hipertensi

7
Hipertensi A. Definisi Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmmHg atau diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hiperttensi tidak hanya beresiko tinggi pada mmenderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Sylvia A.price) B. Etiologi Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi 2 golongan. 1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak di ketahui penyebabnya disebut juga hipertensi diopatik. Banyak factor yang mempengaruhi seperti genetic, lingkungan hiperaktifitas susunan saraf simpatis, system rennin. Angiotensin, efek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca interseluler dan factor factor yang risiko seperti obesitas, alcohol, merokok. 2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui seperti penggunaan ekstrogen, penyakit ginjal, sindrom chusing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas : 1) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg atau tekanan diastoliknya sama atu lebih besar dari 90 mmHg 2) Hipetensi sistolik terisolasi dimana tekanan lebih besar atau dari 160 mmHg dan tekanan diastoliknya lebih rendah dari 90 mmHg. Penyebab hipertensi pada orang dengan usia lanjut dengan terjadinya perubahan- perubahan pada : a) Elastisitas dinding aorta menurun b) Katup jantung menebal menjadi kaku c) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahunsesuadah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa menurun menyenbabkan kontraksi volumenya d) Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini karena kurangnya efektifitas pembuluh darag perifer untuk oksigenasi

Upload: dhaiyat-lakers

Post on 31-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

HT

TRANSCRIPT

Page 1: Hipertensi

Hipertensi

A. Definisi

Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmmHg atau diastolic sedikitnya 90 mmHg. Hiperttensi tidak hanya beresiko tinggi pada mmenderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Sylvia A.price)

B. Etiologi

Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi 2 golongan.

1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak di ketahui penyebabnya disebut juga hipertensi diopatik. Banyak factor yang mempengaruhi seperti genetic, lingkungan hiperaktifitas susunan saraf simpatis, system rennin. Angiotensin, efek dalam ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca interseluler dan factor factor yang risiko seperti obesitas, alcohol, merokok.

2. Hipertensi sekunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui seperti penggunaan ekstrogen, penyakit ginjal, sindrom chusing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas :

1) Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg atau tekanan diastoliknya sama atu lebih besar dari 90 mmHg

2) Hipetensi sistolik terisolasi dimana tekanan lebih besar atau dari 160 mmHg dan tekanan diastoliknya lebih rendah dari 90 mmHg.

Penyebab hipertensi pada orang dengan usia lanjut dengan terjadinya perubahan- perubahan pada :

a) Elastisitas dinding aorta menurun

b) Katup jantung menebal menjadi kaku

c) Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahunsesuadah berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa menurun menyenbabkan kontraksi volumenya

d) Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini karena kurangnya efektifitas pembuluh darag perifer untuk oksigenasi

e) Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.

No Kategori Sistolik (mmHg) Diastolic (mmHg)1 Optimal <120 <802 Normal 120-129 80-843 High normal 130-139 85-89

Hipertensi1 Grade 1 (ringan) 140-159 90-992 Grade2 ( sedang) 160-179 100-1093 Grade 3 (berat) 180-209 100-1194 Grade4 (sangat berat) >210 >210

Page 2: Hipertensi

C. Manifestasi klinis

Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi:

1. Tidak ada gejalaTidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak terukur.

2. Gejala yang lazimmSering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam kenyataannya ini merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.

Beberapa pasien yang menderita hipertensi :a. Mengeluh sakit kepala. Pusingb. Lemas, kelelahanc. Sesak napasd. Gelisahe. Mualf. Muntah g. Epistaksis h. Kesadaran menurun

Pemeriksaan Diagnostika. Pemeriksaan laboratorium1) Hemoglobin/hematokrit: bukan diagnostik tetapi mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume caian-cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan faktor-faktor risiko seperti hiperkoagulabilitas, anemia.2) BUN/kreatinin: memberikan informasi tentang perfusi/fungsi ginjal3) Glukosa: hiperglikemia4) Kalium serum: hypokalemia5) Kalsium serum : peningkatan kadar kalsium 6) Kolesterol dan trigeliselida serum mengalami peningkatan7) Kadar aldosteron urin/serum8) Urinalisa: darah, protein, glukosa9) Asam urat : hiperurisemiab. EKGKemungkinan ada pembesaran ventrikel kiri, pembesaran atrium kiri. Adanya penyakit jantung koroner atau aritmia.c. EkokardiogramTampak penebalan dinding ventrikel kiri, kemungkinan juga sudah terjadi dilatasi dan gangguan fungsi sistolik dan diastolik.d. Foto rontgenKemungkinan ditemukan pembesaran jantung vaskularisasi atau corta yang lebar.e. CT ScanMengkaji adanya tumor cerebral, encelopati

Page 3: Hipertensi

D. Patofisiologi / pathway

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak

dipusat vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf

simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla

spinalis ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor

dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis

ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan

merangsang serabut saraf pasca ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan

dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor

seperti kecemasan dan ketakutan dapat mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap

rangsang vasokonstriksi. Individu dengan hipertensi sangat sensitiv terhadap

norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah

sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan

tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang

menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya,

yang dapat memperkuat respons vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang

mengakibatkan penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Renin

merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi angiotensin II,

suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya merangsang sekresi aldosteron oleh

korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi natrium dan air oleh tubulus ginjal,

menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua faktor ini cenderung

mencetuskan keadaan hipertensi.

Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan

fungsional pada system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan

darah yang terjadi pada usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya

elastisitas jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang

pada gilirannya menurunkan kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah.

Konsekuensinya, aorta dan arteri besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi

Page 4: Hipertensi

volume darah yang dipompa oleh jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan

curang jantung dan peningkatan tahanan perifer (Smeltzer, 2001).

Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi palsu” disebabkan

kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff sphygmomanometer

(Darmojo, 1999).

Page 5: Hipertensi

E. Masalah yang lazim muncul

1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload, vasokonstriksi, iskemia

miokard, hipertropi ventricular.

2. Nyeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan vaskuler serebral

3. Kelebihan volume cairan

4. Intoleransi aktifitas berhubungan kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen.

5. Ketidak efektifan koping

6. Resiko cidera

7. Defisiensi pengetahuan

8. Ansietas

F. Discharge planning

1. Berhenti merokok

2. Pertahankan gaya hidup sehat.

3. Belajar untuk rileks dan mengendalikan stress.

4. Batasi konsumsi alcohol

5. Penjelasan mengenai hipertensi

6. Jika sudah mmenggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya secara rutin

7. Diet garam serta pengendalian berat badan

8. Periksa tekanan darah secara teratur.