hiperkalemia dan hipokalemia.ppt.pptx
TRANSCRIPT
HIPERKALEMIA DAN HIPOKALEMIA
Disusun Oleh :Kelas 4B Kelompok IV
Nama: 1. Dianti Yuni Lestari (12080065)2. Riska Amelia (12080067)3. Rosita Dewi (12080068)4. Santika Andhina L (12080071)5. Shinta Agustin (12080072)6. Siti Wanti (12080073)
KALIUM
Kalium adalah penting untuk fungsi normal dariotot, jantung, dan saraf. Hal ini memainkanperan penting dalam mengontrol aktivitas ototpolos (seperti otot yang ditemukan di saluranpencernaan) dan otot rangka (otot-ototekstremitas dan dada), serta otot-otot jantung.Hal ini juga penting untuk transmisi normal
sinyallistrik seluruh sistem saraf dalam tubuh.
HIPERKALEMIA
Hyperkalemia (kadar kalium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium darah lebih dari 5 mEq/L. Hyperkalemia adalah suatu kondisi di mana terlalu banyak kalium dalam darah. Sebagian besar kalium dalam tubuh (98%) ditemukan dalam sel dan organ. Hanya jumlah kecil beredar dalam aliran darah. Kalium membantu sel-sel saraf dan otot, termasuk fungsi, jantung. Ginjal biasanya mempertahankan tingkat kalium dalam darah, namun jika Anda memiliki penyakit ginjal - penyebab paling umum dari hiperkalemia - kadar kalium dapat membangun. Obat atau diet juga dapat mempengaruhi jumlah kalium dalam darah. Hiperkalemia dapat mengancam kehidupan dan harus segera diobati.
PATOFISIOLOGI HIPERKALEMIA
Hiperkalemia biasanya terjadi jika ginjal tidak mengeluarkan kalium dengan baik. Mungkin penyebab paling sering dari hiperkalemia adalah penggunaan obat yang menghalangi pembuangan kalium oleh ginjal, seperti triamterene, spironolactone dan ACE inhibitor. Hiperkalemia juga dapat disebabkan oleh penyakit Addison, dimanakelenjar adrenal tidak dapat menghasilkan hormon yang merangsang pembuangan kalium oleh ginjal dalam jumlah cukup.
MANIFESTASI KLINIK HIPERKALEMIA
a. Neuromaskuler: kelemahan otot yaitu paralisis flasid pd
tungkai bawah lalu ke badan dan lengan Parestesia wajah, lidah, kaki, dan tanganb. Saluran cerna: Mual, diare, kolik ususc. Ginjal: Oliguria Anuria
KOMPLIKASI HIPERGLIKEMIA
Dibagi menjadi 2 kategori yaitu :a. Komplikasi akut
1. Komplikasi metabolik Ketoasidosis diabetic Koma hiperglikemik hiperismoler non ketotik Hipoglikemia Asidosis lactate2. Infeksi berat
b. Komplikasi kronik1. Komplikasi vaskuler Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer Mikrovaskuler : retinopati, nefropati2. Komplikasi neuropati
Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis, diare diabetik, buli–buli neurogenik, impotensi, gangguan refleks kardiovaskuler.
PENGOBATAN
Obat-obatan yang mengobati hiperkalemia dimaksudkan untuk menstabilkan fungsi jantung, meningkatkan pergerakan kalium dari aliran darah kembali ke dalam sel, dan mendorong ekskresi kalium yang berlebih. Hemodialisis adalah alat yang paling dapat diandalkan untuk menghilangkan kalium dari tubuh pada pasien dengan gagal ginjal.
OBAT BERKAITAN HIPERKALEMIA
Kalsium Klorida atau glukonat - meminimalkan efek dari hiperkalemia pada jantung
Natrium bikarbonat - mempromosikan pergeseran kalium dari darah ke sel-sel
Agonis beta - mempromosikan pergeseran kalium dari darah ke sel-sel
Diuretik - menyebabkan ekskresi kalium dari ginjal Resin Binding - mempromosikan dan pertukaran
kalium natrium dalam sistem pencernaan Insulin - mempromosikan pergeseran kalium dari
darah ke sel-sel
HIPOKALEMIA
Kalium merupakan salah satu dari banyak elektrolit dalam tubuh Anda. Hal ini ditemukan di dalam sel. Tingkat normal kalium sangat penting untuk pemeliharaan jantung, dan fungsi sistem saraf.
Hipokalemia adalah ketidakseimbangan elektrolit dan diindikasikan oleh tingkat rendah kalium dalam darah. Nilai dewasa normal untuk kalium 3,5-5,3 mEq / L.
ETIOLOGI
Penyebab lain hipokalemia meliputi: Peningkatan ekskresi (atau kerugian) dari kalium dari tubuh Anda. Beberapa obat dapat menyebabkan kehilangan kalium yang dapat menyebabkan
hipokalemia. Obat yang umum termasuk diuretik loop (seperti Furosemide). Obat lain termasuk steroid, licorice, kadang-kadang aspirin, dan antibiotik tertentu.
Ginjal (ginjal) disfungsi - ginjal tidak dapat bekerja dengan baik karena suatu kondisi yang disebut Asidosis Tubular Ginjal (RTA). Ginjal akan mengeluarkan terlalu banyak kalium. Obat yang menyebabkan RTA termasuk Cisplatin dan Amfoterisin B.
Kehilangan cairan tubuh karena muntah yang berlebihan, diare, atau berkeringat. Endokrin atau hormonal masalah (seperti tingkat aldosteron meningkat) - aldosteron
adalah hormon yang mengatur kadar potasium. Penyakit tertentu dari sistem endokrin, seperti aldosteronisme, atau sindrom Cushing, dapat menyebabkan kehilangan kalium.
Miskin diet asupan kalium
Adapun penyebab lain dari timbulnya penyakit hipokalemia : muntah berulang-ulang,diare kronik, hilang melalui kemih (mineral kortikoid berlebihan obat-obat diuretik). (Ilmu Faal, Segi Praktis, hal 209)
MANIFESTASI KLINIK HIPOKALEMIA
a. CNS dan neuromuskular; lelah, tidak enak badan, reflek tendon dalam menghilang.
b. Pernapasan; otot-otot pernapasan lemah, napas dangkal (lanjut)
c. Saluran cerna; menurunnya motilitas usus besar, anoreksia, mual mmuntah.
d. Kardiovaskuler; hipotensi postural, disritmia, perubahan pada EKG.
e. Ginjal; poliuria,nokturia.(Price & Wilson, 2006, hal 344)
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK HIPOKALEMIA
1. Kalium serum : penurunan, kurang dari 3,5 mEq/L.2. Klorida serum : sering turun, kurang dari 98
mEq/L.3. Glukosa serum : agak tinggi.4. Bikarbonat plasma : meningkat, lebih besar dari
29 mEq/L.5. Osmolalitas urine : menurun.6. GDA : pH dan bikarbonat meningkat (Alkalosit
metabolik). (Doenges 2002, hal 1049)
Pengobatan Hipokalemia1. Pemberian K melalui oral atau Intravena untuk penderita berat.2. Pemberian kalium lebih disenangi dalam bentuk oral karena
lebih mudah.3. Pemberian 40-60 mEq dapat menaikkan kadar kalium sebesar
1-1,5 mEq/L, sedangkan pemberian 135-160 mEq dapat menaikkan kadar kalium sebesar 2,5-3,5 mEq/L. Bila ada intoksikasi digitalis, aritmia, atau kadar K serum Bila kadar kalium dalam serum > 3 mEq/L, koreksi K cukup per oral.
4. Monitorkadar kalium tiap 2-4 jam untuk menghindari hiperkalemia terutama pada pemberian secara intravena.
5. Pemberian K intravena dalam bentuk larutan KCl disarankan melalui vena yang besar dengan kecepatan 10-20 mEq/jam, kecuali disertai aritmia atau kelumpuhan otot pernafasan, diberikan dengan kecepatan 40-100 mEq/jam. KCl dilarutkan sebanyak 20 mEq dalam 100 cc NaCl isotonik.
6.Acetazolamide untuk mencegah serangan.7. Triamterene atau spironolactone apabila acetazolamide tidak
memberikan efek pada orang tertentu.
TERIMAKASIH