hipertensi
DESCRIPTION
Gambaran Umum HipertensiTRANSCRIPT
Pola hidup masyarakat dewasa ini sudah berubah seperti banyak
merokok, kurang istirahat, dan terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan
penyakit yang kebanyakan menyerang usia diatas 40 tahun. Salah satunya
adalah timbulnya penyakit darah tinggi atau yang sering disebut dengan
hipertensi. Hipertensi terjadi jika peningkatan tekanan darah dalam
pembuluh darah (arteri) tidak normal. Tekanan darah secara konsisten
selalu berada di atas normal. Kenaikan tekanan darah umumnya berjalan
lambat, diam-diam tanpa disadari (Julianti dkk., 2005). Hipertensi
merupakan peningkatan tekanan sistol yang tingginya tergantung dari
umur seseorang (Tambayong, 2000). Hipertensi disebut juga silent killer.
Hal ini disebabkan karena banyak orang yang tidak merasakan tanda atau
gejala bahwa dia mengidap hipertensi. Sering kali orang mengklaim
bahwa orang yang memiliki sifat pemarah disebut menderita hipertensi,
namun itu tidak benar. Penyakit ini juga dapat dialami oleh orang yang
memiliki kepribadian santai dan tenang (Sutomo, 2009). Menurut WHO
(2009) hipertensi terjadi apabila sistol/diastol > 120/80 mmHg.
Hipertensi dibagi menjadi dua macam, yaitu hipertensi esensial
(primer) dan hipertensi sekunder. Sebagian besar (95%) penderita
hipertensi mengidap hipertensi esensial atau primer (Baradero, 2008).
Hipertensi esensial dapat disebut juga idiopatik merupakan hipertensi yang
penyebabnya tidak dapat diketahui secara spesifik. Hipertensi sekunder
merupakan hipertensi yang sudah lanjut. Hipertensi juga dapat
digolongkan menjadi ringan, sedang atau berat berdasarkan tekanan
diastol. Hipertensi ringan apabila tekanan diastol 95-104 mmHg, hipertensi
sedang apabila tekanan diastol 105-114 mmHg. Sedangkan hipertensi
berat tekanan diastolnya > 115 mmHg. Pada lansia, sering ditemukan
peningkatan tekanan sistol tanpa disertai dekanan diastol. Sedangkan pada
orang dewasa biasanya ditemukan peningkatan tekanan diastol tanpa
disertai tekanan sistol. Hipertensi juga dapat digolongkan menjadi benigna
dan maligna. Hipertensi dikatakan benigna apabila timbulnya berangsur.
Sedangkan hipertensi maligna apabila tekanannya naik secara progresif
dan cepat dengan banyak komplikasi seperti gagal ginjal, hemoragi retina
dan ensefalopati (Tambayong, 2000).
Penyebab utama dari hipertensi ini belum diketahui, namun ditemukan
beberapa faktor predisposisinya yaitu usia lanjut, adanya riwayat
hipertensi dalam keluarga, kelebihan berat badan, kurangnya berolahraga,
serta mengkonsumsi makanan yang berlemak dan berkadar garam tinggi
(Palmer dan Williams, 2007).
Baradero, M., 2008, Klien Gangguan Kardiovaskulat, EGC: Jakarta.
Julianti, E., Nurjana., Soetrisno., 2005, Bebas Hipertensi dengan Terapi Jus, Puspa
Suara: Jakarta.
Sutomo, B., 2009, Menu Sehat Penakluk Hipertensi, Demedia:Tangerang.
Palmer, A., Williams, B., 2007, Tekanan Darah Tinggi, Erlangga: JakartaWHO., World Health Organization-International Society of Hypertension
Guidelines far the Management of Hypertension, Journal of Hypertension
2009; 17: 151-183.
Tambayong, J., 2000, Patofisiologi Untuk Keperawatan, EGC: Jakarta