjaan ayah: swastaagama: islampekerjaan ibu: ibu rumah tanggaBB: 2300 gragama: islam

pendidikan: SMPalamat : bayan tanjung.Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Tinjauan KasusKeluhan utama.

Lahir denga berat badan rendah dan sianosis. Nafas cepat disstress pernafasan.Keluhan saat dikaji.

Bayi dalam keadaan lemah, klien muntah mendapaat foto therapy dan tampak kuning diseluruh permukaan bayi.Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Tinjauan KasusRiwayat perjalanan penyakit.

Bayi lahir dengan Sectio Caesaria di rumah sakit bersalin ibunda, saat lahir bayi langsug menangis, lahir jam 12.40 dengan BBL 2600 gr, PB : 49 cm, LK : 34cm, ibu bayi dengan APB placenta previa, datang ke RS lewat IGD pada tanggal 15-5-05 dan dibawa ke ruang NICU pada tanggal 15-5-05 jam 17.40 WITA dengan keluhan nafas cepat, sianosis, nampak kuning diseluruh permukaan tubuh.Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Tinjauan KasusPemeriksaan fisik.Reflek menggenggam: lemah.Reflek menghisap: lemah.Kekuatan menangis: lemah.Bb: 2300gr , LK: 34cm, LL: 14cm, PB: 49cm. Kepala : rambut hitam, bagian depan dicukur, infus terpasang, tidak ada lesi dikepala, lingkar kepala 34cm.Wajah : warna wajah terlihat kuning, tidak ada lesi pada wajah, kulit beersih.Leher : tidak ada kelainan.

Created by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Tinjauan KasusMata : mata simetris, tidak ada lesi, mata berwarna agak kuning.Hidung : tidak ada lesi, lubang hidung bersih.Mulut: mukosa bibir lembab, lidah berwarna merah keputih-putihan.Teliga: bentuk simetris, tidak ada serumen.Dada: warna dada terlihat kuning, tidak ada lesi, terdengar DJJ 138/menit.Abdomen: tidak kembung, tidak ada nyeri tekan.Ekstremitas: atas bawah tidak ada lesi, kuku klien pendek, gerak aktif.



DIAGNOSA KEPERAWATAN.Gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan kadar bilirubin indirek dalam darah, ikterus pada sclera leher dan badan.Risiko tinggi kekurangan volume cairan akibat efek samping fototerapi berhubungan dengan pemaparan sinar dengan intensitas tinggi.Risiko terjadi gangguan suhu tubuh akibat efek samping fototerapiCreated by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi


Tinjauan KasusCreated by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi

No Diagnosa Intervensi implementasi1Gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan kadar bilirubin indirek dalam darah, ikterus pada sclera leher dan badan.Monitor warna dan keadaan kulit setiap 4-8 jamMengobservasi keadaan kulit setiap 4 jamMonitor keadaan bilirubin direk dan indirekMengobservasi kadar bilirubin direk dan indirekUbah posisi miring atau tengkurap. Perubahan posisi setiap 2 jamMerubah posisi setiap 2 jamJaga kebersihan kulit dan kelembaban kulitMemandikan bayi



No Diagnosa Intervensi implementasi2Risiko tinggi kekurangan volume cairan akibat efek samping fototerapi berhubungan dengan pemaparan sinar dengan intensitas tinggi.Pantau masukan dan haluan cairanObservasi intake dan menimbang BB bayi Perhatikan tanda- tanda dehidrasiObservasi tanda-tanda dehidrasiPerhatikan warna dan frekuensi defekasi dan urine.Observasi warna, frekuensi defekasi dan urineTingkatkan masukan cairan per oral sedikitnyamemberi susu asi atau botol



No Diagnosa Intervensi implementasi2Risiko tinggi kekurangan volume cairan akibat efek samping fototerapi berhubungan dengan pemaparan sinar dengan intensitas tinggi.Pantau turgor kulitObservasi turgor kulitBerikan cairan per parenteral sesuai indikasiMemasang infus



No Diagnosa Intervensi implementasi3Risiko terjadi gangguan suhu tubuh akibat efek samping fototerapi berhubungan dengan efek mekanisme regulasi tubuh.Pantau kulit neonatus dan suhu inti setiap 2 jam Observasi warna kulit dan suhu inti setiap 2 jamMonitor nadi, dan respirasiMenghitung nadi dan respirasiMonitor intake dan outputMengecek warna, frekuensi defekasi dan urineTingkatkan masukan cairan per oral sedikitnyamemberi susu asi atau botol



No Diagnosa Intervensi implementasi3Risiko terjadi gangguan suhu tubuh akibat efek samping fototerapi berhubungan dengan efek mekanisme regulasi tubuh.Cek tanda-tanda vital setiap 2-4 jam sesuai yang dibutuhkanMengukur tanda vital setiap 2 jamKolaborasi pemberian antipiretik jika demam.Memberikan obat


EvaluasiCreated by : Garda H NHiperbilirubin pada bayi

NoDiagnosaEvaluasi1Gangguan integritas kulit berhubungan dengan peningkatan kadar bilirubin indirek dalam darah, ikterus pada sclera leher dan badan.S:O: -kuliat bayi terlihat berwarna agak kekuning-kuningan. -P: 104/menit R:24/menit S: 38OCA: masalah teratasiP: melanjutkan intervensiI :-Mengobservasi keadaan kulit setiap 4 jam -Mengobservasi kadar bilirubin direk dan indirek -Merubah posisi setiap 2 jam -Memandikan bayi dan memijatnyaE: -Kulit tidak berwarna kuning -Tidak timbul lecet -Kadar bilirubin dalam batas normal



NoDiagnosaEvaluasi2Risiko tinggi kekurangan volume cairan akibat efek samping fototerapi berhubungan dengan pemaparan sinar dengan intensitas tinggi.S:O : -kuliat bayi terlihat berwarna agak kekuning-kuningan. -P: 104/menit R:24/menit S: 38OC -terpasang infus -bayi terlihat hiperaktifA : masalah teratasi sebagianP : melanjutkan intervensiI : -Observasi intake dan menimbang BB bayi 2x sehari -Observasi tanda-tanda dehidrasi -Observasi warna, frekuensi defekasi dan urine -Meningkatkan intake cairan -Observasi turgor kulit -Memberikan cairan parenteralE: -Tugor kulit baik -Intake dan output cairan seimbang



NoDiagnosaEvaluasi3Risiko terjadi gangguan suhu tubuh akibat efek samping fototerapi berhubungan dengan efek mekanisme regulasi tubuh.S:O: -kuliat bayi terlihat berwarna agak kekuning-kuningan. -P: 104/menit R:24/menit S: 38OC -kuliat bayi terlihat berwarna agak kekuning-kuningan. -P: 104/menit R:24/menit S: 38OCP: melanjutkan intervensiA: masalah teratasiI : -Observasi warna kulit dan suhu inti setiap 2 jam -Observasi nadi dan respirasi -Observasi intake dan output -Mempertahankan suhu normal bayi -Mengecek tanda vital setiap 2 jam -Memberikan obatE: -Suhu tubuh dalam rentang normal -Nadi dan respirasi dalam batas normal




*

*

hi per bilirubin

Documents