hipertensi

3
Pola hidup masyarakat dewasa ini sudah berubah seperti banyak merokok, kurang istirahat, dan terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan penyakit yang kebanyakan menyerang usia diatas 40 tahun. Salah satunya adalah timbulnya penyakit darah tinggi atau yang sering disebut dengan hipertensi. Hipertensi terjadi jika peningkatan tekanan darah dalam pembuluh darah (arteri) tidak normal. Tekanan darah secara konsisten selalu berada di atas normal. Kenaikan tekanan darah umumnya berjalan lambat, diam-diam tanpa disadari (Julianti dkk., 2005). Hipertensi merupakan peningkatan tekanan sistol yang tingginya tergantung dari umur seseorang (Tambayong, 2000). Hipertensi disebut juga silent killer. Hal ini disebabkan karena banyak orang yang tidak merasakan tanda atau gejala bahwa dia mengidap hipertensi. Sering kali orang mengklaim bahwa orang yang memiliki sifat pemarah disebut menderita hipertensi, namun itu tidak benar. Penyakit ini juga dapat dialami oleh orang yang memiliki kepribadian santai dan tenang (Sutomo, 2009). Menurut WHO (2009) hipertensi terjadi apabila sistol/diastol > 120/80 mmHg. Hipertensi dibagi menjadi dua macam, yaitu hipertensi esensial (primer) dan hipertensi

Upload: jamie-alvarado

Post on 16-Feb-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Gambaran Umum Hipertensi

TRANSCRIPT

Page 1: Hipertensi

Pola hidup masyarakat dewasa ini sudah berubah seperti banyak

merokok, kurang istirahat, dan terlalu banyak bekerja dapat menyebabkan

penyakit yang kebanyakan menyerang usia diatas 40 tahun. Salah satunya

adalah timbulnya penyakit darah tinggi atau yang sering disebut dengan

hipertensi. Hipertensi terjadi jika peningkatan tekanan darah dalam

pembuluh darah (arteri) tidak normal. Tekanan darah secara konsisten

selalu berada di atas normal. Kenaikan tekanan darah umumnya berjalan

lambat, diam-diam tanpa disadari (Julianti dkk., 2005). Hipertensi

merupakan peningkatan tekanan sistol yang tingginya tergantung dari

umur seseorang (Tambayong, 2000). Hipertensi disebut juga silent killer.

Hal ini disebabkan karena banyak orang yang tidak merasakan tanda atau

gejala bahwa dia mengidap hipertensi. Sering kali orang mengklaim

bahwa orang yang memiliki sifat pemarah disebut menderita hipertensi,

namun itu tidak benar. Penyakit ini juga dapat dialami oleh orang yang

memiliki kepribadian santai dan tenang (Sutomo, 2009). Menurut WHO

(2009) hipertensi terjadi apabila sistol/diastol > 120/80 mmHg.

Hipertensi dibagi menjadi dua macam, yaitu hipertensi esensial

(primer) dan hipertensi sekunder. Sebagian besar (95%) penderita

hipertensi mengidap hipertensi esensial atau primer (Baradero, 2008).

Hipertensi esensial dapat disebut juga idiopatik merupakan hipertensi yang

penyebabnya tidak dapat diketahui secara spesifik. Hipertensi sekunder

merupakan hipertensi yang sudah lanjut. Hipertensi juga dapat

digolongkan menjadi ringan, sedang atau berat berdasarkan tekanan

diastol. Hipertensi ringan apabila tekanan diastol 95-104 mmHg, hipertensi

sedang apabila tekanan diastol 105-114 mmHg. Sedangkan hipertensi

berat tekanan diastolnya > 115 mmHg. Pada lansia, sering ditemukan

peningkatan tekanan sistol tanpa disertai dekanan diastol. Sedangkan pada

orang dewasa biasanya ditemukan peningkatan tekanan diastol tanpa

disertai tekanan sistol. Hipertensi juga dapat digolongkan menjadi benigna

dan maligna. Hipertensi dikatakan benigna apabila timbulnya berangsur.

Page 2: Hipertensi

Sedangkan hipertensi maligna apabila tekanannya naik secara progresif

dan cepat dengan banyak komplikasi seperti gagal ginjal, hemoragi retina

dan ensefalopati (Tambayong, 2000).

Penyebab utama dari hipertensi ini belum diketahui, namun ditemukan

beberapa faktor predisposisinya yaitu usia lanjut, adanya riwayat

hipertensi dalam keluarga, kelebihan berat badan, kurangnya berolahraga,

serta mengkonsumsi makanan yang berlemak dan berkadar garam tinggi

(Palmer dan Williams, 2007).

Baradero, M., 2008, Klien Gangguan Kardiovaskulat, EGC: Jakarta.

Julianti, E., Nurjana., Soetrisno., 2005, Bebas Hipertensi dengan Terapi Jus, Puspa

Suara: Jakarta.

Sutomo, B., 2009, Menu Sehat Penakluk Hipertensi, Demedia:Tangerang.

Palmer, A., Williams, B., 2007, Tekanan Darah Tinggi, Erlangga: JakartaWHO., World Health Organization-International Society of Hypertension

Guidelines far the Management of Hypertension, Journal of Hypertension

2009; 17: 151-183.

Tambayong, J., 2000, Patofisiologi Untuk Keperawatan, EGC: Jakarta