hiperemis gravidanum 222

Upload: ikbal

Post on 07-Jul-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    1/15

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    2/15

    hiperemesis graidarum, maka kemungkinan bayinya mengalami **34, 5674,

    +remtur hingga menjadi abortus (8iknjosastro, 2#".

    1.2  Rumusan asalah&.  Apa definisi hiperemesis graidarum9

    2.  Apa etiologi hiperemesis graidarum9

    :.  Apa patologi hiperemesis graidarum9

    ).  *agaimana patofisiologi hiperemesis graidarum9

    #.  *agaimana tanda dan gejala hiperemesis graidarum9

    '.  *agaimana pemeriksaan hiperemesis graidarum9

    $.  *agaimana penatalaksanaan hiperemesis graidarum9

    !.  *agaimana asuhan keperawatan pada klien hiperemesis graidarum9

    1.!  "u#uan

    &.  Mengetahui definisi hiperemesis graidarum

    2.  Mengetahui etiologi hiperemesis graidarum

    :.  Mengetahui patologi hiperemesis graidarum

    ).  Mengetahui patofisiologi hiperemesis graidarum

    #.  Mengetahui tanda dan gejala hiperemesis graidarum

    '.  Mengetahui pemeriksaan hiperemesis graidarum

    $.  Mengetahui penatalaksanaan hiperemesis graidarum

    !.  Mengetahui asuhan keperawatan pada klien hiperemesis graidarum

    BAB II

    PEBAHA$AN

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    3/15

    2.1 De%inisi

    Menurut ;ugroho (2&2" hiperemesis graidarum adalah mual muntah

    yang terjadi pada kehamilan 2 minggu, muntah begitu hebat dimana apa yang

    segala dimakan dan diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan

    umum dan pekerjaan sehari-hari, berat badan menurun, mengalami dehidrasi dan

    terdapat aseton dalam urin bukan karena penyakit seperti apendisitis, pielititis dan

    sebagainya

    /iperemesis graidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur 

    kehamilan 2 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan

    diminum dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan

    sehari-hari, berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan

    karena penyakit seperti Appendisitis, +ielitis dan sebagainya

    Dalam buku obstetri patologi (&

    menerus pada minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas +enyuluhan

    7i=i 4umah akit A. 8ahab jahranie amarinda

    2.2 Eti&l&gi

     &. >aktor Adaptasi dan /ormonal

    +ada wanita hamil yang kekurangan darah, lebih sering terjadi/iperemesis 7raidarum. Dapat dimasukkan dalam ruang lingkup faktor 

    adaptasi adalah wanita hamil dengan anemia, wanita primigraida dan

    oerdistensi rahim pada kehamilan ganda dan mola hidatidosa.

    ebagian ke1il primigraida belum mampu beradaptasi terhadap hormon

    estrogen, sedangkan pada hamil ganda dan mola hidatidosa, jumlah hormon

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    4/15

    yang dikeluarkan terlalu tinggi dan menyebabkan terjadi /iperemesis

    7raidarum.

    2. >aktor +sikologis

    /ubungan faktor psikologis dengan kejadian /iperemesis 7raidarum

     belum jelas. *esar kemungkinan bahwa wanita yang menolak hamil, takut

    kehilangan pekerjaan, keretakan hubungan dengan suami dan sebagainya,

    diduga dapat menjadi faktor kejadian /iperemesis 7raidarum. Dengan

     perubahan suasana dengan masuk rumah sakit frekuensi muntahnya dapat

     berkurang dan berangsur sembuh.

    :. >aktor Alergi

    +ada kehamilan, dimana terjadi inasi jaringan ili korialis yang masuk ke

    dalam peredaran darah ibu, maka faktor alergi dianggap dapat menyebabkan

    kejadian /iperemesis 7raidarum menurut 3isnawati (2&:"

    2.! Pr&gn&sis

    dengan penanganan yang baik prognosis /iperemesis 7raidarum sangat

    memuaskan. +enyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian pada

    tingkatan yang berat, penyakit ini dapat mengan1an jiwa ibu dan janin

    (8inkjosastro, 2$"

    2.' ani%estasi (linis

    ekalipun batas antara muntah yang fisiologis dan patologis tidak jelas,

    tetapi muntah yang menimbulkan gangguan aktiitas sehari-hari dan dehidrasi

    memberi petunjuk bahwa ibu hamil tersebut memerlukan perawatan yang intensif.

    7ambaran gejala hiperemesis graidarum se1ara klinis dapat dibagi menjadi tiga

    tingkat berikut ini menurut (Manuaba, dkk 2'" adalah

    a.  Hiperemesis gravidarum tingkat pertama )Ringan*a. Muntah berlangsung terus.

     b. Makan berkurang.

    1. *erat badan menurun.

    d. ulit dehidrasi sehingga tonusnya lemah.

    e. ;yeri di daerah epigastrium.

    f. Tekanan darah turun dan nadi meningkat.

    g. 3idah kering.

    h. Mata tampak 1ekung.

    +.  Hiperemesis gravidarum tingkat kedua )$edang*

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    5/15

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    6/15

    hebat. >rekuensi nadi &-&) kalimenit dan tekanan darah sistolik kurang

    dari ! mm/g. +asien terlihat apatis, pu1at, lidah kotor, kadang ikterus, dan

    ditemukan aseton serta bilirubin dalam urin.

    •  Tingkat 555

    ondisi tingkat 555 ini sangat jarang, ditandai dengan berkurangnya muntah

    atau bahkan berhenti, tapi kesadaran menurun (delirium sampai koma". +asien

    mengalami ikterus, sianosis, nistagmus, gangguan jantung, dan dalam urin

    ditemukan bilirubin dan protein

    2./ Pat&%isi&l&gi

    +erasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa

    terjadi pada trimester 5. +engaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas,

    mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan

    lambung. *ila perasaan terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan 1adangan

    karbohidrat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. arena oksidasi

    lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-

    asetik, asam hidroksida butirik dan aseton darah.

    Muntah menyebabkan dehidrasi, sehingga 1airan ekstraseluler dan plasma

     berkurang. ;atrium dan klorida darah turun. elain itu dehidrasai menyebabkan

    hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. /al ini

    menyebabkan jumlah =at makanan dan oksigen ke jaringan berkuang pula dan

    tertimbunnya =at metabolik yang toksik.

    Disamping dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi

    robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung (sindroma mollary-weiss",

    dengan akibat perdarahan gastrointestinal (arwono +rawirohardjo, 22".

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    7/15

    Faktor hormonal Faktor alergi Faktor psikologi

    Penimbunan asam laktat

    Perubahan reaksi aerob ke ana

    Pelepasan mediator kimia (Brahd

    Nyeri dipresepsikan sebagai nyeri e

    Dx: Nyeri Akut

    tres yang

     

    @/ormon esterogen

    an bersifat asam

    5nasi jaringan ili

    DInt&leran

    Aktivitas

    elemahan tubuh

    Btot lemah

    DC 0angguan

    nutrisi kurang dari

     

    5ntake nutrisi

    Metabolisme intra

    sel

    hemokosentrasi

    Aliran darahke arin an

    D (ekurangan

    &lume airan

    0airan ekstra seluler 

     

    7angguan

     

    intake 1airan

    HIPEREE$I$

    0RAIDARU

    D 0angguan

    &la "idur

    +ola tidur tidak 

    efektif

    Emesis graidarum (mual

    dan muntah selama &) hari

    Emesis graidrum mual dan

    muntah berlebihan lebih dari&)

    minggu masa kehamilan

    +erasaan kurang

     

    DC 0angguan rasa

    n3aman

    Mual dan muntah

    +enurunan pengosongan

    lambung

    istem saraf pusatMasuk ke dalam

    eredaran darah@ Tekanan gaster 

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    8/15

    2.4 (&mplikasi

    Dampak yang ditimbulkan dapat terjadi pada ibu dan janin, seperti ibu akan

    kekurangan nutrisi dan 1airan sehingga keadaan fisik ibu menjadi lemah dan lelah

    dapat pula mengakibatkan gangguan asam basa, pneumini aspirasi, robekan

    mukosa pada hubungan gastroesofagi yang menyebabakn peredaran ruptur 

    esofagus, kerusakan hepar dan kerusakan ginjal, ini akan memberikan pengaruh

     pada pertumbuhan dan perkembangan janin karena nutrisi yang tidak terpenuhi

    atau tidak sesuai dengan kehamilan, yang mengakibatkan peredaran darah janin

     berkurang (setiawan, 2$". +ada bayi, jika hiperemesis ini terjadi hanya di awal

    kehamilan tidak berdampak terlalu serius, tapi jika sepanjang kehamilan si ibu

    menderita hiperemesis graidarum, maka kemungkinan bayinya mengalami**34, 5674, +remtur hingga menjadi abortus (8iknjosastro, 2#".

    2.5 Pemeriksaan Diagn&stik 

    A. 67 (dengan menggunakan waktu yang tepat" mengkaji usia gestasi janin

    dan adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi

     plasenta.

      *. 6rinalisis kultur, mendeteksi bakteri, *6;.

    0. +emeriksaan fungsi hepar AT, A3T dan kadar 3D/. (8iknjosastro, 2#".

    2.6 Penatalaksanaan

    +enatalaksanaan pada ibu dengan hiperemesis graidarum menurut (Ai Feyeh

    4ukiyah dan 3ia Fulianti, 2&" dimulai dengan

    1. Pen,egahan

    +en1egahan terhadap /iperemesis graidarum perlu dilaksanakan dengan

     jalan memberikan penerangan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu

     proses yang fisiologik. /al itu dapat dilakukan dengan 1ara

    a"  Memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah merupakan

    gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelahkehamilan  berumur ) bulan.

     b"  Menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan makanan dalam

     jumlah ke1il, tetapi lebih sering..

    1 "  /indari makanan yang berminyak dan berbau lemak.

    d"  Menganjurkan makan makanan yang banyak mengandung gula untuk 

    menghindarkan kekurangan karbohidrat.

    2.  "erapi &+at7&+atan

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    9/15

    Apabila dengan 1ara diatas keluhan dan gejala tidak berkurang maka

    diperlukan pengobatan.

    a"  edatia yang sering diberikan adalah pohenobarbital.

     b"  Gitamin yang dianjurkan yaitu itamin *& dan *2 yang berfungsi untuk 

    mempertahankan kesehatan syaraf, jantung, otot, serta meningkatkan

     pertumbuhan dan perbaikan sel (Admin, 2$" dan *' berfungsi

    menurunkan keluhan atau gangguan mual bagi ibu hamil dan juga

    membantu dalam sintesa lemak untuk pembentukan sel darah merah

    (Admin, 2$".

    1"  Antihistaminika juga dianjurkan.

    d"  +ada keadaan lebih berat diberikan antiemetik seperti diklomin

    hidrokhloride, aomin (8inkjosastro, 2#".!.  Is&lasi

    5solasi dilakukan dalam kamar yang tenang tetapi 1erah dan peredaran udara

     baik hanya dokter dan perawat yang boleh keluar masuk sampai muntah

     berhenti dan pasien mau makan. 0atat 1airan yang masuk dan keluar, tidak 

    diberikan makan dan minum selama 2) jam. adang-kadang dengan isolasi

    saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.

    '.  "erapi psik&l&gik 

    +erlu diyakinkan kepada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,

    hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan serta

    menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar 

     belakang penyakit ini (8iknjosastro, 2#".

    *antuan yang positif dalam mengatasi permasalahan psikologis dan sosial

    dinilai 1ukup signifikan memberikan kemajuan keadaan umum (Admin, 2!".

    -.  Diet

    &"  Diet hiperemesis 5 diberikan pada hiperemesis tingkat 555. Makanan hanya

     berupa roti kering dan buah-buahan. 0airan tidak diberikan bersama makanan

    tetapi &-2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam semua =atH=at gi=i, ke1uali

    itamin 0, karena itu hanya diberikan selama beberapa hari

    2"  Diet hiperemesis 55 diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. e1ara

     berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gi=i tinggi. Minuman tidak 

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    10/15

    diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua =at-=at gi=i

    ke1uali itamin A dan D.

    :"  Diet hiperemesis 555 diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan.

    Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama makanan.

    Makanan ini 1ukup dalam semua =at gi=i ke1uali alsium. (Taufan ;ugroho,

    2&".

    /.  "erapi parenteral

    *erikan 1airan parenteral yang 1ukup elektrolit, karbohidrat dan protein

    dengan glukosa # % dalam 1airan fisiologis sebanya 2-: liter sehari. *ila perlu

    dapat ditambah kalium dan itamin khususnya itamin * kompleks dn itamin

    0 dan bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino se1ara

    intraena. dibuat dalam daftar kontrol 1airan yang masuk dan dikeluarkan. Air 

    ken1ing perlu diperiksakan sehari-hari terhadap protein, aseton, klorida, dan

     bilirubin. uhu dan nadi diperiksa setiap ) jam dan tekanan darah : kali

    sehari. Dilakukan pemeriksaan hematokrit pada permulaan dan seterusnya

    menurut keperluan. *ila selama 2) jam penderita tidak muntah dan keadaan

    umum bertambah baik dapat di1oba untuk diberikan minuman, dan lambat

    laun minuman dapat ditambah dengan makanan yang tidak 1air. Dengan

     penanganan diatas, pada umumnya gejala-gejala akan berkurang dan keadaaan

    akan bertambah baik (Ai Feyeh 4ukiyah dan 3ia Fulianti, 2&"

    4.  Penghentian kehamilan

    +ada sebagian ke1il kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.

    6sahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatrik jika memburuk.

    Delirium, kebutaan, takikardia, ikterus, anuria, dan perdarahan merupakan

    manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu

    dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. eputusan untuk melakukan

    abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena disatu pihak tidak boleh

    dilakukan terlalu 1apat dan dipihak lain tidak boleh menunggu sampai terjadi

    irreersible pada organ ital (8iknjosastro, 2#"

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    11/15

    BAB III

    A$UHAN (EPERA8A"AN

    !.1 Pengka#ian

    A. 5dentitas ;ama -

    6mur

    Ienis kelamin

    uku bangsa

    +ekerjaan

    +endidikan

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    12/15

    Alamat

    Tgl masuk 4

    Diagnosa medis

    *. +emeriksaan >isik

    &. +emeriksaan TTG

    • +ernafasan mengkaji adanya takipnu,bradipnu, dsb

    •  ;adi mengkaji nadi apakah 1epat atau lambat

    • uhu mengukur suhu badan

    • Mengukur tekanan darah mengukur apakah ada hipertensi atau

    hipotensi

    2. epala

    • 5nspeksi untuk melihat kesimetrisan kepala, warna rambut

    • +alpasi untuk meraba apakah ada pembengkakan atau edema,

    kelembapan dan lesi

    :. 8ajah

    • 5npeksi melihat kesimetrisan

    • +alpasi apakah ada jaringan parut

    ). Mata

    • 5nspeksi unruk melihat kesimetrisan, apakah ada kelainan dan lain-

    lain

    #. /idung

    • 5nspeksi melihat apakah ada pembengkakan atau kelainan pada

    hidung

    '. Mulut dan kerongkongan

    $. Telinga

    • 5nspeksi apakah ada kelainan bentuk, serta melihat kebersihan

    dari telinga

    !. 3eher

    • 5nspeksi lihat besar dan bentuknya,

    • +alpasi meraba dengan jari, pasien diminta menelan diraba

    apakah ada masa pada saat menelan

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    13/15

    • +alpasi meraba adanya nyeri tekanlepas

    • +erkusi mengkaji adanya massa padat atau 1air biasanya akan

    menimbulkan suara pekak.

    &&. Ektremitas• 5nspeksi apakah ada edema, arises dan melihat adanya kelainan

     bentuk.

    • +alpasi tekan daerah tibiadorsalis pedis bila ada 1ekungan dibekas

    tekanan edema J

    • +erkusi lakukan pengetukan dengan refle hammer didaerah tendon

    muskulus kudrisep femoris dibawah patella

    &2. +unggung

    • 5nspeksi apakah ada kelainan pada spina, bagaiman bentuk bujur

    sangkar mi1helis

    &:. +emeriksaan genitalia eksterna

    • 5nspeksi ula adakah 1airan peraginam (se1ret", amati warna dan bau

    • +alpasi adakah pembengkakan, benjolan mulai dari klitoris, uretra,

    kelenjar skene, kelenjar bartholini

    &). +emeriksaan anus dan genitalia

    • 5nspeksi apakah ada kelainan misalnya hemorrhoid(pelebaran ena"

     pada anus dan perineum dan melihat kebersihan dari agina

    !.2 diagn&sa kepera9atan

    &. 5ntoleran Aktiitas2. ;yeri Akut

    :. ekurangan Golume 0airan

    ). 7angguan pola Tidur 

    #. 7angguan rasa nyaman

    '. 7angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    14/15

    BAB I

    PENU"UP

    ).&  esimpulan

    /iperemesis graidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita

    hamil yang penyebabnya belum diketahui pasti. ;amum ada beberapa faktor 

     predisposisi terjadinya hiperemesis graidarum pada wanita hamil. >aktor 

     predisposisi antara lain faktor fisiologi, faktor lingkungan, faktor psikospiritual,

    dan faktor sosiokultural.

    ). 2  aranebagai perawat harus mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan jika

    menghadapi kondisi pasien atau klien dengan /iperemesis 7raidarum.

    ebaiknya perawat memberikan penanganan terbaik kepada pasien hiperemesis

    graidarum agar klien dapat menjalani proses kehamilan dengan lan1ar sampai

     pada proses persalinan dengan selamat.

  • 8/18/2019 HIPEREMIS GRAVIDANUM 222

    15/15

    DA"AR PU$"A(A

    3isnawati, 3ilis. 2&:. Asuhan Kebidanan Terkini Kegawatdaruratan Maternal

     Neonatal . Iakarta Trans 5nfo Media.

    3o1hart, Anita. 2&). Kebidanan Patologi. Tanggerang *inarupa Aksara

    +ublisher.

    Manuaba, 5da Ayu 0handranita, Dkk. 2&2. Memahami Kesehatan Reproduksi

    Wanita. Iakarta E70

    Manuaba, 5da Ayu 0handranita, Dkk. 2&. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan K. Iakarta E70

    Mo1htar, 4ustam. 2&. !inopsis "bstetri. Iakarta E70.

    8inkjosastro /. /iperemesis 7raidarum, dalam 5lmu ebidanan, *alai +enerbit > 65.

    Iakarta &