hidup untuk kemuliaan allah

14
HIDUP UNTUK KEMULIAAN ALLAH 2 Korintus 4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Upload: hendra-kasenda

Post on 19-Jul-2015

102 views

Category:

Spiritual


5 download

TRANSCRIPT

HIDUP UNTUK KEMULIAAN ALLAH

2 Korintus 4:6 Sebab Allah yang telah berfirman: "Dari dalam gelap akan terbit terang!", Ia juga yang

membuat terang-Nya bercahaya di dalam hati kita, supaya kita beroleh terang dari pengetahuan tentang

kemuliaan Allah yang nampak pada wajah Kristus.

Kalau kita Beroleh terang daripengetahuan tentang kemuliaan

Allah

Maka hidupnya yang gelap akanmenjadi terang

Kalau kita beroleh terang daripengetahuan tentang kemuliaan

AllahHidup yang rusak akan dibetulkan

Hidup yang miskin akan dibuat kaya

"Dari dalam gelap akan terbit terang!"

BISMILLAH = KEMULIAAN BAGI

ALLAHDengan menyebut nama Allah” adalah idiom untuk kemuliaan

Allah. Dengan demikian sebelumkita memulai suatu pekerjaan kita

dapat mengucapkan Bismillahsbb: “Kiranya pekerjaan kami inidilakukan dengan cara yang baik,

motivasi yang murni dan hati yang suci supaya Allah dipermuliakan!”

SAYANG BANYAK ORANG MENGUCAP BISMILLAH sebelum

MELAKUKAN KEJAHATAN. MISALNYA MEMBUNUH ORANG ATAU MERUSAK MILIK ORANG

LAIN

Tahukah anda bahwa hidup ini untukkemuliaan Allah?YESAYA 43:1-12

Tujuan utama manusia adalah untukmemuliakan Allah dan menikmati Dia

selama-lamanya

Apakah kemuliaan Allah? 1. kemuliaan intrinsik, yaitu kemuliaan yang

telah dimiliki Allah pada diri-Nya sendiriRm 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia,

dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialahkemuliaan sampai selama-lamanya!

Contoh: Panas matahari.

2. Kemuliaan ekstrinsik, yaitukemuliaan yang diberikan mahkluk

kepada Allah. Setiap manusia hendaknya menyadari kemuliaan Allah, dan memuliakan-

Nya.

Alkitab mengatakan: ”Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya” (1 Taw.

16:29a), dan“bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya” (Rm.

11:36b).

Mengapa harus memuliakanAllah?

1. Pertama, karena keberadaan Allah yang mulia (Rm:11:36). Dia adalah

Allah yang mulia dan sudahselayaknya dimuliakan.

Mengapa harus memuliakanAllah?

2. karena segala perbuatan-Nya: a. Dia yang menciptakan keberadaan kita (Yes. 43:1a); b. Dia telah menebus dan menyelamatkan kita (Yes.

43:1b-3); c. Dia mengasihi, memelihara dan memberkati kita

(Yes. 43:4-6).

Mengapa harus memuliakanAllah?

3. karena kita diciptakan untukkemuliaan-Nya. Semua orang yang disebut dengan nama-Nya, diciptakanuntuk kemuliaan-Nya (Yes. 43:7).

Bagaimana memuliakan Allah?

1. Meninggikan (appreciationHendaklah kita menyadari bahwa segala sesuatu adalah dari

Dia, oleh Dia dan bagi Dia, sehingga kita dapatsenantiasa memuliakanlah dan meninggikan Dia. Bagi

Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. )

Bagaimana memuliakan Allah?

2. menyembah (adoration)

kita sudah lebih dahulu menerima anugerahdari Allah.

Jadi kita mempersembahkan diri bukanlahuntuk mendapat sesuatu dari Allah,

tetapi justru karena kita sudahmemperoleh karunia-Nya.

Buatlah keputusan untuk mempersembahkandirimu. Persembahkan dirimu sebagaipersembahan yang hidup, kudus dan

berkenan kepada Allah. Itu adalahibadah kita yang sejati.

Bagaimana memuliakan Allah?

3. mengasihi (affection)

Orang yang mengasihi dunia tidak memiliki kasih akan Allah (1 Yoh. 2:15).

Oleh karena itu janganlah mengasihi dunia dan menjadi serupadengan dunia. Kasihilah Allah dan berubahlah oleh

pembaharuan budi, sehingga kita dapat membedakanmanakah kehendak Allah, yaitu yang baik, yang berkenan

kepada Allah dan yang sempurna.

Bagaimana memuliakan Allah?4.mengabdi

(dedication)

mengabdikan diri sesuai dengan talenta untukkemuliaan Allah (Rm. 12:3-8).

Janganlah kita memikirkan hal-hal yang lebihtinggi dari pada yang patut kita pikirkan.

Tuhan mengaruniakan talenta yang berbeda-beda kepada setiap orang

Kristen. Kita harus memakai talenta ituuntuk melayani dan memuliakan Allah.